Anda di halaman 1dari 11

Kami Mengakui Bahwa Kami Tidak Berdaya Terhadap Adiksi Kami Sehingga

Hidup Kami Menjadi Tidak Terkendali


-Langkah PertamaLangkah pertama adalah permulaan dari proses pemulihan dan proses
pemulihan kita dimulai dari langkah pertama, perlu kita ketahui tanpa mengerjakan
langkah pertama kita tidak bisa mengerjakan langkah-langkah berikutnya.
Beberapa anggota dari NA Merasakan untuk melaksanakan langkah
pertama yaitu dengan intuisi, sedangkan yang lain menggunakan cara yang sistematis.
Cara untuk mengerjakan langkah pertama itu berbeda-beda tergantung dari kita
masing-masing. Mungkin saja kita adalah orang baru dalam pemulihan, dan kita
sudah bertengkar dalam pertarungan yang lama dengan narkoba dan seperti kita tahu,
kita sudah lama berkecimpung dalam dunia narkoba dan kita sudah merasa jenuh
dengan kehidupan kita yang lalu. Mungkin saja kita sudah berhenti menggunakan
narkoba, tetapi kita telah menemui bahwa penyakit kita sudah menjadi aktif dalam
daerah lain di kehidupan kita sehingga kehidupan kita menjadi tidak tekendali. Tidak
semua tindakan untuk bertumbuh disebabkan oleh kesakitan; mungkin saja memang
sudah tiba waktunya dimana kita mulai mengerjakan langkah pertama lagi dalam
proses pemulihan kita secara lebih dalam dan ini membawa kita kepada tingkat
berikutnya diperjalanan yang tidak pernah berakhir dari pemulihan.
Beberapa dari kita merasa nyaman dengan menyadari bahwa penyakit, bukan
kegagalan moral, yang mengakibatkan kita sampai dititik yang paling bawah. Yang
lain tidak peduli apa penyebabnya, mereka hanya ingin keluar !
Apapun kasusnya, sudah tiba waktunya untuk mengerjakan langkah-langkah;
untuk bertindak dalam aktifitas yang akan menolong kita supaya kita menemukan
kebebasan dari adiksi kita dan tidak peduli dalam bentuk apapun itu. Harapan kita
adalah untuk menyatukan langkah pertama dalam diri kita dengan mendalamkan
penyerahan kita, dan membuat prinsip-prinsip tersebut; penerimaan, rendah hati,
kesediaan, kejujuran, dan keterbukaan pikiran menjadi bagian dasar dari siapa diri
kita sebenarnya.
Pertama, kita harus siap untuk menyerah. Ada banyak cara untuk melakukan
ini. Untuk beberapa dari kita, jalan yang sudah kita lalui untuk dapat mencapai ke
langkah yang pertama telah meyakinkan kita bahwa penyerahan tanpa kondisi adalah
pilihan satu-satunya. Sebagian dari kita yang memulai proses ini tanpa keyakinan
bahwa kita adalah seorang pecandu atau kita sudah tiba diposisi yang paling rendah.
Hanya dengan mengerjakan langkah pertama membuat kita sadar bahwa kita adalah
seorang pecandu, bahwa kita sudah tiba diposisi yang paling rendah, dan kita harus
menyerah.
Sebelum kita mengerjakan langkah pertama, kita harus berhenti dari
penggunaan kita dengan apapun caranya. Kalau kita baru dalam Narcotics
Anonymous dan langkah pertama kita didasarkan dengan melihat akibat dari adiksi
narkoba kita, kita perlu untuk supaya bersih. Kalau kita sudah berhenti untuk
beberapa waktu, langkah pertama kita mengenai ketidakberdayaan kita terhadap
perilaku kita yang telah membuat hidup kita menjadi tidak terkendali, kita perlu
menemukan cara untuk menghentikan perilaku itu supaya penyerahan diri kita tidak
terganggu.

Penyakit Adiksi
Yang membuat kita menjadi pecandu adalah penyakit adiksi bukan narkoba,
bukan perilaku kita, tetapi penyakit kita. Ada sesuatu didalam diri kita yang membuat
kita tidak mampu untuk mengendalikan penggunaan narkoba. Sesuatu ini juga
membuat kita cenderung untuk terobsesi dan kompulsif di segala hal dalam kehidupan
kita. Bagaimana kita tahu kalau penyakit kita kambuh ? Pada saat terjebak pada
obsesi, kompulsif, pekerjaan rutin yang tepusat pada diri kita, dan kejadiaan-kejadiaan
yang mengakibatkan kehancuran fisik, mental , emosional, dan spiritual.
Apa artinya Penyakit adiksi bagi saya ?
Apakah penyakit saya telah menjadi aktif baru-baru ini ? Dengan cara apa ?
Seperti apa disaat saya terobsesi oleh sesuatu ? Dengan cara apa lagi saya
bertindak secara kompulsif ?
Bagaimana sifat yang terpusat dengan diri sendiri dari penyakit saya
mempengaruhi kehidupan saya dan kehidupan orang-orang di sekitar saya ?
Bagaimana penyakit saya mempengaruhi saya secara fisik ? Mental ? Emosional ?
Spiritual ?
Adiksi kita bisa menjadi nyata dengan beberapa cara. Pada saat pertama kita
datang ke Narcotics Anonymous masalah kita adalah jelas-jelas narkoba. Setelah
beberapa waktu mungkin kita menemukan bahwa adiksi sedang menghancurkan
kehidupan kita dengan beberapa cara.
Secara jelas, cara apa yang digunakan oleh adiksi saya untuk menjadi nyata barubaru ini ?
Apakah saya terobsesi oleh seseorang, tempat, atau sesuatu ? Kalau benar,
bagaimana itu menghambat hubungan-hubungan saya dengan orang lain ?
Bagaimana jika saya sudah terpengaruh secara fisik, mental, emosional , dan
spiritual sebagai akibat dari obsesi ini ?

Penyangkalan

Penyangkalan adalah bagian dari penyakit yang mengatakan bahwa kita tidak
mempunyai penyakit. Pada saat kita berada dalam penyangkalan, kita tidak
mampu melihat kenyataan dari kecanduan kita. Kita meremehkan dampaknya.
Kita menyalahkan orang lain, mengatakan bahwa keluarga, teman, dan majikan
menuntut harapan yang terlalu tinggi bagi kita. Kita membandingkan diri kita
dengan pecandu lain yang mengalami adiksi yang lebih parah dari pada kita.
Mungkin kita menyalahkan satu jenis narkoba. Kalau kita sudah bersih dari
narkoba untuk waktu yang cukup lama, mungkin kita membandingkan
perwujudan adiksi kita dengan masa pengunaan narkoba kita, dengan
pembenaran bahwa apa yang kita lakukan sekarang tidak sejelek kelakuan kita
pada saat kita aktif ! Satu cara gampang untuk melihat bahwa kita berada dalam
penyangkalan adalah pada saat kita mulai memberikan alasan yang kelihatannya
masuk akal, tapi salah dan tidak tepat untuk menjelaskan perilaku kita.
Apakah saya memberikan alasan yang kelihatannya masuk akal tapi sebenarnya
salah dalam menjelaskan perilaku saya ? Apa alasan-alasan itu ?
Apakah saya bertindak secara kompulsif didasari oleh obsesi saya, dan terus
bersikap seperti saya sudah merencanakan untuk bertindak seperti itu ? Kapan itu
terjadi ?
Dengan cara apa saya sudah menyalahkan orang lain untuk perilaku saya ?
Dengan cara apa saya sudah membandingkan adiksi saya dengan dengan adiksi
orang lain? Apakah adiksi saya Cukup parah kalau saya tidak membandingkan
itu dengan orang lain ?
Apakah saya membandingkan perwujudan adiksi saya sekarang dengan kehidupan
saya sebelum saya bersih ? Apakah saya terganggu oleh pemikiran bahwa
mestinya saya sudah tahu jawabannya ?
Apakah saya berpikir bahwa saya sudah memiliki informasi cukup mengenai
adiksi dan pemulihan supaya bisa mengendalikan perilaku saya sebelum lepas
kendali ?
Apakah saya menghindari tindakan, karena saya takut akan rasa malu pada saat
berhadapan dengan hasil dari adiksi saya ? Apakah saya menghindari tindakan
karena saya khawatir dengan pikiran orang lain tentang kita ?

Sampai
di
Titik
Paling
Rendah : Putus Asa dan
Terisolasi
Akhirnya adiksi kita membawa kita kepada tempat dimana kita tidak lagi bisa
menyangkal sifat dasar dari masalah kita. Semua kebohongan, dan pembenaran,
semua ilusi-ilusi berjatuhan disaat kita berdiri dan berhadapan dengan apa yang
terjadi dengan kehidupan kita. Kita sadar bahwa kita menjadi hidup tanpa harapan.
Kita menemui bahwa kita tidak memiliki teman, karena terputus keadaan diri kita dari

hubungan kita mereka menjadi palsu, sebuah imitasi dari intimasi dan cinta.
Walaupun kelihatannya seperti semua sudah hilang pada saat kita menemukan jati diri
kita dalam kejadian ini, sebenarnya kita memang harus melewati tempat ini sebelum
kita memulaikan perjalanan pemulihan kita.
Krisis apa yang membawa kita pada pemulihan ?
Situasi apa yang membawa saya untuk mengerjakan langkah pertama ?
Kapan pertama kalinya saya mengenal saya adiksi saya sebagai masalah ? Apakah
saya berusaha untuk membenarkannya ? Kalau ya, bagaimana ? kalau tidak,
kenapa ?

Ketidakberdayaan
Sebagai pecandu kita bereaksi kepada konsep ketidakberdayaan dengan
berbagai cara yang berbeda. Beberapa dari kita mengenali gambaran yang tepat dari
situasi kita yang mana tidak dapat terwujud. Dan mengakui ketidakberdayaan kita
dengan perasaan lega. Beberapa orang langsung ingin sembunyi pada saat mereka
mendengar perkataan ini, karena mereka menyambungkan perkataan ini dengan
kelemahan, atau percaya bahwa kata ini menunjukkan kecacatan karakter. Menyadari
ketidakberdayaan kita itu penting dalam proses pemulihan kita dan akan menolong
kita untuk melewati perasaan-perasaan negatif yang kita sudah miliki mengenai
konsep ini.
Ketidakberdayaan pada saat ada kekuatan yang mendorong semangat hidup
kita diluar kendali kita. Adiksi kita bisa dikenal sebagai kekuatan yang kita tidak bisa
mengendalikan. Kita tidak bisa merendahkan atau mengendalikan penggunaan kita
atau perilaku kompulsif, meskipun mereka mengakibatkan kehilangan hal-hal yang
paling penting bagi kita. Kita tidak bisa berhenti, meskipun bila kita terus
mengunakan narkoba akan mengakibatkan fisik kita hancur. Kita menemukan bahwa
kita melakukan hal-hal yang membuat kita merinding dengan malu pada saat kita
memikirkan kejadian itu. Mungkin saja kita memutuskan bahwa kita tidak akan
pakau, dan tidak ingin pakau, dan sadar bahwa kita tidak bisa berhenti pada saat
kesempatan itu tiba.
Mungkin kita sudah berhenti dalam pemakaian drugs dan perilaku kompulsif
yang lain, mungkin dengan sukses untuk jangka waktu tertentu tanpa program, hanya
untuk menemukan bahwa adiksi kita yang belum terawat yang akhirnya
mengembalikan kita ketempat kita berada sebelumnya. Untuk mengerjakan langkah
pertama, kita harus membuktikan ketidakberdayaan kita secara pribadi kepada diri
kita sendiri di tingkat yang dalam.
Terhadap apa saya tidak berdaya ?
Saya sudah membuat tindakan didasari adiksi saya yang tidak mungkin lakukan
disaat saya focus pada pemulihan saya. Apa kelakuan itu ?
Hal-hal apa yang sudah saya lakukan untuk menahan adiksi saya yang melawan
semua kepercayaan dan nilai-nilai saya ?
Bagaimana kepribadian saya berubah pada saat saya bertindak atas adiksi saya ?
(Contohnya: Apakah saya menjadi sombong ? Terpusat pada diri sendiri ?
Gampang kebawa emosi ? Karena pasifnya sudah tidak mampu untuk melindungi
diri sendiri ? Manipulatif ? Cerewet ?)

Apakah saya memanipulatif orang lain untuk mempertahankan adiksi saya ?


Dengan cara apa ?
Apakah saya pernah mencoba menghentikan penggunaan narkoba dan
menemukan bahwa saya tidak mampu ? Apakah saya sudah berhenti sendirian dan
menemukan bahwa hidup begitu sakit tanpa menggunkan narkoba dan karena itu
masa bersih saya hanya bertahan untuk sebentar ? Masa bersih saya seperti apa ?
Baagaimana adiksi saya sudah membuat saya menyakiti diri sendiri atau orang
lain ?

Tidakterkendali
Langkah pertama pertama meminta kita untuk mengakui dua hal:
1. Bahwa kita tidak berdaya terhadap adiksi.
2. Dimana hidup kita menjadi tidak terkendali.
Ketidakterkendaliaan kita adalah bukti nyata dari ketidakberdayaan kita. Ada dua
bentuk ketidakterkendalian yaitu:
1. Ketidakterkendalian secara visual dan nyata.
2. Ketidakterkendalian secara pribadi dan didalam diri sendiri.
Ketidakterkendalian nyata bisa dikenal lewat kejadian-kejadian seperti
ketangkap polisi, kehilangan kerjaan, dan masalah keluarga. Beberapa dari anggotaanggota kita pernah ditahan di penjara, beberapa tidak mampu untuk memiliki
hubungan lebih dari beberapa bulan, beberapa dari kita memutuskan hubungan
dengan keluarga dan diminta untuk tidak menghubungi mereka lagi.
Ketidakterkendalian dalam diri sendiri atau secara pribadi bisa dikenal lewat
sistem kepercayaan yang tidak sehat atau tidak benar terhadap diri kita sendiri, dunia
yang kita tinggali dan orang-orang yang ada dalam kehidupan kita. Mungkin kita
percaya bahwa kita tidak berharga. Mungkin kita percaya bahwa dunia berputar
disekililing kita, bukan hanya seharusnya tetapi memang begitu. Mungkin kita
percaya bahwa bukan kerajaan kita yang berguna untuk merawat diri kita sendiri;
tetapi tugas orang lain. Mungkin kita percaya bahwa tanggung jawab yang dikerjakan
oleh orang biasa dalam kesehariaan mereka terlalu berat dan membebani hidup kita.
Mungkin kita bereaksi secara keterlaluan atau kekurangan dengan kejadian-kejadian
dihidup kita. Kecairan emosi kita yang begitu gampang berubah adalah cara yang
paling jelas untuk melihat ketidakterkendalian pribadi.
Apa artinya tidakterkendali bagi saya sendiri ?
Apakah saya pernah ditahan polisi atau memiliki masalah dengan hukum sebagai
akibat dari adiksi saya ? Apakah saya pernah melakukan sesuatu yang kalau
ketawan bakal ditahan polisi ? Kelakuan-kelakuan seperti apa ?
Masalah-masalah apa yang sudah saya miliki di tempat kerja atau di sekolah
sebagai akibat dari adiksi saya ?
Masalah-masalah apa yang sudah saya miliki dengan keluarga sebagai akibat dari
adiksi saya ?
Masalah-masalah apa yang sudah saya miliki dengan teman-teman sebagai akibat
dari adiksi saya ?
Apakah saya selalu memaksakan atau ingin menang sendiri ? Bagaimana hal ini
berdampak dalam hubungan-hubungan saya ?

Apakah saya memikirkan kebutuhan orang lain ? Bagaimana ketidakpedulian saya


terhadap orang lain berdampak dalam hubungan saya ?
Apakah saya menerima tanggung jawab atas hidup saya dan kelakuan saya ?
Apakah saya mampu menjalani tanggung jawab keseharian tanpa merasa
terbebani ? Bagaimana ini mempengaruhi hidup saya ?
Apakah saya menjadi berantakan pada saat sesuatu tidak berjalan seperti apa yang
saya inginkan ? Bagaimana ini mempengaruhi hidup saya ?
Apakah saya menghadapi tantangan seperti penghinaan diri ? Bagaimana ini
mempengaruhi hidup saya?
Apakah saya tetap dalam keadaan krisis mental, selalu menanggapi setiap situasi
dengan keadaan panik? Bagaimana dampaknya pada kehidupan saya ?
Apakah saya tidak peduli dengan tanda-tanda bahwa ada masalah dengan
kesehatan saya atau anak saya dan berpikir bahwa semuanya akan jalan lancar ?
Jelaskan
Pada saat keadaan yang membahayakan, apakah saya pernah bersikap acuh
terhadap bahaya tersebut atau tidak mampu melindungi diri sendiri sebagai akibat
dari adiksi saya ? Jelaskan/gambarkan ?
Apakah saya pernah menyakiti seseorang dalam masa adiksi aktif saya ? Jelaskan
Apakah saya sering dengan tiba-tiba menjadi marah atau bereaksi kepada perasaan
saya dengan cara merendahkan harga diri saya ?
Apakah saya menggunakan narkoba atau bertindak gila atas adiksi saya untuk
merubah/merendam perasaan-perasaan saya ? Apa yang saya coba rubah atau saya
pendam ?

Reservasi
Reservasi adalah tempat-tempat dalam program yang kita sudah sediakan
untuk relapse. Mungkin mereka tumbuh dari ide bahwa kita masih bisa mengambil
sedikit kendali atas adiksi kita seperti, Ok, aku terima bahwa aku tidak bisa
mengendalikan pemakaian saya, tetapi aku masih bisa menjual narkoba, kan ? atau
kita berpikir bahwa kita bisa tetap bergabung dengan teman-teman yang biasa pakai
bareng atau beli narkoba bareng dengan mereka. Mungkin kita akan berpikir bahwa
ada sebagian dari program yang tidak cocok untuk kita dan kita hanya butuh bagianbagian tertentu. Mungkin kita tidak bisa menghadapi sesuatu secara bersih,
contohnya: penyakit serius, atau seseorang meninggal dan berencana untuk memakai
lagi kalau itu terjadi. Mungkin kita berpikir kalau kita sudah mencapai tujuan tertentu,
menghasilkan uang yang banyak, atau kita sudah bersih untuk waktu yang lama, baru
kita bisa mengendalikan pemakaian kita. Reservasi biasanya tersimpan dibelakang
pemikiran kita, kita tidak selalu sadar akan hal itu. Sangat penting untuk membukakan
reservasi yang kita punya dan menghapus mereka saat ini, disini, sekarang.
Apakah saya sudah menerima, sepenuh-penuhnya penyakit saya ?
Apakah saya berpikir bahwa saya masih bisa berassosiasi dengan orang-orang
yang berhubungan dengan adiksi saya ? Apakah saya boleh ke tempat-tempat

dimana saya dulu pakau ? Apakah saya berpikir bahwa menyimpan drugs atau
alat-alatnya disekeliling untuk menguji pemulihan saya ? Kalau ya, kenapa ?
Apakah ada kejadian yang membuat saya merasa tidak mampu melewatinya disaat
bersih, kejadian yang begitu menyakitkan dan hanya dengan pakau saya bisa
manghapuskan kesedihan saya ?
Apakah saya berfikir bahwa dengan memiliki sejumlah waktu bersih, atau dengan
keadaan hidup yang berbeda, saya dapat mengendalikan pemakaian saya ?
Reservasi apa yang masih saya pegang didalam diri saya ?

Penyerahan
Ada perbedaan besar antara memundurkan diri dan menyerah. Memundurkan
diri adalah apa yang kita rasakan pada saat kita sudah sadar bahwa kita seorang
pecandu tetapi belum menerima bahwa pemulihan adalah solusi terhadap masalah
kita. Banyak dari kita menemukan diri kita sudah sampai dititik ini jauh sebelum kita
datang ke Narcotocs Anonymous. Mungkin kita bepikir bahwa memang kita sudah
ditakdirkan untuk menjadi pecandu, untuk hidup dan mati dalam adiksi kita. Di sisi
lain penyerahan adalah apa yang terjadi setelah kita sudah menerima langkah pertama
sebagai sesuatu yang benar untuk kita dan sudah menerima banyak pemulihan bahwa
pemulihan adalah solusinya. Kita tidak ingin hidup seperti kita dulu. Kita tidak ingin
merasa seperti dulu.
Apa yang saya takuti dari konsep penyerahan, kalau ada ketakutan ?
Apa yang meyakinkan saya bahwa saya tidak bisa pakau secara sukses lagi ?
Apakah saya sudah menerima bahwa saya tidak bisa mengendalikan pemakaian
narkoba saya meskipun saya sudah bersih untuk waktu yang lama ?

Bisakah saya memulai pemulihan saya tanpa penyerahan secara penuh ?


Hidup saya bisa menjadi seperti apa kalau saya menyerah secara penuh ?
Apakah saya bisa terus menjalani pemulihan tanpa penyerahan secara penuh ?

Prinsip-Prinsip Spiritual
Dalam langkah pertama, kita akan fokus kepada kejujuran, keterbukaan
pikiran, kesediaan, rendah hati, dan penerimaan. Mempraktekkan prinsip kejujuran
dalam langkah pertama mulai dengan mengakui ketidakberdayaan kita terhadap adiksi
kita sebenarnya dan berlanjut dengan mempraktekkan kejujuran dalam kehidupan
keseharian. Pada saat kita berrbicara Saya seorang pecandu dalam pertemuan,
mungkin itu adalah satu-satunya kalimat jujur yang telah kita katakan dalam waktu
yang lama. Kita mulai jujur dengan diri kita sendiri dan sebagai akibat dengan orang
lain.
Kalau saya berpikir untuk pakau atau bertindak didasari adiksi saya, apakah saya
sudah berbagi itu dengan sponsor saya atau orang lain ?
Apakah saya masih sadar akan kenyataan dari penyakit saya, tidak peduli sudah
berapa lama saya bersih dari adiksi aktif saya ?

Apakah saya sudah memperhatikan bahwa sekarang saya tidak usah menutupi
adiksi saya, saya tidak harus bohong seperti itu ? Apakah saya bersyukur dengan
kebebasan yang datang dengan itu ? Dengan cara apa saya mulai jujur dalam
pemulihan saya ?

Mempraktekan prinsip keterbukaan pikiran yang ditemukan dalam langkah


satu kebanyakan mencakup kesiapan dan percaya bahwa ada cara lain untuk hidup
yang beda dan bersedia untuk mencoba cara itu. Tidak penting bahwa kita tidak bisa
melihat setiap bagian dari cara itu, atau mungkin cara ini sangat asing bagi kita, yang
penting adalah kita tidak membatasi diri kita dan pemikiran kita. Kadang-kadang
mungkin kita mendengar anggota-anggota NA yamng menganggap itu adalah hal
yang gila untuk kita, seperti menyerah untuk menang atau saran-saran seperti
berdoa untuk orang yang kita benci, kita menunjukkan keterbukaan pikiran pada saat
kita tidak menolak hal-hal ini tanpa mencoba mereka dulu.
Apa yang saya dengar dalam pemulihan sehingga sulit untuk dipercaya? Apakah
saya sudah meminta sponsor saya atau saya mendengarkan orang lain yang
mengatakannya, untuk menjelaskan kepada saya?
Dengan cara apa saya mempraktekkan keterbukaan pikiran ?
Pikiran kesediaan dalam langkah satu bisa dipraktekkan dengan beberapa cara.
Pertama kali mulai memikirkan tentang pemulihan kita, banyak dari kita tidak percaya
ini yang memungkinkan bagi diri kita atau mereka tidak mengerti cara bekerjanya,
tetapi kita tetap saja mengerjakan langkah satu dan itu adalah pengalaman pertama
kita dengan kesediaan kita. Mengambil tindakan apapun yang akan menolong kita
dalam proses pemulihan kita, itulah yang akan menunjukkan kesediaan kita, seperti
pergi kepertemuan lebih awal dan tetap berada setelah pertemuaanya sudah selesai,
membantu persiapan pertemuan, mendapatkan telpon anggota NA dan menelpon
mereka.
Apakah saya sudah mengikuti arah sponsor saya ?
Apakah saya bersedia untuk ikut pertemuan dengan sering ?
Apakah saya bersedia untuk memberikan usaha yang paling bagus untuk proses
pemulihan saya ? Dengan cara apa ?
Prinsip kerendahan hati berpusat pada langkah pertama, prinsip ini
diekspresikan secara murni lewat penyerahan kita. Kerendahan hati itu paling
gampang diindentifikasikan sebagai penerimaan diri kita apa adanya dan sebenarnya
tidak lebih buruk atau lebih bagus dari apa yang kita percaya terhadap diri kita pada
saat kita lagi pakau, tetapi sebagai manusia.
Apakah saya percaya bahwa saya adalah setan yang telah meracuni seluruh dunia
dengan adiksi saya ? Apakah saya percaya bahwa adiksi saya tidak memiliki
dampak sama sekali kepada masyarakat disekeliling saya ? Atau sesuatu
diantaranya?
Apakah saya memiliki perasaan bahwa hubungan yang baik itu penting didalam
lingkungan keluarga dan teman ? Dalam masyarakat secara umum ? Apa perasaan
itu?
Bagaimana saya mempraktekkan prinsip kerendahan hati yang mana berhubungan
dengan langkah pertama ?

Untuk mempraktekkan prinsip penerimaan, kita harus melakukan lebih dari


pada hanya mengakui bahwa kita adalah pecandu. Pada saat kita menerima adiksi
kita, kita telah merasakan perubahan yang telah lama tertimbun dengan merasakan
harapan-harapan kita. Kita juga merasa damai dan dengan peran dan arti yang
memiliki oleh dua kenyataan itu dalam kehidupan kita. Kita tidak merasa takut atau
dengki terhadap masa depan yang terisi dengan kehadiran kita dibanyak pertemuan
NA, berhubungan dengan sponsor dan mengerjakan langkah-langkah, malahan kita
melihat pemulihan sebagai berkah yang sangat berharga dan pekerjaan yang
berhubungan dengan pemulihan tidak lebih berat dari pada ritunitas keseharian kita.
Apakah saya sudah berdamai dengan kenyataan bahwa saya seorang pecandu ?
Apakah saya sudah berdamai dengan apa yang harus saya lakukan supaya bisa
tetap bersih ?
Bagaimana penerimaan saya penting untuk melanjutkan pemulihan saya ?

Berjalan Terus
Pada saat kita mulai siap untuk maju ke langkah dua, mungkin kita
menemukan diri kita bingung dan bertanya-tanya apakah kita cukup lengkap
mengerjakan langkah pertama ? Apakah kita yakin bahwa sudah waktunya untuk
maju ke langkah dua ? Apakah kita sudah meluangkan waktu sebanyak yang orang
lain lakukan dalam mengerjakan langkah pertama ? Apakah kita sudah memahami
dengan benar langkah ini ? Banyak dari kita menemui bahwa untuk menulis
pemahaman kita terhadap langkah satu cukup menolong diri kita sebelum maju ke
langkah kedua.
Bagaimana saya tahu bahwa tiba saaatnya untuk melangkah berikutnya ?
Apa pengertian saya terhadap langkah pertama ?
Apakah pengetahuan lama dan penglaman masa lalu saya mempengaruhi
pekerjaan langkah pertama saya ?
Kita sudah tiba di tempat dimana kiat melihat hasil dari cara-cara kehidupan lama
kita dan menerima bahwa cara baru dibutuhkan, tetapi mungkin kita belum bisa
melihat kemungkinan-kemungkinan dari kehidupan pemulihan. Mungkin hanya
cukup bebas dari adiksi aktif kita untuk sekarang, tapi sebentar lagi kita akan
menemui bahwa kekosongan yang dulu kita isi dengan narkoba atau perilaku obsesif
dan kompulsif harus disisihkan. Mengerjakan langkah-langkah berikut akan mengisi
kekosongan itu. Perjalanan kita berikutnya menuju ke langkah kedua.

Kita Mengakui bahwa Kita Tidak


berdaya Terhadap Adiksi

Sehingga Hidup Kita Menjadi Tidak


Terkendali.
Langkah Pertama

Anda mungkin juga menyukai