Anda di halaman 1dari 14

1. Berapa % responden yang menderita PJK Positif dan PJK Negatif.

Sajikan dalam tabel


distribusi frekuensi dan grafiknya

Kejadian PJK

Valid

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Negatif

180

72.0

72.0

72.0

Positif

70

28.0

28.0

100.0

Total

250

100.0

100.0

Dari 250 responden penelitian, terdapat 180 orang (72%) yang tidak menderita PJK,
sedangkan 70 orang (28%) lainnya menderita PJK.

2. Hitung nilai minimal, maksimal, Simpangan Baku, dan Rata-Rata IMT

Statistics
Indeks Massa Tubuh
N

Valid

250

Missing

Mean

22.9324

Median

22.1893
16.41a

Mode
Std. Deviation

6.53121

Variance

42.657

Range

36.48

Minimum

10.63

Maximum

47.11

a. Multiple modes exist. The smallest


value is shown

Pada penelitin ini didapatkan:


Nilai minimal

= 10.63

Nilai maksimal

= 47.11

Simpangan baku

= 6.53121

Rata-rata IMT

= 22.9324

3. Lakukan uji Hipotesis guna mengenathui Normalitas data IMT dan Kolesterol Total. Tulis
Bentuk Uji Hipotesis, Kriteria Uji, dan Hasil Uji (Kesimpulannya)
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Statistic

Df

Shapiro-Wilk
Sig.

Statistic

df

Sig.

IMT

.076

250

.001

.951

250

.000

Kolesterol Total

.088

250

.000

.921

250

.000

a. Lilliefors Significance Correction

1. IMT
a.
Bentuk Uji Hipotesis:
H0= Data Indeks Massa tubuh berdistribusi normal
H1= Data Indeks Massa tubuh tidak berdistribusi normal
b.

Kriteria Uji:
Ho ditolak apabila p value <0,05 (< 5%)

H0 diterima apabila p value > 0,05 ( >5%)


c.

Hasil Uji (Kesimpulan):


Pada penelitian ini terdapat sebanyak 250 sampel sehingga dilihat nilai sig.
pada tabel kolmogorov-smirnov. Pada Uji normalitas indeks massa tubuh
didapatkan nilai p = 0,001 (< 0,05). Jika nilai uji <0.05, data berbeda secara
signifikan, maka data tidak terdistribusi normal sehingga H0 ditolak dan H1
diterima.
Kesimpulan: Data Indeks Massa Tubuh (IMT) berdistribusi tidak normal

2. Kolesterol total
a.
Bentuk Uji Hipotesis:
H0= Data Kolesterol Total berdistribusi normal
H1= Data Kolesterol Total tidak berdistribusi normal
b.

Kriteria Uji:
Ho ditolak apabila p value <0,05 (< 5%)
H0 diterima apabila p value > 0,05 ( >5%)

c.

Hasil Uji (Kesimpulan):


Pada penelitian ini terdapat sebanyak 250 sampel sehingga dilihat nilai sig.
pada tabel kolmogorov-smirnov. Pada Uji normalitas kolesterol total
didapatkan nilai p = 0,000 (< 0,05). Jika nilai uji <0.05, data berbeda secara
signifikan, maka data tidak terdistribusi normal sehingga H0 ditolak dan H1
diterima.
Kesimpulan: Data Kolesterol Total berdistribusi tidak normal

4. Apabila IMT dan Kolesterol diasumsikan berdiatribusi Normal, Hitunglah seberapa besar
kuatnya hubungan antara IMT dan Kolesterol Total menggunakan Koefisien Korelasi
Pearson, dan lakukan uji hipotesis untuk mengetahui signifikansi dari kuatnya hubungan
tersebut.

Correlations
IMT
IMT

Pearson Correlation

Kolesterol Total
1

.067

Sig. (2-tailed)

Kolesterol Total

.290

250

250

Pearson Correlation

.067

Sig. (2-tailed)

.290

250

250

Nilai korelasi pearson IMT dan kolesterol total adalah 0.067 (r<0.2), artinya kekuatan
korelasi antara IMT dan kolesterol total sangat lemah dengan arah positif.
Hipotesis:
H0= Tidak ada korelasi antara IMT dan Kolesterol total
H1= Terdapat korelasi antara IMT dan Kolesterol Total
Nilai p antara IMT dan kolesterol total adalah 0.290 (p>0.05), artinya tidak ada
korelasi antara IMT dan kolesterol, maka Ho diterima.
Kesimpulan: Tidak terdapat korelasi antara IMT dan Kolesterol Total.
5. Apabila IMT dan Kolesterol tidak berdistribusi Normal, Hitunglah seberapa besar
kuatnya hubungan antara IMT dan Kolesterol Total menggunakan Koefisien Korelasi
Spearman, dan lakukan uji hipotesis untuk mengetahui signifikansi dari kuatnya
hubungan tersebut.
Correlations
IMT
Spearman's rho IMT

Correlation Coefficient

Kolesterol Total
1.000

.063

.318

250

250

Kolesterol

Correlation Coefficient

.063

1.000

Total

Sig. (2-tailed)

.318

250

250

Sig. (2-tailed)

Correlations

Nilai korelasi spearman IMT dan kolesterol total adalah 0.063 (r<0.2), artinya
kekuatan korelasi antara IMT dan kolesterol total sangat lemah dengan arah positif.
Hipotesis:
H0= Tidak ada korelasi antara IMT dan kolesterol total
H1= Terdapat korelasi antara IMT dan kolesterol total
Nilai p antara IMT dan kolesterol total nilainya 0.318 (p>0.05), artinya tidak ada
korelasi antara IMT dan kolesterol, maka Ho diterima.
Kesimpulan: Tidak terdapat korelasi antara IMT dan kolesterol total.
6. Lakukan Analisis Regresi Tunggal (Sederhana) guna memperoleh Model Regresi yang
menggambarkan hubungan antar IMT dan Kolesterol Total. Seberapa besar pengaruh
IMT terhadap Kolesterol Total, dan lakukan uji hipotesis guna mengetahui signifikansi
pengaruh tersebut.
Correlations
Kolesterol Total
Pearson Correlation

Kolesterol Total

1.000

.067

.067

1.000

.145

IMT

.145

Kolesterol Total

250

250

IMT

250

250

IMT
Sig. (1-tailed)

IMT

Kolesterol Total

ANOVAb
Model
1

Sum of Squares
Regression

df

Mean Square

3266.994

3266.994

Residual

720216.802

248

2904.100

Total

723483.796

249

a. Predictors: (Constant), IMT


b. Dependent Variable: Kolesterol Total

F
1.125

Sig.
.290a

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1

B
(Constant)

Std. Error

175.678

12.466

.555

.523

IMT

Coefficients
Beta

.067

Sig.

14.092

.000

1.061

.290

a. Dependent Variable: Kolesterol Total


Residuals Statisticsa
Minimum
Predicted Value

Maximum

Mean

Std. Deviation

181.57

201.81

188.40

3.622

250

-86.852

214.130

.000

53.781

250

Std. Predicted Value

-1.884

3.702

.000

1.000

250

Std. Residual

-1.612

3.973

.000

.998

250

Residual

a. Dependent Variable: Kolesterol Total

Nilai korelasi pearson dari IMT dan kolesterol total adalah 0.067, sehingga dapat
dikatakan bahwa terdapat hubungan yang sangat lemah antara IMT dan kolesterol
total dengan arah positif.
Hipotesis:
H0= Tidak terdapat pengaruh signifikan antara IMT terhadap kolesterol total
H1= Terdapat pengaruh signifikan antara IMT terhadap kolesterol total
Pada regresi tunggal, nilai p antara IMT dan kolesterol total adalah 0.290 (p>0.05),
artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara IMT dan Kolesterol total.
Maka Ho diterima.
Kesimpulan: Tidak terdapat pengaruh signifikan antara IMT terhadap
kolesterol total. Model regresi tersebut tidak dapat dipakai untuk memprediksi
nilai kolesterol total
7. Variabel IMT dan Kolesterol Total kemudian dikatagorikan menjadi variabel katagorik
berskala Ordinal. Hitung seberapa besar kuatnya hubungan antara IMT dan Kolesterol
Total menggunakan Koefisien Korelasi Kendalls Tau_b, dan lakukan uji hipotesis guna
mengetahui signifikansi kuatnya hubungan tersebut.

Correlations
kategori IMT
Kendall's tau_b

kategori IMT

kolesterol total

1.000

.146*

.021

250

250

.146*

1.000

Sig. (2-tailed)

.021

250

250

Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N

kolesterol total Correlation Coefficient

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Nilai korelasi Kendalls Tau_b antara IMT dan kolesterol total adalah 0.146, artinya
korelasi antara IMT dan kolesterol total sangat lemah.
Hipotesis:
H0= tidak terdapat korelasi yang bermakna antara IMT dan kolesterol total
H1= terdapat korelasi yang bermakna antara IMT dan kolesterol total
Nilai p antara IMT dan kolesterol total nilainya 0.021 (p<0.05), artinya ada korelasi
yang bermakna antara kategori IMT dan kategori kolesterol total, maka Ho ditolak.
Kesimpulan: Terdapat korelasi yang bermakna antara IMT dan kolesterol total
8. Lakukan Uji Hipotesis guna mengetahui signifikansi pengaruh IMT terhadap Kolesterol
total menggunakan Statistik Uji Chi Squares
Case Processing Summary
Cases
Valid

kategori IMT * kolesterol


total

Missing

Total

Percent

Percent

Percent

250

100.0%

.0%

250

100.0%

kategori IMT * kolesterol total Crosstabulation


kolesterol total
tidak normal
kategori IMT

tidak obsesitas

Count
% within kategori IMT

obesitas

Total

80

136

41.2%

58.8%

100.0%

31

83

114

27.2%

72.8%

100.0%

87

163

250

34.8%

65.2%

100.0%

Count
% within kategori IMT

Total

56

Count
% within kategori IMT

normal

Chi-Square Tests

Value

df

Asymp. Sig. (2-

Exact Sig. (2-

Exact Sig. (1-

sided)

sided)

sided)

Pearson Chi-Square

5.345a

.021

Continuity Correctionb

4.746

.029

Likelihood Ratio

5.403

.020

Fisher's Exact Test


Linear-by-Linear
Association
N of Valid Casesb

.024
5.323

.021

250

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 39,67.
b. Computed only for a 2x2 table
Symmetric Measures

Nominal by Nominal

N of Valid Cases

Value

Approx. Sig.

Phi

.146

.021

Cramer's V

.146

.021

Contingency Coefficient

.145

.021

250

.014

Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value

Lower

Upper

1.874

1.097

3.202

1.514

1.055

2.173

For cohort kolesterol total = normal

.808

.675

.967

N of Valid Cases

250

Odds Ratio for kategori IMT (tidak


obsesitas / obesitas)
For cohort kolesterol total = tidak
normal

Hipotesis:
H0= tidak terdapat hubungan yang bermakna antara IMT dan kolesterol total
H1= terdapat hubungan yang bermakna antara IMT dan kolesterol total
Pada uji chi square didapatkan nilai p dari hubungan IMT dan kolesterol total adalah
0.021(p<0.05), maka terdapat hubungan yang signifikan antara IMT dan kolesterol
total, maka Ho ditolak.
Kesimpulan: terdapat hubungan yang bermakna antara IMT dan kolesterol
total
9. Lakukan analisis Multivariate guna mengetahui Model Regresi Logistik Biner yang
menyatakan hubungan IMT, Gula Darat, Kolesterol Total, Trigliserid, LDL Kolesterol,
HDL kolesterol, Tekanan Darah Sistolik, tekanan Darah Diastolik, dan Genetik PJK
terhadap Kejadian PJK. Lakukan Uji Hipotesis guna mengetahui variabel mana yang
berpengaruh signifikan.

Variables in the Equation


B
Step 1a

S.E.

Wald

df

Sig.

Exp(B)

kat_TDD

.205

.696

.087

.768

1.228

kat_TDS

-17.711

4.776E3

.000

.997

.000

kat_GDS

-.675

.889

.576

.448

.509

.390

.496

.620

.431

1.478

kat_LDL

-.899

.707

1.615

.204

.407

kat_trigliserid

-.667

.527

1.601

.206

.513

kat_IMT

.134

.489

.075

.784

1.144

kat_kolesterol_total

.384

.571

.452

.502

1.468

genetik_PJK

38.756

6.886E3

.000

.996

6.785E16

Constant

-1.134

1.001

1.283

.257

.322

kat_DHDL

a. Variable(s) entered on step 1: kat_TDD, kat_TDS, kat_GDS, kat_DHDL, kat_LDL, kat_trigliserid,


kat_IMT, kat_kolesterol_total, genetik_PJK.

Uji hipotesis :
IMT
H0 = tidak ada pengaruh signifikan antara IMT terhadap kejadian PJK
H1 = ada pengaruh signifikan antara IMT terhadap kejadian PJK
Setelah dilakukan analisis multivariate menggunakan model regresi logistic biner,
didapatkan p value 0.784 (p >0.05) sehingga H0 diterima dan menunjukkan bahwa tidak
ada pengaruh signifikan antara IMT terhadap kejadian PJK
Gula Darah Sewaktu
H0 = tidak ada pengaruh signifikan antara gula darah sewaktu terhadap kejadian PJK
H1 = ada pengaruh signifikan antara gula darah sewaktu terhadap kejadian PJK

Setelah dilakukan analisis multivariate menggunakan model regresi logistic biner,


didapatkan p value 0.448 (p >0.05) sehingga H0 diterima dan menunjukkan bahwa tidak
ada pengaruh signifikan antara gula darah sewaktu terhadap kejadian PJK
Kolesterol Total
H0 = tidak ada pengaruh signifikan antara kolesterol total terhadap kejadian PJK
H1 = ada pengaruh signifikan antara koleterol total terhadap kejadian PJK
Setelah dilakukan analisis multivariate menggunakan model regresi logistic biner,
didapatkan p value 0.502 (p >0.05) sehingga H0 diterima dan menunjukkan bahwa tidak
ada pengaruh signifikan antara kolesterol total terhadap kejadian PJK
Trigliserid
H0 = tidak ada pengaruh signifikan antara trigliseride terhadap kejadian PJK
H1 = ada pengaruh signifikan antara trigliseride terhadap kejadian PJK
Setelah dilakukan analisis multivariate menggunakan model regresi logistic biner,
didapatkan p value 0.206 (p >0.05) sehingga H0 diterima dan menunjukkan bahwa tidak
ada pengaruh signifikan antara trigliserid terhadap kejadian PJK
LDL kolesterol
H0 = tidak ada pengaruh signifikan antara LDL kolesterol terhadap kejadian PJK
H1 = ada pengaruh signifikan antara LDL kolesterol terhadap kejadian PJK
Setelah dilakukan analisis multivariate menggunakan model regresi logistic biner,
didapatkan p value 0.204 (p>0.05) sehingga H0 diterima dan menunjukkan bahwa tidak
ada pengaruh signifikan antara LDL kolesterol terhadap kejadian PJK
HDL kolesterol
H0 = tidak ada pengaruh signifikan antara HDL kolesterol terhadap kejadian PJK
H1 = ada pengaruh signifikan antara HDL kolesterol terhadap kejadian PJK

Setelah dilakukan analisis multivariate menggunakan model regresi logistic biner,


didapatkan p value 0.431 (p>0.05) sehingga H0 diterima dan menunjukkan bahwa tidak
ada pengaruh signifikan antara HDL kolesterol terhadap kejadian PJK
TD sistolik
H0 = tidak ada pengaruh signifikan antara TD sistolik terhadap kejadian PJK
H1 = ada pengaruh signifikan antara TD sistolik terhadap kejadian PJK
Setelah dilakukan analisis multivariate menggunakan model regresi logistic biner,
didapatkan p value 0.997 (p>0.05) sehingga H0 diterima dan menunjukkan bahwa tidak
ada pengaruh signifikan antara TD sistolik terhadap kejadian PJK
Genetik PJK
H0 = tidak ada pengaruh signifikan antara genetik PJK terhadap kejadian PJK
H1 = ada pengaruh signifikan antara genetik PJK terhadap kejadian PJK
Setelah dilakukan analisis multivariate menggunakan model regresi logistic biner,
didapatkan p value 0.996 (p >0.05) sehingga H0 diterima dan menunjukkan bahwa tidak
ada pengaruh signifikan antara genetik PJK terhadap kejadian PJK
Dari tabel diatas didapatkan bahwa seluruh variable memiliki nilai p>0.05 yang memilki
arti tidak ada variabel yang secara signifikan berhubungan dengan kejadian PJK.
Genetik PJK memilki Exp(B) yang paling besar, yang menunjukkan hubungan paling
dekat dengan PJK, namun nilai exp(B) 6785E+16, menunjukkan bahwa data tidak
terlalu baik, bisa saja terjadi semua yang PJK positif, genetik PJK nya positif.
10. Jelaskan kesimpulan dari hasil Penelitian Anda secara keseluruhan
Dari 250 responden penelitian, terdapat 180 orang (72%) yang bukan penderita PJK,

sedangkan 70 orang (28%) lainnya menderita PJK.


Nilai minimal IMT responden adalah 10.63, nilai maksimal IMT responden adalah
47.11, simpangan baku adalah 6.53121, dan rata-rata IMT adalah 22.9324.

Nilai normalitas IMT sebesar 0.001 dan kolesterol total 0.000. Nilai berbeda secara
signifikan, data IMT dan kolesterol tidak terdistribusi normal.

Bentuk uji hipotesis IMT menggunakan Kolmogorov-Smirnova karena data >50

Bentuk uji hipotesis kolesterol total menggunakan Kolmogorov-Smirnova karena data


>50

Kriteria uji IMT jika nilai p<0.05 maka data berbeda secara signifikan
Kriteria uji kolesterol total jika nilai p<0.05 maka data berbeda secara signifikan
Jika nilai uji <0.05, data berbeda secara signifikan, maka data tidak terdistribusi

normal. Kesimpulannya data IMT dan kolesterol total tidak terdistribusi normal.
Nilai korelasi pearson IMT dan kolesterol total adalah 0.067 (r<0.2), artinya korelasi
antara IMT dan kolesterol total sangat lemah dengan arah positif.
Nilai p antara IMT dan kolesterol total nilainya 0.290 (p>0.05), artinya tidak ada

korelasi antara IMT dan kolesterol.


Korelasi spearman antara IMT dan kolesterol total sangat lemah dengan arah positif
(r=0.063).
Nilai p antara IMT dan kolesterol total nilainya 0.318 (p>0.05), artinya tidak ada

korelasi antara IMT dan kolesterol, maka Ho diterima.


Nilai pearson correlation dari IMT dan colesterol total adalah 0.067 (r<0.20), maka
korelasi antara IMT dan Kolesterol total sangat lemah dengan arah positif.
Nilai p dari pengaruh IMT terhadap kolesterol total adalah 0,290 (p>0.05), maka tidak

terdapat pengaruh yang signifikan antara IMT dan Kolesterol total.


Model regresi tersebut tidak dapat dipakai untuk memprediksi nilai kolesterol total.
Nilai korelasi Kendalls Tau_b IMT dan kolesterol total adalah 0.146 (r<0.2), artinya
korelasi antara IMT dan kolesterol total sangat lemah dengan arah positif. Nilai p
antara IMT dan kolesterol total sebesar 0.021 (p<0.05), artinya ada korelasi antara

kategori IMT dan kategori kolesterol total.


Nilai p dari hubungan IMT dan kolesterol total adalah 0.021(p<0.05), maka terdapat

hubungan yang signifikan antara IMT dan kolesterol total.


Variabel penelitian yang berpengaruh signifikan terhadap kejadian PJK adalah
trigliserid (p=0.023) dan genetik PJK (p=0.000). Sedangkan 7 variabel lain berupa
kolesterol total, indeks masa tubuh, tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik,
gula darah sewaktu, HDL kolesterol, dan LDL kolesterol memiliki nilai p>0.05.

Dari 250 orang responden, sebagian besar responden adalah PJK negatif (72%)

sementara terdapat 28% responden yang menderita PJK positif .


Nilai IMT Minimal adalah 10.63, nilai IMT Maksimal 47.11, Simpangan Baku IMT
6.531221, serta rata-rata IMT didapatkan 22.9324
Nilai normalitas Kolesterol Total didapatkan 0.000 (p<0.05), sedangkan nilai

normalitas Indeks Massa Tubuh didapatkan 0.001 (p<0.05), yang berarti kedua
data berbeda secara signifikan. Data Kolesterol Total maupun Indeks Massa

Tubuh berdistribusi tidak normal, maka H0 ditolak.


Pada uji Pearson, Spearman, maupun Regresi tungal, nilai korelasi (r) dari IMT
dengan kolesterol total menunjukkan tidak ada korelasi antara IMT dan kolesterol
total dan model regresi tersebut tidak dapat dipakai untuk memprediksi nilai

kolesterol total
Nilai korelasi (r) Kendalls Tau menunjukkan terdapat korelasi sangat lemah

dengan arah positif antara IMT dan kolesterol total.


Berdasarkan Uji Chi square menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang antara
IMT dengan Kolesterol Total dengan OR 1,874 (1,1-3,2)

Anda mungkin juga menyukai