Anda di halaman 1dari 5

TUGAS IV

ANALISIS PENGUKURAN KERJA


JAM KERJA DAN SHIFT KERJA

KELOMPOK 4
SHANTI WAHYU UTAMI

0910932026

RIDHA LUTHVINA

0910932040

SAQINAH

0910932048

RIO TRIYANDRA

0910932068

DOSEN PEMBIMBING:
LUSI SUSANTI, Dr. Eng

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2011

JAM KERJA DAN SHIFT KERJA


Shift kerja berarti berada pada lokasi kerja yang sama, baik terratur pada saat yang
sama (kontinyu) atau pada waktu yang berlainnan (rotasi). Shift kerja berbeda
dengan hari kerja biasa, di mana pada hari kerja biasa, pekerjaan dilakukan secara
teratur pada waktu yang telah ditentukan sebelumnya, sedangkan shift kerja dapat
dilakukan lebih dari satu kali untuk memenuhi jadwal 24 jam/hari. Biasanya
perusahaan yang berjalan secara kontinyu yang menerapkan aturan shift kerja ini.
(Lanfranchi, et.al., 2001) mendafinisikan pekerja shift sebagai seseorang yang
bekerja di luar jam kerja normal dalam seminggu. Para pekerja shift termasuk
mereka yang bekerja dalam tim berotasi, pekerja malam dan mereka yang bekerja
pada jam-jam yang tidak umum, minggu kerja yang tidak umum dan hari kerja
yang diperpanjang.
1. Karakteristik dan Kriteria Shift Kerja
Shift kerja memiliki dua macam bentuk, yaitu shift berputar (rotation) dan
shift tetap (permanent). Dalam merancang perputaran shift ada dua macam
yang harus diperhatikan, yaitu:
a. Kekurangan jam istirahat atau tidur hendaknya ditekan sekecil mungkin
sehingga dapat meminimumkan kelelahan.
b. Sediakan waktu sebanyak mungkin untuk kehidupan keluarga dan kontak
sosial.
Knauth (1988) dalam jurnalnya yang berjudul The Design of Shift System
mengemukakan bahwa terdapat 5 faktor utama yang harus diperhatikan dalam
shift kerja, antara lain:
a. Jenis shift (pagi, siang, malam)
b. Panjang waktu tiap shift
c. Waktu dimulai dan diakhirinya satu shift
d. Distribusi waktu istirahat
e. Arah transisi shift
Ada lima criteria dalam mendesain suatu shift kerja, antara lain:
a. Setidaknya ada jarak 11 antara permulaan dua shift yang berurutan.
b. Seorang pekerja tidak boleh bekerja lebih dari tujuh hari berturut-turut
(seharusnya 5 hari kerja, 2 hari libur).
c. Sediakan libur akhir pekan (setidaknya 2 hari).
d. Rotasi shift mengikuti matahari.
e. Buat jadwal yang sederhana dan mudah diingat.

2. Aspek yang Harus Diperhatikan dalam Perancangan Shift Kerja


Faktor pekerja merupakan faktor yang sangat rentan terhadap kecelakaan
kerja. Beberapa penelitian berhasil mengidentifikasi beberapa faktor manusia
yang menyebabkan kecelakaan kerja yaitu umur, kemampuan, pengalaman,
obat-obatan/alkohol, gender, stres, kelelahan (fatique), dan motivasi kerja.
Banyak perusahaan beroperasi lebih dari 8 jam per hari untuk memenuhi
kebutuhan

pasar

dan

karena

keterbatasan

sumber

daya/fasilitas.

Konsekuensinya, perusahaan harus melakukan shift kerja. Shift kerja adalah


periode waktu dimana suatu kelompok pekerja dijadualkan bekerja pada
tempat kerja tertentu. Disamping memiliki segi positif yaitu memaksimalkan
sumberdaya yang ada, shift kerja akan memiliki resiko dan mempengaruhi
pekerja pada:
2.1 Aspek Fisiologis
Circadian rhythms adalah proses-proses yang saling berhubungan yang
dialami tubuh untuk menyesuaikan dengan perubahan waktu selama 24 jam
(Tayyari dan Smith, 1997). Circadian rhythms menjadi dasar fisiologis dan
psikologis pada siklus tidur dan bangun harian. Fungsi dan tahapan fisiologis
dan psikologis memiliki suatu circadian rhythms yang tertentu selama 24 jam
sehari, sehingga circadian rhythms seseorang akan terganggu jika terjadi
perubahan jadwal kegiatan seperti perubahan shift kerja. Dengan terganggunya
circadian rhythms pada tubuh pekerja akan terjadi dampak fisiologis pada
pekerja seperti gangguan gastrointestinal, gangguan pola tidur dan gangguan
kesehatan lain. Circadian rhythms berhubungan dengan suhu tubuh, tingkat
metabolisme, detak jantung, tekanan darah, dan komposisi kimia tertentu pada
tubuh. Circadian rhythms dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti terang,
gelap, dan suhu lingkungan.
Terkait aspek fisiologis terdapat beberapa saran yang harus diperhatikan,
yaitu:
1. Tiap shift terdiri dari satu kali istirahat yang cukup untuk makan.
2. Pekerja shift malam sebaiknya berumur antara 25 50 tahun.

3. Pekerja yang cenderung punya penyakit di perut dan usus, serta yang
punya emosi tidak stabil disarankan untuk tidak ditempatkan di shift
malam.
4. Pada pekerja dengan shift malam dianjurkan ada waktu tidur siang
sebelumnya
2.2 Aspek Psikologis
Stress akibat shift kerja akan menyebabkan kelelahan (fatique) yang dapat
menyebabkan gangguan psikis pada pekerja, seperti ketidakpuasan dan iritasi.
Tingkat kecelakaan dapat meningkat dengan meningkatnya stres, fatique, dan
ketidakpuasan akibat shift kerja ini.
Terkait aspek fisiologis terdapat beberapa saran yang harus diperhatikan,
yaitu:
1. Bagi pekerja shift malam, bila melaksanakan pekerjaan dengan
pertimbangan khusus sebaiknya dilaksanakan sebelum jam 4 pagi agar
kesalahan dapat dikurangi
2. Lama shift kerja sebaiknya tidak lebih dari 8 jam, jika lebih dari jam tersebut
beban kerja sebaiknya dikurangi.
3. Tomei dkk (2006) menyatakan bahwa ada kecenderungan meningkatnya
kecemasan dan agresivitas pada akhir suatu shift.
2.3 Aspek Sosial
Shift kerja akan berpengaruh negatif terhadap hubungan keluarga seperti tingkat
berkumpulnya anggota keluarga dan sering berakibat pada konflik keluarga.
Secara sosial, shift kerja juga akan mempengaruhi sosialisasi pekerja karena
interaksinya terhadap lingkungan menjadi terganggu.
Permasalahan pokok yang berhubungan dengan shift kerja adalah terkadang
pekerja tidur saat kegiatan sosial berlangsung. Hal ini menyebabkan pekerja
sulit memberikan waktunya pada keluarga, berkumpul dengan teman atau
berinteraksi dengan masyarakat untuk mendapatkan nilai sosial yang besar.
Sedangkan kegiatan harian seperti olahraga, belanja atau menonton televisi
sebagai hiburan
Terkait aspek sosial terdapat beberapa saran yang harus diperhatikan, yaitu:

1. Pekerja yang tinggal jauh dari tempat kerja atau yang berada di lingkungan
yang ramai tidak dapat bekerja malam.
2. Manfaatkan waktu libur yang tersedia dengan keluarga
3. Aplikasi Pengaturan Shift dan Jam Kerja
Pengaturan shift kerja pada tugas ini, dibagi atas 3 kelompok kerja dengan 2
shift kerja serta 12 jam kerja :
1. Shift 1 dengan jam kerja pukul 08.00 20.00
Waktu istirahat dari pukul : 12.00 13.00, 16.00 16.30 serta 18.30
19.00
2. Shift 2 dengan jam kerja pukul 20.00 08.00
Waktu istirahat dari pukul : 00.00 01.00 dan 05.00 06.00
Pengaturan 3 kelompok yaitu kelompok A, B, dan C dengan 2 kelompok akan
bekerja selama 2 hari dan 1 kelompok off kerja. Dan itu akan dilakukan
secara bergantian. Pengaturan ini dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Pengaturan 2 shift kerja dengan 3 kelompok selama 1 bulan (30 hari)

Anda mungkin juga menyukai