Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang.
Kabupaten Pinrang terletak pada koordinat antara 430 10 30 300 19 13

Lintang Utara dan 1190 26 30 1190 47 20 Bujur Timur, Batas batas wilayah
Kabupaten Pinrang adalah sebagai berikut: Sebelah Utara: berbatasan dengan
Kabupaten Tana Toraja, sebelah Selatan: berbatasan dengan kota Pare- Pare,
sebelah Barat: berbatasan dengan Kabupaten Polewali Mamasa dan Selat
Makassar, sebelah Timur: berbatasan dengan Kabupaten Enrekang dan Kabupaten
Sidenreng Rappang. Kabupaten Pinrang yang beribukota di Pinrang memiliki luas
1.961,77 km2, yang terbagi dalam 65 Desa, 39 Kelurahan dan 12 Kecamatan.
Di tengah luasnya kota Pinrang terdapat beberapa sungai, salah satu sungai
terbesar yang bermuara di Desa Paria yaitu Sungai Saddang dengan panjang
197,0 km, namun melihat fenomena yang terjadi sekarang yaitu banyaknya
penebangan hutan di bagian hulu yang akan dijadikan lahan perkebunan sebagai
sumber mata pencaharian masyarakat yang bermukim di wilayah tersebut sangat
memberi pengaruh terhadap proses aliran sungai yakni banyaknya material yang
hanyut ke daerah aliran sungai dikarenakan gundulnya hutan di bagian hulu
sehingga air yang jatuh tidak mengalami proses penyerapan di wilayah
pegunungan melainkan langsung mengalir ke sungai dengan membawa berbagai
jenis material yang dilaluinya sehingga sebagian material yang terangkut
mengalami penumpukan di setiap belokan pada aliran sungai bahkan sebagian
besar terbawa arus hingga ke muara sungai dan terjadi penumpukan di wilayah
tersebut jadi tidak heran jika sering terjadi banjir di bagian hilir sungai yang
I-1

berdampak buruk bagi masyarakat yang berada di wilayah hilir seperti Desa
Babana dan Desa Paria, banyaknya suplay sedimen dengan berbagai ukuran di
muara tersebut membuat penulis merasa tertarik melakukan penelitian lebih lanjut
mengenai sedimen dengan judul Studi Karakteristik Sedimen di Muara
Sungai Saddang Kabupaten Pinrang
1.2.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini yakni:
1. Bagaimana karakteristik sedimen di muara sungai Saddang.
2. Bagai mana pola distribusi sedimen di muara tersebut.
1.3.
Batasan Masalah
Karena luasnya cakupan masalah pada penelitian ini maka penulis membatasi
permasalahan yaitu sebagai bahan informasi bagi pihak-pihak yang akan
melakukan penanggulangan kerusakan secara langsung di muara tersebut.
1.4.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yaitu:
1. Menentukan D50 sedimen pada setiap titik pengambilan sampel sedimen.
2. Mengambarkan pola distribusi sedimen berdasarkan diameter sedimen.
1.5.
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini yaitu:
1. Sebagai bahan pertimbangan/ referensi bagi pihak-pihak atau lembaga
pemerintah yang menjadi pemantau/ pengawas aliran sungai.
2. Memberikan kemudahan bagi pihak yang akan melakukan penanggulangan
kerusakan secara langsung akibat sedimen tersebut.
3. Sebagai tambahan pengetahuan bagi penulis dalam memahami ilmu yang
1.6.

ditekuninya.
Sistematika Penulisan
Agar penulisan ini menjadi terarah dan sistematis, pokok-pokok masalah

setiap bab diuraikan sebagai berikut;


BAB I

Pendahuluan, membahas latar belakang penulisan, rumusan masalah,


batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian dan sistematika
penulisan.
I-2

BAB II

Landasan Teori, berisikan tentang penelitian terkait, macam-macam


muara sungai, sedimen, jenis-jenis sedimentasi, sifat-sifat sedimen,
mekanisme angkutan sedimen, pelapukan sedimen, transportasi
sedimen, pengendapan sedimen, klasifikasi batuan sedimen,

BAB III Metodologi Penelitian, meliputi lokasi dan waktu penelitian, data
penelitian yang terdiri dari data primer dan sekunder, alat yang
digunakan, metode pengambilan data, analisa sampel sedimen.
BAB IV Analisa dan Pembahasan, meliputi pembahasan mengenai sedimentasi
di daerah muara sungai Saddang.
BAB V

Penutup, dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran dari penulis.

I-3

Anda mungkin juga menyukai