Anda di halaman 1dari 22

KIMIA ANALISIS (METODE ANALISIS SEDERHANA)

Seorang analis BPOM akan menguji  Titrasi Nitrimetri digunakan untuk sampel
kandungan PCT dalam sampel obat yang mengandung Amina. PCT memiliki
dengan metode titrasi. Analis tersebut gugus Amina pada strukturnya.
berkonsultasi kepada Apoteker untuk  Alkalimetri untuk titrasi sampel basa.
memilih metode titrasi yang sesuai. Kompleksometri untuk senyawa logam
Titrasi apakah yang digunakan ? (Ca, Mg, Al).
a. Alkalimetri  Iodometri untuk senywa yang bereaksi
b. Kompleksometri redoks.
 Cerimetri titrasi menggunakan Cerium.
c. Iodometri
d. Nitrimetri
e. Cerimetri
Seorang apoteker disuatu industri  Argentometri : titrasi pengendapan yang
farmasi akan melakukan uji kandungan dianalisis dengan menggunakan ion perak
logam menggunakan metode  Asam basa : titrasi netralisasi
Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)
untuk menjamin mutu produknya.  Kompleksometri : reaksi pembentukan io-
Akan tetapi alat SSA tersebut saat ini ion kompleks. Analisis logam valensi 2
sedang tidak bisa digunakan karena dan3
mengalami kerusakan sehingga  Redoks : reaksi kimia yang disertai
apoteker tersebut beralih menggunakan perubahan bilangan oksidasi
metode titrasi. Apakah metode titrasi  Iodometri : reaksi redoks yang melibatkan
yang tepat digunakan? titrasi iodin dengan larutan standar
a. Argentometri tiosulfat

b. Asam basa
c. Kompleksometri
d. Redoks
e. Iodometri
QC memastikan kualitas sediaan  Argentometri: salah satu metode titrasi
dengan menguji kadar ammonium pengendapan untuk menetapkan kadar
klorida dengan metode analisis titrasi senyawa halogenida (Gol. 7A dan 7B / Gol.
sesuai dengan yang tercantum dalam 117 dan 17; F, Cl, Br, I, etc.)
FI. Metode titrasi apa yang dapat  Nitrimetri:salah satu metode titrasi redoks
digunakan dalam menetapkan kadar dengan baku natrium nitrit (NaNO2) yang
ammonium klorida dalam sampel? didasarkan reaksi diazotasi (nitrit><amin
a. Argentometri primer), biasanya untuk senyawa2 sulfa
b. Nitrimetri yang punya amin primer (NH2R)
 Iodimetri: salah satu metode titrasi oksidasi
c. Iodimetri reduksi dengan larutan I2(Iodium)
d. Asidi-alkalimetri digunakan sebagai titran
 Asidi-alkalimetri:disebut juga titrasi asam-
e. Bromatometri
basa yang melibatkan reaksi asam basa,
sehingga terjadi perubahan pH larutan titrat.
Titran yang digunakan adalah asam kuat
(HCl, H2SO4) /basa kuat (Tiamin HCl),
sehingga titran adalah senyawa2 yang
biasanya merupakan asam lemah
(CH3COOH, C7H6O3) /basa lemah (boraks,
NaCO3)
 Bromatometri:salah satu metode titrasi
redoks dengan ion brom (Br-) sebagai
oksidator (Analisis Farmasi, David G.
Watson; Wikipedia; Kimia Farmasi, Bahan
Ajar Kemkes)
Bagian pengawasan mutu sedang Kadar = Volume Peniter x (N Asam Perklorat
menguji kadar miconazole nitrat bahan
Aktual / Teoritis) x Kesetaraan Peniter
baku. Sebanyak 350 mg sampel
dilarutkan dalam 50 mL asam asetat
glasial, kemudian dititrasi dengan Asam
Kadar = 7,30 ml x (0,099/0,1) x 47,92 mg =
Perklorat 0,099 N dan didapat volume
346,3 mg
peniter yang terpakai 7,30 mL (Tiap mL
0,1 N Asam Perkolat setara 47,92 mg
Miconazole Nitrate). Berapakah kadar
miconazole dalam sampel?
a. 350,7mg
b. 370,8mg
c. 346,3mg
d. 357,6mg
Industri Farmasi melakukan penetapan
kadar bahan baku glibenklamid dengan
menggunakan metode alkalimetri.
Sampel ditimbang 0,4900 gram,
ditambahkan etanol P yang telah
dinetralkan dan dititrasi dengan NaOH
0,1000 N menggunakan indikator PP.
Tiap ml NaOH 0,1 N setara dengan 49
mg glibenklamid. Berdasarkan hasil
pemeriksaan, volume titran yang
dibutuhkan untuk mencapai titik akhir
titrasi adalah 9,00 mL. Berapa persen
kadar glibenklamid?
a. 111,10
b. 100,00
c. 90,00
d. 9,00
e. 0,90
Bagian pengawasan mutu sedang Kadar = Volume Peniter x (N Asam Perklorat
menguji kadar bisacodyl bahan baku. Aktual / Teoritis) x Kesetaraan Peniter
Sebanyak 300 mg sampel dilarutkan
dalam 60 mL asam asetat glasial,
Kadar = 8,25 ml x (0,1/0,1) x 36,14 mg =
kemudian dititrasi dengan Asam
298,155 mg
Perklorat 0,1 N dan didapat volume
peniter yang terpakai 8,25 mL (Tiap mL
0,1 N Asam Perkolat setara 36,14 mg %kadar = kadar akhir / kadar awal X 100 %
Bisacodyl). Berapakah % kadar
%kadar = 298,155 mg / 300 mg x 100% =
bisacodyl dalam sampel ?
99,38%
a. 90,20 %
b. 98,75 %
c. 88,86%
d. 99,38%
Bagian pengawasan mutu sedang Kadar = Volume Peniter x (N asam perklorat
menguji kadar miconazole nitrat bahan actual/teoritis) x kesetaraan peniter
baku. Sebanyak 350 mg sampel Kadar = 7,30 x (0,1/0,1) x 47,92
dilarutkan dalam 60 mL asam asetat Kadar = 349,816
glasial, kemudian dititrasi dengan Asam %Kadar = kadar akhir / kadar awal x 100%
Perklorat 0,1 N dan didapat volume %Kadar = 349,816 / 350 x 100%
peniter yang terpakai 7,30 mL (Tiap mL
%Kadar = 99,947%
0,1 N Asam Perkolat setara 47,92 mg
Miconazole Nitrate). Berapakah % kadar
miconazole dalam sampel?
a. 90,20%
b. 89,75%
c. 99,38%
d. 99,95%
e. 100%
Bagian pengawasan mutu akan  Volume titrasi V1. N1 = V2. N2
melakukan penetapan kadar metamizol V1. 0,05N = 8,82 ml. 0,1N
natrium dengan metode titrasi. V1 = 17,64ml
Ditimbang 300mg sampel dan dititrasi  Jumlah sampel = 17,64 ml x 16,67 mg =
dengan iodium, lalu diperoleh volume 294,0588 mg
titrasi 8,82ml dengan normalitas 0,1N.  Kadar sampel = (294,0588 mg/300 mg) x
Dalam FI VI, tertera tiap ml iodium 100% = 98,02%
0,05N setara dengan 16,67mg. Berapa %
kadar bahan baku metamizol natrium?
a. 24,05%
b. 49,01%
c. 98,02%
d. 5,56%
e. 73,51%
SPEKTROFOTOMETRI
Untuk menganalisa Flavonoid Spektrofotometri
tersusun atas gugus benzen (ikatan
terkonjugasi) yang bertindak sebagai
kromofor (ikatan rangkap
terkonjugasi). Uji apa yang cocok untuk
menganalisa seyawa flavonoid
tersebut?
a. Spektrofotometri
b. GC-MS
c. HPLC
d. IR
e. KLT
Sebuah industri farmasi akan y = 0,1x – 1
melakukan penetapan kadar ibuprofen
0,6 = 0,1x – 1
200 mg dengan menggunakan
spektrofotometri UV-Vis. Tablet x = 16 mcg/ml
digerus dan dilarutkan dalam 250 ml
air. Dipipet 1 ml dan ditambah air
hingga 50 ml. Absorbansi yang % kadar = (16 x 50 x 250) / 200.000 mcg x
diperoleh 0,6 dengan persamaan regresi 100% = 100%
y = 0,1x – 1.
Berapa persen kadar yang diperoleh?
a. 95%
b. 97.5%
c. 100%
d. 102.5%
e. 105%
Bagian pengawasan mutu di industri  Kadar sampel = 0,357/0,455 x 10,0ppm
farmasi akan menentukan kadar kafein = 7,846153ppm
dalam produk suplemen dengan  Faktor pengenceran = 7,846153ppm x
instrument Spektrofotometer UV-Vis.
Dipipet 0,5ml dari botol 150ml sampel (25,0ml/0,5ml) = 392,307692 ppm
produk suplemen dan ditambahkan  Jumlah kafein (mg) = 392,307692ppm =
pelarut pada labu ukur sampai tepat (392,307692mg/1000ml) : 1000 =
25,0ml. Kemudian disaring dan dibaca 0,392307692mg/ml x 150 ml (volume
pada instrumen spektrofotometer UV- sampel dalam botol) = 58,8461mg =
Vis dan didapatkan absorbansi 0,357.
58,85mg
Diketahui baku kerja kafein yang
digunakan dengan konsentrasi 10,0ppm
mempunyai absorbansi 0,455. Berapa
mg jumlah kafein dalam botol produk
suplemen tersebut?
a. 58,85 mg
b. 392,31 mg
c. 588,47 mg
d. 3923,08 mg
e. 196,15 mg
Suatu obat tradisional akan dilakukan Flavonoid tersusun atas gugus benzen (ikatan
pengukuran kadar yang akan dilakukan terkonjugasi) yang bertindak sebagai
pengujian adalah flavonoid. Metode kromofor, sehingga lebih tepat diukur dengan
pengujian apa yang tepat menggunakan spektrofotometer UV-Vis.
untuk dilakukan? (Buku Analisis Farmasi Prof. Abdul Rohman-
a. Spektrofotometri massa Gandjar)
b. Spektrofotometri UV Vis
c. IR Spektrofotometri fluoresensi
d. AAS
e. HPLC
Sediaan kosmetik dipasaran dinyatakan Merkuri atau Hg termasuk pada logam,
positif mengandung merkuri. Metode uji dimana pengukuran logam yang tepat
apakah yang harus dilakukan untuk dilakukan adalah dengan menggunakan
memastikan hasil uji tersebut adalah spektroskopi serapan atom.
positif?
a. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
Kromatografi gas
b. Titrimetri
c. Spektrofotometri
d. SpektroskopiSerapan Atom
e. KCKT
Pengujian kadar supositoria
metronidazol dengan metode Spektro
UV-Vis. Diketahui absorbansi sampel
0,4 dan absorbansi larutan standar 0,2.
Konsentrasi larutan standar Hitung dengan Rumus Perbandingan
diketahui 10 mg/mL. Jika sampel 2 Konsentrasi lar. sampel =
supositoria metronidazol diekstraksi 0,4
dengan pelarut 100 mL lalu 0,2 X 10mg/ml = 20 mg/ml
diencerkan hingga 1000 mL maka
berapa konsentrasi sampel per F. pengenceran = 1000 ml/100 ml = 10 x
supositoria? Maka Konsentrasi sampel = 20 mg/ml x 10
a. 250 mg/ml = 200 mg/ml untuk 2 suppo.
Konsentrasi 1 suppo = 100 mg/ml
b. 200 mg/ml
c. 150 mg/ml
d. 100 mg/ml
e. 50 mg/ml
Industri farmasi akan menganalisis Konsentrasi sampel = Serapan Sampel /
ibuprofen tablet menggunakan spektro Serapan Standar x Konsentrasi Standar
UV-Vis. Serapan sampel dan Serapan
Standar masing-masing 0,7 dan 0,8.
Konsentrasi sampel = 0,7/ 0,8 x 15 ppm =
Sebelum pengukuran, perlakuan pada
13,125 ppm
1 tablet diekstrasi dengan 250 mL
13.125ppm = 13.125 ug/mL
pelarut dengan pengenceran 50 kali.
Berapa kadar ibuprofen dalam tablet Kadar = Konsentrasi sampel x volume
jika standar yang digunakan 15 ppm? pelarut x pengenceran
a. 142mg Kadar = 13,125 ug/mL x 250 mL x 50 =
b. 178mg 164.062 ug = 164 mg
c. 162mg
d. 164mg
Departemen QC sedang mengevaluasi Y= (konsentrasi sampel/konsentrasi baku) ×
kadar tablet cyproneptadine HCL 4 absorbansi
mg dengan spektrofotometer UV-Vis. Y = (37,3/40)x 0,75
Tablet digerus dan dilarutkan dengan Y = 0,699 = 0,70
pelarutan hingga 100 ml. Digunakan
baku cyroheptadine HCL 40 ppm
untuk penetapan kadar. Dari hasil
analisa didapat konsentrasi sampel
37,3 ppm. Berapa absorbansi sampel
yang terbaca apabila digunakan baku
40 ppm dengan nilai absorbansi
0,75?
a. 0,79
b. 0,77
c. 0,75
d. 0,73
e. 0,70
Seorang apoteker melakukan Rumus :
pembuatan kurva kalibrasi dengan
A=axbxc
metode spektrofotometri UV-VIS.
Didapatkan absorbansi 0.6; kemudian 0.6 = 400 x 1 x c
(A1%, 1 cm) = 400, tebal kuvet 1 cm. C = 0.6 / 400 x 1
berapakah konsentrasi (%) bahan
tersebut ? C = 1.5 x 10 -3
a. 0,00015
b. 0,0015
c. 0,015
d. 1,5
e. 15
Bagian QC dari industri farmasi A = a x b x c
melakukan uji bahan baku Ketoprofen
dengan spektro UV-Vis. Didapatkannilai 0,6 = 400 x 1 x c
absorban 0,6 (ukuran kuvet 1 cm). C = 0,6/(400x1)= 0,0015%
Didapatkan nilaia (1%, 1 cm) = 400.
Berapa % kadar Ketoprofentersebut?
a. 0,0015
b. 0,015
c. 0,15
d. 1,5
e. 15
Seorang Apoteker yang bekerja di
bagian Quality Control hendak
melakukan penetapan kadar tablet
parasetamol secara spektrofotometri UV.
Diketahui nilai 𝐴1 𝑚 1% paracetamol
dalam pelarut etanol 95% sebesar 900.
Berapa rentang konsentrasi (ppm) yang
harus dibuat agar rentang absorbansi 0,1-
1,0 ?
a. 1,1 x 10-4 – 11 x 10-4
b. 9 x 10-3 – 9 x 10-2
c. 0,9 – 9,0
d. 1,1 – 11,0
e. e. 11 – 11,0

Bagian QC melakukan uji penetapan A (absorban) = 0,24


kadar tablet Z dengan spektrofotometri Y = absorban
UV. Hasil kurva standar yang y= 0,25x – 1,26
diperoleh adalah y = 0,25x – 1,26 0,24 = 0,25x – 1,26
(kadar dalam mg/ml). Hasil absorban 1,26+0,24 = 0,25x
adalah 0,24. Sampel dilarutkan dalam 1,5 = 0,25 x
pelarut dengan total volume 10 ml.
X = 6 mg/10 ml
berapa konsentrasi sampel yang berada
dalam 10 ml pelarut?
a. 8 mg/10ml
b. 6 mg/10 ml
c. 12 mg/10 ml
d. 15 mg/10 ml
e. 8 mg/20 ml
Industri farmasi akan melakukan Kekuatan larutan stok adalah 100 mg/500
pengujian kandungan parasetamol mL = 0,2 mg/mL
dengan menggunakan Spektrofotometri Jika dikonversi ke satuan ppm, kekuatan
UV-Vis. Larutan stok dibuat dengan larutan stok adalah 0,2 mg/(0,001)L = 200
melarutkan parasetamol standar BPFI ppm
100 mg dalam 500 ml air. Berapa Untuk membuat larutan dengan kekuatan 5
volume larutan stok yang dibutuhkan ppm, diperlukan larutan stok sebanyak
jika akan membuat 100 ml larutan (5/200)x100 mL=2,5 mL
dengan konsentrasi 5 ppm?
a. 1 ml
b. 1,4 ml
c. 2 ml
d. 2,5 ml
e. 5 ml
KCKT
Instrumen KCKT pada dasarnya Detektor pada KCKT yaitu :
terdiri atas delapan komponen pokok .
1. Detektor spektrofotometri UV-VIS,
salah satu komponen tersebut adalah
detektor. Manakah dibawah ini yang 2. detektor photodiode- array (PDA),
bukan detektor KCKT ? 3. detektor fluoresensi,
Detektor Serapan atom
4. detektor indeks bias,
5. detektor elektrokimia.
(Gandjar dan Rohman, 2012 Kimia
Farmasi Analisis, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar)
QC sedang melakukan pengujian N = 16 (Tr/Wb)²
kadar gabapentin secara KCKT. N = 16 (8,2/0,5)²
sebelum menguji kadar, dilakukan uji N = 4.303
kesesuaian sistem dengan
menginjeksikan larutan standar
sebanyak 1 kali. Dari hasil pengujian
tersebut, didapatkan waktu retensi
gabapentin 8,2 menit dengan lebar
puncak 0,5 menit. Berapakah nilai
lempeng teoritis yang dihasilkan?
a. 1.303
b. 2.303
c. 3.303
d. 4.303
e. 5.303
Zat A dan B dianalisis dengan KCKT. Resolusi didefinisikan sebagai selisih waktu
Diketahui waktu retensi dari zat A dan retensi dua puncak yang saling berdekatan,
B secara berturut-turut yaitu 2,0 dan dibagi dengan rata-rata lebar puncak
4,2 menit, sedangkan lebar puncaknya
masing-masing adalah 1,5 dan 0,5.
Resolusi = 2 x (Waktu retensi 1 – Waktu
Berapakah resolusi dari kedua puncak
retensi 2) / (lebar puncak 1+ lebar puncak
zat A dan B tersebut?...
2)
a. 1,1
b. 2,2
Rs = 2 x (4,2– 2) / (1,5+ 0,5) = 2,2
c. 3,3
d. 4,4
e. 5,5
Seorang Apoteker R&D melakukan Komponen Kromatografi Cair Kinerja
analisa kadar asam mefenamat Tinggi: Berdasarkan kepolaran fasa
menggunakan HPLC dengan fase diam dan fasagerak
1. Fase Normal (Normal Phase) :
diam C18 dan fase gerak asetonitril:
Kombinasi antara fase diam polar dan
buffer fosfat: etanol. Kromatografi fase gerak non-polar (misal: fase diam:
jenis apa yang sebaiknya Apoteker silika atau alumina, fase gerak: heksana
gunakan? atau i- propileter)
a. Kromatografi fase terbalik 2. Fase Terbalik (Reversed Phase) :
b. Kromatografi fase normal kepolaran fase gerak lebih tinggi
c. Kromatografi absorpsi normal dibandingfase diamnya(Fase diam non-
polar dan fase geraknya polar (air,
d. Kromatografi absorpsi terbalik
metanol, asetonitril) )
e. Kromatografi absorpsi reversed
Untuk kolom “Reversed-Phase” biasanya
menggunakan (C8, C18, fenil, dll)
Analisis gentamisin menggunakan Kadar Dalam Larutan Uji=
KCKT, diperoleh luas area puncak obat Luas pucak laruan ujix C Standar x Faktor pengenceran
gentamisin 150.000 dan luas area puncak Luas area puncak standar
larutan standar 120.000. Konsentrasi Kadar Dalam Larutan Uji =
larutan standar yang digunakan 10 Kadar Dalam Larutan Uji 125 mg/ml
mg/ml dengan pengenceran 10 kali.
Kadar gentamisin pada larutan uji
adalah? (mg/mL)
a. 8
b. 12,5
c. 80
d. 125
e. 150
Pada kromatografi fase terbalik, fase Kromatografi partisi (LLC dan BPC),
diamnya bersifat non polar, yang disebut "fase normal" bila fase diam lebih
banyak dipakai adalah oktadesilsilan polar dari fasegerak
(ODS atau C18) dan oktilsilan (C8).
Sedangkan fase geraknya bersifat
Kromatografi partisi (LLC dan BPC),
polar, seperti air, metanol dan
disebut "fase terbalik" bila fase gerak lebih
asetonitril Kromatografi Fase Normal:
polar daripada fase diam.
Kromatografi dengan kolom yang fase
resolusi:
diamnya bersifat polar, misalnya
silika gel, alumina, sedangkan fase = 2 (tr2 – tr1) / w1 + w2
geraknya bersifat non polar seperti
= 2 (8.7 – 6.5) / 0.6 + 1.6
heksan
Diketahui dari hasil KCKT = 2 (2.2) / 2.2
= 4.4 / 2.2
=2

Berapa nilai resolusinya?


a. 1.8
b. 2.0
c. 2.2
d. 2.4
e. 2.6
Seorang apoteker di BPOM sedang LOD = (k x Sb)/Sl
melakukan uji kadar cemaran pada
Sb = Nilai simpangan baku
sebuah merk dagang Isoniazid yang
Si = Nilai Slope
beredar di pasaran menggunakan
LOD = (3 x 590.72)/65717.4
KCKT. Diperoleh pada instrument uji
LOD = 0.027 ppm
nilai simpangan baku adalah 590.72.
Sedangkan nilai slope adalah
65,717.4. Berapa ppm batas terkecil
kadar yang terdeteksi oleh instrument
uji?
a. 0,027 ppm
b. 0,028 ppm
c. 0,032 ppm
d. 0,037 ppm
GC
Seorang apoteker di BPOM akan Gas chromatography: untuk deteksi senyawa
melakukan pengujian post market gas
terhadap sediaan aerosol yang beredar di
pasaran yang mengadung salbutamol.
Instrumen apakah yang paling cocok
untuk menganalisa sediaantersebut?
a. PCR (polymerase chain reaction)
b. Spektrofotometri
c. Kertas tumerik
d. Gas Chromatography
e. Kromatogradi lapis tipis
Seorang apoteker yang bekerja di suatu Bahan baku tersebut berasal dari ekstrak yang
industri farmasi akan melakukan menggunakan ethanol, dimana, untuk bahan
standarisasi bahan baku sediaan obat volatile (mudah menguap), instrumen yang
tradisional dari Pinus strobus. Daun dari paling memungkinkan untuk dilakukannya
tanaman tersebut kemudian diekstraksi analisis adalah Gas Chromatography.
dengan menggunakan ethanol.
Instrumen yang sebaiknya digunakan
dalam analisis bahan tersebut adalah?
a. PCR (polymerase chain reaction)
b. Spektrofotometri
c. Kertas tumerik
d. Gas Chromatography
e. Kromatogradi lapis tipis
Seorang apoteker di BPOM akan PCR: digunakan untuk deteksi DNA
melakukan pengujian post market Spektrofotometri: digunakan untuk deteksi
terhadap sediaan aerosol yang beredar di konsentrasi senyawa dalam larutan Kertas
pasaran yang mengadung salbutamol. tumerik: untuk deteksi boraks gas
Instrumen apakah yang paling cocok chromatography: untuk deteksi senyawa gas
untuk menganalisa sediaan tersebut? KLT: untuk melihat pemisahan senyawa.
a. PCR (polymerase chain reaction)
b. Spektrofotometri
c. Kertas tumerik
d. Gas Chromatography
e. Kromatogradi lapis tipis
Apoteker bagian RnD disebuah  Kromatografi gas → berdasarkan titik didih
industry kosmetik akan melakukan uji dan volatilitas senyawa
kesesuaian system untuk menganalisis  Spektrofotometri UV → gugus kromofor
senyawa pada sediaan yang
 KCKT → berdasarkan polaritas senyawa
mengandung rosea oil. Instrument
apakah yang sesuai?  Spektrofotometri massa → berdasarkan
a. Kromatografi gas massa / berat molekul
b. Spektrofotometri UV  AAS → analisis logam berat gol IA dan IIA
c. KCKT
d. Spektrofotometri massa
e. AAS

KLT
Apoteker R&D mengidentifikasi KLT merupakan salah satu jenis kromatografi
Ekstrak simplisia eugenol yang analitik. KLT sering digunakan untuk
dikembangkan dalam bentuk sediaan identifikasi awal senyawa ekstrak bahan alam.
obat tradisional. Pengujian identifikasi KLT merupakan pilihan awal karena lebih
awal ekstrak simplisia eugenol sederhana daripada tipe kromatografi lainnya.
menggunakan ? KLT
Mahasiswa fakultas farmasi disebuah Rf = (Jarak tempuh solut)/(Jarak tempuh fase
universitas X sedang melakukan gerak)
identifikasi senyawa kimia pada jamu
yang mengandung scopolatine
Rf = ( 5 )/2
menggunakan KLT. Diperoleh nilai
Rf = 2.5
jarak tempuh solute dan fase gerak
masing-masing 5 dan 2. Berapakah
factor pemisahannya?
a. 2,5
b. 10
c. 7
d. 3
e. 4
Identifikasi awal BKO yang dicurigai
mengandung asam mefenafat pada
jamu. Metode awal apakah yang
digunakan untuk pengujian tersebut?
a. Spektro UV-vis
b. HPLC
c. AAS
d. Spektro IR
e. KLT
Seorang TTK akan melakukan  Jarak yang di tempuh sampel kedua = 6,3 cm
identifikasi hasil senyawa metabolit  Jarak yang ditempuh eluen/ pelarut = 18
sekunder suatu tanaman dengan  Rf = (Jarak yang ditempuh zat
menggunakan kromatografi lapis tipis. yangditeliti)/(jarak yang ditempuh
Lempeng KLT yang digunakan pelarut/eluen)
berukuran lebar 5 cm dan panjang 20  Rf = (6,3 cm)/(18 cm) = 0,35
cm. Setelah sampel di totolkan terdapat
tiga bercak yang dihitung daritepi bawah
secara berurutan yaitu 4,5 cm ; 6,3 cm ;
dan 7,5 cm adapun jarak yang
ditempuh eluen yaitu 18 cm. Berapa
nilai Rf dari bercak
kedua ? 0,35
METODE KALIBRASI INSTRUMEN
Saat validasi pembersihan, diperlukan Internal standard = metode kalibrasi dengan
pengujian untuk mengetahui kadar zat menambahkan sampel yang segolongan
aktif yang tertinggal, untuk pengujian dengan baku
kadar zat aktif ditambahkan sejumlah
analit yang memiliki sifat yang mirip (1
golongan) dengan sampel saat proses
preparasi, disebut dengan apakah metode
tersebut?
Internal standard

UJI KESESUAIAN SISTEM


Suatu industri farmasi sedang Jika campuran zat aktif akan dilakukan penerapan
mengembangkan sediaan sirup kadar dengan KCKT maka parameter resolusi
campuran paracetamol dan ibuprofen, pada uji kesesuaian system harus dilakukan.
dan akan digunakan KCKT untuk Resolusi menunjukan daya pisah dari suatu system
penetapan kadarnya, sebelum dengan nilai yang dapat diterima adalah 1,5-2.
digunakan harus dilakukan uji
kesesuaian system dengan parameter
tertentu. Parameter apa yang
dimaksud?
a. Faktor kapasitas
b. Luas dibawah kurva
c. Panjang gelombang maksimum
d. Resolusi
e. Tailing factor
QC sedang melakukan pengujian Faktor kapasitas = (Waktu retensi zat – Waktu
kadar natrium diklofenak dalam tablet retensi pertama) / Waktu retensi pertama faktor
secara KCKT. Sebelum menguji kapasitas = (5-2)/2 = 1,5
kadar, dilakukan uji kesesuaian
sistem dengan menginjeksikan larutan
standar sebanyak 1x. Dari hasil
pengujian tersebut, didapat respon
puncak pertama di 2 menit dan
puncak natrium diklofenak di 5
menit. Berapakah faktor kapasitas
yang dihasilkan?
a. 1.5
b. 1.6
c. 1.7
d. 1.8
e. 1.9
QC sedang melakukan pengujian signal to noise = signal/noise
cemaran asam salisilat bebas dalam Sinal to noise = 4500/400 = 11,25
tablet asetosal secara KCKT. Sebelum
menguji kadar, dilakukan uji
kesesuaian sistem dengan
menginjeksikan larutan sensitivitas
sebanyak 1x. Dari hasil pengujian
tersebut, didapat respon area dari
larutan yaitu 4500 dan noise detektor
yang terbaca yaitu 400. Berapakah
nilai signal to noise (s/n) yang
dihasilkan? 11.25
QC sedang melakukan pengujian '%RSD Serapan = (SD/Rata-Rata) x 100%
disolusi secara spektrofotometri UV- %RSD Serapan = (0,0016/0,6333) x 100% =
Vis. Sebelum menguji disolusi, 0,25264
dilakukan uji kesesuaian sistem
dengan membaca serapan larutan
standar sebanyak 5 replikasi. Dari
hasil pengujian tersebut, didapat rata-
rata serapan 0,6333 dan Standar
Deviasi 0,0016. Berapakah % RSD
serapan dari hasil uji kesesuaian
sistem? 0.25
Industri farmasi sedang Pada analisa kadar, kolom yang digunakan harus
mengembangkan metode analisa memiliki efesiensi yang tinggi. Parameter uji
kadar gabapentin kapsul secara kesesuaian sistem yang perlu diperhatikan untuk
KCKT. Setiap kali analisa, wajib mengetahui efesiensi kolom dengan melihat hasil
melakukan uji kesesuaian sistem lempeng teoritis pada saat analisa
terlebih dahulu. Kolom yang
digunakan dalam analisis gabapentin
harus efesien dalam proses
pemisahan. Parameter kesesuaian
sistem yang perlu diperhatikan untuk
kolom yang efisien adalah?
a. Faktor kapasitas
b. Area
c. Lempeng Teoritis
d. Faktor ikutan
e. %RSD Area
Industri farmasi sedang Pada analisa kadar, metode analisa harus
mengembangkan metode analisa memberikan respon keterulangan yang baik pada
kadar lansoprazole kapsul secara area apabila dilakukan penyuntikan berulang
KCKT. Setiap analisa, wajib untuk larutan standar. Oleh karena itu, parameter
memberikan respon kromatogram uji kesesuaian yang perlu diperhatikan adalah
berupa area yang stabil setiap %RSD Area.
dilakukan pengulangan penyuntikan.
Parameter kesesuaian sistem yang
perlu diperhatikan adalah?
a. Faktor kapasitas
b. Area
c. Resolusi
d. Faktor ikutan
e. RSD Area
Apoteker bagian RnD disebuah  Kromatografi gas → berdasarkan titik didih
industry kosmetik akan melakukan uji dan volatilitas senyawa
kesesuaian system untuk menganalisis  Spektrofotometri UV → gugus kromofor
senyawa pada sediaan yang
 KCKT → berdasarkan polaritas senyawa
mengandung rosea oil. Instrument
apakah yang sesuai?  Spektrofotometri massa → berdasarkan massa
a. Kromatografi gas / berat molekul

b. Spektrofotometri UV  AAS → analisis logam berat gol IA dan IIA

c. KCKT
d. Spektrofotometri massa
e. AAS
Senyawa Marker
Suatu industri obat tradisional akan Kandungan marker yang ada pada ekstrak

membuat sediaan yang mengandung rosella(Hibiscus sabdariffa) adalah gossypetin

ekstrak rosella. Untuk penentuan kadar

flavonoid total, maka marker yang

digunakan adalah? Gossypetin

Seorang apoteker bekerja Sebaga Lycopen : tomatbeta caroten:

RND di industri obat tradisional dan wotel bioflavonoid : jeruk

diminta mengembangkan produk dari

tomat dengan menjadikan biomarker

aktif tomat sebagai zat yang di klaim.

Biomarker senyawa tomat yang

dimaksud adalah? Lycopen

Suatu sediaan herbal terbuat dari Senyawa marker genus curcumaadalah

curcuma. Untuk melakukan jaminan curcuminoid.

kualitas akan dilakukan penentuan

kadar. Maka parameter yang akan

digunakan adalah?

a. Alkaloid

b. Terpenoid

c. Flavonoid

d. Kurkuminoid

e. Tannin
METODE EKSTRAKSI
Seorang Teknisi kefarmasian sedang  Perkolasi adalah ekstraksi dengan
melakukan ekstraksi terhadap pelarut yang selalu baru sampai
simplisia daun pandan, ia sempurna yang umumnya dilakukan
pada temperatur ruangan. Proses
melakukan ekstraksi pada suhu
o terdiri dari tahapan pengembangan,
90 C selama 30 menit. metode
tahap maserasi antara, tahap perkolasi
ekstraksi apakah yang digunakan ? sebenarnya terus menerus sampai
Dekoktasi diperoleh ekstrak (perkolat)
 Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut
pada temperatur titik didihnya, selama
waktu tertentu dan jumlah pelarut
terbatas yang relatif konstan dengan
adanya pendingin
Balik
 Digesti adalah maserasi kinetik
(dengan pengadukan kontinu) pada
temperatur yang lebih tinggi dari
temperatur ruangan, yaitu secara umum
dilakukan pada temperatur 40-
50 C.
 Infundasi adalah proses penyarian yang
umumnya dilakukan untuk menyari zat
kandungan aktif yang larut dalam air dari
bahan-bahan nabati. Proses ini dilakukan
pada suhu 90 0C selama 15 menit
Seorang apoteker ingin melakukan Sumber : Depkes RI. 2000. Parameter
ekstraksi daun Syzygium poliantum. StandarUmum Ekstrak
Ekstraksi dilakukan dengan
menggunakan etanol 70% dan
didapatkan ekstrak kental sebanyak
125 gram dari 850 gram serbuk
kering. Berapakah hasil rendemen
yang didapatkan?
a. 29,40
b. 18,29
c. 17,40
d. 10,29
e. 14,70
Seorang apoteker akan mengekstrasi a. Dekokta meode ekstraksi membutuhkan
senyawa dari Allium sativum waktu pemanasan yaitu 30 menit dihitung
sebagai antihipertensi. Diketahui setelah suhu mencapai 90oC.
senyawa tersebut tidak tahan panas. b. Infus adalah sediaan cair yang dibuat
Bagaimana cara mengekstrasi dengan menyari simplisia nabati dengan
senyawa tersebut? air pada suhu 90oC selama 15 menit
a. Dekoktasi c. Maserasi merupakan proses penyarian
b. Infus yang sederhana yaitu dengan cara
merendam sampel dalam pelarut yang
c. Maserasi sesuai selama 3×5 hari.
d. Sokletasi d. Sokletasi adalah ekstraksi panas dengan
e. Refluks metode penyarian secara berulang- ulang
senyawa bahan alam dengan
menggunakan alat soklet.
e. Refluks adalah metode ektraksi cara
panas (membutuhkan pemanasan
pada prosesnya), secara umum pengertian
refluks sendiri adalah ekstraksi dengan
pelarut pada temperatur titik didihnya,
selama waktu tertentu dan jumlah pelarut
yang ralatif konstan dengan adanya
pendingin balik.
Metode ekstraksi apakah yang Enfleurasi adalah salah satu metoda ekstraksi
sesuai untuk senyawa yang larut dengan menggunakan campuran lemak hewani
lemak / minyak dan thermolabil? dan nabati yang padat untuk menangkap
a. Destilasi minyak atsiri pada suhu kamar. Mentega putih
b. Infusan merupakan hasil pencampuran lemak hewani
berbentuk padat dan minyak nabati.
c. Enfleurage
d. Maserasi
e. Perkolasi
Seorang apoteker akan melakukan Sokhletasi merupakan metode yang tepat untuk
penyarian biji bunga matahari yang menyari senyawa yang mengandung minyak
akan digunakan sebagai bahan dasar esensial.
suplemen. Metode ekstraksi apakah
yang tepat?
a. Maserasi
b. Infusa
c. Sokhletasi
d. Refluks
e. Dekokta
Apakah metode ekstraksi yang tepat Foeniculi oil merupakan senyawa yang
untuk herbal tersebut? diperoleh dari tanaman adas. Daun ini memiliki
a. Destilasi Uap kandungan minyak atsiri. Destilasi Uap
b. Maserasi merupakan metode ekstrasi untuk menyari
sediaan yang bersifat volatile.
c. Perkolasi
d. Sonikasi
e. Sokhletasi
Curcuma xhantoriza merupakan Maserasi merupakan metode ekstraksi dengan
tanaman yang memiliki khasiat cara merendam simpisia dengan pelarut dalam
farmakologis sebagai proteksi hepar. waktu beberapa hari dan terlindung dari cahaya.
Senyawa yang berperan yakni Metode ini sangat cocok untuk menyari ekstrak
curcuminoid. Ekstraksi dilakukan dalam jumlah banyak. Sokhletasi dan perkolasi:
untuk mendapatkan senyawa ini pelarut dan ekstrak sedikit.
dalam curcuma xhantoriza. Metode Destilasi uap: cocok untuk senyawa volatile
ekstraksi apakah yang tepat untuk (minyak atsiri).
senyawa diatas dan dapat menyari Infusa: cocok untuk menyari daun
ekstrak dalam jumlah banyak?
a. Maserasi
b. Infusa
c. Destilasi uap
d. Refluks
e. Perkolasi
Seorang apoteker akan melakukan Bunga kenanga memiliki kandungan minyak
penyarian untuk tanaman kenanga atsiri. Penyarian yang tepat adalah
sebagai bahan baku untuk minyak menggunakan destilasi uap karena metode ini
esensial. Metode ekstraksi apakah cocok untuk menyari senyawa volatile.
yang tepat?
a. Maserasi
b. Infusa
c. Destilasi uap
d. Refluks
e. Dekokta
Simplisia merupakan tanaman herbal Maserasi merupakan metode ekstraksi dengan
yang dikeringkan lalu di sortir untuk cara merendam simpisia dengan pelarut dalam
diambil bagian yang bermanfaatnya waktu beberapa hari dan terlindung dari cahaya.
saja. Zat yang bermanfaat dari
simplisia didapatkan melalui proses
ekstraksi. Simplisia seperti daun,
bunga, dan rimpang dapat disari
dengan cara direndam dalam pelarut
yang sesuai lalu didiamkan selama 3
hari dalam bejana kedap cahaya.
Proses ekstrasi apakah yang
dimaksud diatas?
a. Maserasi
b. Destilasi Uap
c. Perkolasi
d. Infusa
e. Refluks
Proses ekstraksi memiliki beberapa Digesti adalah maserasi kinetik (dengan
metode, metode tersebut dapat pengadukan kontinu) pada temperatur yang lebih
disesuaikan dengan karakteristik dari tinggi dari temperatur ruangan, yaitu secara
senyawa yang akan disari. Salah satu umum dilakukan pada temperatur 40-50 0C.
metode ekstraksi yaitu Digesti, maka ekstraksi secara digesti termasuk ke dalam
karakteristik senyawa yang akan ekstraksi cara panas, sehingga karakteristik
disari yaitu ? Tahan terhadap suhu senyawa yang akan disari harus tahan terhadap
Tinggi pemanasan.
Ekstraksi simplisia daun pandan Rendemen = (berat ekstrak)/(berat sampel ) x
sebanyak 500 gram dengan metode 100%
maserasi. Setelah diekstraksi didapat 10,36 % =(x gram)/(500 gram ) x 100%
rendemennya 10,36 %. Berapakah 10,36 x 500 gram= 100x gram
ekstrak kental yang diperoleh ? 51,8 5180 gram = 100x gram
gram x gram =5180100
x =51,8 gram
Simplisia Daun Jeruk akan Dekok adalah infus pada waktu yang lebih lama
dikembangkan menjadi sediaan dan temperatur sampai titik didih air, yakni 30
antiseptik sehingga dilakukan menit pada suhu 90-100 0C.
esktraksi terlebih dahulu untuk
menyari senyawa yang terkandung di
dalamnya. Metode ekstraksi yang
digunakan yaitu dekoktasi dimana
simplisia ekstraksi dengan pelarut air
pada suhu 90 0C. Berapa lama
ekstraksi tersebut berlangsung ? 30
menit
Seorang apoteker di industry jamu  Foeniculi oil merupakan senyawa yang
sedang mengembangkan produk diperoleh dari tanaman adas. Daun ini
minyak urut yang mengandung memiliki kandungan minyak atsiri. Destilasi
foeniculi. Apakah metode ekstraksi Uap merupakan metode ekstrasi untuk
yang tepat untuk herbal tersebut? menyari sediaan yang bersifat volatile.
a. Destilasi Uap  Infundasi adalah proses penyarian yang
b. Maserasi umumnya dilakukan untuk menyari zat
c. Perkolasi kandungan aktif yang larut dalam air dari
d. Infundasi bahan-bahan nabati. Proses ini dilakukan
e. Sokhletasi pada suhu 90 0C selama 15 menit
(Depkes, 2000, Parameter Standar
Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, Jakarta :
Depkes)
Seorang apoteker akan melakukan  Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada
penyarian biji bunga matahari yang temperatur titik didihnya, selama waktu
akan digunakan sebagai bahan dasar tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang
suplemen. Metode ekstraksi apakah relatif konstan dengan adanya pendingin balik
yang tepat?  Sokhletasi merupakan metode yang tepat
a. Maserasi untuk menyari senyawa yang mengandung
b. Infusa minyak esensial.
c. Sokhletasi  Dekok adalah infus pada waktu yang lebih
d. Refluks lama dan temperatur sampai titik didih air,
e. Dekokta yakni 30 menit pada suhu 90-1000C.
Suatu simplisia dari tanamana akan  Digesti adalah maserasi kinetik (dengan
dilakukan ekstraksi untuk menyari pengadukan kontinu) pada temperatur yang
senyawa metabolit sekunder yang lebih tinggi dari temperatur ruangan, yaitu
terdapat di dalamnya. Simplisia ini secara umum dilakukan pada temperatur 40-
memiliki sifat yang tahan terhadap 50 0C.
pemanasan, sehingga dipilih metode
esktraksi yang dilakukan pada suhu
40-50 0C dengan pengadukan yang
kontinyu. Maka ekstraksi yang
dilakukan adalah ? Ekstraksi Digesti
Simplisia suatu tanaman akan  Perkolasi adalah ekstraksi dengan pelarut
diekstraksi untuk menyari senyawa yang selalu baru sampai sempurna yang
yang terkandung di dalamnya, umumnya dilakukan pada temperatur
karakteristik simplisia tersebut yaitu ruangan. Proses terdiri dari tahapan
berbentuk serbuk halus dan tidak tahan pengembangan, tahap maserasi antara, tahap
pemanasan. Ekstraksi manakah yang perkolasi sebenarnya terus menerus sampai
sesuai untuk simplisia tersebut ? diperoleh ekstrak (perkolat)
Ekstraksi Perkolasi  Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada
temperatur titik didihnya, selama waktu
tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang
relatif konstan dengan adanya pendingin
balik
 Digesti adalah maserasi kinetik (dengan
pengadukan kontinu) pada temperatur yang
lebih tinggi dari temperatur ruangan, yaitu
secara umum dilakukan pada temperatur 40-
50 0C.
 Infundasi adalah proses penyarian yang
umumnya dilakukan untuk menyari zat
kandungan aktif yang larut dalam air dari
bahan-bahan nabati. Proses ini dilakukan
pada suhu 90 0C selama 15 menit.
 Dekok adalah infus pada waktu yang lebih
lama dan temperatur sampai titik didih air,
yakni 30 menit pada suhu 90-100 0C (Depkes,
2000, Parameter Standar Umum Ekstrak
Tumbuhan Obat, Jakarta : Depkes)

Anda mungkin juga menyukai