Anda di halaman 1dari 12

KERJA SAMA EKONOMI INTERNASIONAL

DI
S
U
S
U
N
OLEH
ZAINAL ABIDIN
NPM: 1104010014
SMT/UNIT: I/A
DOSEN PENGASUH
SYARIFAH MAIHANI SE.MM
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI
PRODI ADMINISTRASI NEGARA
UNIVERSITAS ALMUSLEM
MATANGGLUMPANG DUA
2011

KATA PENGANTAR

Puji beserta syukur mari sama-sama kita panjatkan kehadirat Allah SWT dengan karuniaNya sehingga saya dapat menyusun makalah ekonomi yang berjudul KERJA SAMA EKONOMI
INTERNASIONAL. Tak lupa pula, salawat beriring salam mari sama-sama kita sanjung sajikan
kepangkuan Nabi kita MUHAMMAD SAW yang telah membawa kita dari alam kebodohan
kepada alam yang berilmu pengetahuan seperti yang telah kita rasakan sekarang ini beserta alsahabat sekalian. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu baik secara lisan maupun secara tulisan.
Saya telah berusaha sesempurna mungkin menyelesaikan makalah ini tetapi Tiada
gading yang tak retak, untuk itu saran, dan kritik dari dosen pembimbing sangat saya harapkan
demi perbaikan makalah ini di masa yang akan datang. Semoga makalah ini berguna bagi kita
semua terutama mahasiswa.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Pengertian Kerja Sama Ekonomi Internasional
BAB II ISI
2.1. Bentuk-Bentuk Kerja Sama Internasional
2.2. Badan Kerja Sama Ekonomi Internasional
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
PENGERTIAN KERJA SAMA EKONOMI INTERNASIONAL
Kerja sama ekonomi internasional adalah suatu kerja sama dalam bidang ekonomi yang
dilakukan oleh suatu negara dengan negara lain.
Semua negara di dunia ini tidak dapat berdiri sendiri. Perlu kerjasama dengan negara lain
karena adanya saling ketergantungan sesuai dengan kebutuhan negara masing-masing.
Kerjasama dalam bidang ekonomi dapat dijalin oleh suatu negara dengan satu atau lebih negara
lainnya. Kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan bersama.
Hubungan kerjasama antar negara dapat mempercepat proses perkembangan ekonomi.
Hal ini sangat dirasakan sekali pentingnya bagi negara-negara yang sedang berkembang seperti
Indonesia. Kerjasama negara-negara maju dapat membahas masalah-masalah bidang tertentu.

BAB II
ISI
Bentuk Kerjasama Internasional
a. Bilateral
Kerjasama bilateral adalah bentuk kerjasama ekonomi yang dilakukan oleh dua negara.
Misalnya kerjasama ekonomi Indonesia dengan Malaysia. Kerjasama bilateral yang diputuskan
secara sepihak, pemutusannya disebut secara unilateral.
b. Multilateral
Kerjasama multilateral adalah bentuk kerjasama ekonomi antara beberapa negara, dimana
yang tergabung dalam kerjasama itu saling membantu di bidang ekonomi, misalnya ASEAN.
c. Regional
Kerjasama regional adalah bentuk kerjasama ekonomi dari negara-negara kawasan/daerah
tertentu, yang bertujuan menjamin kepentingan ekonomi negara-negara satu kawasan.
d. Antar Regional
Kerjasama antar regional adalah bentuk kerjasama ekonomi antar regional yang satu
dengan regional lainnya. Bertujuan menjamin kepentingan ekonomi antara dua kawasan,
misalnya ASEAN dengan MEE.
e. Internasional
Kerjasama internasional adalah bentuk kerjasama ekonomi yang mencakup banyak
negara dan bernaung di bawah satu bendera PBB. Kerjasama ini bertujuan saling membantu di
bidang ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan bersama. Misalnya IMF, WTO, dan lain-lain.

Badan Kerjasama Ekonomi Internasional


a. ASEAN (Association of South East Asian Nations)
Sejarah ASEAN
ASEAN adalah organisasi regional dari negara-negara Asia Tenggara. Organisasi ini
didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 pada saat ditanda-tanganinya Deklarasi Bangkok oleh
empat menteri luar negeri dan seorang wakil perdana menteri yaitu :

Adam Malik

: Menteri Luar Negeri Indonesia

S. Rajaratnam

: Menteri Luar Negeri Singapura

Tun Abdul Razak

: Wakil Perdana Menteri Malaysia

Narsisco Ramos

: Menteri Luar Negeri Filipina

Thanat Khoman

: Menteri Luar Negeri Thailand

Dengan persetujuan kelima negara anggota ASEAN maka Brunei Darussalam diterima
menjadi anggota ASEAN yakni pada tanggal 7 Januari 1984. Setelah itu, Vietnam secara resmi
diterima sebagai anggota ke-7 pada tanggal 28 Juli 1995 dan menyusul Laos serta Myanmar
yang masuk menjadi anggota tahun 1997. Hal yang mendorong didirikannya ASEAN adalah
untuk menghadapi perluasan pengaruh negara-negara besar terutama negara adi kuasa. Untuk itu
perlu diciptakan stabilitas dan ketahanan nasional tiap-tiap negara di kawasan Asia Tenggara
melalui kerjasama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya.
Tujuan ASEAN
Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, perkembangan kebudayaan melalui
usaha bersama masyarakat Asia Tenggara yang sejahtera dan damai.
Mendorong perkembangan perdamaian dan stabilitas di Asia Tenggara.
Meningkatkan kerjasama yang aktif dan saling membantu di bidang sosial, ekonomi, kebudayaan,
teknologi, dan administrasi.
Menciptakan usaha-usaha yang efektif guna meningkatkan pemanfaatan dalam bidang pertanian,
industri,

perdagangan,

termasuk

perdagangan

internasional,

perbaikan

sarana-sarana

pengangkutan dan komunikasi.


Mempertinggi taraf hidup masyarakat di wilayah Asia Tenggara.
b. OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries)
Organisasi negara pengekspor minyak didirikan 14 September 1960 di Baghdad atas
prakarsa negara : Irak, Iran, Kuwait, Saudi Arabia, dan Venezuela. Markas besar OPEC di Wina,
Austria. Indonesia menjadi anggota OPEC tahun 1962.
Tujuan OPEC
Sebagai wadah kerjasama negara-negara penghasil dan pengekspor minyak, organisasi ini
bertujuan :
Menjaga kestabilan harga minyak di pasar internasional.

Menaikkan pendapatan negara anggota dari sektor minyak bumi.


Menghindarkan persaingan sesama negara anggota OPEC.
Mengusahakan untuk memenuhi kebutuhan minyak dunia.
Anggota OPEC
Negara-negara anggota OPEC :
Arab Saudi

8. Nigeria

Aljazair

9. Gabon

Irak

10. Persatuan Emirat Arab

Iran

11. Venezuela

Indonesia

12. Qatar

Kuwait

13. Brunei

Libya
c. WTO (World Trade Organization)
WTO adalah organisasi perdagangan dunia yang ditransformasikan dari GATT (General
Agreement of Tariff and Trade). GATT dibentuk di Jenewa, Swiss pada tahun 1947 dalam
konferensi yang diselenggarakan PBB dan diikuti oleh 23 negara. Indonesia masuk menjadi
anggota GATT pada tahun 1950. GATT bertujuan untuk mengadakan pengurangan tarif untuk
barang-barang tertentu yang dapat merintangi perdagangan internasional. Dalam pelaksanaannya
badan ini berasaskan :
The most favour nation; maksudnya ialah bahwa setiap fasilitas yang diberikan suatu negara kepada
negara lain, harus diberikan juga kepada semua negara anggota GATT.
Reciprocity; memberikan kemudahan-kemudahan kepada negara lain sehingga terjadi kerjasama
yang saling menguntungkan.
Nondiscrimination; setiap barang impor yang masuk ke suatu negara harus diperlakukan sama
dengan barang domestik.
d. IMF (International Monetary Fund)
IMF atau Dana Moneter Internasional didirikan pada tanggal 27 September 1945 sebagai
hasil konferensi di Breton Words, Amerika Serikat. Markas besar IMF di Washington DC, AS.
Tujuan IMF tercantum dalam Articles of Agreement, yaitu :

Membantu negara-negara anggota memperbaiki neraca pembayaran yang tidak seimbang dengan
jalan penyediaan dana.
Membantu memperluas perdagangan internasional dan perekonomian negara-negara anggota.
Menjadi pusat pertemuan dan perundingan untuk mencapai kerjasama internasional dalam hal
keuangan.
Mengusahakan kestabilan kurs.
Memberikan bantuan kredit kepada negara-negara anggota yang mengalami kesulitan pembayaran
luar negeri.
e. Bank Dunia (World Bank)
Bank Dunia adalah salah satu badan keuangan internasional yang memberikan bantuan
kepada negara-negara untuk perbaikan dan pengembangan usaha-usaha seperti : industri,
pertanian, perhubungan atau jalan raya. Bank Dunia merupakan saluran dana bagi negara
kreditor (negara kaya) untuk membantu meningkatkan kemakmuran/kemajuan sosial ekonomi
bagi negara berkembang. Prioritasnya adalah mendorong peningkatan produktivitas negaranegara debitor (penerima pinjaman). Bank Dunia mengeluarkan obligasi yang ditawarkan kepada
bank-bank sentral dengan tujuan memperbesar modal bank dan menjual obligasi kepada negaranegara anggota. Indonesia merupakan salah satu penerima bantuan dari Bank Dunia yang
dipergunakan untuk pengembangan berbagai proyek.
f. UNDP (United Nation Development Program)
UNDP adalah suatu badan PBB yang memberikan sumbangan untuk membiayai survei jalan di
Indonesia. Dana UNDP diperoleh dari sumbangan negara-negara : USA, Denmark, Kanada,
Belanda, Inggris, dan Perancis. Pada tahun 1970 1983 UNDP memberikan bantuan kepada
Indonesia sebesar US$ 74.2 juta sebagai program kerjasama teknik UNDP.
g. MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa)
MEE adalah suatu wadah kerjasama regional untuk kawasan Eropa Barat. Kerjasama ini
didirikan pada tanggal 1 Januari 1958 di Roma (Italia) oleh beberapa negara yaitu : Italia,
Perancis, Inggris, Belgia, Irlandia, Luxemburg, dan Denmark. Tujuan utama dari MEE adalah

untuk menghilangkan hambatan-hambatan perdagangan secara bertahap, baik sesama anggota


MEE maupun negara Eropa Barat yang tidak termasuk daerah perdagangan bebas Eropa.
Sementara itu, MEE telah mencapai persetujuan perdagangan dengan sebagian besar negara di
Lautan Tengah yang bukan anggota MEE. Dalam rangka kerjasama masyarakat Eropa, telah
dikembangkan konsep Pasar Tunggal Eropa.
h. AFTA
AFTA adalah kerjasama ekonomi intra ASEAN, yang pertama kali dicetuskan dalam
KTT ASEAN ke-4 di Singapura tanggal 27-28 Januari 1992, tetapi secara resmi dimulai 1
Januari

1993.

AFTA

beranggotakan

negara

anggota

ASEAN.

Kepala-kepala

negara/pemerintahan negara ASEAN menyepakati suatu kerangka persetujuan mengenai


peningkatan kerjasama ekonomi ASEAN yang berfungsi sebagai pelindung bagi segala
kerjasama ekonomi ASEAN di masa datang. Dengan AFTA diharapkan negara anggota lebih
meningkatkan perdagangan dan spesialisasi dalam intra ASEAN. Di samping itu, juga
meningkatkan investasi dalam kegiatan produksi barang dan jasa antar anggota ASEAN.
i. NAFTA (North American Free Trade Area)
NAFTA adalah badan kerjasama ekonomi negara-negara Amerika Utara, yang didirikan
pada tanggal 12 Agustus 1992. Anggota-anggotanya adalah Amerika Serikat, Kanada, dan
Meksiko.
NAFTA bertujuan membentuk kawasan perdagangan bebas di daerah Amerika Utara.
Kendala utama untuk mewujudkan perdagangan bebas di Amerika Utara adalah karena tingkat
pertumbuhan ekonomi antara Amerika Serikat dan Meksiko sulit untuk mewujudkan
perdagangan bebas dengan persaingan yang sehat. Peluang bagi Meksiko hanyalah ekspansi
tenaga kerja ke Amerika Serikat.
j. APEC (Asia Pacific Economic Corporation)
APEC adalah sarana kerjasama ekonomi negara-negara Asia Pasifik yang dibentuk pada
bulan November 1989 di Canberra, Australia atas usul Perdana Menteri Australia Bob Hawke.
Prinsip dasar pembentukan APEC adalah sebagai forum konsultasi dalam memecahkan masalah
ekonomi, perdagangan, dan investasi anggotanya.

Keanggotaan APEC terdiri dari 18 negara yaitu : Amerika Serikat, Australia, Kanada,
Meksiko, Cina, Jepang, Brunei Darussalam, Hong Kong, Korea Selatan, Malaysia, Papua
Nugini, Thailand, Singapura, Indonesia, Selandia Baru, Filipina, Chili, dan Taiwan.
Tujuan APEC adalah untuk meningkatkan kerjasama ekonomi di kawasan Asia Pasifik,
terutama di bidang perdagangan dan investasi.
Badan-badan yang mengatur APEC adalah :
KTM

: Konferensi Tingkat Menteri

SOM

CTI

: Komite Perdagangan dan Investasi

BAC

: Komite Anggaran dan Administrasi

ETI

: Kelompok Ad Hoc mengenai Kelompok Kerja

Senator Official Meeting

Tanggal 15 November 1994 diselenggarakan pertemuan KTT II APEC di Bogor,


Indonesia. Pertemuan tersebut dihadiri oleh 18 kepala negara/pemerintahan anggota APEC. Pada
pertemuan tersebut dihasilkan Deklarasi Bogor (Bogor Declaration). Negara-negara anggota
APEC telah mencanangkan liberalisasi perekonomian (perdagangan tanpa hambatan) yang akan
dilaksanakan paling lambat tahun 2020 untuk negara-negara berkembang dan tahun 2010 untuk
negara-negara maju.
APEC diperkirakan dapat memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini mengingat
besarnya peranan kawasan Asia Pasifik sebagai negara tujuan ekspor produk Indonesia, sumber
prestasi, dan sumber wisatawan.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Seperti yang telah kita lihat sekarang ini bahwasanya semua negara di dunia ini tidak
dapat berdiri sendiri. Perlu kerjasama dengan negara lain karena adanya saling ketergantungan
sesuai dengan kebutuhan negara masing-masing. Kerjasama dalam bidang ekonomi dapat dijalin
oleh suatu negara dengan satu atau lebih negara lainnya. Kerjasama ini bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan bersama.
Hubungan kerjasama antar negara dapat mempercepat proses perkembangan ekonomi.
Hal ini sangat dirasakan sekali pentingnya bagi negara-negara yang sedang berkembang seperti
Indonesia. Kerjasama negara-negara maju dapat membahas masalah-masalah bidang tertentu.

DAFTAR PUSTAKA

Boediono. Ekonomi Nasional. Yogyakarta : Badan Penerbit Fakultas Ekonomi.


Amir M.S. 1990. Penuntun Ekspor. Jakarta : Pustaka Binaman Pressindo.
Salvatore, Dominick. 1992. Ekonomi Internasional. Jakarta : Erlangga.
Sobri. Ekonomi Internasional. Yogyakarta : Badan Penerbit Fakultas Ekonomi UGM.

Anda mungkin juga menyukai