Anda di halaman 1dari 14

Farmaka, Volume 7 Nomor 3, Desember 2009

UJI AKTIVITAS ANTINYAMUK DARI EKSTRAK DAUN ZODIA (Evodia


suaveolens Scheff.) TERHADAP NYAMUK Culex fatigans DALAM SEDIAAN
Dolih Gozali , Ida Musfiroh , Mutakin, Kartika Astridiani
Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran-Jatinangor
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian mengenai uji aktivitas antinyamuk dengan pemanfaatan
bahan alam dari ekstrak daun zodia (Evodia suaveolens Scheff.) terhadap nyamuk Culex
fatigans dalam sediaan krim. Krim dibuat dengan menggunakan dua jenis basis krim emulsi
tipe minyak dalam air (m/a) dengan ekstrak daun zodia (Evodia suaveolens Scheff.)
konsentrasi 1%; 4%; 8% dan 12,5% b/b. Hasil penelitian menunjukan bahwa variasi
konsentrasi ekstrak daun zodia (Evodia suaveolens Scheff.) pada krim menunjukan bahwa
aktifitas antinyamuk meningkat sesuai dengan bertambahnya konsentrasi. Aktivitas terkuat
diberikan pada konsentrasi 12,5% b/b. Tetapi aktivitas antinyamuk krim dengan ekstrak daun
zodia (Evodia suaveolens Scheff.) masih lebih rendah daripada produk inovator yang
mengandung DEET (N,N-dietil-m-toluamid). Krim dengan ekstrak daun zodia (Evodia
suaveolens Scheff.) konsentrasi 1-12,5% b/b stabil selama penyimpanan, kecuali pH dan
viskositas. Tetapi perubahan tersebut masih dapat ditolerir karena masih dalam rentang pH
yang dipersyaratkan dan sediaan masih dapat dioleskan ke permukaan kulit dengan baik dan
aman digunakan.
Kata kunci: Ekstrak daun zodia, Antinyamuk, Nyamuk, Krim

ABSTRACT
A research on the use uf zodia leaf extract in the making of repellent creams had been
caried out. The creams was made in formula A and formula B using zodia leaf extract in 1%;
4%; 8% and 12,5% w/w concentrations. The result shown that various concentration of zodia
leaf extract (Evodia suaveolens Sheff.) in creams shown that the repellent activity increased
along the addition of zodia leaf extract into the creams. The stronges activity was given by
cream with 12,5% w/w zodia leaf extract(Evodia suaveolens Sheff.), but still less effective
than the innovator product contains DEET (N,N-diethyl-m-toluamide). Creams with 1%12,5% w/w concentration of zodia leaf extract (Evodia suaveolens Sheff.) were stable during
storage time, except the value of pH and viscosity. The changes can still be tolared because it
was still in the required pH rang for topical preparation and cream could still be applied well.
Keywords: Zodia leaf extract, Repellent, Mosquito, Cream.

27

Uji Aktivitas Antinyamuk... (Dolih G)


kebanyakan formula produk antinyamuk

PENDAHULUAN
Nyamuk merupakan salah satu vektor

yang beredar di pasaran mengandung

penyakit pada manusia. Sebagian nyamuk

DEET (N,N-dietil-m-toluamid), banyak di

mampu

pada

laporkan memiliki efek samping seperti

manusia seperti malaria, penyakit filaria,

gejala hipersensitifitas, iritasi dan urtikaria

dan penyakit bawaan virus seperti demam

(Qiu et al, 1998).

menyebarkan

penyakit

kuning, demam berdarah dengue, dan virus

Untuk menghindari efek negatif dari

Nil Barat. Beberapa nyamuk termasuk

penggunaan antinyamuk yang berasal dari

jenis antropofilik (lebih menyukai darah

bahan-bahan kimia, banyak penelitian

manusia) dan zoofilik (hanya menyerang

yang telah dilakukan terhadap antinyamuk

hewan).

memperoleh

yang berasal bahan alam (ekstrak tanaman)

makanan dari sari bunga, sedangkan

untuk menggantikan DEET, diantaranya

nyamuk betina menggigit manusia dan

dengan menggunakan ekstrak akar wangi,

binatang

karena memerlukan darah dan

cengkeh, geranium, lavender, selasih, serai

protein

untuk

wangi, suren dan zodia. Bahan-bahan

Nyamuk

jantan

pembentukan

telur

(Gandahusada et al, 1998).

tersebut telah mununjukan kemampuan

Salah satu nyamuk yang biasanya

yang

baik

sebagai

antinyamuk

pada

berada di sekeliling kita adalah jenis

beberapa jenis nyamuk dan merupakan

nyamuk Culex fatigans yang merupakan

metode

vektor utama penyakit filariasis brancofti.

biologi, dan kimiawi), karena ramah

Nyamuk jenis ini bertelur di tempat-tempat

lingkungan (Tawatsin et al, 2001).

perindukan berair jernih maupun berair

yang

Zodia

tepat

(fisik-lingkungan,

merupakan

tumbuhan

asli

keruh dan memiliki kebiasaan menghisap

Indonesia yang berasal dari daerah Irian

darah inang pada malam hari (Agoes,

(Papua) (Kardinan, 2004).

2000).

Zodia (Evodia suaveolens Scheff.)

Penyakit yang disebarkan nyamuk

yang termasuk ke dalam famili Rutaceae,

sangat berbahaya. Oleh karena itu, ada

dikatakan mengandung evodiamin dan

baiknya kita mencegah penyakit yang

rutaekarpin. Menurut hasil analisa yang

disebabkan oleh nyamuk tersebut dengan

dilakukan di Balai Penelitian Tanaman

penggunaan

sediaan

antinyamuk.

Rempah dan Obat (Balitro) dengan gas

Penggunaan

antinyamuk

merupakan

kromatografi, minyak yang disuling dari

tindakan yang praktis dan ekonomis untuk

daun tumbuhan ini mengandung linalool

mencegah penyakit-penyakit yang dibawa

(46%) dan -pinen (13,26%). Linalool

oleh

nyamuk

ke

manusia.

Tetapi
28

Farmaka, Volume 7 Nomor 3, Desember 2009


sudah sangat dikenal sebagai pengusir

N, pereaksi Mayer, pereaksi Dragendorff,

(repellent) nyamuk (Kardinan, 2004).

pereaksi Lieberman Burchard, besi (III)

Sediaan antinyamuk yang banyak

klorida, gelatin 1 %, logam magnesium,

beredar di pasaran diantaranya sediaan

amil alkohol, gelatin 1 %, vanilin 10 %,

bentuk lotion atau krim. Krim adalah

KOH 5%, dan Asam sulfat pekat.

bentuk

sediaan

setengah

padat

Peralatan

yang

digunakan

untuk

mengandung satu atau lebih bahan obat

skrining fitokimia: pipet tetes, pinset,

terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar

tabung

yang

penjepit tabung, rak tabung.

sesuai.

(Depkes

RI,1995;

Ansel,1989).

reaksi,

spatel,

penangas

air,

Peralatan yang digunakan untuk formulasi

Kelebihan dari sediaan bentuk krim

dan pengujian stabilitas krim : Batang

adalah memiliki daya tarik estetika yang

pengaduk, cawan penguap, gelas ukur, alat

besar

tidak

sentrifugasi (Hettich Zentrifugen EBA

berminyak, mudah dibersihkan, mudah

20), tabung plastik sentrifugasi, kertas

menyebar rata, dan juga memiliki bentuk,

perkamen, kaca arloji, neraca analitis,

bau, dan warna yang menarik. Penggunaan

spatel,

sediaan krim antinyamuk pada umumnya

termometer, waterbath, sudip, pH meter

dioleskan ke seluruh tubuh sehingga

digital ( Metrohm 344), timbangan

bentuk sediaan yang tidak lengket, tidak

digital (Denver instrument), piknometer

berminyak dan praktis akan lebih disukai.

(Duran 10 mL), refraktometer ABBE,

karena

sifatnya

yang

Berdasarkan latar belakang di atas,

pipet

tetes,

mortir,

stamper,

viscotester (Rion VT-04).

maka dilakukan penelitian ilmiah terhadap

Peralatan yang digunakan untuk pengujian

aktivitas antinyamuk dari sediaan krim

aktivitas antinyamuk : Kamera digital,

antinyamuk

kandang nyamuk ukuran 25 x 25 x 30 cm.

dari

ekstrak

daun

(Evodia suaveolens Scheff.)

zodia

terhadap

nyamuk Culex fatigans.

METODE PENELITIAN
Pengumpulan,

BAHAN DAN METODE PENELITIAN


Bahan

digunakan

dan

Pengolahan Simplisia : Daun tumbuhan

dalam

zodia diambil secara acak dari daerah

penelitian adalah Ekstrak daun zodia

Cimindi, Kota Cimahi, Provinsi Jawa

(Cimindi, Kota Cimahi), Uji skrining

Barat dengan kriteria tumbuhan kurang

fitokimia ekstrak daun zodia (Evodia

lebih berusia 3-5 tahun dengan tinggi 1-3

suaveolens Scheff.) mengunakan pereaksi

meter dan dikumpulkan pada bulan Maret

amonia 10 %, kloroform, asam klorida 2

2008.

29

yang

Determinasi,

Uji Aktivitas Antinyamuk... (Dolih G)


Bahan dideterminasi di Laboratorium

tetap

kemudian

dihaluskan

hingga

Taksonomi Tumbuhan, Jurusan Biologi,

berbentuk serbuk.

Fakultas

Ilmu

a. Skrining Fitokimia Ekstrak Daun Zodia

Universitas

(Evodia suaveolens Scheff.) : Penapisan

Matematika

Pengetahuan

dan

Alam,

Padjadjaran.

dilakukan terhadap serbuk simplisia dan

Daun tumbuhan zodia diolah dengan

ekstrak daun tumbuhan zodia (Evodia

cara dikeringkan di tempat yang terlindung

suaveolens Scheff.)

dari sinar matahari hingga mencapai bobot


Formula

Komposisi (%)

Pembuatan

Emuligin B1

Emuligin B1, Cutina MD, dan parafin cair (fasa

Cutina MD

15

minyak) dilelehkan di atas waterbath pada suhu

Parafin cair

20

70C. Aquabidest dipanaskan hingga suhu yang

Acnibio

0,5

sama (fasa air), kemudian kedua fasa dicampurkan

Aquabidest hingga

100

didalam mortir panas. Campuran diaduk konstant


hingga terbentuk massa krim yang homogen

Viscolam AT100

Viscolam AT100 (basis krim) dan Aquadest yang di

Propilenglikol

10

addkan dimasukan secara bersamaan pada mortar

Acnibio

0,25

panas lalu diaduk tambahkan secara sedikit-demi

Aquabides hingga

100

sedikit

propilenglikol

dan

acnibio

sehingga

terbentuk basis krim.

Parafin cair

56

Parafin cair, cetaceum, dan cera alba (fasa minyak)

Cera alba

12

dilelehkan diatas waterbathpada suhu 70C. Boraks

Cetaceum

12,5

dilarutkan dalam air panas (fasa air). Kedua fase

Boraks

0,5

dicampur didalam mortir panas, hingga krim

Aquabidest hingga

100

homogen.

Pemilihan Basis Krim : Sebelum dilakukan

Formula Basis Krim : Ketiga basis di atas

pembuatan

disimpan pada suhu kamar selama 7 hari

krim

antinyamuk

dengan

berbagai konsentrasi ekstrak daun zodia

dan diamati stabilitas fisik, meliputi

(Evodia

perubahan-perubahan konsistensi, warna

suaveolens

Scheff.),

terlebih

dahulu dilakukan pemilihan basis krim.

dan bau. Kemudian ditentukan basis krim

Pemilihan basis krim dilakukan terhadap

terbaik (yang kemudian disebut krim FA

formula basis krim tipe minyak dalam air

dan FB). Selanjutnya diformulasikan

(M/A) dan formula basis krim tipe air

menjadi krim antinyamuk dengan berbagai

dalam minyak (A/M). Seperti terlihat pada

konsentrasi ekstrak daun zodia (Evodia

tabel 3.1 dibawah ini :

suaveolens Scheff.).

30

Farmaka, Volume 7 Nomor 3, Desember 2009


Orientasi Dosis Efektif Ekstrak Daun

(Evodia

Zodia (Evodia suaveolens Scheff.) :

disimpan pada suhu kamar selama 7 hari


dan

Formula
Kompos
isi (%)

A0

A2

1
5

B1

MD
Parafin
cair
Acnibio

diamati

stabilitas

Scheff.)

fisik,

diatas

meliputi

perubahan-perubahan konsistensi, warna


dan bau. Kemudian di uji efektivitas

antinyamuknya terhadap hewan uji yaitu

Emuligin

Cutina

A4

suaveolens

nyamuk Culex fatigans betina dewasa yang


dipelihara selama 2 hari dalam kandang

15

15

15

15

15

kacaberukuran 25 x 25 x 30 cm. Sebelum


dilakukan pengujian, nyamuk dipuasakan

20

20

20

20

20

0,1 0,1 0,1 0,1 0,1

Aquabides 59,9 58,9 55,9 51,9 47,4

selama 1 hari. Umpan yang digunakan


dalam uji ini adalah tangan sukarelawan
yang telah diolesi krim antinyamuk secara
merata dan dimasukan dalam kandang

Ekstrakda

un Zodia

8 12,5

nyamuk. Waktu dimulai pada saat tangan


yang telah dioleskan krim antinyamuk

Penentuan

atau

orientasi

dosis

efektif ekstrak daun zodia dilakukan


dengan cara sebagai berikut :

yaitu : 2%; 6% dan 10% b/b.

Formula FA:
5

Propilen glikol

10

Aquadestilata

ad 100

formula

dasar

berbagai

uji

(Evodia suaveolens Scheff.) :

b/b. Formula dapat dilihat pada Tabel 3.3


krim

konsentrasi

besar

aktivitas

antinyamuknya.
4. Formula Krim Antinyamuk dengan
Berbagai Konsentrasi Ekstrak Daun Zodia
31

dengan

daun zodia, yaitu 1%, 4%, 8% dan 12,5%

Scheff.) yaitu 2%; 6% dan 10% b/b


di

Antinyamuk

ditambahkan berbagai konsentrasi ekstrak

ekstrak daun zodia (Evodia suaveolens

untuk

Krim

Ke dalam formula basis Krim terpilih

R/ Viscolam AT100

ditambahkan

Formulasi

Berbagai Konsentrasi Ekstrak Daun Zodia

2. Formula basis krim yang dipakai yaitu

dalam

dihentikan pada saat ada nyamuk yang


hinggap pada tangan tersebut.

1. Dipilih secara acak tiga konsentrasi

3. Ke

dimasukkan ke dalam kandang, dan waktu

Formula Krim (Tipe A) Antinyamuk


dengan

Berbagai

Konsentrasi

Ekstrak

Daun Zodia (Evodia suaveolens Scheff.

Uji Aktivitas Antinyamuk... (Dolih G)

Cara Pembuatan : Ekstrak daun Zodia

Cara Pembuatan : Ekstrak daun Zodia

ditambahkan dengan basis

ditambahkan dengan basis

krim

krim

yang

telah

dingin

yang

telah

dingin

(suhu 25 C ) sedikit demi

(suhu 25 C ) sedikit demi

sedikit

sedikit

sambil

diaduk

sambil

diaduk

hingga homogen.

hingga homogen.
Tabel 1. Formula Krim (Tipe B)
Antinyamuk
Konsentrasi

dengan
Ekstrak

Berbagai
Daun

isi (%)

Pengamatan Organoleptis : Pengamatan

Formula

organoleptis
B0 B1 B2 B3

B4

Viscola
m

glikol
Acnibio

10

10 10

10

10

0,25 0,25 0,25 0,25 0,25

76,75 72,25

Zodia

perubahan-perubahan konsistensi, warna,

konsentrasi ekstrak daun zodia pada hari

hingga 56 hari penyimpanan.

Pengukuran

pH

Pengukuran

pH

dilakukan dengan menggunakan pH meter,


dengan cara melarutkan sediaan krim (1

Ekstrak
daun

terhadap

ke 1,3,7 dan selanjutnya setiap minggu

Aquabid 84,7 83,7 80,7


es

dilakukan

dan bau krim antinyamuk dengan berbagai


5

AT100
Propilen

Pengujian Stabilitas Fisik Krim


Antinyamuk

(Evodia suaveolens Scheff.)

Kompos

Zodia

gram) dengan aquades bebas CO2 (10 mL),


8

12,5

dicampur hingga homogen, kemudian


bagian katoda pada pH meter dicelupkan
ke dalam larutan krim, dan selanjutnya
dilihat nilai pH yang terukur pada layar
32

Farmaka, Volume 7 Nomor 3, Desember 2009


hingga

diperoleh

angka

stabil.

diberi tanda (-), bila kulit terlihat memerah

Pengamatan dilakukan pada hari ke 1, 3, 7

diberi tanda (+), dan bila terjadi reaksi

dan selanjutnya setiap minggu hingga 56

pembengkakan diberi tanda (++).

hari penyimpanan (Sensel,1977).

Pengujian Efektifitas Krim Antinyamuk

Pengukuran

dengan

Viskositas

yang

Pengukuran

Berbagai

Konsentrasi

Ekstrak

viskositas dilakukan dengan menggunakan

Daun Zodia (Evodia suaveolens Scheff.) :

viskotester, dengan cara menempatkan

Nyamuk percobaan, yaitu Culex fatigans

sediaan krim yang akan diperiksa dalam

betina dewasa, dipelihara dua hari di dalam

gelas bermulut lebar 100 mL, kemudian

kandang berukuran 25 x 25 x 30 cm.

spindel yang sesuai (spindel No. 1)

Nyamuk-nyamuk

dimasukkan ke dalam sediaan sampai

dikelompokkan secara acak ke dalam

terbenam. Klep pengunci dibuka dan rotor

kandang. Tiap kandang berisi sekitar 20

dinyalakan hingga diperoleh angka yang

ekor

stabil

jarum

pengujian, nyamuk dipuasakan selama satu

penunjuk. Pengukuran viskositas dilakukan

hari. Umpan yang digunakan dalam uji ini

pada hari ke 1, 3, 7 dan selanjutnya setiap

adalah tangan sukarelawan yang telah

minggu hingga 56 hari penyimpanan

diolesi krim antinyamuk sebanyak 200 mg

Pengujian Keamanan Krim Antinyamuk :

secara merata dan dimasukkan ke dalam

yang

ditunjukkan

oleh

Pengujian keamanan sediaan

nyamuk.

kandang

tersebut

Sebelum

nyamuk.

kemudian

dilakukan

Dilakukan

juga

krim dilakukan selama 3 hari berturut-turut

pengujian dengan losio plasebo, yaitu basis

terhadap

dengan

losio yang tidak mengandung ekstrak daun

konsentrasi ekstrak daun zodia terbesar

zodia, dan produk inovator, yaitu produk

(12,5% b/b). Dilakukan terhadap 10 orang

antinyamuk yang mengandung DEET yang

sukarelawan dengan metode uji tempel

beredar di

terbuka (Patch Test)

pada punggung

perhitungan dilakukan untuk mengetahui

tangan sukarelawan. Punggung tangan

lamanya nyamuk menghindari tangan yang

kanan diolesi Krim yang mengandung

telah diolesi losio antinyamuk. Waktu

ekstrak daun zodia terbesar sedangkan

dimulai pada saat tangan yang telah

punggung tangan kiri sukarelawan diolesi

dioleskan losio antinyamuk dimasukkan ke

krim tanpa ekstrak daun zodia sebagai

dalam kandang, dan waktu dihentikan pada

pembanding.

saat terdapat nyamuk yang hinggap dan

krim

antinyamuk

Bagian

yang

diolesi

pasaran.

dibiarkan terbuka selama lima menit dan

menggigit

diamati kemungkinan terjadinya iritasi

penelitian ini dilakukan tiga replikasi

pada kulit. Jika tidak terjadi reaksi apapun

untuk masing-masing krim yang diamati.

33

tangan

Pengamatan dan

tersebut.

Dalam

Uji Aktivitas Antinyamuk... (Dolih G)


Analisis Data : Analisis data dilakukan

Berdasarkan
stabilitas

Lengkap Acak Subsampling Model Tetap

penyimpanan dapat ditarik kesimpulan

untuk menganalisis respon unit eksperimen

bahwa basis krim yang akan digunakan

(krim) karena terdapat perlakuan dan blok

dalam penelitian adalah krim formula A

dalam eksperimen (penelitian).

yang kemudian disebut sebagai krim FA

HASIL DAN PEMBAHASAN

dan krim formula B yang kemudian

2.

Hasil

Skrining

Fitokimia

krim

pengamatan

dengan analisis data statistik Desain Blok

Tabel

basis

hasil

selama

hari

disebut sebagai krim FB.

Ekstrak Daun Zodia

Metabolit

Simplisia Ekstrak

Hasil

Formulasi

Krim

Antinyamuk

daun

daun

dengan Berbagai Konsentrasi Ekstrak

zodia

zodia

Daun Zodia (Evodia suaveolens Scheff.)

Alkaloid

Flavonoid

Tanin

Polifenol

Saponin

Monoterpenoid

sekunder

Pengamatan

organoleptis

antinyamuk

dengan

krim
berbagai

konsentrasi ekstrak daun zodia


Basis krim dari kedua jenis formula
krim antinyamuk ini memiliki warna putih,
namun baik krim FA dan krim FB berubah

dan

menjadi berwarna hijau sampai dengan

Seskuiterpenoid
Triterpenoid

Steroid

Kuinon

Keterangan : ( + )

= terdeteksi

( - ) = tidak terdeteksi
Hasil Pemilihan Basis Krim
Hasil pembuatan basis krim yang
terdiri dari tiga macam formula, yaitu dua
formula krim tipe emulsi minyak dalam air
(M/A) dan satu formula krim tipe emulsi
air dalam minya (A/M).

warna

cokelat

kehitaman

setelah

ditambahkan dengan ekstrak daun zodia


dengan berbagai konsentrasi. Perubahan
warna tersebut dimungkinkan berasal dari
ekstrak daun zodia yang berwarna hijau
kehitaman. Intensitas warna dan bau khas
zodia

akan

semakin

kuat

dengan

bertambahnya jumlah ekstrak zodia yang


ditambahkan ke basis krim. Semakin besar
konsentrasi

ekstrak

zodia

yang

ditambahkan dalam basis krim, maka akan


semakin kuat aroma zodia pada krim
tersebut.
34

Farmaka, Volume 7 Nomor 3, Desember 2009


Hasil

pengujian

Antinyamuk
Konsentrasi

Stabilitas

dengan
Ekstrak

Krim

Berbagai
Daun

Zodia

(Evodia suaveolens Scheff.)


Hasil

Pengamatan

Perubahan

Organoleptis Krim Antinyamuk dengan


Berbagai Konsentrasi Ekstrak Daun
Zodia (Evodia suaveolens Scheff.)

Gambar 1. Grafik Pergerakan nilai

Hasil pengamatan organoleptis yang


meliputi konsistensi, warna, dan bau sediaan
krim kombinasi ekstrak daun zodia selama 56

viskositas

zodia

stabil

karena

tidak

mengalami

perubahan konsistensi, warna, dan bau selama


masa penyimpanan. Kestabilan ini terjadi
karena metode pembuatan krim ini telah
dilakukan dengan benar, yaitu dengan
pengadukan konstan selama beberapa saat
hingga

temperatur

mencapai

30-40C,

kemudian dimasukkan ke dalam wadah,


sehingga krim tetap homogen dan stabil
selama masa penyimpanan.
Hasil

pengukuran

Antinyamuk
Konsentrasi

Dengan

Krim

Berbagai
Daun

penyimpanan

antinyamuk dengan berbagai konsentrasi


zodia

selama

56

hari

penyimpanan dapat dilihat gambar grafik


di bawah ini :

tabel

di

atas,

perhitungan secara statistik dengan Desain


Blok

Lengkap

Acak

subsampling

viskositas dengan model tetap diperoleh


hipotesis nol (H0) dengan asumsi tidak
terdapat perbedaan mengenai rata-rata efek
perlakuan yang diuji, ditolak karena F
hitung lebih besar daripada F tabel pada
taraf signifikan = 0,05. Hal ini berarti
bahwa perbedaan konsentrasi ekstrak daun
zodia dalam formula krim antinyamuk

krim

yang

nyata

selama

56

hari

penyimpanan.
Viskositas krim antinyamuk FA

antinyamuk

FB.

penyimpanan,
antinyamuk

Pada

nilai
FA

awal

waktu

viskositas

dengan

krim

atau

tanpa

penambahan ekstrak daun zodia berkisar


antara

100

140,

sedangkan

viskositas krim antinyamuk FB


35

dilakukan

sedikit berbeda dengan viskositas krim

Hasil pengukuran viskositas krim

daun

Dari

Zodia

(Evodia suaveolens Scheff.)

ekstrak

pada

menyebabkan adanya perbedaan viskositas

Viskositas

Ekstrak

Antinyamuk

formula yang diteliti selama 56 hari

hari penyimpanan. Menunjukkan bahwa krim


dengan berbagai konsentrasi ekstrak daun

Krim

nilai

dengan

Uji Aktivitas Antinyamuk... (Dolih G)


atau tanpa penambahan ekstrak daun zodia
berkisar antara 124 140. Adanya
penambahan ekstrak daun zodia ke dalam
formula krim antinyamuk baik
maupun

krim

FB

ternyata

FA
dapat

menurunkan viskositas (rata-rata awal


sebesar 116 pada FA menjadi 103 pada
hari ke-56, dan rata-rata awal sebesar 13,2
pada FB menjadi 119,4 pada hari ke-56).
Selama

56

hari

penyimpanan,

viskositas krim antinyamuk baik krim FA


maupun

krim

FB

dengan

Gambar 2. Pergerakan nilai

Antinyamuk pada formula yang diteliti


selama 56 hari penyimpanan

berbagai

konsentrasi ekstrak daun zodia menjadi


turun. Walaupun nilai viskositas krim
antinyamuk dengan berbagai konsentrasi
ekstrak daun zodia menurun pada waktu
penyimpanan,

tetapi

sediaan

krim

antinyamuk masih dapat dengan mudah


dioleskan ke kulit dan meninggalkan
lapisan tipis yang rata.
Hasil

Konsentrasi

pH

Dengan
Ekstrak

Krim
Berbagai

Daun

Zodia

(Evodia suaveolens Scheff.)


Hasil

pengukuran

daun

zodia

krim

selama

56

hari

penyimpanan dapat dilihat pada gambar


grafik di bawah ini:

dengan krim antinyamuk FB. Namun


keduanya memiliki pH yang cenderung
asam. Pada awal waktu penyimpanan, nilai
pH krim antinyamuk FA dengan atau tanpa
penambahan ekstrak daun zodia berkisar
antara 5,46 6,61, sedangkan nilai pH

penambahan ekstrak daun zodia berkisar


antara 5,8 6,78. Adanya penambahan
ekstrak daun zodia ke dalam formula krim
antinyamuk baik FA maupun krim FB

pH

antinyamuk dengan berbagai konsentrasi


ekstrak

pH krim antinyamuk FA berbeda

krim antinyamuk FB dengan atau tanpa

pengukuran

Antinyamuk

pH Krim

ternyata dapat menurunkan pH (rata-rata


awal sebesar 5,99 pada FA menjadi 5,58
pada hari ke-56, dan rata-rata awal sebesar
6,354 pada FB menjadi 6,346 pada hari ke56.
Dari

tabel

di

atas,

dilakukan

perhitungan secara statistik dengan Desain


Blok Lengkap Acak subsampling pH
dengan model tetap diperoleh hipotesis nol
36

Farmaka, Volume 7 Nomor 3, Desember 2009


(H0)

dengan

perbedaan

asumsi

mengenai

tidak

terdapat

rata-rata

- = Tidak terjadi iritasi

efek

Dengan konsentrasi ekstrak daun zodia

perlakuan yang diuji, ditolak karena F

12,5% b/b baik krim FA maupun FB, tidak

hitung lebih besar daripada F tabel pada

menimbulkan

taraf signifikan = 0,05. Hal ini berarti

kemerahan atau gatal, baik primer ataupun

bahwa perbedaan konsentrasi ekstrak daun

sekunder.

zodia dalam formula krim antinyamuk

Dengan

iritasi

analogi

seperti

semakin

kulit

besar

menyebabkan adanya perbedaan pH krim

konsentrasi zat aktif yang ditambahkan

yang nyata selama 56 hari penyimpanan.

kedalam basis krim maka akan semakin

Walaupun

krim

besar pula kemungkinan terjadinya iritasi

antinyamuk dengan berbagai konsentrasi

pada kulit sukarelawan. Maka akan di buat

ekstrak daun zodia baik pada FA maupun

suatu asumsi pengujian iritasi atas bahwa

FB masih memenihi persyaratan nilai pH

krim antinyamuk FA maupun FB dengan

yang aman untuk kulit, yaitu 5 10 (Harry,

konsentrasi ekstrak daun zodia sebesar 1%

1973).

12,5 b/b aman dalam penggunaannya.

Tabel 3. Hasil Pengujian Keamanan

Gambar 3. Hasil Pengujian Efektivitas

Krim Antinyamuk

Krim Antinyamuk dengan Berbagai

demikian,

nilai

pH

Hasil pengujian keamanan yang

Konsentrasi Ekstrak Daun Zodia

dilakukan terhadap 10 orang sukarelawan


secara uju tempel terbuka menggunakan
krim antinyamuk dengan ekstrak daun
zodia konsentrasi terbesar (12,5 % b/b)
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

F/

Ha

Hasil pengujian pada

ri

sukarelawan

Ke
-

F
A4

FB
4

37

A B C D E F GH I J
Krim anti nyamuk yang telah disimpan

- - - - - -

- - - -

dan stabil selama 56 hari serta telah

- - - - - -

- - - -

terbukti Aman untuk digunakan, kemudian

- - - - - -

- - - -

di uji efektivitasnya terhadap 11 orang

- - - - - -

- - - -

sukarelawan. Pengujian ini bertujuan untuk

- - - - - -

- - - -

mengetahui berapa lama krim tersebut

- - - - - -

- - - -

dapat menunda aktifitas mengigit dari

Uji Aktivitas Antinyamuk... (Dolih G)


nyamuk Culex fatigans betina. Pengujian

zodia (Evodia suaveolens Scheff.) masih

dilakukan dengan mengoleskan masing

lebih rendah daripada produk inovator

masing sediaan pada tangan sukarelawan.

yang mengandung DEET (N,N-dietil-m-

Seorang sukarelawan diberikan satu tipe

toluamid). Krim antinyamuk FA maupun

formula dengan satu konsentrasi ekstrak

FB memberikan hasil yang cukup baik.

daun zodia. Hasil pengujian efektivitas

Masing-masing sediaan dapat mencegah

krim

berbagai

nyamuk menggigit tangan sukarelawan

zodia

selama minimal 95 menit pada krim

dibandingkan dengan produk inovator

dengan FA dan 115 menit pada krim

yang mengandung bahan kimia (DEET)

dengan FB.

antinyamuk

konsentrasi

dengan

ekstrak

daun

SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian krim
antinyamuk dengan berbagai konsentrasi
ekstrak daun zodia (Evodia suaveolens
Sheff,) terhadap nyamuk Culex fatigans,
dapat diambil kesimpulan bahwa :
1. Krim memiliki bentuk, warna, bau
Gambar 4. Efektivitas krim antinyamuk
dengan berbagai konsentrasi ekstrak
daun zodia dan produk DEET
Berdasarkan
efektivitas

data

krim

hasil

dan homogenitas yang stabil.


2. Kenaikan

pH

dan

penurunan

viskositas masil dalam interval


pengujian

antinyamuk

dengan

berbagai konsentrasi ekstrak daun zodia,

persyaratan pH yang aman untuk


kulit, yaitu pH 5 10
3. Krim

tidak

mengiritasi

kulit

sehingga

krim

dan sebagaimana disajikan pada gambar

sukarelawan,

grafik di atas, menunjukan bahwa variasi

tersebut aman untuk digunakan

konsentrasi ekstrak daun zodia (Evodia

4. Krim dengan konsentrasi ekstrak

suaveolens Scheff.) pada krim menunjukan

daun zodia 1%; 4%; 8% dan 12,5%

bahwa aktifitas antinyamuk meningkat

b/b efektif sebagai antinyamuk.

sesuai dengan bertambahnya konsentrasi.

Semakin besar konsentrasi ekstrak

Aktivitas

pada

daun zodia dalam sediaan, dari segi

konsentrasi 12,5% b/b. Tetapi aktivitas

efektivitasnya sebagai antinyamuk

antinyamuk krim dengan ekstrak daun

semakin

terkuat

diberikan

meningkat,

walaupun
38

Farmaka, Volume 7 Nomor 3, Desember 2009


masih kurang efektif dibandingkan

mengandung DEET.

dengan produk innovator yang

DAFTAR PUSTAKA
Agoes, R., Oehadian, H., Djaenudin, 2000, Bunga Rampai Entomologi Medik, Edisi ke-2,
Jatinangor : Bagaimana Parasitologi FK Unpad, 29.
Ansel, H. C, 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi 4, Jakarta: UI Press, 515.
Dinata, A, 2002, Tanaman Sebagai Pengusir Nyamuk, www.pikiran-rakyat.com, [17 Februari
2008].
Fraddin, M. S, 1998, Mosquitoes and Mosquito Reppellent: A Clinicias Guide, J. Med 128
(11) : 931-940.
Fraddin, M. S, 2005, Insect Repellent, http://www.emedicine.com, [16 Juni 2008].
Fraddin, M. S., J. F. Day, 2002, Comparative Efficacy of Insect Repellent lAgainst Mosquito
Bites, The New England j. Med, vol 347, 1-10.
Gandahusada, S., Herry D. I., Pribadi, W, 1998, Parasitologi Kedokteran, Edisi ke-3, Jakarta :
Balai Penerbit FKUI, 220.
Gunawan, D dan S. Mulyani., 2004, Ilmu Obat Alam (farmakognasi), Jilid I Jakarta : Penebar
Swadaya, 106-113.
Herbone, J. B., 1987, Metode Fitokimia, Bandung : ITB, 127-128.
Harold, 1979, Dasar Parasitologi Klinik, Jakarta : Penerbit Greamedia Pustaka, 08.
Harry, R. G, 1975, Harrys Cosmetology : The Principles of Modern Cosmetic, 6th Editor,
London : Leonard Hill Book, p. 19.
Heick, A, 1988, Insect Repellent, N,N-dienthyl-m-toluamide, Effect on Ammonia
Metabolisme, Pediatrics 82 :373-376.
Henkel, D. C, 1995, Suggested Formulae for The Manufacture of Pharmaceutical and
Cosmetic Prepation, Jerman Barat : Dusseldorf.
Heyne, K., 1987, Tumbuhan Berguna Indonesia, Jilid II, Cetakan Ke-2, Jakarta : Badan
Litbang Kehutanan, 1510-1514.
Kardinan, A,2003, Tanaman Pengusir dan Pembasmi Nyamuk, Jakarta : AgroMedia Pustaka,
28-29.
Kardinan, A,2005, Tanaman Penghasil Minyak Atsiri, Jakarta : AgroMedia Pustaka, 12-15,
55-56.
39

Uji Aktivitas Antinyamuk... (Dolih G)


Noble, E. G., 1989, Biologi Parasit Hewan, Edisi ke-5, Penerjemah Wardianto, Yogyakarta :
UGM Press.
Nurhayati, T, 1996, Eksplorasi Bahan Nabati yang Berpotensi Sebagai Biolarvasidal dan
Repelen Nyamuk Culex fatigans, Surabaya : Universitas airlangga, 7-1 dan 37.
Sensel, A. J, 1977, New Burgers Manual of Cosmetic Analysis, 2nd Editor, Washington :
Assosiation of Official Analytical Chemist Incp, p. 32.
Soedarto, 1983, Hubungan Antara Lingkungan Hidup di Kotamadya Surabaya dengan
Populasi Nyamuk Culex fatigans, Surabaya : Lembaga Penelitian Universitas Airlangga.
Soedarto, 1990, Penyakit-penyakit infeksi di Indonesia, Jakarta : Widya Medika.
Soedarto, 1992, Resistensi Culex fatigans Terhadap Fenotrotion di Surabasya Tahun 1992,
Majalah Kedokteran Tropis Indonesia, 5(1 2), Hal. 32 36.
Qiu, H. W., Jun, and McCall, J. W, 1998, Pharmacokinetics, formulation, and safety of insect
repellent N,N-dienthyl-3-methybenzamide (DEET): A Reiew, J. Am. Mosq. Contr. Assoc
14: 12-27.
Tawatsin, A., Steve D. W., Rederic, S., Thavara, U., Techadamrongsin, Y, 2001, Repellency
of Volatile Iols From Plant Againt Three Mosquito Vectors, Journal of Vector Ecology
26(1): 76-82.
Tjokronegoro, K. R., 1987, Penelusuran Senyawa Kandungan Tumbuhan Indonesia Bioaktif
Terhadap Serangga, Disertasi Universitas Padjadjaran.
Voight, R., 1994, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, Edisi V, Penerjemah Soendani
Neorono, Yogyakarta : UGM Press.

40

Anda mungkin juga menyukai