PLH
PLH
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Sekarang ini konservasi alam menjadi kegiatan penting karena kerusakan sumberdaya
alam akibat pencemaran semakin marak terjadi. Baik berupa pencemaran yang diakibatkan oleh
penebangan liar yang dilakukan masyarakat sekitar, sampai adanya erosi dari lahan pertanian
akibat topografinya yang curam, serta kegiatan lainnya yang dapat mencemari kealamian hutan
tersebut. Akibat ataupun dampak dari pencemaran dan kerusakan alamini dapat membahayakan
kelestarian ekosistem sumberdaya alam. Kemudian, tentu saja ekosistem alam yang rusak dapat
mengganggu kehidupan dan penghidupan manusia, spesies lain dan lingkungan sekitarnya.
Misalnya jika keanekaragaman hayati menurun, maka hal tersebut menunjukkan terjadinya
kepunahan spesies tertentu. Kepunahan spesies tertentu ini dapat mengganggu keseimbangan
ekosistem, karena akan menyebabkan spesies lain akan melimpah sehingga rantai makanan
terganggu. Padahal dalam sistem rantai makanan sebelumnya semuanya sudah demikian teratur
dan seimbang.
1.2.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini dikelompokkan ke dalam dua, yaitu tujuan umum
Perumusan Masalah
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.
penyebaran yang tidak merata dan sifat ketergantungan antara sumber daya alam. Sumber daya
alam sendiri dapat diklasifikasikan berdasarkan kemampuannya menjadi dua golongan, yaitu
sumber daya alam yang dapat pulih dan sumber daya alam yang tak dapat pulih. Sumber daya
alam buatan adalah hasil pengembangan dari sumber daya alam hayati dan/atau sumber daya
alam non hayati yang ditunjuk untuk meningkatkan kualitas, kuantitas, dan/atau kemampuan
daya dukungnya, antara lain hutan buatan, waduk, dan jenis unggul.
2.3.
dari negara tersebut yang berkenaan dengan ekosistem, sumber daya genetik, sistem produksi
alami (hutan margasatwa, perikanan) hidrologi dan kawasan tangkapan air, ciri-ciri estetika dan
geologi, situs budaya dan potensi rekreasi. Juga perlu diidentifikasi bagaimana suatu bangsa
ingin menggunakan sumber daya alamnya serta pola desain tata guna lahan yang akan tetap
menjaga ketersediaan sumber daya alam secara umum memaksimalkan manfaat jangka panjang
dalam batas-batas yang ditentukan oleh kebutuhan spesifik negara tersebut, seperti ruang untuk
hidup, lahan pertanian, hasil hutan, ikan, energi dan industri. Strategi ini biasanya berupa
keputusan untuk menetapkan atau mempertahankan suatu sistem nasional kawasan yang
dilindungi, lebih disukai bila mencakup beberapa kategori kawasan dengan tujuan pengelolaan
yang berbeda. Strategi Konservasi nasional yaitu:
a
Berdasarkan fungsi utama kawasan dalam penataan ruang, maka kawasan hutan lindung,
kawasan bergambut, kawasan resapan air, sempadan pantai, sempadan sungai, kawasan sekitar
danau atau waduk, kawasan sekitar mata air, kawasan suaka alam, hutan bakau, taman
nasional, cagar alam, taman wisata alam dan kawasan rawan bencana alam termasuk dalam
kawasan lindung yang kebradaanya perlu dijaga dan dilindungi. Usaha-usaha dalam tindakan
perlindungan sistem penyangga kehidupan, antara lain:
1
Perlindungan daerah-daerah pegunungan yang berlereng curam dan mudah terjadi erosi
menyeluruh
Perlindungan daerah hutan luas misalnya dijadikan taman nasional, suaka margasatwa dan
cagar alam
Perlindungan tempat-tempat yang mempunyai nilai unik, keindahan yang menarik atau
Pengawetan keanekaragaman jenis flora fauna beserta ekosistemnya, pengawetan jenis tumbuhan
dan satwa dilakukan dengan cara menetapkan jenis tumbuhan dan satwa yang dilindungi.
Perlindungan terhadap ekosistem dilakukan dengan cara penetapan kawasan suaka alam
Pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistem, sumber daya alam hayati dan
ekosistemnya dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
meningkatkan mutu kehidupan manusia. Pemanfaatan secara lestari dilakukan melalui kegiatan :
1
Pemanfaatan kondisi lingkungan kawasan pelestarian alam secara non konsumtif seperti
2
2.4.
Indonesia dapat mencapai harapan yang telah ditetapkan secara garis besar perlu ditempuh upaya
sebagai berikut :
1.
2.
4.
5.
6.
7.
8.
2.5.
Cara-cara Konservasi
Kekayaan flora fauna merupakan potensi yang dapat dimanfaatkan sampai
4
Konservasi insitu (di dalam kawasan) adalah konservasi flora fauna dan ekosistem yang
dilakukan di dalam habitat aslinya agar tetap utuh dan segala proses kehidupan yang terjadi
berjalan secara alami. Kegiatan ini meliputi perlindungan contoh-contoh perwakilan
ekosistem darat dan laut beserta flora fauna di dalamnya. Konservasi insitu dilakukan dalam
bentuk kawasan suaka alam (cagar alam, suaka marga satwa), zona inti taman nasional dan
hutan lindung. Tujuan konservasi insitu untuk menjaga keutuhan dan keaslian jenis tumbuhan
dan satwa beserta ekosistemnya secara alami melalui proses evolusinya. Perluasan kawasan
sangat dibutuhkan dalam upaya memlihara proses ekologi yang esensial, menunjang sistem
penyangga
kehidupan,
mempertahankan
keanekaragaman
genetik
dan
menjamin
yang dominan terhadap kehidupan alaminya sulit berdaptasi dengan lingkungan buatan.
Regulasi dan penegakan hukum adalah upaya-upaya mengatur pemanfaatan flora dan fauna
secara bertanggung jawab. Kegiatan kongkritnya berupa pengawasan lalu lintas flora dan
fauna, penetapan quota dan penegakan hukum serta pembuatan peraturan dan pembuatan
2.6.
Tekanan penduduk Jumlah penduduk Indonesia yang padat sehingga kebutuhan akan
sumber daya alam meningkat.
2.
Tingkat kesadaran Tingkat kesadaran ekologis dari masyarakat masih rendah, hal ini
dikarenakan tingkat pendidikan yang rendah dan pendapatan yang belum memadai. Sebagai
contoh beberapa kawasan konservasi yang telah ditetapkan banyak mengalami kerusakan akibat
perladangan liar / berpindah-pindah.
3.
Kemajuan teknologi Kemajuan teknologi yang cukup pesat akan menyerap kekayaan
(eksploitasi sumber daya alam) dan kurangnya aparat pengawasan serta terbatasnya sarana
prasarana.
4.
disepakati oleh bidang-bidang ilmu dalam biologi konservasi. Prinsip-prinsip tersebut mungkin
tidak dapat dibuktikan secara langsung. Namun, menyepakati semua prinsip-prinsip tersebut
bukanlah suatu persyaratan mutlak bagi ahli biologi konservasi. Sebagai contoh, kaum
keagamaan yang aktif dalam pergerakan konservasi yang tidak percaya pada teori evolusi,
kemungkinan tidak sepakat dengan sebagian prinsip-prinsip biologi konservasi. Namun,
rangkaian pernyataan ideologi dan etika tersebut membentuk landasan filosofi dari disiplin ilmu
ini, dan dapat memberikan inspirasi bagi pendekatan penelitian dan aplikasi yang praktis.
Sepanjang individu-individu atau organisasi-organisasi sepakat dengan satu atau dua dari
prinsip-prinsip tersebut, mereka sering kali bersedia mendukung upaya-upaya konservasi. Inilah
prinsip-prinsip konservasi yang tengah berkembang tersebut:
1
prinsip-prinsip ini.
Kepunahan spesies dan populasi yang terlalu cepat harus dihindari
Kompleksitas harus dipelihara. Banyak hal yang sangat berharga dan menarik dari
keanekaragaman hayati hanya dapat ditemukan pada lingkungan alami. Misalnya, tumbuhan
dengan bunga-bunga yang aneh dipolinasi oleh serangga-serangga yang khusus pula.
Evolusi harus berlanjut. Adaptasi evolusi merupakan proses yang mengarah pad
2.8.
mengingat tanda tanda kelangkaan sangatlah menyolok. Berbagai tindakan yang sangat perlu,
terkait hidup matinya manusia tidak khususnya dengan demikian pendekatan kultur masyarakat
modern maupun tradisional perlunya ada sikap tidak difokuskan hanya pada bagian tertentu saja
yang penting yang mempuyai daya tarik, dan sumber daya alam yang dianggap terancam. Amat
penting untuk meningkatkan kesadaran dan mengurangi ancaman terhadap sumber daya alam
tersebut tetapi jarang berhadapan langsung dengan masalah yang lebih mendasar dalam skala
yang lebih luas yang berkaitan dengan hilangnya suber daya alam pad umumnya. Dengan alasan
tersebut kegiatan kegiatan konservasi akan lebih di tingkatkan dan lebih difokuskan pada
tngkat penyelamatan ekosistem. Bagaimanapun waktu terus berlanjut dan ekosistem yang
penting terus harus ( wajib ) diplih untuk kegiatan konservasi pada saat ini. Diharapkan /
dianjurkan bagi manusia dalam upaya penyelamatan 70 % keanekaragam hayati yang ada
didunia. Dengan demikian dapat dapat dianggap ekosistem dinegara negara dunia mendapat
perhatian. Satu pendekatan konservasi sumber daya alam didunia menggali wilayah wilayah
potensi
2.9.
maupun di perairan. Taman nasional memiliki fungsi ganda yaitu perlindungan terhdap sistem
7
penyangga kehidupan dan perlindungan jenis tumbuhan dan hewan serta pelestarian sumber daya
alam hayati dan ekosistemnya. Taman nasional juga penting untuk ilmu pengetahuan,
pendidikan, budaya, dan rekreasi alam. Saat ini terdapat 50 Taman Nasional di Indonesia, yang
pengelolaannya di bawah Kementerian Kehutanan Republik Indonesia. empat diantaranya :
a
Taman Nasional Gunung Leuser biasa disingkat TNGL adalah salah satu Kawasan
Pelestarian Alam di Indonesia seluas 1.094.692 Hektar yang secara administrasi
pemerintahan terletak di dua Provinsi Aceh danSumatera Utara. Provinsi Aceh yang
terdeliniasi TNGL meliputi KabupatenAceh Barat Daya,Aceh Selatan, Aceh Singkil, Aceh
Tenggara, Gayo Lues,Aceh Tamiang, sedangkan Provinsi Sumatera Utara yang terdeliniasi
TNGL meliputi Kabupaten Dairi, Karo dan Langkat.
Di taman nasional ini terdapat 130 jenis mamalia, di antaranya orangutan sumatera (Pongo
pygmaeus abelii), sarudung (Hylobates lar), siamang(Hylobates syndactilus), monyet ekor
panjang (Macaca fascicularis), beruk(Macaca nemestriana) dan kedih (Presbytis thomasi).
Satwa karnivora di antaranya: macan dahan (Neofelis nebulosa), beruang madu (Helarctos
malayanus), harimau sumatera (Phantera tigris Sumatraensis). Satwa herbivora yang ada di
taman nasional ini adalah gajah sumatera (Elephas maximus), badak sumatera (Dicerorhinus
sumatraensis), dan rusa sambar (Cervus unicolor).
8
Diperkirakan ada sekitar 89 spesies langka dan dilindungi berada di Taman Nasional Gunung
Leuser, di antaranya:
Diperkirakan ada sekitar 325 jenis burung di Taman Nasional Gunung Leuser, di
antaranya: rangkong badak (Buceros rhinoceros). Fauna reptilia dan amphibia didominasi
ular berbisa dan buaya (Crocodillus sp). Di sini terdapat ikan jurung(Tor sp), ikan
endemik Sungai Alas yang bisa mencapai panjang 1 meter. Di sini juga terdapat kupu-kupu.
Taman Nasional Kerinci Seblat adalah taman nasional terbesar diSumatera, Indonesia yang
memiliki luas wilayah sebesar 13,750 km dan membentang ke empat provinsi
yaitu Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu dan Sumatera Selatan.
Taman nasional ini juga memiliki beragam flora dan fauna. Sekitar 4.000 spesies tumbuhan
tumbuh di wilayah taman nasional termasuk bunga terbesar di dunia Rafflesia arnoldi, dan
bunga tertinggi di dunia, Titan Arum. Fauna di wilayah taman nasional terdiri antara
lain Harimau
Sumatera, Badak
Sumatera, Gajah
Sumatera, Macan
Dahan, Tapir
10
Taman Nasional Bukit Barisan Selatan terletak di ujung wilayah barat daya Sumatera.
Tujuhpuluh
persen
dari
taman
(249.552
hektare)
termasuk
dalam
administrasi
wilayah Lampung Barat dan wilayahTanggamus, dimana keduanya adalah bagian dari
Provinsi Lampung. Bagian lainnya dari taman mencakup 74.822 hektare (23% dari luas
taman keseluruhan) dan berada di wilayah Kaur dari provinsi Bengkulu.Sumatera
Selatan juga sangat penting bagi tumpang-tindih perbatasan taman dengan perbatasan
provinsi.
Taman Nasional Bukit Barisan Selatan memiliki beberapa hutan dataran rendah di Sumatera
yang terakhir kali dilindungi. Sangat kaya dalam hal keanekaragaman hayati dan merupakan
tempat tinggal bagi tiga jenis mamalia besar yang paling terancam di dunia: gajah
Sumatera (kurang dari 2000 ekor yang bertahan hidup saat ini), badak Sumatera (populasi
global keseluruhan: 300 individu dan semakin berkurang drastis jumlahnya) dan harimau
Sumatera(populasi global keseluruhan sekitar 400 individu).
11
Taman Nasional Ujung Kulon terletak di bagian paling barat Pulau Jawa,Indonesia. Kawasan
Taman nasional ini juga memasukan wilayah Krakataudan beberapa pulau kecil disekitarnya
seperti Pulau Handeuleum danPulau Peucang. Taman ini mempunyai luas sekitar 122.956
Ha; (443 km di antaranya adalah laut), yang dimulai dari tanjung Ujung Kulon sampai
dengan Samudera Hindia.
Taman Nasional Ujung Kulon memiliki beragam jenis satwa liar baik bersifat endemik
maupun penting untuk dilindungi. Secara umum kawasan ini masih mampu menampung
perkembangbiakan berbagai populasi satwa liar. Beberapa jenis satwa endemik penting dan
merupakan jenis langka yang sangat perlu dilindungi adalah Badak Jawa (Rhinoceros
sondaicus), Owa Jawa (Hylobates moloch), Surili (Presbytis aigula) dan Anjing hutan (Cuon
alpinus javanicus). Di taman nasional ini diperkirakan ada sekitar 30 jenis mamalia, yang
terdiri dari mamalia ungulata seperti Badak, Banteng, Rusa, Kijang, Kancil, dan Babi Hutan,
mamalia predator seperti Macan Tutul, Anjing Hutan, Macan Dahan, Luwak dan Kucing
Hutan,
mamalia
kecil
seperti walang
tanah, kalong
dua
jenis endemik, yaitu Owa dan Surili. Sedang jenis Primata lain adalah Lutung (Presbytis
cristata), Kukang (Nycticebus coucang) dan Kera ekor panjang (Macaca fascicularis)
mempunyai populasi yang cukup baik dan tersebar di sebagian kawasan.
2. Cagar Alam
12
Cagar alam adalah suatu kawasan suaka alam yang karena keadaan alamnya mempunyai
kekhasan tumbuhan, satwa, dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan
perkembangannya berlangsung secara alami. Contoh kawasan yang dijadikan cagar alam
di Indonesia adalah Cagar
Alam
Pananjung
Pangandaran di Jawa
Barat, Cagar
Alam
bagian
dari
kawasan
konservasi
(Kawasan
Suaka
Alam),
maka kegiatan
wisata atau kegiatan lain yang bersifat komersial, tidak boleh dilakukan di dalam area cagar
alam. Sebagaimana kawasan konservasi lainnya, untuk memasuki cagar alam diperlukan
SIMAKSI (Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi). SIMAKSI bisa diperoleh di kantor Balai
Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) setempat.
3. Suaka Margasatwa
Suaka margasatwa (Suaka: perlindungan; Marga: turunan; satwa: hewan) adalah Hutan
suaka alam yang ditetapkan sebagai suatu tempat hidup margasatwa yang mempunyai nilai khas
bagi ilmu pengetahuan dan kebudayaan serta merupakan kekayaan dan kebanggaan nasional
Pelestarian dapat dilakukan secara sengaja atau alami untuk menjaga kelangsungan hidup
tumbuhan tersebut. Adanya taman nasional dan cagar alam menjadi media dan sarana bagi
pelestarian serta perlindungan jenis flora dan fauna khas di Indonesia. Melalui adanya upaya
konservasi diharapkan keberadaan flora dan fauna tersebut tetap terjaga dari ambang kepunahan
sehingga kelestarian keanekaragaman hayati flora dan fauna Indonesia tetap terjaga pada masa
yang akan datang.
4. Perlindungan Hutan
Perlindungan hutan adalah suatu perlindungan yang diberikan kepada hutan agar tetap
terjaga dari kerusakan. Contoh : hutan lindung, hutan wisata, hutan buru, dan lain sebagainya.
13
5. Taman Laut
Taman laut adalah wilayah lautan yang mempunyai ciri khas berupa keindahan alam atau
keunikan alam yang ditunjuk sebagai kawasan konservasi alam yang diperuntukkan guna
melidungi plasma nutfah lautan. misalnya Bunaken di Sulawesi Utara.
6. Kebun Raya
Kebun raya adalah kumpulan tumbuh-tumbuhan di suatu tempat, dan tumbuh-tumbuhan
tersebut berasal dari berbagai daerah yang ditanam untuk tujuan konservasi ilmu pengetahuan,
dan rekreasi. Misalnya kebun raya Bogor dan Purwodadi. Selain tempat-tempat yang telah
disebutkan yang memang ditetapkan oleh pemerintah sebagai tempat konservasi, sebenarnya
masyarakat pun dapat berpartisipasi dalam pelestarian keanekaragaman hayati. Adapun bentuk
partisipasi masyarakat dalam pelestarian keanekaragaman hayati misalnya:
a)
b)
c)
Tidak membuang limbah sembarangan, terutama limbah pabrik, limbah rumah tangga,
dan limbah pestisida.
2.10.
pengrusakan pada alam itu sendiri. Dalam islam memberikan pandangan yang lugas bahwa
semua yang ada dibumi adalah karunia yang harus dipelihara, berikut ini konsep konservasi
menurut islam :
Hima Upaya untuk melindungi populasi spesies hidupan liar adalah dengan cara menyediakan
lahan untuk habitat asli mereka secara utuh. Wujudnya berbentuk cagar alam, taman nasional
atau hutan lindung. Dalam ketentuan mengenai perlindungan alam termasuk dalam garis syariat.
Dalam Islam ketentuan mengenai perlindungan alam termasuk dalam syariat. Pelestarian hutan
termasuk di dalamnya perlindungan terhadap keaslian lembah, sungai, gunung dan pemandangan
alam lainnya, dimana makhluk hidup didalamnya diistilahkan sebagai hima. Hima adalah suatu
kawasan yang khusus dilindungi oleh pemerintah (Imam atau Khalifah) atas dasar syariat guna
14
melestarikan kehidupan liar serta hutan. Nabi pernah mencagarkan kawasan sekitar madinah
sebagai hima guna melindungi lembah, padang rumput dan tumbuhan yang ada di dalamnya.
Nabi melarang masyarakat mengolah tanah tersebut karena lahan itu untuk kemaslahatan umum
dan kepentingan pelestariannya.
Menghidupkan tanah yang mati
Menghidupkan tanah yang mati (ihya al-mawat) merupakan salah satu khasanah hukum islam
yang di jumpai dalam syariat, Al-mawat artinya tanah yang belum dikelola sehingga belum
produktif bagi manusia. Sedangkan kata al-ihya artinya hidup atau menghidupkan. Maka arti
harfiah dari ihya al-mawat adalah usaha mengelola lahan yang masih belum bermanfaat menjadi
berguna bagi manusia. Oleh karena itu menghidupkan tanah yang tidak produktif merupakan
petunjuk syariat secara mutlak. Syariat memberikan peluang kepada setiap muslim untuk
mengelola tanah dengan sebaik-baiknya. Pengelolaan tanah yang baik ini terkait dengan
persoalan hajat hidup manusia dalam memanfaatkan sumber daya yang ada untuk
kesejahteraannya sendiri. Ihyaul Mawat diperbolehkan dan islam mendakwahkan untuk
menghidupkan lahan yang mati berdasarkan sabda Rasulullah Shollallohu Alaihi Wa Sallam:
Barangsiapa yang memakmurkan tanah yang tidak di miliki oleh seorang seorangpun maka
dia lebuh berhak (atas tanah itu). (HR. Imam Bukhari. (5/8/2325), Shahil Jamiish Shaghir
(6057). Berkata Urwah, Hukum itu ditetap sebagai keputusan pada saat Umar menjabat sebagi
khalifah. Dan dari Jabir Rodhiyallohu Anhu dari Nabi Shollallohu Alaihi Wa Sallam, Beliau
bersabda:
Barangsiapa yang menghidupkan tanah yang mati maka tanah itu menjadi
miliknya.( HR. Tirmidzi (2/419/1395), Shaihul Jamiish Shaghir (5975)).
Itulah ajaran islam menganjurkan untuk memanfaatkan lahan yang mati, yang tidak bertuan
untuk dimakmurkan baik dengan dibangun rumah ataupun ditanami tanaman. Ini menunjukkan
islam menganjurkan untuk membuat produktif suatu lahan, jangan sampai terbengkalai dan tidak
terurus.
15
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Konservasi sumber daya alam sangatlah penting bagi kehidupan dan nilai ekonomi
mengingat tanda tanda kelangkaan sangatlah menyolok. Berbagai tindakan yang sangat perlu,
terkait hidup matinya manusia tidak khususnya dengan demikian pendekatan kultur masyarakat
modern maupun tradisional perlunya ada sikap tidak difokuskan hanya pada bagian tertentu saja
yang penting yang mempuyai daya tarik, dan sumber daya alam yang dianggap terancam. Amat
penting untuk meningkatkan kesadaran dan mengurangi ancaman terhadap sumber daya alam
tersebut tetapi jarang berhadapan langsung dengan masalah yang lebih mendasar dalam skala
yang lebih luas yang berkaitan dengan hilangnya suber daya alam pad umumnya.
Adapun cara menkonversikan sumber daya alam :
a
Regulasi dan penegakan hukum adalah upaya-upaya mengatur pemanfaatan flora dan fauna
secara bertanggung jawab
16
DAFTAR PUSTAKA
http://alamendah.org/peraturan-hukum/undang-undang/uu-no-5-tahun-1990-tentang-konservasisumber-daya-alam-hayati-dan-ekosistem/
http://www.docs-library.com/doc/3/2/makalah-konservasi-alam.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Konservasi
http://pelestarianalam121.blogspot.com/
http://www.organisasi.org/1970/01/macam-jenis-perlindungan-flora-dan-fauna-hewan-dantumbuhan-metode-pelestarian-alam.html
17