PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Assegat Assegat, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), h.1.
Jalaluddin, Filsafat Ilmu Pengetahuan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013), hal. 239243.
1. PERIODE PERTMBUHAN
Masa ini merupakan masa awal pertumbuhan dan persemaian nilai-nilai
ke-islam-an, dimana karakteristik pendidikan islam berpusat pada sumber alquran dan hadis secara murni. Ketika nabi muhammad SAW. Masih hidup,
praktik pendidikan islam mengikuti tuntunan firman Allah SWT. Dan teladan
beliau. Tujuan pendidikan islam waktu itu adalah untuk membentuk sikap takwa
serta penanaman nilai akhlak mulia. Pada saat ini, pendidikan islam belum
terwujud dalam bentuk konsep dan pemikiran yang tertuang dalam karya tulis atau
disiplin ilmu secara spesifik, namun praktik pendidikan yang dilakukan oleh nabi
muhammad Saw. Baik keluarga maupun masyarakat, menunjukkan nilai-nilai dan
prinsip-prinsip pendidikan yang terus menerus menjadi sumber inspirasi untuk
dipelajari.
Setelah wafatnya nabi muhammad SAW., tampuk kepemimpinan umat
dipegang oleh khulafa al-rasyidin. Abu bakar (632-634 M) merupakan halifa
pertama yang melakukan konsolidasi kekuasaan terhadap semenanjung arabia
hingga masuk ke irak dan syria. Khalifah ke dua, umar bin al-khattab (634-644 M)
melanjutkan perkembangan islam sampai ke mesopotamia, mesir, syria, palestina,
Assegat Assegat, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011),
hal.3-4.
dan sebagian besar wilayah persia, tabristan, azerbaijan, armenia, serta beberapa
bagian wilayah turki.
Usman bin Affan (644-656 M), merupakan khalifah ke tiga dengan latar belakang
pedagang kaya dan termasuk diantara mereka yang pertama kali masuk islam. Ali
bin abi talib (656-661 M), keponakan dan menantu nabi muhammad Saw.,
merupakan khalifah ke empat yang populer dengan ketakwaan, keluasan
pengetahuan, keberanian, dan kedekatannya dengan nabi muhammad saw. 4
2. PERIODE KEJAYAAN
Masa pertumbuhan diatas menuai hasilnya terutama pada masa khalifah
abbasiyah yang merupakan masa kedua, yaitu peride kejayaan. Pada masa ini
islam mengalami masa keemasan (golden ages).
Dibidang keilmuan, ilmu-ilmu ke-islam-an yang bersumber dari wahyu
tumbuh menjadi disiplin ilmu-ilmu agama yang sangat rinci sehingga menjadi
ilmu-ilmu cabang dan raningna. Munculnya ilmu-ilmu al-Quran, ilmu-ilmu hadis,
hukum islam, teologi, tasawuf, dan lain-lain, benar-benar menandai bangkitnya
ilmu pengetahuan dikalangan umat islam.
Pada masa keemasan ini banyak bermunculan para tokoh dan cendekiawan
muslim yang produktif dalam keilmuan. Dapat disebutkan sebagian kecil dari
tokoh yang kajiannya terkait langsung dengan pendidikan adalah ibnu miskawaih
dan al-ghazali.
Menurut ibnu miskawaih, syariat agama merupakan faktor penentu bagi
lurusnya karakter manusia, karena rujukan utamanya adalah al-quran dan hadis.
Dalam bidang astronomi, umat islam dahulu telah berhasil memadukan tradisi
bangsa india, persia, timur dekat kuno khususnya yunani, menjadi sebuah sintesis
yang mengukur babak baru dalam sejarah astronomi sejak abad ke-8 dan
seterusnya. Di bidang kelembagaan, lembaga pendidikan yang ada pad periode
kemajuan ini juga bersifat integral, artinya tidak hanya mengembangkan ilmu-
bid, hal.4-5.
ilmu agama saja melainkan menyatu dengan ilmu-ilmu umum yang kita sebut
sekarang dengan ilmu modern.
Kegemilangan masa abbasiyah mulai menurun seiring dengan munculnya konflik
politik, perebutan kekuasaan, gaya hidup mewah para penguasa, dan krisis
ekonomi umat, sehingga memperlemah kemajuan yang telah dicapai selama
kurang lebig 5 abad sebelumnya.
3. PERIODE KEMUNDURAN
Masa kemunduran terjadi setelah jatuhnya kekuasaan abbasiyah akibat
berbagai faktor yang saling berkaitan. Diantaranya adalah:
1) Persaingan antar bangsa
2) Kemerosotan ekonomi
3) Konflik sosial-keagamaan
4) Ancaman dari luar5
4. PERIODE PEMBARUAN
Pembaruan pemikiran pendidikan islam sebenarnya telah dilakukan para
ulama dan cendekiawan muslim terdahulu, tanpa dibatasi oleh periode terdahulu,
tanpa dibatasi oleh periode tertentu.
Bila dicermati, kondisi umat dan negara-negara islam saat ini masih dilanda oleh
ketegangan politik, masalah kemiskinan, kebodohan, ketertinggalan dibidang
sains dan teknologi, sekteranianisme, serta ketergantungan dengan negara asing,
maka gerakan pembaruan ini harus dilakukan secara intensif.
Assegat Assegat, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), hal.
12-16.
dan sosial
terhadap
bangsa-bangsa
yang telah
Diantara sumber-sumber tambahan selain diatas yang menjadi dasar, prinsip, dan
kepercayaan kandungan falsafah pendidikan agama Islam sebagai berikut;
1) Ciri-ciri
pertumbuhan
pengajaran
dari
segi
jasmani,
intelektual,
10
11
kurikulum.
Kurikulum
yang
biasa
diartikan
sebagai
Mustansyir Rizal dan Misnal Munir, Filsafat Ilmu, (Celeban Timur: Pustaka
Pelajar,2002),hal.10.
7
12
13
pendidikan
Islam
itu
sendiri
dalam
mengembangkan,
14
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Terkait dengnan perkembangan pemikiran umumnya dan perkembangan islam
khususnya, dapat dikemukakan periodisasi sebagai berikut: 1) periode
pertumbuhan (rise) yang terjadi pada awal kemunculan islam sejak lahirnya nabi
muhammad SAW. Sampai akhir masa umayah; 2) periode kemajuan (peak) yang
berlangsung pada masa khilafah abbasiyah; dan 3) periode kemunduran (decline)
yang terjadi setelah jatuhnya kota baghdad oleh tentara tartar pada 1258 M; serta
4) periode pembaruan yang berkembang secara intensifsejak abad ke-18 M..
Sistem pemikiran filsafat tersebut jika dikaitkan dengan pendidikan, maka :
15