Anda di halaman 1dari 6

Nama:

No. HP:

Egy Yolando Putra | 15010114120051


0823-8839-1569

Awalnya saya disebuah jalan besar di kota asal saya, Jln. Akasia namanya. Saat itu malam hari
dan sangat gelap, hanya beberapa lampu yang hidup dijalan. Terdapat dua tempat yang menarik perhatian
saya, sebuah rumah pemotongan ayam yang sedang tutup dan sebuah tempat orang memotong kayu
bakar. Saya jalan berputar melewati jalan lain dan kembali ke Jln. Akasia yang sama didepan kedua
tempat yang sama. Kali ini ada dua orang yang sedang memotong kayu, satu orang laki-laki
menggunakan kapak dan satu orang ibu-ibu menggunakan daster putih yang mengangkat kayu dengan
satu tangannya. Ukuran kayu tersebut sangat besar untuk ukuran kayu yang dapat diangkat manusia.
Entah darimana saya tahu bahwa cara ibu tersebut membelah kayu dengan cara melemparkannya hingga
terbelah. Ibu tersebut marah-marah kepada saya karena dia ingin melemparkan kayu dan meminta saya
minggir dengan menggunakan bahasa yang saya tidak tahu namun saya tetap mengerti maksudnya.
Akhirnya saya berjalan hingga ke ujung jalan di pertigaan sebuah jalan Lintas Sumatra yang melewati
kota saya.
Saya menyusuri jalan Lintas Sumatra tersebut di malam hari yang gelap, lampu jalan hanya hidup
beberapa saja. Di pinggir kiri jalan, saya melihat Jeep merah dengan pintu sebelah kirinya terbuka.
Kemudian saya menutup pintu tersebut dan lanjut berjalan.
Saya terus berjalan kearah gang/jalan rumah saya berada. Hingga akhirnya sampai di depan gang
rumah saya melihat banyak pekerja pabrik yang biasanya menunggu untuk dijemput bus karyawan. Saya
berniat kembali ke rumah saya, namun di depan gang saya bertemu Ayah dari salah seorang teman saya.
Dia berkata bahwa ada anjing di gang tersebut. Sesaat setelah itu, saya melihat anjing jenis Labrador yang
besar sedang berbaring di depan gang melihat kearah saya. Saya pun mengurungkan niat untuk kembali
kerumah.
Saya terus berjalan menyusuri toko-toko di sepanjang jalan Lintas Sumatra di depan gang
tersebut. Saya ingin membeli cemilan di toko saya biasa membeli cemilan namun saya hanya punya uang
seribu rupiah dan akhirnya mengurungkan niat saya membeli jajan/cemilan. Saya terus berjalan terus
hingga sampai pada suatu tempat, yaitu sebuah bioskop yang sedang dibangun. Saya masuk dan melihat
para pekerjanya sedang bekerja, baik laki-laki maupun perempuan. Saya kembali berjalan hingga ke
sebuah kantor notaris. Seseorang bertanya kepada saya apakah notaris sedang di kantor atau tidak, saya
menjawab tidak.
Saya berjalan kembali ke bioskop dan masuk melalui pintu samping. Awalnya, saya hanya
melihat-lihat dan akhirnya saya ikut membantu. Pada awalnya semua lancar, hingga pada suatu ketika
saya diminta menata sebuah barang. Saya mendapatkan instruksi dari seseorang etnis Tionghoa dengan
bahasa yang sulit saya pahami. Semakin lama dia menjelaskan, semakin asing pula bahasa yang ia
gunakan. Disana terdapat teman dekat saya saat SMA namanya Edo ikut membantu menjelaskan, namun
saya tetap tidak mengerti.
Orang Tionghoa itu marah-marah pada saya. Lalu tempat berpindah ke sebuah perumahan yang
sering terlihat di film Amerika/Hollywood. Saya melihat diri saya dimarahi oleh orang tersebut. Dia dan
seorang Tionghoa lainnya yang lebih kecil memukul saya. Sebelum dipukul, saya kembali ke diri saya
yang akan dipukul dan menutup mata saya, bersiap untuk dipukul. Saat menerima pukulan, saya tidak
merasakan sakit apapun namun muncul rasa amarah yang saya berusaha tekan terus. Hingga akhirnya
teman saya datang membantu saya dengan memukuli orang yang memukul saya. Saya ikut memukul
namun hanya sebentar saja sedangkan teman saya terus memukulinya. Saya berlalu pergi dan melihat
diatas bukit terdapat tumpukan manusia yang sudah mati sangat banyak dengan siluet seseorang
disampingnya.

Bagian Penting:

Dua tempat di Jln. Akasia, tempat pemotongan ayam dan pemotongan kayu.
Seorang ibu yang kuat mengangkat kayu besar dan berbicara bahasa yang
asing.
Menutup pintu Jeep merah.
Bertemu dengan Ayah teman saya dan melihat Labrador yang sedang berbaring.
Ingin membeli cemilan di toko namun kekurangan uang.
Bioskop yang sedang dibangun.
Notaris yang sedang tidak ada.
Membantu pembangunan bioskop.
Etnis Tionghoa yang menginstruksikan saya, namun saya tidak mengerti.
Teman SMA saya yang ikut membantu menjelaskan namun saya tetap tidak
mengerti.
Orang Tionghoa yang marah-marah.
Perumahan
dengan
gaya
Amerika
seperti
yang
terlihat
di
film
Amerika/Hollywood.
Saya dipukuli namun tidak merasakan apapun.
Rasa amarah yang terus muncul namun saya terus tekan.
Teman saya datang membantu dan saya ikut memukul hanya sebentar
Tumpukan manusia yang sudah meninggal dan sebuah siluet seseorang.

Asosiasi Kata:

Kata
Pemotongan
ayam
Pemotongan
Kayu

Asosiasi
Bau, Kotor, Licin
Berisik, Berdebu, Kotor

Jeep

Besar, Berani, Macho

Labrador

Kuning, Garang, Menyenangkan, Lucu

Cemilan

Enak, Coklat, Manis, Jarang

Bioskop

Menyenangkan, Besar, Keren, Kaya

Notaris

Pekerjaan, Sepi, Banyak

Etnis Tionghoa

Perfeksionis, Kaya, Inklusif

Amerika

Kebebasan, Impian,

Rasa Amarah

Ditekan, Repres, Tertahan

Edo

Dekat, Jauh, Tidak Bersama, Rindu

Tumpukan
Mayat
Siluet
Seseorang
Nama:

Kengerian, Brutal, Kiamat


Kengerian, Pembunuh, Bingung
Egy Yolando Putra

NIM: 15010114120051
1. Carilah adegan dlm film berikut :
a. Transference

Setiap adengan seks antara Spielrein dan Jung.

b. Kontra transferensi

Saat Jung mengunjungi Spielrein dirumahnya.


Setiap adegan seks antara Jung dan Spielrein.
Di dalam kapal milik Jung.

c. Asosiasi Bebas

Di saat Jung dan Sabina berjalan di hutan.


Setiap sesi berbicara diawal film.
Saat Sabina menceritakan tentang saat dia berada di kamar.

d. Asosiasi Kata

Istri Jung yang sedang melakukan asosiasi kata yang dipandu Jung.

e. Tafsir Mimpi

Mimpi tentang seekor kuda yang merepresentasikan Jung.


Di kapal menuju Amerika.

f. Mimpi Jungian yg menggambarkan kejadian masa depan


Mimpi tentang banjir dan menyapu seluruh Eropa. Menyapu banyak mayat dan air
berubah menjadi darah. Beberapa tahun setelah itu, Perang Dunia Pertama dimulai.
g. Konflik Freud dan Jung terasa pada bagian mana?
Pada bagian dimana Freud mengatakan bahwa psikologi harus tetap bersifat ilmiah,
sementara Jung mengungkapkan konsep parapsikologi seperti telepati yang dianggap
Freud sebagai sesuatu yang tidak ilmiah. Mereka tetap berdebat melalui surat.
h. Kenapa disebut Dangerous Method?
Karena adanya transferensi, para pasien diharapkan dapat menerapkan kedekatan dengan
psikiater agar dapat memberikan psikiater tentang hal yang ingin diketahui psikiater.
Namun, psikiater juga harus mampu membendung transferensi dari pasien terhadap

dirinya. Kounter-transferensi harus dihindari agar intervensi tetap relevan. Maka dari itu
psikiater harus mampu menganalisis dirinya agar tidak sampai memiliki kedekatan yang
terlalu dalam dengan pasien. Jika sampai terjadi, intervensi dapat mengalami kegagalan
dan bahkan dapat menciptakan konflik antara pasien dan psikiater.

2. Bagaimana perbedaan pandangan Jung dan Freud!


Freud yakin bahwa psikologi adalah ilmu yang ilmiah sementara Jung yakin akan konsep
parapsikologi, sesuatu yang disebut Freud mistisisme. Freud mengatakan bahwa mereka
harus tetap berada pada jalur yang ilmiah, Jung menentangnya karena menganggap
mereka tidak perlu menentukan batasan.
3. Siapa figur yg didominasi id? Jelaskan!
Dr. Otto Gross. Menurut Gross, manusia sebaiknya tidak merepres apapun. Semua naluri
yang ada harus dilepaskan dan Gross menerapkannya dengan ia mempercayai poligami.
4. Siapa figur yg didominasi super ego? Jelaskan!
Carl Gustav Jung. Karena ia selalu menggunakan akal pikirannya bahwa manusia harus
merepres kebutuhan seksual yang berlebih agar dapat dikatakan sebagai manusia yang
beradab.

Anda mungkin juga menyukai