Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
WHO, 2013.

Penyakit

yang

tertinggi

penyebab

kematiaan ialah kelainan jantung. Salah satu penyebab


dari

kelainan

jantung

ialah

adanya

kelainan

pada

vaskularisasi pada jantung seperti hipertensi. Hipertensi


merupakan bukan suatu penyakit yang dapat menular,
namun penyakit ini harus diwaspadai.
Hipertensi atau sering disebut dengan tekanan darah
tinggi ialah peningkatan tekanan darah sistolik dan atau
diastolik yang tidak normal. Tekanan darah tinggi dan
arteriosclerosis
adalah

(pengerasan

penyebab

arteri)

penyakit

kondisi

kelainan

keduanya

kardiovaskuler.

Diketahui penyakit darah tinggi atau hipertensi ini bisa


mengakibatkan

penyakit

ginjal.

Usaha-usaha

yang

dilakukan sejauh ini dalam mencegah serta mengatasi


penyakit

hipertensi

belumlah

bisa

dikatakan

berhasil

dengan sepenuhnya, keluarga dalam hal ini ialah dua atau


lebih individu yang menjalin hubungan karna adanya
hubungan sedarah, ikatan tali perkawinan, dan mereka
hidup dalam suatu rumah tangga serta menjalankan
interaksi antara satu dan yang lainnya. Oleh karena itu
pentingnya peran keluarga dalam membantu mengatasi
permasalahan-permasalahan

yang

kaitannya

dengan

adanya gangguan seperti darah tinggi atau hipertensi.


Karena banyak faktor yang berperan dalam
keberhasilan

untuk

mengatasi

masalah

tersebut

dianataranya: Kurangnya pengetahuan keluarga tentang


penyakit hipertensi itu sendiri, serta kurangnya informasi

tentang melakukan pencegahan dan perawatan secara


mandiri. Dengan ini bisa menjadi indikator bahwa peran
perawat dalam memberikan asuhan keperawatan dalam
hal ini kaitannya dalam pencegahan penyakit hipertensi
yang ada dikeluarga sangat diperlukan.
2. Tujuan
Tujuan disini mempunyai 2 kriteria antaranya tujuan
umum dan tujuan khusus.
2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa

mampu

meningkatkan

pengetahuan

keluarga serta pencegahan secara mandiri.


2.2 Tujuan Khusus
1) Mampu dalam mengenali masalah
2) Mampu mengambil langkah yang tepat dalam
penanggulangan
3) Mampu memberikan asuhan keperawatan yang
komprehensip
4) Mampu memotivasi keluarga dalam melakukan
gaya hidup yang sehat

BAB II
TINJAUAN TEORITIS

2.1

Pengertian
Keluarga ialah satu kesatuan antara individu baik itu

dua atau lebih yang berada didalam suatu rumah tangga


dan menjalani aktifitas serta berinteraksi antara satu dan
yang lainnya serta

didalam perannya masing-masing

menciptakan

mempertahankan

dan

kebudayaannya.

(Boilon dan Maglaya, 1989 dikutip oleh Nasrul Efendi,


1998).
Menurut Departemen Kesehatan R.I., 1988. Keluarga
ialah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala
kelarga dan beberapa orang berkumpul yang tinggal
disuatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan saling
bertergantungan.
Dari dua definisi diatas dapat diambil kesimpulan
bahwa keluarga ialah suatu kehidupan beberapa individu
yang lebih dari satu terikat oleh pertalian darah yang
hidupnya untuk melakukan aktivitas dan saling berinteraksi
di dalam rumah.
2.2
Ciri-Ciri Struktur Keluarga
Menurut Anderson Carter, dikutip oleh Nasrul Efendi,
1998. Ciri-ciri struktur keluarga dibagi menjadi tiga yaitu:
2.2.1
Terorganisasi, saling berhubungan atau saling
ketergantungan antara anggota keluarga.

2.2.2

Ada Keterbatasan, setiap anggota memiliki

kebebasan

tetapi

keterbatasan

dalam

mereka

juga

menjalankan

tugasnya masing-masing.
2.2.3
Ada perbedaan dan

mempunyai
fungsi

kekhususan,

dan
setiap

anggota keluarga mempunyai peran dan fungsi


masing-masing.
2.3
Tipe-Tipe Keluarga
2.3.1 Keluarga inti (Nuklear Family)
Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak.
2.3.2 Keluarga Besar (Extended Family)
Keluarga inti ditambah sanak saudara seperti: nenek,
kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibik dan
lain-lain.
2.3.3 Keluarga berantai (Serial Family)
Adalah keluarga pria maupun wanita yang menikah
lebih dari satu kali dan merupakan keluarga inti.
2.3.4 Keluarga duda atau janda (Single Family)
Keluarga yang terbentuk karen perceraian ataupun
ditinggal karena kematian.
2.3.5 Keluarga berkomposisi (Compocite)
Keluarga yang berpoligami dan hidup berasama.
2.3.6 Keluarga kabitas (Cahabitation)
Keluarga yang terdiri pria dan wanita hidup bersama
tanpa ada ikatan tali pernikahan tetapi membentuk
2.4

keluarga.
Peran Keluaraga
Berbagai peran yang terdapat didalam keluarga yaitu

sebagai berikut:
2.4.1 Peran ayah: Sebagai suami dari istri, sebagai ayah
dari anak-anak, sebagai pencari nafkah, sebagai
pelindung,
dikeluarga,

sebagai
sebagai

pendidik,
anggota

sebagai

pemimpin

kelompok

dari

masyarakat dari lingkungannya.


2.4.2 Peran ibu: Sebagai istri dari suami, sebagai ibu dari
anak-anak, berperan dalam mengurus rumah tangga,

pengasuh serta pendidik dari anak-anak, pelindung


dan sebagai salah satu kelompok peran sosial
didalam

lingkungannya,

serta

pencari

nafkah

tambahan buat kebutuhan keluarga.


2.4.3 Peran anak: Anak-anak melakukan peran psikososial
sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik,
mental, sosial dan spiritual.

2.5

Fungsi Keluarga
Frietman, 1998. Definisi dari fungsi keluarga ialah: suatu

hasil atau kosekwensi dari struktur keluarga. Ada lima yang


menjadi fungsi di dalam keluarga:
2.5.1 Fungsi Afektif (Fungsi Pemeliharan

Kepribadian):

Untuk stabilitas kaum dewasa, memenuhi kebutuhankebutuhan kaum keluarga.


2.5.2 Sosialisasi dan Fungsi Penempatan Sosial: Untuk
sosialisasi primer anak-anak yang bertujuan untuk
membuat mereka sebagai anggota masyarakat yang
produktif

serta

sebagai

anggota keluarga.
2.5.3 Fungsi Refroduksi:

Untuk

penganugrahan
menjaga

status

kelangsungan

keturunan atau generasi dan menambah sumber


daya manusia, dan juga untuk kelangsungan suatu
kehidupan di masyarakat.
2.5.4 Fungsi Ekonomi: Untuk mengadakan sumber-sumber
ekonomi yang memadai dan mengalokasikan sumbersumber tersebut secara efektif.
2.5.5 Funsi Perawat Kesehatan: Untuk

mengendalikan

kebutuhan-kebutuhan fisik, pangan, sandang, papan,


2.6

da perawatan kesehatan.
Tahap Perkembangan Keluarga

Menurut Duvall, 1977 dikutip Friedman, 1998. Tahapan


serta perkembangan keluarga ada 8 yaitu:
N

Tahap Perkembangan

Tugas Perkembangan

o
1.

Keluarga Pemula

a. Membangun keluarga yang


saling memuaskan.
b. Menghubungkan

tali

persaudaraan
harmonis.
c. Keluarga

yang
berencana,

memutuskan untuk menjadi


2.

Keluarga Sedang
Mengasuh Anak

orang tua.
a. Membentuk sebuah keluarga
muda

sebagai

mantap.
b. Rekonsiliasi

unit

yang

tugas-tugas

perkembangan

yang

bertentangan

dengan

kebutuhan keluarga.
c. Mempertahankan hubungan
perkawinan
3.

yang

memuaskan.
Keluarga Dengan Anak d. Memperluas
Prasekolah

dengan

menambah

orangtua,

kakek,

nenek.
a. Memenuhi
keluarga

perahaban
peran
ataupun
kebutuhan

sendiri

seperti:

rumah, ruang bermain, ruang


privasi,

serta

menjaga

keamanan.
b. Mensosialisasikan anak.
c. Mengitegrasikan anak-anak

4.

Keluarga Dengan Anak

yang baru serta memenuhi

Usia Sekolah

kebutuhan anak-anak yang


lain.
d. Mempertahankan

hubungan

yang sehat didalam keluarga.


a. Mensosialisasikan anak-anak,
termasuk

meningkatkan

prestasi

sekolah

mengembangkan
yg
5.

Keluarga Dengan Anak


Remaja

sehat

hubungan

dengan

teman sebaya.
b. Mempertahankan
perkawinan
memuaskan.
c. Memenuhi

serta
teman-

hubungan
yang
kebutuhan

kesehatan keluarga.
a. Mengembangkan tanggung
jawab ketika remaja menjadi
6.

Keluarga Melepaskan
Anak Dewasa Muda

dewasa

dan

mandiri.
b. Memfokuskan

semangkin
kembali

hubungan perkawinan.
c. Berkomunikasi antara orang
tua dan anak-anak.
a. Memperluas siklus keluarga
dengan memasukan anggota
keluarga yang baru dengan
7.

Orang Tua Dengan


Usia Pertengahan

perkawinan anak-anak.
b. Melanjutkan
untuk
emperbaharui

dan

menyesuaikan

kembali

hubungan perkawinan.
c. Membantu orang tua yang
sudah lanjut usia.

a. Menyedikan lingkungan yang


8.

Keluarga Lansia

dapat

meningkatkan

kesehatan.
b. Mempertahankan

hubungan

yang penuh arti dengan para


orang tua lansia dan anakanak.
c. Memperkokoh

hubungan

perkawinan.
a. Mempertahankan
pengaturan
memuaskan.
b. Menyesuaikan

hidup

yang

terhadap

pendapatan yang menurun.


c. Mempertahankan hubungan
perkawinan.
d. Menyesuaikan diri terhadap
kehilangan pasangan.
e. Mempertahankan
ikatan
keluarga antar generasi.
f. Meneruskan
untuk
memahami suatu eksistensi
keluarga.
2.7
a.
b.
c.
d.

Tugas Kesehatan Keluarga


Nasrul Effendi,1998. Tugas kesehatan keluarga ialah:
Mengenal masalah kesehatan.
Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat.
Memberikan perawatan kepada keluarga yang sakit.
Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang

sehat.
e. Mempertahankan hubungan dengan menggunakan fasilitas
2.8

kesehatan masyarakat.
Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga

Menderita Penyakit Kronis Hipertensi.


2.8.1 Konsep Keperawatan Keluarga

Asuhan keperawatan keluarga menurut, (Salvicon. G.


Bail

con.

Dan Araclis

Maglaya,

1978).

Ialah

tingkat

perawatan kesehatan masyarakat yang ditujukan atau


dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau kesatuan yang
dirawat dengan sehat bertujuan melalui perawatan sebagai
sarana atau penyalur.
2.8.2 Konsep Hipertensi

Anda mungkin juga menyukai