NIM
: 121321065
Pembimbing Utama
NIP
: 196212201988031003
: 196207221992011001
Ringkasan
Penggunaan metode untuk menurunkan arus start yang besar adalah dengan
menerapkan pengasutan Y-D. Keinginan untuk mengembangkan metode pengasutan Y-D
Ringkasan
adalah menambahkan metode operasi motor dua arah
putaran atau Forward-Reverse
berbasis PLC. Pengembangan
ini
dimaksudkan
untuk
menambah
nilaidibutuhkan
guna dalamuntuk
segi menjalankan
Dalam dunia industri, mesin-mesin listrik selalu
ilmu pengetahuan pada alat yang akan dibuat. Pembeda dari alat yang akan dibuat
aktifitas
satunyaMelihat
motor dari
listrik.
Motor
listrik digunakan
terletak pada metodesegala
operasi
motor pekerjaan,
yang akan salah
digunakan.
latar
belakang
yang telah disebutkan
maka penulis
ingin membantu
menggabungkan
satu sistem
pengasutan dibutuhkan
sebagai
media untuk
prosessalah
produksi
dan pemakaiannya
yaitu Y-D dengan metode operasi motor Forward-Reverse berbasis PLC.
secara terus menerus guna mendapatkan hasil produksi yang cepat dan
Kata Kunci: Y-D, Forward-Reverse,
PLC dalam pengoperasian motor listrik perlu didukung oleh
berkualitas. Sehingga
sistem proteksi yang bisa menjamin keamanan dan kehandalan sistem yang
sedang
beroperasi.
Salah
satu permasalahan
yang sering terjadi pada
RANCANG
BANGUN
PANEL
PENGASUTAN
Y-D MOTOR
pengoperasian motor listrik adalah adanya arus beban lebih sehingga dibutuhkan
INDUKSI
3 FASA DENGAN DUA ARAH PUTARAN
pengamanan untuk mengamankan komponen-komponen yang digunakan,
diantaranya adalah Thermal Over Load Relay (TOLR). Salamet Rahardja[1] telah
membuat suatu alat untuk menguji karakteristik TOLR yang digunakan sebagai
1
pengaman pada motor listrik. Alat yang dibuat menggunakan tegangan kerja 220
Volt, dan setting arus pada TOLR yang di uji 0,7 ampere.
Oleh:
YORANDA PUTRI RISTANTI
(121321065)
Proposal ini telah disetujui untuk memenuhi salah satu syarat dalam pengajuan
Proyek Akhir, Program Studi Teknik Listrik, Departemen Teknik Elektro
Politeknik Negeri Bandung
Bandung, .Februari 2015
Pembimbing Pendamping
NIP: 196212201988031003
NIP: 196207221992011001
metode
menambahkan metode operasi motor tersebut yang akan dioperasikan dua arah
putaran atau Forward-Reverse yang berbasis PLC. Forward-Reverse dapat
diaplikasikan di dunia industri yaitu pada conveyor batu bara, Crane atau alat
pengangkat peti kemas, lift dan lain sebagainya. Pengembangan ini dimaksudkan
untuk menambah nilai guna dalam segi ilmu pengetahuan pada alat yang dibuat.
Faktor pembeda dengan alat yang sebelumnya adalah terletak pada metode
operasi motor yang akan digunakan dan penambahan PLC sebagai sistem kontrol .
Oleh karena itu penulis tertarik untuk menyusun Tugas Akhir yang berjudul
RANCANG BANGUN SISTEM PENGASUTAN Y-D MOTOR INDUKSI 3
FASA DENGAN DUA ARAH PUTARAN BERBASIS PLC CPM2A.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya proposal Proyek Akhir yang akan penulis
laksanakan antara lain :
1. Mengetahui cara kerja sistem pengasutan Y-D Motor Induksi 3 Fasa
dengan Dua Arah Putaran berbasis PLC CPM2A.
2. Merancang dan merakit Instalasi Pengasutan Y-D Motor Induksi 3 Fasa
dengan Dua Arah Putaran berbasis PLC CPM2A.
3. Membuat ladder diagram Pengasutan Y-D Motor Induksi 3 Fasa dengan
Dua Arah Putaran berbasis PLC CPM2A.
4. Membuat Panel Pengasutan Y-D Motor Induksi 3 Fasa dengan Dua Arah
Putaran berbasis PLC CPM2A.
1.2 Batasan Masalah
Mengingat luasnya pokok pembahasan yang menyangkut tentang pengasutan
motor induksi 3 fasa maka untuk itu penulis membatasi pokok pembahasan
hanya pada instalasi sistem pengasutan Y-D motor induksi 3 fasa 1 HP dengan
Dua Arah Putaran berbasis PLC CPM2A dengan kondisi motor tanpa beban.
1.3 Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam proyek akhir ini adalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana cara kerja sistem pengasutan Y-D Motor Induksi 3 Fasa dengan
Dua Arah Putaran berbasis PLC CPM2A?
2. Bagaimana cara merancang Instalasi Sistem Pengasutan Y-D motor
induksi 3 fasa dengan Dua Arah Putaran berbasis PLC CPM2A?
3. Bagaimana Ladder diagram untuk Pengasutan Y-D motor induksi 3 Fasa
dengan Dua Arah Putaran berbasis PLC CPM2A?
4. Spesifikasi komponen apa saja yang dibutuhkan untuk membuat Sistem
Pengasutan Y-D motor induksi 3 fasa dengan Dua Arah Putaran berbasis
PLC CPM2A?
1.4 Tinjauan Pustaka
1.4.1 Motor Induksi 3 Fasa
Mesin-mesin listrik digunakan untuk mengubah suatu bentuk energi ke
energi yang lain, misalnya mesin yang mengubah energi mekanis ke energi listrik
disebut generator, dan sebaliknya energi listrik menjadi energi mekanis disebut
motor. Masing-masing mesin mempunyai bagian yang diam dan bagian yang
bergerak. Bagian yang bergerak dan diam terdiri dari inti besi, dipisahkan oleh
celah udara dan membentuk rangkaian magnetik dimana fluksi dihasilkan oleh
aliran arus melalui kumparan atau belitan yang terletak didalam kedua bagian
tersebut. Motor induksi merupakan motor arus bolak balik (AC) yang paling luas
penggunaannya.
1.
Konstruksi motor induksi secara detail terdiri atas dua bagian, yaitu: bagian
stator dan bagian rotor . Stator adalah bagian motor yang diamterdiri : badan
motor, inti stator, belitan stator, bearing dan terminal box. Bagian rotor adalah
bagian motor yang berputar, terdiri atas rotor sangkar, poros rotor. Konstruksi
motor induksi tidak ada bagian rotor yang bersentuhan dengan bagian stator.
Konstruksi motor induksi lebih sederhana dibandingkan dengan motor DC,
dikarenakan tidak ada komutator dan tidak ada sikat arang sehingga pemeliharaan
motor induksi hanya bagian mekanik saja, dan konstruksinya yang sederhana
motor induksi sangat handal dan jarang sekali rusak secara elektrik. Bagian motor
induksi yang perlu dipelihara rutin adah pelumasan bearing, dan pemeriksaan
kekencangan baut-baut kabel pada terminal box karena kendor atau bahkan lepas
akibat pengaruh getaran secara terus menerus.
1.4.1.2 Rotor
Motor Induksi bila ditinjau dari rotornya terdiri atas dua tipe yaitu rotor sangkar dan
rotor lilit.
1. Rotor Sangkar
Motor induksi jenis rotor sangkar lebih banyak digunakan daripada jenis rotor
lilit, sebab rotor sangkar mempunyai bentuk yang sederhana. Belitan rotor terdiri
atas batang-batang penghantar yang ditempatkan di dalam alur rotor. Batang
penghantar ini terbuat dari tembaga, alloy atau alumunium. Ujung-ujung batang
penghantar dihubung singkat oleh cincin penghubung singkat, sehingga berbentuk
sangkar burung. Motor induksi yang menggunakan rotor ini disebut Motor
Induksi Rotor Sangkar. Karena batang penghantar rotor yang telah dihubung
singkat, maka tidak dibutuhkan tahanan luar yang dihubungkan seri dengan
rangkaian rotor pada saat awal berputar. Alur-alur rotor biasanya tidak
dihubungkan sejajar dengan sumbu (poros) tetapi sedikit miring.
dari stator saling berinteraksi dengan medan magnet rotor, terjadilah torsi putar
yang berakibat rotor berputar.
Kecepatan medan magnet pada stator :
...............................................................................................(1.1)
...........................................................................(1.2)
Keterangan :
Rotor lilit terdiri atas belitan fasa banyak, belitan ini dimasukkan ke dalam aluralur inti rotor. Belitan ini sama dengan belitan stator, tetapi belitan selalu
dihubungkan secara bintang. Tiga buah ujung-ujung belitan dihubungkan ke
terminal-terminal sikat/cincin seret yang terletak pada poros rotor.
Pada jenis rotor lilit kita dapat mengatur kecepatan motor dengan cara mengatur
taha-nan belitan rotor tersebut. Pada keadaan kerja normal sikat karbon yang
berhubungan dengan cincin seret tadi dihubung singkat. Motor induksi rotor lilit
dikenal dengan sebutan Motor Induksi Slipring atau Motor Induksi Rotor Lilit.
1.4.2 Programmable Logic Control (PLC)
1.4.2.1 Pengertian PLC
Programmable Logic Control (PLC) yaitu kendali logika terprogram
merupakan suatu piranti elektronik yang dirancang untuk dapat beroperasi secara
digital dengan menggunakan memori sebagai media penyimpanan instruksiinstruksi internal. PLC bekerja berdasarkan logika sehingga dapat melakukan
fungsi timing, counting, sequencing dan aritmatika. Controller PLC mempunyai
kemampuan untuk mengendalikan plant atau sistem berdasarkan instruksi
program yang di buat.
Saat ini banyak pengembangan teknologi di industri pengontrol
terprogram. Pengembangan ini tidak hanya menyangkut rancangan pengontrol
terprogram, tetapi juga pendekatan filosofis arsitektur sistem kontrol. Perubahan
meliputi perangkat keras dan perangkat lunak PLC. Sehingga sebuah PLC
mempunyai operasi program yang lebih cepat, ukuran lebih kecil dengan harga
lebih murah, jumlah masukan-keluaran yang lebih banyak, perangkat antarmuka
khusus yang memungkinkan piranti dihubungkan langsung ke pengendali, dan
sistem komunikasi dengan perangkat lain. Prih Sumardjati dkk,2008 [4]
PLC berfungsi sebagai alat pengendali mempunyai kemampuan bahwa
programnya dapat diubah atau dimodifikasi berdasarkan deskripsi kerja yang
diinginkan tanpa mengubah sistem instalansinya. PLC menerima masukan dan
menghasilkan keluaran sinyal-sinyal listrik untuk mengendalikan suatu sistem.
Pada gambar 1.4 dapat terlihat jelas tentang bentuk fisik PLC OMRON SYSMAC
CPM2A.
Kemampuan
komunikasi
ini
memungkinkan
pengguna
untuk
INPUT
CPU
(Central Processing
Unit)
OUTPUT
POWER
SUPPLY
Gambar 1.5 Diagram struktur PLC
Keterangan:
1. Central Processing Unit (CPU) adalah perangkat yang di dalamnya berisi
mikroprosesor yang mampu menginterpretasikan sinyal-sinyal masukan
dan melakukan tindakan-tindakan pengontrolan, sesuai dengan program
yang tersimpan didalam memori, lalu mengkomunikasikan keputusankeputusan yang diambilnya sebagai sinyal-sinyal kontrol ke keluaran.
2. Power Supply (Catu Daya) adalah yang diperlukan untuk mengubah
tegangan arus bolak balik (ac) dari sumber menjadi tegangan arus searah
10
1.4.2.5 CX-Programmer
Ladder diagram atau diagram tangga dibentuk dan dibatasi oleh dua garis
vertikal. Garis vertikal di sebelah kiri biasanya digunakan untuk sisi masukan dan
selalu dihubungkan dengan kutub positif (fasa sumber arus/tegangan) sedangkan
garis vertikal bagian kanan digunakan untuk output dan dihubungkan dengan
kutub negatif sumber. Penulisan dengan cara ladder diagram ini paling banyak
digunakan pada sistem kontrol menggunkan relay-relay atau pada sistem kontrol
yang menggunakan PLC, sehingga pada PLC penulisan ladder diagram ini
merupakan pengembangan dari penulisan dan penggambaran rangkaian dalam
sistem kontrol relay elektronik. Penulisan dengan ladder diagram bertujuan untuk
11
ladder
diagram,
bagian
kontak-kontaknya
ditulis
dengan
12
.........................................................................................(5)
...................................................................................(6)
...................................................................................................(7)
IL
If
VL-N
VL-L
13
IL
If
VL-L
Vf
...................................................................................................(10)
Prinsip kerja pengasutan bintang delta berikut adalah diagram daya pengasutan
motor Y-D dapat dilihat pada gambar II.18 dibawah ini.
14
R
S
T
MCB
A1
1 3 5
K1M
A1
1 3 5
K4D
A2 2 4 6
A1 1 3 5
K5Y
A2 2 4 6
A2
2 4 6
U1 V1 W1
M OTOR
3~
U2 V2 W2
Prinsip kerja pengasutan bintang delta dapat dilihat pada diagram kontrol
pada gambar 1.11 . Pada saat push button start ditekan maka kontaktor K2M
bekerja secara kontinyu dan K5 yang bekerja selama 3 detik sesuai dengan setting
waktu pada timer K3T yang ditandai dengan lampu indikator H6 menyala.
Kemudian kontaktor K4 bekerja setelah kontakor K5 berhenti dengan ditandai
dengan lampu indikator H7 menyala. Ketika terjadi beban lebih maka TOLR
bekerja yang ditandai dengan lampu indikator H8 berwarna merah menyala.
15
L1
MCB
95
TOLR
96
1
STOP
23
24
97
24
98
13
3
K1M
START
4
14
21 55 57
K5Y K3T K3T
56 58
22
11
K5Y
A1
H6 H7 H8
11
K4D
12
12
A1 A1
A1
K3T
K1M
N
23
K5Y K4D
A2
A2 K4D A2 K5 Y A2
NO NC
NO NC NO NC NO NC
2f
5h 4h 7d 5i 6d 4i
3h
16
R
S
T
MCB
A1
1 3 5
K1F
A1
1 3 5
K3R
A2 2 4 6
A2 2 4 6
U1 V1 W1
M OTOR
3~
U2 V2 W2
Prinsip kerja pengasutan bintang delta dapat dilihat pada diagram kontrol
pada gambar . Pada saat push button start forward ditekan maka kontaktor K1
yang ditandai dengan lampu indikator berwarna hijau H6 menyala sehingga motor
berputar searah jarum jam. Sedangkan pada saat push button start reverse ditekan
makan kontaktor K3 bekerja yang ditandai dengan lampu indikator berwarna hijau
H7 menyala sehingga motor berputar berlawanan dengan arah jarum jam. Ketika
terjadi beban lebih maka TOLR bekerja yang ditandai dengan lampu indikator H8
berwarna merah menyala.
17
L1
MCB
95
TOLR
96
1
23
STOP
23 97
K1F K3R
2
24
24 98
3 13 3 13
K1F START K3R
START
F
14
4 14
H6 H7 H8
11
11
K3R
K1F
12
12
A1
A1
K3R
K1F
A2
A2
NO NC
NO NC
1g 2i
3g 4i
18
saling bekerja pada saat yang bersamaan. Diagram daya pengasutan dengan
operasi motor tersebut dapat dilihat pada gambar 1.14
.
R
S
T
MCB
A1
A2
A1
A2
A1
A2
A1
K7D
K6Y
K3MR
K1MF
A2
TOLR
U V W
MOTOR
3~
Z X Y
Dapat dilihat pada gambar 1.15 diagram kontrol pada pengasutan tersebut
bahwa pada saat ditekan tombol Forward pada kondisi start maka kontaktor K1M
F akan bekerja secara terus menerus dan K6Y akan bekerja selama 3 detik yang
kemudian kontaktor K7D bekerja setelah kontaktor K6Y berhenti (off) dan
kontaktor K7D dan K1M F bekerja secara bersamaan. Untuk memberhentikan
kondisi forward maka dapat ditekan tombol Stop pada pintu panel. Pada saat
ditekan tombol Reverse pada kondisi start maka kontaktor K1M R akan bekerja
secara terus menerus dan K6Y akan bekerja selama 3 detik yang kemudian
kontaktor K7D bekerja setelah kontaktor K6Y berhenti (off) dan kontaktor K7D
dan K1M R bekerja secara bersamaan. Untuk memberhentikan kondisi Reverse
maka dapat ditekan tombol Stop pada pintu panel. Ketika terjadi beban lebih pada
saat motor beroperasi forward maupun reverse maka TOLR bekerja yang ditandai
dengan lampu indikator H8 berwarna merah menyala.
19
L1
MCB
95
TOLR
96
1
STOP
2
97
FORWARD
K1MF
13
REVERSE
13 43 43
K3MR K1MF K3MR
14
14
44
98
44
55
K5T
21
K3MR
21
K1MF
K7D
57
K5T
56
58
31
31
22
A1
H2 A1
K1MF A2
K3MR A2
K5T A2 K6 Y A2 K7 D A2
NO NC
NO NC
NO NC NO NC NO NC
2e 3g
5e
4e 1g
7f 6f
6e
H4 A1
32
K6Y
22
A1
32
A1
H8
7g
6g
1.5 Metodelogi
1.
Studi Literatur
Pada tahap ini, penulis mencoba mencari literatur yang terkait dengan
pengasutan motor Y-D dengan dua arah putaran berbasis PLC diantaranya melalui
buku-buku maupun melalui jurnal-jurnal internet. Dari hasil studi literatur ini
penulis dapat menentukan spesifikasi teknis yang lebih rinci untuk keperluan
pembuatan panel pengasutan motor induksi 3 fasa Y-D dengan dua arah putaran
berbasis PLC sebagai tujuan akhir dari Proyek Akhir ini.
20
2.
rancangan Panel Pengasutan Motor Induksi 3 Fasa Y-D dengan dua arah putaran
berbasis PLC.
3.
Pengadaan komponen
Setelah Panel selesai dirancang, tahapan selanjutnya adalah pengadaan
yang telah dilakukan dengan cara menganalisa perolehan data dan hasil dari
pengujian
6.
Pelaporan
Tahapan terakhir dalam penyusunan panel tersebut adalah pelaporan.
Pelaporan dibuat dalam bentuk karya ilmiah dan artikel jurnal untuk
dipresentasikan dan disosialisasikan, sehingga hasil penelitian dapat diketahui
oleh pihak-pihak yang memiliki kepentingan dengan topik yang dibahas dan dapat
dimanfaatkan untuk keperluan penelitian lainnya.
21
22
No.
Kegiatan
1
Januari
2 3 4
Studi Literatur
Pembuatan
Proposal,
Pengumpulan
Proposal
Pengadaan
komponen dan
peralatan
Pembuatan alat
Penyusunan
5
6
Laporan
Pengujian alat
Analisa dan
pengolahan
data
Bimbingan
Perbaikan dan
9
10
11
penyempurnaan
Persiapan
sidang PA
Pelaksanaan
Sidang PA
Komponen
Jumlah
Satuan
Harga(Rp)
Harga Total
Pembuatan Alat
1.
MCB 3 Fasa
Buah
Merk: Schneider
23
180.000
180.000
Juni
2 3
Tipe : LRD 09
Arus: 6 A
Tegangan: 400 V
Breaking capacity:
2.
4500
MCB 1 Fasa
Buah
40.000
40.000
Buah
222.000
222.000
4.
Arus: 1,6-2,5 A
Push Button
Buah
19.000
57.000
5.
Kontaktor 3 Fasa
Buah
125.000
625.000
30
Meter
3000
90.000
7.
90.000
8.
(Merah,Kuning,Hitam)
Kabel NYYHY
2,5
Meter
20.000
50.000
9.
5x2,5mm2
Kabel NYYHY
10
Meter
14.0000
140.000
10.
3x2,5mm2
Kabel NYA 1,5 mm2
Meter
3000
9.000
11.
(Merah,Kuning,Hitam)
Lampu Indikator
3
Buah
65.00
19.500
Merk: Schneider
Tipe : EZ9F34102
Arus: 2 A
Tegangan: 230 V
Breaking capacity:
3.
4500
TOLR
Merk: Schneider
Tipe : LRD 07
Merk: Schneider
Tipe : LC1D09M7
Arus: 25 A
6.
AC3
Kabel NYAF1,5 mm2
(abu-abu)
24
Arus: <21mA
Lampu Indikator putih
Buah
9.000
27.000
Merk: Fort
Tipe: AD22-22DS
Tegangan: 220V
13.
Arus: <21Ma
Line Up Terminal 2,5-
10
Buah
8.500
85.000
14.
15.
16.
17.
6mm
Wiring Channel
Sepatu kabel
Labeling
Box Panel
2
100
1
1
Batang
Buah
Set
Buah
17.000
190
20.000
280.000
34.000
19.000
20.000
280.000
18.
40x60x20 Cm
PLC Omron Sysmac
Buah
1.500.000
1.500.000
19.
20.
CPM2A
Selector Switch
Profil C
1
1
Buah
Buah
65.000
17.500
65.000
17.500
37.500
22.
3,2x3,2 cm
Sepatu
300
Buah
19.000
37.000
23.
Kabel
Kabel
Buah
4.500
13.500
21.
Wiring
Chanel
Gland
JUMLAH
Rp3.658.000,-
25
DAFTAR PUSTAKA
[1] Badan Standarisasi Nasional. 2015. Persyaratan Umum Instalasi Listrik
2011 (PUIL 2011). Jakarta. Yayasan PUIL
[2] Fakhrizal,
Reza.
Tedjo
Sukmadi.
Mochamad
Facta.
Aplikasi
Programmable Logic Controller (PLC) Pada Pengasutan Bintang (Y)Segitiga Motor Induksi Tiga fasa. Semarang: Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik UNDIP.
[3] Setiawan, Ekky. 2013. Rancang Bangun Sistem Pengasutan Langsung
Forward-Reverse Motor Induksi 3 Fasa 1 HP berbasis PLC Omron
Sysmac CP1L. Bandung: Jurusan Teknik Elektro POLBAN
[4] Sumardjati, Prih. Sofian Yahya. Ali Mashar. Teknik Pemanfaatan Tenaga
Listrik Jilid 3. Jakarta: Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat
26
27