PUSKESMAS MAJASEM
KONSULTAN PERENCANA
DAFTAR ISI :
BAB 1. PERSYARATAN UMUM PEKERJAAN STRUKTUR
1.1
Pendahuluan
1.2
1.3
Persyaratan Umum
Pelaksanaan pengukuran
18
2.2
Pekerjaan Tanah
19
2.3
22
2.4
31
KONSULTAN PERENCANA
33
STR
BAB 1
PERSYARATAN UMUM PEKERJAAN STRUKTUR
1.1.
PENDAHULUAN
Pekerjaan yang dilaksanakan adalah Rehabilitasi Puskesmas di kota
Cirebon - Jawa Barat Tahun 2016. Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh
Kontraktor / Pemborong dengan penuh keahlian, sesuai dengan ketentuan
yang terdapat dalam dokumen di bawah ini:
Gambar Perencanaan (DED),
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS),
Perincian Volume,
Berita Acara Penjelasan,
Selain mengacu pada dokumen di atas, Kontraktor / Pemborong harus
mengikuti petunjuk Konsultan Pengawas dan Tim Teknis.
1.2.
Batu Bata
Struktur
Tulangan
1.3.
PERSYARATAN UMUM
1.3.1
Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh Kontraktor / Pemborong
yang meliputi bagian-bagian pekerjaan yang dinyatakan dalam
Gambar Kerja serta Buku Rencana Kerja dan Syarat-Syarat
KONSULTAN PERENCANA
STR - 1
1.3.2
KONSULTAN PERENCANA
STR - 2
1.3.3
1.3.4
Rencana Kerja
a. Sebelum pekerjaan lapangan dimulai, Kontraktor wajib
membuat Rencana Pelaksanaan secara terperinci berupa
Barchart dan S-Curve bahan dan tenaga.
b. Rencana Kerja tersebut harus sudah diajukan kepada
Perencana, paling lambat 7 (tujuh) hari kalender setelah
SPMK diterima Kontraktor. Rencana Kerja yang telah disetujui
KONSULTAN PERENCANA
STR - 3
1.3.5
Mobilisasi
Mobilisasi yang dimaksud adalah mencakup hal-hal sebagai
berikut:
a. Transportasi peralatan konstruksi yang berdasarkan daftar
alat-alat konstruksi yang diajukan bersama penawaran, dari
tempat pembongkarannya ke lokasi dimana alat itu akan
digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan ini.
b. Pembuatan kantor Kontraktor / Pemborong, gudang dan lainlain di lokasi proyek untuk keperluan pekerjaan ini.
c. Dengan selalu disertai ijin Konsultan Pengawas, Kontraktor /
Pemborong
dapat
membuat
berbagai
perubahan,
pengurangan, dan atau penambahan terhadap alat-alat
konstruksi dan instalasinya.
d. Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari dari pemberitahuan
memulai kerja, Kontraktor / Pemborong harus menyerahkan
program mobilisasi kepada Konsultan Pengawas untuk
disetujui.
1.3.6
KONSULTAN PERENCANA
STR - 4
1.3.7
1.3.8
KONSULTAN PERENCANA
STR - 5
1.3.9
KONSULTAN PERENCANA
STR - 6
STR - 7
KONSULTAN PERENCANA
STR - 8
STR - 9
1.3.12 Laporan
a. Kontraktor wajib membuat Laporan Harian, Laporan
Mingguan dan Laporan Bulanan sebagai resume dari laporan
harian dan mingguan selama masa pelaksanaan, yang akan
diperiksa dan disetujui oleh Pengawas Lapangan dan
Pimpinan Proyek, yang memuat hal-hal sbb :
Jumlah tenaga menurut jenis/jabatan
Jumlah dan jenis bahan yang masuk yang disetujui dan
ditolak
Kegiatan, volume, dan satuan pekerjaan secara terperinci
Keadaan cuaca dan kejadian-kejadian lain
Peralatan yang dipakai
Anjuran/ perintah kepada Kontraktor.
b. Pelaksana lapangan setiap hari harus membuat Laporan
Harian mengenai segala hal yang berhubungan dengan
pelaksanaan pembangunan / pekerjaan, baik bersifat teknis
maupun administratif.
c. Dalam pembuatan laporan tersebut, pihak Kontraktor /
Pemborong harus memberikan data-data yang diperlukan
menurut data dan keadaan sebenarnya.
d. Laporan Mingguan dan Laporan Bulanan secara rutin dibuat
oleh Pengawas Lapangan dari Konsultan Pengawas.
e. Laporan-laporan tersebut di atas setiap minggu dan bulannya,
harus diserahkan kepada Pemimpin Proyek untuk bahan
monitoring.
KONSULTAN PERENCANA
STR - 10
STR - 11
KONSULTAN PERENCANA
STR - 12
c.
STR - 13
STR - 14
b.
c.
KONSULTAN PERENCANA
STR - 15
KONSULTAN PERENCANA
STR - 16
c.
Pembersihan Akhir
Pada saat selesainya pekerjaan lapangan, daerah proyek
harus tetap dijaga kebersihannya dan siap dipakai oleh
pemilik. Pihak Kontraktor/ Pemborong harus memulihkan
daerah proyek yang tidak merupakan bagian pekerjaan untuk
perbaikan seperti dijelaskan dalam dokumen kontrak sesuai
keadaan aslinya.
KONSULTAN PERENCANA
STR - 17
BAB 2
PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR
2.1.
PELAKSANAAN PENGUKURAN
a. Lingkup pekerjaan
Meliputi para pekerja ahli, bahan, peralatan dan kegiatan-kegiatan
yang diperlukan untuk menyelesaikan semua pekerjaan pengukuran
sesuai dengan RKS dan gambar rencana,
Pekerjaan pengukuran antara lain :
- Penetuan lokasi bangunan, jalan, landscaping dan lain-lain,
- Penentuan peil bangunan (horizontal dan vertikal).
b. Bahan dan peralatan
Theodolite, waterpas serta peralatan dan patok-patok yang kuat,
diperlukan dalam pengukuran. Semua peralatan ini harus dimiliki oleh
Kontraktor dan harus selalu ada bila sewaktu-waktu Konsultan
Pengawas memerlukan guna pemeriksaan.
c.
Syarat-syarat
Pengukuran harus dilakukan oleh tenaga yang betul-betul ahli dan
berpengalaman.
Pemeriksaan hasil pengukuran harus segera dilaporkan kepada
Konsultan Pengawas/ Panitia Pembangunan dan diminta
persetujuannya. Konsultan Pengawas juga akan mencocokkan peilpeil sebagai dasar dari jalan dan bangunan lainnya.
Ketidak cocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan
lapangan yang sebenarnya harus segera dilaporkan kepada
Konsultan Pengawas untuk dimintakan keputusannya.
Penentuan titik ketinggiaan dan sudut-sudut hanya dilakukan
dengan alat-alat waterpass/theodolith.
Pengukur sudut siku-siku dengan prisma atau benang secara azas
segitiga phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian-bagian kecil
yang telah diisetujui oleh Konsultan Pengawas.
Pada papan dasar pelaksanaan (bouwplank) harus dibuat tandatanda yang menyatakan as-as dan atau level/peil-peil dengan warna
yang jelas dan tidak mudah hilang jika terkena air/hujan.
d. Tata kerja
Lokasi, ukuran dan peil bangunan, jalan maupun bangunan-bangunan
lainnya ditentukan dalam gambar.
KONSULTAN PERENCANA
STR - 18
2.2.
PEKERJAAN TANAH
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, alat-alat dan
pengangkutan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan semua
Pekerjaan tanah seperti tertera pada gambar rencana dan spesifikasi
ini, termasuk tetapi tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut :
Pembersihan lahan.
Pengurugan dan pemadatan.
Pengukuran dan penggambaran kembali.
Pekerjaan yang berhubungan
Jalan dan Parkir
Pertamanan
Drainase Tapak.
Pekerjaan Pondasi
b. Galian tanah untuk pondasi/sloof
Semua galian harus dilaksanakan sesuai dengan gambar dan
syarat-syarat yang ditentukan menurut keperluan.
Dasar dari semua galian harus waterpass, bilamana pada dasar
setiap galian masih terdapat akar-akar tanaman atau bagian-bagian
gembur, maka ini harus digali keluar sedang lubang-lubang tadi diisi
kembali dengan pasir, disiram dan dipadatkan sehingga
mendapatkan kembali dasar yang waterpass.
Terhadap kemungkinan adanya air didasar galian, baik pada waktu
penggalian maupun pada waktu pekerjaan pondasi harus disediakan
pompa air atau pompa lumpur jika diperlukan dapat bekerja terus
menerus, untuk menghindari tergenangnya air pada dasar galian.
Kontraktor harus memperhatikan pengamanan terhadap dinding tepi
galian agar tidak longsor dengan memberikan suatu dinding
penahan atau penunjang sementara atau lereng yang cukup.
Juga kepada Kontraktor diwajibkan mengambil langkah-langkah
pengamanan terhadap bangunan lain yang berada dekat sekali
dengan lubang galian yaitu dengan memberikan penunjang
sementara pada bangunan tersebut sehingga dapat dijamin
bangunan tersebut tidak akan mengalami kerusakan.
Semua tanah kelebihan yang berasal dari pekerjaan galian, setelah
mencapai jumlah tertentu harus segera disingkirkan dari halaman
pekerjaan pada setiap saat yang dianggap perlu dan atas petunjuk
Konsultan Pengawas.
Bagian-bagian yang akan diurug kembali harus diurug dengan tanah
dan memenuhi syarat-syarat sebagai tanah urug.
KONSULTAN PERENCANA
STR - 19
Pelaksanaannya secara berlapis-lapis dengan penimbrisan lubanglubang galian yang terletak di dalam garis bangunan harus diisi
kembali dengan pasir urug yang diratakan dan diairi secara
dipadatkan sampai mencapai 95 % kepadatan maksimum yang
dibuktikan dengan test laboratorium.
Perlindungan terhadap benda-benda berfaedah. Kecuali ditunjukkan
untuk dipindahkan, seluruh barang-barang berharga yang mungkin
ditemui dilapangan harus dilindungi dari kerusakan, dan bila sampai
menderita kerusakan harus direparasi/diganti oleh Kontraktor atas
tanggungannya sendiri. Bila suatu alat pelayanan dinas yang sedang
bekerja ditemui dilapangan dan hal tersebut tidak tertera pada
gambar atau dengan cara lain yang dapat diketahui oleh Kontraktor
harus bertanggung jawab untuk mengambil setiap langkah apapun
untuk menjamin bahwa pekerjaan yang sedang berlangsung
tersebut tidak terganggu.
Bila pekerjaan pelayanan umum terganggu sebagai akibat pekerjaan
Kontraktor, Kontraktor harus segera mengganti kerugian yang terjadi
yang dapat berupa perbaikan dari barang yang rusak akibat
pekerjaan Kontraktor.
Sarana yang sudah tidak bekerja lagi yang mungkin ditemukan
dibawah tanah dan terletak di dalam lapangan pekerjaan harus
dipindahkan ke luar lapangan ketempat yang disetujui oleh
Konsultan Pengawas atas tanggungan Kontraktor.
c.
KONSULTAN PERENCANA
STR - 20
STR - 21
KONSULTAN PERENCANA
STR - 22
Bahan/ Material
Semen
Semen yang digunakan adalah Semen Portland Tipe I dan
merupakan hasil produksi dalam negeri satu merk. Semen harus
disimpan sedemikian rupa hengga mencegah terjadinya kerusakan
bahan atau pengotoran oleh bahan lain. Penyimpanan semen harus
dilakukan di dalam gudang tertutup, sedemikian rupa sehingga
semen terhindar dari basah atau kemungkinan lembab, terjamin
tidak tercampur dengan bahan lain.
Urutan penggunaan semen harus sesuai dengan urutan kedatangan
semen tersebut di lokasi pekerjan.
Agregat Kasar
Agregat untuk beton harus memenuhi seluruh ketentuan berikut ini :
- Agregat beton harus memenuhi ketentuan dan persyaratan dari
SII 0052-80 tentang "Mutu dan Cara Uji Agregat Beton". Bila
tidak tercakup di dalam SII 0052-80, maka agregat tersebut
harus memenuhi ketentuan ASTM C23 "Specification for
Concrete Aggregates".
- Atas persetujuan Konsultan Pengawas, agregat yang tidak
memenuhi persyaratan butir a., dapat digunakan asal disertai
bukti bahwa berdasarkan pengujian khusus dan atau pemakaian
nyata, agregat tersebut dapat menghasilkan beton yang
kekuatan, keawetan, dan ketahanannya memenuhi syarat.
- Di dalam segala hal, ukuran besar butir nominal maksimum
agregat kasar harus tidak melebihi syarat - syarat berikut :
seperlima jarak terkecil antara bidang samping dari cetakan
beton.
sepertiga dari tebal pelat.
3/4 jarak bersih minimum antar batang tulangan, atau berkas
batang tulangan.
Penyimpangan dari batasan-batasan ini diijinkan jika menurut
penilaian Tenaga Ahli, kemudahan pekerjaan, dan metoda
konsolidasi beton adalah sedemikian hingga dijamin tidak akan
terjadi sarang kerikil atau rongga.
Air
Air yang digunakan untuk campuran beton harus memenuhi
ketentuan-ketentuan berikut ini:
- Jika mutunya meragukan harus dianalisis secara kimia dan
dievaluasi mutunya menurut tujuan pemakaiannya.
KONSULTAN PERENCANA
STR - 23
atau
d = 12.47 G
dimana :
d = diameter nominal dalam mm,
B = berat baja tulangan (N/mm)
G = berat baja tulangan (kg/m)
KONSULTAN PERENCANA
STR - 24
FAKTOR PENGALI
< 15
15
1.16
20
1.08
25
1.03
> 30
STR - 25
Bagian Konstruksi
a. Pelat Fondasi/Poer
50 - 125
b. Kolom Struktur
75 - 150
c. Balok-balok
75 - 150
d. Pelat Lantai
75 - 150
KONSULTAN PERENCANA
STR - 26
f.
Pengangkutan adukan
Pengangkutan beton dari tempat pengadukan ke tempat
penyimpanan akhir (sebelum di tuang), harus sedemikian hingga
tercegah terjadinya pemisahan (segregasi) atau kehilangan material.
Alat angkut yang digunakan harus mampu menyediakan beton di
tempat penyimpanan akhir dengan lancar, tanpa mengakibatkan
pemisahan bahan yang telah dicampur dan tanpa hambatan yang
dapat mengakibatkan hilangnya plastisitas beton antara
pengangkutan yang berurutan.
STR - 27
Cetakan beton
Di dalam segala hal, cetakan beton (termasuk penyangganya) harus
direncanakan sedemikian rupa hingga dapat dibuktikan bahwa
penyangga dan cetakan tersebut mampu menerima gaya-gaya yang
diakibatkan oleh penuangan dan pemadatan adukan beton.
Cetakan harus sesuai dengan bentuk, ukuran dan batas-batas
bidang dari hasil beton yang direncanakan, serta tidak bocor dan
harus cukup kaku untuk mencegah terjadinya perpindahan tempat
atau kelongsoran dari penyangga.
Permukaan cetakan harus cukup rata dan halus serta tidak boleh
ada lekukan, lubang-lubang atau terjadi lendutan. Sambungan pada
cetakan diusahakan lurus dan rata dalam arah horisontal maupun
vertikal; terutama untuk permukaan beton yang tidak difinish
(expossed concrete).
Kecuali beton fondasi, cetakan dibuat dari multipleks dengan
ketebalan minimal 12 mm.
Kontraktor harus melakukan upaya-upaya sedemikian hingga
penyerapan air adukan oleh cetakan dapat dicegah.
Tiang-tiang penyangga harus direncanakan sedemikian rupa agar
dapat memberikan penunjang seperti yang dibutuhkan tanpa adanya
"overstress" atau perpindahan tempat pada beberapa bagian
konstruksi yang dibebani. Struktur dari tiang penyangga harus cukup
kuat dan kaku untuk menunjang berat sendiri dan beban-beban yang
ada di atasnya selama pelaksanaan.
Sebelum penulangan, cetakan harus diteliti untuk memastikan
kebenaran letaknya, kekuatannya dan tidak akan terjadi penurunan
dan pengembangan pada saat beton dituang, permukaan cetakan
harus bersih terhadap segala kotoran, dan diberi form oil unuk
mencegah lekatnya beton pada cetakan. Untuk menghindari
lekatnya form oil pada bajatulangan, maka pemberian form oil pada
cetakan harus dilakukan sebelum tulangan terpasang.
Cetakan beton dapat dibongkar dengan persetujuan tertulis dari
Konsultan Pengawas, atau jika umur beton telah melampaui waktu
sebagai berikut:
- Bagian sisi balok 48 jam (setara dengan 35 % fc)
- Balok tanpa beban konstruksi 7 hari (setara dengan 70 % fc)
- Balok dengan beban konstruksi 21 hari (setara dengan 95 %
fc)
- Pelat lantai/atap/tangga 21 hari (setara dengan 95 % fc)
KONSULTAN PERENCANA
STR - 28
k.
Pemadatan beton
Pemadatan
beton
harus
dilakukan
dengan
penggetar
mekanis/mechanical vibrator dan tidak diperkenankan melakukan
penggetaran dengan maksud untuk mengalirkan beton.
Pemadatan ini harus dilakukan sedemikian rupa hingga beton yang
dihasilkan merupakan massa yang utuh, bebas dari lubang-lubang,
segregasi atau keropos
Pada daerah penulangan yang rapat, penggetaran dilakukan
dengan alat penggetar yang mempunyai frekuensi tinggi untuk
menjamin pengisian beton dan pemadatan yang baik.
Alat penggetar tidak boleh disentuhkan pada tulangan terutama
pada tulangan yang telah masuk pada beton yang telah mulai
mengeras.
l.
KONSULTAN PERENCANA
STR - 29
KONSULTAN PERENCANA
STR - 30
2.4.
Bahan/ material
Bahan-bahan/ material yang digunakan berupa agregat kasar, agregat
halus, PC, dan sebagainya sesuai dengan yang dipakai pada beton
konstruksi. Demikian juga mengenai cara penyimpanan.
KONSULTAN PERENCANA
STR - 31
KONSULTAN PERENCANA
STR - 32
No Bahan / Peralatan
Merk / Pembuat
Batu Bata
Semen (PC)
Batu Kali
Beton
Besi beton
Pasir
Lokal
Kerikil
Lokal
Begesting
Perancah
Scafolding, Bambu
10
Beton Mixing
KONSULTAN PERENCANA
STR- 33
DAFTAR ISI :
BAB 1. PEKERJAAN PERSIAPAN
1.1
1.2
1.3
2.2
Umum
14
3.2
14
3.3
16
Umum
20
4.2
20
Umum
24
5.2
25
Umum
28
6.2
31
6.3
32
6.4
33
KONSULTAN PERENCANA
ARSITEKTUR
35
7.2
40
7.3
Pekerjaan Pintu
42
Lingkup Pekerjaan
45
8.2
Persyaratan Bahan
45
8.3
Pelaksanaan Pekerjaan
46
Lingkup Pekerjaan
47
9.2
Persyaratan Bahan
47
9.3
47
9.4
Bahan Bahan
48
9.5
Pemasangan
49
9.6
Pelaksanaan
49
9.7
49
50
10.2
52
KONSULTAN PERENCANA
ARSITEKTUR
54
BAB 1
PEKERJAAN PERSIAPAN
1.1.
Lingkup Pekerjaan :
Meliputi: pekerja-pekerja, ahli, bahan, peralatan dan kegiatankegiatan yang diperlukan, untuk menyelesaikan semua pekerjaan
pengukuran sesuai dengan RKS dan gambar.
Pekerjaan pengukuran antara lain :
Penentuan duga.
1.1.2
Syarat-syarat :
Pengukuran harus dilakukan oleh tenaga yang betul-betul ahli dan
berpengalaman.
Pemeriksaan : hasil pengukuran harus segera di laporkan kepada
Pengawas,
Panitia
Pembangunan
dan
dimintakan
persetujuannya. Pengawas juga akan menentukan patok utama
sebagai dasar dari gedung, jalan dan bangunan-bangunan
lainnya.
Pelaksana wajib melakukan pengukuran ulang dengan cermat
tidak sekedar melaksanakan titik dalam gambar perencanaan.
Kesalahan penentuan titik di lapangan menjadi tanggung jawab
penuh kontraktor.
1.1.3
KONSULTAN PERENCANA
ARS - 1
1.1.4
Tata Kerja :
Lokasi, ukuran dan duga gedung, doorlop, jalan maupun
bangunan-bangunan lainnya ditentukan dalam gambar. Jika
terdapat keragu-raguan supaya menanyakan kepada Pengawas.
1.2.
Lingkup Pekerjaan :
Secara umum Kontraktor Pelaksana menerima lahan terbangun
dalam keadaan rata, padat, tanpa sampah, tanpa reruntuhan.
Meliputi semua pekerjaan-pekerjaan, bahan-bahan, peralatanperalatan,
kegiatan-kegiatan
yang
diperlukan
untuk
menyelesaikan semua pekerjaan : stripping, grubbing,
penggalian, pengurugan, pemadatan dan lain-lain sesuai dengan
RKS dan gambar-gambar.
Pekerjaan pada seksi-seksi lain yang berhubungan dengan hal ini
antara lain pekerjaan untuk konstruksi.
1.2.2
Syarat-syarat :
Standar : Pengujian seperti disyaratkan dalam bab ini.
Laporan penyelidikan tanah : Laporan mengenai hal ini dapat
diperoleh di kantor Konsultan Perencana atau Pemberi Tugas.
Kerugian akibat perbedaan data daya dukung tanah menjadi
tanggung jawab pelaksana.
Pemeriksaan lapangan dan melihat kondisi-kondisi dan bahanbahan yang akan dikerjakan sebelum memulai pekerjaan.
Kontraktor diwajibkan menyerahkan kembali barang-barang hasil
pembongkaran gedung lama, yang sebelumnya telah ditetapkan
oleh pemberi tugas, barang/ inventaris apa yang diperlukan dari
gedung lama.
Pemeriksaan dan pengujian: Pekerjaan tanah yang dilakukan
akan diperiksa dan diuji pada laboratorium Penyelidikan Tanah
yang dipilih oleh Pengawas, MK disetujui panitia pembangunan.
Jasa-jasa Laboratorium akan meliputi :
KONSULTAN PERENCANA
ARS - 2
Biaya Pengujian
Kontraktor harus menanggung semua biaya pengujian.
Apabila hasil pengujian tidak memenuhi syarat yang
ditentukan maka Kontraktor harus menggali, mengurug dan
memadatkan lagi sampai pengujian memenuhi syarat yang
ditentukan atas biaya kontraktor sendiri.
Prosedur pengujian
Pengujian pemadatan terdiri atas test-test untuk mendapatkan
prosentasi relatif dari density maksimum yang dihasilkan oleh
pekerjaan-pekerjaan pemadatan yang dibandingkan dengan
test-test laboratorium sebelumnya untuk density kering secara
teoritis. Pengujian-pengujian dapat disesuaikan dengan
metode lain yang disetujui Konsultan Pengawas.
1.2.3
Bahan-bahan
Urugan : bahan-bahan urugan harus disetujui oleh Konsultan
Pengawas dan ditentukan sebagai berikut :
Bahan-bahan yang memenuhi syarat dari galian lapangan
Bahan-bahan yang didatangkan dari luar lapangan yaitu jenis
tanah yang berbutir kasar, tidak mengembangkan dan bebas
sampah-sampah, akar dan bahan-bahan organik lainnya.
Lapisan teratas urugan untuk bangunan setebal 30 cm tidak
boleh dimasuki butir-butir yang lebih kasar dari 3 cm.
Tanah untuk keperluan pengurugan taman disesuaikan
terhadap gambar dan BQ.
1.2.4
Tata Kerja :
1.2.4.1
KONSULTAN PERENCANA
Stripping : Memapras semua rumput dan tumbuhtumbuhan lainnya kecuali pohon-pohon yang
memang dipertahankan.
ARS - 3
1.2.4.2
1.2.4.3
1.2.4.4
Finish grading :
Di daerah untuk landscaping, elevasinya tidak boleh
berbeda dari 3 cm dengan elevasi yang tercantum
dalam gambar.
1.2.4.5
1.3.
Kontraktor
bertanggung
jawab
sepenuhnya
terhadap
kerusakan-kerusakan
termasuk
kerusakan-kerusakan bangunan disekitarnya akibat
pelaksanaan proyek tersebut.
yang
akan
telah
yang
Lingkup Pekerjaan :
Meliputi: Pekerja-pekerja, peralatan-peralatan, bahan-bahan yang
sehubungan dengan galian dan urugan untuk konstruksi seperti
yang tercantum dalam spesifikasi dan gambar-gambar.
KONSULTAN PERENCANA
ARS - 4
1.3.2
Syarat-syarat
a. Standar : Pengujian seperti disyaratkan dalam bab ini.
b. Laporan penyelidikan tanah untuk pondasi bangunan ini
dapat dilihat di kantor Konsultan Perencana Pemberi Tugas
atau Panitia Pembangunan, Konsultan Pengawas.
Pemeriksaan dan pengujian: Pekerjaan tanah yang dilakukan
akan diperiksa dan diuji pada laboratorium Penyelidikan
Tanah yang dipilih oleh Pengawas, MK disetujui panitia
pembangunan.
Jasa-jasa Laboratorium akan meliputi :
1.3.3
Bahan-bahan :
Urugan : bahan-bahan urugan harus disetujui oleh Konsultan
Pengawas dan ditentukan sebagai berikut :
Bahan-bahan yang memenuhi syarat dari galian lapangan
1.3.4
Tata Kerja :
a. Galian untuk Konstruksi : Urugan dan perataan tanah galian
untuk Konstruksi harus dikerjakan sesuai dengan Pasal 1.2.4
dan harus selesai sebelum pekerjaan seksi ini dimulai. Semua
KONSULTAN PERENCANA
ARS - 5
KONSULTAN PERENCANA
ARS - 6
BAB 2
PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN
2.1.
Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantunya yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan pekerjaan ini.
b. Pekerjaan pasangan batu bata ini meliputi dinding-dinding
bangunan pada ruang-ruang dan seluruh detail yang
disebutkan/ ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk
Pengawas.
2.1.2
Bahan-bahan
Persyaratan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Batu bata harus memenuhi SNI.SO4 - 89 - F
b. Semen Portland harus memenuhi SNI.SO4 - 89 - F
c. Pasir harus memenuhi SNI.SO4 - 89 - F
d. Air harus memenuhi PUBI - 1982 pasal 9
2.1.3
Pelaksanaan
a. Sebagian besar dinding batu bata dengan ukuran normal per
unit mentah: 5 x 11 x 23 cm, dengan menggunakan aduk
campuran 1 PC : 4 Pasir.
b. Untuk semua dinding luar dan dalam pada lantai dasar mulai
dari permukaan lantai sampai setinggi 20 cm dan setinggi 225
cm untuk kamar mandi serta daerah basah lainnya, digunakan
aduk campuran rapat air (trasraam) dengan campuran 1 PC :
2 Pasir.
c. Batu bata yang digunakan adalah batu bata lokal dengan
kualitas terbaik yang disetujui Pengawas, yaitu siku dan sama
ukurannya.
d. Sebelum digunakan batu bata harus direndam dalam bak air
atau drum hingga jenuh.
e. Setelah bata terpasang dengan baik dan benar, naad/siar-siar
harus dikerok sedalam 1 cm dan dibersihkan dengan sapu lidi
dan kemudian disiram air.
KONSULTAN PERENCANA
ARS - 7
f.
j.
KONSULTAN PERENCANA
ARS - 8
2.2.
Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan plesteran dan acian pada
seluruh dinding bata (termasuk dinding dalam shaft), kolom,
dinding beton, rumah genset dan lain-lain seperti yang dijelaskan
dalam gambar pelaksanaan. Meliputi pembuatan sudut baik
lengkung pada kolom, sudut siku pada pertemuan dinding, sudut
siku pada pertemuan komponen bangunan dengan dinding.
Meliputi pula pembuatan tali air pada dinding serta profil acian
menonjol pada dinding sesuai gambar.
2.2.2
Pengendalian Pekerjaan
Seluruh pekerjaan harus sesuai dengan syarat dalam :
a. NI - 2 1971
b. NI - 3 1970
c. NI - 8 1974
2.2.3
Bahan- bahan
a. Pasir
Pasir yang dipakai harus kasar, tajam, bersih dan bebas dari
tanah liat, lumpur atau campuran-campuran lain sesuai
dengan :
KONSULTAN PERENCANA
ARS - 9
NI - 3 pasal 14
NI - 2 pasal 3.3
b. Portland Cement
Portland Cement yang dipakai harus baru, tidak ada bagianbagian yang membantu dan dalam zak yang tertutup seperti
yang disyaratkan dalam NI-8. Jenis semen yang dipakai
dalam pekerjaan, yaitu merk Semen Gresik, Holcim,
Indocement.
c. Air
Air harus bersih, jernih dan bebas dari bahan-bahan yang
merusak seperti minyak, asam, atau unsur-unsur organik
lainnya.
2.2.4
Perencanaan
2.2.4.1
Acian
Acian dibuat dalam campuran 1 PC : 2 air (volume)
2.2.4.2
Campuran Plesteran
Perbandingan campuran dan pengujiannya dapat
dilaksanakan dalam waktu 1 (satu) minggu dan tidak
ada penambahan waktu lagi untuk itu.
2.2.4.3
Mesin Pengaduk
Pergunakan mesin-mesin pengaduk (molen) dan
peralatan yang memadai. Bersihkan semua permukaan
yang akan diplester dari bahan-bahan yang akan
KONSULTAN PERENCANA
ARS - 10
Pencampuran
Membuat
campuran
plesteran
tanpa
mesin
pengaduknya dapat dilaksanakan bila ada ijin dari
Pengawas.
2.2.4.5
Hasil
Hasil plesteran rata, tidak ditemukan retakan, bidang
lurus, sudut sesuai gambar, tidak keropos.
2.2.5
Pelaksanaan
2.2.5.1
KONSULTAN PERENCANA
Umum
Bersihkan permukaan dinding batu bata dari nodanoda debu, minyak cat dan bahan-bahan lain yang
dapat mengurangi daya ikat plesteran agar benarbenar siap untuk dilakukan pekerjaan plesteran.
merusak/
ARS - 11
(untuk
untuk
sama,
profil-
2.2.5.2
2.2.5.3
2.2.5.4
KONSULTAN PERENCANA
Plesteran Interior
Aplikasikan lapisan dasar pertama dengan bahanbahan secukupnya , dan tekan untuk menjamin
adanya kesatuan dengan dasar. Setelah lapisan
pertama diletakkan, sikat dengan hanya satu arah/
cara, untuk membentuk ikatan mekanik bagi
lapisan kedua. Pada permukaan-permukaan
vertikal, sikat secara horizontal.
Aplikasikan lapisan dasar kedua dengan bahanbahan secukupnya dan tekan untuk menjamin
ARS - 12
2.2.5.5
KONSULTAN PERENCANA
Plesteran Exterior
ARS - 13
BAB 3
PEKERJAAN LANTAI
3.1.
UMUM
3.1.1
Persyaratan
Pekerjaan finishing lantai baru boleh dilaksanakan setelah seluruh
pekerjaan plafond dan pemasangan lapisan-lapisan pada dinding
selesai dikerjakan. Apabila dipandang perlu dapat ditentukan lain
dengan persetujuan Pengawas.
Sebelum pekerjaan ini dilakukan, Kontraktor diwajibkan
mengadakan
pengecekkan
terhadap
peil
lantai
dan
kemiringannya.
Meskipun beberapa material finishing telah ditentukan warnanya,
namun sebelum dilaksanakan harus dipresentasikan terlebih
dahulu kepada Pemberi Tugas untuk menentukan warna yang
akan dipakai.
3.1.2
Pelaksanaan :
Tanah dasar terlebih dahulu harus dipadatkan dan diberi lapisan
pasir urug padat menurut ukuran yang telah ditentukan.
Pemadatan pasir dilakukan dengan penyiraman air.
Pekerjaan dan bahan-bahan terlebih dahulu harus mendapat
persetujuan Pengawas, Konsultan Perencana dan Pemberi
Tugas.
Pelaksanaan pekerjaan disesuaikan dengan spesifikasi bahan
penutup lantai yang dipakai.
Pada bahan penutup lantai yang berlubang akibat pengunci pintu,
harus dibingkai dengan aluminium yang direkatkan dengan
silicone sealant.
Pemasangan bahan lantai dilakukan oleh tenaga ahli.
3.2.
Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan pekerjaan sub lantai dengan beton tumbuk atau
sesuai dengan detail yang disebutkan/ ditunjukkan dalam gambar
agar siap untuk pemasangan material penutup lantai.
KONSULTAN PERENCANA
ARS - 14
Pengendalian Pekerjaan
Seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan dalam :
a. SNI.T15 - 1991 03
b. PUBB 1956
c.
DIN 18550
d. DIN 18555
3.2.3
Bahan-bahan
Sub Lantai beton tumbuk yaitu beton tumbuk dengan campuran 1
PC : 3 Pasir.
Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang harus diserahkan
contoh-contohnya dahulu, untuk mendapatkan persetujuan
Pengawas.
Kontraktor harus menyerahkan 2 (dua) copy ketentuan dan
persyaratan teknis operatif dari pabrik sebagai informasi bagi
Pengawas.
Bahan lain yang tidak terdapat pada daftar di atas (tetapi
dibutuhkan untuk penyelesaian atau penggantian pekerjaan)
harus baru, jenis dari kualitas terbaik dan harus disetujui
Pengawas.
Seluruh peralatan yang diperlukan harus disediakan Kontraktor di
lapangan.
3.2.4
Pelaksanaan
Untuk pasangan di atas pelat beton lantai, pelat beton diberi
lapisan plesteran (Screed) campuran 1 PC : 3 pasir setebal
minimal 2 cm atau lebih dengan memperhatikan kemiringan
lantai. Kecuali di bawah lapisan vinyl dengan persyaratan khusus.
Pelaksanaan sub lantai dari beton tumbuk ini dilakukan sampai
permukaan benar-benar rata dengan memperhatikan kemiringan
lantai.
Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan yang
berhubungan dengan pekerjaan lain, jika terjadi kerusakan akibat
KONSULTAN PERENCANA
ARS - 15
3.3.
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat-alat bantu lainnya untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan
yang bermutu baik.
Pemasangan lantai keramik ini dipasang pada seluruh detail yang
disebutkan/ ditunjukkan dalam gambar, berikut plint lantai dan
step-nosing tangga.
3.3.2
Persyaratan Bahan :
Jenis :
Plint Gypsum
Border Cutting
KONSULTAN PERENCANA
ARS - 16
Tipe :
3.3.3
Ketebalan Minimum
Daya Serap
: 1%
Kekerasan
Kekuatan Tekan
Mutu
Chemical Resistance
Bahan Pengisi
Bahan Perekat
Warna
warna
Syarat-syarat Pelaksanaan
Sebelum dimulai pekerjaan Kontraktor diwajibkan membuat shop
drawing mengenai pola keramik.
Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak,
cacat dan bernoda.
Alas dari lantai keramik di atas plat beton struktur adalah lantai
beton tumbuk dengan ketebalan minimal 2 cm atau lebih sesuai
dengan gambar
Adukan pasangan/ pengikat menggunakan bahan perekat seperti
yang disyaratkan.
Bahan keramik sebelum dipasang harus direndam dalam air
bersih (tidak mengandung asam alkali) sampai jenuh.
Hasil pemasangan lantai keramik harus merupakan bidang
permukaan yang benar-benar rata, tidak bergelombang, dengan
memperhatikan kemiringan di daerah basah dan teras/ balkon.
Jarak antara unit-unit pemasangan keramik satu sama lain (siarsiar), harus sama lebarnya, maksimum 3 mm, yang membentuk
KONSULTAN PERENCANA
ARS - 17
KONSULTAN PERENCANA
ARS - 18
Pengendalian Pekerjaan
Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan
peraturan-peraturan ASTM, peraturan keramik Indonesia
SNI.SO4-1989-F, SNI.SO6-1989-F dan SNI.SO5-1989-F.
Semen Portland harus memenuhi SNI.SO4-1989-F, pasir dan air
harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam SNI.SO41989-F dan SNI.T15-1991-03 dan ASTM.
Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu
harus diserahkan contoh-contohnya kepada Pengawas.
3.4.
PEKERJAAN WATERPROOFING
3.4.1
Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk kedalam pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga
kerja, bahan bahan peralatan dan alat bantu lainnya termasuk
pengangkutannya yang diperlukan untuk menyelesaikan
pekerjaan ini sesuai dengan yang dinyatakan dalam gambar,
memenuhi uraian syarat syarat di bawah ini serta memenuhi
spesifikasi dari pabrik yang bersangkutan.
Bagian-bagian yang harus di-waterproofing ini mencakup seluruh
bagian plat atap dan daerah-daerah basah lainnya, kecuali
daerah basah pada plat lantai.
3.4.2
Persyaratan Bahan
Menggunakan Pentens T-100
WATERPROOF),
merupakan
KONSULTAN PERENCANA
ARS - 19
3.4.4
Persyaratan Bahan
3.4.3.1
3.4.3.2
3.4.3.3
Syarat-syarat Pelaksanaan
3.4.4.1
3.4.4.2
KONSULTAN PERENCANA
ARS - 20
3.4.4.4
BAB 4
PEKERJAAN PELAPIS DINDING
4.1.
UMUM
4.1.1
Persyaratan
Pekerjaan pelapis dinding baru boleh dilaksanakan setelah
seluruh pekerjaan plesteran dinding selesai dikerjakan dan
mencapai waktu seperti yang disyaratkan. Apabila dipandang
perlu dapat ditentukan lain dengan persetujuan Pengawas.
Sebelum pekerjaan ini dilakukan, Kontraktor diwajibkan
mengadakan
pengecekkan
terhadap
peil
lantai
dan
kemiringannya.
Meskipun beberapa material finishing telah ditentukan warnanya,
namun sebelum dilaksanakan harus dipresentasikan terlebih
dahulu kepada Pemberi Tugas untuk menentukan warna yang
akan dipakai.
4.1.2
Pelaksanaan :
Pekerjaan dan bahan-bahan terlebih dahulu harus mendapat
persetujuan Pengawas, Konsultan Perencana dan Pemberi
Tugas.
KONSULTAN PERENCANA
ARS - 21
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam
terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik.
Pekerjaan dinding keramik ini meliputi seluruh detail yang
disebutkan/ ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk
Pengawas.
4.2.2
Persyaratan Bahan
Bahan Keramik Dinding :
Jenis
Produksi
: Roman
Bahan Perekat
ARS - 22
bagian ini, harus baru, kualitas terbaik dari jenisnya dan harus
disetujui Pengawas.
4.2.3
Syarat-syarat Pelaksanaan
Dinding-dinding bata, beton dan kolom-kolom beton dibersihkan
dari kotoran-kotoran dan sisa-sisa semen yang menempel,
kemudian permukaannya diplester halus dengan 1 PC : 2 PC
setebal 2 cm, menurut arah permukaan yang tertera dalam
gambar hingga rata dan tidak bergelombang.
Kemudian permukaan plesteran tersebut dikasarkan (dengan
menggaruk menyilang) agar lapisan yang akan dipasang terikat
kuat.
Keramik tile dipasang dengan menggunakan bahan perekat
setebal minimal 1 cm. Dengan lebar naad sesuai dengan
rekomendasi dari pabrik (kurang dari 2 mm). Naad ini diisi dengan
grouting hingga mencapai permukaan yang rata dan saling tegak
lurus. Kemudian dibersihkan dengan air keras.
Pada bagian-bagian sudut-sudut/ pojok-pojok/ tekukan-tekukan
pendek, harus dipasang bahan-bahan yang khusus dibuat untuk
itu (tile acccessories).
Pada permukaan dinding beton/ bata merah yang ada, keramik
dapat langsung diletakkan, dengan menggunakan perekat spesi 1
PC : 3 Pasir, diaduk baik memakai larutan supercement, jumlah
pemakaian adalah 10 % dari berat semen yang dipakai dengan
tebal adukan tidak lebih dari 1.5 cm atau bahan perekat khusus,
sehingga mendapatkan ketebalan dinding seperti tertera pada
gambar.
Keramik yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik,
warna, motif tiap keramik harus sama tidak boleh retak, gompal
atau cacat lainnya.
Pemotongan keramik harus menggunakan alat potong khusus
untuk itu, sesuai petunjuk pabrik.
Sebelum keramik dipasang, keramik terlebih dahulu harus
direndam air sampai jenuh.
Pola keramik harus memperhatikan ukuran/ letak dan semua
peralatan yang akan terpasang di dinding: Exhaust Fan, Panel,
Stop Kontak, Lemari Gantung, bracket tv dan lain-lain yang tertera
di dalam gambar.
Ketinggian peil tepi atas pola keramik disesuaikan gambar. Pada
Toilet, Spoel Hoek dan Janitor, keramik dipasang setinggi plafond.
KONSULTAN PERENCANA
ARS - 23
KONSULTAN PERENCANA
ARS - 24
BAB 5
PEKERJAAN LANGIT-LANGIT (PLAFOND)
5.1.
UMUM
5.1.1
Persyaratan
Pemasangan langit-langit baru boleh dilaksanakan setelah semua
peralatan yang terdapat di dalam langit-langit (kabel-kabel, pipapipa, ducting-ducting, alat penggantung dan penguat langit-langit)
siap dan selesai dikerjakan.
Sebelum
pelaksanaan,
Kontraktor
harus
mengajukan
contoh/sample untuk disetujui oleh Konsultan Perencana,
Pemberi Tugas dan Pengawas.
Meskipun beberapa material finishing telah ditentukan warnanya,
namun sebelum dilaksanakan harus dipresentasikan terlebih
dahulu kepada Pemberi Tugas untuk menentukan warna yang
akan dipakai.
Dalam kaitannya dengan jenis elemen lain yang terdapat dalam
rencana langit-langit haruslah mengacu pada gambar mekanikalelektrikal, sedangkan gambar arsitektur hanya memuat tata
letaknya saja.
5.1.2
Pelaksanaan
Sebelum
pemasangan,
Kontraktor
harus
memberikan
contoh/sample bahan penutup langit-langit dan harus mendapat
persetujuan Konsultan Perencana, Pengawas dan Pemberi
Tugas.
Penggantung langit-langit harus dibuat sedemikian rupa sehingga
diperoleh bidang langit-langit yang rata, datar dan tidak
melengkung.
Pemasangan langit-langit harus rata. Naad-naad yang pecah
pada waktu pemasangan harus diganti.
Kontraktor bertanggung jawab atas segala akibat yang mungkin
terjadi terhadap :
KONSULTAN PERENCANA
Kemungkinan pemasangan partisi, dimana ada bagianbagian partisi yang harus disangga oleh rangka langitlangit.
Kemungkinan
dibuatnya
pemeriksaan (man-hole).
lubang-lubang
ARS - 25
untuk
5.2.
Kemungkinan-kemungkinan
pemasangan
alat-alat
maintenance pada langit-langit di luar bangunan.
alat-alat
menjadi
Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi pengadaan tenaga, bahan, peralatan serta
pemasangan langit-langit gypsum board dengan rangka metal
furring 4,5 mm, yang dipasang pada ruang-ruang rawat inap,
koridor atau disebutkan dalam gambar.
5.2.2
Pengendalian Pekerjaan
Pemasangan langit-langit harus sesuai dengan syarat-syarat di
dalam:
a. NI - 5 - 1961
b. NI - 0458 - 1961
5.2.3
Bahan-bahan
5.2.3.1
Gypsum Board
Gypsum board yang dipakai adalah merk Jayaboard
dengan ukuran 120 x 240 cm, tebal 9 mm. Finishing
Gypsum Board dicat sesuai dengan Pasal
PEKERJAAN CAT, juga harus memiliki daya tahan
terhadap bahaya kebakaran minimal 60 menit.
5.2.3.2
Rangka Langit-langit
Rangka langit-langit menggunakan metal furring 4,5
mm. Rangka metal furring 4,5 mm di pasang dengan
modular 60x60 cm untuk plafond datar sedangkan
untuk drop ceilling mengikuti pola gambar atau sesuai
ketentuan pabrik gypsum.
5.2.3.3
Baja Penggantung
Dipakai baja atau gesper metal penggantung yang
dapat distel agar seluruh sistem langit-langit dapat
tetap rata permukaannya, setelah sistem-sistem
KONSULTAN PERENCANA
ARS - 26
5.2.4
Contoh-contoh
Pelaksanaan
5.2.4.1
KONSULTAN PERENCANA
ARS - 27
5.2.4.2
KONSULTAN PERENCANA
ARS - 28
BAB 6
PEKERJAAN PENGECATAN
6.1.
UMUM
6.1.1
Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi pengadaan tenaga, bahan cat (kecuali
ditentukan lain) dan peralatan untuk melaksanakan pekerjaan ini
termasuk alat-alat bantunya dan alat angkutnya (bila diperlukan),
ke tempat pekerjaan seperti yang tercantum dalam gambar,
uraian dan syarat teknis ini dan perjanjian kerja. Semua
pengecatan harus mendapat garansi tertulis (kartu garansi) dari
pabrikan. Cat yang digunakan adalah merk Dulux. Untuk dinding
luar menggunakan Dulux weathershield sedangkan untuk dinding
dalam menggunakan Dulux. (atau warna ditentukan kemudian).
Semua pekerjaan pengecatan harus mendapat garansi dari
pabrik. Untuk cat eksterior bergaransi 5 tahun dan interior 1
tahun.
6.1.2
Bahan-bahan
Pengecatan seluruh pekerjaan harus sesuai dengan NI-3 dan NI4 atau sesuai dengan spesifikasi dari pabrik cat yang
bersangkutan.
Kontraktor wajib membuktikan keaslian cat dari pabrik tersebut
mengenai hal-hal menunjukkan kemurnian cat yang digunakan,
antara lain :
Segel kaleng
Test laboratorium
KONSULTAN PERENCANA
ARS - 29
6.1.3
Pelaksanaan
6.1.3.1
KONSULTAN PERENCANA
Umum
Permukaan bahan yang akan dicat harus benarbenar sudah dipersiapkan untuk pengecatan,
sesuai persyaratan pabrik cat dan bahan yang
bersangkutan. Permukaan yang akan dicat harus
benar-benar kering, bersih dari debu, lemak/
minyak dan noda-noda yang melekat.
Kontraktor
wajib
memperbaiki/mengulangi/
mengganti kerusakan yang terjadi selama masa
pelaksanaan dan masa garansi, atas beban biaya
Kontraktor, selama kerusakan bukan disebabkan
oleh tindakan Pemberi Tugas.
ARS - 30
6.1.3.2
6.1.4
Teknis
Pembersihan
permukaan
harus
mendapat
persetujuan. Pekerjaan termasuk penggunaan
ongkos,
pencucian
dengan
air,
maupun
pembersihan dengan kain kering.
KONSULTAN PERENCANA
ARS - 31
Pengamanan Pekerjaan
Daerah-daerah yang sedang dicat agar ditutup dari pekerjaanpekerjaan lain, maupun kegiatan lain dan juga daerah tersebut
terlindung dari debu dan kotoran lainnya sampai cat tersebut
kering.
Lindungi pekerjaan ini dan juga pekerjaan atau bahan lain yang
dekat dengan pekerjaan ini seperti fitting-fitting, kusen-kusen dan
sebagainya dengan cara menutup/melindungi bagian tersebut
selama
pekerjaan
pengecatan
berlangsung.
Kontraktor
bertanggung jawab memperbaiki atau mengganti bahan yang
rusak akibat pekerjaan pengecatan tersebut.
6.2.
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengecatan seluruh permukaan langit-langit
gypsum board dengan finishing cat emulsi sesuai dengan gambar
dan petunjuk Pengawas.
6.2.2
Bahan-bahan
Cat serta pelapis lain menggunakan merk Dulux, yang terdiri dari:
Alkali Resisting Primer
Acrylic Wall Filler
Acrylic Emulsion untuk eksterior dan Emulsion untuk interior,
dengan warna-warna yang akan ditentukan kemudian.
6.2.3
Pelaksanaan
Sebelum dilakukan pengecatan pada permukaan langit-langit
harus diperhatikan mengenai:
KONSULTAN PERENCANA
ARS - 32
6.3.
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengecatan seluruh permukaan langit-langit
dan dinding beton ekspose sesuai dengan gambar atau petunjuk
Pengawas.
6.3.2
Bahan-bahan
Cat Acrylic Emulsion untuk eksterior dan Cat Emulsion untuk
interior merk Dulux.
Plamur menggunakan merk yang sama yang sudah disetujui
Pengawas dan digunakan hanya untuk interior, eksterior tidak
boleh menggunakan plamur.
6.3.3
Pelaksanaan
Sebelum dilakukan pengecatan pada permukaan langit-langit
harus diperhatikan mengenai:
KONSULTAN PERENCANA
ARS - 33
6.4.
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengecatan dinding bata/ bata ringan
seperti yang dinyatakan dalam gambar dan petunjuk Pengawas,
antara lain:
Pengecatan seluruh dinding bangunan bagian luar seperti dalam
gambar dan petunjuk Pengawas.
Seluruh pekerjaan ini harus mengacu pada ketentuan dalam SNI.
T11 - 1990 - F.
Pengecatan dinding bangunan bagian dalam seperti yang
dinyatakan dalam gambar dan petunjuk Pengawas.
6.4.2
Bahan-bahan
Untuk dinding bangunan bagian luar :
KONSULTAN PERENCANA
ARS - 34
6.4.3
Pelaksanaan
Sebelum dilakukan pengecatan pada permukaan dinding
tersebut, maka harus diperhatikan permukaan plesterannya dari :
Seluruh bidang pengecatan sudah bersih dari segala nodanoda atau kotoran/debu.
dilakukan
KONSULTAN PERENCANA
ARS - 35
BAB 7
PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA
7.1.
Lingkup Pekerjaan
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat
bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat
dicapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
Pekerjaan ini meliputi seluruh kusen pintu, kusen jendela, kusen
bovenlicht seperti yang dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar
perencanaan.
7.1.2
Persyaratan Bahan
7.1.2.1
Standar
Seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan
dalam:
7.1.2.2
diijinkan
adanya
celah
5. Powder Coating
KONSULTAN PERENCANA
ARS - 36
atau
Kadar Campuran :
Architectural billet 45 (AB45) dengan karakteristik
kekuatan sebagai berikut : Ultimate Strength 28.000 psi
Yield aluminium adalah 18 mikron.
7.1.2.4
Sealant
Sealant untuk kaca pada rangka aluminium harus
menggunakan bahan sejenis silicon sealant yaitu
Silicon Glazing Sealant produksi DOW CORNING .
7.1.2.5
7.1.2.6
Contoh-contoh
7.1.2.7
Aksesoris
Sekrup dari stainless steel kepala tertanam, weather
strip dari vinyl dan pengikat alat penggantung yang
dihubungkan dengan aluminium harus ditutup caulking
dan sealant. Angkur-angkur untuk rangka kusen
aluminium terbuat dari steel plate tebal 2-3 mm,
dengan lapisan zink tidak kurang dari 13 mikron
sehingga tidak dapat bergeser.
KONSULTAN PERENCANA
ARS - 37
7.1.2.8
Bahan Finishing
Finishing untuk permukaan kusen pintu yang
bersentuhan dengan bahan alkaline seperti beton,
adukan atau plesteran dan bahan lainnya harus diberi
lapisan finish dari laquer yang jernih atau anti corrosive
treatment dengan insulating varnish seperti asphaltic
varnish atau bahan insulation lainnya yang disetujui
Pengawas.
7.1.2.9
7.1.3
Syarat lainnya
Syarat-Syarat Pelaksanaan
Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor wajib meneliti gambargambar dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil lubang harus
diketahui) serta membuat contoh jadi untuk semua detail
sambungan dan profil aluminium yang berhubungan dengan
sistem konstruksi bahan lain.
Semua frame baik untuk kusen dinding kaca luar dan pintu
dikerjakan secara fabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran
KONSULTAN PERENCANA
ARS - 38
KONSULTAN PERENCANA
ARS - 39
7.1.5
Pengamanan Pekerjaan
Setelah pemasangan, kotor akibat noda-noda pada permukaan
kusen dapat dibersihkan dengan Volatile Oil.
KONSULTAN PERENCANA
ARS - 40
Lingkup Pekerjaan
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat
bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat
tercapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
Pekerjaan ini meliputi pembuatan daun pintu dan jendela panil
kaca seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
7.2.2
Persyaratan Bahan :
7.2.2.1
KONSULTAN PERENCANA
Bahan Rangka
ARS - 41
7.2.2.2
Penjepit Kaca
Digunakan penjepit kaca dari bahan karet yang
bermutu baik dan memenuhi persyaratan yang
ditentukan dari pabrik. Pemasangan disyaratkan hanya
1 (satu) sambungan serta harus kedap air dan bersifat
structural seal.
7.2.2.3
7.2.3
aluminium
Syarat-Syarat Pelaksanaan
Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk
meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi di lapangan
(ukuran dan lubang-lubang), termasuk mempelajari bentuk, pola,
KONSULTAN PERENCANA
ARS - 42
7.3.
PEKERJAAN PINTU
7.3.1
Lingkup Pekerjaan
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat
bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat
tercapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
Pekerjaan ini meliputi pembuatan daun pintu bahan Blockboard
lapis plastic laminate (HPL) ex. Gras Merino Merinova, Taco atau
seperti yang dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar.
7.3.2
Persyaratan Bahan
7.3.2.1
KONSULTAN PERENCANA
Bahan Kayu
7.3.2.2
Bahan Perekat
Untuk perekat digunakan lem kayu yang bermutu baik.
7.3.2.3
7.3.2.4
Bahan Finishing
Finishing untuk permukaan panil pintu menggunakan
lapisan Plastik laminated (HPL) ketebalan 3 mm, mutu
terbaik merk Gras Merino, Taco.
7.3.3
Syarat-Syarat Pelaksanaan
Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk
meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi di lapangan
(ukuran dan lubang-lubang), termasuk mempelajari bentuk, pola,
lay-out/ penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detaildetail sesuai gambar.
Harus diperhatikan semua sambungan siku/ sudut untuk rangka
kayu dan penguat lain yang diperlukan hingga terjamin
kekuatannya dengan memperhatikan/menjaga kerapian terutama
untuk bidang-bidang tampak tidak boleh ada lubang-lubang atau
cacat bekas penyetelan.
Semua kayu tampak harus diserut halus, rata, lurus dan siku-siku
satu sama lain sisi-sisinya, dan di lapangan sudah dalam keadaan
siap untuk penyetelan/ pemasangan.
Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi.
Pemotongan dan pembuatan profil kayu dilakukan dengan mesin
diluar tempat pekerjaan/pemasangan.
KONSULTAN PERENCANA
ARS - 44
Daun Pintu
KONSULTAN PERENCANA
ARS - 45
BAB 8
PEKERJAAN KACA DAN CERMIN
8.1.
8.2.
LINGKUP PEKERJAAN :
1.
2.
3.
4.
Bila
ada
kegagalan/keruntuhan
bertanggungjawab penuh.
kaca,
kontraktor
harus
PERSYARATAN BAHAN :
1.
Kaca adalah benda terbuat dari bahan gelas yang pipih. Pada
umumnya mempunyai ketebalan yang sama, mempunyai sifat tembus
cahaya, dapat diperoleh dari proses-proses tarik, gilas dan
pengambangan (Float Glass).
2.
3.
Kesikuan
Kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai sudut
serta tepi potongan yang rata dan lurus, toleransi kesikuan maximum
yang diperkenankan adalah 1.5 mm per meter.
4.
Cacat-cacat :
- Cacat-cacat lembaran bening yang diperbolehkan harus sesuai
ketentuan dari pabrik.
- Kaca yang digunakan harus bebas dari gelembung (ruang-ruang
yang berisi gas yang terdapat pada kaca).
- Kaca yang digunakan harus bebas dari komposisi kimia yang
dapat mengganggu pandangan.
- Kaca harus bebas dari keretakan (garis-garis pecah pada kaca
baik sebagian atau seluruh tebal kaca).
KONSULTAN PERENCANA
ARS - 46
- Kaca harus bebas dari gumpilan tepi (tonjolan pada sisi panjang
dan lebar kearah luar/masuk).
- Harus bebas dari benang (string) dan gelombang (wave). Benang
adalah cacat garis timbul yang tembus pandangan, gelombang
adalah permukaan kaca yang berubah dan mengganggu
pandangan.
- Harus bebas dari bintik-bintik (spots), awan (cloud) dan goresan
(scratch).
- Bebas lengkungan (lembaran kaca yang bengkok).
- Mutu kaca lembaran yang digunakan mutu AA.
- Ketebalan kaca lembaran yang digunakan tidak boleh melampaui
toleransi yang ditentukan oleh pabrik. Untuk ketebalan kaca 5 mm
kira-kira 0.3 mm.
5.
8.3.
PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pelaksanaan pemasangan kaca mengacu pada tatacara pelaksanaan
yang dikeluarkan oleh pabrik kaca tersebut.
KONSULTAN PERENCANA
ARS - 47
BAB 9
PEKERJAAN SANITAIR
9.1.
LINGKUP PEKERJAAN
Bagian ini meliputi pengadaan bahan-bahan, tenaga kerja dan jasa-jasa
lainnya sehubungan dengan pemasangan peralatan sanitair di ruangruang yang ditunjukkan di dalam gambar perencanaan.
9.2.
9.3.
PERSYARATAN BAHAN
1.
2.
3.
Barang yang dipakai adalah dari produk yang telah disediakan oleh
pabrik untuk masing-masing type yang dipilih.
4.
Barang yang dipakai adalah dari produk yang telah disyaratkan dalam
uraian dan syarat-syarat dalam buku.
SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
1.
2.
3.
Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor harus meneliti gambargambar yang ada dan kondisi di lapangan, termasuk mempelajari
bentuk, pola, penempatan, pemasangan sparing-sparing, cara
pemasangan dan detail-detail sesuai gambar.
4.
Bila ada kelainan dalam hal ini apapun antara gambar dengan
lapangan, gambar dengan spesifikasi dan sebagainya, maka
Kontraktor harus segera melaporkannya kepada Pengawas.
5.
KONSULTAN PERENCANA
ARS - 48
9.4.
6.
7.
BAHAN - BAHAN
9.4.1
Umum / Merk
Merk alat sanitair yang digunakan adalah dari merk TOTO. Jenis
dan tipe yang digunakan sesuai dengan Tabel Spesifikasi Sanitair
pada gambar
9.4.2
Closet
- Closet jongkok berikut segala kelengkapanya dengan tipe dan
warna yang sesuai dan di tentukan oleh perencana
- Closet duduk berikut segala kelngkapan dengan tipe dan
warna yang sesuai dan di tentukan oleh perencana
- Closet beserta kelengkapan yang dipasang adalah yang telah
di seleksi dan di pilih dengan baik, tidak ada bagian yang
gompal, retak atau cacat cacat lain yang telah di setujui
oleh perencana dan pengawas
9.4.3
Floor Drain
Bila tidak ditentukan lain dalam gambar untuk semua daerah
basah harus dari jenis yang terpasang pada lantai..
Setelah floor drain terpasang, pasangan harus rapih waterpass,
dibersihkan dari noda-noda semen dan tidak ada kebocoran.
9.4.4
Kitchen Sink
Untuk seluruh pantry, harus disediakan kitchen sink buatan lokal ,
terbuat dari bahan stainless steel, lengkap dengan trap dan
segala kelengkapannya. Kitchen sink untuk pantry mempunyai
bowl tunggal dengan lubang pembuangan ditengah.
9.4.5
Contoh-contoh
Kontraktor diminta untuk memperlihatkan contoh-contoh bahan
yang akan dipakai kepada Pengawas untuk disetujui.
Contoh-contoh yang telah disetujui akan dipakai sebagai
pedoman/standar bagi Pengawas untuk menerima/memeriksa
bahan yang dikirim ke lapangan oleh Kontraktor.
KONSULTAN PERENCANA
ARS - 49
9.5.
9.6.
PEMASANGAN
1.
Kontraktor harus minta ijin kepada Pengawas tentang cara, waktu dan
letak pemasangan peralatan sanitair pada Toilet, Pantry dan lain-lain.
2.
PELAKSANAAN
Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan yang
berhubungan dengan Mekanikal dan Elektrikal, agar pekerjaan M & E
tersebut tidak rusak. Jika terjadi kerusakan, maka Kontraktor harus
mengganti tanpa biaya tambahan.
9.7.
2.
Semua bahan untuk pekerjaan ini harus ditinjau dan diuji baik pada
pembuatan, pengerjaan maupun pelaksanaan di lapangan oleh
Pengawas atas tanggungan Kontraktor tanpa biaya tambahan.
KONSULTAN PERENCANA
ARS - 50
BAB 10
PEKERJAAN PENGGANTUNG, HANDLE, KUNCI
10.1.
KONSULTAN PERENCANA
Umum
Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga
pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan ini.
Bila ada kesalahan pemasangan karena kelalaiannya,
maka kontraktor tersebut harus mengganti tanpa biaya
tambahan.
10.1.3.2
KONSULTAN PERENCANA
Teknis
ARS - 52
10.2.
10.2.2.2
KONSULTAN PERENCANA
Pintu
Jendela
ARS - 53
10.2.2.3
Contoh
Kontraktor wajib mengajukan contoh bahan untuk
mendapatkan
persetujuan-persetujuan
Konsultan
Pengawas.
KONSULTAN PERENCANA
ARS - 54
No Bahan / Peralatan
Merk / Pembuat
Batu Bata
Semen (PC)
Pasir
Keramik
Gybsum board
GRC
Cat Dinding
Polyster
10
Kusen Alumunium
11
Silicon Sealant
12
Kaca
Lokal
13
Sanitair
TOTO
14
KONSULTAN PERENCANA
Dekkson
ARS- 54
DAFTAR ISI :
BAB 1. PERSYARATAN UMUM
1.1
Ketentuan Umum
1.2
Lingkup Pekerjaan
2.2
2.3
2.4
2.5
Perancangan
2.6
Pemasangan
2.7
Pengujian
Lingkup Pekerjaan
3.2
3.3
3.4
3.5
Perancangan
3.6
Pemasangan
3.7
Pengujian
3.8
Pengendalian
10
Lingkup Pekerjaan
11
4.2
11
4.3
11
4.4
Perancangan
12
4.5
Pemasangan
13
4.6
Pengujian
14
4.7
Gambar Asbuilt
14
KONSULTAN PERENCANA
BAB 1
PERSYARATAN UMUM
1.1.
KETENTUAN UMUM
1. Pada saat akan melaksanakan pekerjaan, pemborong wajib
menyerahkan terlebih dahulu gambar kerja (shop drawing) guna
mendapatkan persetujuan dari direksi. Gambar gambar kerja tersebut
diserahkan minimal 1 minggu sebelum pekerjaan dimulai.
2. Sebelum melaksanakan pekerjaan, kontraktor harus membuat
Rencana Kerja dengan jadwal disesuaikan dengan kontraktor yang
lain. Apabila terjadi sesuatu perubahan, kontraktor wajib memberikan
pemberitahuan secara tertulis kepada pengawas dan mengajukan
saran-saran perubahan/perbaikan.
3. Apabila terjadi suatu keadaan dimana pemborong tidak mungkin
menghasilkan suatu pekerjaan dengan kualitas baik, maka kontraktor
wajib memberikan saran-saran secara tertulis kepada pengawas untuk
mengadakan perubahan-perubahan perbaikan. Apabila hal ini tidak
dilakukan, maka kontraktor tetap bertanggung-jawab terhadap pada
kerugian yang mungkin ditimbulkannya.
4. Selama pelaksanaan, kontraktor wajib memberikan tanda berupa tinta
merah terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lapangan di
dalam shop drawing.
5. Kontraktor wajib melakukan tes parsial dan tes akhir serta
commissioning
terhadap
setiap
pekerjaan
instalasi
dan
mendokumentasikan setiap pelaksanaan dan hasil test dan diketahui
serta disetujui oleh pengawas.
6. Kontraktor harus menyerahkan kepada direksi gambar-gambar
instalasi sesungguhnya sebagaimana yang terpasang dalam bangunan
(as built drawing ) yang memuat lengkap terhadap segala perubahan.
Terdiri dari satu set di kertas kalkir dan dua set gambar copy.
7. Kontraktor harus membuat dan melaksanakan program pelatihan
(training) bagi operator yang ditunjuk oleh pemilik, baik mengenai cara
penggunaan maupun pemeliharaan sistem secara keseluruhan.
KONSULTAN PERENCANA
MKL- 1
1.2.
KONSULTAN PERENCANA
MKL- 2
BAB 2
SISTEM PLUMBING
2.1.
LINGKUP PEKERJAAN
1. Sistem pemipaan air bersih di dalam seperti ditunjukkan dalam gambar
Mekanikal lengkap dengan katup penyetop, elbow, sambungan T,
fitting dan perlengkapan lain yang diperlukan.
2. Suplai Air Panas yang akan melayani Gedung menggunakan Sistem
lokal (water heater listrik) untuk tiap toilet dan peralatan spoelhoek.
3. Semua alat plambing (fixture) yang direncanakan dipasang di dalam
bangunan, termasuk fitting, kran dan alat-alat sanitair lain yang
diperlukan.
2.2.
2.3.
KONSULTAN PERENCANA
MKL- 3
2.5.
PERANCANGAN
1. Pengisian jaringan air bersih dilakukan oleh sumber dari PDAM dan
dilengkapi dengan katub (Valve tipe GV) pada pipa utama sesuai
dengan gambar perencanaan.
2. Air bersih yang ada dalam jaringan kemudian didistribusikan ke setiap
alat plambing yang membutuhkan.
KONSULTAN PERENCANA
MKL- 4
2.6.
PEMASANGAN
1. Pelaksanaan pemasangan harus direncanakan dengan baik, dan
semua pembongkaran bagian-bagian bangunan lainnya hanya boleh
dilaksanakan setelah mendapat ijin secara tertulis dari konsultan
pengawas. Gambar-gambar pemasangan harus dibuat secara rinci
oleh kontraktor. Hal ini agar dapat diketahui dengan tepat letak/ukuran
lubang-lubang pada dinding yang diperlukan untuk jalur-jalur pipa.
Kontraktor bertanggung-jawab atas ukuran (dimensi) dan lokasi
lubang-lubang tersebut. Apabila diperlukan, dilakukan pembobokan /
penambalan tanpa tambahan biaya.
2. Kontraktor bertanggung-jawab atas penyediaan lokasi pemasangan
yang tepat. Pemasangan pada lokasi bangunan yang di cor dengan
beton dilaksanakan oleh kontraktor struktur, atas petunjuk kontraktor
plambing.
3. Selama pemasangan berlangsung, kontraktor harus menutup ujung
pipa yang terbuka untuk mencegah tanah, debu dan kotoran lain
masuk ke dalam pipa.
4. Semua sambungan yang menghubungkan pipa-pipa dengan ukuran
yang berbeda harus menggunakan reducing fitting. Sedapat mungkin
dilaksanakan belokan-belokan dengan jenis long radius. Belokanbelokan short radius hanya boleh digunakan apabila kondisi setempat
tidak memungkinkan memakai long radius, dan kontraktor harus
memberitahukan hal ini kepada pengawas. Fitting atau alat-alat yang
menimbulkan tahanan aliran yang tidak wajar tidak boleh digunakan.
5. Penggantung atau penumpu pipa harus terikat secara kuat pada
bangunan dengan menggunakan dynabolt atau fischer dilengkapi
dengan konstruksi baja bila memang diperlukan.
6. Semua peralatan dan perlengkapan tambahan yang diperlukan dalam
pekerjaan ini harus disediakan dan dilaksanakan oleh kontraktor tanpa
menuntut biaya tambahan.
2.7.
PENGUJIAN
1. Setelah pipa dipasang, seluruh jaringan pipa air bersih harus diuji
dengan tekanan uji sebesar 2 (dua) kali tekanan kerja (working
pressure) selama paling kurang 6 (enam) jam tanpa mengalami
kebocoran.
KONSULTAN PERENCANA
MKL- 5
2. Instalasi air bekas dan air kotor harus diuji dengan uji atau tes rendam
dengan media air selama kurang lebih 1x24 jam tanpa kebocoran.
3. Apabila suatu bagian dari pipa akan ditutup oleh tembok atau
konstruksi bangunan lainnya, maka bagian tersebut harus diuji dengan
cara yang sama seperti diatas sebelum ditutup dengan tembok atau
bagian bangunan lainnya.
4. Kontraktor harus melakukan penyetelan yang perlu pada semua alatalat pengaturan otomatik.
5. Apabila pada waktu pemeriksaan atau pengujian ada kerusakan maka
kontraktor harus mengganti bagian yang rusak tersebut dan pengujian
diulang sampai hasil pengujiannya diterima oleh pengawas.
6. Penggantian atas bagian yang rusak tersebut harus dengan yang baru.
Penambalan dengan bahan apapun tidak diperkenankan.
KONSULTAN PERENCANA
MKL- 6
BAB 3
SISTEM TATA UDARA DAN VENTILASI
3.1.
LINGKUP PEKERJAAN
1. Sistem AC untuk ruangan-ruangan tertentu seperti ditunjukkan dalam
gambar Mekanikal berupa INDOOR UNIT (IU) dan OUTDOOR UNIT
(OU) lengkap dengan pipa yang menghubungkan IU dan OU beserta
sistem drain.
2. Sistem ventilasi mekanis untuk ruangan tertentu, toilet dan pantry
seperti ditunjukkan dalam gambar Mekanikal.
3.2.
3.3.
KONSULTAN PERENCANA
MKL- 7
3.5.
PERANCANGAN
1. OU akan ditempatkan di luar ruangan yang akan dikondisikan
sebagaimana yang ditunjukkan dalam gambar Mekanikal. Melalui
sistem pipa tertutup, refrigeran disirkulasikan untuk melayani IU pada
ruangan-ruangan yang dikondisikan.
2. Air buangan hasil kondensasi dibuang ke saluran buangan melalui pipa
PVC di luar gedung.
3. Setiap ruangan yang dikondisikan pada dasarnya diharapkan
mempunyai temperatur ruangan yang dikondisikan sekitar 24 +/- 2 oC
dan kelembaban relatif sekitar 55%.
KONSULTAN PERENCANA
MKL- 8
PEMASANGAN
1. Kontraktor harus menjamin bahwa instalasi yang dipasang tidak boleh
mengakibatkan gangguan yang diperoleh dari transmisi suara dan
getaran ke dalam ruangan-ruangan yang akan dihuni. Kontraktor
bertanggung-jawab atas modifikasi-modifikasi yang perlu untuk
memenuhi syarat tersebut.
2. Selama pemasangan berlangsung, kontraktor harus menutup ujung
pipa yang terbuka untuk mencegah tanah, debu dan kotoran lain
masuk ke dalam pipa.
3. Pipa-pipa harus diberi tanda huruf atau nomor untuk identifikasi dengan
cara yang baik dan tidak mudah hilang / terhapus.
4. Kontraktor menyediakan dan memasang semua panel kontrol yang
diperlukan untuk instalasi ini dengan melakukan penyambunganpenyambungan (wiring) yang diperlukan sampai ke kabel feeder. Daya
panel AC untuk setiap mesin atau peralatan yang membutuhkan
tenaga listrik adalah tanggungjawab kontraktor.
5. Apabila ada peralatan-peralatan yang atau pekerjaan-pekerjaan yang
disediakan oleh pihak lain, yang termasuk dalam penyelesaian instalasi
AC dan fan, maka Kontraktor bertanggung-jawab atas peralatanperalatan dan pekerjaan tersebut.
6. Peralatan dan perlengkapan yang diperlukan dan tidak disediakan oleh
pemberi tugas maupun oleh kontraktor lainnya, harus disediakan dan
dilaksanakan oleh kontraktor AC dan fan. Dalam hal ini kontraktor
harus meneliti lingkup pekerjaan kontraktor lainnya.
3.7.
PENGUJIAN
1. Sesudah instalasi terpasang, kontraktor harus melakukan pengujian
selama minimum 3 x 24 jam terhadap penyetelan-penyetelan yang
perlu sehingga semua syarat unjuk kerja terpenuhi.
KONSULTAN PERENCANA
MKL- 9
PENGENDALIAN
Kontraktor harus menyerahkan/ melampirkan sertifikat test dari pabrik
pembuat peralatan FCU dan CU, antara lain:
- Test kapasitas unit
- Test getaran
- Test tingkat kebisingan (noise level)
KONSULTAN PERENCANA
MKL- 10
BAB 4
SISTEM FIRE FIGHTING
4.1.
LINGKUP PEKERJAAN
1. Sistem pemipaan beserta perlengkapannya yang meliputi pemipaan
pada instalasi distribusi pada setiap titik percabangan.
2. Pemasangan fixture fire fighting meliputi hydrant dan sprinkler beserta
accesoriesnya.
4.2.
4.3.
KONSULTAN PERENCANA
MKL- 11
- Dimensi
- Dan lain-lain
PERANCANGAN
Gambar-gambar rencana menunjukkan tata letak secara umum dari
peralatan yaitu pipa instalasi & fixture fire fighting.
Penyesuaian harus dilakukan di lapangan, karena keadaan sebenarnya
dari lokasi, jarak-jarak dan ketinggian ditentukan oleh kondisi lapangan.
1. Sistem pemipaan beserta perlengkapannya yang meliputi pemipaan
pada instalasi distribusi pada setiap titik percabangan.
2. Pemasangan fixture fire fighting meliputi hydrant dan sprinkler beserta
accesoriesnya.
3. Spesifikasi dan gambar menunjukkan diameter nominal pipa dan letak
serta arah dari masing-masing sistem pipa.
4. Seluruh pekerjaan yang terlihat pada gambar dan/atau spesifikasi
dipasang terintegrasi dengan kondisi bangunan dan menghindari
gangguan dengan bagian lainnya
KONSULTAN PERENCANA
MKL- 12
4.5.
PEMASANGAN
1. Pemipaan harus dikerjakan dengan cara yang benar untuk menjamin
kebersihan, kerapihan, ketinggian yang benar, serta memperkecil
banyaknya penyilangan.
2. Pekerjaan harus ditunjang dengan suatu ruang yang longgar, tidak
kurang dari 50 mm diantara pipa-pipa atau dengan bangunan dan
peralatan.
3. Semua pipa dan fitting harus dibersihkan dengan cermat dan teliti
sebelum dipasang, membersihkan semua kotoran, benda-benda tajam
atau runcing, serta penghalan lainnya.
4. Pekerjaan pemipaan harus dilengkapi dengan semua katup-katup yang
diperlukan antara lain katup penutup, pengatur, katup balik dan
sebagainya, sesuai dengan fungsi system dan yang diperlukan
digambar.
5. Semua pemipaan yang akan disambung dengan peralatan, harus
dilengkapi dengan UNION atau FLANGE.
6. Sambungan lengkung, reducer dan expander dan sambungansambungan pada pekerjaan perpipaan harus mempergunakan fitting
buatan pabrik.
7. Semua pekerjaan pemipaan harus dipasang secara menurun kearah
titik buangan. Drains dan vents harus disediakan guna mempermudah
pengisian maupun pengurasan.
8. Katup/valve harus mudah dicapai untuk pemeliharaan dan
penggantian. Pegangan katup/valve handled tidak boleh menukik.
9. Kecuali jika tidak terdapat dalam spesifikasi, pipe sleeves harus
disediakan dimana pipa-pipa menembus dinding-dinding, lantai, balok,
kolom atau langit-langit. Dimana pipa-pipa melalui dinding tahan api,
ruang-ruang kosong diantara sleeves dan pipa-pipa harus dipakai
dengan bahan rock-wool.
10. Selama pemasangan bila terdapat ujung-ujung pipa yang terbuka
dalam perpipaan yang tersisa pada setiap tahap pekerjaan harus
ditutup dengan menggunakan caps/plugs untuk mencegah masuknya
benda-benda lain.
11. Semua galian, harus juga termasuk penutupan kembali serta
pemadatan.
KONSULTAN PERENCANA
MKL- 13
PENGUJIAN
1. Sesudah instalasi terpasang, kontraktor harus melakukan pengujian
atau tes tekan terhadap seluruh pipa terpasang dalam kondisi belum
tersambung dengan fixture dan equipment utama selama minimum 6
jam sebesar 16 bar.
2. Selama pengujian berlangsung, Konsultan Pengawas & Supplier
alat/peralatan utama diwajibkan hadir untuk memberikan petunjuk.
3. Kontraktor harus menguji semua fixture hydrant dan sprinkler yang
telah terpasang pada beban normal dan menyerahkan data pengujian
kepada direksi sebagai arsip pemberi tugas.
4.7.
GAMBAR ASBUILT
Kontraktor harus membuat catatan-catatan yang cermat dari pelaksanaan
dan penyesuaian di lapangan. Catatan-catatan tersebut harus dituangkan
dalam satu set gambar kalkir sebagai gambar sesuai pelaksanaan (as built
drawing). As built drawing harus segera diserahkan kepada pengawas
setelah pekerjaan selesai beserta blue printnya sebanyak 3 set.
KONSULTAN PERENCANA
MKL- 14
DAFTAR ISI :
BAB 1. PERSYARATAN UMUM
1.1
Persyaratan Umum
1.2
Lingkup Pekerjaan
1.3
Gambar-Gambar Rencana
1.4
Gambar-Gambar Terlaksana
1.5
1.6
1.7
1.8
Lingkup Pekerjaan
2.2
2.3
2.4
11
3.2
Pemasangan
15
3.3
Pengujian
16
Lingkup Pekerjaan
17
4.2
17
4.3
Gambar-Gambar Rencana
17
4.4
17
4.5
Pengujian
18
4.6
Gambar-Gambar As built
18
Lingkup Pekerjaan
19
5.2
19
5.3
19
5.4
Perancangan
19
KONSULTAN PERENCANA
5.5
Pemasangan
20
5.6
Pengujian
20
5.7
Gambar-Gambar As built
20
Lingkup Pekerjaan
21
6.2
21
6.3
21
6.4
Perancangan
21
6.5
Pemasangan
21
6.6
Pengujian
22
6.7
Gambar-Gambar Asbuilt
22
Standart / Rujukan
23
7.2
Prosedur Umum
23
7.3
Bahan-Bahan
24
7.4
Pelaksanaann
26
7.5
Pengujian
26
Lingkup Pekerjaan
27
8.2
27
8.3
27
8.4
Garansi
28
8.5
Pengujian
28
29
9.2
Prosedur Umum
29
9.3
Bahan-Bahan
30
9.4
Pelaksanaan
31
9.5
Pengujian
32
KONSULTAN PERENCANA
33
BAB 1
KETENTUAN UMUM
1.1.
PERSYARATAN UMUM
1. Persyaratan umum merupakan bagian dari persyaratan teknis. Apabila
ada klausul dari persyaratan umum dituliskan dalam persyaratan
teknis, berarti menuntut perhatian khusus pada klausul-klausul tersebut
dan bukan berarti menghilangkan klausul-klausul lainnya dari
persyaratan umum. Klausul-klausul dalam persyaratan umum hanya
dianggap tidak berlaku apabila dinyatakan secara tegas dalam
persyaratan teknis.
2. Persyaratan teknis dimaksudkan untuk menjelaskan dan menegaskan
segala pekerjaan, bahan-bahan dan peralatan-peralatan yang
diperlukan untuk pemasangan, pengujian dan penyetelan dari seluruh
sistem, agar lengkap dan dapat berfungsi dengan baik.
3. Persyaratan teknis merupakan satu kesatuan dengan gambar-gambar
teknis yang menyertainya. Bila ada satu bagian pekerjaan yang hanya
disebutkan di dalam salah satu dari kedua dokumen tersebut, maka
kontraktor wajib melaksanakannya dengan baik dan lengkap.
4. Kontraktor harus menggunakan tenaga-tenaga yang ahli dalam
bidangnya, agar dapat menghasilkan pekerjaan yang baik dan rapi.
5. Kontraktor bertanggung-jawab dalam pengawasan yang ketat terhadap
jadwal atau urutan pekerjaan, sehingga tidak mengganggu
penyelesaian proyek secara keseluruhan pada waktu yang telah
ditetapkan.
6. Kontraktor harus menyatakan secara tertulis bahwa bahan-bahan dan
peralatan yang diserahkan harus memenuhi persyaratan yang telah
ditetapkan, dan pelaksanaan pekerjaan dilakukan secara wajar dan
terbaik. Instalasi yang dilakukan adalah lengkap dan dapat berjalan
dengan baik dalam kondisi yang terjelek sekalipun, tanpa mengurangi
atau menghilangkan bahan-bahan atau peralatan yang seharusnya
diadakan, walaupun tidak disebutkan secara nyata dalam persyaratan
teknis atau gambar-gambar teknis.
7. Semua peralatan dan bahan-bahan yang digunakan dan diserahkan
untuk penyelesaian pekerjaan harus dalam keadaan baru dan dari
kualitas terbaik.
KONSULTAN PERENCANA
ELK- 1
ELK- 2
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan dan peralatan, pemasangan,
pengujian-pengujian dan perbaikan-perbaikan selama masa pemeliharaan.
Pekerjaan tersebut terdiri dari:
a.
Pekerjaan Panel
ELK- 3
1.3.
1.4.
1.5.
1.6.
KONSULTAN PERENCANA
ELK- 4
1.8.
KONSULTAN PERENCANA
ELK- 5
BAB 2
PEKERJAAN SISTEM DISTRIBUSI DAYA LISTRIK
2.1.
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini mencakup pengadaan bahan dan alat-alat, pemasangan dan
perbaikan-perbaikan selama masa pemeliharaan untuk sistem distribusi
daya listrik.
Item pekerjaan tersebut terdiri dari:
2.2.
Panel PUTR
Panel Daya (PP)
Panel Penerangan (LP)
Kabel Daya Tegangan Rendah 1 KV
Pekerjaan lainnya yang tidak disebutkan disini yang menunjang
pekerjaan-pekerjaan tersebut di atas
PANEL PUTR
1. Tipe
PUTR adalah tipe free standing, tertutup dan Outdoor dengan IP 56.
2. Standar
Panel harus dibuat mengikuti standar IEC dan standar lainnya seperti
VDE/DIN, BS, NEMA, NFPA dan sebagainya.
3. Karakteristik Panel
- Tegangan kerja
400 Volt
- Tegangan uji
3000 Volt
- Tegangan uji impuls
20.000 Volt
- Frekuensi
50 Hz
- Arus nominal busbar LV-MDP/PUTR minimal 1.5 kali kapasitas Circuit
Breaker utama.
4. Konstruksi
- Panel terbuat dari pelat baja setebal 2 mm dengan penguat besi siku
atau besi kanal. Box panel dicat dasar tahan karat di bagian luar dan
dalam, sebelum dicat akhir dengan cat oven warna abu-abu muda.
Busbar disangga secara kokoh dengan bahan insulator.
- Busbar netral dan busbar pentanahan dipasang pada sisi yang
berseberangan (atas dan bawah).
- Kotak panel dan benda konduktif lain yang tidak boleh bertegangan
harus dihubungkan dengan baik secara elektrik dengan busbar
pentanahan.
KONSULTAN PERENCANA
ELK- 6
2.3.
PANEL DAYA ( PP )
1. Tipe
PP adalah tipe tertutup
KONSULTAN PERENCANA
ELK- 7
2. Standar
Panel harus dibuat mengikuti standar IEC dan standar lainnya seperti
VDE/DIN, BS, NEMA, dan sebagainya.
3. Karakteristik Panel
- Tegangan kerja
- Tegangan uji
- Tegangan uji impuls
- Frekuensi
- Arus nominal busbar PP minimal 1.5
utama.
400 Volt
3000 Volt
20.000 Volt
50 Hz
kali kapasitas Circuit Breaker
4. Konstruksi
- Panel terbuat dari pelat baja setebal 1.2 mm dengan penguat besi
siku atau besi kanal. Box panel dicat dasar tahan karat di bagian luar
dan dalam, sebelum dicat akhir dengan cat oven warna abu-abu
muda. Busbar disangga secara kokoh dengan bahan insulator.
- Busbar netral dan busbar pentanahan dipasang pada sisi yang
berseberangan (atas dan bawah).
- Kotak panel dan benda konduktif lain yang tidak boleh bertegangan
harus dihubungkan dengan baik secara elektrik dengan busbar
pentanahan.
- Semua bagian yang menghantarkan listrik seperti busbar atau
terminal-terminal dan lain-lain harus silver plated atau dilapisi bahan
lain yang mencegah oksidasi. Ujung-ujung kabel harus mempunyai
sepatu kabel tipe compression.
5. Kabel Daya Tegangan Rendah 1 KV
Kabel daya jenis NYY seperti ditunjukkan dalam gambar sekualitas merk
: Supreme, Kabelindo, Kabel Metal, Tranka Kabel
6. Pengujian Kabel Daya Tegangan Rendah
Sebelum dan sesudah dipasang, kabel TR harus diuji dengan pengujian
sebagai berikut :
Test Insulasi
Test Kontinyuitas
Test Tahan Pentanahan
7. Sistem Pentanahan
Semua bagian metal yang dalam keadaan normal tidak bertegangan
harus dihubungkan menjadi satu secara elektrik dengan baik. Rel
pentanahan sepanjang panel harus disediakan dan bagian metal yang
disebut diatas harus dihubungkan. Rel pentanahan dihubungkan dengan
kawat tembaga (BC), dihubungkan ke system pentanahan panel
tegangan rendah.
KONSULTAN PERENCANA
ELK- 8
8. Garansi
Sertifikat pengetesan dari pabrik pembuat kabel harus diserahkan.
Sertifikat tersebut harus menunjukkan bahwa kabel yang bersangkutan
adaah sesuai dengan standar yang berlaku. Bila kabel yang
bersangkutan mengalami kegagalan, maka pabrik pembuat kabel
bertanggung-jawab terhadap kabel tersebut, sampai kabel tersebut
berhasil dalam pengetesan ulang dan diterima baik oleh konsultan
pengawas.
9. Tambahan
Kontraktor harus menambahkan peralatan pembantu yang diperlukan
untuk pekerjaan ini (meskipun tidak disebutkan dalam persyaratan
teknis) untuk memberikan performance yang dikehendaki.
2.4.
PANEL PENERANGAN ( LP )
1. Tipe
LP adalah tipe tertutup.
2. Standar
Panel harus dibuat mengikuti standar IEC dan standar lainnya seperti
VDE/DIN, BS, NEMA, dan sebagainya.
3. Karakteristik Panel
- Tegangan kerja
- Tegangan uji
- Tegangan uji impuls
- Frekuensi
- Arus nominal busbar LP minimal 1.5
utama.
400 Volt
3000 Volt
20.000 Volt
50 Hz
kali kapasitas Circuit Breaker
4. Konstruksi
- Panel terbuat dari pelat baja setebal 1.2 mm dengan penguat besi
siku atau besi kanal. Box panel dicat dasar tahan karat di bagian luar
dan dalam, sebelum dicat akhir dengan cat oven warna abu-abu
muda. Busbar netral dan busbar pentanahan dipasang pada sisi yang
berseberangan (atas dan bawah).
- Pintu panel harus memunyai engsel di sebelah kanan. Di sebelah kiri
dilengkai handel dan kunci.
- Kotak panel dan benda konduktif lain yang tidak boleh bertegangan
harus dihubungkan dengan baik secara elektrik dengan busbar
pentanahan.
- Circuit breaker sekualitas merk: Merlin Gerin, Siemens atau AEG.
KONSULTAN PERENCANA
ELK- 9
KONSULTAN PERENCANA
ELK- 10
BAB 3
PENERANGAN DAN STOP KONTAK
3.3.
KONSULTAN PERENCANA
ELK- 11
6. Luminer terbuat dari bahan high quality sheet metal coldrolled steel dan diameter 170mm dan tinggi 100 mm
7. Reflektor terbuat dari bahan high-purity alumunium.
8. Ring di bagian bawah luminer tempat penjepit glass cover
terbuat dari bahan baja dengan finishing powder coating
9. Dilengkapi dengan glass cover
10. Ingress Protection IP 20
11. Electrical gear (ballast, ignitor dan capacitor) terpisah
dengan luminer.
12. Menggunakan
lampu
PL-C13W/865
dengan
color
temperature 6500 Kelvin, color rendering Ra 79 dan lumen
output minimal 900.
13. Memenuhi standar IEC598
KONSULTAN PERENCANA
ELK- 12
ELK- 13
KONSULTAN PERENCANA
ELK- 14
PEMASANGAN
3.4.1 Pemasangan Lampu - Lampu
Semua fixture penerangan dan perlengkapan-perlengkapan
harus dipasang oleh tukang-tukang yang berpengalaman
dengan cara yang harus disetujui oleh pengawas dan seperti
yang ditunjukkan dalam gambar.
Pada waktu diselesaikan pemasangan fixture penerangan,
seluruhnya harus dalam keadaan baik dan siap untuk bekerja
dalam kondisi sempurna serta bebas dari semua cacat /
kekurangan.
Pada waktu pemeriksaan akhir semua fixture dan perlengkapan
harus siap menyala.
Semua fixture dan perlengkapan harus bersih dari debu, plester
dan lain-lain.
KONSULTAN PERENCANA
ELK- 15
PENGUJIAN
-
KONSULTAN PERENCANA
ELK- 16
BAB 4
SISTEM TELEPON
4.1.
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi penyediaan, pemasangan, pengujian, dan
pemeliharaan peralatan-peralatan di bawah ini:
a. Kotak-kontak telepon / outlet telepon
b. Kabel dan pipa instalasi telepon
c. Pesawat telepon
d. Pekerjan lain yang menunjang pekerjaan-pekerjan tersebut di atas.
4.2.
4.3.
4.4.
KONSULTAN PERENCANA
ELK- 17
b. Kabel
Kabel telepon harus dari jenis pasangan dalam berinsulasi PVC,
diameter konduktor 0.6 mm, kapasitas 2 pair.
Untuk jenis pasangan luar (under ground) berinsulasi galvanized Steel
type Armoured and Polyethylene Sheated, konduktor 0.6 mm,
kapasitas 60 pair.
c.
d. Tambahan
Kontraktor harus menambahkan peralatan pembantu yang perlu untuk
pekerjaan ini meskipun tidak disebutkan dalam persyaratan teknis
khusus untuk mencapai performance yang dikehendaki.
4.5.
PENGUJIAN
Kontraktor harus melakukan semua pengujian untuk mendemonstrasikan
bahwa bekerjanya kabel dan material yang telah selesai dipasang memang
benar-benar memenuhi persyaratan ini. Kontraktor harus menyediakan
personil dan peralatan yang perlu untuk melakukan pengujian.
4.6.
KONSULTAN PERENCANA
ELK- 18
BAB 5
SISTEM FIRE ALARM
5.1.
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi penyediaan, pemasangan, pengujian, dan
pemeliharaan peralatan-peralatan di bawah ini:
a. Detektor
b. Manual PushButton
c. Strobe Lamp dan Bell
d. Kabel dan pipa instalasi Fire Alarm
e. Tamper dan Flow Switch
f. Pekerjan lain yang menunjang pekerjaan-pekerjan tersebut di atas.
5.2.
5.3.
5.4.
PERANCANGAN
Gambar-gambar secara umum menunjukkan tata letak, instalasi dan lainlain. Penyesuaian harus dilakukan di lapangan, karena keadaan
sebenarnya dari lokasi, jarak-jarak dan ketinggian ditentukan oleh kondisi
lapangan.
KONSULTAN PERENCANA
ELK- 19
5.5.
PEMASANGAN
1. Peralatan
Posisi tempat pemasangan setiap peralatan (fixture) ditentukan oleh
gambar perencanaan. Pemasangan manual push button dan indicator
lamp bersatu dengan hydrant box, bilamana ada yang berada di luar
hydrant box maka dipasang di ketinggian 1.5 m dari lantai. Peralatan
fire alarm harus digrounding dengan hambatan maksimal 0.1 ohm.
2. Kabel & Conduit
a. Semua Kabel dan conduit yang dipasang mendatar harus dipasang
di dalam kabel tray atay menempel pada slab bangunan.
b. Semua kabel yang keluar dari rak peralatan harus menggunakan
kabel gland dan memakai flexible conduit.
5.6.
PENGUJIAN
Pengunjian terhadap system kerja peralatan harus dilakukan oleh agen
tunggal (authorized) penjualan peralatan tersebut dan pihak tersebut harus
menyiapkan sertifikat pemasangan yang baik dari instansi yang
berwenang.Pengujian terhadap kabel instalasi meliputi pengujian
kontinuitas kabel dan harus sesuai dengan PUIL 2000.
5.7.
GAMBAR ASBUILT
Kontraktor harus membuat catatan-catatan yang cermat dari pelaksanaan
dan penyesuaian di lapangan. Catatan-catatan tersebut harus dituangkan
dalam satu set gambar A3 sebagai gambar sesuai pelaksanaan (as built
drawing). As built drawing harus segera diserahkan kepada pengawas
setelah pekerjaan selesai beserta blue printnya sebanyak 3 set.
KONSULTAN PERENCANA
ELK- 20
BAB 6
SISTEM TATA SURYA
6.1.
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi penyediaan, pemasangan,
pemeliharaan peralatan-peralatan di bawah ini:
1. Speaker
2. Kabel dan pipa instalasi Speaker
3. Terminal Box Tata Suara
6.2.
pengujian,
dan
6.3.
6.4.
PERANCANGAN
Gambar-gambar secara umum menunjukkan tata letak, instalasi dan lainlain. Penyesuaian harus dilakukan di lapangan, karena keadaan
sebenarnya dari lokasi, jarak-jarak dan ketinggian ditentukan oleh kondisi
lapangan.
6.5.
PEMASANGAN
1. Peralatan
ELK- 21
PENGUJIAN
Pengujian terhadap system kerja peralatan harus dilakukan oleh agen
tunggal (authorized) penjualan peralatan tersebut dan pihak tersebut harus
menyiapkan sertifikat pemasangan yang baik dari instansi yang
berwenang.
Pengujian terhadap kabel instalasi meliputi pengujian kontinuitas kabel dan
harus sesuai dengan PUIL 2000.
6.7.
GAMBAR ASBUILT
Kontraktor harus membuat catatan-catatan yang cermat dari pelaksanaan
dan penyesuaian di lapangan. Catatan-catatan tersebut harus dituangkan
dalam satu set gambar A3 sebagai gambar sesuai pelaksanaan (as built
drawing). As built drawing harus segera diserahkan kepada pengawas
setelah pekerjaan selesai beserta blue printnya sebanyak 3 set.
KONSULTAN PERENCANA
ELK- 22
BAB 7
SISTEM MATV
7.1.
STANDAR / RUJUKAN
1. Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL 2000).
2. Standar Pabrik Pembuat.
3. Spesifikasi Teknis Distribusi Tegangan Rendah.
7.2.
PROSEDUR UMUM
a. Contoh Bahan, Data Teknis dan Daftar Bahan.
1 Kontraktor harus menyerahkan contoh bahan, data teknis semua
bahan kepada Pengawas Lapangan untuk dipelajari dan disetujui,
sebelum pengadaan bahan.
2 Kontraktor harus membuat daftar bahan dan peralatan yang akan
digunakan dan menyerahkannya kepada Pengawas Lapangan untuk
disetujui.
b. Gambar Detail Pelaksanaan.
1 Kontraktor harus menyiapkan dan menyerahkan Gambar Detail
Pelaksanaan Sistem MATV kepada Pengawas Lapangan /
Konsultan Manajemen Konstruksi, untuk diperiksa dan disetujui
sebelum melakukan pemesanan barang.
2 Gambar Detail Pelaksanaan harus diserahkan sebelum pengadaan
bahan agar diperoleh cukup waktu untuk pemeriksaan. Bila
kontraktor mengabaikan prosedur ini sehingga terjadi keterlambatan
waktu maka keterlambatan menjadi resiko kontraktor dan tidak ada
tambahan waktu.
3 Bila ada perbedaan antara Gambar Kerja yang satu dengan Gambar
Kerja yang lain atau antara Gambar Kerja dengan Spesifikasi
Teknis, Kontraktor harus menyampaikannya kepada Pengawas
Lapangan untuk dicarikan jalan keluarnya.
4 Gambar Kerja Sistem MATV hanya menunjukkan tata letak bahan
dan peralatan, jalur kabel dan sambungan-sambungan. Gambar
Kerja dan spesifikasi teknis ini harus diikuti dengan se-seksama
mungkin.
5 Dalam mempersiapkan Gambar Detail Pelaksanaan, dimensi dan
ruang gerak yang digambarkan dalam Gambar Kerja Arsitektur,
Struktur dan Gambar Kerja lainnya yang berkaitan, harus diperiksa.
KONSULTAN PERENCANA
ELK- 23
c.
Ketidaksesuaian.
1 Pengawas Lapangan / Konsultan Manejemen Kontruksi berhak
menolak semua bahan yang didatangkan atau dipasang yang tidak
memenuhi ketentuan dalam Gambar Kerja dan / atau Spesifikasi
Teknis. Barang yang ditolak harus dikeluarkan dari lokasi proyek
dalam kurun waktu selambat-lambatnya 2 x 24 jam sejak
dikeluarkannya perintah pengeluaran barang.
2 Bila bahan-bahan yang didatangkan ternyata menyimpang atau
berbeda dari yang ditentukan, Kontraktor harus membuat
pernyataan tertulis yang menjelaskan usulan penggantian berikut
alasan penggantian, dengan maksud bila diterima, akan segera
diadakan penyesuaian. Bila Kontraktor mengabaikan hal diatas,
Kontraktor bertanggung jawab melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan Gambar Kerja.
7.3.
BAHAN BAHAN
a. Umum.
1 Semua peralatan dan bahan-bahan harus berasal dari pabrik
pembuat/produk yang telah dikenal luas dan dari kualitas terbaik
seperti disebutkan dalam Spesifikasi Teknis ini.
2 Semua peralatan yang terpilih untuk digunakan harus sesuai untuk
daerah tropis dengan temperatur dan keadaan sekitarnya yang
dapat mencapai 40C dengan tingkat kelembaban mencapai 100%.
b. Perangkat Sistem MATV
1 Semua perangkat sistem MATV harus dalam keadaan baru,
dilengkapi sertifikat lulus uji pabrik dan petunjuk pemasangan serta
penggunaan dari pabrik pembuatnya.
2 Semua perangkat sistem MATV harus dilengkapi dengan data-data
berikut:
Merk dan nama pabrik,
Tipe/model,
Frekuensi,
Konsumsi Daya
Impedansi,
KONSULTAN PERENCANA
ELK- 24
Tanggapan Frekuensi,
Dimensi
Dan data lain yang diperlukan.
3 Perangkat sistem MATV harus terdiri dari serangkaian perangkat,
minimal sebagai berikut:
Antena Parabola Asiasat 12 feet c/w LNB
Receiver
Modulator
Decoder
Control Unit,
Head end amplifier dan active combiner,
Power Supply Unit,
Splitters,
Directional Coupler,
Pemutar Compact Disc
Rak Standar,
Panel Kipas
Dan lainnya seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
4 Perangkat diatas harus memiliki karakteristik sesuai standar dari
pabrik pembuatnya dan sesuai dengan kebutuhan yang ditentukan
dalam Gambar Kerja.
c.
Kabel.
Kabel harus dari jenis coaxial yang memiliki karakteristik sebagai
berikut :
Atenuasi rendah,
Untuk penanaman di bawah tanah,
Nominal Impedansi 75 ohm 2%,
Capacitance 53PF/m,
Seperti tipe RG6 dan RG 11 buatan Avaya, Bieffe atau yang setara
yang disetujui.
d. Socket TV
Semua socket TV harus sesuai untuk kabel coaxial tipe 75ohm.
e. Konduit.
Konduit untuk kabel-kabel yang menuju outlet antena dan peralatan
harus terbuat dari pipa baja lapis seng yang memenuhi standar JIS
C8305 seperti National atau Elpro, atau dari pipa uPVC tipe high
impact yang memenuhi standar BS 6099, seperti Clipsal dengan
diameter sesuai petunjuk Gambar Kerja.
KONSULTAN PERENCANA
ELK- 25
7.4.
PELAKSANAAN
a. Umum.
1. Sistem harus didesain untuk beroperasi pada 220V6%/50Hz, satu
fasa, suplai daya AC.
2. Sinyal yang dihasilkan oleh sistem yang berada di penerima (TV)
minimal 60 dB/mV dan maksimal 75 dB/mV
3. Semua kabel harus dipasang di dalam konduit.
4. Semua perangkat sistem MATV harus dipasang sesuai dengan
petunjuk pemasangan dari pabrik pembuatnya.
b. Pemasangan
1. Semua pekerjaan pengkabelan dan kelengkapannya harus
dilaksanakan sesuai standar dan ketentuan yang ditetapkan dalam
Spesifikasi Teknis Sistem Instalasi Tegangan Rendah
2. Semua perangkat yang dipasang harus dibumikan dengan baik.
7.5.
PENGUJIAN
Kontraktor harus melakukan semua pengujian untuk mendemontrasikan
bahwa bekerjanya kabel dan material yang telah dipasang memang benarbenar memenuhi persyaratan ini. Kontraktor harus menyediakan peralatan
yang perlu dan personil untuk melakukan semua pengujian.
a. Pengujian instalasi
Uji kontinuitas
Uji Kuat Sinyal (dB)
b. Pengujian simulasi kerja peralatan dan system
c. Paling lambat 2 (dua) minggu sebelum pengujian dilaksanakan,
kontraktor harus sudah mengajukan jadwal dan prosedur pengujian
kepada pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
d. Pengujian harus disaksikan oleh pengawas.
e. Kontraktor harus membuat catatan hasil pengujian. Segala biaya untuk
penyelenggaraan pengujian ditanggung oleh kontraktor.
KONSULTAN PERENCANA
ELK- 26
BAB 8
SISTEM DATA
8.1.
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi :
1. Pengadaan dan pemasangan jaringan kabel data.
2. Pengadaan dan pemasangan stop kontak utk computer.
3. Pengadaan dan pemasangan HUB dan perlengkapannya.
4. Pengadaan dan pemasangan komputer server.
8.2.
STANDAR / RUJUKAN
a) PUIL 2000.
b) Standart IEEE 802.3, ISO 8802-3, dan standart pabrikan.
8.3.
KONSULTAN PERENCANA
ELK- 27
7. Switch Hub harus jenis 10 Base T Switch dengan jumlah port sesuai
gambar, yang memenuhi standar IEEE 802.3 CSMA/CD, IEEE 802.3i
10 Base T, 10 Base-F (FL/FOIRL) dan ISO 8802-3, dan masing
masing harus dilengkapi dengan outlet tipe RJ-45.
8. Komputer server dengan spesifikasi SEPERTI PADA GAMBAR.
9. Semua jaringan kabel computer pada bangunan harus dipasang dan
ditempatkan dalam conduit sesuai dengan ketentuan Spesifikasi
Teknis Daya dan Distribusi.
10. Semua kabel data dan switch harus dipasang sesuai dengan petunjuk
pemasangan dari pabrik pembuatnya dan gambar Detail pelaksanaan
yang telah di setujui, pada tempat tempat seperti di tunjuk dalam
gambar kerja.
11. Setiap data outlet dan port panel harus dilengkapi dengan label
permanent yang jelas dan menggambarkan pengenal unit outlet port.
8.4.
GARANSI
Kontraktor harus menyerahkan kepada Pengawas Ahli, Garansi, tertulis
yang mencakup kelancaran pengoprasian peralatan selam 1 (satu) tahun,
dimulai dari saat penerimaan pengujian pengoprasian. Selama periode ini,
Kontraktor atau pabrik pembuat/pemasok harus memperbaiki atau
mengganti dan menanggung biaya setiap pekerjaan yang rusak atau cacat.
8.5.
PENGUJIAN
Kontraktor harus melakukan semua pengujian untuk mendemontrasikan
bahwa bekerjanya kabel dan material yang telah dipasang memang benarbenar memenuhi persyaratan ini. Kontraktor harus menyediakan peralatan
yang perlu dan personil untuk melakukan semua pengujian.
a. Pengujian instalasi
b.
c.
d.
e.
Uji kontinuitas
Pengujian simulasi kerja peralatan dan system
Paling lambat 2 (dua) minggu sebelum pengujian dilaksanakan,
kontraktor harus sudah mengajukan jadwal dan prosedur pengujian
kepada pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
Pengujian harus disaksikan oleh pengawas.
Kontraktor harus membuat catatan hasil pengujian. Segala biaya untuk
penyelenggaraan pengujian ditanggung oleh kontraktor.
KONSULTAN PERENCANA
ELK- 28
BAB 9
SISTEM CCTV
9.1.
STANDAR / RUJUKAN
a. Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL 2000).
b. Standar Pabrik Pembuat.
c. Spesifikasi Teknis Distribusi Tegangan Rendah.
9.2.
PROSEDUR UMUM
a. Contoh Bahan, Data Teknis dan Daftar Bahan.
1
Kontraktor harus menyerahkan contoh bahan, data teknis semua
bahan kepada Pengawas Lapangan untuk dipelajari dan disetujui,
sebelum pengadaan bahan.
2
Kontraktor harus membuat daftar bahan dan peralatan yang akan
digunakan dan menyerahkannya kepada Pengawas Lapangan
untuk disetujui.
b. Gambar Detail Pelaksanaan.
1
Kontraktor harus menyiapkan dan menyerahkan Gambar Detail
Pelaksanaan Sistem CCTV kepada Pengawas Lapangan /
Konsultan Manajemen Konstruksi, untuk diperiksa dan disetujui
sebelum melakukan pemesanan barang.
2
Gambar Detail Pelaksanaan harus diserahkan sebelum
pengadaan bahan agar diperoleh cukup waktu untuk
pemeriksaan. Bila kontraktor mengabaikan prosedur ini sehingga
terjadi keterlambatan waktu maka keterlambatan menjadi resiko
kontraktor dan tidak ada tambahan waktu.
3
Bila ada perbedaan antara Gambar Kerja yang satu dengan
Gambar Kerja yang lain atau antara Gambar Kerja dengan
Spesifikasi Teknis, Kontraktor harus menyampaikannya kepada
Pengawas Lapangan untuk dicarikan jalan keluarnya.
4
Gambar Kerja Sistem CCTV hanya menunjukkan tata letak bahan
dan peralatan, jalur kabel dan sambungan-sambungan. Gambar
Kerja dan spesifikasi teknis ini harus diikuti dengan se-seksama
mungkin.Dalam mempersiapkan Gambar Detail Pelaksanaan,
dimensi dan ruang gerak yang digambarkan dalam Gambar Kerja
Arsitektur, Struktur dan Gambar Kerja lainnya yang berkaitan,
harus diperiksa.
5
Kontraktor harus dengan teliti memeriksa kebutuhan ruangan
dengan Kontraktor lain yang mungkin bekerja pada lokasi yang
sama untuk memastikan bahwa semua peralatan dapat dipasang
pada tempat yang telah ditentukan.
KONSULTAN PERENCANA
ELK- 29
BAHAN - BAHAN
a. Umum.
1
Semua peralatan dan bahan-bahan harus berasal dari pabrik
pembuat/produk yang telah dikenal luas dan dari kualitas terbaik
seperti disebutkan dalam Spesifikasi Teknis ini.
2
Semua peralatan yang terpilih untuk digunakan harus sesuai
untuk daerah tropis dengan temperatur dan keadaan sekitarnya
yang dapat mencapai 40C dengan tingkat kelembaban mencaai
100%.
b. Perangkat Sistem CCTV
1
Semua perangkat sistem CCTV harus dalam keadaan baru,
dilengkapi sertifikat lulus uji pabrik dan petunjuk pemasangan
serta penggunaan dari pabrik pembuatnya.
2
Semua perangkat sistem CCTV harus dilengkapi dengan datadata berikut:
Merek dan nama pabrik,
Tipe/model,
Frekuensi,
Konsumsi Daya
KONSULTAN PERENCANA
ELK- 30
Impedansi,
Tanggapan Frekuensi,
Dimensi
Dan data lain yang diperlukan.
Perangkat sistem CCTV harus terdiri dari serangkaian perangkat
seperti yang ditunjukkan dengan gambar dan minimal sebagai
berikut:
IP DOME CCTV camera
Network Video recorder
Switcher CCTV camera
PC monitor
Perangkat diatas harus memiliki karakteristik sesuai standar dari
pabrik pembuatnya dan sesuai dengan kebutuhan yang
ditentukan dalam Gambar Kerja.
c. Kabel.
Kabel harus dari jenis coaxial RG-6U khusus CCTV yang memiliki
karakteristik sebagai berikut :
Atenuasi rendah,
Untuk penanaman di bawah tanah,
Nominal Impedansi 75 ohm 2%,
Capacitance 53PF/m,
d. Conduit.
Konduit untuk kabel-kabel yang menuju outlet dan peralatan harus
terbuat dari pipa uPVC tipe high impact yang memenuhi standar BS
6099, setara Clipsal dengan diameter sesuai petunjuk Gambar Kerja.
9.4.
PELAKSANAAN
a. Umum.
1
Sistem harus didesain untuk beroperasi pada 220VAC /50Hz..
2
Semua kabel harus dipasang di dalam konduit.
3
Semua perangkat sistem CCTV harus dipasang sesuai dengan
petunjuk pemasangan dari pabrik pembuatnya.
b. Pemasangan
1
Semua pekerjaan pengkabelan dan kelengkapannya harus
dilaksanakan sesuai standar dan ketentuan yang ditetapkan
dalam Spesifikasi Teknis Sistem Instalasi Tegangan Rendah
2
Semua perangkat yang dipasang harus dibumikan dengan baik.
KONSULTAN PERENCANA
ELK- 31
9.5.
PENGUJIAN
Kontraktor harus melakukan semua pengujian untuk mendemontrasikan
bahwa bekerjanya kabel dan material yang telah dipasang memang
benar-benar memenuhi persyaratan ini. Kontraktor harus menyediakan
peralatan yang perlu dan personil untuk melakukan semua pengujian.
1 Pengujian instalasi : Uji kontinuitas
2 Pengujian simulasi kerja peralatan dan system
3 Paling lambat 2 (dua) minggu sebelum pengujian dilaksanakan,
kontraktor harus sudah mengajukan jadwal dan prosedur pengujian
kepada pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
4 Pengujian harus disaksikan oleh pengawas.
5 Kontraktor harus membuat catatan hasil pengujian. Segala biaya
untuk penyelenggaraan pengujian ditanggung oleh kontraktor.
KONSULTAN PERENCANA
ELK- 32
No
Bahan / peralatan
Merk/Pembuat
MEKANIKAL
1
Pipa PVC
Wavin, Pralon
Fitting PVC
Rucika
Fitting PPR
Fusiotherm, Ginde, SD
Lem PVC
Asoka
Roof Drain
Batur
Valve
Kitz, Onda
Pompa
Grundfos
Roof Tank
10
Unit AC
11
Pipa Refrigerant
12
Aeroflex, Insuflex, AB
13
Aeroflex, Insuflex, AB
14
Unit Fan
15
Grille
16
APAR
17
Head Sprinkler
18
Hydrant
19
BCV
20
Flow Switch
KONSULTAN PERENCANA
Fusiotherm, Ginde, SD
Tyco, Viking
Appron, Servvo, Yamato, Ozeki
Yoshitake, Globe
Johnson Control, System Sensor
ME- 33
ELEKTRIKAL
1
Kabel Power
NYFGBY
Kabel UTP
Sistymax,Belden, Avaya
Kabel ITC
Sistymax,Belden, Avaya
Kabel Grounding
Housing Lampu
MCB
Contactor
10
Saklar
Clipsal, Broco
11
Stop Kontak
Clipsal, Broco
12
Outlet Telepon
Clipsal, Broco
13
Outlet Data
Clipsal, Broco
14
Outlet MATV
Clipsal, Broco
15
16
Peralatan Telepon
17
Surge Arrester
18
19
Peralatan Matv
Irco, Televes
20
Peralatan CCTV
Samsung, SONY
21
Hub Switch
22
Komputer Server
DELL, COMPAQ, HP
23
LCD Monitor
Phillips. Samsung, LG
24
LCD TV
KONSULTAN PERENCANA
NYY,
NYA,
Simplex, Notifier
Panasonic
MG, ABB, Krone
TOA
TPLINK, DLINK,CISCO,HP
Samsung
ME- 34