Anda di halaman 1dari 29

Gambar 3.

konstruksi
Secara standarisasi PUIL 2000 yang tertera dalam lampiran C pada halaman 475
sampai dengan 478 dengan judul Nomenklatur kabel bahwa notasi huruf dapat dilihat
pada tabel 3.bla sebagai berikut :
Tabel 3.bla
KODE
A
AA
B
B
C
C
CE

ARTI
selubung atau lapisan perlindungan luar bahan serat (misalnya
goni/jute)
Contoh: NKRA, NAKBA
sselubung atau perlindungan luar dua lapis dari bahan serat goni (jute)
Contoh: NAHKZAA, NKZAA
Perisai dari pita baja ganda
Contoh: NYBY, NEKBA
Selubung timah hitam (timbel)
Contoh: NYBUY
penghantar konsentris tembaga
Contoh: NYCY
selubung penghantar dibawah selubung luar
Contoh: NHSSHCu
penghantar konsentris pada masing-masing inti, dalam hal kabel berinti
banyak
Contoh: NYCEY

CW
D
E
F
G
G
G
2G
Gb
H
K
KL
KWK
L
MK
N
NA
NF
NI
NO

penghantar konsentris pada masing-masing inti, yang dipasang secara


berlawanan arah untuk kabel tegangan nominal 0,6/1 kV (1,2 kV)
Contoh: NYCWY
spiral anti tekanan
pita penguat non-magnetis
kabel dengan masing-masing intinya berselubung logam
Contoh: NEKBA
perisai kawat baja pipih
Contoh: NYFGbY
spiral dari kawat baja pipih
Contoh: NYKRG
isolasi karet/EPR
Contoh: NGA
selubung isolasi dari karet
Contoh: NGG
isolasi karet butil dengan daya tahan lebih tinggi terhadap panas
Contoh: N2GAU
spiral pita baja (mengikuti F atau R)
Contoh: NYRGbY, N2XSEYFGbY
lapisan penghantar di atas isolasi, untuk membatasi medan listrik
Contoh: NHKBA, NHKRA
selubung timbal
Contoh: NKBA, NAKBY
selubung aluminium
Contoh: NKLY, NAHKLY
selubung dari pita tembaga yang terpasang dan dilas memanjang
Contoh: NKWKZY
perisai dari jalinan-kawat-baja-bulat (braid)
Contoh: NTRLA
kabel dengan selubung timah hitam untuk pemasangan dalam kapal laut
Contoh: MK
kabel standar penghantar tembaga
Contoh: NYA, NYY
kabel standar penghantar aluminium
Contoh: NAYFGbY, NAKBA
kabel udara berisolasi dipilin
Contoh: NF2X, NFAY
kabel bertekanan gas
Contoh: NIKLDEY
kabel bertekanan minyak
Contoh: NOKDEFOA

NP
O
O
O
Q
R
RR

SE
T
2X
Y
2Y
Z
Z
Z

kabel dalam pipa bertekanan gas


Contoh: NPKDvFSt2Y
perisai-terbuka dari kawat-kawat baja
Contoh: NKROA
kabel berpenampang oval
Contoh: NYM-O
kabel tanpa inti berwarna hijau kuning
Contoh: NYFGbY-O
jalinan (braid) dari kawat-kawat baja berselubung-seng (zing-coated)
Contoh: NYKQ
perisai dari kawat-kawat baja bulat
Contoh: NYRGbY
dua lapisan perisai dari kawat-kawat baja bulat
Contoh: NKRRGbY
- perisai dari tembaga
- pelindung listrik dari pita tembaga yang dibalutkan pada semua inti
kabel bersama-sama
Contoh: N2XSY
pelindung listrik dari pita tembaga yang menyelubungi masing-masing
inti kabel
Contoh: N2XSEY
tali penggantung dari baja
selubung isolasi dari XLPE
Contoh: NF2X, N2XSY
selubung isolasi dari PVC
Contoh: NYA
selubung isolasi dari polyethylene
perisai dari kawat-kawat baja yang masing-masing mempunyai bentuk
''Z''
Contoh: NKZAA
penghantar berisolasi dengan beban-tarik
Contoh: NYMZ
selubung logam dari pita seng
Contoh: NYRUZY

Gambar 3.bla sistem penamaan untuk medium voltage

Gambar 3.bla sistem penamaan untuk low voltage

Gambar 4.4. Rangkaian Pengukuran Tahanan Isolasi Kumparan Primer


Fasa U dengan Body Transformator

Gambar 4.5. Pengukuran Tahanan Isolasi Kumparan Primer Fasa U dengan Body
Transformator

Gambar 4.6. Rangkaian Pengukuran Tahanan Isolasi Kumparan Primer


Fasa V dengan Body Transformator

Gambar 4.7. Pengukuran Tahanan Isolasi Kumparan Primer Fasa V


dengan Body Transformator

Gambar 4.8. Rangkaian Pengukuran Tahanan Isolasi Kumparan Primer


Fasa W dengan Body Transformator

Gambar 4.9. Pengukuran Tahanan Isolasi Kumparan Primer Fasa W


dengan Body Transformator

Gambar 4.10. Rangkaian Pengukuran Tahanan Isolasi Kumparan Primer


N dengan Body Transformator

Gambar 4.11. Pengukuran Tahanan Isolasi Kumparan Primer N dengan Body


Transformator

Gambar 4.12. Rangkaian Pengukuran Tahanan Isolasi Kumparan


Sekunder Fasa u dengan Body Transformator

Gambar 4.13. Pengukuran Tahanan Isolasi Kumparan Sekunder Fasa u


dengan Body Transformator

Gambar 4.14. Rangkaian Pengukuran Tahanan Isolasi Kumparan


Sekunder Fasa v dengan Body Transformator

Gambar 4.15. Pengukuran Tahanan Isolasi Kumparan Sekunder Fasa v


dengan Body Transformator

Gambar 4.16. Rangkaian Pengukuran Tahanan Isolasi Kumparan


Sekunder Fasa w dengan Body Transformator

Gambar 4.17. Pengukuran Tahanan Isolasi Kumparan Sekunder Fasa w dengan Body
Transformator

Gambar 4.18. Rangkaian Pengukuran Tahanan Isolasi Kumparan


Sekunder n dengan Body Transformator

Gambar 4.19 Pengukuran Tahanan Isolasi Kumparan Sekunder n dengan


Body Transformator

Gambar 4.20. Rangkaian Pengukuran Tahanan Isolasi Kumparan Primer


Fasa U dengan Kumparan Sekunder Fasa u

Gambar 4.21. Pengukuran Tahanan Isolasi Kumparan Primer Fasa U


dengan Kumparan Sekunder Fasa u

Gambar 4.22. Rangkaian Pengukuran Tahanan Isolasi Kumparan Primer


Fasa U dengan Kumparan Sekunder Fasa v

Gambar 4.23. Pengukuran Tahanan Isolasi Kumparan Primer Fasa U


dengan Kumparan Sekunder Fasa v

Gambar 4.24. Rangkaian Pengukuran Tahanan Isolasi Kumparan


Primer Fasa U dengan Kumparan Sekunder Fasa w.

Gambar 4.25. Pengukuran Tahanan Isolasi Kumparan Primer Fasa U


dengan Kumparan Sekunder Fasa w.

Gambar 4.26. Rangkaian Pengukuran Tahanan Isolasi Kumparan Primer


Fasa U dengan Kumparan Sekunder n

Gambar 4.27. Pengukuran Tahanan Isolasi Kumparan Primer Fasa U


dengan Kumparan Sekunder n

Ga
mbar 4.28. Rangkaian Pengukuran Tahanan Isolasi Kumparan
Primer Fasa V dengan Kumparan Sekunder Fasa u

Gambar 4.29. Pengukuran Tahanan Isolasi Kumparan Primer Fasa V


dengan Kumparan Sekunder Fasa u

Gambar 4.30. Rangkaian Pengukuran Tahanan Isolasi Kumparan


Primer Fasa V dengan Kumparan Sekunder Fasa v

Gambar 4.31. Pengukuran Tahanan Isolasi Kumparan Primer Fasa V dengan


Kumparan Sekunder Fasa v

Ga
mbar 4.32. Rangkaian Pengukuran Tahanan Isolasi Kumparan
Primer Fasa V dengan Kumparan Sekunder Fasa w.

Gambar 4.33. Pengukuran Tahanan Isolasi Kumparan Primer Fasa V


dengan Kumparan Sekunder Fasa w.

Gambar 4.34. Rangkaian Pengukuran Tahanan Isolasi Kumparan


Primer Fasa V dengan Kumparan Sekunder n

Gambar 4.35. Pengukuran Tahanan Isolasi Kumparan Primer Fasa V dengan


Kumparan Sekunder n

Gambar 4.36. Rangkaian Pengukuran Tahanan Isolasi Kumparan


Primer Fasa W dengan Kumparan Sekunder Fasa u

Gambar 4.37. Pengukuran Tahanan Isolasi Kumparan Primer Fasa W dengan


Kumparan Sekunder Fasa u

Ga
mbar 4.38. Rangkaian Pengukuran Tahanan Isolasi Kumparan
Primer Fasa W dengan Kumparan Sekunder Fasa v

Gambar 4.39. Pengukuran Tahanan Isolasi Kumparan Primer Fasa W


dengan Kumparan Sekunder Fasa v

G
ambar 4.40. Rangkaian Pengukuran Tahanan Isolasi Kumparan
Primer Fasa W dengan Kumparan Sekunder Fasa w

Gambar 4.41. Pengukuran Tahanan Isolasi Kumparan Primer Fasa W dengan


Kumparan Sekunder Fasa w

Gambar 4.42. Rangkaian Pengukuran Tahanan Isolasi Kumparan


Primer Fasa W dengan Kumparan Sekunder Fasa N

Gambar 4.43. Pengukuran Tahanan Isolasi Kumparan Primer Fasa W


dengan Kumparan Sekunder Fasa N

Gambar 4.44. Rangkaian Pengukuran Tahanan Isolasi Kumparan


Primer N dengan Kumparan Sekunder Fasa u

Gambar 4.45. Pengukuran Tahanan Isolasi Kumparan Primer N dengan


Kumparan Sekunder Fasa u

Gambar 4.46. Rangkaian Pengukuran Tahanan Isolasi Kumparan


Primer N dengan Kumparan Sekunder Fasa v

Gambar 4.47. Pengukuran Tahanan Isolasi Kumparan Primer N dengan


Kumparan Sekunder Fasa v

Gambar 4.48. Rangkaian Pengukuran Tahanan Isolasi Kumparan


Primer N dengan Kumparan Sekunder Fasa w

Gambar 4.49. Pengukuran Tahanan Isolasi Kumparan Primer N dengan


Kumparan Sekunder Fasa w

Gambar 4.50. Rangkaian Pengukuran Tahanan Isolasi Kumparan Primer


N dengan Kumparan Sekunder n.

Gambar 4.51. Pengukuran Tahanan Isolasi Kumparan Primer N dengan Kumparan


Sekunder n.

a. Pengukuran Tahanan Isolasi Minyak Tranformator


1) Pengukuran Tahanan Isolasi Minyak antara Kumparan Primer dengan
Body
Langkah-langkah pengukuran tahanan isolasi kumparan primer dengan body
adalah sebagai berikut.
a) Memutar selector switch ke posisi 5000 Volt.
b) Mengukur tahanan isolasi pada kumparan primer fasa U dengan body
transformator dengan cara meletakkan kabel probe warna hitam pada
bushing primer fasa U dan kabel probe warna merah pada body
transformator.
c) Menekan tombol press to test dan memutar kekanan pada posisi lock.
d) Mengamati dan mencatat angka yang ditunjuk oleh jarum megaohmmeter.
e) Menekan dan memutar tombol press to test kekiri.
f) Mengukur tahanan isolasi pada kumparan primer fasa V dengan body
transformator dengan cara memindahkan kabel probe warna hitam pada
bushing primer fasa V
g) Menekan tombol press to test dan memutar kekanan pada posisi lock.
h) Mengamati dan mencatat angka yang ditunjuk jarum pada megaohmmeter.
i) Menekan dan memutar tombol press to test kekiri.
j) Mengukur tahanan isolasi pada kumparan primer fasa W dengan body
transformator dengan cara memindahkan kabel probe warna hitam pada
bushing primer fasa W
k) Menekan tombol press to test dan memutar kekanan pada posisi lock.
l) Mengamati dan mencatat angka yang ditunjuk oleh jarum megaohmmeter.
m) Menekan dan memutar tombol press to test kekiri.

n) Mengukur tahanan isolasi pada kumparan primer N dengan body


transformator dengan cara memindahkan kabel probe warna hitam pada
bushing primer N.
o) Menekan tombol press to test dan memutar kekanan pada posisi lock.
p) Mengamati dan mencatat angka yang ditunjuk oleh jarum megaohmmeter.
q) Menekan dan memutar tombol test kekiri.
r) Memutar selector switch ke posisi off
2) Pengukuran Tahanan Isolasi Minyak antara Kumparan Sekunder
dengan Body
Langkah-langkah pengukuran tahanan isolasi kumparan sekunder dengan
body adalah sebagai berikut.
a) Memutar selector switch ke posisi 5000 Volt.
b) Mengukur tahanan isolasi pada kumparan sekunder fasa u dengan body
transformator dengan cara meletakkan kabel probe warna hitam pada
bushing sekunder fasa u dan kabel probe warna merah pada body
transformator.
c) Menekan tombol press to test dan memutar kekanan pada posisi lock.
d) Mengamati dan mencatat angka yang ditunjuk oleh jarum megaohmmeter.
e) Menekan dan memutar tombol press to test kekiri.
f) Mengukur tahanan isolasi pada kumparan sekunder fasa v dengan body
transformator dengan cara memindahkan kabel probe warna hitam pada
bushing sekunder fasa v.
g) Menekan tombol press to test dan memutar kekanan pada posisi lock.
h) Mengamati dan mencatat angka yang ditunjuk oleh jarum megaohmmeter.
i) Menekan dan memutar tombol press to test kekiri.

j) Mengukur tahanan isolasi pada kumparan sekunder fasa w dengan body


transformator dengan cara memindahkan kabel probe warna hitam pada
bushing sekunder fasa w.
k) Menekan tombol press to test dan memutar kekanan pada posisi lock.
l) Mengamati dan mencatat angka yang ditunjuk oleh jarum megaohmmeter.
m) Menekan dan memutar tombol press to test kekiri.
n) Mengukur tahanan isolasi pada kumparan sekunder n dengan body
transformator dengan cara memindahkan kabel probe warna hitam pada
bushing sekunder n.
o) Menekan tombol press to test dan memutar kekanan pada posisi lock.
p) Mengamati dan mencatat angka yang ditunjuk oleh jarum megaohmmeter.
q) Menekan dan memutar tombol press to test kekiri.
r) Memutar selector switch ke posisi off
3) Pengukuran Tahanan Isolasi Kumparan Primer dengan Kumparan
Sekunder
Langkah-langkah pengukuran tahanan isolasi kumparan primer dengan
kumparan sekunder adalah sebagai berikut.
Kumparan Primer Fasa U dengan Kumparan Sekunder Fasa U, V, W
dan N
a) Memutar selector switch ke posisi 5000 Volt.
b) Mengukur tahanan isolasi pada kumparan sekunder fasa u dengan
kumparan primer fasa U dengan cara meletakkan kabel probe warna
hitam pada bushing primer fasa U dan kabel probe warna merah pada
bushing sekunder fasa u.
c) Menekan tombol press to test dan memutar kekanan pada posisi lock.
d) Mengamati dan mencatat angka yang ditunjuk oleh jarum megaohmmeter.

e) Menekan dan memutar tombol test kekiri.


f) Mengukur tahanan isolasi pada kumparan sekunder fasa v dengan
kumparan primer fasa U dengan cara memindahkan kabel probe warna
merah pada bushing sekunder fasa v.
g) Menekan tombol press to test dan memutar kekanan pada posisi lock.
h) Mengamati dan mencatat angka yang ditunjuk oleh jarum pada
megaohm-meter.
i) Menekan dan memutar tombol press to test kekiri.
j) Mengukur tahanan isolasi pada kumparan sekunder fasa w dengan
kumparan primer fasa U dengan cara memindahkan kabel probe
berwarna merah pada bushing sekunder fasa w.
k) Menekan tombol press to test dan memutar kekanan pada posisi lock.
l) Mengamati dan mencatat angka yang ditunjuk oleh jarum pada
megaohm-meter.
m) Menekan dan memutar tombol press to test kekiri.
n) Mengukur tahanan isolasi pada kumparan sekunder n dengan kumparan
primer fasa U dengan cara memindahkan kabel probe berwarna merah
pada bushing sekunder n.
o) Menekan tombol press to test dan memutar kekanan pada posisi lock.
p) Mengamati dan mencatat angka yang ditunjuk oleh jarum pada
megaohm-meter.
q) Menekan dan memutar tombol press to test kekiri.
r) Memutar selector switch ke posisi off
Kumparan Primer Fasa V dengan Kumparan Sekunder Fasa U, V, W
dan N
a) Memutar selector switch ke posisi 5000 Volt.
b) Mengukur tahanan isolasi pada kumparan sekunder fasa u dengan
kumparan primer fasa V dengan cara meletakkan kabel probe warna

hitam pada bushing primer fasa V dan kabel probe warna merah pada
bushing sekunder fasa u.
c) Menekan tombol press to test dan memutar kekanan pada posisi lock.
d) Mengamati dan mencatat angka yang ditunjuk oleh jarum megaohmmeter.
e) Menekan dan memutar tombol press to test kekiri.
f) Mengukur tahanan isolasi pada kumparan sekunder fasa v dengan
kumparan primer fasa V dengan cara memindahkan kabel probe warna
merah pada bushing sekunder fasa v.
g) Menekan tombol press to test dan memutar kekanan pada posisi lock.
h) Mengamati dan mencatat angka yang ditunjuk oleh jarum pada
megaohm-meter.
i) Menekan dan memutar tombol press to test kekiri.
j) Mengukur tahanan isolasi pada kumparan sekunder fasa w dengan
kumparan primer fasa V dengan cara memindahkan kabel probe
berwarna merah pada bushing sekunder fasa w.
k) Menekan tombol press to test dan memutar kekanan pada posisi lock.
l) Mengamati dan mencatat angka yang ditunjuk oleh jarum pada
megaohm-meter.
m) Menekan dan memutar tombol press to test kekiri.
n) Mengukur tahanan isolasi pada kumparan sekunder n dengan kumparan
primer fasa V dengan cara memindahkan kabel probe berwarna merah
pada bushing sekunder n.
o) Menekan tombol press to test dan memutar kekanan pada posisi lock.
p) Mengamati dan mencatat angka yang ditunjuk oleh jarum pada
megaohm-meter.
q) Menekan dan memutar tombol press to test kekiri.
r) Memutar selector switch ke posisi off

Kumparan Primer Fasa W dengan Kumparan Sekunder Fasa U, V, W


dan N
a) Memutar selector switch ke posisi 5000 Volt.
b) Mengukur tahanan isolasi pada kumparan sekunder fasa u dengan
kumparan primer fasa W dengan cara meletakkan kabel probe warna
hitam pada bushing primer fasa W dan kabel probe warna merah pada
bushing sekunder fasa u.
c) Menekan tombol press to test dan memutar kekanan pada posisi lock.
d) Mengamati dan mencatat angka yang ditunjuk oleh jarum megaohmmeter.
e) Menekan dan memutar tombol press to test kekiri.
f) Mengukur tahanan isolasi pada kumparan sekunder fasa v dengan
kumparan primer fasa W dengan cara memindahkan kabel probe warna
merah pada bushing sekunder fasa V.
g) Menekan tombol press to test dan memutar kekanan pada posisi lock.
h) Mengamati dan mencatat angka yang ditunjuk oleh jarum pada
megaohm-meter.
i) Menekan dan memutar tombol press to test kekiri.
j) Mengukur tahanan isolasi pada kumparan sekunder fasa w dengan
kumparan primer fasa W dengan cara memindahkan kabel probe
berwarna merah pada bushing sekunder fasa w.
k) Menekan tombol press to test dan memutar kekanan pada posisi lock.
l) Mengamati dan mencatat angka yang ditunjuk oleh jarum pada
megaohm-meter.
m) Menekan dan memutar tombol press to test kekiri.
n) Mengukur tahanan isolasi pada kumparan sekunder n dengan kumparan
primer fasa W dengan cara memindahkan kabel probe berwarna merah
pada bushing sekunder n.
o) Menekan tombol press to test dan memutar kekanan pada posisi lock.

p) Mengamati dan mencatat angka yang ditunjuk oleh jarum pada


megaohm-meter.
q) Menekan dan memutar tombol press to test kekiri.
r) Memutar selector switch ke posisi off
Kumparan Primer N dengan Kumparan Sekunder Fasa U, V, W dan N
a) Memutar selector switch ke posisi 5000 Volt.
b) Mengukur tahanan isolasi pada kumparan sekunder fasa u dengan
kumparan primer N dengan cara meletakkan kabel probe warna hitam
pada bushing primer N dan kabel probe warna merah pada bushing
sekunder fasa u.
c) Menekan tombol press to test dan memutar kekanan pada posisi lock.
d) Mengamati dan mencatat angka yang ditunjuk oleh jarum megaohmmeter.
e) Menekan dan memutar tombol press to test kekiri.
f) Mengukur tahanan isolasi pada kumparan sekunder fasa v dengan
kumparan primer N dengan cara memindahkan kabel probe warna
merah pada bushing sekunder fasa v.
g) Menekan tombol press to test dan memutar kekanan pada posisi lock.
h) Mengamati dan mencatat angka yang ditunjuk oleh jarum pada
megaohm-meter.
i) Menekan dan memutar tombol press to test kekiri.
j) Mengukur tahanan isolasi pada kumparan sekunder fasa w dengan
kumparan primer N dengan cara memindahkan kabel probe berwarna
merah pada bushing sekunder fasa w.
k) Menekan tombol press to test dan memutar kekanan pada posisi lock.
l) Mengamati dan mencatat angka yang ditunjuk oleh jarum pada
megaohm-meter.
m) Menekan dan memutar tombol press to test kekiri.

n) Mengukur tahanan isolasi pada kumparan sekunder n dengan kumparan


primer N dengan cara memindahkan kabel probe berwarna merah pada
bushing sekunder n.
o) Menekan tombol press to test dan memutar kekanan pada posisi lock.
p) Mengamati dan mencatat angka yang ditunjuk oleh jarum pada
megaohm-meter.
q) Menekan dan memutar tombol press to test kekiri.
r) Memutar selector switch ke posisi off

Anda mungkin juga menyukai