Anda di halaman 1dari 143

RENCANA KERJA DAN SYARAT

BELANJA JASA KONSULTANSI PERENCANAAN

PUSKESMAS MAJASEM

KOTA CIREBON - JAWA BARAT

KONSULTAN PERENCANA

PT. Datum Global Mandiri

Head Office: Ds. Kalangan RT. 04 Bangunjiwo, Bantul


Bantul-Yogyakarta
Yogyakarta
Studio: Jl. Monjali Ds Mesan 53 Blunyah Gede, Sinduadi, Mlati, Yogyakarta
Email: datumglobalmandiri@yahoo.com
Telp
Telp. 0274-6411108 / 081 90 800 90 88

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Struktur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

DAFTAR ISI :
BAB 1. PERSYARATAN UMUM PEKERJAAN STRUKTUR
1.1

Pendahuluan

1.2

Ringkasan Spesifikasi Bahan / Material Bangunan

1.3

Persyaratan Umum

BAB 2. PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR


2.1

Pelaksanaan pengukuran

18

2.2

Pekerjaan Tanah

19

2.3

Pekerjaan Beton Konstruksi

22

2.4

Pekerjaan Beton Praktis

31

LIST SPESIFIKASI PRODUK BAHAN DAN PERALATAN STRUKTUR

KONSULTAN PERENCANA

33

STR

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Struktur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

BAB 1
PERSYARATAN UMUM PEKERJAAN STRUKTUR

1.1.

PENDAHULUAN
Pekerjaan yang dilaksanakan adalah Rehabilitasi Puskesmas di kota
Cirebon - Jawa Barat Tahun 2016. Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh
Kontraktor / Pemborong dengan penuh keahlian, sesuai dengan ketentuan
yang terdapat dalam dokumen di bawah ini:
Gambar Perencanaan (DED),
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS),
Perincian Volume,
Berita Acara Penjelasan,
Selain mengacu pada dokumen di atas, Kontraktor / Pemborong harus
mengikuti petunjuk Konsultan Pengawas dan Tim Teknis.

1.2.

RINGKASAN SPESIFIKASI BAHAN / MATERIAL BANGUNAN


a

Semen (Portland Cement)

Indocement, Holcim, Gresik

Batu Bata

Batu bata Jatiwangi, Garut, Batujajar

Pondasi Batu Kali

Batu kali atau batu belah 1 pc : 3 ps


Beton Bertulang K-300

Struktur

Beton Bertulang K-250


Beton Bertulang K-175 dan K-100
Besi Beton 13 BJTD 40 (Kolom dan Balok
Praktis, Pelat Lantai)

Tulangan

Besi Beton < 13 BJTD 24


Tulangan Geser/Sengkang D10 - BJTD 40
Kawat beton No. 16 SWG ( 1 mm), tidak
bersepuh

1.3.

PERSYARATAN UMUM
1.3.1

Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh Kontraktor / Pemborong
yang meliputi bagian-bagian pekerjaan yang dinyatakan dalam
Gambar Kerja serta Buku Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

KONSULTAN PERENCANA

STR - 1

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Struktur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

Teknis ini, yaitu :


a. Pekerjaan Persiapan, meliputi :
Pengukuran (uitzet),
Pembuatan papan nama proyek,
Pemagaran proyek,
Pembuatan bedeng / los-los kerja Kontraktor / Pemborong,
Pengadaaan air dan penerangan lokasi kerja,
Pengadaan sarana komunikasi,
Pengurusan izin-izin dari instansi yang berwenang untuk
prasarana milik Pemda setempat, dan izin-izin yang
berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan,
Pembersihan tapak bangunan,
Mobilisasi peralatan,
Pembuatan foto-foto dan laporan pelaksanaan,
Pembuatan As-build-drawing.
b. Pekerjaan Galian
Penggalian tanah sampai dengan kedalaman sesuai
gambar,
Pembuangan tanah bekas galian yang tidak bisa
dipergunakan,
Pengurugan kembali dengan material urugan sesuai
dengan Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS).
c. Pekerjaan Site Development
Pemborong wajib meninjau lokasi site dan pohon yang
tumbuh di lokasi site, apabila terdapat pohon yang
mengganggu dalam setting-out agar ditebang dan
dibersihkan sampai ke akar-akarnya hingga tidak ada yang
tersisa dan masih terpendam di dalam tanah,
Jika dalam penebangan pohon tersebut diperlukan
peralatan khusus, maka pemborong perlu menyediakan
peralatan tersebut,
Pohon yang tumbuhnya tidak berada pada lokasi/ denah
bangunan agar tetap dibiarkan tumbuh/ dipertahankan apa
adanya, sepanjang tidak mengganggu kegiatan,
Pekerjaan perataan lahan, berupa pengurugan atau
penggalian tanah.

1.3.2

Peraturan dan Ketentuan Teknis Bangunan


a. Dalam melaksanakan pekerjaan bila tidak ditentukan lain
dalam Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) ini, berlaku
dan mengikat ketentuan-ketentuan umum sesuai dengan

KONSULTAN PERENCANA

STR - 2

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Struktur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

peraturan konstruksi bangunan dan infrastruktur bangunan


yang ditentukan Pemerintah Republik Indonesia, termasuk
segala perubahan dan tambahannya, seperti PBI 1971 dan
SKSNI 1991, PPKI 1961 dll.
b. Untuk melaksanakan pekerjaan, berlaku dan mengikat pula :
Gambar Perencanaan berikut perubahan-perubahannya
yang telah disahkan oleh Perencana,
Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS),
Berita Acara penjelasan pekerjaan kantor dan lapangan
(aanwijzing),
Surat Keputusan tentang penunjukan Kontraktor,
Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK),
Surat Penawaran beserta lampiran-lampirannya,
Jadwal Pelaksanaan (Time Schedule) dan network
planning yang telah disetujui Perencana dan Kontraktor.

1.3.3

Penjelasan Gambar dan RKS


a. Kontraktor wajib meneliti semua Gambar Perencanaan dan
RKS (Rencana Kerja dan Syarat-Syarat) termasuk tambahan
dan perubahannya yang dicantumkan dalam Berita Acara
Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing).
b. Bilamana terdapat ketidak sesuaian antara gambar dengan
RKS, maka yang mengikat dan berlaku adalah RKS.
Bilamana suatu gambar tidak cocok dengan gambar yang
lain, maka gambar yang mempunyai skala lebih besar yang
berlaku.
c. Bila perbedaan-perbedaan itu menimbulkan keragu-raguan
sehingga dalam pelaksanaan dapat menimbulkan kesalahan,
Kontraktor wajib menanyakan kepada Pimpinan Proyek atau
Pengawas Lapangan yang ditunjukan Perencana dan
mengikuti keputusannya.

1.3.4

Rencana Kerja
a. Sebelum pekerjaan lapangan dimulai, Kontraktor wajib
membuat Rencana Pelaksanaan secara terperinci berupa
Barchart dan S-Curve bahan dan tenaga.
b. Rencana Kerja tersebut harus sudah diajukan kepada
Perencana, paling lambat 7 (tujuh) hari kalender setelah
SPMK diterima Kontraktor. Rencana Kerja yang telah disetujui

KONSULTAN PERENCANA

STR - 3

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Struktur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

oleh Konsultan Pengawas akan disahkan oleh Pemberi Tugas


/ Pemimpin / Ketua Proyek.
c. Kontraktor / Pemborong wajib memberikan salinan Rencana
Kerja yang telah disahkan oleh Perencana sebanyak rangkap
2 (dua) kepada Konsultan Pengawas untuk diberikan kepada
Pemilik Proyek dan Perencana. 1 (satu) salinan Rencana
Kerja yang telah disahkan oleh Perencana harus ditempel di
bedeng/ direksi keet lapangan, yang selalu diikuti dengan
grafik kemajuan pekerjaan (Presentasi Kerja).
d. Kontraktor / Pemborong harus selalu dalam pelaksanaan
pembangunan pekerjaan sesuai dengan Rencana Kerja
tersebut.
e. Pengawas Lapangan akan menilai prestasi pekerjaan
Kontraktor berdasarkan grafik Rencana Kerja tersebut.

1.3.5

Mobilisasi
Mobilisasi yang dimaksud adalah mencakup hal-hal sebagai
berikut:
a. Transportasi peralatan konstruksi yang berdasarkan daftar
alat-alat konstruksi yang diajukan bersama penawaran, dari
tempat pembongkarannya ke lokasi dimana alat itu akan
digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan ini.
b. Pembuatan kantor Kontraktor / Pemborong, gudang dan lainlain di lokasi proyek untuk keperluan pekerjaan ini.
c. Dengan selalu disertai ijin Konsultan Pengawas, Kontraktor /
Pemborong
dapat
membuat
berbagai
perubahan,
pengurangan, dan atau penambahan terhadap alat-alat
konstruksi dan instalasinya.
d. Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari dari pemberitahuan
memulai kerja, Kontraktor / Pemborong harus menyerahkan
program mobilisasi kepada Konsultan Pengawas untuk
disetujui.

1.3.6

Papan Nama Proyek


Kontraktor / Pemborong harus memasang Papan Nama Proyek
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

KONSULTAN PERENCANA

STR - 4

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Struktur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

1.3.7

Kuasa Kontraktor di Lapangan


a. Di lokasi pekerjaan, Kontraktor / Pemborong wajib menunjuk
seorang Kuasa Kontraktor atau biasa disebut Site Manajer /
Pelaksana yang cakap dan ahli untuk memimpin
pelaksanaan pekerjaan di lapangan dan mendapat kuasa
penuh dari Kontraktor / Pemborong, berpendidikan minimal
Sarjana Muda Teknik Sipil / Arsitektur atau sederajat dengan
pengalaman minimum 6 (enam) tahun.
b. Dengan adanya Pelaksana tidak berarti bahwa Kontraktor /
Pemborong lepas tanggung jawab sebagian maupun
keseluruhan terhadap kewajibannya.
c. Kontraktor / Pemborong wajib memberitahu secara tertulis
kepada Pemimpin / Ketua Proyek dan Konsultan Pengawas,
nama dan jabatan Pelaksana untuk mendapat persetujuan.
d. Bila dikemudian hari menurut pendapat Pemimpin / Ketua
Proyek dan Konsultan Pengawas bahwa Pelaksana
dianggap kurang mampu atau tidak cukup cakap memimpin
pekerjaan, maka akan diberitahukan kepada Kontraktor /
Pemborong secara tertulis untuk mengganti Pelaksana.
e. Dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkan Surat
Pemberitahuan, Kontraktor / Pemborong harus sudah
menunjuk Pelaksana yang baru atau Kontraktor /
Pemborong sendiri (Penanggung Jawab
/ Direktur
Perusahaan) yang akan memimpin pelaksanaan pekerjaan.

1.3.8

Direksi Keet, Los Kerja dan Gudang Bahan, Pagar Proyek


a. Direksi Keet ( Los Pengawas )
Kontraktor / Pemborong harus menyediakan Direksi Keet (Los
Pengawas) untuk keperluan Pengawas Lapangan dan
Personalia Proyek dengan bahan semi permanen seluas 30
m2 ( Ruang Konsultan Pengawas dan Ruang Rapat ) atas
biaya sendiri, lantai diplester, dinding tripleks / papan / asbes,
diperlengkapi dengan kursi, meja, serta alat-alat kantor yang
diperlukan. Dalam hal ini Kontraktor / Pemborong dapat
memanfaatkan sementara ruangan/lokasi pada area
bangunan yang belum / tidak dibongkar yang akan ditentukan
oleh Konsultan Pengawas.
b. Kantor Pemborong, Los Kerja
Dan
Gudang Bahan.
Kontraktor / Pemborong atas biaya sendiri berkewajiban
membuat kantor Pemborong di lapangan, los kerja untuk para
pekerja dan gudang bahan yang dapat dikunci untuk

KONSULTAN PERENCANA

STR - 5

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Struktur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

menyimpan barang-barang, yang mana tempatnya / lokasinya


akan ditentukan oleh Konsultan Pengawas / Personalia
Proyek.
c. Kontraktor / Pemborong berkewajiban menjaga keamanan
dan kebersihan los Pemborong, los Pengawas beserta
inventarisnya.
d. Pagar Pengaman Proyek. Untuk keamanan lapangan kerja,
bila dianggap perlu Direksi / Pemilik dapat memerintahkan
kepada Kontraktor / Pemborong untuk memagari
sekelilingnya sehingga aman. Biaya untuk keperluan ini akan
dimasukan didalam penawaran Pemborong .
Tinggi Pagar Proyek minimum 2 m dari permukaan tanah
dengan bahan sesuai pada BQ, kolom setempat / tiang pagar
dari kayu Dolken / kayu Borneo ukuran 5/7, memenuhi
persyaratan kekuatan dan atau sesuai dengan peraturan
Pemerintah Daerah setempat.
e. Kantor Pemborong, gudang bahan, los-los kerja dan los
lainnya yang dibuat dan dibiayai oleh Kontraktor /
Pemborong, setelah selesai pelaksanaan pembangunan /
pekerjaan tersebut, harus segera dibongkar / dibersihkan oleh
Kontraktor / Pemborong, dan bahan-bahan bekasnya menjadi
milik Kontraktor / Pemborong.
f. Direksi Keet dan Pagar pengaman proyek (butir a dan d) yang
dibuat oleh Kontraktor / Pemborong, setelah selesai
pelaksanaan pembangunan / pekerjaan tersebut akan
ditentukan pemanfaatannya oleh Proyek, namun apabila
dianggap perlu Direksi dapat memerintahkan kepada
Kontraktor / Pemborong untuk segera membongkarnya dan
membersihkannya, dan bahan-bahan bekasnya diserahkan
kepada Proyek.

1.3.9

Kebersihan dan Keselamatan kerja


a. Selama masa pekerjaan, Kontraktor / Pemborong harus
senantiasa memelihara kebersihan lokasi pekerjaan, setiap
saat sampah-sampah pekerjaan selalu diangkut dan
dikumpulkan di suatu tempat yang telah ditentukan.
b. Kontraktor / Pemborong berkewajiban menyediakan air
minum yang bersih, sehat dan cukup di tempat pekerjaan
untuk para pekerja dan personil yang terlibat dalam proyek.
c. Kontraktor / Pemborong berkewajiban menyediakan kotak
PPPK di tempat pekerjaan.

KONSULTAN PERENCANA

STR - 6

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Struktur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

d. Dari permulaan hingga penyelesaian pekerjaan dan selama


masa pemeliharaan, Kontraktor / Pemborong bertanggung
jawab atas keselamatan dan keamanan pekerja, bahan dan
peralatan teknis serta konstruksi yang diserahkan Pemberi
Tugas. Dalam hal terjadinya kerusakan-kerusakan, maka
Kontraktor / Pemborong harus bertanggung jawab untuk
memperbaikinya.
e. Apabila terjadi kecelakaan, Kontraktor / Pemborong selekas
mungkin memberitahukan kepada Konsultan Pengawas dan
mengambil tindakan yang perlu untuk keselamatan korban
kecelakaan itu.
f. Selama pembangunan berlangsung, Kontraktor / Pemborong
wajib menyediakan tabung alat pemadam kebakaran (Fire
Extinguisher) lengkap dan siap pakai, dengan jumlah
sekurang-kurangnya 4 (empat) buah tabung. Masing-masing
tabung berkapasitas 12 kg.
g. Sesuai dengan Surat Keputusan Bersama Menteri Pekerjaan
Umum dan Menteri Tenaga Kerja Nomor 30/KPTS/1984 dan
Kep-07/Men/1984 tanggal 27 Januari 1984 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1977
bagi Tenaga Kerja Borongan Harian Lepas pada Kontraktor
Induk maupun Sub Kontraktor yang melaksanakan proyekproyek Departemen Pekerjaan Umum, Pihak Kontraktor /
Pemborong yang sedang melaksanakan pembangunan /
pekerjaan agar ikut serta dalam program ASTEK dan
memberitahukan secara tertulis kepada Pemimpin Proyek.

1.3.10 Tenaga dan Sarana Kerja


Kontraktor / Pemborong harus menyediakan tenaga kerja yang
ahli, bahan-bahan, peralatan berikut alat bantu lainnya untuk
melaksanakan bagian-bagian pekerjaan serta mengadakan
pengamanan, pengawasan dan pemeliharaan terhadap bahanbahan, alat-alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa
pelaksanaan berlangsung sehingga seluruh pekerjaan selesai
dengan sempurna sampai dengan diserah-terimakannya
pekerjaan tersebut kepada Pemberi Tugas.
a. Tenaga Kerja / Tenaga Ahli
Tenaga Kerja dan Tenaga Ahli yang memadai dan
berpengalaman dengan jenis dan volume pekerjaan yang
akan dilaksanakan.
b. Peralatan Bekerja
Menyediakan alat-alat bantu seperti mesin las, alat bor, alatKONSULTAN PERENCANA

STR - 7

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Struktur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

alat pengangkat dan pengangkut serta peralatan-peralatan


lain yang benar-benar diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini.
c. Bahan-bahan Bangunan
Menyediakan bahan-bahan bangunan dalam jumlah yang
cukup untuk setiap jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan
serta tepat pada waktunya.
d. Penyediaan Air dan Listrik untuk Bekerja
Air untuk bekerja harus disediakan oleh Kontraktor /
Pemborong dengan membuat sumur pompa sementara di
lokasi proyek atau di-supply dari luar.
Air harus bersih, bebas dari : bau, lumpur, minyak dan
bahan kimia lainnya yang merusak. Penyediaan air harus
sesuai dengan petunjuk dan persetujuan dari Konsultan
Pengawas / Direksi.
Kontraktor / Pemborong harus membuat bak penampung
air untuk bekerja yang senantiasa terisi penuh dengan
kapasitas minimum 3,5 m.
Listrik untuk bekerja harus disediakan Kontraktor /
Pemborong dan diperoleh dari sambungan sementara PLN
setempat selama masa pembangunan. Penggunaan
Genset
untuk
pembangkit
tenaga
listrik
hanya
diperkenankan untuk penggunaan sementara apabila
sambungan sementara PLN tidak memungkinkan dan
harus atas petunjuk Konsultan Pengawas.

1.3.11 Peraturan Teknis Pembangunan yang digunakan


a. Persyaratan Pelaksanaan
Untuk menghindari klaim dari User / Proyek dikemudian hari,
maka
Kontraktor
/
Pemborong
harus
betul-betul
memperhatikan pelaksanaan pekerjaan struktur dengan
memperhitungkan ukuran jadi (finished) sesuai persyaratan
ukuran pada gambar kerja dan penjelasan RKS.
Kontraktor / Pemborong wajib melaksanakan semua
pekerjaan dengan mengikuti petunjuk dan syarat pekerjaan,
peraturan persyaratan pemakaian bahan bangunan yang
dipergunakan sesuai dengan Rencana Kerja dan SyaratSyarat Teknis dan atau petunjuk yang diberikan oleh
Konsultan Pengawas.
Untuk menjamin mutu dan kelancaran pekerjaan, pemborong
harus menyediakan :

KONSULTAN PERENCANA

STR - 8

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Struktur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

Penanggung jawab lapangan yang terampil dan ahli


dibidangnya selama pelaksanaan pekerjaan dan selama
masa pemeliharaan guna memenuhi kewajiban menurut
kontrak.
Buku komunikasi untuk kunjungan tamu-tamu yang ada
hubungannya dengan proyek.
Buku Tamu untuk kunjungan tamu-tamu yang tidak ada
hubungannya dengan proyek.
Mencatat semua petunjuk-petunjuk, keputusan-keputusan
dan detail dari pekerjaan.
Alat-alat yang senantiasa tersedia di proyek adalah :
- 1 (satu) kamera.
- 1 (satu) alat ukur schuifmat.
- 2 (dua) alat ukur optik ( theodolit & waterpass).
- 1 (satu) mesin tik standar 18 atau 1 (satu) unit komputer
dan printer.
- 1 (satu) alat ukur panjang 5 m & 50 m.
- 1 (satu) mistar waterpass panjang 120 cm.
b. Standar yang Dipergunakan
Semua pekerjaan yang akan dilaksanakan harus mengikuti
Standar Normalisasi Indonesia, Standar Industri Konstruksi,
Peraturan Nasional lainnya yang ada hubungannya dengan
pekerjaan, antara lain :
PUBI-1982 : Peraturan Bahan Bangunan di Indonesia.
NI-3 PMI PUBB 1970 : Peraturan Umum Bahan Bangunan
di Indonesia.
NI-8 : Peraturan Semen Portland Indonesia.
NI-10 : Bata Merah Sebagai Bahan Bangunan.
PPI-1979 : Pedoman Plumbing Indonesia.
PUIL-1977 : Peraturan Umum Instalasi Listrik.
PPBI-1984 : Peraturan Perencanaan Bangunan Baja di
Indonesia.
SII : Standar Industri Indonesia.
SK SNI T-15-1991-03 ( PBI-1991 ) : Peraturan Beton
Bertulang Indonesia.
AVWI : Peraturan Umum Instalasi Air.
Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1981.
Peraturan Perburuhan di Indonesia dan Peraturan Tentang
Keselamatan Tenaga Kerja yang dikeluarkan oleh
Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia.
Keputusan
Menteri
Pekerjaan
Umum
Nomor
02/KPTS/1985
tentang
penanggulangan
bahaya
kebakaran.
KONSULTAN PERENCANA

STR - 9

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Struktur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

Jika tidak terdapat di dalam Peraturan / Standar / Normalisasi


tersebut di atas, maka berlaku Peraturan / Standar /
Normalisasi Internasional ataupun dari negara asal produsen
bahan / material / komponen yang bersangkutan.
Selain ketentuan-ketentuan yang tersebut, berlaku pula dalam
ketentuan ini :
Dokumen Lelang yang sudah disahkan oleh Pemberi
Tugas (Gambar Kerja, RKS, BQ, BA, Aanwijzing dan Surat
Perjanjian / Kontrak ).
Shop Drawing yang dibuat oleh Kontraktor / Pemborong
dan sudah disetujui / disahkan oleh Pemberi Tugas dan
Konsultan Pengawas.

1.3.12 Laporan
a. Kontraktor wajib membuat Laporan Harian, Laporan
Mingguan dan Laporan Bulanan sebagai resume dari laporan
harian dan mingguan selama masa pelaksanaan, yang akan
diperiksa dan disetujui oleh Pengawas Lapangan dan
Pimpinan Proyek, yang memuat hal-hal sbb :
Jumlah tenaga menurut jenis/jabatan
Jumlah dan jenis bahan yang masuk yang disetujui dan
ditolak
Kegiatan, volume, dan satuan pekerjaan secara terperinci
Keadaan cuaca dan kejadian-kejadian lain
Peralatan yang dipakai
Anjuran/ perintah kepada Kontraktor.
b. Pelaksana lapangan setiap hari harus membuat Laporan
Harian mengenai segala hal yang berhubungan dengan
pelaksanaan pembangunan / pekerjaan, baik bersifat teknis
maupun administratif.
c. Dalam pembuatan laporan tersebut, pihak Kontraktor /
Pemborong harus memberikan data-data yang diperlukan
menurut data dan keadaan sebenarnya.
d. Laporan Mingguan dan Laporan Bulanan secara rutin dibuat
oleh Pengawas Lapangan dari Konsultan Pengawas.
e. Laporan-laporan tersebut di atas setiap minggu dan bulannya,
harus diserahkan kepada Pemimpin Proyek untuk bahan
monitoring.

KONSULTAN PERENCANA

STR - 10

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Struktur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

1.3.13 Susunan Personil Lapangan


a. Kontraktor wajib menetapkan seorang kuasanya di lapangan
atau biasa disebut Site Manager, yang cakap untuk
memimpin, bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan
pekerjaan dan memiliki pengalaman teknis dalam pekerjaan
bangunan. Penetapan ini harus dikuatkan dengan Surat
Tugas/ Surat Pengangkatan resmi dari Kontraktor ditujukan
kepada Perencana.
b. Site Manager harus memiliki latar belakang pendidikan Teknik
Sipil atau sederajat.
c. Selain Site Manager, Kontraktor diwajibkan pula, memberi
tahu secara tertulis kepada Perencana susunan Organisasi
Lapangan lengkap dengan nama dan jabatannya masingmasing.
d. Bila kemudian hari menurut pendapat Perencana atau
Pelaksana Lapangan, Site Manager kurang mampu
melaksanakan tugasnya, maka Kontraktor akan diberitahu
secara tertulis untuk mengganti Site Manager.
Dalam waktu 4 (tujuh) hari setelah dikeluarkannya Surat
Pemberitahuan, Kontraktor harus sudah menunjuk/mengajukan
Site Manager baru untuk mendapat persetujuan Perencana.

1.3.14 Pemeriksaan Pekerjaan


a. Sebelum dimulai suatu pekerjaan yang bila bagian pekerjaan
tersebut dilakukan mengakibatkan tidak dapat diperiksanya
pekerjaan yang telah dikerjakan, maka Kontraktor diwajibkan
secara tertulis meminta kepada Pimpinan Proyek memeriksa
bagian pekerjaan sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan.
b. Bila permohonan pemeriksaan tersebut dalam waktu 2 x 24
jam dihitung dari jam diterimanya permohonan (tidak terhitung
hari libur atau hari besar lainnya) tidak dipenuhi, maka
Kontraktor bisa meneruskan pekerjaan tersebut dan dianggap
bagian pekerjaan tersebut telah diperiksa dan disetujui oleh
Pengawas Lapangan, kecuali bila secara resmi Pengawas
Lapangan meminta perpanjangan waktu pemeriksaan dan
Kontraktor menyetujuinya.
c. Bila ketentuan tersebut diatas dilanggar, maka Pengawas
Lapangan berhak menyuruh membongkar pekerjaan tersebut
sebagian atau seluruhnya guna keperluan pemeriksaan.
Biaya-biaya yang timbul akibat hal tersebut menjadi tanggung
jawab Kontraktor.
KONSULTAN PERENCANA

STR - 11

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Struktur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

d. Setiap akhir pekerjaan atau batas tahapan pekerjaan sesuai


termin, dilakukan Pemeriksaan Kemajuan Pekerjaan
(opname) dan pemeriksaan pekerjaan dilakukan bersama
Kontraktor dan Pengawas Lapangan.
e. Hasil pemeriksaan tersebut dicantumkan dalam Berita Acara
Pemeriksaan Pekerjaan yang ditandatangani oleh Kontraktor,
Pengawas Lapangan dan Pimpinan Proyek.
f. Berita acara tersebut digunakan sebagai dasar untuk
permohonan pembayaran pekerjaan atau borongan.

1.3.15 Jaminan Keselamatan kerja dan Kesehatan


a. Sejumlah obat-obatan dan perlengkapan medis menurut
syarat-syarat Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
dalam keadaan siap pakai harus selalu tersedia di lapangan.
b. Bilamana terjadi musibah atau kecelakaan di lapangan pada
memerlukan perawatan serius, Kontraktor harus segera
membawa korban ke Rumah Sakit terdekat dan melaporkan
kejadian tersebut kepada Pemimpin Proyek atau Pengawas
Lapangan.
c. Kontraktor wajib menyediakan air minum yang bersih dan
cukup, serta memenuhi syarat-syarat kesehatan bagi semua
petugas/pekerja, baik yang berada dibawah kekuasaannya
maupun yang berada dibawah pihak ketiga.
d. Kontraktor wajib menyediakan air bersih, kamar mandi dan
WC yang layak bagi semua petugas dan pekerja di lapangan.
e. Kecuali untuk menjaga keamanan, membuat tempat
penginapan bagi para pekerja tidak diperkenankan berada di
areal pekerjaan.
f. Segala hal yang menyangkut jaminan sosial dan keselamatan
para pekerja, wajib diberikan oleh Kontraktor sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku.

1.3.16 Keamanan proyek


a. Kontraktor diwajibkan menjaga keamanan, terhadap barang
miliknya yang berada di lapangan, dan milik Perencana yang
ada di lapangan baik terhadap pencurian maupun
pengerusakan.
b. Bila diperlukan, untuk maksud - maksud tersebut, Kontraktor
dapat membuat pagar pengaman dari tiang kayu
meranti/seng gelombang dan dicat.

KONSULTAN PERENCANA

STR - 12

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Struktur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

c.

Bila terjadi kehilangan atau pengrusakan barang-barang atau


pekerjaan, tetap menjadi tanggung jawab Kontraktor dan tidak
dapat diperhitungkan dalam biaya pekerjaan tambah atau
pengunduran waktu pelaksanaan.
d. Apabila terjadi kebakaran, Kontraktor bertanggung jawab atas
akibatnya. Untuk itu Kontraktor harus menyediakan alat-alat
pemadam kebakaran yang siap pakai.
e. Kontraktor wajib mengasuransikan seluruh pekerjaan dan
pihak-pihak yang terlibat didalamnya (all risk) pada
perusahaan Umum
Asuransi. Maka pertanggungan
ditetapkan sejak tanggal diterbitkannya SPMK sampai dengan
tanggal berakhirnya masa pemeliharaan.
f. Kecuali atas persetujuan Pimpinan Proyek atau Pengawas
lapangan, maka tidak diperkenankan :
Pekerja menginap di tempat pekerjaan.
Memasak di tempat pekerjaan.
Menjual makanan, minuman, rokok dan sebagainya di
tempat bekerja.
Keluar masuk dengan bebas bagi yang tidak berkepentingan

dalam areal proyek.

1.3.17 Alat alat Pelaksanaan


Semua alat-alat untuk pelaksanaan pekerjaan, baik berupa alatalat kecil maupun besar, harus disediakan oleh Kontraktor dalam
keadaan baik dan siap pakai sebelum pekerjaan fisik
bersangkutan dimulai.

1.3.18 Penyimpanan Material


a. Penyimpanan bahan-bahan/material bangunan yang telah
diperiksa dan disetujui oleh Pengawasa Lapangan, harus
diatur
penempatannya
sedemikian
rupa
sehingga
memudahkan dalam pengambilan dan menjaga agar tetap
memenuhi syarat-syarat penyimpanan untuk menghindari
kerusakan atau menurunnya mutu bahan/material bangunan
tersebut.
b. Tempat penimbunan bahan/material bangunan tersebut harus
mendapat persetujuan Pengawasa Lapangan, penimbunan
bahan/material yang ada dalam gudang maupun yang berada
di lapangan terbuka dalam areal proyek harus diatur
sedemikian rupa agar tidak mengganggu kelancaran dan
KONSULTAN PERENCANA

STR - 13

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Struktur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

keamanan umum, juga memudahkan jalannya pemeriksaan


dan penelitian bahan/material oleh Pengawas Lapangan.
c. Selama berlangsungnya pembangunan/pekerjaan fisik,
kebersihan areal kerja, direksikeet, gudang, bangsal/los kerja
dan bangunan lainnya yang ada dalam areal proyek harus
tetap terjaga, tertib dan rapi.
d. Bahan/material yang telah ditolak oleh Pengawasa Lapangan
harus dikelurkan dari areal proyek secepatnya selambatlambatnya pada hari yang sama saat penolakan dinyatakan.
Terhadap
kelalaian
ini
Pimpinan
Proyek
dapat
memberhentikan seluruh pekerjaan, dan seluruh akibat dari
pemberhentian tersebut seluruhnya menjadi tanggung jawab
Kontraktor.

1.3.19 Perubahan perubahan Pekerjaan Tambah Kurang


a. Pimpinan Proyek dengan persetujuan Perencana dapat
mengeluarkan instruksi tertulis yang menghendaki perubahan
pekerjaan tambah atau pekerjaan kurang yang layak yang
tidak merusak isi Kontrak ini.
b. Yang dimaksud dengan pekerjaan tambah dan atau
pekerjaan kurang adalah yang terjadi karena ada perubahan
atau penggantian atas rencana, kualitas atau kuantitas dari
dan terurai dalam spesifikasi, serta termasuk penambahan,
pembatalan atau penggantian dari macam maupun standar
tiap bahan atau barang yang dipergunakan dalam pekerjaan
dan dilaksanakan dengan perintah tertulis dari Pimpinan
Proyek.
c. Sebelum membuat suatu perubahan dari gambar-gambar
kontrak atau spesifikasi pekerjaan yang diperlukan untuk
penyesuaian yang telah disebutkan diatas, Kontraktor harus
memberitahukan
kepada
Pimpinan
Proyek
dengan
menerangkan dan memberikan alasan atas perubahan
tersebut
dan
Pimpinan
Proyek
mengeluarkan
petunjuk/instruksi mengenai hal ini.
d. Nilai dari perubahan pekerjaan jika tidak ada persetujuan lain
harus diikuti ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
Harga-harga dan Daftar Perincian Harga Penawaran harus
dipakai sebagai dasar dalam menentukan penilaian dari
pekerjaan yang bersifat sama yang dilaksanakan dengan
syarat-syarat serupa.
Harga-harga dalam Daftar Perincian Harga Penawaran
dimana pekerjaan tidak serupa atau dikerjakan dengan
KONSULTAN PERENCANA

STR - 14

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Struktur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

syarat-syarat yang serupa, merupakan dasar harga untuk


pekerjaan yang sifatnya sejauh bisa dianggap layak.
Untuk pekerjaan-pekerjaan yang tidak terdapat didalam
Daftar Perincian Harga Penawaran, maka Harga Satuan
dapat ditentukan bersama antara Kontraktor dengan
Pimpinan Proyek dan harus mendapat persetujuan dari
Perencana.

1.3.20 Pekerjaan Pembongkaran Sementara


a. Apabila sebelum atau dalam pelaksanaan pekerjaan
diperlukan pembongkaran-pembongkaran yang bersifat
permanen maupun sementara, maka pengamanan dan biayabiaya pemasangan kembali yang diperlukan untuk
menggembalikan dalam keadaan baik, menjadi tanggung
jawab Kontraktor dan dianggap telah diperhitungkan dalam
harga kontrak/borongan.
b. Cara-cara pembongkaran dilakukan atas petunjuk Pengawas
Lapangan dan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga
tidak
mengakibatkan
kerugian
yang
besar
atas
pembongkaran tersebut dan tidak mengakibatkan kerusakankerusakan pada bangunan.
c. Bahan/material bongkaran permanen harus ditumpuk pada
tempat tertentu yang telah disetujui Pengawas Lapangan dan
disingkirkan secepatnya dari areal proyek.

1.3.21 Cacat cacat Pekerjaan


a.

b.
c.

KONSULTAN PERENCANA

Apabila penyelesaian pekerjaan, bahan yang digunakan atau


keahlian dalam pengerjaan setiap bagian pekerjaan tidak
memenuhi persyaratan-persyaratan yang tercantum dalam
persyaratan teknis, maka bagian pekerjaan tersebut harus
digolongkan sebagai cacat pekerjaan.
Semua pekerjaan yang digolongkan demikian harus dibongkar dan
diganti sesuai dengan yang dikehendaki oleh Pengawas.
Seluruh pembongkaran dan pemulihan pekerjaan yang digolongkan
cacat tersebut serta semua biaya yang timbul akibat hal itu
seluruhnya menjadi beban Pemborong.

STR - 15

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Struktur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

1.3.22 Pekerjaan Pembersihan Akhir


a. Ketentuan Umum
Selama masa penanganan pelaksanaan pihak Kontraktor/
Pemborong harus tetap memelihara pekerjaan sedemikian
rupa sehingga terbebas dari sisa bangunan, kotoran-kotoran,
dan sampah-sampah yang dihasilkan sebagai akibat adanya
kegiatan proyek. Pada saat selesainya pekerjaan, pihak
Kontraktor/ Pemborong diharuskan menyingkirkan seluruh
bahan sisa dan bahan kelebihan, sampah-sampah,
perlengkapan-perlengkapan, peralatan dan mesin-mesin dari
lapangan, seluruh bagian permukaan hasil penanganan harus
terlihat bersih dan proyek yang akan diserahkan harus sudah
dalam keadaan siap pakai dan diterima dengan memuaskan
oleh Konsultan Pengawas.
b. Pembersihan Selama Pelaksanaan
Pihak
Kontraktor/
Pemborong
harus
melakukan
pembersihan rutin untuk menjamin daerah kerja, kantor
darurat, dan hunian, tetap terbebas dari tumpukantumpukan bahan sisa sampah, dan terbebas dari kotorankotoran lainnya yang dihasilkan dari operasi pekerjaan
lapangan dan harus tetap memelihara daerah kerja dalam
keadaan bersih setiap waktu.
Bila dianggap perlu, semprot bahan-bahan yang kering dan
kotoran-kotoran lainnya dengan air, sehingga dapat
dicegah debu atau pasir yang tertiup angin.
Siapkan di daerah kerja tempat-tempat sampah untuk
pengumpulan bahan-bahan sisa, kotoran-kotoran dan
sampah sebelum dibuang.
Buang bahan sisa, kotoran-kotoran dan sampah-sampah
pada tempat yang telah ditentukan dan sesuai dengan
peraturan/ perundangan yang berlaku secara nasional dan
peraturan pemerintah daerah setempat dan harus mentaati
undang-undang anti pencemaran.
Jangan menanam sampah-sampah atau bahan sisa di
daerah kerja proyek tanpa persetujuan Konsultan
Pengawas.
Jangan membuang bahan sisa yang mudah menguap
seperti misalnya cairan mineral, minyak atau minyak cat ke
dalam selokan jalan atau ke dalam saluran yang ada.

KONSULTAN PERENCANA

STR - 16

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Struktur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

c.

Pembersihan Akhir
Pada saat selesainya pekerjaan lapangan, daerah proyek
harus tetap dijaga kebersihannya dan siap dipakai oleh
pemilik. Pihak Kontraktor/ Pemborong harus memulihkan
daerah proyek yang tidak merupakan bagian pekerjaan untuk
perbaikan seperti dijelaskan dalam dokumen kontrak sesuai
keadaan aslinya.

KONSULTAN PERENCANA

STR - 17

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Struktur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

BAB 2
PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR
2.1.

PELAKSANAAN PENGUKURAN
a. Lingkup pekerjaan
Meliputi para pekerja ahli, bahan, peralatan dan kegiatan-kegiatan
yang diperlukan untuk menyelesaikan semua pekerjaan pengukuran
sesuai dengan RKS dan gambar rencana,
Pekerjaan pengukuran antara lain :
- Penetuan lokasi bangunan, jalan, landscaping dan lain-lain,
- Penentuan peil bangunan (horizontal dan vertikal).
b. Bahan dan peralatan
Theodolite, waterpas serta peralatan dan patok-patok yang kuat,
diperlukan dalam pengukuran. Semua peralatan ini harus dimiliki oleh
Kontraktor dan harus selalu ada bila sewaktu-waktu Konsultan
Pengawas memerlukan guna pemeriksaan.
c.

Syarat-syarat
Pengukuran harus dilakukan oleh tenaga yang betul-betul ahli dan
berpengalaman.
Pemeriksaan hasil pengukuran harus segera dilaporkan kepada
Konsultan Pengawas/ Panitia Pembangunan dan diminta
persetujuannya. Konsultan Pengawas juga akan mencocokkan peilpeil sebagai dasar dari jalan dan bangunan lainnya.
Ketidak cocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan
lapangan yang sebenarnya harus segera dilaporkan kepada
Konsultan Pengawas untuk dimintakan keputusannya.
Penentuan titik ketinggiaan dan sudut-sudut hanya dilakukan
dengan alat-alat waterpass/theodolith.
Pengukur sudut siku-siku dengan prisma atau benang secara azas
segitiga phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian-bagian kecil
yang telah diisetujui oleh Konsultan Pengawas.
Pada papan dasar pelaksanaan (bouwplank) harus dibuat tandatanda yang menyatakan as-as dan atau level/peil-peil dengan warna
yang jelas dan tidak mudah hilang jika terkena air/hujan.

d. Tata kerja
Lokasi, ukuran dan peil bangunan, jalan maupun bangunan-bangunan
lainnya ditentukan dalam gambar.

KONSULTAN PERENCANA

STR - 18

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Struktur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

2.2.

PEKERJAAN TANAH
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, alat-alat dan
pengangkutan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan semua
Pekerjaan tanah seperti tertera pada gambar rencana dan spesifikasi
ini, termasuk tetapi tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut :
Pembersihan lahan.
Pengurugan dan pemadatan.
Pengukuran dan penggambaran kembali.
Pekerjaan yang berhubungan
Jalan dan Parkir
Pertamanan
Drainase Tapak.
Pekerjaan Pondasi
b. Galian tanah untuk pondasi/sloof
Semua galian harus dilaksanakan sesuai dengan gambar dan
syarat-syarat yang ditentukan menurut keperluan.
Dasar dari semua galian harus waterpass, bilamana pada dasar
setiap galian masih terdapat akar-akar tanaman atau bagian-bagian
gembur, maka ini harus digali keluar sedang lubang-lubang tadi diisi
kembali dengan pasir, disiram dan dipadatkan sehingga
mendapatkan kembali dasar yang waterpass.
Terhadap kemungkinan adanya air didasar galian, baik pada waktu
penggalian maupun pada waktu pekerjaan pondasi harus disediakan
pompa air atau pompa lumpur jika diperlukan dapat bekerja terus
menerus, untuk menghindari tergenangnya air pada dasar galian.
Kontraktor harus memperhatikan pengamanan terhadap dinding tepi
galian agar tidak longsor dengan memberikan suatu dinding
penahan atau penunjang sementara atau lereng yang cukup.
Juga kepada Kontraktor diwajibkan mengambil langkah-langkah
pengamanan terhadap bangunan lain yang berada dekat sekali
dengan lubang galian yaitu dengan memberikan penunjang
sementara pada bangunan tersebut sehingga dapat dijamin
bangunan tersebut tidak akan mengalami kerusakan.
Semua tanah kelebihan yang berasal dari pekerjaan galian, setelah
mencapai jumlah tertentu harus segera disingkirkan dari halaman
pekerjaan pada setiap saat yang dianggap perlu dan atas petunjuk
Konsultan Pengawas.
Bagian-bagian yang akan diurug kembali harus diurug dengan tanah
dan memenuhi syarat-syarat sebagai tanah urug.

KONSULTAN PERENCANA

STR - 19

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Struktur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

Pelaksanaannya secara berlapis-lapis dengan penimbrisan lubanglubang galian yang terletak di dalam garis bangunan harus diisi
kembali dengan pasir urug yang diratakan dan diairi secara
dipadatkan sampai mencapai 95 % kepadatan maksimum yang
dibuktikan dengan test laboratorium.
Perlindungan terhadap benda-benda berfaedah. Kecuali ditunjukkan
untuk dipindahkan, seluruh barang-barang berharga yang mungkin
ditemui dilapangan harus dilindungi dari kerusakan, dan bila sampai
menderita kerusakan harus direparasi/diganti oleh Kontraktor atas
tanggungannya sendiri. Bila suatu alat pelayanan dinas yang sedang
bekerja ditemui dilapangan dan hal tersebut tidak tertera pada
gambar atau dengan cara lain yang dapat diketahui oleh Kontraktor
harus bertanggung jawab untuk mengambil setiap langkah apapun
untuk menjamin bahwa pekerjaan yang sedang berlangsung
tersebut tidak terganggu.
Bila pekerjaan pelayanan umum terganggu sebagai akibat pekerjaan
Kontraktor, Kontraktor harus segera mengganti kerugian yang terjadi
yang dapat berupa perbaikan dari barang yang rusak akibat
pekerjaan Kontraktor.
Sarana yang sudah tidak bekerja lagi yang mungkin ditemukan
dibawah tanah dan terletak di dalam lapangan pekerjaan harus
dipindahkan ke luar lapangan ketempat yang disetujui oleh
Konsultan Pengawas atas tanggungan Kontraktor.
c.

Pekerjaan Urugan dan Pemadatan


Yang dimaksudkan disini adalah pekerjaan pengurugan dan
pemadatan tanah dengan syarat khusus dimana tanah hasil urugan ini
akan dipergunakan sebagai pemikul beban.
Seluruh sisa penggalian yang tidak terpakai untuk penimbunan dan
penimbunan kembali, juga seluruh sisa-sisa, puing-puing, sampahsampah harus disingkirkan dari lapangan pekerjaan. Seluruh biaya
untuk ini adalah tanggung jawab Kontraktor.
Semua bagian/daerah urugan dan timbunan harus diatur berlapis
sedemikian, sehingga dicapai suatu lapisan setebal 15 cm dalam
keadaan padat. Tiap lapis harus dipadatkan sebelum lapisan
berikutnya di urug.
Daerah urugan atau daerah yang terganggu harus dipadatkan
dengan alat pemadat/compactor vibrator type yang disetujui oleh
Konsultan Pengawas. Pemadatan dilakukan sampai mencapai hasil
kepadatan lapangan tidak kurang dari 95 % dari kepadatan
maksimum hasil laboratorium.

KONSULTAN PERENCANA

STR - 20

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Struktur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

Kepadatan maksimum terhadap kadar air optimum dari percobaan


Proctor:
- Kontraktor harus melaksanakan penelitian kepadatan maksimum
terhadap kadar air optimum minimal satu kali untuk jenis tanah
yang dijumpai di lapangan.
- Contoh tanah tersebut harus disimpan dalam tabung gelas atau
plastik untuk bukti penunjukkan/referensi dan diberi label yang
berisikan nomor contoh, kepadatan kering maksimum dan kadar
air optimumnya.
- Penelitian/pengaliran air harus diperhatikan selama pekerjaan
tanah supaya daerah yang dikerjakan terjamin pengaliran airnya.
Apabila material urugan mengandung batu-batu, tidak dibenarkan
batu-batu yang besar bersarang menjadi satu, dan semua pori-pori
harus diisi dengan batu-batu kecil dan tanah yang dipadatkan.
Kelebihan material galian harus dibuang oleh Kontraktor ketempat
pembuangan yang ditentukan oleh Konsultan Pengawas.
Jika material galian tidak cukup, material tambahan harus
didatangkan dari tempat lain, tanpa tambahan biaya.
d. Pengujian Mutu Pekerjaan
Konsultan Pengawas harus diberitahu bila penelitian di lapangan
sudah dapat dilaksanakan untuk menentukan kepadatan relatif yang
sebenarnya di lapangan.
Jika kepadatan dilapangan kurang daari 95 % dari kepadatan
maksimum, maka Kontraktor harus memadatkan kembali tanpa
biaya tambahan sampai memenuhi syarat kepadatan, yaitu tidak
kurang dari 95 % dari kepadatan maksimum di laboratorium.
- Penelitian kepadatan dilapangan harus mengikuti prosedur ASTM
d1556-700 atau prosedur lainnya yang disetujui Konsultan
Pengawas.
- Penunjukkan laboratorium harus dengan persetujuan Konsultan
Pengawas dan semua biaya yang timbul untuk keperluan ini
menjadi beban Kontraktor.
Penelitian kepadatan dilapangan tersebut dilaksanakan setiap 500
meter persegi dari daerah yang dipadatkan atau ditentukan lain oleh
Konsultan Pengawas.
Penentuan kepadatan dilapangan dapat dipergunakan salah satu
dari cara/prosedur dibawah ini :
- Density of soil inplace by sand-cone method AASHT.T191.
- Density of soil inplace by driven cylinder method
AASHTO.T.204.
- Density of soil implace by the rubber ballon method
AASHTO.T.205.
KONSULTAN PERENCANA

STR - 21

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Struktur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

Atau cara-cara lain yang harus mendapatkan persetujuan terlebih


dahulu dari Konsultan Pengawas.
2.3.

PEKERJAAN BETON KONSTRUKSI


a. Ketentuan umum
Persyaratan-persyaratan Konstruksi beton, istilah teknik dan atau
syarat-syarat pelaksanaan pekerjaan beton secara umum menjadi
satu kesatuan dalam persyaratan teknis ini. Di dalam segala hal
yang menyangkut pekerjaan beton dan struktur beton harus sesuai
dengan standard-standard yang berlaku, yaitu:
- Tata-cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung
(SK SNI 03-2847-2002), atau yang terbaru.
- Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI, 1982),
- Standard Industri Indonesia (SII),
- Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung, 1983.
- Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Untuk Gedung (PPTGUG,
1983),
- American Society of Testing Material (ASTM).
Pelaksana wajib melaksanakan pekerjaan ini dengan ketepatan dan
presisi tinggi, sebagaimana tercantum di dalam persyaratan teknis
ini, gambar-gambar rencana, dan atau instruksi-instruksi yang
dikeluarkan oleh Konsultan Pengawas.
Semua material yang digunakan di dalam pekerjaan ini harus
merupakan material yang kualitasnya teruji dan atau
dapat
dibuktikan memenuhi ketentuan yang disyaratkan.
Kontraktor wajib melakukan pengujian beton yang akan digunakan
di dalam pekerjaan ini.
Seluruh material yang oleh Konsultan Pengawas dinyatakan tidak
memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi proyek dan
tidak diperkenankan menggunakan kembali.
b. Lingkup pekerjaan
Lingkup pekerjaan yang diatur di dalam persyaratan teknis ini meliputi
seluruh pekerjaan beton/ struktur beton yang sesuai dengan gambar
rencana:
Pekerjaan beton/struktur beton yang sesuai dengan gambar
rencana, termasuk di dalamnya pengadaan bahan, upah, pengujian
dan peralatan-bantu yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut.
Pengadaan, detail, fabrikasi dan pemasangan semua penulangan
(reinforcement) dan bagian-bagian dari pekerjaan lain yang tertanam
di dalam beton.

KONSULTAN PERENCANA

STR - 22

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Struktur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

Perancangan, pelaksanaan dan pembongkaran acuan beton,


penyelesaian dan perawatan beton, dan semua jenis pekerjaan lain
yang menunjang pekerjaan beton.
c.

Bahan/ Material
Semen
Semen yang digunakan adalah Semen Portland Tipe I dan
merupakan hasil produksi dalam negeri satu merk. Semen harus
disimpan sedemikian rupa hengga mencegah terjadinya kerusakan
bahan atau pengotoran oleh bahan lain. Penyimpanan semen harus
dilakukan di dalam gudang tertutup, sedemikian rupa sehingga
semen terhindar dari basah atau kemungkinan lembab, terjamin
tidak tercampur dengan bahan lain.
Urutan penggunaan semen harus sesuai dengan urutan kedatangan
semen tersebut di lokasi pekerjan.
Agregat Kasar
Agregat untuk beton harus memenuhi seluruh ketentuan berikut ini :
- Agregat beton harus memenuhi ketentuan dan persyaratan dari
SII 0052-80 tentang "Mutu dan Cara Uji Agregat Beton". Bila
tidak tercakup di dalam SII 0052-80, maka agregat tersebut
harus memenuhi ketentuan ASTM C23 "Specification for
Concrete Aggregates".
- Atas persetujuan Konsultan Pengawas, agregat yang tidak
memenuhi persyaratan butir a., dapat digunakan asal disertai
bukti bahwa berdasarkan pengujian khusus dan atau pemakaian
nyata, agregat tersebut dapat menghasilkan beton yang
kekuatan, keawetan, dan ketahanannya memenuhi syarat.
- Di dalam segala hal, ukuran besar butir nominal maksimum
agregat kasar harus tidak melebihi syarat - syarat berikut :
seperlima jarak terkecil antara bidang samping dari cetakan
beton.
sepertiga dari tebal pelat.
3/4 jarak bersih minimum antar batang tulangan, atau berkas
batang tulangan.
Penyimpangan dari batasan-batasan ini diijinkan jika menurut
penilaian Tenaga Ahli, kemudahan pekerjaan, dan metoda
konsolidasi beton adalah sedemikian hingga dijamin tidak akan
terjadi sarang kerikil atau rongga.
Air
Air yang digunakan untuk campuran beton harus memenuhi
ketentuan-ketentuan berikut ini:
- Jika mutunya meragukan harus dianalisis secara kimia dan
dievaluasi mutunya menurut tujuan pemakaiannya.

KONSULTAN PERENCANA

STR - 23

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Struktur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

Harus bersih, tidak mengandung lumpur, minyak dan benda


terapung lainnya, yang dapat dilihat secara visual.
- Tidak mengandung benda-benda tersuspensi lebih dari 2
gram/liter.
- Tidak mengandung garam-garam yang dapat larut dan dapat
merusak beton (asam-asam, zat organik, dan sebagainya) lebih
dari 15 gram/liter. Kandungan clorida (Cl) tidak lebih dari 500
ppm dan senyawa sulfat (sebagai SO3) tidak lebih dari 100 ppm.
- Jika dibandingkan dengan kuat tekan adukan yang
menggunakan air suling, maka penurunan kekuatan adukan
beton dengan air yang digunakan tidak lebih dari 10 %.
Baja Tulangan
Baja tulangan yang digunakan harus memenuhi ketentuanketentuan berikut ini.
- Tidak boleh mengandung serpih-serpih, lipatan-lipatan, retakretak, gelombang-gelombang, cerna-cerna yang dalam, atau
berlapis-lapis.
- Hanya diperkenankan berkarat ringan pada permukaan saja .
- Untuk tulangan utama (tarik/tekan lentur) harus digunakan baja
tulangan deform (BJTD), dengan jarak antara dua sirip
melintang tidak boleh lebih dari 70 % diameter nominalnya, dan
tinggi siripnya tidak boleh kurang dari 5 % diameter nominalnya.
- Tulangan dengan D<13 mm dipakai BJTP 24 (polos) untuk
Kolom-Balok Praktis dan Pelat Lantai kecuali tulangan
geser/sengkang yang menggunakan BJTD 40 (deform) bentuk
ulir, dan untuk tulangan dengan D13 mm memakai BJTD 40
(deform) bentuk ulir. Semua baja tulangan dengan diameter
yang berbeda yang akan digunakan harus dites di Laboratarium
untuk mengetahui tegangan luluhnya masing-masing 3 sempel.
- Kualitas dan diameter nominal dari
baja tulangan yang
digunakan harus dibuktikan dengan sertifikat pengujian
laboratorium, yang pada prinsipnya menyatakan nilai kuat - leleh
dan berat per meter panjang dari baja tulangan dimaksud.
- Diameter nominal baja tulangan (baik deform/BJTD) yang
digunakan harus ditentukan dari sertifikat pengujian tersebut dan
harus ditentukan dari rumus :
d = 4.029 B ,

atau

d = 12.47 G

dimana :
d = diameter nominal dalam mm,
B = berat baja tulangan (N/mm)
G = berat baja tulangan (kg/m)
KONSULTAN PERENCANA

STR - 24

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Struktur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

Toleransi berat batang contoh yang diijinkan di dalam pasal ini


sebagai berikut :
DIAMETER TULANGAN BAJA
TULANGAN
< 10 mm
10 mm < <16 mm
16 mm < < 28 mm
> 28 mm

TOLERANSI BERAT YANG DI


IJINKAN
7%
6%
5%
4%

d. Beton dan adukan struktur


Sebelum memulai pekerjaan beton struktur, Kontraktor harus
membuat trial mix design dengan tujuan untuk mendapatkan
proporsi campuran yang menghasilkan kuat tekan target beton
seperti yang disyaratkan.
Kuat tekan target beton yang disyaratkan di dalam pekerjaan ini (fc)
tidak boleh kurang dari 26.4 Mpa atau Mutu Beton K-300 dan 21.7
MPa atau Mutu Beton K-250. Kuat tekan ini harus dibuktikan
dengan sertifikat pengujian dari Laboratorium Bahan Bangunan yang
telah disetujui Konsultan Pengawas.
Beton harus dirancang proporsi campurannya agar menghasilkan
kuat tekan rata-rata (f'cr) minimal sebesar : f'cr = f'c + 1,64 Sr,
dengan Sr adalah standar deviasi rencana dari benda uji yang
nilainya setara dengan nilai standar deviasi statistik dikalikan dengan
faktor berikut:
JUMLAH BENDA UJI

FAKTOR PENGALI

< 15

Dikonsultasikan dengan Konsultan


Pengawas

15

1.16

20

1.08

25

1.03

> 30

Benda uji yang dimaksud adalah silinder beton dengan diameter


150 mm dan tinggi 300 mm, yang untuk setiap 10 m3 produksi
adukan beton harus diwakili minimal dua buah benda uji. Tata cara
pembuatan benda uji tersebut harus mengikuti ketentuan yang
terdapat di dalam standar Metoda Pembuatan dan Perawatan Benda
Uji Beton di Laboratorium (SK SNI M-62-1990-03).
Jika hasil uji kuat tekan beton menunjukkan bahwa kuat tekan target
beton yang dihasilkan tidak memenuhi syarat, maka proporsi
KONSULTAN PERENCANA

STR - 25

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Struktur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

campuran adukan beton tersebut tidak dapat digunakan, dan


Kontraktor (dengan persetujuan Konsultan Pengawas) harus
membuat proporsi campuran yang baru, sedemikian hingga kuat
tekan target beton yang disyaratkan dapat dicapai.
Setiap ada perubahan jenis bahan yang digunakan, Pelaksana wajib
melakukan trial mix design dengan bahan-bahan tersebut, dan
melakukan pengujian laboratorium untuk memastikan bahwa kuat
tekan beton yang di hasilkan memenuhi kuat tekan yang
disyaratkan.
Untuk kekentalan adukan, setiap 5 m3 adukan beton harus dibuat
pengujian slump, dengan ketentuan sebagai berikut:

Bagian Konstruksi

Nilai Slump (mm)

a. Pelat Fondasi/Poer

50 - 125

b. Kolom Struktur

75 - 150

c. Balok-balok

75 - 150

d. Pelat Lantai

75 - 150

Apabila ada hal-hal yang belum tercakup di dalam persyaratan


teknis ini, Pelaksana harus mengacu pada seluruh ketentuan yang
tercakup di dalam Bab 5, Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran
Beton Normal (SK SNI T-15-1990-03).
e. Pengadukan dan alat aduk
Pelaksana wajib menyediakan peralatan dan perlengkapan yang
memiliki ketelitian cukup untuk menetapkan dan mengawasi jumlah
takaran masing-masing bahan beton. Seluruh peralatan,
perlengkapan dan tata cara pengadukan harus mendapatkan
persetujuan Konsultan Pengawas
Pengaturan pengangkutan dan cara penakaran yang dilakukan,
harus mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas Seluruh
operasi harus dikontrol/diawasi secara kontinyu oleh Konsultan
Pengawas
Pengadukan harus dilakukan dengan mesin aduk beton (batch mixer
atau portable continous mixer). Sebelum digunakan, mesin aduk ini
harus benar-benar kosong, dan harus dicuci terlebih dahulu bila
tidak digunakan lebih dari 30 menit.
Selain ketentuan tersebut di dalam butir e.3. di atas, maka
pengadukan beton di lapangan harus mengikuti ketentuan berikut
ini:

KONSULTAN PERENCANA

STR - 26

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Struktur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

f.

Harus dilakukan di dalam suatu mesin-aduk dari tipe yang telah


disetujui Konsultan Pengawas
Mesin-aduk harus berputar pada suatu kecepatan yang
direkomendasikan oleh pabrik pembuat mesin-aduk tersebut.
Pengadukan harus diteruskan sedikitnya 1,5 menit setelah
semua material dimasukkan ke dalam drum aduk, kecuali jika
dapat dibuktikan/ditunjukkan bahwa dengan waktu pengadukan
yang menyimpang dari ketentuan ini masih dapat dihasilkan
beton yang memenuhi syarat.

Pengangkutan adukan
Pengangkutan beton dari tempat pengadukan ke tempat
penyimpanan akhir (sebelum di tuang), harus sedemikian hingga
tercegah terjadinya pemisahan (segregasi) atau kehilangan material.
Alat angkut yang digunakan harus mampu menyediakan beton di
tempat penyimpanan akhir dengan lancar, tanpa mengakibatkan
pemisahan bahan yang telah dicampur dan tanpa hambatan yang
dapat mengakibatkan hilangnya plastisitas beton antara
pengangkutan yang berurutan.

g. Penempatan beton yang akan dituang


Beton yang akan dituang harus ditempatkan sedekat mungkin ke
cetakan akhir untuk mencegah terjadinya segregasi karena
penanganan kembali atau pengaliran adukan.
Pelaksanaan penuangan beton harus dilaksanakan dengan suatu
kecepatan penuangan sedemikian hingga beton selalu dalam
keadaan plastis dan dapat mengalir dengan mudah ke dalam rongga
di antara tulangan.
Beton yang telah mengeras sebagian dan/atau telah dikotori oleh
material asing, tidak boleh dituang ke dalam cetakan.
Beton setengah mengeras yang ditambah air atau beton yang
diaduk kembali setelah mengalami pengerasan tidak boleh
dipergunakan kembali.
Beton yang dituang harus dipadatkan dengan alat yang tepat secara
sempurna dan harus diusahakan secara maksimal agar dapat
mengisi sepenuhnya daerah sekitar tulangan dan barang yang
tertanam dan ke daerah pojok acuan.
h. Perawatan beton
Jika digunakan dengan kekuatan awal yang tinggi, maka beton
tersebut harus dipertahankan di dalam kondisi lembab paling sedikit
72 jam, kecuali jika dilakukan perawatan yang dipercepat.
Jika tidak digunakan semen dengan kekuatan awal yang tinggi,
maka beton harus dipertahankan dalam kondisi lembab paling
KONSULTAN PERENCANA

STR - 27

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Struktur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

sedikit 168 jam setelah penuangan, kecuali jika dilakukan perawatan


dipercepat. Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton
Normal (SK SNI T-15-1990-03).
i.

Cetakan beton
Di dalam segala hal, cetakan beton (termasuk penyangganya) harus
direncanakan sedemikian rupa hingga dapat dibuktikan bahwa
penyangga dan cetakan tersebut mampu menerima gaya-gaya yang
diakibatkan oleh penuangan dan pemadatan adukan beton.
Cetakan harus sesuai dengan bentuk, ukuran dan batas-batas
bidang dari hasil beton yang direncanakan, serta tidak bocor dan
harus cukup kaku untuk mencegah terjadinya perpindahan tempat
atau kelongsoran dari penyangga.
Permukaan cetakan harus cukup rata dan halus serta tidak boleh
ada lekukan, lubang-lubang atau terjadi lendutan. Sambungan pada
cetakan diusahakan lurus dan rata dalam arah horisontal maupun
vertikal; terutama untuk permukaan beton yang tidak difinish
(expossed concrete).
Kecuali beton fondasi, cetakan dibuat dari multipleks dengan
ketebalan minimal 12 mm.
Kontraktor harus melakukan upaya-upaya sedemikian hingga
penyerapan air adukan oleh cetakan dapat dicegah.
Tiang-tiang penyangga harus direncanakan sedemikian rupa agar
dapat memberikan penunjang seperti yang dibutuhkan tanpa adanya
"overstress" atau perpindahan tempat pada beberapa bagian
konstruksi yang dibebani. Struktur dari tiang penyangga harus cukup
kuat dan kaku untuk menunjang berat sendiri dan beban-beban yang
ada di atasnya selama pelaksanaan.
Sebelum penulangan, cetakan harus diteliti untuk memastikan
kebenaran letaknya, kekuatannya dan tidak akan terjadi penurunan
dan pengembangan pada saat beton dituang, permukaan cetakan
harus bersih terhadap segala kotoran, dan diberi form oil unuk
mencegah lekatnya beton pada cetakan. Untuk menghindari
lekatnya form oil pada bajatulangan, maka pemberian form oil pada
cetakan harus dilakukan sebelum tulangan terpasang.
Cetakan beton dapat dibongkar dengan persetujuan tertulis dari
Konsultan Pengawas, atau jika umur beton telah melampaui waktu
sebagai berikut:
- Bagian sisi balok 48 jam (setara dengan 35 % fc)
- Balok tanpa beban konstruksi 7 hari (setara dengan 70 % fc)
- Balok dengan beban konstruksi 21 hari (setara dengan 95 %
fc)
- Pelat lantai/atap/tangga 21 hari (setara dengan 95 % fc)

KONSULTAN PERENCANA

STR - 28

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Struktur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

Pada bagian konstruksi yang terletak di dalam tanah, cetakan harus


dicabut sebelum pengurugan dilakukan.
j.

Pengangkutan dan pengecoran


Perletakan pengadukan dan pengecoran harus diatur sedemikian
rupa hingga memudahkan dalam pelaksanaan pengecoran .
Waktu antara pengadukan dan pengecoran tidak boleh lebih dari 1
jam. Pengecoran harus dilakukan sedemikian rupa untuk
menghindari terjadinya pemisahan material dan perubahan letak
tulangan.
Adukan tidak boleh dijatuhkan secara bebas dari ketinggian lebih
dari 1,5 m, cara penuangan dengan alat-alat bantu seperti talang,
pipa, chute, dan sebagainya harus mendapat persetujuan Konsultan
Pengawas
Pelaksana harus memberitahukan Konsultan Pengawas selambatlambatnya 2 hari sebelum pengecoran beton dilaksanakan.

k.

Pemadatan beton
Pemadatan
beton
harus
dilakukan
dengan
penggetar
mekanis/mechanical vibrator dan tidak diperkenankan melakukan
penggetaran dengan maksud untuk mengalirkan beton.
Pemadatan ini harus dilakukan sedemikian rupa hingga beton yang
dihasilkan merupakan massa yang utuh, bebas dari lubang-lubang,
segregasi atau keropos
Pada daerah penulangan yang rapat, penggetaran dilakukan
dengan alat penggetar yang mempunyai frekuensi tinggi untuk
menjamin pengisian beton dan pemadatan yang baik.
Alat penggetar tidak boleh disentuhkan pada tulangan terutama
pada tulangan yang telah masuk pada beton yang telah mulai
mengeras.

l.

Beton siap pakai (ready mix concrete)


Penyedia Jasa boleh menggunakan beton siap pakai (ready mix
concrete) dengan ketentuan sebagai berikut:
Volume penggunaan ready mix concrete harus disetujui oleh
Konsultan Pengawas dengan senantiasa berpedoman pada
ketentuan teknis yang diberlakukan bagi pekerjaan beton.
Apabila di dalam ready mix concrete tersebut diberikan zat tambah
(additive) maka selain harus mengikuti ketentuan di dalam
Spesifikasi Bahan Tambahan untuk Beton SK SNI S-18-1990-03,
pabrik pembuatnya harus menyertakan sertifikat/surat keterangan
yang menyatakan jenis dan konsentrasi bahan tambah tersebut per
m3 adukan beton. Selain itu, di dalam hal penggunaan bahan

KONSULTAN PERENCANA

STR - 29

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Struktur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

tambah ini, harus disebutkan pula di dalam sertifikat tersebut batas


waktu toleransi beton tersebut masih dapat digunakan, dan
ketentuan ini mengikat bagi Kontraktor dan Konsultan Pengawas,
khususnya di dalam penentuan boleh atau tidaknya ready mix
concrete tersebut digunakan.
Kecuali jika disebutkan secara khusus di dalam RKS ini, maka
terhadap ready mix concrete harus selalu diadakan pengujian
kualitas, yaitu:
- Pengujian kekentalan adukan (slump), yang dilakukan 3 kali
setiap 5 m3 adukan, yaitu: di awal kedatangan, di tengahtengah, dan di akhir penuangan. Nilai slump yang digunakan
untuk evaluasi adalah nilai slump rata-ratanya. Jika nilai slump
yang diperoleh tidak sesuai dengan ketentuan yang terdapat di
dalam butir, maka adukan yang digunakan dianggap tidak
memenuhi syarat, dan tidak boleh digunakan.
- Pengujian kuat tekan beton, yang dilakukan secara acak dengan
ketentuan sebagai berikut:
- Untuk setiap 10 m3 adukan beton, minimal harus dibuat 2 buah
benda uji berupa silinder beton dengan diameter 150 mm dan
tinggi 300 mm, seperti ketentuan.
- Di dalam segala hal, pembuatan benda uji ini harus dilakukan
dengan sepengetahuan Konsultan Pengawas.
- Terhadap kedua benda uji tersebut harus dilakukan pengujian
kuat tekan. Jadi, untuk setiap 10 m3 adukan beton harus
diwakili oleh satu nilai kuat tekan beton yang diperoleh dari kuat
tekan rata-rata kedua benda uji tersebut, setelah dikonversikan
kekuatannya ke kuat tekan beton umur 28 hari.
- Konsultan Pengawas harus selalu melakukan evaluasi statistik
secara periodik terhadap kuat tekan beton ini, berdasarkan
ketentuan yang berlaku di dalam Tata Cara Pembuatan
Rencana Campuran Beton Normal (SK SNI T-15-1990-03).
- Jika hasil evaluasi statistik tersebut di dalam pasal c.2.3.
memperlihatkan kuat tekan beton yang lebih rendah dari yang
disyaratkan, maka Konsultan Pengawas harus menghentikan
pekerjaan beton yang sedang dilaksanakan. Di dalam hal ini
Konsultan Pengawas harus segera melakukan koordinasi
dengan pihak yang terkait.
Ketentuan-ketentuan yang berlaku bagi site mix concrete seperti:
tata cara evaluasi kuat tekan beton, pengangkutan adukan,
perawatan beton, cetakan beton, pengecoran, pemadatan beton,
dan sambungan konstruksi, tetap berlaku untuk penggunaan ready
mix concrete.

KONSULTAN PERENCANA

STR - 30

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Struktur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

2.4.

PEKERJAAN BETON PRAKTIS


a. Lingkup pekerjaan
Bagian ini meliputi pengadaan bahan-bahan, peralatan, tenaga kerja
dan jasa-jasa lain sehubungan dengan pekerjaan kolom praktis dan
bagian lain sesuai dengan gambar-gambar dan persyaratan teknis ini.
b. Persyaratan
Kecuali ditentukan lain, maka semua pekerjaan beton harus mengikuti
ketentuan-ketentuan seperti tertera dalam: ASTM C150, ASTM C 33,
SII - 0051 - 74, SII - 0013 - 81, dan SII - 0136 - 84.
c.

Bahan/ material
Bahan-bahan/ material yang digunakan berupa agregat kasar, agregat
halus, PC, dan sebagainya sesuai dengan yang dipakai pada beton
konstruksi. Demikian juga mengenai cara penyimpanan.

d. Pemasangan pipa dan lain-lain dalam dalam beton


Penempatan saluran/pemipaan harus sedemikian rupa sehingga
tidak mengurangi kekuatan struktur dengan memperhatikan
persyaratan SK-SNI T-15-1991-03.
Tidak diperkenankan untuk menanam pipa dan lain-lain dalam
bagian struktur beton bila tidak ditunjukkan secara detail dalam
gambar. Dalam beton perlu dipasang selongsong pada tempattempat yang dilewati pipa.
Bila tidak ditentukan secara detail atau ditunjukkan dalam gambar,
tidak dibenarkan untuk menanam saluran listrik dalam struktur
beton.
Apabila dalam pemasangan pipa-pipa, saluran listrik, bagian-bagian
yang tertanam dalam beton dan lain-lain terhalang oleh adanya baja
tulangan yang terpasang, maka Penyedia Jasa harus
mengkonsultasikan hal ini dengan Konsultan Pengawas.
Tidak dibenarkan untuk membengkokkan atau menggeser atau
memindahkan baja tulangan tersebut dari posisinya untuk
memudahkan dalam melewatkan pipa-pipa saluran tersebut tanpa
ijin tertulis dari Konsultan Pengawas.
Semua bagian atau peralatan yang ditanam dalam beton seperti
angkur-angkur, kait dan pekerjaan lain yang ada hubungannya
dengan pekerjaan beton, harus sudah dipasang sebelum
pengecoran dilaksanakan.
Bagian-bagian atau peralatan tersebut harus dipasang dengan tepat
pada posisinya dan diusahakan agar tidak bergeser selama
pengecoran beton dilakukan.

KONSULTAN PERENCANA

STR - 31

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Struktur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

Penyedia Jasa utama harus memberitahukan serta memberi


kesempatan kepada pihak lain untuk memasang bagian/peralatan
tersebut sebelum pengecoran beton dilaksanakan.
Rongga-rongga kosong atau bagian-bagian yang harus tetap kosong
pada benda atau peralatan yang akan ditanam dalam beton, yang
mana rongga tersebut harus tidak terisi beton, harus ditutupi dengan
bahan lain yang mudah dilepas nantinya setelah pelaksanaan
pengecoran beton.

KONSULTAN PERENCANA

STR - 32

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Struktur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

List Spesifikasi Produk Bahan dan Peralatan


Struktur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan
Rehabilitasi Puskesmas di kota Cirebon
Tahun 2016

No Bahan / Peralatan

Merk / Pembuat

Batu Bata

Semen (PC)

Batu Kali

Beton

Besi beton

Pasir

Lokal

Kerikil

Lokal

Begesting

Papan albasia, Triplex

Perancah

Scafolding, Bambu

10

Beton Mixing

KONSULTAN PERENCANA

Batu bata Jatiwangi, Garut, Batujajar


Indocement, Holcim, Gresik
Lokal
K-300, K-250
KS, MS, SSI, (U24 , U40)

Jayamix, Indomix, Karya Beton, ADP

STR- 33

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Arsitektur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

DAFTAR ISI :
BAB 1. PEKERJAAN PERSIAPAN
1.1

Pengukuran, Duga dan Patok Utama

1.2

Pembersihan dan Perataan Lapangan

1.3

Pekerjaan Tanah Untuk Konstruksi

BAB 2. PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN


2.1

Pekerjaan Pasangan Batu Bata

2.2

Pekerjaan Plesteran Dan Acian

BAB 3. PEKERJAAN LANTAI


3.1

Umum

14

3.2

Pekerjaan Sub Lantai/ Screed

14

3.3

Pekerjaan Keramik Glazur

16

BAB 4. PEKERJAAN PELAPIS DINDING


4.1

Umum

20

4.2

Pekerjaan Dinding Keramik

20

BAB 5. PEKERJAAN LANGIT- LANGIT (PLAFOND)


5.1

Umum

24

5.2

Pekerjaan Langit langit Gypsumboard

25

BAB 6. PEKERJAAN PENGECATAN


6.1

Umum

28

6.2

Pengecatan Langit Langit Gypsumboard

31

6.3

Pengecatan Langit Langit dan Dinding Beton Ekspose

32

6.4

Pengecatan Dinding Bata

33

KONSULTAN PERENCANA

ARSITEKTUR

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Arsitektur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

BAB 7. PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA


7.1

Pekerjaan Kusen Aluminium

35

7.2

Pekerjaan Pintu dan Jendela kaca Rangka Aluminium

40

7.3

Pekerjaan Pintu

42

BAB 8. PEKERJAAN KACA DAN CERMIN


8.1

Lingkup Pekerjaan

45

8.2

Persyaratan Bahan

45

8.3

Pelaksanaan Pekerjaan

46

BAB 9. PEKERJAAN SANITAIR


9.1

Lingkup Pekerjaan

47

9.2

Persyaratan Bahan

47

9.3

Syarat Syarat Pelaksanaan

47

9.4

Bahan Bahan

48

9.5

Pemasangan

49

9.6

Pelaksanaan

49

9.7

Pengujian Mutu Pekerjaan

49

BAB 10. PEKERJAAN PENGGANTUNG, HANDLE, KUNCI


10.1

Pekerjaan Alat Penggantung

50

10.2

Pekerjaan Handle, Kunci dan aksesorisnya

52

LIST SPESIFIKASI PRODUK BAHAN DAN PERALATAN ARSITEKTUR

KONSULTAN PERENCANA

ARSITEKTUR

54

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Arsitektur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

BAB 1
PEKERJAAN PERSIAPAN
1.1.

PENGUKURAN, DUGA DAN PATOK UTAMA


1.1.1

Lingkup Pekerjaan :
Meliputi: pekerja-pekerja, ahli, bahan, peralatan dan kegiatankegiatan yang diperlukan, untuk menyelesaikan semua pekerjaan
pengukuran sesuai dengan RKS dan gambar.
Pekerjaan pengukuran antara lain :

Penentuan lokasi bangunan, jalan, door lop, landscaping


dan lain-lain.

Penentuan duga.

Uitzet & pemasangan bowplank :

1.1.2

Kontraktor wajib melaksanakan pengukuran/uitzet dahulu


untuk menentukan peil dan as bangunan.

Tanda-tanda as bangunan dinyatakan pada bouwplank


dan ditulis dengan cat meni. Untuk itu Kontraktor harus
mengajukan permohonan secara tertulis kepada
pengawas untuk mendapatkan persetujuannya.

Syarat-syarat :
Pengukuran harus dilakukan oleh tenaga yang betul-betul ahli dan
berpengalaman.
Pemeriksaan : hasil pengukuran harus segera di laporkan kepada
Pengawas,
Panitia
Pembangunan
dan
dimintakan
persetujuannya. Pengawas juga akan menentukan patok utama
sebagai dasar dari gedung, jalan dan bangunan-bangunan
lainnya.
Pelaksana wajib melakukan pengukuran ulang dengan cermat
tidak sekedar melaksanakan titik dalam gambar perencanaan.
Kesalahan penentuan titik di lapangan menjadi tanggung jawab
penuh kontraktor.

1.1.3

Bahan dan Peralatan


Theodolite, waterpas serta peralatannya dan patok-patok yang
kuat diperlukan dalam pengukuran. Semua peralatan ini harus
dimiliki kontraktor dan harus selalu ada bila sewaktu-waktu
memerlukan pemeriksaan.

KONSULTAN PERENCANA

ARS - 1

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Arsitektur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

1.1.4

Tata Kerja :
Lokasi, ukuran dan duga gedung, doorlop, jalan maupun
bangunan-bangunan lainnya ditentukan dalam gambar. Jika
terdapat keragu-raguan supaya menanyakan kepada Pengawas.

1.2.

PEMBERSIHAN DAN PERATAAN LAPANGAN


1.2.1

Lingkup Pekerjaan :
Secara umum Kontraktor Pelaksana menerima lahan terbangun
dalam keadaan rata, padat, tanpa sampah, tanpa reruntuhan.
Meliputi semua pekerjaan-pekerjaan, bahan-bahan, peralatanperalatan,
kegiatan-kegiatan
yang
diperlukan
untuk
menyelesaikan semua pekerjaan : stripping, grubbing,
penggalian, pengurugan, pemadatan dan lain-lain sesuai dengan
RKS dan gambar-gambar.
Pekerjaan pada seksi-seksi lain yang berhubungan dengan hal ini
antara lain pekerjaan untuk konstruksi.

1.2.2

Syarat-syarat :
Standar : Pengujian seperti disyaratkan dalam bab ini.
Laporan penyelidikan tanah : Laporan mengenai hal ini dapat
diperoleh di kantor Konsultan Perencana atau Pemberi Tugas.
Kerugian akibat perbedaan data daya dukung tanah menjadi
tanggung jawab pelaksana.
Pemeriksaan lapangan dan melihat kondisi-kondisi dan bahanbahan yang akan dikerjakan sebelum memulai pekerjaan.
Kontraktor diwajibkan menyerahkan kembali barang-barang hasil
pembongkaran gedung lama, yang sebelumnya telah ditetapkan
oleh pemberi tugas, barang/ inventaris apa yang diperlukan dari
gedung lama.
Pemeriksaan dan pengujian: Pekerjaan tanah yang dilakukan
akan diperiksa dan diuji pada laboratorium Penyelidikan Tanah
yang dipilih oleh Pengawas, MK disetujui panitia pembangunan.
Jasa-jasa Laboratorium akan meliputi :

KONSULTAN PERENCANA

Pengujian daya dukung tanah melalui metode sondir dan


boring

Menghasilkan data-data daya dukung tanah mendasar


seperti persyaratan sipil.

ARS - 2

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Arsitektur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

Rekomendasi-rekomendasi supaya dapat mencukupi


persyaratan dan spesifikasi.

Biaya Pengujian
Kontraktor harus menanggung semua biaya pengujian.
Apabila hasil pengujian tidak memenuhi syarat yang
ditentukan maka Kontraktor harus menggali, mengurug dan
memadatkan lagi sampai pengujian memenuhi syarat yang
ditentukan atas biaya kontraktor sendiri.
Prosedur pengujian
Pengujian pemadatan terdiri atas test-test untuk mendapatkan
prosentasi relatif dari density maksimum yang dihasilkan oleh
pekerjaan-pekerjaan pemadatan yang dibandingkan dengan
test-test laboratorium sebelumnya untuk density kering secara
teoritis. Pengujian-pengujian dapat disesuaikan dengan
metode lain yang disetujui Konsultan Pengawas.
1.2.3

Bahan-bahan
Urugan : bahan-bahan urugan harus disetujui oleh Konsultan
Pengawas dan ditentukan sebagai berikut :
Bahan-bahan yang memenuhi syarat dari galian lapangan
Bahan-bahan yang didatangkan dari luar lapangan yaitu jenis
tanah yang berbutir kasar, tidak mengembangkan dan bebas
sampah-sampah, akar dan bahan-bahan organik lainnya.
Lapisan teratas urugan untuk bangunan setebal 30 cm tidak
boleh dimasuki butir-butir yang lebih kasar dari 3 cm.
Tanah untuk keperluan pengurugan taman disesuaikan
terhadap gambar dan BQ.

1.2.4

Tata Kerja :
1.2.4.1

KONSULTAN PERENCANA

Pengertian clearing, stripping dan grubbing :

Clearing: Membersihkan semua sampah-sampah


dan barang-barang yang tidak perlu.

Stripping : Memapras semua rumput dan tumbuhtumbuhan lainnya kecuali pohon-pohon yang
memang dipertahankan.

Grubbing : Menyingkirkan dan membuang semua


sampah dari tempat kerja.

ARS - 3

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Arsitektur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

1.2.4.2

Pemadatan yang bukan area bangunan :


Tanah urug ini harus dipadatkan paling sedikit
mencapai 60% dari pemadatan maksimum.

1.2.4.3

Pemadatan area jalan :


Didaerah yang akan dibuat jalan pasir harus
dipadatkan sampai 95% dari pemadatan maksimum.

1.2.4.4

Finish grading :
Di daerah untuk landscaping, elevasinya tidak boleh
berbeda dari 3 cm dengan elevasi yang tercantum
dalam gambar.

1.2.4.5

1.3.

Pekerjaan - pekerjaan untuk melindungi kerusakan:

Kontrol air di permukaan dan di bawah tanah


selama
masa
pembangunan
dan
masa
pemeliharaan dengan jaminan, lindungilah seluruh
lapangan terhadap air yang menggenang, yang
mengalir yang dapat menimbulkan erosi, serta
tanah longsor. Ini meliputi pembuatan tanggultanggul, selokan-selokan sementara, sumur-sumur,
alat-alat pompa dan lain-lain guna mencegah
kerusakan atau dibawah tanah ditempat yang
berdekatan, serta pengaruhnya terhadap bangunan
disekitarnya.

Kontraktor
bertanggung
jawab
sepenuhnya
terhadap
kerusakan-kerusakan
termasuk
kerusakan-kerusakan bangunan disekitarnya akibat
pelaksanaan proyek tersebut.

Perpanjangan jangka waktu kontrak


disebabkan lapangan belum siap tidak
dipertimbangkan, kecuali bila Kontraktor
melakukan semua usaha-usaha perlindungan
mungkin.

yang
akan
telah
yang

PEKERJAAN TANAH UNTUK KONSTRUKSI


1.3.1

Lingkup Pekerjaan :
Meliputi: Pekerja-pekerja, peralatan-peralatan, bahan-bahan yang
sehubungan dengan galian dan urugan untuk konstruksi seperti
yang tercantum dalam spesifikasi dan gambar-gambar.

KONSULTAN PERENCANA

ARS - 4

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Arsitektur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

Pekerjaan ini berhubungan dengan :

1.3.2

Pembersihan dan perataan lapangan

Pekerjaan-pekerjaan lain yang berhubungan dengan


seksi ini.

Syarat-syarat
a. Standar : Pengujian seperti disyaratkan dalam bab ini.
b. Laporan penyelidikan tanah untuk pondasi bangunan ini
dapat dilihat di kantor Konsultan Perencana Pemberi Tugas
atau Panitia Pembangunan, Konsultan Pengawas.
Pemeriksaan dan pengujian: Pekerjaan tanah yang dilakukan
akan diperiksa dan diuji pada laboratorium Penyelidikan
Tanah yang dipilih oleh Pengawas, MK disetujui panitia
pembangunan.
Jasa-jasa Laboratorium akan meliputi :

1.3.3

Pengujian daya dukung tanah melalui metode sondir dan


boring

Menghasilkan data-data daya dukung tanah mendasar


seperti persyaratan sipil.

Rekomendasi-rekomendasi supaya dapat mencukupi


persyaratan dan spesifikasi.

Bahan-bahan :
Urugan : bahan-bahan urugan harus disetujui oleh Konsultan
Pengawas dan ditentukan sebagai berikut :
Bahan-bahan yang memenuhi syarat dari galian lapangan

1.3.4

Bahan-bahan yang didatangkan dari luar lapangan yaitu


jenis tanah yang berbutir kasar, tidak mengembangkan
dan bebas sampah-sampah, akar dan bahan-bahan
organik lainnya.

Lapisan teratas urugan setebal 30 cm tidak boleh


dimasuki butir-butir yang lebih kasar dari 3 cm.

Tanah untuk keperluan pengurugan taman.

Tata Kerja :
a. Galian untuk Konstruksi : Urugan dan perataan tanah galian
untuk Konstruksi harus dikerjakan sesuai dengan Pasal 1.2.4
dan harus selesai sebelum pekerjaan seksi ini dimulai. Semua

KONSULTAN PERENCANA

ARS - 5

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Arsitektur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

galian dan pemadatan tanah dari seksi ini harus mengikuti


persyaratan dari Pasal 1.2.4 dengan persyaratan lain sebagai
berikut :
b. Konsultan Pengawas memeriksa dan menyetujui semua
permukaan sebelum dilakukan pengecoran beton.
c. Semua sisa tanah dan bongkaran yang berasal dari galian
harus dibuang seluruhnya keluar lapangan sehingga bersih.
d. Jika galian tanah vertikal selalu runtuh maka alternatif ini tidak
diijinkan.
e. Galian tanah vertikal ini jika memenuhi syarat di atas juga pada
masing-masing sisinya lebih besar 2,5 cm dari pada yang
ditunjukkan dalam gambar.
f. Bila galian tanah dibuat terlalu dalam tanpa persetujuan
Konsultan Pengawas terlebih dahulu kelebihan dari galian ini
tidak boleh diurug kembali dengan tanah, tetapi harus diisi
dengan pasir urug atau beton tergantung dari jenis pondasinya.
g. Tata kerja pekerjaan galian tanah untuk konstruksi didasarkan
pada prosedur keamanan dan keselamatan dari ancaman
runtuh dan longsor.

KONSULTAN PERENCANA

ARS - 6

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Arsitektur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

BAB 2
PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN
2.1.

PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA


2.1.1

Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantunya yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan pekerjaan ini.
b. Pekerjaan pasangan batu bata ini meliputi dinding-dinding
bangunan pada ruang-ruang dan seluruh detail yang
disebutkan/ ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk
Pengawas.

2.1.2

Bahan-bahan
Persyaratan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Batu bata harus memenuhi SNI.SO4 - 89 - F
b. Semen Portland harus memenuhi SNI.SO4 - 89 - F
c. Pasir harus memenuhi SNI.SO4 - 89 - F
d. Air harus memenuhi PUBI - 1982 pasal 9

2.1.3

Pelaksanaan
a. Sebagian besar dinding batu bata dengan ukuran normal per
unit mentah: 5 x 11 x 23 cm, dengan menggunakan aduk
campuran 1 PC : 4 Pasir.
b. Untuk semua dinding luar dan dalam pada lantai dasar mulai
dari permukaan lantai sampai setinggi 20 cm dan setinggi 225
cm untuk kamar mandi serta daerah basah lainnya, digunakan
aduk campuran rapat air (trasraam) dengan campuran 1 PC :
2 Pasir.
c. Batu bata yang digunakan adalah batu bata lokal dengan
kualitas terbaik yang disetujui Pengawas, yaitu siku dan sama
ukurannya.
d. Sebelum digunakan batu bata harus direndam dalam bak air
atau drum hingga jenuh.
e. Setelah bata terpasang dengan baik dan benar, naad/siar-siar
harus dikerok sedalam 1 cm dan dibersihkan dengan sapu lidi
dan kemudian disiram air.

KONSULTAN PERENCANA

ARS - 7

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Arsitektur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

f.

Pemasangan dinding bata dilakukan bertahap, setiap tahap


terdiri dari (maksimal) 24 lapis setiap hari, diikuti dengan cor
kolom praktis.

g. Bidang dinding bata 1/2 (Setengah) batu yang luasnya lebih


besar dari 12 m2 harus ditambahkan kolom dan balok penguat
(kolom praktis) dengan ukuran 11 x 11 cm, dengan 4 buah
tulangan pokok berdiameter 10 mm, beugel diameter 8 jarak
20 cm, jarak antara kolom maksimal 3.50 m atau sesuai
gambar.
h. Pembuatan lubang pada pasangan bata untuk perancah sama
sekali tidak diperkenankan.
i.

Bagian pasangan bata yang berhubungan dengan setiap


bagian pekerjaan beton (kolom) harus diberi penguat stekstek besi beton diameter 8 mm, Jarak 40 cm, yang terlebih
dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan beton
dan bagian yang ditanam dalam pasangan bata minimal 30
cm, kecuali ditentukan lain.

j.

Tidak diperkenankan memasang bata yang patah dua


melebihi dari 5 %. Bata yang patah lebih dari dua tidak boleh
digunakan.

k. Pasangan batu bata untuk dinding 1/2 (setengah) batu harus


menghasilkan dinding finish setebal 15 cm dan untuk dinding
1 (satu) batu finish adalah 25 cm. Pelaksanaan pasangan
harus cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus.
l.

Seluruh pasangan dinding bata sampai setinggi 50 cm di atas


kepala pondasi harus diberi obat anti rayap dengan cara dan
aturan yang ditentukan oleh produsen obat. Pemakaian obat
tersebut dilakukan sebelum plesteran dilakukan.

m. Pada bagian/ daerah sekitar toilet, pantry dan lain-lain yang


membutuhkan
penempatan
barang-barang
yang
digantungkan pada dinding, maka di dalam dinding bagianbagian tersebut harus dipasang perkuatan yang dibuat dari
besi beton secara vertikal dan horisontal, yang dihubungkan/
disambungkan dengan las.
n. Pemasangan besi beton perkuatan dinding tersebut harus
disetujui terlebih dahulu oleh Pengawas mengenai tempat dan
ukurannya.
o. Kelos-kelos yang dibutuhkan dapat ditanam dalam dindingdinding dengan angkur.

KONSULTAN PERENCANA

ARS - 8

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Arsitektur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

p. Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan


yang berhubungan dengan pekerjaan lain. Jika terjadi
kerusakan akibat kelalaiannya, maka Kontraktor harus
mengganti tanpa biaya tambahan.
2.1.4

Pengujian Mutu Pekerjaan


a. Kontraktor harus menguji semua pekerjaan menurut
persyaratan teknis dari pabrik pembuat/ produsen atau
menurut uraian di atas.
b. Peralatan untuk pengujian disediakan oleh Kontraktor
c. Pengawas berhak meminta pengulangan pengujian bila hal ini
dianggap perlu.
d. Apabila pengujian tidak dilakukan dengan baik atau kurang
memuaskan maka biaya pengujian (dan pengulangan
pengujian) tersebut adalah tanggung jawab Kontraktor.

2.2.

PEKERJAAN PLESTERAN DAN ACIAN


2.2.1

Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan plesteran dan acian pada
seluruh dinding bata (termasuk dinding dalam shaft), kolom,
dinding beton, rumah genset dan lain-lain seperti yang dijelaskan
dalam gambar pelaksanaan. Meliputi pembuatan sudut baik
lengkung pada kolom, sudut siku pada pertemuan dinding, sudut
siku pada pertemuan komponen bangunan dengan dinding.
Meliputi pula pembuatan tali air pada dinding serta profil acian
menonjol pada dinding sesuai gambar.

2.2.2

Pengendalian Pekerjaan
Seluruh pekerjaan harus sesuai dengan syarat dalam :
a. NI - 2 1971
b. NI - 3 1970
c. NI - 8 1974

2.2.3

Bahan- bahan
a. Pasir
Pasir yang dipakai harus kasar, tajam, bersih dan bebas dari
tanah liat, lumpur atau campuran-campuran lain sesuai
dengan :

KONSULTAN PERENCANA

ARS - 9

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Arsitektur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

NI - 3 pasal 14
NI - 2 pasal 3.3
b. Portland Cement
Portland Cement yang dipakai harus baru, tidak ada bagianbagian yang membantu dan dalam zak yang tertutup seperti
yang disyaratkan dalam NI-8. Jenis semen yang dipakai
dalam pekerjaan, yaitu merk Semen Gresik, Holcim,
Indocement.
c. Air
Air harus bersih, jernih dan bebas dari bahan-bahan yang
merusak seperti minyak, asam, atau unsur-unsur organik
lainnya.
2.2.4

Perencanaan
2.2.4.1

Acian
Acian dibuat dalam campuran 1 PC : 2 air (volume)

2.2.4.2

Campuran Plesteran
Perbandingan campuran dan pengujiannya dapat
dilaksanakan dalam waktu 1 (satu) minggu dan tidak
ada penambahan waktu lagi untuk itu.

2.2.4.3

Plesteran dengan campuran 1 PC : 2 ps (volume)


digunakan pada daerah-daerah basah untuk kedap
air. Pada daerah toilet setinggi dinding keramik dan
setinggi dinding bata untuk daerah shaft serta
daerah lainnya setinggi 20 cm dari lantai dasar
sebagaimana ditunjukkan Pengawas.

Daerah lain di luar yang disebutkan diatas (basah


dan kedap air) menggunakan campuran 1 PC : 4
ps.

Plesteran harus dicampur dengan bahan additive


untuk mencegah keretakan yang tidak diinginkan
dan terlebih dahulu mendapat persetujuan
Pengawas.

Mesin Pengaduk
Pergunakan mesin-mesin pengaduk (molen) dan
peralatan yang memadai. Bersihkan semua permukaan
yang akan diplester dari bahan-bahan yang akan

KONSULTAN PERENCANA

ARS - 10

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Arsitektur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

merusak plesteran dan disiram air hingga jenuh.


Pekerjaan plesteran harus rata sesuai perintah
Pengawas, dengan tebal plesteran 20 mm dengan
toleransi minimal 15 mm dan maksimal 25 mm, kecuali
ditentukan lain.
2.2.4.4

Pencampuran
Membuat
campuran
plesteran
tanpa
mesin
pengaduknya dapat dilaksanakan bila ada ijin dari
Pengawas.

2.2.4.5

Hasil
Hasil plesteran rata, tidak ditemukan retakan, bidang
lurus, sudut sesuai gambar, tidak keropos.

2.2.5

Pelaksanaan
2.2.5.1

KONSULTAN PERENCANA

Umum

Bersihkan permukaan dinding batu bata dari nodanoda debu, minyak cat dan bahan-bahan lain yang
dapat mengurangi daya ikat plesteran agar benarbenar siap untuk dilakukan pekerjaan plesteran.

Singkirkan semua hal yang dapat


mengganggu pekerjaan plesteran.

Bentuk screed sementara bila mungkin


pembentukan dasar yang permanen)
menjamin
adanya
ketebalan
yang
permukaan yang datar/ rata, contour dan
profil akurat.

Basahi seluruh permukaan bidang plesteran untuk


peresapan. Jangan menjenuhkan permukaan dan
jangan dipasang plesteran sampai permukaan air
yang terlihat tersebut telah lenyap/ kering kembali.

Letakkan/tempelkan campuran plesteran selama


2.5 jam (maksimal) setelah proses pencampuran,
kecuali selama udara panas/ kering, kurangi waktu
penempatan itu sesuai yang diperlukan untuk
mencegah pengerasan yang bersifat sementara
dari plesteran.

Pekerjaan plesteran harus lurus, sama rata, datar


maupun tegak lurus.

merusak/

ARS - 11

(untuk
untuk
sama,
profil-

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Arsitektur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

2.2.5.2

2.2.5.3

2.2.5.4

KONSULTAN PERENCANA

Untuk mendapatkan permukaan yang rata dan


ketebalan sesuai dengan yang disyaratkan, maka
dalam memulai pekerjaan plesteran harus dibuat
terlebih dahulu kepala plesteran.

Plesteran ke Dinding Bata Biasa

Jika plesteran menunjukkan hasil yang tidak


memuaskan seperti tidak rata, tidak tegak lurus
atau bergelombang, adanya pecah atau retak,
keropos, maka bagian tersebut harus dibongkar
kembali untuk diperbaiki atas biaya Kontraktor.

Pasangkan lapisan plesteran setebal yang


disyaratkan (20 mm) dan diratakan dengan roskam
aluminium, kemudian basahkan terus selama 3
(tiga) hari.

Pelaksanaan plesteran dilakukan minimal setelah


pasangan batu bata berumur 2 (dua) minggu.

Plesteran Permukaan Beton

Pasangkan acian setebal 2-3 mm, kasarkan


permukaannya, kemudian pasangkan plesteran
sebelum acian mengering.

Ulangi bagian pertama, lalu pasangkan plesteran


dalam ketebalan/ kerataan yang disyaratkan dalam
gambar.

Bilamana acian diperlukan, laksanakan sesuai


ketentuan acian yang berlaku diatas.

Plesteran Interior

Pemasangan : Pasang lapisan dasar pertama dan


kedua dengan ketebalan 7 mm. Ketebalan
lapisan finishing harus ditambahkan di atasnya.

Aplikasikan lapisan dasar pertama dengan bahanbahan secukupnya , dan tekan untuk menjamin
adanya kesatuan dengan dasar. Setelah lapisan
pertama diletakkan, sikat dengan hanya satu arah/
cara, untuk membentuk ikatan mekanik bagi
lapisan kedua. Pada permukaan-permukaan
vertikal, sikat secara horizontal.

Aplikasikan lapisan dasar kedua dengan bahanbahan secukupnya dan tekan untuk menjamin

ARS - 12

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Arsitektur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

melekat eratnya lapisan ini dengan lapisan dasar


pertama.

2.2.5.5

KONSULTAN PERENCANA

Aplikasikan lapisan finishing di atas lapisan dasar


setebal 2 mm.

Plesteran Exterior

Pemasangan : Pemasangan lapisan dasar dengan


ketebalan 10 mm. Ketebalan lapisan finishing
harus ditambahankan di atasnya.

Periksa/ukur ketebalan plesteran dari dasar bagian


belakang yang rata.

ARS - 13

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Arsitektur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

BAB 3
PEKERJAAN LANTAI
3.1.

UMUM
3.1.1

Persyaratan
Pekerjaan finishing lantai baru boleh dilaksanakan setelah seluruh
pekerjaan plafond dan pemasangan lapisan-lapisan pada dinding
selesai dikerjakan. Apabila dipandang perlu dapat ditentukan lain
dengan persetujuan Pengawas.
Sebelum pekerjaan ini dilakukan, Kontraktor diwajibkan
mengadakan
pengecekkan
terhadap
peil
lantai
dan
kemiringannya.
Meskipun beberapa material finishing telah ditentukan warnanya,
namun sebelum dilaksanakan harus dipresentasikan terlebih
dahulu kepada Pemberi Tugas untuk menentukan warna yang
akan dipakai.

3.1.2

Pelaksanaan :
Tanah dasar terlebih dahulu harus dipadatkan dan diberi lapisan
pasir urug padat menurut ukuran yang telah ditentukan.
Pemadatan pasir dilakukan dengan penyiraman air.
Pekerjaan dan bahan-bahan terlebih dahulu harus mendapat
persetujuan Pengawas, Konsultan Perencana dan Pemberi
Tugas.
Pelaksanaan pekerjaan disesuaikan dengan spesifikasi bahan
penutup lantai yang dipakai.
Pada bahan penutup lantai yang berlubang akibat pengunci pintu,
harus dibingkai dengan aluminium yang direkatkan dengan
silicone sealant.
Pemasangan bahan lantai dilakukan oleh tenaga ahli.

3.2.

PEKERJAAN SUB LANTAI/ SCREED


3.2.1

Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan pekerjaan sub lantai dengan beton tumbuk atau
sesuai dengan detail yang disebutkan/ ditunjukkan dalam gambar
agar siap untuk pemasangan material penutup lantai.

KONSULTAN PERENCANA

ARS - 14

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Arsitektur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

Perata Lantai (Floor Screed) Semen instan untuk pekerjaan


perata lantai, untuk menambah ketinggian lantai atau sebagai
lantai kerja sebelum pemasangan keramik lantai. Merupakan
campuran semen, pasir silika, filler dan aditif.
3.2.2

Pengendalian Pekerjaan
Seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan dalam :
a. SNI.T15 - 1991 03
b. PUBB 1956
c.

DIN 18550

d. DIN 18555
3.2.3

Bahan-bahan
Sub Lantai beton tumbuk yaitu beton tumbuk dengan campuran 1
PC : 3 Pasir.
Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang harus diserahkan
contoh-contohnya dahulu, untuk mendapatkan persetujuan
Pengawas.
Kontraktor harus menyerahkan 2 (dua) copy ketentuan dan
persyaratan teknis operatif dari pabrik sebagai informasi bagi
Pengawas.
Bahan lain yang tidak terdapat pada daftar di atas (tetapi
dibutuhkan untuk penyelesaian atau penggantian pekerjaan)
harus baru, jenis dari kualitas terbaik dan harus disetujui
Pengawas.
Seluruh peralatan yang diperlukan harus disediakan Kontraktor di
lapangan.

3.2.4

Pelaksanaan
Untuk pasangan di atas pelat beton lantai, pelat beton diberi
lapisan plesteran (Screed) campuran 1 PC : 3 pasir setebal
minimal 2 cm atau lebih dengan memperhatikan kemiringan
lantai. Kecuali di bawah lapisan vinyl dengan persyaratan khusus.
Pelaksanaan sub lantai dari beton tumbuk ini dilakukan sampai
permukaan benar-benar rata dengan memperhatikan kemiringan
lantai.
Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan yang
berhubungan dengan pekerjaan lain, jika terjadi kerusakan akibat

KONSULTAN PERENCANA

ARS - 15

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Arsitektur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

kelalaiannya, maka Kontraktor tersebut harus mengganti tanpa


biaya tambahan.
3.2.5

Pengujian Mutu Pekerjaan


Kontraktor wajib membuat kubus beton ukuran 15 x 15 x 15 cm
untuk beton tumbuk (K 100) yang jumlahnya ditentukan oleh
Pengawas.
Kubus beton ditest di laboratorium yang akan ditunjuk oleh
Pengawas.
Hasil Test diserahkan kepada Pengawas paling lambat 9
(sembilan) hari kerja dihitung dari tanggal pelaksanaan pekerjaan.
Untuk volume pekerjaan yang besar, maka atas persetujuan
Pengawas, pengetesan dapat dilakukan secara bertahap.
Seluruh biaya yang berhubungan dengan pengujian bahan
tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor.

3.3.

PEKERJAAN LANTAI KERAMIK GLAZUR


3.3.1

Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat-alat bantu lainnya untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan
yang bermutu baik.
Pemasangan lantai keramik ini dipasang pada seluruh detail yang
disebutkan/ ditunjukkan dalam gambar, berikut plint lantai dan
step-nosing tangga.

3.3.2

Persyaratan Bahan :
Jenis :

Homogeneous Tile Uk. 60x60 Warna Muda ex. Pegasus

dTrieste Winter Uk. 20x40 ex Roman

Verne Dust Uk. 20x20 ex. Roman

Step-nosing Bentuk sudut, jenis dan ukuran disesuaikan


dengan jenis keramik pada bidang lantai.

Jenis dan ukuran Plint Keramik disesuaikan dengan jenis


keramik pada bidang lantai.

Plint Gypsum

Border Cutting

KONSULTAN PERENCANA

ARS - 16

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Arsitektur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

Tipe :

Merek yang digunakan adalah Roman dengan tipe detail akan


ditentukan di lapangan atas persetujuan konsultan perencana.

3.3.3

Ketebalan Minimum

: 12 mm atau sesuai gambar

Daya Serap

: 1%

Kekerasan

: Minimum 6 skala Mohs.

Kekuatan Tekan

: Minimum 900 kb per cm2

Daya Tahan Lengkung

: Minimum 350 kg/cm2

Mutu

Chemical Resistance

: Konsisten terhadap PVBB 1970 (NI3) pasal 33 D ayat 17 - 23

Bahan Pengisi

: Grout semen berwarna/ IGI grout

Bahan Perekat

: Adukan spesi 1 PC : 3 pasir pasang


ditambah bahan perekat/ Carofix 2
(produk Tiga Roda, Semen Gresik,
Holcim, Indocement).

Warna

: Disesuaikan dengan tipe


pada gambar pola lantai.

Tingkat 1 (satu), Extruded Single


Firing, tahan asam dan basa.

warna

Syarat-syarat Pelaksanaan
Sebelum dimulai pekerjaan Kontraktor diwajibkan membuat shop
drawing mengenai pola keramik.
Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak,
cacat dan bernoda.
Alas dari lantai keramik di atas plat beton struktur adalah lantai
beton tumbuk dengan ketebalan minimal 2 cm atau lebih sesuai
dengan gambar
Adukan pasangan/ pengikat menggunakan bahan perekat seperti
yang disyaratkan.
Bahan keramik sebelum dipasang harus direndam dalam air
bersih (tidak mengandung asam alkali) sampai jenuh.
Hasil pemasangan lantai keramik harus merupakan bidang
permukaan yang benar-benar rata, tidak bergelombang, dengan
memperhatikan kemiringan di daerah basah dan teras/ balkon.
Jarak antara unit-unit pemasangan keramik satu sama lain (siarsiar), harus sama lebarnya, maksimum 3 mm, yang membentuk

KONSULTAN PERENCANA

ARS - 17

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Arsitektur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

garis-garis sejajar dan lurus yang sama lebar dan sama


dalamnya, untuk siar-siar yang berpotongan harus membentuk
sudut siku yang saling berpotongan tegak lurus sesamanya.
Kecuali pemasangan keramik cutting tanpa nat.
Pemotongan unit-unit keramik tiles harus menggunakan alat
pemotong keramik khusus sesuai persyaratan dari pabrik.
Keramik yang terpasang harus dihindarkan dari sentuhan/ beban
selama 3 x 24 jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat akibat
dari pekerjaan lain.
Keramik plint terpasang siku terhadap lantai, dengan
memperhatikan siar-siarnya bertemu siku, lengkung dengan siar
lantai dan dengan ketebalan siar yang sama pula.
Lantai yang akan dipasangi terlebih dahulu harus dipadatkan dan
diratakan agar pasangan tidak turun/ retak sewaktu menerima
beban diatasnya.
Permukaan lantai yang akan dipasangi keramik harus dibersihkan
dari debu, cat dan kotoran lainnya, kemudian dikasarkan agar
adukan perekat melekat lebih sempurna.
Sewaktu keramik dipasang, permukaan keramik bagian belakang
harus terisi padat dengan bahan perekat.
Pola pemasangan keramik disesuaikan dengan gambar, demikian
juga pengambilan as pemasangan.
Naad keramik diisi dengan mortar tertentu yang tahan asam, basa
serta kedap air. Warna perekat naad ini disesuaikan dengan
warna keramik.
Pengisian/Pengecoran naad dilakukan paling cepat 24 jam
setelah keramik dipasang.
Sewaktu pengisian naad ini, keramik harus sudah benar-benar
melekat dengan kuat pada lantai. Sebelum diisi, celah-celah naad
ini harus dibersihkan terlebih dahulu dari debu dan kotoran lain.
Usahakan agar permukaan keramik yang sudah terpasang tidak
terkena adukan/air semen.
Kotoran mortar dan lain-lain yang menempel dipermukaan
keramik pada waktu pengecoran naad, harus segera dibersihkan
sebelum mengering/mengeras.
Bila pemasangan telah selesai seluruhnya, maka lantai harus
dilap/disapu hingga bersih.

KONSULTAN PERENCANA

ARS - 18

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Arsitektur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

Permukaan lantai yang sudah terpasang, hasilnya harus rapi,


baik, tidak miring, tidak bergelombang dan terpasang dengan
kuat.
Bila masih diperlukan, keramik harus dibersihkan dengan lap
basah atau bahan-bahan pembersih lunak yang ada di pasaran.
Untuk menghilangkan kotoran yang sukar terlepas, dapat
digunakan sikat baja atau bahan pembersih khusus, disesuaikan
dengan jenis kotorannya.
Untuk mencegah terjadinya keretakan akibat pengembangan,
maka pada beberapa bagian harus disediakan alur-alur expansion
(expansion joint). Alur-alur expansion ini harus diisi dengan bahan
yang elastis/sealant dan mendapat persetujuan Pengawas.
3.3.4

Pengendalian Pekerjaan
Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan
peraturan-peraturan ASTM, peraturan keramik Indonesia
SNI.SO4-1989-F, SNI.SO6-1989-F dan SNI.SO5-1989-F.
Semen Portland harus memenuhi SNI.SO4-1989-F, pasir dan air
harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam SNI.SO41989-F dan SNI.T15-1991-03 dan ASTM.
Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu
harus diserahkan contoh-contohnya kepada Pengawas.

3.4.

PEKERJAAN WATERPROOFING
3.4.1

Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk kedalam pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga
kerja, bahan bahan peralatan dan alat bantu lainnya termasuk
pengangkutannya yang diperlukan untuk menyelesaikan
pekerjaan ini sesuai dengan yang dinyatakan dalam gambar,
memenuhi uraian syarat syarat di bawah ini serta memenuhi
spesifikasi dari pabrik yang bersangkutan.
Bagian-bagian yang harus di-waterproofing ini mencakup seluruh
bagian plat atap dan daerah-daerah basah lainnya, kecuali
daerah basah pada plat lantai.

3.4.2

Persyaratan Bahan
Menggunakan Pentens T-100
WATERPROOF),
merupakan

KONSULTAN PERENCANA

(PU BITUMEN COATING


produk
PU
bituminous

ARS - 19

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Arsitektur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

waterproofing senyawa untuk digunakan pada permukaan internal


dan eksternal. Sehingga itu akan sempurna untuk hampir setiap
permukaan seperti beton, batu, logam dan kayu. Ini dapat
diterapkan untuk struktur baru atau lama, dan pada ikatan
permukaan basah. Juga dapat dicampurkan dengan pasir,
sehingga dapat membentuk adukan semen untuk setiap
konsistensi yang diinginkan. Dapat digunakan untuk lantai slab,
balkon, teras, kamar mandi, RC selokan, kolam renang, tangki air,
bawah tanah dan dinding penahan.
3.4.3

3.4.4

Persyaratan Bahan
3.4.3.1

Bila diperlukan, wajib mengadakan tes bahan tersebut


pada laboratorium yang independen, baik mengenai
komposisi, konsentrasi dan hasil yang ditimbulkannya.
Untuk ini Kontraktor / Supplier harus menunjuk syarat
rekomendasi dari lembaga resmi yang ditunjuk tersebut
sebelum memulai pekerjaan.

3.4.3.2

Pada waktu penyerahan, kontraktor memberikan


jaminan atas produk yang digunakan terhadap
kemungkinan bocor, pecah dan cacat lainyya selama
minimal 10 (sepuluh) tahun termasuk kesanggupan
mengganti dan memperbaiki segala jenis kerusakan
yang terjadi. Jaminan yang diminta adalah jaminan dari
pihak pabrik untuk kualitas material, serta jaminan dari
pihak pemasangan (applicator) untuk kualitas
pemasangan.

3.4.3.3

Kontraktor diwajibkan melakukan percobaan


percobaan dengan cara memberi air di atas
permukaan yang diberi lapisan kedap air, pelaksana
pekerjaan dapat dilakukan setelah mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas.

Syarat-syarat Pelaksanaan
3.4.4.1

Pelaksanaan pemasangan harus dikerjakan oleh ahli


yang berpengalaman (ahli dari pihak pemberi jaminan
pemasangan) dan terlebih dahulu harus mengajukan
metode pelaksanaan sesuai dengan spesifikasi pabrik
untuk mendapat persetujuan dari Konsultan pengawas.

3.4.4.2

Untuk pelaksanaan yang pertama adalah pemberian


lapisan bitumen coating dibidang yang ingin

KONSULTAN PERENCANA

ARS - 20

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Arsitektur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

diwaterproofing (lapisan 1) kemudian diberi lapisan


fiber diatasnya setelah itu diberi lapis bitumen coating
lagi diatas fiber (lapisan 2).
3.4.4.3

Khusus untuk bahan waterproofing yang dipasang


pada tempat-tempat yang terkena langsung oleh sinar
matahari tetapi tidak mepunyai lapis pelindung
terhadap ultra violet atau apabila disyaratkan dalam
gambar pelaksanaan atau spesifikasi Arsitektur, maka
di bagian atas dari lembaran waterproofing ini harus
diberi lapisan pelindung sesuai dengan gambar
pelaksanaan, dimana lapisan ini dapat berupa screed
ataupun material finishing.

3.4.4.4

Waterproofing untuk atap, tebal mm. Lengkap dengan


prime, screed lapisan pertama dan screed lapisan
kedua, kawat ayam dan pengaturan kemiringan harus
sesuai dengan yang dibutuhkan.

BAB 4
PEKERJAAN PELAPIS DINDING
4.1.

UMUM
4.1.1

Persyaratan
Pekerjaan pelapis dinding baru boleh dilaksanakan setelah
seluruh pekerjaan plesteran dinding selesai dikerjakan dan
mencapai waktu seperti yang disyaratkan. Apabila dipandang
perlu dapat ditentukan lain dengan persetujuan Pengawas.
Sebelum pekerjaan ini dilakukan, Kontraktor diwajibkan
mengadakan
pengecekkan
terhadap
peil
lantai
dan
kemiringannya.
Meskipun beberapa material finishing telah ditentukan warnanya,
namun sebelum dilaksanakan harus dipresentasikan terlebih
dahulu kepada Pemberi Tugas untuk menentukan warna yang
akan dipakai.

4.1.2

Pelaksanaan :
Pekerjaan dan bahan-bahan terlebih dahulu harus mendapat
persetujuan Pengawas, Konsultan Perencana dan Pemberi
Tugas.

KONSULTAN PERENCANA

ARS - 21

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Arsitektur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

Pelaksanaan pekerjaan disesuaikan dengan spesifikasi bahan


pelapis dinding yang dipakai.
Pemasangan bahan pelapis dinding dilakukan oleh tenaga ahli.
4.2.

PEKERJAAN DINDING KERAMIK


4.2.1

Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam
terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik.
Pekerjaan dinding keramik ini meliputi seluruh detail yang
disebutkan/ ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk
Pengawas.

4.2.2

Persyaratan Bahan
Bahan Keramik Dinding :

Jenis

: W63750 Roman Dmarmo Mosaic


Uk. 30x60
: W63520 Roman Dmarmo Crema
Uk. 30x60
: HT Uk. 60x60 Warna Muda
: Plint Keramik

Produksi

: Roman

Bahan Pengisi Siar

: Grout semen berwarna/IGI grout

Bahan Perekat

: Adukan spesi 1 PC : 3 pasir pasang


ditambah bahan perekat/ Carofix 2
(produk Tiga Roda, Semen Gresik,
Holcim atau Indocement)

Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan


peraturan-peraturan ASTM, SNI.SO5 - 1989 - F dan SNI.SO6 1989 - F.
Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu
harus diserahkan contoh-contohnya untuk mendapatkan
persetujuan dari Pengawas.
Kontraktor harus menyerahkan 2 copy ketentuan dan persyaratan
teknis-operatif dari pabrik sebagai informasi bagi Pengawas.
Material lain yang tidak terdapat pada daftar tersebut tetapi
dibutuhkan untuk penyelesaian/ penggantian pekerjaan dalam
KONSULTAN PERENCANA

ARS - 22

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Arsitektur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

bagian ini, harus baru, kualitas terbaik dari jenisnya dan harus
disetujui Pengawas.
4.2.3

Syarat-syarat Pelaksanaan
Dinding-dinding bata, beton dan kolom-kolom beton dibersihkan
dari kotoran-kotoran dan sisa-sisa semen yang menempel,
kemudian permukaannya diplester halus dengan 1 PC : 2 PC
setebal 2 cm, menurut arah permukaan yang tertera dalam
gambar hingga rata dan tidak bergelombang.
Kemudian permukaan plesteran tersebut dikasarkan (dengan
menggaruk menyilang) agar lapisan yang akan dipasang terikat
kuat.
Keramik tile dipasang dengan menggunakan bahan perekat
setebal minimal 1 cm. Dengan lebar naad sesuai dengan
rekomendasi dari pabrik (kurang dari 2 mm). Naad ini diisi dengan
grouting hingga mencapai permukaan yang rata dan saling tegak
lurus. Kemudian dibersihkan dengan air keras.
Pada bagian-bagian sudut-sudut/ pojok-pojok/ tekukan-tekukan
pendek, harus dipasang bahan-bahan yang khusus dibuat untuk
itu (tile acccessories).
Pada permukaan dinding beton/ bata merah yang ada, keramik
dapat langsung diletakkan, dengan menggunakan perekat spesi 1
PC : 3 Pasir, diaduk baik memakai larutan supercement, jumlah
pemakaian adalah 10 % dari berat semen yang dipakai dengan
tebal adukan tidak lebih dari 1.5 cm atau bahan perekat khusus,
sehingga mendapatkan ketebalan dinding seperti tertera pada
gambar.
Keramik yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik,
warna, motif tiap keramik harus sama tidak boleh retak, gompal
atau cacat lainnya.
Pemotongan keramik harus menggunakan alat potong khusus
untuk itu, sesuai petunjuk pabrik.
Sebelum keramik dipasang, keramik terlebih dahulu harus
direndam air sampai jenuh.
Pola keramik harus memperhatikan ukuran/ letak dan semua
peralatan yang akan terpasang di dinding: Exhaust Fan, Panel,
Stop Kontak, Lemari Gantung, bracket tv dan lain-lain yang tertera
di dalam gambar.
Ketinggian peil tepi atas pola keramik disesuaikan gambar. Pada
Toilet, Spoel Hoek dan Janitor, keramik dipasang setinggi plafond.

KONSULTAN PERENCANA

ARS - 23

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Arsitektur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

Pada Wastafel yang terletak di luar Toilet. keramik dipasang


setinggi 100 cm dari lantai dan lebar 80 cm. Sedangkan pada
Pantry dan Laboratorium, keramik dipasang setinggi 60 cm dari
meja beton.
Awal pemasangan keramik pada dinding dan kemana sisa ukuran
harus ditentukan, harus dibicarakan terlebih dahulu dengan
Pengawas sebelum pekerjaan pemasangan dimulai.
Bidang dinding keramik harus benar-benar rata, garis-garis siar
harus benar-benar lurus. Siar arah horizontal pada dinding yang
berbeda ketinggian peil lantainya harus merupakan satu garis
lurus.
Keramik harus disusun menurut garis-garis lurus dengan siar
sebesar 4-5 mm setiap perpotongan siar harus membentuk dua
garis tegak lurus. Siar-siar keramik diisi dengan bahan pengisi
siar sehingga membentuk setengah lingkaran seperti yang
disebutkan dalam persyaratan bahan dan warnanya akan
ditentukan kemudian.
Naad-naad pada pemasangan keramik harus diisi dengan bahan
grouting.
Tidak diijinkan adanya tali air atau ceruk pada dinding antara
keramik dinding dengan dinding.

KONSULTAN PERENCANA

ARS - 24

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Arsitektur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

BAB 5
PEKERJAAN LANGIT-LANGIT (PLAFOND)
5.1.

UMUM
5.1.1

Persyaratan
Pemasangan langit-langit baru boleh dilaksanakan setelah semua
peralatan yang terdapat di dalam langit-langit (kabel-kabel, pipapipa, ducting-ducting, alat penggantung dan penguat langit-langit)
siap dan selesai dikerjakan.
Sebelum
pelaksanaan,
Kontraktor
harus
mengajukan
contoh/sample untuk disetujui oleh Konsultan Perencana,
Pemberi Tugas dan Pengawas.
Meskipun beberapa material finishing telah ditentukan warnanya,
namun sebelum dilaksanakan harus dipresentasikan terlebih
dahulu kepada Pemberi Tugas untuk menentukan warna yang
akan dipakai.
Dalam kaitannya dengan jenis elemen lain yang terdapat dalam
rencana langit-langit haruslah mengacu pada gambar mekanikalelektrikal, sedangkan gambar arsitektur hanya memuat tata
letaknya saja.

5.1.2

Pelaksanaan
Sebelum
pemasangan,
Kontraktor
harus
memberikan
contoh/sample bahan penutup langit-langit dan harus mendapat
persetujuan Konsultan Perencana, Pengawas dan Pemberi
Tugas.
Penggantung langit-langit harus dibuat sedemikian rupa sehingga
diperoleh bidang langit-langit yang rata, datar dan tidak
melengkung.
Pemasangan langit-langit harus rata. Naad-naad yang pecah
pada waktu pemasangan harus diganti.
Kontraktor bertanggung jawab atas segala akibat yang mungkin
terjadi terhadap :

KONSULTAN PERENCANA

Kemungkinan pemasangan partisi, dimana ada bagianbagian partisi yang harus disangga oleh rangka langitlangit.

Kemungkinan
dibuatnya
pemeriksaan (man-hole).

lubang-lubang

ARS - 25

untuk

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Arsitektur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

5.2.

Kemungkinan-kemungkinan tidak sempurna


penggantung,
sehingga
langit-langit
bergelombang karenanya.

Kemungkinan-kemungkinan
pemasangan
alat-alat
maintenance pada langit-langit di luar bangunan.

alat-alat
menjadi

PEKERJAAN LANGIT-LANGIT GYPSUMBOARD


5.2.1

Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi pengadaan tenaga, bahan, peralatan serta
pemasangan langit-langit gypsum board dengan rangka metal
furring 4,5 mm, yang dipasang pada ruang-ruang rawat inap,
koridor atau disebutkan dalam gambar.

5.2.2

Pengendalian Pekerjaan
Pemasangan langit-langit harus sesuai dengan syarat-syarat di
dalam:
a. NI - 5 - 1961
b. NI - 0458 - 1961

5.2.3

Bahan-bahan
5.2.3.1

Gypsum Board
Gypsum board yang dipakai adalah merk Jayaboard
dengan ukuran 120 x 240 cm, tebal 9 mm. Finishing
Gypsum Board dicat sesuai dengan Pasal
PEKERJAAN CAT, juga harus memiliki daya tahan
terhadap bahaya kebakaran minimal 60 menit.

5.2.3.2

Rangka Langit-langit
Rangka langit-langit menggunakan metal furring 4,5
mm. Rangka metal furring 4,5 mm di pasang dengan
modular 60x60 cm untuk plafond datar sedangkan
untuk drop ceilling mengikuti pola gambar atau sesuai
ketentuan pabrik gypsum.

5.2.3.3

Baja Penggantung
Dipakai baja atau gesper metal penggantung yang
dapat distel agar seluruh sistem langit-langit dapat
tetap rata permukaannya, setelah sistem-sistem

KONSULTAN PERENCANA

ARS - 26

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Arsitektur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

lainnya ikut terpasang (mekanikal, elektrikal) dan


sebagainya.
5.2.3.4

5.2.4

Contoh-contoh

Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus


menyerahkan contoh bahan untuk mendapatkan
persetujuan Pengawas.

Contoh-contoh yang telah disetujui akan dipakai


sebagai pedoman/standard bagi Pengawas untuk
menerima/memeriksa bahan yang dikirim oleh
Kontraktor ke lapangan.

Pelaksanaan
5.2.4.1

KONSULTAN PERENCANA

Pekerjaan rangka langit-langit Gypsum Board

Rangka langit-langit gypsum menggunakan rangka


metal furring 4,5 mm dengan bentuk, ukuran dan
pola pemasangan sesuai dengan gambar dan
harus sesuai tata cara dan teknis pemasangan dari
pabriknya.

Batang-batang metal furring 4,5 mm untuk rangka


langit-langit dipasang rata sesuai ukuran yang
telah ditentukan. Batang metal furring 4,5 mm yang
dipasang di pasangan bata harus di fiser masuk
dalam tembok sedalam 5 cm. Pada sambungan
antar modul dilas dan di sekrup.

Seluruh rangka langit-langit digantungkan pada


pelat beton dan atau atap dengan menggunakan
penggantung
dari
logam
galvanized
suspension/kawat seng BWG 14 yang dapat diatur
ketinggiannya dan dibuat sedemikian rupa
sehingga seluruh rangka dapat melekat dengan
baik dan kuat pada pelat beton dan tidak dapat
berubah-ubah bentuk lagi.

Setelah seluruh rangka langit-langit terpasang,


seluruh permukaan rangka harus rata, lurus dan
waterpass, tidak ada bagian yang bergelombang
dan batang-batang rangka harus saling tegak lurus.

Rangka tersebut mempertimbangkan beban


mechanical electrical equipment yang terletak di
plafon.

ARS - 27

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Arsitektur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

5.2.4.2

KONSULTAN PERENCANA

Pekerjaan langit-langit Gypsum Board

Bahan penutup langit-langit yang digunakan adalah


produk Jayaboard, Nusaboar, Knauf, gypsum board
dengan ukuran sesuai dengan gambar.

Gypsum board yang dipasang adalah gypsum


board yang telah dipilih dengan baik, bentuk dan
ukuran masing-masing unit sama, tidak ada bagian
yang retak, gompal atau cacat-cacat lain dan telah
mendapat persetujuan dari Pengawas.

Gypsum board dipasang dengan cara pemasangan


sesuai dengan gambar untuk itu dan setelah
gypsum board terpasang, bidang permukaan langitlangit harus rata, lurus, waterpas dan tidak
bergelombang dan sambungan antara unit-unit
gypsum board harus tidak kelihatan.

Finishing gypsum adalah cat emulsi, warna akan


ditentukan kemudian.

Semua sambungan antar gypsum board didempul


dengan bahan tertentu sesuai tatacara dan teknis
dari pabrik. Sambungan gysum harus didempul dan
compound sehingga rata menutupi sambungan
tanpa ada retakan.

ARS - 28

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Arsitektur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

BAB 6
PEKERJAAN PENGECATAN
6.1.

UMUM
6.1.1

Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi pengadaan tenaga, bahan cat (kecuali
ditentukan lain) dan peralatan untuk melaksanakan pekerjaan ini
termasuk alat-alat bantunya dan alat angkutnya (bila diperlukan),
ke tempat pekerjaan seperti yang tercantum dalam gambar,
uraian dan syarat teknis ini dan perjanjian kerja. Semua
pengecatan harus mendapat garansi tertulis (kartu garansi) dari
pabrikan. Cat yang digunakan adalah merk Dulux. Untuk dinding
luar menggunakan Dulux weathershield sedangkan untuk dinding
dalam menggunakan Dulux. (atau warna ditentukan kemudian).
Semua pekerjaan pengecatan harus mendapat garansi dari
pabrik. Untuk cat eksterior bergaransi 5 tahun dan interior 1
tahun.

6.1.2

Bahan-bahan
Pengecatan seluruh pekerjaan harus sesuai dengan NI-3 dan NI4 atau sesuai dengan spesifikasi dari pabrik cat yang
bersangkutan.
Kontraktor wajib membuktikan keaslian cat dari pabrik tersebut
mengenai hal-hal menunjukkan kemurnian cat yang digunakan,
antara lain :

Segel kaleng

Test laboratorium

Hasil akhir pengecatan

Hasil dari test kemurnian ini harus mendapat rekomendasi tertulis


dari produsen untuk diketahui Pengawas. Biaya test tersebut
menjadi tanggungan Kontraktor.
Sebelum memulai pengecatan, Kontraktor wajib menyerahkan 1
contoh bahan yang masih dalam kaleng, 3 contoh bahan yang
telah dicatkan pada permukaan plywood ukuran 40 x 40 cm
dengan teknik duco lengkap PVC edging di sudut sudut sisi,
brosur lengkap dan jaminan dari pabrik.

KONSULTAN PERENCANA

ARS - 29

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Arsitektur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

6.1.3

Pelaksanaan
6.1.3.1

KONSULTAN PERENCANA

Umum

Sebelum dikerjakan, semua bahan harus


ditunjukkan kepada Pengawas beserta ketentuan/
persyaratan jaminan pabrik untuk mendapatkan
persetujuannya. Bahan yang tidak disetujui harus
diganti tanpa biaya tambahan.

Jika dipandang perlu diadakan penukaran/


penggantian, bahan pengganti harus disetujui oleh
Pengawas berdasarkan contoh yang diajukan
Kontraktor.

Untuk pekerjaan cat di daerah terbuka, jangan


dilakukan dalam keadaan cuaca lembab dan hujan
atau keadaan angin berdebu, yang akan
mengurangi kualitas pengecatan dalam keadaan
terlindung dari basah dan lembab ataupun debu.

Permukaan bahan yang akan dicat harus benarbenar sudah dipersiapkan untuk pengecatan,
sesuai persyaratan pabrik cat dan bahan yang
bersangkutan. Permukaan yang akan dicat harus
benar-benar kering, bersih dari debu, lemak/
minyak dan noda-noda yang melekat.

Setiap pengecatan yang akan dimulai pada suatu


bidang, harus mendapat persetujuan dari
Pengawas.
Sebelum
memulai
pengecatan,
Kontraktor wajib melakukan percobaan untuk
disetujui Pengawas.

Kontraktor tidak diperkenankan memulai suatu


pekerjaan di suatu tempat bila ada kelainan/
perbedaan di tempat itu sebelum kelainan tersebut
diselesaikan.

Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar


dan lain-lainnya, maka Kontraktor harus segera
melaporkannya kepada Pengawas .

Kontraktor
wajib
memperbaiki/mengulangi/
mengganti kerusakan yang terjadi selama masa
pelaksanaan dan masa garansi, atas beban biaya
Kontraktor, selama kerusakan bukan disebabkan
oleh tindakan Pemberi Tugas.

ARS - 30

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Arsitektur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

6.1.3.2

6.1.4

Teknis

Lakukan pengecatan dengan cara terbaik, yang


sesuai dengan prosedur dan teknik pengecatan
Dulux. Dilakukan kecuali spesifikasi lain. Jadi
urutan pengecatan, penggunaan lapisan-lapisan
dasar dan tebal lapisan penutup minimal sama
dengan persyaratan pabrik. Pengecatan harus rata,
tidak bertumpuk, tidak bercucuran atau ada bekas bekas yang menunjukkan tanda-tanda sapuan atau
semprotan dan roller.

Kesiapan dinding dalam aplikasi cat harus


didasarkan pada evaluasi pabrik cat yang dipilih
atau ditunjuk.

Sapukan semua dasar dengan cat dasar memakai


kuas. Penyemprotan hanya diijinkan dilakukan bila
disetujui Pengawas .

Pengecatan kembali dilakukan bila ada cat dasar


atau cat akhir yang kurang menutupi, atau lepas.
Pengulangan pengecatan dilakukan sebagaimana
ditunjukkan oleh Pengawas, serta harus mengikuti
petunjuk dan spesifikasi yang dikeluarkan pabrik
yang bersangkutan.

Pembersihan
permukaan
harus
mendapat
persetujuan. Pekerjaan termasuk penggunaan
ongkos,
pencucian
dengan
air,
maupun
pembersihan dengan kain kering.

Kerapian pekerjaan cat ini dituntut untuk tidak


mengotori dan menggangu pekerjaan finishing lain,
atau pekerjaan lain yang sudah terpasang.
Pekerjaan yang tidak sempurna diulang dan
diperbaiki atas tanggungan Kontraktor.

Pengujian Mutu Pekerjaan


Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor wajib melakukan
percobaan atas semua pekerjaan yang akan dilaksanakan atas
biaya sendiri. Pengecatan yang tidak disetujui Pengawas harus
diulangi/diganti, atas biaya Kontraktor.
Pada waktu penyerahan, pihak pabrik dengan Kontraktor harus
memberi jaminan selama minimal 2 tahun atas semua pekerjaan
pengecatan, terhadap kemungkinan cacat karena cuaca warna
dan kerusakan cat lainnya.

KONSULTAN PERENCANA

ARS - 31

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Arsitektur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

Pengawas wajib menguji semua hasil berdasarkan syarat-syarat


yang telah diberikan baik oleh pabrik maupun atas petunjuk
Pengawas. Peralatan untuk pengujian disediakan oleh Kontraktor.
Pengawas berhak meminta pengulangan pengujian bila dianggap
perlu.
Dalam hal pengujian yang telah dilakukan dengan baik atau
kurang memuaskan, maka biaya pengujian/pengulangan
pengujian merupakan tanggung jawab Kontraktor.
6.1.5

Pengamanan Pekerjaan
Daerah-daerah yang sedang dicat agar ditutup dari pekerjaanpekerjaan lain, maupun kegiatan lain dan juga daerah tersebut
terlindung dari debu dan kotoran lainnya sampai cat tersebut
kering.
Lindungi pekerjaan ini dan juga pekerjaan atau bahan lain yang
dekat dengan pekerjaan ini seperti fitting-fitting, kusen-kusen dan
sebagainya dengan cara menutup/melindungi bagian tersebut
selama
pekerjaan
pengecatan
berlangsung.
Kontraktor
bertanggung jawab memperbaiki atau mengganti bahan yang
rusak akibat pekerjaan pengecatan tersebut.

6.2.

PENGECATAN LANGIT-LANGIT GYPSUMBOARD


6.2.1

Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengecatan seluruh permukaan langit-langit
gypsum board dengan finishing cat emulsi sesuai dengan gambar
dan petunjuk Pengawas.

6.2.2

Bahan-bahan
Cat serta pelapis lain menggunakan merk Dulux, yang terdiri dari:
Alkali Resisting Primer
Acrylic Wall Filler
Acrylic Emulsion untuk eksterior dan Emulsion untuk interior,
dengan warna-warna yang akan ditentukan kemudian.

6.2.3

Pelaksanaan
Sebelum dilakukan pengecatan pada permukaan langit-langit
harus diperhatikan mengenai:

KONSULTAN PERENCANA

Profil yang diminta sesuai dengan gambar sudah dilakukan,


berdasarkan peil-peil yang ditentukan.

ARS - 32

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Arsitektur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

Permukaan langit-langit harus datar dan sempurna sesuai


dengan pola yang telah ditentukan.

Pada permukaan langit-langit tidak terjadi lubang-lubang atau


cacat lain.

Seluruh bidang pengecatan sudah bersih dari segala noda


atau kotoran/debu.

Tekstur hasil penyemprotan cat harus merata.

Pada permukaan langit-langit yang sudah siap untuk dicat,


dilakukan pengecatan dengan lapisan-lapisan sebagai berikut :

6.3.

1 lapis Alkali Resisting Primer

1 lapis Acrylic Wall Filler

2 lapis Acrylic Emulsion.

PENGECATAN LANGIT-LANGIT DAN DINDING BETON EKSPOSE


6.3.1

Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengecatan seluruh permukaan langit-langit
dan dinding beton ekspose sesuai dengan gambar atau petunjuk
Pengawas.

6.3.2

Bahan-bahan
Cat Acrylic Emulsion untuk eksterior dan Cat Emulsion untuk
interior merk Dulux.
Plamur menggunakan merk yang sama yang sudah disetujui
Pengawas dan digunakan hanya untuk interior, eksterior tidak
boleh menggunakan plamur.

6.3.3

Pelaksanaan
Sebelum dilakukan pengecatan pada permukaan langit-langit
harus diperhatikan mengenai:

Profil yang diminta sesuai dengan gambar sudah dilakukan,


berdasarkan peil-peil yang ditentukan.

Permukaan langit-langit harus datar dan sempurna sesuai


dengan pola yang telah ditentukan.

Pada permukaan langit-langit tidak terjadi lubang-lubang atau


cacat lain.

KONSULTAN PERENCANA

ARS - 33

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Arsitektur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

6.4.

Pada permukaan langit-langit yang sudah siap untuk dicat,


terlebih dahulu harus diplamur dengan bahan plamur yang
sudah disetujui Pengawas .

Plamuran dilakukan bilamana permukaan sudah sempurna,


tidak terdapat retak-retak dan dilakukan setelah ada
persetujuan Pengawas .

Pengecatan dilakukan dengan menggunakan alat kuas atau


roller, dimana penggunaan alat-alat tersebut disesuaikan
dengan keadaan lokasinya.

Setiap kali lapisan pada cat akhir dilakukan harus dihindarkan


terjadinya sentuhan-sentuhan selama 1 sampai 1.5 jam.

Pengecatan akhir harus dilakukan secara ulang paling


sedikit selama 2 (dua) jam kemudian.

PENGECATAN DINDING BATA


6.4.1

Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengecatan dinding bata/ bata ringan
seperti yang dinyatakan dalam gambar dan petunjuk Pengawas,
antara lain:
Pengecatan seluruh dinding bangunan bagian luar seperti dalam
gambar dan petunjuk Pengawas.
Seluruh pekerjaan ini harus mengacu pada ketentuan dalam SNI.
T11 - 1990 - F.
Pengecatan dinding bangunan bagian dalam seperti yang
dinyatakan dalam gambar dan petunjuk Pengawas.

6.4.2

Bahan-bahan
Untuk dinding bangunan bagian luar :

Cat dasar Alkali Resisting Primer

Acrylic Wall Filler

Cat Acrylic Emulsion


Semua bahan yang digunakan menggunakan merk Dulux,
dengan warna-warna yang akan ditentukan kemudian. Untuk
dinding bangunan bagian dalam:

Merk plamur/base sealer menggunakan sesuai dengan cat


yang digunakan.

Cat Emulsion Anti-Bakterial

KONSULTAN PERENCANA

ARS - 34

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Arsitektur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

6.4.3

Pelaksanaan
Sebelum dilakukan pengecatan pada permukaan dinding
tersebut, maka harus diperhatikan permukaan plesterannya dari :

Profil yang diminta sesuai dengan gambar sudah dilakukan,


berdasarkan peil-peil yang ditentukan.

Permukaan plesteran harus datar dan sempurna sesuai


dengan pola yang telah ditentukan.

Permukaan plesteran telah diberi lapisan aci dengan hasil


yang rata dan halus.

Permukaan acian telah berumur 14 hari atau sesuai dengan


ketentuan pabrik.

Permukaan acian tidak lembab yang ditunjukkan oleh alat ukur


khusus yang sesuai dengan ketentuan pabrik.

Seluruh bidang pengecatan sudah bersih dari segala nodanoda atau kotoran/debu.

Bila pengecatan dilakukan di atas permukaan dinding tidak


diplester, maka Kontraktor harus memeriksa apakah permukaan
dinding sudah bersih dari noda, seperti yang disyaratkan.
Setelah permukaan dinding siap untuk dicat,
pengecatan dengan lapisan-lapisan sebagai berikut:

dilakukan

Untuk dinding bangunan bagian luar:


-

1 Lapis Cat dasar Alkali Resisting Primer

1 lapis Acrylic Wall Filler

3 lapis Cat Acrylic Emulsion

Untuk dinding bangunan bagian dalam :


-

1 lapis base sealer

3 lapis Cat Emulsion

Pengecatan dilakukan dengan menggunakan alat kuas atau roller,


dimana penggunaan alat-alat tersebut disesuaikan dengan
keadaan lokasinya dengan mutu yang baik.
Setiap kali lapisan pada cat akhir dilakukan harus dihindarkan
terjadinya sentuhan-sentuhan selama 1 sampai 1.5 jam.
Pengecatan akhir harus dilakukan secara ulang paling sedikit
selama 2 (dua) jam kemudian.

KONSULTAN PERENCANA

ARS - 35

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Arsitektur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

BAB 7
PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA
7.1.

PEKERJAAN KUSEN ALUMINIUM


7.1.1

Lingkup Pekerjaan
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat
bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat
dicapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
Pekerjaan ini meliputi seluruh kusen pintu, kusen jendela, kusen
bovenlicht seperti yang dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar
perencanaan.

7.1.2

Persyaratan Bahan
7.1.2.1

Standar
Seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan
dalam:

7.1.2.2

The Aluminium Association (AA)

Architectural Aluminium Manufactures Association


(AAMA)

American Standards For Testing Material (ASTM)

Kusen Aluminium yang digunakan


1. Bahan
Dari bahan aluminium framing system buatan YKK,
ALEXINDO, INDALEX, SUPEREX,.
2. Bentuk Profil
Sesuai shop drawing yang disetujui Pengawas.
3. Ukuran Profil
Lebar 10 cm, tebal 1.35 mm digunakan untuk
semua kusen.
4. Nilai Deformasi : 0
Artinya tidak
kemiringan.

diijinkan

adanya

celah

5. Powder Coating

KONSULTAN PERENCANA

ARS - 36

atau

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Arsitektur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

Ketebalan lapisan di seluruh permukaan aluminium


adalah 60 mikron dengan warna putih atau
ditentukan lain oleh Pengawas.
6. Jaminan
Harus diberikan jaminan tertulis dari tipe campuran
(Alloy) dan ketebalan Powder Coating.
Kontraktor harus dapat memperlihatkan bukti-bukti
keaslian barang/bahan dengan Certificate of
Origin dari pabrik yang disetujui Pengawas.
7.1.2.3

Kadar Campuran :
Architectural billet 45 (AB45) dengan karakteristik
kekuatan sebagai berikut : Ultimate Strength 28.000 psi
Yield aluminium adalah 18 mikron.

7.1.2.4

Sealant
Sealant untuk kaca pada rangka aluminium harus
menggunakan bahan sejenis silicon sealant yaitu
Silicon Glazing Sealant produksi DOW CORNING .

7.1.2.5

7.1.2.6

Contoh-contoh

Kontraktor harus menyerahkan kepada Pengawas


contoh potongan kusen aluminium dari ukuran 40
cm, beserta brosur lengkap dari pabrik/ produsen.

Kontraktor harus membuat shop drawing untuk


dikonsultasikan dengan Pengawas.

Penyimpanan dan Pengiriman


Penyimpanan harus diruang beratap, bersih, kering
dan dijaga agar tidak terjadi abrasi atau kerusakan lain
serta tidak dekat dengan tempat pembakaran.

7.1.2.7

Aksesoris
Sekrup dari stainless steel kepala tertanam, weather
strip dari vinyl dan pengikat alat penggantung yang
dihubungkan dengan aluminium harus ditutup caulking
dan sealant. Angkur-angkur untuk rangka kusen
aluminium terbuat dari steel plate tebal 2-3 mm,
dengan lapisan zink tidak kurang dari 13 mikron
sehingga tidak dapat bergeser.

KONSULTAN PERENCANA

ARS - 37

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Arsitektur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

7.1.2.8

Bahan Finishing
Finishing untuk permukaan kusen pintu yang
bersentuhan dengan bahan alkaline seperti beton,
adukan atau plesteran dan bahan lainnya harus diberi
lapisan finish dari laquer yang jernih atau anti corrosive
treatment dengan insulating varnish seperti asphaltic
varnish atau bahan insulation lainnya yang disetujui
Pengawas.

7.1.2.9

7.1.3

Syarat lainnya

Persyaratan bahan yang digunakan harus


memenuhi uraian dan syarat-syarat dari pekerjaan
aluminium serta memenuhi ketentuan-ketentuan
dari pabrik yang bersangkutan.

Ketahanan terhadap air dan angin untuk setiap type


harus disertai hasil test, minimum 100 kg/m2.

Ketahanan terhadap udara tidak kurang dari 15


m3/hr dan terhadap tekanan air 15 kg/m2 yang
harus disertai hasil test.

Bahan yang akan diproses fabrikasi harus diseleksi


terlebih dahulu sesuai dengan bentuk toleransi
ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan dan
pewarnaan yang dipersyaratkan.

Untuk keseragaman warna disyaratkan, sebelum


proses fabrikasi warna, profil-profil harus diseleksi
secermat mungkin. Kemudian pada waktu fabrikasi
unit-unit, jendela, pintu partisi dan lain-lain, profil
harus diseleksi lagi warnanya sehingga dalam tiap
unit didapatkan warna yang sama. Pekerjaan
memotong, punch dan drill, dengan mesin harus
sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil yang
telah dirangkai untuk jendela, dinding dan pintu.

Syarat-Syarat Pelaksanaan
Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor wajib meneliti gambargambar dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil lubang harus
diketahui) serta membuat contoh jadi untuk semua detail
sambungan dan profil aluminium yang berhubungan dengan
sistem konstruksi bahan lain.
Semua frame baik untuk kusen dinding kaca luar dan pintu
dikerjakan secara fabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran

KONSULTAN PERENCANA

ARS - 38

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Arsitektur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung


jawabkan.
Pemotongan aluminium hendaknya dijauhkan dari bahan besi
untuk
menghindarkan
penempelan
debu
besi
pada
permukaannya. Disarankan untuk mengerjakannya pada tempat
yang aman dengan hati-hati tanpa menyebabkan kerusakan pada
permukaannya.
Pengelasan dibenarkan menggunakan non-actived gas (argon)
dari arah bagian dalam agar sambungannya tidak tampak oleh
mata.
Pada akhir bagian kusen harus disambung dengan kuat dan teliti
dengan sekrup, rivet dan harus cocok. Pengelasan harus rapi
untuk memperoleh kualitas dan bentuk yang sesuai dengan
gambar.
Angkur-angkur untuk kusen aluminium terbuat dari steel plate
tebal 2,3 mm dengan lapisan zink tidak kurang dari 13 mikron dan
ditempatkannya pada interval 300 mm.
Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan
sekrup anti karat/stainless steel, sedemikian rupa sehingga hari
line dari tiap sambungan harus kedap air dan memenuhi syarat
kebutuhan terhadap tekanan air sebesar 1000 kg/cm2.
Celah antara kaca dan sistem kusen aluminium harus ditutup oleh
sealant yang sudah disetujui Pengawas.
Untuk fitting hard ware dan reinforcing material yang mana kusen
aluminium akan kontak dengan besi, tembaga atau lainnya maka
permukaan metal yang bersangkutan harus diberi lapisan
chromium untuk menghindari kontak korosi.
Toleransi pemasangan kusen aluminium di satu sisi dinding
adalah 10 - 25 mm yang kemudian diisi dengan beton
ringan/grout.
Toleransi Puntiran: Pemasangan semua pintu terhadap kusen
yang diijinkan adalah 1 mm, sedangkan terhadap lentur adalah 3
mm.
Untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran udara,
terutama pada ruang yang dikondisikan, hendaknya ditempatkan
mohair dan jika perlu dapat digunakan synthetic rubber atau
bahan dari synthetic resin.
Sekeliling tepi kusen yang terlihat berbatasan dengan dinding
agar diberi sealant supaya kedap air dan suara.

KONSULTAN PERENCANA

ARS - 39

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Arsitektur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

Kaca-kaca dinding luar bangunan dan daun pintu hendaknya


dibuat fixed dengan beads. Beads dimaksud harus dari aluminium
extruded shape dan dilengkapi dengan neoprene. Tepi bawah
ambang kusen exterior agar dilengkapi finishing untuk penahan
air hujan.
Kisi-kisi aluminium yang akan dipasang harus setelah mendapat
persetujuan Pengawas.
Seluruh kisi-kisi aluminium yang dipasang harus benar-benar
tegak lurus terhadap gari horizontal. Jarak pemasangan kisi-kisi
sesuai dengan gambar perencanaan
Kisi-kisi aluminium yang dipasang adalah aluminium yang telah
terpilih dan tidak ada bagian yang cacat atau tergores.
Dipasang dengan cara pemasangan sesuai dengan spesifikasi
dari produsen atau yang disetujui Pengawas.
Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan yang
berhubungan dengan pekerjaan lain. Jika terjadi kerusakan akibat
kelalaian, maka Kontraktor tersebut harus mengganti tanpa biaya
tambahan.
Pintu jendela harus terpasang rapat, rapi dan kuat pada sistem
kosen penggantung.
7.1.4

Pengujian Mutu Pekerjaan


Semua bahan harus sesuai dengan yang dipersyaratkan dan
yang telah disetujui Pengawas.
Kusen aluminium terpasang dengan kuat, dan setiap hubungan
sudut harus 90. Apabila tidak terpenuhi maka harus dibongkar
atas biaya Kontraktor.
Semua sistem dan mekanismenya harus berfungsi dengan
sempurna.
Setiap engsel daun pintu harus terpasang lengkap, sempurna dan
harus sesuai dengan produk pabrik yang mengeluarkan.
Kaca harus diteliti dengan seksama, setelah terpasang tidak
boleh timbul getaran ; apabila masih terjadi getaran, maka profil
rubber seal pemegang kaca harus diganti atas biaya Kontraktor.

7.1.5

Pengamanan Pekerjaan
Setelah pemasangan, kotor akibat noda-noda pada permukaan
kusen dapat dibersihkan dengan Volatile Oil.

KONSULTAN PERENCANA

ARS - 40

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Arsitektur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

Semua pintu dan dinding kaca luar bangunan harus dilindungi


dengan Corrugated Card Board dengan hati-hati agar terlindung
dari benturan alat-alat pada masa pelaksanaan.
Bila kusen ternoda oleh semen, adukan dan bahan lainnya, bahan
pelindung harus segera digunakan. Bahan aluminium yang
terkena bercak noda tersebut dapat dicuci dengan air bersih,
sebelum kering sapukan dengan kain yang halus kemudian baru
diberikan bahan pelindung.
Permukaan kusen aluminium yang bersentuhan dengan bahan
alkaline seperti beton, adukan atau plesteran dan bahan lainnya
harus diberi lapisan finish dari laquer yang jernih atau anti
corrosive treatment dengan insulating material seperti asphaltic
varnish atau yang lainnya.
Setelah pemasangan instalasi pada pintu dan dinding kaca luar
bangunan maka sekeliling kaca yang berhubungan langsung
dengan permukaan dinding perlu diberi lapisan vinyl tape untuk
mencegah korosi selama masa pembangunan.
7.2.

PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA KACA RANGKA ALUMINIUM


7.2.1

Lingkup Pekerjaan
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat
bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat
tercapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
Pekerjaan ini meliputi pembuatan daun pintu dan jendela panil
kaca seperti yang ditunjukkan dalam gambar.

7.2.2

Persyaratan Bahan :
7.2.2.1

KONSULTAN PERENCANA

Bahan Rangka

Dari bahan aluminium framing system, dari produk


dalam negeri merk YKK, ALEXINDO, INDALEX,
SUPEREX,.

Bentuk dan ukuran profil disesuaikan gambar


perencanaan

Warna profil aluminium framing colour powder


coating. Warna yang digunakan adalah warna
putih.

Lapisan powder coating minimal 18 micron. Tebal


bahan minimal 1.35 mm.

ARS - 41

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Arsitektur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

7.2.2.2

Bahan yang diproses pabrikan harus diseleksi


terlebih dahulu dengan seksama sesuai dengan
bentuk toleransi, ukuran, ketebalan, kesikuan,
kelengkungan dan pewarnaan yang disyaratkan
oleh Pengawas.

Persyaratan bahan yang digunakan harus


memenuhi uraian dan syarat-syarat dari pekerjaan
aluminium serta memenuhi ketentuan-ketentuan
dari pabrik yang bersangkutan.

Daun pintu dengan konstruksi panel kaca rangka


aluminium, seperti yang ditunjukkan dalam gambar,
termasuk bentuk dan ukurannya.

Penjepit Kaca
Digunakan penjepit kaca dari bahan karet yang
bermutu baik dan memenuhi persyaratan yang
ditentukan dari pabrik. Pemasangan disyaratkan hanya
1 (satu) sambungan serta harus kedap air dan bersifat
structural seal.

7.2.2.3

7.2.3

Bahan Panil Kaca Daun Pintu dan Jendela

Bahan untuk kaca pintu frameless menggunakan


kaca tempered 12 mm.

Bahan untuk kaca pintu rangka


menggunakan kaca polos 5 mm.

Bahan untuk kaca jendela mati yang menerus dari


lantai sampai balok, menggunakan kaca tempered
12 mm atau disebutkan lain dalam gambar.

Kaca-kaca interior menggunakan tipe clear,


sedangkan kaca-kaca eksterior menggunakan tipe
yang bisa meredam panas sampai 70% atau
disebutkan lain dalam gambar.

Semua bahan kaca yang digunakan harus bebas


noda dan cacat, bebas sulfida maupun bercakbercak lainnya, dari produk Asahimas.

aluminium

Syarat-Syarat Pelaksanaan
Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk
meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi di lapangan
(ukuran dan lubang-lubang), termasuk mempelajari bentuk, pola,

KONSULTAN PERENCANA

ARS - 42

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Arsitektur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

lay-out/ penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detaildetail sesuai gambar.


Sebelum pemasangan, penimbunan bahan-bahan pintu di tempat
pekerjaan harus ditempatkan pada ruang/tempat dengan sirkulasi
udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan terlindung dari
kerusakan dan kelembaban.
Harus diperhatikan semua sambungan harus siku untuk rangka
aluminium dan penguat lain yang diperlukan hingga terjamin
kekuatannya dengan memperhatikan/ menjaga kerapian terutama
untuk bidang-bidang tampak tidak boleh ada cacat penyetelan.
Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi.
Daun Pintu

7.3.

Jika diperlukan, harus menggunakan sekrup galvanized


atas persetujuan Pengawas tanpa meninggalkan bekas
cacat pada permukaan yang tampak.

Untuk daun pintu panel kaca setelah dipasang harus rata


dan tidak bergelombang serta tidak melintir.

PEKERJAAN PINTU
7.3.1

Lingkup Pekerjaan
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat
bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat
tercapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
Pekerjaan ini meliputi pembuatan daun pintu bahan Blockboard
lapis plastic laminate (HPL) ex. Gras Merino Merinova, Taco atau
seperti yang dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar.

7.3.2

Persyaratan Bahan
7.3.2.1

KONSULTAN PERENCANA

Bahan Kayu

Mutu dan kualitas blockboard yang dipakai sesuai


persyaratan lain yang tertulis dalam bab material
kayu.

Blockboard yang dipakai harus kering dengan


permukaan rata, bebas dari cacat seperti retakretak dan cacat lainnya.

Untuk rangka yang dipakai adalah blokboard


dengan tebal 18 mm. Ukuran daun pintu yang
tertera dalam gambar adalah ukuran jadi.
ARS - 43

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Arsitektur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

7.3.2.2

Daun pintu dengan konstruksi rangka blokboard


dengan tebal 18 mm dan lapisan HPL di kedua sisi
pintu. Ukuran disesuaikan dengan gambar-gambar
detail,
tidak
diperkenankan
menggunakan
sambungan, harus untuk 1 muka (kecuali
ditentukan lain dalam gambar).

Bahan Perekat
Untuk perekat digunakan lem kayu yang bermutu baik.

7.3.2.3

7.3.2.4

Bahan Daun Pintu Double Blockboard

Blokboard dengan ketebalan 18 mm

Semua permukaan rangka harus halus rata, lurus


dan siku.

Pada sekeliling tepi daun pintu diberi Edging PVC.

Bahan Finishing
Finishing untuk permukaan panil pintu menggunakan
lapisan Plastik laminated (HPL) ketebalan 3 mm, mutu
terbaik merk Gras Merino, Taco.

7.3.3

Syarat-Syarat Pelaksanaan
Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk
meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi di lapangan
(ukuran dan lubang-lubang), termasuk mempelajari bentuk, pola,
lay-out/ penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detaildetail sesuai gambar.
Harus diperhatikan semua sambungan siku/ sudut untuk rangka
kayu dan penguat lain yang diperlukan hingga terjamin
kekuatannya dengan memperhatikan/menjaga kerapian terutama
untuk bidang-bidang tampak tidak boleh ada lubang-lubang atau
cacat bekas penyetelan.
Semua kayu tampak harus diserut halus, rata, lurus dan siku-siku
satu sama lain sisi-sisinya, dan di lapangan sudah dalam keadaan
siap untuk penyetelan/ pemasangan.
Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi.
Pemotongan dan pembuatan profil kayu dilakukan dengan mesin
diluar tempat pekerjaan/pemasangan.

KONSULTAN PERENCANA

ARS - 44

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Arsitektur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

Daun Pintu

KONSULTAN PERENCANA

HPL yang dipasang pada permukaan panil pintu, adalah


dengan cara dilem dan di-press di workshop, tanpa
pemakuan. Jika diperlukan, harus menggunakan sekrup
galvanized
atas
persetujuan
Pengawas
tanpa
meninggalkan bekas cacat permukaan yang tampak.

Kayu panil daun pintu harus dipasang rata, tidak


bergelombang dan merekat dengan sempurna.

Permukaan panil boleh di dempul.

ARS - 45

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Arsitektur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

BAB 8
PEKERJAAN KACA DAN CERMIN
8.1.

8.2.

LINGKUP PEKERJAAN :
1.

Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu


lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

2.

Pekerjaan kaca dan cermin meliputi seluruh detail yang disebutkan/


ditunjukkan dalam detail gambar.

3.

Kontraktor harus membuat shopdrawing dan menghitung kekuatan


kaca terhadap terpaan angin.

4.

Bila
ada
kegagalan/keruntuhan
bertanggungjawab penuh.

kaca,

kontraktor

harus

PERSYARATAN BAHAN :
1.

Kaca adalah benda terbuat dari bahan gelas yang pipih. Pada
umumnya mempunyai ketebalan yang sama, mempunyai sifat tembus
cahaya, dapat diperoleh dari proses-proses tarik, gilas dan
pengambangan (Float Glass).

2.

Toleransi lebar dan panggang


Ukuran panjang dan lebar tidak boleh melampaui toleransi seperti
yang ditentukan oleh pabrik.

3.

Kesikuan
Kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai sudut
serta tepi potongan yang rata dan lurus, toleransi kesikuan maximum
yang diperkenankan adalah 1.5 mm per meter.

4.

Cacat-cacat :
- Cacat-cacat lembaran bening yang diperbolehkan harus sesuai
ketentuan dari pabrik.
- Kaca yang digunakan harus bebas dari gelembung (ruang-ruang
yang berisi gas yang terdapat pada kaca).
- Kaca yang digunakan harus bebas dari komposisi kimia yang
dapat mengganggu pandangan.
- Kaca harus bebas dari keretakan (garis-garis pecah pada kaca
baik sebagian atau seluruh tebal kaca).

KONSULTAN PERENCANA

ARS - 46

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Arsitektur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

- Kaca harus bebas dari gumpilan tepi (tonjolan pada sisi panjang
dan lebar kearah luar/masuk).
- Harus bebas dari benang (string) dan gelombang (wave). Benang
adalah cacat garis timbul yang tembus pandangan, gelombang
adalah permukaan kaca yang berubah dan mengganggu
pandangan.
- Harus bebas dari bintik-bintik (spots), awan (cloud) dan goresan
(scratch).
- Bebas lengkungan (lembaran kaca yang bengkok).
- Mutu kaca lembaran yang digunakan mutu AA.
- Ketebalan kaca lembaran yang digunakan tidak boleh melampaui
toleransi yang ditentukan oleh pabrik. Untuk ketebalan kaca 5 mm
kira-kira 0.3 mm.
5.

8.3.

Kaca yang digunakan adalah dari merk Asahimas, Muliaglass. Tebal,


jenis dan warna kaca yang digunakan sesuai dengan gambar
perencanaan.

PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pelaksanaan pemasangan kaca mengacu pada tatacara pelaksanaan
yang dikeluarkan oleh pabrik kaca tersebut.

KONSULTAN PERENCANA

ARS - 47

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Arsitektur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

BAB 9
PEKERJAAN SANITAIR
9.1.

LINGKUP PEKERJAAN
Bagian ini meliputi pengadaan bahan-bahan, tenaga kerja dan jasa-jasa
lainnya sehubungan dengan pemasangan peralatan sanitair di ruangruang yang ditunjukkan di dalam gambar perencanaan.

9.2.

9.3.

PERSYARATAN BAHAN
1.

Semua material harus memenuhi ukuran, standard dan mudah


didapatkan di pasaran, kecuali bila ditentukan lain.

2.

Semua peralatan dalam keadaan lengkap dengan segala


perlengkapan, sesuai dengan yang telah disediakan oleh pabrik untuk
masing-masing tIpe yang dipilih.

3.

Barang yang dipakai adalah dari produk yang telah disediakan oleh
pabrik untuk masing-masing type yang dipilih.

4.

Barang yang dipakai adalah dari produk yang telah disyaratkan dalam
uraian dan syarat-syarat dalam buku.

SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
1.

Semua bahan sebelum dipasang harus ditunjukkan kepada


Pengawas beserta persyaratan/ketentuan pabrik untuk mendapatkan
persetujuan. Bahan yang tidak disetujui harus diganti tanpa biaya
tambahan.

2.

Jika dipasang perlu diadakan penukaran/penggantian bahan,


pengganti harus disetujui Pengawas berdasarkan contoh yang
dilakukan Kontraktor.

3.

Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor harus meneliti gambargambar yang ada dan kondisi di lapangan, termasuk mempelajari
bentuk, pola, penempatan, pemasangan sparing-sparing, cara
pemasangan dan detail-detail sesuai gambar.

4.

Bila ada kelainan dalam hal ini apapun antara gambar dengan
lapangan, gambar dengan spesifikasi dan sebagainya, maka
Kontraktor harus segera melaporkannya kepada Pengawas.

5.

Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan di suatu tempat bila


ada kelainan/perbedaan di tempat itu sebelum kelainan tersebut
diselesaikan.

KONSULTAN PERENCANA

ARS - 48

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Arsitektur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

9.4.

6.

Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian/ pemeriksaan


untuk kesempurnaan hasil pekerjaan dan fungsinya.

7.

Kontraktor wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti bila ada


kerusakan yang terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi,
atas biaya Kontraktor, selama kerusakan bukan disebabkan oleh
tindakan Pemilik.

BAHAN - BAHAN
9.4.1

Umum / Merk
Merk alat sanitair yang digunakan adalah dari merk TOTO. Jenis
dan tipe yang digunakan sesuai dengan Tabel Spesifikasi Sanitair
pada gambar

9.4.2

Closet
- Closet jongkok berikut segala kelengkapanya dengan tipe dan
warna yang sesuai dan di tentukan oleh perencana
- Closet duduk berikut segala kelngkapan dengan tipe dan
warna yang sesuai dan di tentukan oleh perencana
- Closet beserta kelengkapan yang dipasang adalah yang telah
di seleksi dan di pilih dengan baik, tidak ada bagian yang
gompal, retak atau cacat cacat lain yang telah di setujui
oleh perencana dan pengawas

9.4.3

Floor Drain
Bila tidak ditentukan lain dalam gambar untuk semua daerah
basah harus dari jenis yang terpasang pada lantai..
Setelah floor drain terpasang, pasangan harus rapih waterpass,
dibersihkan dari noda-noda semen dan tidak ada kebocoran.

9.4.4

Kitchen Sink
Untuk seluruh pantry, harus disediakan kitchen sink buatan lokal ,
terbuat dari bahan stainless steel, lengkap dengan trap dan
segala kelengkapannya. Kitchen sink untuk pantry mempunyai
bowl tunggal dengan lubang pembuangan ditengah.

9.4.5

Contoh-contoh
Kontraktor diminta untuk memperlihatkan contoh-contoh bahan
yang akan dipakai kepada Pengawas untuk disetujui.
Contoh-contoh yang telah disetujui akan dipakai sebagai
pedoman/standar bagi Pengawas untuk menerima/memeriksa
bahan yang dikirim ke lapangan oleh Kontraktor.

KONSULTAN PERENCANA

ARS - 49

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Arsitektur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

9.5.

9.6.

PEMASANGAN
1.

Kontraktor harus minta ijin kepada Pengawas tentang cara, waktu dan
letak pemasangan peralatan sanitair pada Toilet, Pantry dan lain-lain.

2.

Pemasangan harus kuat, rapi dan bersih.

PELAKSANAAN
Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan yang
berhubungan dengan Mekanikal dan Elektrikal, agar pekerjaan M & E
tersebut tidak rusak. Jika terjadi kerusakan, maka Kontraktor harus
mengganti tanpa biaya tambahan.

9.7.

PENGUJIAN MUTU PEKERJAAN


1.

Bila dianggap perlu, Kontraktor wajib mengadakan test terhadap


bahan-bahan tersebut pada laboratorium yang ditunjuk Pengawas,
baik mengenai komposisi, kekuatan maupun aspek-aspek yang
ditimbulkannya. Untuk itu Kontraktor harus menunjukkan syarat
rekomendasi dari lembaga resmi yang ditunjuk tersebut sebelum
memulai pekerjaan.

2.

Semua bahan untuk pekerjaan ini harus ditinjau dan diuji baik pada
pembuatan, pengerjaan maupun pelaksanaan di lapangan oleh
Pengawas atas tanggungan Kontraktor tanpa biaya tambahan.

KONSULTAN PERENCANA

ARS - 50

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Arsitektur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

BAB 10
PEKERJAAN PENGGANTUNG, HANDLE, KUNCI
10.1.

PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG


10.1.1 Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan ini meliputi penyediakan tenaga kerja, bahan-bahan,
untuk perlengkapan daun pintu dan jendela dan alat-alat bantu
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai
hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
Pemasangan alat penggantung dan pengunci dilakukan meliputi
seluruh pemasangan pada daun pintu dan jendela.
10.1.2 Persyaratan Bahan-bahan
Semua hardware yang digunakan harus sesuai dengan
ketentuan yang tercantum dalam Tabel Spesifikasi Material. Bila
terjadi perubahan atau penggantian hardware akibat dari
pemilihan merek, Kontraktor wajib melaporkan hal tersebut
kepada Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal dari
pelat aluminium berukuran 3 x 6 cm dengan tebal 1 mm. Tanda
pengenal ini dihubungkan dengan cincin nikel kesetiap anak
kunci.
Untuk keseragamanan semua hardware dalam pekerjaan ini
harus dari satu produk misalnya, untuk engsel, kunci atau
sejenisnya dan memiliki surat garansi minium 5 tahun dari main
distirbusinya.
Contoh-contoh

Sebelum pemasangan, Kontraktor harus menyerahkan


contoh-contoh
untuk
mendapatkan
persetujuan
Pengawas.

Contoh-contoh yang telah disetujui akan dicapai sebagai


standar/pedoman
bagi
Pengawas
untuk
menerima/memeriksa bahan-bahan yang dikirim oleh
Kontraktor ke lapangan.

Perlengkapan Pintu (Swing)

KONSULTAN PERENCANA

Khusus pintu kaca frameless, menggunakan engsel lantai


(Floor Hinge) produksi Dekkson, Dekkson, Kend dan Fino
atau sesuai gambar. Kunci dan handle set berasal dari
merk yang sama (sesuai dengan type pintu).
ARS - 51

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Arsitektur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

Engsel Kupu-kupu (butt hinge) digunakan untuk semua


pintu selain pintu frameless. Engsel dilengkapi dengan
nylon ring dari bahan stainless steel merk Dekkson, Kend
dan Fino atau sesuai gambar, ukuran 4 x 4.

Engsel Friksi (Friction Casement Stay) digunakan untuk


semua daun jendela hidup dan bouvenlicth. Casement
Stay menggunakan merk Dekkson, Kend dan Fino atau
sesuai gambar. Ukuran disesuaikan dengan gambar
detail.

10.1.3 Syarat Pelaksanaan


10.1.3.1

Umum
Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga
pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan ini.
Bila ada kesalahan pemasangan karena kelalaiannya,
maka kontraktor tersebut harus mengganti tanpa biaya
tambahan.

10.1.3.2

KONSULTAN PERENCANA

Teknis

Mekanisme kerja harus sesuai dengan gambar

Engsel dipasang sekurang-kurangnya 3 buah untuk


setiap daun pintu, menggunakan sekrup kembang
dengan warna yang sama dengan warna engsel.

Engsel atas dipasang tidak lebih dari 28 cm (as)


dari sisi atas pintu ke bawah. Engsel tengah
dipasang tidak lebih dari 60 cm (as) dari engsel
atas ke bawah. Engsel bawah dipasang tidak lebih
dari 32 cm (as) dari permukaan lantai ke atas.

Penarik pintu (Door Pull) dipasang 100 cm (as) dari


permukaan lantai setempat.

Posisi lock dan Latch harus ditentukan dan


diajukan kontraktor untuk disetujui Pengawas.

Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga


pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan
lain. Jika terjadi kerusakan akibat kelalaiannya,
maka Kontraktor tersebut harus mengganti tanpa
biaya tambahan.

ARS - 52

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Arsitektur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

10.2.

PEKERJAAN HANDLE , KUNCI DAN AKSESORISNYA


10.2.1 Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan ini meliputi penyediakan tenaga kerja, bahan-bahan,
untuk perlengkapan handle daun pintu dan jendela, kunci,
aksesoris dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan
pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna.
10.2.2 Persyaratan Bahan-bahan
10.2.2.1

10.2.2.2

KONSULTAN PERENCANA

Pintu

Handle dan Back Plate yang digunakan dari bahan


stainless steel merk Dekkson, Kend dan Fino atau
sesuai gambar. Tipe handle yang digunakan adalah
tipe Lever Handle, Pull Handle dan Pull Ring.

Kunci-kunci yang digunakan dari bahan stainless


steel merk Dekkson, Kend dan Fino atau sesuai
gambar. Tipe kunci yang digunakan adalah tipe
Cylinder dan Half Cylinder. Seluruh kunci yang
digunakan harus mempunyai Master Key.

Lockcase yang digunakan dari bahan stainless


steel merk Dekkson, Kend dan Fino atau sesuai
gambar.

Kunci tanam (Flush Bolt) yang digunakan dari


bahan stainless steel merk Dekkson, Kend dan
Fino atau sesuai gambar. Kunci tanam ini
digunakan untuk pintu double daun.

Door Closer yang digunakan dari bahan stainless


steel merk Dekkson, Kend dan Fino atau sesuai
gambar. Tipe yang digunakan adalah tipe Hold
Open Arm dan Normal Open Arm.

Jendela

Rambuncis yang digunakan dari bahan stainless


steel merk Dekkson, Kend dan Fino atau sesuai
gambar dengan warna yang sama dengan rangka
daun jendela.

Untuk daun jendela geser (sliding), rambuncis yang


digunakan harus sesuai dengan peruntukannya.

ARS - 53

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Arsitektur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

10.2.2.3

Contoh
Kontraktor wajib mengajukan contoh bahan untuk
mendapatkan
persetujuan-persetujuan
Konsultan
Pengawas.

10.2.3 Persyaratan Pelaksanaan


Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan yang
berhubungan dengan pekerjaan ini. Bila terjadi kerusakan karena
kelalaiannya, maka kontraktor tersebut harus mengganti tanpa
biaya tambahan.
Handle pintu dipasang 100 cm (as) dari permukaan lantai.
Pemasangan lockcase, handle dan backplate serta door closer
harus rapi, lurus dan sesuai dengan letak posisi yang telah
ditentukan oleh Pengawas. Apabila hal tersebut tidak tercapai,
Kontraktor wajib memperbaiki tanpa tambahan biaya.
Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu
harus dilakukan pengujian secara kasar dan halus.
Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan
pintunya.
Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail
pelaksanaan) berdasarkan Gambar Dokumen Kontrak yang telah
disesuaikan dengan keadaan di lapangan. Di dalam shop drawing
harus jelas dicantumkan semua data yang diperlukan termasuk
keterangan produk, cara pemasangan atau detail-detail khusus
yang belum tercakup secara lengkap di dalam Gambar Dokumen
Kontrak, harus sesuai dengan Standar Spesifikasi Pabrik.
10.2.4 Pengujian Mutu Pekerjaan
Seluruh mekanisme perangkat pengunci ini harus bekerja dengan
baik.
Dicoba dengan penguncian secara kasar dan halus.
Pemasangan backplate dan lockcase harus rata (tenggelam) di
dalam panel pintu.

KONSULTAN PERENCANA

ARS - 54

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Arsitektur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

List Spesifikasi Produk Bahan dan Peralatan


Arsitektur
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan
Rehabilitasi Puskesmas di kota Cirebon
Tahun 2016

No Bahan / Peralatan

Merk / Pembuat

Batu Bata

Semen (PC)

Pasir

Keramik

Bahan pengisi nat keramik

Gybsum board

GRC

Cat Dinding

Polyster

10

Kusen Alumunium

11

Silicon Sealant

12

Kaca

Lokal

13

Sanitair

TOTO

14

Perlengkapan Pintu dan Jendela

KONSULTAN PERENCANA

Batu bata Jatiwangi, Garut, Batujajar


Indocement, Holcim, Gresik
Lokal
Roman (toilet), Pegassus (granit)
IGI grout, Sika
Jaya board, Nusa board, Knauf
Super panel, Kalsiboard
Jotun, Dulux
Sampolac, Danagloss, Impra
YKK, Allexindo, Indalek
Silicon Glazing Selant Dow Corning

Dekkson

ARS- 54

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Mekanikal
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

DAFTAR ISI :
BAB 1. PERSYARATAN UMUM
1.1

Ketentuan Umum

1.2

Standart & Code

BAB 2. SISTEM PLUMBING


2.1

Lingkup Pekerjaan

2.2

Peraturan & Acuan

2.3

Bahan & Peralatan

2.4

Persyaratan Bahan & Peralatan

2.5

Perancangan

2.6

Pemasangan

2.7

Pengujian

BAB 3. SISTEM TATA UDARA & VENTILASI


3.1

Lingkup Pekerjaan

3.2

Peraturan & Acuan

3.3

Bahan & Peralatan

3.4

Persetujuan Bahan & Peralatan

3.5

Perancangan

3.6

Pemasangan

3.7

Pengujian

3.8

Pengendalian

10

BAB 4. SISTEM FIRE FIGHTING


4.1

Lingkup Pekerjaan

11

4.2

Standart & Pedoman

11

4.3

Bahan & Peralatan

11

4.4

Perancangan

12

4.5

Pemasangan

13

4.6

Pengujian

14

4.7

Gambar Asbuilt

14

KONSULTAN PERENCANA

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Mekanikal
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

BAB 1
PERSYARATAN UMUM
1.1.

KETENTUAN UMUM
1. Pada saat akan melaksanakan pekerjaan, pemborong wajib
menyerahkan terlebih dahulu gambar kerja (shop drawing) guna
mendapatkan persetujuan dari direksi. Gambar gambar kerja tersebut
diserahkan minimal 1 minggu sebelum pekerjaan dimulai.
2. Sebelum melaksanakan pekerjaan, kontraktor harus membuat
Rencana Kerja dengan jadwal disesuaikan dengan kontraktor yang
lain. Apabila terjadi sesuatu perubahan, kontraktor wajib memberikan
pemberitahuan secara tertulis kepada pengawas dan mengajukan
saran-saran perubahan/perbaikan.
3. Apabila terjadi suatu keadaan dimana pemborong tidak mungkin
menghasilkan suatu pekerjaan dengan kualitas baik, maka kontraktor
wajib memberikan saran-saran secara tertulis kepada pengawas untuk
mengadakan perubahan-perubahan perbaikan. Apabila hal ini tidak
dilakukan, maka kontraktor tetap bertanggung-jawab terhadap pada
kerugian yang mungkin ditimbulkannya.
4. Selama pelaksanaan, kontraktor wajib memberikan tanda berupa tinta
merah terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lapangan di
dalam shop drawing.
5. Kontraktor wajib melakukan tes parsial dan tes akhir serta
commissioning
terhadap
setiap
pekerjaan
instalasi
dan
mendokumentasikan setiap pelaksanaan dan hasil test dan diketahui
serta disetujui oleh pengawas.
6. Kontraktor harus menyerahkan kepada direksi gambar-gambar
instalasi sesungguhnya sebagaimana yang terpasang dalam bangunan
(as built drawing ) yang memuat lengkap terhadap segala perubahan.
Terdiri dari satu set di kertas kalkir dan dua set gambar copy.
7. Kontraktor harus membuat dan melaksanakan program pelatihan
(training) bagi operator yang ditunjuk oleh pemilik, baik mengenai cara
penggunaan maupun pemeliharaan sistem secara keseluruhan.

KONSULTAN PERENCANA

MKL- 1

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Mekanikal
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

8. Kontraktor harus menyerahkan kepada direksi buku petunjuk (manual)


mengenai cara pengoperasian dan pemeliharaan sistem secara
keseluruhan. Buku itu harus diserahkan rangkap tiga.
9. Kontraktor harus menyerahkan kepada direksi kartu garansi setiap
equipment terpasang dan sertifikat of origin dari negara asal atau
pabrikan asal.
10. Pemasangan peralatan harus sesuai dengan rekomendasi pabrik
pembuat peralatan tersebut. Oleh karena itu, kontraktor harus
membuat dan menyerahkan gambar-gambar rencana instalasi secara
rinci sebelum melaksanakan pekerjaan.
11. Kontraktor harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang
dijelaskan baik dalam spesifikasi teknis ini ataupun yang tertera dalam
gambar rancangan, dimana bahan dan peralatan yang digunakan
sesuai dengan ketentuan pada spesifikasi bahan dan atau peralatan
yang dipasang dengan spesifikasi teknis yang dipersyaratkan,
merupakan kewajiban Kontraktor untuk mengganti bahan atau
peralatan tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan pada pasal ini
tanpa adanya ketentuan tambahan biaya.

1.2.

STANDART DAN CODE


Syarat-syarat untuk penerimaan bahan-bahan, peralatan-peralatan, caracara pemasangan dan kualitas pengerjaan harus sesuai dengan satu atau
beberapa standar di bawah ini:
Standar Nasional Indonesia (SNI)
ASTM
ANSI
NFPA
JIS
ASME
ASHRAE
BS

KONSULTAN PERENCANA

MKL- 2

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Mekanikal
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

BAB 2
SISTEM PLUMBING
2.1.

LINGKUP PEKERJAAN
1. Sistem pemipaan air bersih di dalam seperti ditunjukkan dalam gambar
Mekanikal lengkap dengan katup penyetop, elbow, sambungan T,
fitting dan perlengkapan lain yang diperlukan.
2. Suplai Air Panas yang akan melayani Gedung menggunakan Sistem
lokal (water heater listrik) untuk tiap toilet dan peralatan spoelhoek.
3. Semua alat plambing (fixture) yang direncanakan dipasang di dalam
bangunan, termasuk fitting, kran dan alat-alat sanitair lain yang
diperlukan.

2.2.

PERATURAN DAN ACUAN


Pemasangan instalasi ini pada dasarnya harus memenuhi peraturanperaturan sebagai berikut:
1. Standart Nasional Indonesia, antara lain :
a. SNI 03-6481-2000, Sistem Plambing-2000
b. SNI 03-2453-2002, Tata cara perencanaan sumur resapan air
hujan untuk lahan pekarangan-2002
c. SNI 03-2459-1991, Sumur resapan air hujan untuk lahan
pekarangan, spesifikasi teknis.
d. SNI 03-6373-2000, Tata cara pemilihan & pemasangan vent pada
system plumbing, 2000.
e. SNI 03-6422-2000, Spesifikasi konstruksi sumur bor produksi air
tanah untuk kapasitas 150 LPM s/d 300 LPM
f. SNI 06-0162-1987, Pipa PVC untuk saluran buangan di dalam dan
di luar bangunan.
2. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 112 th. 2003 tentang
Baku Mutu Air Limbah Domestik.
3. SK MENKES No. 16 MENKES/PER/IX/1990 tentang Persyaratan Air
BErsih.
4. Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000)

2.3.

BAHAN DAN PERALATAN


1. Pipa Air Bersih
Pipa distribusi air bersih yang ditanam di dalam tanah, terbuat dari Pipa
PPR (Poly prophylene) menggunakan PPR PN 10.

KONSULTAN PERENCANA

MKL- 3

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Mekanikal
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

2. Pipa Air Kotor


Pipa air kotor dari setiap alat plumbing (fixture) terbuat dari pipa PVC
klas AW tekanan kerja 7.5 kg/cm2.
3. Pipa Air Bekas
Pipa air Bekas dari setiap alat plambing (fixture) terbuat dari pipa PVC
klas AW tekanan kerja 7.5 kg/cm2.
4. Pipa Vent
Pipa Vent dari setiap alat plambing (fixture) ke pipa tegak yang terletak
di shaft terbuat dari pipa PVC klas D tekanan kerja 5 kg/cm2.
5. Pipa Air Hujan
Pipa air hujan dari setiap roof drain ke pipa tegak yang terletak di shaft
terbuat dari pipa PVC klas AW tekanan kerja 7.5 kg/cm2.
6. Setiap bahan pipa, fitting, alat plambing dan peralatan-peralatan yang
akan dipasang pada instalasi harus mempunyai merk yang jelas dari
pabrik pembuatnya.
2.4.

PERSETUJUAN BAHAN DAN PERALATAN


1. Dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari setelah kontraktor
memperoleh kontrak pekerjaan, kontraktor harus mengajukan daftar
yang lengkap dari pabrik-pabrik atau perusahaan-perusahaan yang
membuat atau memproduksi bahan / alat yang akan dipasang untuk
memperoleh persetujuan dari Pemberi Tugas.
2. Setelah daftar tersebut disetujui, kontraktor harus menyerahkan brosurbrosur dari bahan/peralatan yang akan dipakai untuk mendapat
persetujuan dari pengawas.
3. Kontraktor bertanggung-jawab atas pelaksanaan dan pembiayaan yang
perlu karena timbulnya perubahan-perubahan dari contoh bahan-bahan
yang akan dipasang dan atau brosur-brosur untuk mendapatkan
persetujuan dari pengawas

2.5.

PERANCANGAN
1. Pengisian jaringan air bersih dilakukan oleh sumber dari PDAM dan
dilengkapi dengan katub (Valve tipe GV) pada pipa utama sesuai
dengan gambar perencanaan.
2. Air bersih yang ada dalam jaringan kemudian didistribusikan ke setiap
alat plambing yang membutuhkan.

KONSULTAN PERENCANA

MKL- 4

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Mekanikal
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

2.6.

PEMASANGAN
1. Pelaksanaan pemasangan harus direncanakan dengan baik, dan
semua pembongkaran bagian-bagian bangunan lainnya hanya boleh
dilaksanakan setelah mendapat ijin secara tertulis dari konsultan
pengawas. Gambar-gambar pemasangan harus dibuat secara rinci
oleh kontraktor. Hal ini agar dapat diketahui dengan tepat letak/ukuran
lubang-lubang pada dinding yang diperlukan untuk jalur-jalur pipa.
Kontraktor bertanggung-jawab atas ukuran (dimensi) dan lokasi
lubang-lubang tersebut. Apabila diperlukan, dilakukan pembobokan /
penambalan tanpa tambahan biaya.
2. Kontraktor bertanggung-jawab atas penyediaan lokasi pemasangan
yang tepat. Pemasangan pada lokasi bangunan yang di cor dengan
beton dilaksanakan oleh kontraktor struktur, atas petunjuk kontraktor
plambing.
3. Selama pemasangan berlangsung, kontraktor harus menutup ujung
pipa yang terbuka untuk mencegah tanah, debu dan kotoran lain
masuk ke dalam pipa.
4. Semua sambungan yang menghubungkan pipa-pipa dengan ukuran
yang berbeda harus menggunakan reducing fitting. Sedapat mungkin
dilaksanakan belokan-belokan dengan jenis long radius. Belokanbelokan short radius hanya boleh digunakan apabila kondisi setempat
tidak memungkinkan memakai long radius, dan kontraktor harus
memberitahukan hal ini kepada pengawas. Fitting atau alat-alat yang
menimbulkan tahanan aliran yang tidak wajar tidak boleh digunakan.
5. Penggantung atau penumpu pipa harus terikat secara kuat pada
bangunan dengan menggunakan dynabolt atau fischer dilengkapi
dengan konstruksi baja bila memang diperlukan.
6. Semua peralatan dan perlengkapan tambahan yang diperlukan dalam
pekerjaan ini harus disediakan dan dilaksanakan oleh kontraktor tanpa
menuntut biaya tambahan.

2.7.

PENGUJIAN
1. Setelah pipa dipasang, seluruh jaringan pipa air bersih harus diuji
dengan tekanan uji sebesar 2 (dua) kali tekanan kerja (working
pressure) selama paling kurang 6 (enam) jam tanpa mengalami
kebocoran.

KONSULTAN PERENCANA

MKL- 5

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Mekanikal
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

2. Instalasi air bekas dan air kotor harus diuji dengan uji atau tes rendam
dengan media air selama kurang lebih 1x24 jam tanpa kebocoran.
3. Apabila suatu bagian dari pipa akan ditutup oleh tembok atau
konstruksi bangunan lainnya, maka bagian tersebut harus diuji dengan
cara yang sama seperti diatas sebelum ditutup dengan tembok atau
bagian bangunan lainnya.
4. Kontraktor harus melakukan penyetelan yang perlu pada semua alatalat pengaturan otomatik.
5. Apabila pada waktu pemeriksaan atau pengujian ada kerusakan maka
kontraktor harus mengganti bagian yang rusak tersebut dan pengujian
diulang sampai hasil pengujiannya diterima oleh pengawas.
6. Penggantian atas bagian yang rusak tersebut harus dengan yang baru.
Penambalan dengan bahan apapun tidak diperkenankan.

KONSULTAN PERENCANA

MKL- 6

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Mekanikal
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

BAB 3
SISTEM TATA UDARA DAN VENTILASI
3.1.

LINGKUP PEKERJAAN
1. Sistem AC untuk ruangan-ruangan tertentu seperti ditunjukkan dalam
gambar Mekanikal berupa INDOOR UNIT (IU) dan OUTDOOR UNIT
(OU) lengkap dengan pipa yang menghubungkan IU dan OU beserta
sistem drain.
2. Sistem ventilasi mekanis untuk ruangan tertentu, toilet dan pantry
seperti ditunjukkan dalam gambar Mekanikal.

3.2.

PERATURAN DAN ACUAN


Pemasangan instalasi ini pada dasarnya harus memenuhi peraturanperaturan sebagai berikut:
1. ASHRAE (American Society of Heating Refrigeration and Air
Conditioning Engineers). Untuk pedoman dari ASHRAE, digunakan
ASHRAE Pocket Guide for Air Conditioning, Heating, Ventilationin,
Refrigeration terbitan 1997 terutama chapter 1-7 dan 11-13, dan
ASHRAE Handbook of Fundamental, 1981). Sistem AC Split untuk
ruangan-ruangan tertentu seperti ditunjukkan dalam gambar Mekanikal
berupa Fan Coil Unit (FCU) dan Condensing Unit (CU) lengkap dengan
pipa yang menghubungkan FCU dan CU beserta sistem drain.
2. SMACNA (Sheet Metal and Air Conditioning Contractors National
Association). (Untuk pedoman dari SMACNA, digunakan HVAC system
Duct Design Third Edition, terbitan 1990 terutama chapter 1,3 s/d 12 &
14)
3. Carrier Handbook of Air Conditioning System Design by Mc. GrawHill,
Inc.1995, terutama part 2 dan 3.
4. Standart National Indonesia (SNI) : Tata Cara Perancangan Sistem
Ventilasi dan Pengkondisian Udara Pada Bangunan Gedung (SNI 036572-2001)

3.3.

BAHAN DAN PERALATAN


1. Tipe AC yang digunakan
AC yang digunakan tipe Split Wall Mounted, Ceiling Cassette dan Split
Duct. Kapasitas: sesuai gambar.

KONSULTAN PERENCANA

MKL- 7

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Mekanikal
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

2. Bahan-bahan pipa dan isolasi


- Pipa refrigeran yang menghubungkan IU dan OU berupa tembaga
yang sesuai dengan standar yang berlaku yaitu ASTM B280.
- Bahan isolasi pipa yang digunakan adalah Polyethylene dengan
ketebalan 25-30 mm dengan densitas 35-40 kg/m3.
- Isolasi pipa tersebut dibungkus lagi dengan duct tape.
- Pipa buangan air hasil kondensasi (drain) adalah pipa PVC kelas
AW (10 kg/cm2) yang dibungkus dengan isolasi.
3. IU, OU dan fan yang digunakan harus :
- Mempunyai bahan yang standar dari pabrik pembuat
- Digerakkan dengan motor listrik yang sesuai dengan standar PUIL
dan kondisi setempat
4. Setiap unit fan yang berhubungan dengan udara luar harus dilengkapi
dengan insect screen dari bahan nylon.
3.4.

PERSETUJUAN BAHAN DAN PERALATAN


1. Dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari setelah kontraktor
memperoleh kontrak pekerjaan, kontraktor harus mengajukan daftar
yang lengkap dari pabrik-pabrik atau perusahaan-perusahaan yang
membuat atau memproduksi bahan / alat yang akan dipasang untuk
memperileh persetujuan dari Pemberi Tugas.
2. Setelah daftar tersebut disetujui, kontraktor harus menyerahkan brosurbrosur dari bahan/peralatan yang akan dipakai untuk mendapat
persetujuan dari pengawas.

3.5.

PERANCANGAN
1. OU akan ditempatkan di luar ruangan yang akan dikondisikan
sebagaimana yang ditunjukkan dalam gambar Mekanikal. Melalui
sistem pipa tertutup, refrigeran disirkulasikan untuk melayani IU pada
ruangan-ruangan yang dikondisikan.
2. Air buangan hasil kondensasi dibuang ke saluran buangan melalui pipa
PVC di luar gedung.
3. Setiap ruangan yang dikondisikan pada dasarnya diharapkan
mempunyai temperatur ruangan yang dikondisikan sekitar 24 +/- 2 oC
dan kelembaban relatif sekitar 55%.

KONSULTAN PERENCANA

MKL- 8

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Mekanikal
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

4. Tata letak IU dan OU beserta kapasitasnya dapat dilihat pada gambar


Mekanikal.
5. Walaupun gambar rancangan pipa refrigeran diikuti setepat-tepatnya,
jalur pipa hanya boleh dirubah dengan persetujuan direksi dengan
memperhatikan tinggi langit-langit, ukuran-ukuran ruang dan lain-lain
tidak boleh berubah/terganggu.
3.6.

PEMASANGAN
1. Kontraktor harus menjamin bahwa instalasi yang dipasang tidak boleh
mengakibatkan gangguan yang diperoleh dari transmisi suara dan
getaran ke dalam ruangan-ruangan yang akan dihuni. Kontraktor
bertanggung-jawab atas modifikasi-modifikasi yang perlu untuk
memenuhi syarat tersebut.
2. Selama pemasangan berlangsung, kontraktor harus menutup ujung
pipa yang terbuka untuk mencegah tanah, debu dan kotoran lain
masuk ke dalam pipa.
3. Pipa-pipa harus diberi tanda huruf atau nomor untuk identifikasi dengan
cara yang baik dan tidak mudah hilang / terhapus.
4. Kontraktor menyediakan dan memasang semua panel kontrol yang
diperlukan untuk instalasi ini dengan melakukan penyambunganpenyambungan (wiring) yang diperlukan sampai ke kabel feeder. Daya
panel AC untuk setiap mesin atau peralatan yang membutuhkan
tenaga listrik adalah tanggungjawab kontraktor.
5. Apabila ada peralatan-peralatan yang atau pekerjaan-pekerjaan yang
disediakan oleh pihak lain, yang termasuk dalam penyelesaian instalasi
AC dan fan, maka Kontraktor bertanggung-jawab atas peralatanperalatan dan pekerjaan tersebut.
6. Peralatan dan perlengkapan yang diperlukan dan tidak disediakan oleh
pemberi tugas maupun oleh kontraktor lainnya, harus disediakan dan
dilaksanakan oleh kontraktor AC dan fan. Dalam hal ini kontraktor
harus meneliti lingkup pekerjaan kontraktor lainnya.

3.7.

PENGUJIAN
1. Sesudah instalasi terpasang, kontraktor harus melakukan pengujian
selama minimum 3 x 24 jam terhadap penyetelan-penyetelan yang
perlu sehingga semua syarat unjuk kerja terpenuhi.

KONSULTAN PERENCANA

MKL- 9

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Mekanikal
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

2. Selama pengujian berlangsung, Konsultan Pengawas & Supplier


alat/peralatan utama diwajibkan hadir untuk memberikan petunjuk.
3. Kontraktor harus menguji semua FCU dan CU yang telah terpasang
pada beban normal dan menyerahkan data pengujian kepada direksi
sebagai arsip pemberi tugas.
3.8.

PENGENDALIAN
Kontraktor harus menyerahkan/ melampirkan sertifikat test dari pabrik
pembuat peralatan FCU dan CU, antara lain:
- Test kapasitas unit
- Test getaran
- Test tingkat kebisingan (noise level)

KONSULTAN PERENCANA

MKL- 10

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Mekanikal
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

BAB 4
SISTEM FIRE FIGHTING
4.1.

LINGKUP PEKERJAAN
1. Sistem pemipaan beserta perlengkapannya yang meliputi pemipaan
pada instalasi distribusi pada setiap titik percabangan.
2. Pemasangan fixture fire fighting meliputi hydrant dan sprinkler beserta
accesoriesnya.

4.2.

STANDAR DAN PEDOMAN


1. NFPA 10 - Standard for Portable Fire Extinguishers
2. NFPA 13 - Standard for the Installation of Sprinkler Systems
3. NFPA 14 - Standard for the Installation of Standpipe and Hose
Systems
4. NFPA 17 - Standard for Dry Chemical Extinguishing Systems
5. NFPA 20 Standart for the Installation of Stationary Pumps for Fire
Protection
6. NFPA 25 - Standard for the Inspection, Testing, and Maintenance of
Water-Based Fire Protection Systems 1998 Edition
7. Peraturan Pemerintah dan Dinas Pemadam Kebakaran tentang Fire
Fighting

4.3.

BAHAN DAN PERALATAN


Seluruh bahan dan alat yang akan dipasang harus benar-benar baru
dengan kualtias yang dapat diterima.
8. Daftar Material
Pada waktu mengajukan penawaran Kontraktor harus menyertakan
/melampirkan Daftar Material yang lebih diperinci dari semua bahan
yang akan dipasang pada proyek ini nantinya dan yang sesuai dengan
yang dipersyaratkan dalam spesifikasi.
Dalam daftar material ini harus disebut pabrik, merk, manufacturer,
type, lengkap dengan brosur/katalog.
Dalam brosur/katalog atau keterangan-keterangan lain yang harus
dimasukkan pada waktu penawaran harus dinyatakan:
- Kapasitas peralatan
- Cara pemasangan
- Karakteristik cara kerjanya

KONSULTAN PERENCANA

MKL- 11

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Mekanikal
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

- Dimensi

- Dan lain-lain

9. Nama Pabrik/merk yang ditentukan


Apabila pada spesifikasi teknik ini disebutkan nama pabrik/merk dari
satu jenis bahan maka Kontraktor wajib menawarkan dan memasang
sesuai dengan yang ditentukan. Apabila pada saat pemasangan
bahan/merk tersebut tidak/sukar diperoleh, maka Konsultan
Manajemen Konstruksi akan menunjuk merk lain tapi dengan
spesifikasi yang setara.
10. Contoh Bahan
a. Apabila dianggap perlu oleh Konsultan Manajemen Konstruksi dan
hal itu memungkinkan, maka Kontraktor wajib memperlihatkan
contoh pada Konsultan Manajemen Konstruksi Lapangan dan
Perencana. Apabila contoh-contoh tersebut ditolak oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi Lapangan dan Perencana, maka Kontraktor
harus mengganti dan memperlihatkan yang sesuai dengan
spesifikasi untuk disetujui.
b. Kualitas teknis/listrik, merk/pabrik, karakteristik kerja, besar fisik dan
kualitas estetika dari contoh material/bahan maupun instalasi yang
telah disetujui adalah mengikat. Biaya mengadakan contoh material
adalah menjadi tanggungan dan biaya Kontraktor.
4.4.

PERANCANGAN
Gambar-gambar rencana menunjukkan tata letak secara umum dari
peralatan yaitu pipa instalasi & fixture fire fighting.
Penyesuaian harus dilakukan di lapangan, karena keadaan sebenarnya
dari lokasi, jarak-jarak dan ketinggian ditentukan oleh kondisi lapangan.
1. Sistem pemipaan beserta perlengkapannya yang meliputi pemipaan
pada instalasi distribusi pada setiap titik percabangan.
2. Pemasangan fixture fire fighting meliputi hydrant dan sprinkler beserta
accesoriesnya.
3. Spesifikasi dan gambar menunjukkan diameter nominal pipa dan letak
serta arah dari masing-masing sistem pipa.
4. Seluruh pekerjaan yang terlihat pada gambar dan/atau spesifikasi
dipasang terintegrasi dengan kondisi bangunan dan menghindari
gangguan dengan bagian lainnya

KONSULTAN PERENCANA

MKL- 12

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Mekanikal
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

4.5.

PEMASANGAN
1. Pemipaan harus dikerjakan dengan cara yang benar untuk menjamin
kebersihan, kerapihan, ketinggian yang benar, serta memperkecil
banyaknya penyilangan.
2. Pekerjaan harus ditunjang dengan suatu ruang yang longgar, tidak
kurang dari 50 mm diantara pipa-pipa atau dengan bangunan dan
peralatan.
3. Semua pipa dan fitting harus dibersihkan dengan cermat dan teliti
sebelum dipasang, membersihkan semua kotoran, benda-benda tajam
atau runcing, serta penghalan lainnya.
4. Pekerjaan pemipaan harus dilengkapi dengan semua katup-katup yang
diperlukan antara lain katup penutup, pengatur, katup balik dan
sebagainya, sesuai dengan fungsi system dan yang diperlukan
digambar.
5. Semua pemipaan yang akan disambung dengan peralatan, harus
dilengkapi dengan UNION atau FLANGE.
6. Sambungan lengkung, reducer dan expander dan sambungansambungan pada pekerjaan perpipaan harus mempergunakan fitting
buatan pabrik.
7. Semua pekerjaan pemipaan harus dipasang secara menurun kearah
titik buangan. Drains dan vents harus disediakan guna mempermudah
pengisian maupun pengurasan.
8. Katup/valve harus mudah dicapai untuk pemeliharaan dan
penggantian. Pegangan katup/valve handled tidak boleh menukik.
9. Kecuali jika tidak terdapat dalam spesifikasi, pipe sleeves harus
disediakan dimana pipa-pipa menembus dinding-dinding, lantai, balok,
kolom atau langit-langit. Dimana pipa-pipa melalui dinding tahan api,
ruang-ruang kosong diantara sleeves dan pipa-pipa harus dipakai
dengan bahan rock-wool.
10. Selama pemasangan bila terdapat ujung-ujung pipa yang terbuka
dalam perpipaan yang tersisa pada setiap tahap pekerjaan harus
ditutup dengan menggunakan caps/plugs untuk mencegah masuknya
benda-benda lain.
11. Semua galian, harus juga termasuk penutupan kembali serta
pemadatan.

KONSULTAN PERENCANA

MKL- 13

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Mekanikal
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

12. Pekerjaan galian, harus juga termasuk penutupan kembali serta


pemadatan.
4.6.

PENGUJIAN
1. Sesudah instalasi terpasang, kontraktor harus melakukan pengujian
atau tes tekan terhadap seluruh pipa terpasang dalam kondisi belum
tersambung dengan fixture dan equipment utama selama minimum 6
jam sebesar 16 bar.
2. Selama pengujian berlangsung, Konsultan Pengawas & Supplier
alat/peralatan utama diwajibkan hadir untuk memberikan petunjuk.
3. Kontraktor harus menguji semua fixture hydrant dan sprinkler yang
telah terpasang pada beban normal dan menyerahkan data pengujian
kepada direksi sebagai arsip pemberi tugas.

4.7.

GAMBAR ASBUILT
Kontraktor harus membuat catatan-catatan yang cermat dari pelaksanaan
dan penyesuaian di lapangan. Catatan-catatan tersebut harus dituangkan
dalam satu set gambar kalkir sebagai gambar sesuai pelaksanaan (as built
drawing). As built drawing harus segera diserahkan kepada pengawas
setelah pekerjaan selesai beserta blue printnya sebanyak 3 set.

KONSULTAN PERENCANA

MKL- 14

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Elektrikal
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

DAFTAR ISI :
BAB 1. PERSYARATAN UMUM
1.1

Persyaratan Umum

1.2

Lingkup Pekerjaan

1.3

Gambar-Gambar Rencana

1.4

Gambar-Gambar Terlaksana

1.5

Standart & Peraturan

1.6

Bahan dan Tenaga Pelaksana

1.7

Brosur & Data Teknis

1.8

Pembobokan & Pemotongan

BAB 2. PEKERJAAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK


2.1

Lingkup Pekerjaan

2.2

PUTR (Panel Utama Tegangan Rendah)

2.3

Panel Daya (PP)

2.4

Panel Penerangan (LP)

BAB 3. PENERANGAN DAN STOP KONTAK


3.1

Bahan & Peralatan

11

3.2

Pemasangan

15

3.3

Pengujian

16

BAB 4. SISTEM TELEPON


4.1

Lingkup Pekerjaan

17

4.2

Standart & Peraturan

17

4.3

Gambar-Gambar Rencana

17

4.4

Bahan-Bahan, Peralatan & Tenaga Pelaksana

17

4.5

Pengujian

18

4.6

Gambar-Gambar As built

18

BAB 5. SISTEM FIRE ALARM


5.1

Lingkup Pekerjaan

19

5.2

Standart & Peraturan

19

5.3

Bahan-Bahan & Peralatan

19

5.4

Perancangan

19

KONSULTAN PERENCANA

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Elektrikal
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

5.5

Pemasangan

20

5.6

Pengujian

20

5.7

Gambar-Gambar As built

20

BAB 6. SISTEM TATA SUARA


6.1

Lingkup Pekerjaan

21

6.2

Standart & Peraturan

21

6.3

Bahan-Bahan & Peralatan

21

6.4

Perancangan

21

6.5

Pemasangan

21

6.6

Pengujian

22

6.7

Gambar-Gambar Asbuilt

22

BAB 7. SISTEM MATV


7.1

Standart / Rujukan

23

7.2

Prosedur Umum

23

7.3

Bahan-Bahan

24

7.4

Pelaksanaann

26

7.5

Pengujian

26

BAB 8. SISTEM DATA


8.1

Lingkup Pekerjaan

27

8.2

Standart & Rujukan

27

8.3

Bahan dan Data

27

8.4

Garansi

28

8.5

Pengujian

28

BAB 9. SISTEM CCTV


9.1

Standart & Rujukan

29

9.2

Prosedur Umum

29

9.3

Bahan-Bahan

30

9.4

Pelaksanaan

31

9.5

Pengujian

32

LIST SPESIFIKASI PRODUK BAHAN DAN


PERALATAN MEKANIKAL & ELEKTRIKAL

KONSULTAN PERENCANA

33

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Elektrikal
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

BAB 1
KETENTUAN UMUM
1.1.

PERSYARATAN UMUM
1. Persyaratan umum merupakan bagian dari persyaratan teknis. Apabila
ada klausul dari persyaratan umum dituliskan dalam persyaratan
teknis, berarti menuntut perhatian khusus pada klausul-klausul tersebut
dan bukan berarti menghilangkan klausul-klausul lainnya dari
persyaratan umum. Klausul-klausul dalam persyaratan umum hanya
dianggap tidak berlaku apabila dinyatakan secara tegas dalam
persyaratan teknis.
2. Persyaratan teknis dimaksudkan untuk menjelaskan dan menegaskan
segala pekerjaan, bahan-bahan dan peralatan-peralatan yang
diperlukan untuk pemasangan, pengujian dan penyetelan dari seluruh
sistem, agar lengkap dan dapat berfungsi dengan baik.
3. Persyaratan teknis merupakan satu kesatuan dengan gambar-gambar
teknis yang menyertainya. Bila ada satu bagian pekerjaan yang hanya
disebutkan di dalam salah satu dari kedua dokumen tersebut, maka
kontraktor wajib melaksanakannya dengan baik dan lengkap.
4. Kontraktor harus menggunakan tenaga-tenaga yang ahli dalam
bidangnya, agar dapat menghasilkan pekerjaan yang baik dan rapi.
5. Kontraktor bertanggung-jawab dalam pengawasan yang ketat terhadap
jadwal atau urutan pekerjaan, sehingga tidak mengganggu
penyelesaian proyek secara keseluruhan pada waktu yang telah
ditetapkan.
6. Kontraktor harus menyatakan secara tertulis bahwa bahan-bahan dan
peralatan yang diserahkan harus memenuhi persyaratan yang telah
ditetapkan, dan pelaksanaan pekerjaan dilakukan secara wajar dan
terbaik. Instalasi yang dilakukan adalah lengkap dan dapat berjalan
dengan baik dalam kondisi yang terjelek sekalipun, tanpa mengurangi
atau menghilangkan bahan-bahan atau peralatan yang seharusnya
diadakan, walaupun tidak disebutkan secara nyata dalam persyaratan
teknis atau gambar-gambar teknis.
7. Semua peralatan dan bahan-bahan yang digunakan dan diserahkan
untuk penyelesaian pekerjaan harus dalam keadaan baru dan dari
kualitas terbaik.

KONSULTAN PERENCANA

ELK- 1

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Elektrikal
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

8. Kontraktor harus mempelajari dan memahami kondisi tempat yang ada,


agar dapat mengetahui hal-hal yang akan mengganggu /
mempengaruhi pekerjaan. Apabila timbul persoalan, kontraktor wajib
mengajukan saran penyelesaian kepada pengawas, paling lambat 10
hari sebelum pekerjaan ini dilaksanakan.
9. Kontraktor harus memeriksa dengan teliti, ruangan-ruangan dan
syarat-syarat yang diperlukan dengan kontraktor lainnya, sehingga
peralatan-peralatan elektrikal dapat dipasang pada tempat dan ruang
yang telah disediakan.
10. Sebelum memulai pekerjaan, kontraktor harus memeriksa dan
memahami pekerjaan pelaksanaan dari pihak lain yang ikut
menyelesaikan proyek ini, apabila pelaksanaan pekerjaan dari pihak
lain tersebut dapat mempengaruhi kualitas pekerjaan.
11. Sebelum melaksanakan pekerjaan, kontraktor harus rencana kerja
dengan jadwal yang disesuaikan dengan kontraktor lain. Apabila terjadi
sesuatu perubahan, kontraktor wajib memberitahukan secara tertulis
kepada pengawas dan mengajukan saran-saran perubahan /
perbaikan.
12. Pada waktu akan memulai pekerjaan, kontraktor wajib menyerahkan
pekerjaan gambar-gambar kerja (shop drawing) terlebih dahulu untuk
memperoleh persetujuan dari direksi. Gambar-gambar tersebut sudah
diserahkan kepada direksi minimal dalam waktu 1 minggu sebelum
instalasi dilaksanakan.
13. Pemasangan peralatan harus sesuai dengan rekomendasi dari pabrik
pembuat peralatan tersebut. Untuk itu, kontraktor harus menyerahkan
gambar-gambar rencana instalasi secara rinci sebelum melaksanakan
pekerjaan.
14. Apabila terjadi suatu keadaan dimana kontraktor tidak mungkin
menghasilkan kualitas pekerjaan yang terbaik, maka kontraktor wajib
memberikan penjelasan secara tertulis kepada pengawas dan
memberikan saran-saran perubahan/perbaikan. Apabila hal ini tidak
dilakukan, kontraktor tetap bertanggung-jawab terhadap kerugiankerugian yang ditimbulkannya.
15. Selama pelaksanaan instalasi berlangsung, kontraktor harus memberi
tanda-tanda pada dua set gambar pelaksanaan, atas segala
perubahan terhadap rancangan instalasi semula.
16. Kontraktor harus melakukan general dan partial test, terhadap seluruh
pekerjaan ME.
KONSULTAN PERENCANA

ELK- 2

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Elektrikal
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

17. Kontraktor harus membuat dan melaksanakan program pelatihan


(training) bagi operator yang ditunjuk oleh pemilik, baik mengenai cara
penggunaan maupun pemeliharaan sistem secara keseluruhan.
18. Kontraktor harus menyerahkan kepada pengawas buku petunjuk
(manual) mengenai cara pengoperasian dan pemeliharaan sistem
secara keseluruhan. Buku itu harus diserahkan rangkap tiga.
19. Kontraktor harus menyerahkan kepada pengawas Kartu Garansi dan
Sertifikat keaslian (Certificate of Origin) dari pabrik pembuat peralatan.
20. Kontraktor harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang
dijelaskan baik dalam spesifikasi teknis ini ataupun yang tertera dalam
gambar rancangan, dimana bahan dan peralatan yang digunakan
sesuai dengan ketentuan pada spesifikasi bahan dan atau peralatan
yang dipasang dengan spesifikasi teknis yang dipersyaratkan,
merupakan kewajiban Kontraktor untuk mengganti bahan atau
peralatan tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan pada pasal ini
tanpa adanya ketentuan tambahan biaya.
1.2.

LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan dan peralatan, pemasangan,
pengujian-pengujian dan perbaikan-perbaikan selama masa pemeliharaan.
Pekerjaan tersebut terdiri dari:
a.

Pekerjaan Panel

Panel Utama Tegangan Rendah (PUTR)


b. Pekerjaan Kabel Daya Tegangan Rendah (TR).
Pekerjaan panel-panel penerangan (LP), Panel-panel Daya (PP) atau
MCB Box.
c. Pekerjaan penerangan dan kotak-kontak.
- Armature dan lampunya
- Saklar-saklar (tunggal, ganda, hotel dan grid switches)
- Kotak-kontak biasa (KKB)
- Kabel instalasi penerangan dan kotak-kontak
- Pipa instalasi pelindung kabel penerangan dan kotak-kontak
dengan kelengkapannya.
- Flexible conduit dari kotak-kotak sambung ke titik-titik lampu
d. Pekerjaan sistem pembumian
e. Pengurusan penyambungan daya listrik
f. Pekerjaaan sistem telepon
- Kotak-kontak telepon
- Pipa instalasi pelindung kabel beserta kelengkapannya.
KONSULTAN PERENCANA

ELK- 3

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Elektrikal
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

1.3.

Kabel instalasi telepon


TTB telepon
Pesawat telepon

GAMBAR GAMBAR RENCANA


Gambar-gambar rencana menunjukkan tata letak secara umum dari
peralatan yaitu kabel, panel, lampu dan lainnya.
Penyesuaian harus dilakukan di lapangan, karena keadaan sebenarnya
dari lokasi, jarak-jarak dan ketinggian ditentukan oleh kondisi lapangan.

1.4.

GAMBAR GAMBAR TERLAKSANA


Kontraktor harus membuat catatan-catatan yang cermat dari pelaksanaan
dan penyesuaian di lapangan. Catatan-catatan tersebut harus dituangkan
dalam satu set gambar A3 sebagai gambar sesuai pelaksanaan (as built
drawing). As built drawing harus segera diserahkan kepada pengawas
setelah pekerjaan selesai beserta blue printnya sebanyak 3 set.

1.5.

STANDAR DAN PERATURAN


1. Seluruh pekerjaan instalasi harus mengikuti standar dalam Peraturan
Umum Instalasi Listrik tahun (PUIL) 2000 atau standar-standar
internasional yang tidak bertentangan dengan PUIL.
2. Seluruh pekerjaan instalasi telepon harus dilaksanakan mengikuti
standar dan peraturan dari CCITT atau PT TELKOM.
3. Seluruh pekerjaan instalasi pengidera kebakaran harus dilaksanakan
mengikuti standar dan peraturan dari Dinas Penanggulangan Bahaya
Kebakaran, PUIL, Depnaker atau standar internasional lainnya.
Disamping standar dan peraturan-peraturan tersebut di atas, harus ditaati
pula peraturan-peraturan dan hukum setempat yang ada hubungannya
dengan pekerjaan-pekerjaan tersebut di atas.

1.6.

BAHAN BAHAN DAN TENAGA PELAKSANA


Semua bahan untuk seluruh pekerjaan ini harus dalam keadaan 100%
baru, dalam keadaan baik dan sesuai dengan yang dimaksud. Contoh
bahan harus diserahkan kepada pengawas sebelum pemasangan.
Kontraktor harus menempatkan di lapangan secara penuh (full time)
seorang koordinator yang ahli di bidangnya, berpengalaman dalam

KONSULTAN PERENCANA

ELK- 4

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Elektrikal
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

pekerjaan yang serupa dan dapat mewakili kontraktor dengan predikat


baik. Curriculum Vitae personil tersebut harus diserahkan kepada
konsultan pengawas.
Tenaga pelaksana lainnya harus dipilih yang sudah berpengalaman dan
sudah biasa menangani pekerjaan instalasi ini secara kuat, aman dan rapi.
1.7.

BROSUR DAN DATA TEKNIS


Kontraktor harus memberikan brosur peralatan-peralatan yang akan
dipasang, lengkap dengan data teknis serta ukuran-ukuran fisiknya

1.8.

PEMBOBOKAN DAN PEMOTONGAN


Kontraktor bertanggung-jawab terhadap penyempurnaan akibat dari semua
pemotongan dan pembobokan setiap konstruksi bangunan yang diperlukan
untuk konstruksi-konstruksi bangunan ini, kecuali hanya dalam keadaan
khusus dan secara jelas tercantum dalam gambar. Kontraktor tidak
diperkenankan melaksanakan pemotongan dan pemanasan bagian-bagian
struktur tanpa izin tertulis dari pengawas.

KONSULTAN PERENCANA

ELK- 5

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Elektrikal
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

BAB 2
PEKERJAAN SISTEM DISTRIBUSI DAYA LISTRIK
2.1.

LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini mencakup pengadaan bahan dan alat-alat, pemasangan dan
perbaikan-perbaikan selama masa pemeliharaan untuk sistem distribusi
daya listrik.
Item pekerjaan tersebut terdiri dari:

2.2.

Panel PUTR
Panel Daya (PP)
Panel Penerangan (LP)
Kabel Daya Tegangan Rendah 1 KV
Pekerjaan lainnya yang tidak disebutkan disini yang menunjang
pekerjaan-pekerjaan tersebut di atas

PANEL PUTR
1. Tipe
PUTR adalah tipe free standing, tertutup dan Outdoor dengan IP 56.
2. Standar
Panel harus dibuat mengikuti standar IEC dan standar lainnya seperti
VDE/DIN, BS, NEMA, NFPA dan sebagainya.
3. Karakteristik Panel
- Tegangan kerja
400 Volt
- Tegangan uji
3000 Volt
- Tegangan uji impuls
20.000 Volt
- Frekuensi
50 Hz
- Arus nominal busbar LV-MDP/PUTR minimal 1.5 kali kapasitas Circuit
Breaker utama.
4. Konstruksi
- Panel terbuat dari pelat baja setebal 2 mm dengan penguat besi siku
atau besi kanal. Box panel dicat dasar tahan karat di bagian luar dan
dalam, sebelum dicat akhir dengan cat oven warna abu-abu muda.
Busbar disangga secara kokoh dengan bahan insulator.
- Busbar netral dan busbar pentanahan dipasang pada sisi yang
berseberangan (atas dan bawah).
- Kotak panel dan benda konduktif lain yang tidak boleh bertegangan
harus dihubungkan dengan baik secara elektrik dengan busbar
pentanahan.

KONSULTAN PERENCANA

ELK- 6

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Elektrikal
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

Semua bagian yang menghantarkan listrik seperti busbar atau


terminal-terminal dan lain-lain harus silver plated atau dilapisi bahan
lain yang mencegah oksidasi. Ujung-ujung kabel harus mempunyai
sepatu kabel tipe compression.

5. Kabel daya tegangan rendah 1 KV


Kabel daya jenis NYFGbY dan NYY seperti ditunjukkan dalam gambar
sekualitas merk : Supreme, Kabelindo, Kabel Metal, Tranka Kabel
6. Pengujian kabel daya tegangan rendah
Sebelum dan sesudah dipasang, kabel TR harus diuji dengan pengujian
sebagai berikut :
Test insulasi
Test kontinyuitas
Test tahan pentanahan
7. Sistem pentanahan
Semua bagian metal yang dalam keadaan normal tidak bertegangan
harus dihubungkan menjadi satu secara elektrik dengan baik. Rel
pentanahan sepanjang panel harus disediakan dan bagian metal yang
disebut diatas harus dihubungkan. Rel pentanahan dihubungkan dengan
kawat tembaga (BC) berpenampang, dihubungkan dengan rod tembaga
berdiameter sesuai dengan gambar, ditanam sedalam 6 m atau sampai
diperoleh tahanan pentanahan maksimum 1 ohm.
8. Garansi
Sertifikat pengetesan dari pabrik pembuat kabel harus diserahkan.
Sertifikat tersebut harus menunjukkan bahwa kabel yang bersangkutan
adaah sesuai dengan standar yang berlaku. Bila kabel yang
bersangkutan mengalami kegagalan, maka pabrik pembuat kabel
bertanggung-jawab terhadap kabel tersebut, sampai kabel tersebut
berhasil dalam pengetesan ulang dan diterima baik oleh konsultan
pengawas.
9. Tambahan
Kontraktor harus menambahkan peralatan pembantu yang diperlukan
untuk pekerjaan ini (meskipun tidak disebutkan dalam persyaratan
teknis) untuk memberikan performance yang dikehendaki.

2.3.

PANEL DAYA ( PP )
1. Tipe
PP adalah tipe tertutup

KONSULTAN PERENCANA

ELK- 7

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Elektrikal
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

2. Standar
Panel harus dibuat mengikuti standar IEC dan standar lainnya seperti
VDE/DIN, BS, NEMA, dan sebagainya.
3. Karakteristik Panel
- Tegangan kerja
- Tegangan uji
- Tegangan uji impuls
- Frekuensi
- Arus nominal busbar PP minimal 1.5
utama.

400 Volt
3000 Volt
20.000 Volt
50 Hz
kali kapasitas Circuit Breaker

4. Konstruksi
- Panel terbuat dari pelat baja setebal 1.2 mm dengan penguat besi
siku atau besi kanal. Box panel dicat dasar tahan karat di bagian luar
dan dalam, sebelum dicat akhir dengan cat oven warna abu-abu
muda. Busbar disangga secara kokoh dengan bahan insulator.
- Busbar netral dan busbar pentanahan dipasang pada sisi yang
berseberangan (atas dan bawah).
- Kotak panel dan benda konduktif lain yang tidak boleh bertegangan
harus dihubungkan dengan baik secara elektrik dengan busbar
pentanahan.
- Semua bagian yang menghantarkan listrik seperti busbar atau
terminal-terminal dan lain-lain harus silver plated atau dilapisi bahan
lain yang mencegah oksidasi. Ujung-ujung kabel harus mempunyai
sepatu kabel tipe compression.
5. Kabel Daya Tegangan Rendah 1 KV
Kabel daya jenis NYY seperti ditunjukkan dalam gambar sekualitas merk
: Supreme, Kabelindo, Kabel Metal, Tranka Kabel
6. Pengujian Kabel Daya Tegangan Rendah
Sebelum dan sesudah dipasang, kabel TR harus diuji dengan pengujian
sebagai berikut :
Test Insulasi
Test Kontinyuitas
Test Tahan Pentanahan
7. Sistem Pentanahan
Semua bagian metal yang dalam keadaan normal tidak bertegangan
harus dihubungkan menjadi satu secara elektrik dengan baik. Rel
pentanahan sepanjang panel harus disediakan dan bagian metal yang
disebut diatas harus dihubungkan. Rel pentanahan dihubungkan dengan
kawat tembaga (BC), dihubungkan ke system pentanahan panel
tegangan rendah.
KONSULTAN PERENCANA

ELK- 8

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Elektrikal
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

8. Garansi
Sertifikat pengetesan dari pabrik pembuat kabel harus diserahkan.
Sertifikat tersebut harus menunjukkan bahwa kabel yang bersangkutan
adaah sesuai dengan standar yang berlaku. Bila kabel yang
bersangkutan mengalami kegagalan, maka pabrik pembuat kabel
bertanggung-jawab terhadap kabel tersebut, sampai kabel tersebut
berhasil dalam pengetesan ulang dan diterima baik oleh konsultan
pengawas.
9. Tambahan
Kontraktor harus menambahkan peralatan pembantu yang diperlukan
untuk pekerjaan ini (meskipun tidak disebutkan dalam persyaratan
teknis) untuk memberikan performance yang dikehendaki.

2.4.

PANEL PENERANGAN ( LP )
1. Tipe
LP adalah tipe tertutup.
2. Standar
Panel harus dibuat mengikuti standar IEC dan standar lainnya seperti
VDE/DIN, BS, NEMA, dan sebagainya.
3. Karakteristik Panel
- Tegangan kerja
- Tegangan uji
- Tegangan uji impuls
- Frekuensi
- Arus nominal busbar LP minimal 1.5
utama.

400 Volt
3000 Volt
20.000 Volt
50 Hz
kali kapasitas Circuit Breaker

4. Konstruksi
- Panel terbuat dari pelat baja setebal 1.2 mm dengan penguat besi
siku atau besi kanal. Box panel dicat dasar tahan karat di bagian luar
dan dalam, sebelum dicat akhir dengan cat oven warna abu-abu
muda. Busbar netral dan busbar pentanahan dipasang pada sisi yang
berseberangan (atas dan bawah).
- Pintu panel harus memunyai engsel di sebelah kanan. Di sebelah kiri
dilengkai handel dan kunci.
- Kotak panel dan benda konduktif lain yang tidak boleh bertegangan
harus dihubungkan dengan baik secara elektrik dengan busbar
pentanahan.
- Circuit breaker sekualitas merk: Merlin Gerin, Siemens atau AEG.
KONSULTAN PERENCANA

ELK- 9

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Elektrikal
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

5. Kabel Daya Tegangan Rendah 1 KV


Kabel daya NYY seperti ditunjukkan dalam gambar harus sekualitas merk :
Supreme, Kabelindo, Kabel Metal, Tranka Kabel
6. Pengujian Kabel Daya Tegangan Rendah
Sebelum dan sesudah dipasang, kabel TR harus diuji dengan pengujian
sebagai berikut :
Test Insulasi
Test Kontinyuitas
Test Tahan Pentanahan
7. Sistem Pentanahan
Semua bagian metal yang dalam keadaan normal tidak bertegangan
harus dihubungkan menjadi satu secara elektrik dengan baik. Rel
pentanahan sepanjang panel harus disediakan dan bagian metal yang
disebut diatas harus dihubungkan. Rel pentanahan dihubungkan dengan
kawat tembaga (BC), dihubungkan ke system pentanahan panel
tegangan rendah.
8. Garansi
Sertifikat pengetesan dari pabrik pembuat kabel harus diserahkan.
Sertifikat tersebut harus menunjukkan bahwa kabel yang bersangkutan
adalah sesuai dengan standar yang berlaku. Bila kabel yang
bersangkutan mengalami kegagalan, maka pabrik pembuat kabel
bertanggung-jawab terhadap kabel tersebut, sampai kabel tersebut
berhasil dalam pengetesan ulang dan diterima baik oleh konsultan
pengawas.
9. Tambahan
Kontraktor harus menambahkan peralatan pembantu yang diperlukan
untuk pekerjaan ini (meskipun tidak disebutkan dalam persyaratan
teknis) untuk memberikan performance yang dikehendaki.

KONSULTAN PERENCANA

ELK- 10

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Elektrikal
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

BAB 3
PENERANGAN DAN STOP KONTAK
3.3.

BAHAN DAN PERALATAN


3.4.1 Lampu dan armature
Lampu dan armature harus sesuai dengan yang dimaksudkan
seperti dalam gambar detail elektrikal.
Semua armature lampu yang terbuat dari bahan metal harus
mempunyai terminal pembumian.
Semua lampu fluoroscent dan lampu discharge perlu
dikompensasi dengan kapasitor karena tidak dipenuhi dengan
capasitor bank.
Reflektor harus mempunyai pemantul yang baik.
Box tempat ballast, starter dan terminal block harus cukup besar
dan dibuat sedemikian rupa sehingga panas yang ditimbulkan
tidak mengganggu kelangsungan kerja dan imur teknis
komponen lampu. Ventilasi dalam box harus cukup.
Kabel-kabel dalam box harus diberikan saluran atau klem-klem
tersendiri sehingga tidak menempel pada ballast. Box terbuat
dari plat baja tebal minimum 0.5 mm di cat warna dasar tahan
karat, kemudian di cat akhir dengan cat oven warna putih atau
warna lain yang disetujui.
Ballast harus mempunyai dudukan yang kuat dalam lampu,
tetapi mudah dibuka untuk diperiksa atau diangkat.
Ballast sekualitas merk dengan Phillips, Nais, Atco atau
Schwabe.
Tabung lampu fluorescent sekualitas merk Phillips, type TLD
nomor 54
Armature lampu pijar terdiri dari dudukan dan reflektor.
Armature sekualitas merk Interlite, Permatalite, Artolite.
1) Lampu Recesses Mounted 2 X TL 36W

KONSULTAN PERENCANA

ELK- 11

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Elektrikal
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

1. Luminer terbuat dari zinc coated white paint sheet steel


dengan tebal 0,5 mm.
2. Electrical gear ( ballast, ignitor dan capacitor ) terintegrasi di
dalam luminer
3. Menggunakan lampu TL-D Super 36W/865 dengan color
temperature 6500 Kelvin, color rendering Ra 80 dan lumen
output minimal 1275
4. Memenuhi standar IEC598
5. Dilengkapi dengan kapasitor untuk memperbaiki faktor daya
2) Lampu downlight recessed mounted 18W

6. Luminer terbuat dari bahan high quality sheet metal coldrolled steel dan diameter 170mm dan tinggi 100 mm
7. Reflektor terbuat dari bahan high-purity alumunium.
8. Ring di bagian bawah luminer tempat penjepit glass cover
terbuat dari bahan baja dengan finishing powder coating
9. Dilengkapi dengan glass cover
10. Ingress Protection IP 20
11. Electrical gear (ballast, ignitor dan capacitor) terpisah
dengan luminer.
12. Menggunakan
lampu
PL-C13W/865
dengan
color
temperature 6500 Kelvin, color rendering Ra 79 dan lumen
output minimal 900.
13. Memenuhi standar IEC598

KONSULTAN PERENCANA

ELK- 12

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Elektrikal
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

3) Lampu Barret Cyrcular 22W

14. Cover Acrylic


15. Electrical gear ( ballast, ignitor dan capacitor ) terintegrasi di
dalam luminer
16. Menggunakan lampu TL-D Super 20W/865 dengan color
temperature 6500 Kelvin, color rendering Ra 80 dan lumen
output minimal 1275
17. Memenuhi standar IEC598
18. Dilengkapi dengan kapasitor untuk memperbaiki faktor daya
19. Semua Armature sekualitas Interlite, Permatalite, Artolite
dan bola lampu merk Philips.
3.4.2 Pengetesan
Test penyalaan dilaksanakan setelah instalasi terpasang. Pada test
penyalaan ini akan diuji mutu instalasi.
3.4.3 Jaringan Instalasi
Proses pemasangan jaringan dengan menggunakan kabel tanah
mengikuti ketentuan ketentuan sebagai berikut:
1. Pemasangan kabel tanah di dalam tanah harus dilakukan
dengan cara sedemikian rupa sehingga kabel tersebut terhindar
dari kerusakan mekanis dan kimiawi yang mungkin timbul ada
tempat dimana kabel tanah tersebut terpasang.
2. Pelaksanaan penanaman kabel yang tidak dapat memenuhi
kedalaman 1.20 meter, maka penanaman kabelnya dilakukan
sebagai berikut :
- Minimum 0.80 meter di bawah permukaan tanah pada jalanjalan yang dilewati kendaraan.
- Minimum 0.60 meter di bawah permukaan tanah pada jalanjalan yang tidak dilewati kendaraan (pedestrian).
KONSULTAN PERENCANA

ELK- 13

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Elektrikal
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

Kabel tanah harus diletakkan pada pasir atau tanah halus,


galian tanah tersebut harus stabil, kuat dan rata dengan
ketentuan tebal lapisan pasir atau tanah halus tersebut tidak
lebih dari 10 cm di sekeliling kabel tanah tersebut.
Pada bagian atas pasir urug halus dipasang beton cetak
pelindung kabel dengan ukuran 40 cm x 20 cm x tebal 7 cm
atau sesuai gambar perencanaan.
Pada kondisi dimana terdapat kabel PLN tegangan
menengah atau tinggi dan kabel telekomunikasi maka kabel
tanah harus ditempatkan di atas kabel PLN (jarak 30 cm) dan
kabel telekomunikasi (jarak 3 cm).
Pada persilangan dimana terdapat kabel tanah dan kabel
lainnnya harus diambil salah satu tindakan pengamanan yang
disebutkan dalam ketentuan di bawah ini, keculai jika salah
satu kabel tanah yang bersilangan itu terletak dalam satu
saluran pasangan batu beton atau semacam itu yang
mempunyai tebal dinding sekurang-kurangnya 6 cm.
Di atas kabel tanah yang terletak di bawah, harus dipasang
tutup pelindung dari lempengan atau pipa beton atau
sekurang-kurangnya dari bahan yang tahan lama atau yang
sedrajat.
Di atas kabel yang terletak di atas, dipasang pipa belah beton
atau dari bahan lain yang cukup kuat, tahan lama dan tahan
api. Pipa belah ini harus dipasang menjorok keluar sekurangkurangnya 0.5 meter dari kabel yang terletak di bawah diukur
dari sisi luar kabel.

3.4.4 Kotak-Kontak Biasa ( KKB )


Kotak-kontak Biasa (KKB) yang dipakai adalah kotak-kontak satu
fasa. Semua kotak-kontak harus memiliki terminal fasa, netral dan
pentanahan. Kotak-kontak harus dari satu tipe yaitu untuk
pemasangan rata dinding dengan rating 250 Volt, 10 Amp.
3.4.5 Sakelar Dinding
Sakelar harus dari satu tipe yaitu untuk pemasangan rata dinding,
tipe rocker, memunyai rating 250 volt, 10 Amp dari jenis single atau
doble gangs atau multiple gangs (grid switches)
3.4.6 Kotak untuk Sakelar Dinding dan Kotak-Kontak
Kotak harus dari bahan baja dengan kedalaman minimal 35 mm.
Kotak harus mempunyai terminal pentanahan. Sakelar dan kotakkontak terpasang pada kotak
dengan menggunakan baut.
Pemasangan dengan cakar yang mengembang tidak diperbolehkan.

KONSULTAN PERENCANA

ELK- 14

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Elektrikal
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

3.4.7 Kabel Instalasi


Pada umumnya kabel instalasi kotak-kontak dan penerangan harus
kabel inti tembaga dengan insulasi PVC, satu inti atau lebih (NYY
dan NYM). Kabel harus mempunyai penampang minimum 2.5 mm2.
Kode warna insulasi kabel harus mengikuti ketentuan dalam PUIL
sebagai berikut:
- Fasa R,S,T : Merah, Kuning, Hitam
- Netral
: Biru
- Pembumian : Kuning Hijau
Sambungan kabel harus dibuat baik secara listrik dengan
menggunakan konus penyambungan (lasdop) plastik atau konektor
lain yang disetujui pengawas. Sambungan kabel hanya boleh
dilakukan dalam kotak penyambungan (T-doos) .Di dalam pipa tidak
boleh ada sambungan kabel.Kabel sekualitas merk Supreme,
Kabelindo, Tranka dan Kabel Metal.Lasdop harus dari merk 3M,
T&B.
3.4.8 Pipa Instalasi Pelindung Kabel
Pipa instalasi pelindung kabel yang dipakai adalah PVC conduit
khusus untuk instalasi listrik. Pipa, elbow, junction box dan
kelengkapan lainnya harus seauai antara satu dan lainnya.
Diameter yang dipakai adalah 20 mm dan 25 mm.
Pipa flexible harus dipasang untuk melindungi kabel antara
junction box dan armature lampu.
PVC conduit sekualitas merk: EGA, Clipsal.
3.4.

PEMASANGAN
3.4.1 Pemasangan Lampu - Lampu
Semua fixture penerangan dan perlengkapan-perlengkapan
harus dipasang oleh tukang-tukang yang berpengalaman
dengan cara yang harus disetujui oleh pengawas dan seperti
yang ditunjukkan dalam gambar.
Pada waktu diselesaikan pemasangan fixture penerangan,
seluruhnya harus dalam keadaan baik dan siap untuk bekerja
dalam kondisi sempurna serta bebas dari semua cacat /
kekurangan.
Pada waktu pemeriksaan akhir semua fixture dan perlengkapan
harus siap menyala.
Semua fixture dan perlengkapan harus bersih dari debu, plester
dan lain-lain.

KONSULTAN PERENCANA

ELK- 15

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Elektrikal
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

Semua reflektor, kaca, panil pinggir atau bagian-bagian lain


yang rusak sebelum pemeriksaan akhir harus diganti oleh
kontraktor tanpa tambahan biaya.

3.4.2 Sakelar dan Stop kontak Biasa


Tinggi pemasangan sakelar adalah 150 cm dari permukaan lantai
dan untuk Stop-kontak biasa harus 30 cm dari permukaan
lantai.Apabila ada lebih dari lima sakelar dinding atau Stop-kontak
biasa ditempatkan pada lokasi yang sama, maka dua deret Stopkontak tunggal, ganda atau multi gangs harus dipasang satu diatas
yang lain dan titik tengah deretan tersebut harus berda 1.45 cm di
atas permukaan lantai. Stop -kontak biasa dekat pintu atau jendela
harus dipasang 20 cm dari pinggir kusen pada sisi kunci seperti
ditunjukkan dalam gambar-gambar arsitektur, kecuali ditunjukkan
lain oleh pengawas.
3.5.

PENGUJIAN
-

Pengujian seluruh sistem diselenggarakan setelah seluruh pekerjaan


selesai. Pengujian sistem terdiri dari:
Pengujian tahanan isolasi tiap sirkit
Pengujian tahanan pembumian
Pengujian pemberian tegangan (Tes Fungsi)
Paling lambat 2 (dua) minggu sebelum pengujian dilaksanakan,
kontraktor harus sudah mengajukan jadwal dan prosedur pengujian
kepada pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
Pengujian harus disaksikan oleh pengawas.
Kontraktor harus membuat catatan mengenai hasil pengujian. Segala
biaya untuk penyelenggaraan pengujian ditanggung oleh kontraktor.
Kontraktor harus melakukan general test penerangan selama 3 x 24
jam.

KONSULTAN PERENCANA

ELK- 16

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Elektrikal
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

BAB 4
SISTEM TELEPON
4.1.

LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi penyediaan, pemasangan, pengujian, dan
pemeliharaan peralatan-peralatan di bawah ini:
a. Kotak-kontak telepon / outlet telepon
b. Kabel dan pipa instalasi telepon
c. Pesawat telepon
d. Pekerjan lain yang menunjang pekerjaan-pekerjan tersebut di atas.

4.2.

STANDAR DAN PERATURAN


Seluruh pekerjaan instalasi telepon harus dilaksanakan mengikuti standar
CCITT dan PT. TELKOM. Selain itu harus ditaati pula peraturan hukum
setempat yang ada hubungannya dengan pekerjaan tersebut di atas.
a. UU. 36/1999, tentang Telekomunikasi
b. PP No. 52/2000, tentang penyelenggara Telekomunikasi

4.3.

GAMBAR GAMBAR RENCANA


Gambar-gambar secara umum menunjukkan tata letak, instalasi dan lainlain. Penyesuaian harus dilakukan di lapangan, karena keadaan
sebenarnya dari lokasi, jarak-jarak dan ketinggian ditentukan oleh kondisi
lapangan.

4.4.

BAHAN- BAHAN, PERALATAN DAN TENAGA PELAKSANA


Bahan-bahan dan peralatan yang akan dipasang harus dalam keadaan
baru dan baik sesuai dengan yang dimaksud. Contoh bahan, brosur dan
gambar kerja (shop drawing) harus diserahkan kepada pengawas 2 (dua)
minggu sebelum pemasangan.Kontraktor harus menematkan secara penuh
(full time) seorang koordinator yang ahli di bidangnya, berpengalaman
dalam pekerjaan yang serupa dan dapat sepenuhnya mewakili kontraktor.
Curriculum Vitae petugas tersebut harus diserahkan kepada konsultan
pengawas seminggu sebelum yang bersangkutan memulai tugasnya.
Tenaga pelaksana dipilih hanya yang sudah berpengalaman dan mampu
menangani pekerjaan ini secara aman, kuat dan rapi.
a. Kotak-kontak telepon
Kotak-kontak dibuat rata dinding, terbuat dari bahan baja yang dilapisi
anti karat. Kotak-kontak telepon yang diperbolehkan adalah sekualitas
merk : Clipsal, National, Berker dan MK.

KONSULTAN PERENCANA

ELK- 17

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Elektrikal
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

b. Kabel
Kabel telepon harus dari jenis pasangan dalam berinsulasi PVC,
diameter konduktor 0.6 mm, kapasitas 2 pair.
Untuk jenis pasangan luar (under ground) berinsulasi galvanized Steel
type Armoured and Polyethylene Sheated, konduktor 0.6 mm,
kapasitas 60 pair.
c.

Pipa pelindung instalasi kabel


Pipa instalasi pelindung kabel yang dipakai adalah PVC conduit khusus
untuk instalasi listrik. Pipa, elbow, junction box dan kelengkapan
lainnya harus seauai antara satu dan lainnya. Diameter yang dipakai
adalah 20 mm dan 25 mm. Pipa flexible harus dipasang untuk
melindungi kabel antara junction box dan armature lampu.
PVC conduit sekualitas merk : EGA, Clipsal.

d. Tambahan
Kontraktor harus menambahkan peralatan pembantu yang perlu untuk
pekerjaan ini meskipun tidak disebutkan dalam persyaratan teknis
khusus untuk mencapai performance yang dikehendaki.
4.5.

PENGUJIAN
Kontraktor harus melakukan semua pengujian untuk mendemonstrasikan
bahwa bekerjanya kabel dan material yang telah selesai dipasang memang
benar-benar memenuhi persyaratan ini. Kontraktor harus menyediakan
personil dan peralatan yang perlu untuk melakukan pengujian.

4.6.

GAMBAR GAMBAR ASBUILT


Kontraktor harus membuat catatan-catatan yang cermat dari pelaksanaan
dan penyesuaian di lapangan. Catatan-catatan tersebut harus dituangkan
dalam satu set gambar A3 sebagai gambar sesuai pelaksanaan (as built
drawing). As built drawing harus segera diserahkan kepada pengawas
setelah pekerjaan selesai beserta blue printnya sebanyak 3 set.

KONSULTAN PERENCANA

ELK- 18

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Elektrikal
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

BAB 5
SISTEM FIRE ALARM
5.1.

LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi penyediaan, pemasangan, pengujian, dan
pemeliharaan peralatan-peralatan di bawah ini:
a. Detektor
b. Manual PushButton
c. Strobe Lamp dan Bell
d. Kabel dan pipa instalasi Fire Alarm
e. Tamper dan Flow Switch
f. Pekerjan lain yang menunjang pekerjaan-pekerjan tersebut di atas.

5.2.

STANDAR DAN PERATURAN


Semua bahan, peralatan dan cara pelaksanaan harus sesuai dengan
standar-standar yang berlaku, antara lain:
a. NFPA 72 - National Fire Alarm Code
b. Dinas Kebakaran Jawatan Keselamatan Kerja, SNI 03-3985-2000, PUIL
2000, Dinas Pemadam Kebakaran, Depnaker dan peraturan serta
hukum setempat mengenai pekerjaan ini.
c. Persyaratan spesifikasi Teknis Material yang sesuai rekomendasi dari
pabrik pembuatannya.

5.3.

BAHAN DAN PERALATAN


a. Semua bahan/peralatan harus baru, dalam arti bukan barang bekas atau
hasil perbaikan.
b. Bahan/Peralatan harus mempunyai kapasitas atau rating yang cukup.
c. Bahan/Peralatan harus sesuai dengan spesifikasi/Persyaratan.
d. Bahan/Peralatan
dari
tipe
/Klasifikasi
yang
sama
diminta
merk/perusahaan yang sama.

5.4.

PERANCANGAN
Gambar-gambar secara umum menunjukkan tata letak, instalasi dan lainlain. Penyesuaian harus dilakukan di lapangan, karena keadaan
sebenarnya dari lokasi, jarak-jarak dan ketinggian ditentukan oleh kondisi
lapangan.

KONSULTAN PERENCANA

ELK- 19

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Elektrikal
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

5.5.

PEMASANGAN
1. Peralatan
Posisi tempat pemasangan setiap peralatan (fixture) ditentukan oleh
gambar perencanaan. Pemasangan manual push button dan indicator
lamp bersatu dengan hydrant box, bilamana ada yang berada di luar
hydrant box maka dipasang di ketinggian 1.5 m dari lantai. Peralatan
fire alarm harus digrounding dengan hambatan maksimal 0.1 ohm.
2. Kabel & Conduit
a. Semua Kabel dan conduit yang dipasang mendatar harus dipasang
di dalam kabel tray atay menempel pada slab bangunan.
b. Semua kabel yang keluar dari rak peralatan harus menggunakan
kabel gland dan memakai flexible conduit.

5.6.

PENGUJIAN
Pengunjian terhadap system kerja peralatan harus dilakukan oleh agen
tunggal (authorized) penjualan peralatan tersebut dan pihak tersebut harus
menyiapkan sertifikat pemasangan yang baik dari instansi yang
berwenang.Pengujian terhadap kabel instalasi meliputi pengujian
kontinuitas kabel dan harus sesuai dengan PUIL 2000.

5.7.

GAMBAR ASBUILT
Kontraktor harus membuat catatan-catatan yang cermat dari pelaksanaan
dan penyesuaian di lapangan. Catatan-catatan tersebut harus dituangkan
dalam satu set gambar A3 sebagai gambar sesuai pelaksanaan (as built
drawing). As built drawing harus segera diserahkan kepada pengawas
setelah pekerjaan selesai beserta blue printnya sebanyak 3 set.

KONSULTAN PERENCANA

ELK- 20

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Elektrikal
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

BAB 6
SISTEM TATA SURYA
6.1.

LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi penyediaan, pemasangan,
pemeliharaan peralatan-peralatan di bawah ini:
1. Speaker
2. Kabel dan pipa instalasi Speaker
3. Terminal Box Tata Suara

6.2.

pengujian,

dan

STANDAR DAN PERATURAN


Semua bahan, peralatan dan cara pelaksanaan harus sesuai dengan
standar-standar yang berlaku, antara lain:
1. Persyaratan spesifikasi Teknis Material yang sesuai rekomendasi dari
pabrik pembuatannya.
2. PUIL 2000

6.3.

BAHAN DAN PERALATAN


1. Semua bahan/peralatan harus baru, dalam arti bukan barang bekas
atau hasil perbaikan.
2. Bahan/Peralatan harus mempunyai kapasitas atau rating yang cukup.
3. Bahan/Peralatan harus sesuai dengan spesifikasi/Persyaratan.
4. Bahan/Peralatan
dari tipe /Klasifikasi yang sama diminta
merk/perusahaan yang sama.

6.4.

PERANCANGAN
Gambar-gambar secara umum menunjukkan tata letak, instalasi dan lainlain. Penyesuaian harus dilakukan di lapangan, karena keadaan
sebenarnya dari lokasi, jarak-jarak dan ketinggian ditentukan oleh kondisi
lapangan.

6.5.

PEMASANGAN
1. Peralatan

Posisi tempat pemasangan setiap peralatan (fixture) ditentukan oleh


gambar perencanaan.
2. Kabel & Conduit

a. Semua Kabel dan conduit yang dipasang mendatar harus dipasang di


dalam kabel tray atay menempel pada slab bangunan.
KONSULTAN PERENCANA

ELK- 21

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Elektrikal
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

b. Semua kabel yang keluar dari rak peralatan harus menggunakan


kabel gland dan memakai flexible conduit.
6.6.

PENGUJIAN
Pengujian terhadap system kerja peralatan harus dilakukan oleh agen
tunggal (authorized) penjualan peralatan tersebut dan pihak tersebut harus
menyiapkan sertifikat pemasangan yang baik dari instansi yang
berwenang.
Pengujian terhadap kabel instalasi meliputi pengujian kontinuitas kabel dan
harus sesuai dengan PUIL 2000.

6.7.

GAMBAR ASBUILT
Kontraktor harus membuat catatan-catatan yang cermat dari pelaksanaan
dan penyesuaian di lapangan. Catatan-catatan tersebut harus dituangkan
dalam satu set gambar A3 sebagai gambar sesuai pelaksanaan (as built
drawing). As built drawing harus segera diserahkan kepada pengawas
setelah pekerjaan selesai beserta blue printnya sebanyak 3 set.

KONSULTAN PERENCANA

ELK- 22

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Elektrikal
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

BAB 7
SISTEM MATV
7.1.

STANDAR / RUJUKAN
1. Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL 2000).
2. Standar Pabrik Pembuat.
3. Spesifikasi Teknis Distribusi Tegangan Rendah.

7.2.

PROSEDUR UMUM
a. Contoh Bahan, Data Teknis dan Daftar Bahan.
1 Kontraktor harus menyerahkan contoh bahan, data teknis semua
bahan kepada Pengawas Lapangan untuk dipelajari dan disetujui,
sebelum pengadaan bahan.
2 Kontraktor harus membuat daftar bahan dan peralatan yang akan
digunakan dan menyerahkannya kepada Pengawas Lapangan untuk
disetujui.
b. Gambar Detail Pelaksanaan.
1 Kontraktor harus menyiapkan dan menyerahkan Gambar Detail
Pelaksanaan Sistem MATV kepada Pengawas Lapangan /
Konsultan Manajemen Konstruksi, untuk diperiksa dan disetujui
sebelum melakukan pemesanan barang.
2 Gambar Detail Pelaksanaan harus diserahkan sebelum pengadaan
bahan agar diperoleh cukup waktu untuk pemeriksaan. Bila
kontraktor mengabaikan prosedur ini sehingga terjadi keterlambatan
waktu maka keterlambatan menjadi resiko kontraktor dan tidak ada
tambahan waktu.
3 Bila ada perbedaan antara Gambar Kerja yang satu dengan Gambar
Kerja yang lain atau antara Gambar Kerja dengan Spesifikasi
Teknis, Kontraktor harus menyampaikannya kepada Pengawas
Lapangan untuk dicarikan jalan keluarnya.
4 Gambar Kerja Sistem MATV hanya menunjukkan tata letak bahan
dan peralatan, jalur kabel dan sambungan-sambungan. Gambar
Kerja dan spesifikasi teknis ini harus diikuti dengan se-seksama
mungkin.
5 Dalam mempersiapkan Gambar Detail Pelaksanaan, dimensi dan
ruang gerak yang digambarkan dalam Gambar Kerja Arsitektur,
Struktur dan Gambar Kerja lainnya yang berkaitan, harus diperiksa.

KONSULTAN PERENCANA

ELK- 23

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Elektrikal
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

6 Kontraktor harus dengan teliti memeriksa kebutuhan ruangan


dengan Kontraktor lain yang mungkin bekerja pada lokasi yang
sama untuk memastikan bahwa semua peralatan dapat dipasang
pada tempat yang telah ditentukan.

c.

Ketidaksesuaian.
1 Pengawas Lapangan / Konsultan Manejemen Kontruksi berhak
menolak semua bahan yang didatangkan atau dipasang yang tidak
memenuhi ketentuan dalam Gambar Kerja dan / atau Spesifikasi
Teknis. Barang yang ditolak harus dikeluarkan dari lokasi proyek
dalam kurun waktu selambat-lambatnya 2 x 24 jam sejak
dikeluarkannya perintah pengeluaran barang.
2 Bila bahan-bahan yang didatangkan ternyata menyimpang atau
berbeda dari yang ditentukan, Kontraktor harus membuat
pernyataan tertulis yang menjelaskan usulan penggantian berikut
alasan penggantian, dengan maksud bila diterima, akan segera
diadakan penyesuaian. Bila Kontraktor mengabaikan hal diatas,
Kontraktor bertanggung jawab melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan Gambar Kerja.

7.3.

BAHAN BAHAN
a. Umum.
1 Semua peralatan dan bahan-bahan harus berasal dari pabrik
pembuat/produk yang telah dikenal luas dan dari kualitas terbaik
seperti disebutkan dalam Spesifikasi Teknis ini.
2 Semua peralatan yang terpilih untuk digunakan harus sesuai untuk
daerah tropis dengan temperatur dan keadaan sekitarnya yang
dapat mencapai 40C dengan tingkat kelembaban mencapai 100%.
b. Perangkat Sistem MATV
1 Semua perangkat sistem MATV harus dalam keadaan baru,
dilengkapi sertifikat lulus uji pabrik dan petunjuk pemasangan serta
penggunaan dari pabrik pembuatnya.
2 Semua perangkat sistem MATV harus dilengkapi dengan data-data
berikut:
Merk dan nama pabrik,
Tipe/model,
Frekuensi,
Konsumsi Daya
Impedansi,

KONSULTAN PERENCANA

ELK- 24

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Elektrikal
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

Tanggapan Frekuensi,
Dimensi
Dan data lain yang diperlukan.
3 Perangkat sistem MATV harus terdiri dari serangkaian perangkat,
minimal sebagai berikut:
Antena Parabola Asiasat 12 feet c/w LNB
Receiver
Modulator
Decoder
Control Unit,
Head end amplifier dan active combiner,
Power Supply Unit,
Splitters,
Directional Coupler,
Pemutar Compact Disc
Rak Standar,
Panel Kipas
Dan lainnya seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
4 Perangkat diatas harus memiliki karakteristik sesuai standar dari
pabrik pembuatnya dan sesuai dengan kebutuhan yang ditentukan
dalam Gambar Kerja.
c.

Kabel.
Kabel harus dari jenis coaxial yang memiliki karakteristik sebagai
berikut :
Atenuasi rendah,
Untuk penanaman di bawah tanah,
Nominal Impedansi 75 ohm 2%,
Capacitance 53PF/m,
Seperti tipe RG6 dan RG 11 buatan Avaya, Bieffe atau yang setara
yang disetujui.

d. Socket TV
Semua socket TV harus sesuai untuk kabel coaxial tipe 75ohm.
e. Konduit.
Konduit untuk kabel-kabel yang menuju outlet antena dan peralatan
harus terbuat dari pipa baja lapis seng yang memenuhi standar JIS
C8305 seperti National atau Elpro, atau dari pipa uPVC tipe high
impact yang memenuhi standar BS 6099, seperti Clipsal dengan
diameter sesuai petunjuk Gambar Kerja.
KONSULTAN PERENCANA

ELK- 25

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Elektrikal
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

7.4.

PELAKSANAAN
a. Umum.
1. Sistem harus didesain untuk beroperasi pada 220V6%/50Hz, satu
fasa, suplai daya AC.
2. Sinyal yang dihasilkan oleh sistem yang berada di penerima (TV)
minimal 60 dB/mV dan maksimal 75 dB/mV
3. Semua kabel harus dipasang di dalam konduit.
4. Semua perangkat sistem MATV harus dipasang sesuai dengan
petunjuk pemasangan dari pabrik pembuatnya.
b. Pemasangan
1. Semua pekerjaan pengkabelan dan kelengkapannya harus
dilaksanakan sesuai standar dan ketentuan yang ditetapkan dalam
Spesifikasi Teknis Sistem Instalasi Tegangan Rendah
2. Semua perangkat yang dipasang harus dibumikan dengan baik.

7.5.

PENGUJIAN
Kontraktor harus melakukan semua pengujian untuk mendemontrasikan
bahwa bekerjanya kabel dan material yang telah dipasang memang benarbenar memenuhi persyaratan ini. Kontraktor harus menyediakan peralatan
yang perlu dan personil untuk melakukan semua pengujian.
a. Pengujian instalasi
Uji kontinuitas
Uji Kuat Sinyal (dB)
b. Pengujian simulasi kerja peralatan dan system
c. Paling lambat 2 (dua) minggu sebelum pengujian dilaksanakan,
kontraktor harus sudah mengajukan jadwal dan prosedur pengujian
kepada pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
d. Pengujian harus disaksikan oleh pengawas.
e. Kontraktor harus membuat catatan hasil pengujian. Segala biaya untuk
penyelenggaraan pengujian ditanggung oleh kontraktor.

KONSULTAN PERENCANA

ELK- 26

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Elektrikal
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

BAB 8
SISTEM DATA
8.1.

LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi :
1. Pengadaan dan pemasangan jaringan kabel data.
2. Pengadaan dan pemasangan stop kontak utk computer.
3. Pengadaan dan pemasangan HUB dan perlengkapannya.
4. Pengadaan dan pemasangan komputer server.

8.2.

STANDAR / RUJUKAN
a) PUIL 2000.
b) Standart IEEE 802.3, ISO 8802-3, dan standart pabrikan.

8.3.

BAHAN DAN DATA TEKNIS


1. Kontraktor harus menyerahkan pengajuan persetujuan material kapada
pihak pengawas ahli selambat lambatnya 3(tiga) hari sebelum
pekerjaan di maksud dilaksanakan
2. Kontraktor di wajibkan untuk memeriksa kembali atas segala ikuran
dan kapasitas peralatan (Equipment) yang akan dipasang. Apabila
terdapat keraguan raguan kontraktor harus segera menghubingi
pengawas ahli untuk berkonsultansi.
3. Pengambilan ukuran dan pemilihan kapasitas Equipment. Yang
sebelumnya tidak dikonsultasikan dengan Pengawas ahli apakah
terjadi kekeliruan maka hal tersebut menjadi tanggung jawab
Kontraktor. Untuk itu pemakaian material dan equipment harus
mendapat persetujuan Pengawas Ahli
4. Semua bahan dan peralatan yang di datangkan harus dalam keadaan
baik, baru, bebas dari segala cacat dan di lengkapi dengan label, data
teknis dan data lain yang diperlukan.
5. Pengawas Lapangan berhak menolak setiap bahan yang didatangkan
atau dipasang yang tidak memenuhi ketentuan Gambar kerja dari/atau
mengganti setiap pekerjaan yang di niali tidak sesuai, tanpa tambahan
biaya.
6. Kabel Data yang dipergunakan pada sistem jaringan komputer
menggunakan kabel Data tipe UTP CAT 5E. Pemasangannya
dimasukkan dalam pipa conduit PVC.

KONSULTAN PERENCANA

ELK- 27

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Elektrikal
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

7. Switch Hub harus jenis 10 Base T Switch dengan jumlah port sesuai
gambar, yang memenuhi standar IEEE 802.3 CSMA/CD, IEEE 802.3i
10 Base T, 10 Base-F (FL/FOIRL) dan ISO 8802-3, dan masing
masing harus dilengkapi dengan outlet tipe RJ-45.
8. Komputer server dengan spesifikasi SEPERTI PADA GAMBAR.
9. Semua jaringan kabel computer pada bangunan harus dipasang dan
ditempatkan dalam conduit sesuai dengan ketentuan Spesifikasi
Teknis Daya dan Distribusi.
10. Semua kabel data dan switch harus dipasang sesuai dengan petunjuk
pemasangan dari pabrik pembuatnya dan gambar Detail pelaksanaan
yang telah di setujui, pada tempat tempat seperti di tunjuk dalam
gambar kerja.
11. Setiap data outlet dan port panel harus dilengkapi dengan label
permanent yang jelas dan menggambarkan pengenal unit outlet port.
8.4.

GARANSI
Kontraktor harus menyerahkan kepada Pengawas Ahli, Garansi, tertulis
yang mencakup kelancaran pengoprasian peralatan selam 1 (satu) tahun,
dimulai dari saat penerimaan pengujian pengoprasian. Selama periode ini,
Kontraktor atau pabrik pembuat/pemasok harus memperbaiki atau
mengganti dan menanggung biaya setiap pekerjaan yang rusak atau cacat.

8.5.

PENGUJIAN
Kontraktor harus melakukan semua pengujian untuk mendemontrasikan
bahwa bekerjanya kabel dan material yang telah dipasang memang benarbenar memenuhi persyaratan ini. Kontraktor harus menyediakan peralatan
yang perlu dan personil untuk melakukan semua pengujian.
a. Pengujian instalasi
b.
c.

d.
e.

Uji kontinuitas
Pengujian simulasi kerja peralatan dan system
Paling lambat 2 (dua) minggu sebelum pengujian dilaksanakan,
kontraktor harus sudah mengajukan jadwal dan prosedur pengujian
kepada pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
Pengujian harus disaksikan oleh pengawas.
Kontraktor harus membuat catatan hasil pengujian. Segala biaya untuk
penyelenggaraan pengujian ditanggung oleh kontraktor.

KONSULTAN PERENCANA

ELK- 28

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Elektrikal
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

BAB 9
SISTEM CCTV
9.1.

STANDAR / RUJUKAN
a. Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL 2000).
b. Standar Pabrik Pembuat.
c. Spesifikasi Teknis Distribusi Tegangan Rendah.

9.2.

PROSEDUR UMUM
a. Contoh Bahan, Data Teknis dan Daftar Bahan.
1
Kontraktor harus menyerahkan contoh bahan, data teknis semua
bahan kepada Pengawas Lapangan untuk dipelajari dan disetujui,
sebelum pengadaan bahan.
2
Kontraktor harus membuat daftar bahan dan peralatan yang akan
digunakan dan menyerahkannya kepada Pengawas Lapangan
untuk disetujui.
b. Gambar Detail Pelaksanaan.
1
Kontraktor harus menyiapkan dan menyerahkan Gambar Detail
Pelaksanaan Sistem CCTV kepada Pengawas Lapangan /
Konsultan Manajemen Konstruksi, untuk diperiksa dan disetujui
sebelum melakukan pemesanan barang.
2
Gambar Detail Pelaksanaan harus diserahkan sebelum
pengadaan bahan agar diperoleh cukup waktu untuk
pemeriksaan. Bila kontraktor mengabaikan prosedur ini sehingga
terjadi keterlambatan waktu maka keterlambatan menjadi resiko
kontraktor dan tidak ada tambahan waktu.
3
Bila ada perbedaan antara Gambar Kerja yang satu dengan
Gambar Kerja yang lain atau antara Gambar Kerja dengan
Spesifikasi Teknis, Kontraktor harus menyampaikannya kepada
Pengawas Lapangan untuk dicarikan jalan keluarnya.
4
Gambar Kerja Sistem CCTV hanya menunjukkan tata letak bahan
dan peralatan, jalur kabel dan sambungan-sambungan. Gambar
Kerja dan spesifikasi teknis ini harus diikuti dengan se-seksama
mungkin.Dalam mempersiapkan Gambar Detail Pelaksanaan,
dimensi dan ruang gerak yang digambarkan dalam Gambar Kerja
Arsitektur, Struktur dan Gambar Kerja lainnya yang berkaitan,
harus diperiksa.
5
Kontraktor harus dengan teliti memeriksa kebutuhan ruangan
dengan Kontraktor lain yang mungkin bekerja pada lokasi yang
sama untuk memastikan bahwa semua peralatan dapat dipasang
pada tempat yang telah ditentukan.

KONSULTAN PERENCANA

ELK- 29

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Elektrikal
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

c. Pengiriman dan Penyimpanan.


1
Semua bahan dan peralatan yang didatangkan dan harus dalam
keadaan baik, baru, bebas dari segala cacat, dan dilengkapi
dengan label, data teknis dan data lain yang diperlukan.
2
Semua bahan dan peralatan harus disimpan dalam kemasannya
pada tempat yang aman dan terlindung dari kerusakan.
d. Ketidaksesuaian.
1
Pengawas Lapangan / Konsultan Manejemen Kontruksi berhak
menolak semua bahan yang didatangkan atau dipasang yang
tidak memenuhi ketentuan dalam Gambar Kerja dan / atau
Spesifikasi Teknis. Barang yang ditolak harus dikeluarkan dari
lokasi proyek dalam kurun waktu selambat-lambatnya 2 x 24 jam
sejak dikeluarkannya perintah pengeluaran barang.
2
Bila bahan-bahan yang didatangkan ternyata menyimpang atau
berbeda dari yang ditentukan, Kontraktor harus membuat
pernyataan tertulis yang menjelaskan usulan penggantian berikut
alasan penggantian, dengan maksud bila diterima, akan segera
diadakan penyesuaian. Bila Kontraktor mengabaikan hal diatas,
Kontraktor bertanggung jawab melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan Gambar Kerja..
9.3.

BAHAN - BAHAN
a. Umum.
1
Semua peralatan dan bahan-bahan harus berasal dari pabrik
pembuat/produk yang telah dikenal luas dan dari kualitas terbaik
seperti disebutkan dalam Spesifikasi Teknis ini.
2
Semua peralatan yang terpilih untuk digunakan harus sesuai
untuk daerah tropis dengan temperatur dan keadaan sekitarnya
yang dapat mencapai 40C dengan tingkat kelembaban mencaai
100%.
b. Perangkat Sistem CCTV
1
Semua perangkat sistem CCTV harus dalam keadaan baru,
dilengkapi sertifikat lulus uji pabrik dan petunjuk pemasangan
serta penggunaan dari pabrik pembuatnya.
2
Semua perangkat sistem CCTV harus dilengkapi dengan datadata berikut:
Merek dan nama pabrik,
Tipe/model,
Frekuensi,
Konsumsi Daya

KONSULTAN PERENCANA

ELK- 30

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Elektrikal
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

Impedansi,
Tanggapan Frekuensi,
Dimensi
Dan data lain yang diperlukan.
Perangkat sistem CCTV harus terdiri dari serangkaian perangkat
seperti yang ditunjukkan dengan gambar dan minimal sebagai
berikut:
IP DOME CCTV camera
Network Video recorder
Switcher CCTV camera
PC monitor
Perangkat diatas harus memiliki karakteristik sesuai standar dari
pabrik pembuatnya dan sesuai dengan kebutuhan yang
ditentukan dalam Gambar Kerja.

c. Kabel.
Kabel harus dari jenis coaxial RG-6U khusus CCTV yang memiliki
karakteristik sebagai berikut :
Atenuasi rendah,
Untuk penanaman di bawah tanah,
Nominal Impedansi 75 ohm 2%,
Capacitance 53PF/m,
d. Conduit.
Konduit untuk kabel-kabel yang menuju outlet dan peralatan harus
terbuat dari pipa uPVC tipe high impact yang memenuhi standar BS
6099, setara Clipsal dengan diameter sesuai petunjuk Gambar Kerja.
9.4.

PELAKSANAAN
a. Umum.
1
Sistem harus didesain untuk beroperasi pada 220VAC /50Hz..
2
Semua kabel harus dipasang di dalam konduit.
3
Semua perangkat sistem CCTV harus dipasang sesuai dengan
petunjuk pemasangan dari pabrik pembuatnya.
b. Pemasangan
1
Semua pekerjaan pengkabelan dan kelengkapannya harus
dilaksanakan sesuai standar dan ketentuan yang ditetapkan
dalam Spesifikasi Teknis Sistem Instalasi Tegangan Rendah
2
Semua perangkat yang dipasang harus dibumikan dengan baik.

KONSULTAN PERENCANA

ELK- 31

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Elektrikal
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

9.5.

PENGUJIAN
Kontraktor harus melakukan semua pengujian untuk mendemontrasikan
bahwa bekerjanya kabel dan material yang telah dipasang memang
benar-benar memenuhi persyaratan ini. Kontraktor harus menyediakan
peralatan yang perlu dan personil untuk melakukan semua pengujian.
1 Pengujian instalasi : Uji kontinuitas
2 Pengujian simulasi kerja peralatan dan system
3 Paling lambat 2 (dua) minggu sebelum pengujian dilaksanakan,
kontraktor harus sudah mengajukan jadwal dan prosedur pengujian
kepada pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
4 Pengujian harus disaksikan oleh pengawas.
5 Kontraktor harus membuat catatan hasil pengujian. Segala biaya
untuk penyelenggaraan pengujian ditanggung oleh kontraktor.

KONSULTAN PERENCANA

ELK- 32

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Mekanikal & Elektrikal
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

List Spesifikasi Produk Bahan dan Peralatan


Mekanikal & Elektrikal
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan
Rehabilitasi Puskesmas di kota Cirebon
Tahun 2016

No

Bahan / peralatan

Merk/Pembuat

MEKANIKAL
1

Pipa Air Bersih

Pipa PVC

Wavin, Pralon

Fitting PVC

Rucika

Fitting PPR

Fusiotherm, Ginde, SD

Lem PVC

Asoka

Roof Drain

Batur

Valve

Kitz, Onda

Pompa

Grundfos

Roof Tank

10

Unit AC

11

Pipa Refrigerant

12

Isolasi Pipa Refrigerant

Aeroflex, Insuflex, AB

13

Isolasi Pipa Drain

Aeroflex, Insuflex, AB

14

Unit Fan

15

Grille

Primawangi, Comfort Aire

16

APAR

Viking, Appron, Servvo

17

Head Sprinkler

18

Hydrant

19

BCV

20

Flow Switch

KONSULTAN PERENCANA

Fusiotherm, Ginde, SD

Penguin, Whale, Induro


Panasonic, Carrier, Daikin
Inaba Denco, Elgin

KDK, Panasonic, Kruger, Fantech

Tyco, Viking
Appron, Servvo, Yamato, Ozeki
Yoshitake, Globe
Johnson Control, System Sensor

ME- 33

Rencana Kerja dan Syarat Teknis


Pekerjaan Mekanikal & Elektrikal
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Puskesmas Kota Cirebon

ELEKTRIKAL
1

Kabel Power
NYFGBY

Kabel UTP

Sistymax,Belden, Avaya

Kabel ITC

Sistymax,Belden, Avaya

Kabel Grounding

Supreme, Kabelindo, Kabelmetal, Tranka

Pipa Instalasi HIC

Clipsal, Ginde, Ega

Housing Lampu

Lampu, Fitting, Ballast

MCB

Contactor

10

Saklar

Clipsal, Broco

11

Stop Kontak

Clipsal, Broco

12

Outlet Telepon

Clipsal, Broco

13

Outlet Data

Clipsal, Broco

14

Outlet MATV

Clipsal, Broco

15

Peralatan Fire Alarm

16

Peralatan Telepon

17

Surge Arrester

18

Peralatan Tata Suara

19

Peralatan Matv

Irco, Televes

20

Peralatan CCTV

Samsung, SONY

21

Hub Switch

22

Komputer Server

DELL, COMPAQ, HP

23

LCD Monitor

Phillips. Samsung, LG

24

LCD TV

KONSULTAN PERENCANA

NYY,

NYA,

Supreme, Kabelindo, Kabelmetal, Tranka

Metosu, Philips, ArtoLite


Philips
MG
MG, ABB

Simplex, Notifier
Panasonic
MG, ABB, Krone
TOA

TPLINK, DLINK,CISCO,HP

Samsung

ME- 34

Anda mungkin juga menyukai