Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

(Individu)
KULIAH KERJA NYATA
PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
TAHUN : 2016
SUB UNIT

: 1 (Kel. Pulau Panggang, RW 01)

UNIT

: Pulau Panggang DKI 01

KECAMATAN

: Kepulauan Seribu Utara

KABUPATEN

: Administratif Kepulauan Seribu

PROVINSI

: DKI Jakarta

Disusun Oleh

Nama Mahasiswa : Dzaky Naufal


Nomor Mahasiswa : 13/351482/TK/41275

SUBDIREKTORAT KKN
DIREKTORAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016

I.

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

PENDAHULUAN
KKN-PPM UGM adalah salah satu bagian dan wujud dari Tri
Dharma Perguruan Tinggi. Kegiatan ini dilaksanakan dengan cara
pemberdayaan juga pengabdian kepada masyarakat, yang dilakukan
oleh ribuan mahasiswa Universitas Gadjah Mada. Memasuki dunia
kemasyarakatan dan menerapkan ilmu hasil pendidikan dan penelitian di
universitas, sehingga adanya perpindahan ilmu dari mahasiswa kepada
masyarakat.
Pelaksanaan

KKN-PPM

antar

semester

sudah

selesai

dilaksanakan di Kelurahan Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan


Seribu Utara, Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu Provinsi DKI
Jakarta selama kurang lebih 7 minggu, dimulai dengan penerjunan pada
tanggal 21 Juni 2016 dan diakhiri secara resmi melalui penarikan yang
dilaksanakan pada tanggal 5 Agustus 2016. Kelurahan Pulau Panggang
memiliki 3 pulau didalamnya, yaitu Pulau Panggang, Pulau Karya dan
juga Pulau Pramuka.
Tim KKN PPM UGM DKI 01 mengangkat tema Peningkatan Visi
Misi Masa Depan Bersama dalam Upaya Meningkatkan Kelayakan
Hidup, dimana skala wilayah kerja dibagi menjadi 3 pulau, yaitu di
Pulau Panggang, Pulau Karya dan Pramuka.
Di

Pulau

Panggang

sendiri,

kegiatan

yang

dilaksanakan

merupakan kegiatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat


seperti penyuluhan penyuluhan, gotong royong, penanaman dan
sebagainya. Kegiatan di Pulau Pramuka merupakan kegiatan yang
berinteraksi dengan siswa siswi SMP dan SMA di sekolah, dan kegiatan
Perencanaan Pariwisata yang dilaksanakan di Pulau Karya dimana
Pulau

Karya

dikomunikasikan

merupakan
dengan

lokus
pihak

perencanaan

Kabupaten,

yang

sehingga

sudah
harapan

kedepannya bisa direalisasikan.


Kegiatan KKN PPM dimulai dari bertemu dengan aparat aparat
pemerintahan baik dari kelurahan dan juga kabupaten, setelah selesai,
kegiatan

langsung

diarahkan

ke

observasi

lapangan

secara

komprehensif, identifikasi permasalahan di 3 pulau diatas selama satu


minggu sehingga menghasilkan Laporan Rencana Kegiatan yang berisi
tentang rencana kegiatan/program yang akan dilaksanakan selama KKN
berlangsung. Akan tetapi, dalam seminggu pertama itu telah dilakukan
beberapa program dimana pelaksanaannya bertepatan dengan tanggal
pelaksanakan yang sudah ditetapkan sebelumnya oleh pihak setempat
misalnya Upacara Peringatan Hari Jadi Provinsi DKI Jakarta. Program
yang direncanakan dibagi kedalam 2 bagian yaitu program tema dan
non tema yang telah disusun dan direncanakan berdasarkan data serta
informasi dan temuan masalah yang didapat dari observasi lapangan.
Kegiatan KKN-PPM dibagi menjadi 3 tahap, yaitu: 1) Tahap
Observasi[dimulai dari tanggal 21 Juni-26 Juni 2016] dengan output
akhir yaitu Laporan Rencana Kegiatan. 2) Tahap Pelaksanaan
Kegiatan,berupa masa dimana mahasiswa melakukan perencanaan
detail kegiatan, persiapan, dan pelaksanaan program yang telah diambil
pada tahap sebelumnya, tahap ini dilaksanakan pada tanggal 27 Juli
hingga 31 Juli 2016. 3) Tahap Pembuatan Laporan Pelaksanaan
Kegiatan, masa dimana mahasiswa menyusun laporan pelaksanaan
kegiatan yang dilaksanakan pada minggu terakhir KKN yaitu pada
tanggal 1-5 Agustus 2015.
Program yang dicetuskan oleh unit DKI-01 sudah terlaksana
dengan

baik,

dengan

instansi/stakeholders

dan

bantuan
juga

dukungan

bantuan

dari

dari

berbagai

berbagai

elemen

masyarakat dan tak lupa bantuan dari dosen pembimbing. Program


dibagi menjadi program mono disipliner dan juga inter disipliner.
Program interdisipliner dilaksanakan agar mahasiswa bisa bekerjasama
dan menerapkan ilmu yang berbeda beda dengan mahasiswa dari
bidang ilmu yang berbeda. Untuk program monodisipliner dilaksanakan
atas dasar penerapan ilmu individu yang sudah didapat selama masa
kuliah. Selain program unit, terdapat beberapa kegiatan yang sifatnya
spontan, yang merupakan permintaan dari masyarakat,koordinasi dan
kerjasama dengan program pemerintahan dan juga program lainnya
yang dilaksanakan didalam lingkup baik unit maupun sub unit.

Masyarakat menyambut dengan baik kedatangan tim KKN PPM


UGM DKI 01, tim juga berkomunikasi dan bersosialisasi dengan
masyarakat yang lain, baik itu masyarakat biasa,pemangku jabatan dan
lain lain, sehingga adanya hubungan timbal balik yang baik, antara tim
KKN dan juga masyarakat pulau.

PEMBAHASAN

Perencanaan Tapak Kawasan Geowisata Terpadu


Nomor Kode

: 53

Nomor Sektor

: 1.3.17

Sifat

: Monodisipliner

Kawasan Geowisata adalah kawasan yang memanfaatkan potensi


geologi (bentang alam) untuk dijadikan kawasan wisata dan dimanfaatkan
sebagai aset untuk perkembangan desa. Tidak dimanfaatkannya dengan baik
potensi wisata ini hanya menyebabkan kerusakan nilai estetis dari kawasan
geowisata tersebut, daerah sempadan pantai yang relatif tidak dimanfaatkan,
hanya jadi sampah visual bagi kawasan sekitarnya karena kurang terawatnya
kawasan tersebut.
Sempadan

pantai

yang

direncanakan

sebagai

objek

wisata

kedepannya adalah di Pulau Karya dan Pulau Panggang. Untuk perencanaan


kawasan geowisata di Pulau Karya lebih komprehensif daripada Pulau
Panggang. Hal ini disebabkan oleh bentang alam Pulau Karya yang lebih
potensial dan banyak luasan lahan yang bisa dimanfaatkan sebagai kawasan
geowisata. Perencanaan meliputi merevitalisasi kawasan pemakaman umum
menjadi sebuah taman dan pemakaman yang akan menjadi trigger bagi
masyarakat pulau, karena selama ini pemakaman terkesan angker, sehingga
direncakan seperti usulan diatas, atas saran dan rekomendasi dari
pemerintah. Metode yang digunakan didalam perencanaan ini adalah
perencanaan partisipatif dimana perencanaan ini melibatkan masyarakat.
Temuan yang juga dimanfaatkan dalam perencanaan ini adalah kawasan
konservasi mangrove, dimana disekitaran pulau di Kelurahan Pulau

Panggang ditanami mangrove untuk pencegahan abrasi pantai, sehingga ini


merupakan sebuah potensi wisata seperti yang ada di daerah daerah lainnya.
Hambatannya adalah bentang alam yang lumayan rawan terhadap
abrasi sehingga harus disesuaikan rencana yang bagaimana yang bisa tahan
terhadap abrasi dan juga memaksimalisir potensinya sebagai pusat kegiatan
pariwisata yang kuat. Kemudian, untuk di Pulau Panggang, kegiatan
perencanaan juga memiliki hambatan yaitu terlalu padatnya pulau sehingga
perencanaan tidak bisa komprehensif seperti perencanaan di Pulau Karya
karena luasan lahan yang sangat padat.
Kedepannya diharapkan kawasan ini bisa menjadi objek dan
kontributor

utama

dalam

hal

peningkatan

kuantitas

dan

kualitas

perekonomian Pulau Panggang. Program ini ditargetkan kepada pemerintah


Kabupaten Kepulauan Seribu, dimana nantinya mereka akan menggagas
program ini sehingga bisa direalisasikan.

Penyuluhan Vertical Housing dan Rumah Apung


Nomor Kode

: 54

Nomor Sektor

: 1.5.02

Sifat

: Monodisipliner
Vertical Housing dan Rumah Apung (Floating House) adalah beberapa solusi

dari kepadatan penduduk. Melihat tingkat kepadatan penduduk dari Pulau


Panggang, solusi ini sangat penting untuk menjaga perkembangan wilayah yang
berkelanjutan dan bisa memitigasi dari bencana yaitu abrasi. Vertical Housing bisa
menjadi solusi bagi tingginya pertumbuhan penduduk di Pulau Panggang, dan
memanfaatkan lahan sisa diluar permukiman menjadi lahan yang berfungsi untuk
menunjang berbagai macam kegiatan yang bisa menjadi kontributor dalam
perkembangan wilayah, seperti pusat komersil, jasa dan lain lain. Dan juga bisa
dimanfaatkan untuk pembangunan ruang terbuka hijau (green spaces) untuk
menjaga keberlanjutan lingkungan. Floating House (Rumah Apung) adalah solusi
pembangunan permukiman yang memanfaatkan lautan sebagai basisnya untuk
beberapa permasalahan seperti keterbatasan lahan, abrasi dan lain lain. Rumah
apung dibagi menjadi beberapa kelompok, seperti rumah apung tradisional dan juga
rumah apung yang memanfaatkan teknologi bangunan pada zaman sekarang untuk

pencegahan banjir. Program ini dilaksanakan pada tanggal 15 juli, dengan


kesusahan kami dalam mengajak masyarakat untuk berpartisipasi di penyuluhan ini,
sehingga diputuskan untuk mencari cara inovatif untuk mengajak mereka.
Kemudian, pergeseran waktu penyuluhan terjadi karena bertepatan dengan bulan
suci Ramadhan sehingga masyarakat lebih menyarankan agar kegiatan ini
dilangsungkan sesudah lebaran. Ketika partisipan mengikuti penyuluhan, mereka
antusias dikarenakan materi yang disampaikan merupakan materi yang jarang
mereka dapati, dimana partisipan merupakan warga masyarakat dan juga pekerja
pantai dimana harapannya masyarakat memahami solusi diatas sebagai pemecah
masalah yang mereka hadapi pada saat ini.

Penanaman Mangrove
Nomor Kode

: 55

Nomor Sektor

: 2.2.20

Sifat

: Interdisipliner
Penanaman mangrove adalah solusi dari permasalahan abrasi pantai di

Pulau Panggang. Dimana penanaman mangrove ini sudah diterapkan di berbagai


daerah dan sukses dalam menanggulangi bencana abrasi pantai.Biasanya ditanam
di bibir pantai atau beberapa meter dari sempadan pantai.
Bibit sebagian didapat dari kemitraan dengan bapak bupati, dimana beliau
menyumbang 150 bibit. Di Pulau Panggang, sudah banyak bibit mangrove ditanam
sebagai solusi permasalahan abrasi pantai. Juga ada area konservasi mangrove
tepatnya di Pulau Pramuka,Kel. Pulau Panggang. Namun, yang ditanam belum
begitu efektif dan efisien terkait lokasi titik penanaman yang membuat output
kedepannya tidak maksimal. Sehingga dilakukan program penanaman mangrove ini
yang menargetkan tingkat efektifitas dari hasil mangrove kedepannya yang
berkelanjutan. Hambatan dalam pelaksanaan adalah kesulitan dalam membawa
bibit mangrove yang banyak berjumlah 250 bibit untuk menyebrang pulau,
dikarenakan tenaga yang minim, sehingga diperlukan 2 hari untuk mengangkut bibit
mangrove. Harapan kedepannya adalah Pulau Pulau di Kelurahan Pulau Panggang
ini menjadi aman dari bencana abrasi pantai dan banjir, juga menambah tingkat
persentase ruang terbuka hijaunya untuk menjaga keberlanjutan perkembangan

daerah. Dari penanaman mangrove ini juga bisa dimanfaatkan sebagai objek wisata
area mangrove seperti yang sudah ada di Pantai Indah Kapuk dan lain lain.

Penyuluhan Manajemen Lingkungan Padat Penduduk


Nomor Kode

: 56

Nomor Sektor

: 3.3.05

Sifat

: Interdisipliner

Lingkungan

padat

penduduk

disebabkan

oleh

meningkatnya

jumlah

penduduk/populasi manusia dalam satu daerah. Luas tanah atau luas lahan tidak
bertambah, sehingga secara umum dan jelas mengakibatkan peralihan fungsi lahan
menjadi lahan permukiman untuk memenuhi kebutuhan. Menurut para ahli, sudah
lebih dari 70% lahan didunia rusak untuk memenuhi kebutuhan manusia akan
permukiman

dan

lainnya.

Meningkatnya

jumlah

penduduk ini juga

dapat

meningkatkan penggunaan sumber daya alam, sehingga kerusakan lingkungan


bertambah parah. Peningkatan jumlah penduduk ini juga menyebabkan tingginya
pencemaran lingkungan, baik tingginya volume sampah dan juga pencemaran di
lingkungan perairan. Akibat dari pencemaran ini, timbul berbagai macam
permasalahan kesehatan, sehingga menurunkan kualitas hidup manusia.
Tingginya jumlah penduduk, dan tingginya persentase peningkatan jumlah
penduduk dengan luas daerah yang kecil menyebabkan Pulau Panggang
merupakan salah satu pulau terpadat, dapat dibuktikan melalui grafik dibawah ini

Kepadatan
30000
25000
20000
15000
Kepadatan

10000
5000
0
Jakarta
Pusat

Jakarta
Selatan

Bandung

Cimahi

Yogyakarta

Pulau
Panggang

Oleh karena itu, program ini menjadi penting dikarenakan menyangkut


perkembangan kualitas hidup manusia. Dimana manajemen lingkungan dibutuhkan
untuk menjadi solusi permasalahan, tentunya tidak dengan cara yang biasa,
melainkan inovasi inovasi seperti pengelolaan bangunan bangunan dan perbaikan
sistem persampahan dengan cara yang unik. Hambatan dalam melaksanakan
program ini adalah data kepadatan yang bervariasi sehingga dibutuhkan observasi
langsung ke lapangan terkait pencarian data yang sifatnya lebih primer sehingga
ada kepastian akan nilai kepadatannya. Kemudian, pergeseran waktu penyuluhan
terjadi karena bertepatan dengan bulan suci Ramadhan sehingga masyarakat lebih
menyarankan

agar

kegiatan

ini

dilangsungkan

sesudah

lebaran.

Harapan

kedepannya masyarakat bisa mengambil solusi solusi kreatif dan efektif dari
penyuluhan ini untuk bisa membenahi kualitas lingkungan mereka.

Lomba Cerdas Cermat SD


Nomor Kode

: 57

Nomor Sektor

: 3.4.04

Sifat

: Interdisipliner

Lomba ini adalah lomba pertandingan adu ketajaman

berpikir dan

ketangkasan menjawab pertanyaan pertanyaan yang bervariasi dan berasal dari


bidang ilmu yang berbeda, baik sosial, umum maupun sains dan teknologi. Lomba
Cerdas Cermat (LCC) merupakan salah satu aplikasi dari Kegiatan Belajar Mengajar
(KBM) yang mengapresiasi para pelajar yang berprestasi di tingkat sekolah yang
kemudian dipertandingkan dengan peserta dari sekolah lain. Lomba ini bertujuan
untuk meningkatkan minat belajar anak dengan iming iming hadiah yang didapat
melalui lomba ini, sehingga menjadi salah satu inovasi dalam mendukung dunia
pendidikan terutama anak SD.
Dalam Kegiatan ini, lomba diadakan di SD 03 dimana peserta cerdas cermat
terdiri dari 6 tim, 3 tim dari SD 01 Pagi Pulau Panggang dan 3 tim dari SD 03 Pagi
Pulau Panggang. Peserta sangat antusias dengan adanya lomba ini, dapat dilihat
dari keseriusan mereka menjawab soal soal yang diberikan oleh tim KKN-PPM.
Kegiatan dimulai dari pagi dan mendapat dukungan dari pihak sekolah dengan cara
menyediakan fasilitas yang dibutuhkan seperti sound system, meja dan peralatan
lainnya.
Lomba ini dimenangkan oleh tim dari SD 03 Pagi, dengan antusias dari
mereka, harapannya, lomba ini menjadi trigger bagi anak anak SD Pulau Panggang
untuk terus lebih giat belajar kedepannya, sehingga mereka memperoleh ilmu yang
sangat banyak dan bisa membangun daerah kelahiran mereka.
Hambatan dalam pelaksanaan program adalah, distraksi dan interaksi yang
berlebihan dari pihak non peserta, yaitu penonton dari sekolah, yaitu SD 01 Pagi dan
SD 03 Pagi, dimana menjadi gangguan dalam jalannya acara lomba.

Gotong Royong Pesisir Pantai


Nomor Kode

: 58

Nomor Sektor

: 3.8.05

Sifat

: Interdisipliner

Pesisir pantai merupakan kawasan strategis, sebagaimana disebutkan


didalam RTRW dan RDTR Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu. Kabupaten
Administratif Kepulauan Seribu merupakan Kabupaten yang memiliki misi dan cita

cita dalam pengembangan pariwisatanya dengan memanfaatkan bentang alam yaitu


berupa lautan dengan pantai pantainya. Dalam hal ini, pesisir pantai yang memiliki
kapabilitas dan kualitas tinggi akan membantu pemerintah mencapai targetnya.
Program ini mendapat dukungan dari pemerintah, melalui koordinasi dengan
pihak PPSU sebagai tim pembersihan pesisir pantai di Pulau Panggang, Pulau
Karya dan juga Pulau Pramuka. Kegiatan ini juga didukung langsung dan didatangi
langsung oleh bapak bupati, dimana beliau sebagai pengawas dalam kegiatan ini.
Salah satu agenda kegiatan dijadikan sarana pembersihan dan persiapan untuk
menyambut Bapak Gubernur DKI Jakarta yang mendatangi Kepulauan Seribu.
Parameter salah satunya adalah tingkat kebersihannya dimana hal ini bisa
meningkatkan jumlah pengunjung untuk mengunjungi pantai pantai terutama di
Pulau Panggang dan sekitarnya. Gotong royong ini diikuti oleh sejumlah tokoh
masyarakat seperti ketua RW dan RT, dengan cakupan yang komprehensif (pesisir,
dermaga, bibir pantai). Hambatan dalam melaksanakan program ini adalah skala
pesisir yang besar dengan kebersihan yang tidak memadai dan memenuhi indikator
kebersihan, sehingga memerlukan tenaga ekstra untuk membersihkan dan
menghias pesisir pantai. Hambatan kedua adalah perubahan waktu yang tidak
sesuai dengan agenda rencana gotong royong dikarenakan menunggu partisipasi
dari masyarakat untuk bisa ikut dalam kegiatan ini. Harapannya masyarakat terus
tergerak untuk bisa menjaga kebersihan dan kualitas pesisir pantai.

II.

KESIMPULAN

Melalui program program diatas yang sudah dilaksanakan, bisa diambil


kesimpulan bahwa semua program yang awalnya direncakan dan sudah
dilaksanakan pada saat ini berjalan dengan lancar, walaupun setiap
menjalankan program terdapat beberapa hambatan didalamnya dan memiliki
hasil yang bisa dilihat, salah satunya program perencanaan yang nantinya
akan dibukukan sebagai output unik dan besar dalam periode KKN-PPM
UGM 2016 bagi tim DKI-01.
Keberhasilan ini didapat melalui kinerja dan kerjasama yang baik
antara rekan rekan DKI-01, baik didalam lingkup unit maupun sub unit.
Kelancaran ini juga didapat dari faktor bantuan masyarakat, aparat
pemerintahan dan instansi lainnya yang mendukung, sehingga pengabdian

yang

menjadi

tujuan

awal

diterjunkannya

mahasiswa

UGM

sudah

dilaksanakan dengan lancar.


Harapannya adalah masyarakat sukses diberdayakan dan berbagai
kegiatan yang dilakukan berimbas positif kepada semua elemen masyarakat
kelurahan Pulau Panggang. Juga diharapkan, Kelurahan Pulau Panggang ini
dapat selalu berkembang, dan mengalami pembenahan daerah dan
perkembangan yang komprehensif dari segala aspek melalui kontributor
utamanya yaitu pariwisata yang sudah dikonsep dan dikomunikasikan oleh
mahasiswa dan aparat pemerintahan sehingga harapan kedepannya dapat
direalisasikan konsep yang dikerjakan oleh mahasiswa.

III.

SARAN
Terdapat beberapa saran yang sifatnya membangun untuk berbagai unsur
yang terlibat didalam kegiatan KKN-PPM Pulau Panggang periode 2016 ini
antara lain:
1. Kegiatan dan penerjunan mahasiswa sebaiknya dilaksanakan pada
momen bukan Ramadhan, karena berimbas kepada kinerja mahasiswa
yang terbatas, juga partisipasi masyarakat diluar bulan suci Ramadhan
bisa dikatakan lebih masif dibanding partisipasi di bulan Ramadhan.
2. Diperlukan adanya monitoring dan evaluasi terhadap keberlanjutan
program terutama program unit yang sifatnya komprehensif dan berimbas
sangat besar terhadap perkembangan daerah
3. Perlu adanya komunikasi yang baik antara pihak mahasiswa-kampus dan
juga pihak mahasiswa-aparat pemerintahan daerah, hal ini dikarenakan
susahnya untuk mengkomunikasikan program jika tidak dikejar secara
berlebihan

IV.

LAMPIRAN

Perencanaan Tapak Kawasan Geowisata Terpadu

Foto ini diambil ketika sedang melangsungkan observasi lapangan untuk melihat
kondisi fisik kawasan yang akan direncanakan, mengambil data data primer dan
sekunder dalam aspek fisiknya
Perencanaan Tapak Kawasan Geowisata Terpadu

Peta diatas adalah salah satu hasil peta rencana yang ada didalam program ini.
Digambarkan bahwa terdapat beberapa pembangunan fasilitas baru untuk kegiatan
kepariwisataan di pulau Karya, Kelurahan Pulau Panggang
Perencanaan Tapak Kawasan Geowisata Terpadu

Peta diatas adalah salah satu hasil peta rencana yang ada didalam program ini.
Digambarkan bahwa terdapat beberapa pembangunan fasilitas baru untuk kegiatan
kepariwisataan di pulau Panggang, Kelurahan Pulau Panggang
Penyuluhan Vertical Housing dan Rumah Apung

Foto ini diambil ketika program penyuluhan dilaksanakan, di ruang pola kelurahan
pulau panggang, dimana partisipan antusias terhadap solusi permasalahan yang
mereka hadapi
Penanaman Mangrove

Prosesi penanaman mangrove, di bibir pantai untuk menjaga pantai dan pesisirnya
dari abrasi yang sering melanda Kelurahan Pulau Panggang
Penyuluhan Manajemen Lingkungan Padat Penduduk

Foto ini diambil ketika dilaksanakannya observasi lapangan terkait pencarian data
pasti akan kepadatan penduduk, per RW. Sehingga tingkat kedetailan dalam
menghitung kepadatan penduduk akan lebih didapat
Lomba Cerdas Cermat SD

Foto ini diambil saat melangsungkan lomba cerdas cermat di lapangan SD 03 pagi
pada saat berlangsungnya perlombaan dan sesi menjawab soal oleh tim dari SD 03
Pagi
Lomba Cerdas Cermat SD

Foto ini diambil saat selesai Lomba cerdas cermat dan prosesi foto bersama setelah
pemberian hadiah bagi juara lomba
Gotong Royong Pesisir Pantai

Foto ini diambil ketika sedang observasi kondisi pesisir pantai yang sudah dicemari
sehingga program gotong royong digagas sebagai solusi.

Anda mungkin juga menyukai