Anda di halaman 1dari 2

CHAPTER 6 Equilibrium Chemistry

Pemahaman mengenai prinsip kesetimbangan kimia sangat penting untuk seseorang


yang akan melakukan analisis kimia. Pemahaman tersebut akan memudahkan kita untuk
memprediksi reaksi mana yang lebih mungkin terjadi. Reaksi dikatakan berada dalam
keadaan setimbang apabila reaksi tersebut telah mencapai titik dimana tidak ada perubahan
yang terlihat (terkait jumlah spesi pada reaksi tersebut). Meskipun sebuah sistem yang berada
dalam keadaan setimbang memperlihatkan keadaan statis pada tingkat makroskopik, penting
untuk diingat bahwa reaksi maju ataupun kebalikannya tetap terjadi. Pada reaksi
kesetimbangan berlaku prinsip Le Chatelier, jika pada suatu reaksi kesetimbangan diberikan
perlakuan atau gangguan maka reaksi akan berusaha untuk mengurangi efek dari gangguang
tersebut dengan menggeser arah reaksinya.
Pembahasan mengenai reaksi kesetimbangan tidak terlepas dari termodinamika.
Termodinamika sangat penting bagi kimia karena mempelajari tentang perubahan energi
selama sebuah reaksi kimia terjadi. Sebuah reaksi semakin mungkin terjadi jika energi yang
dibebaskan semakin kecil. Pada suhu dan tekanan tetap, energi bebas dari suatu reaksi kimia
disebut dengan energi Gibbs (G). Harga G dapat dijadikan petunjuk untuk menentukan ke
arah mana reaksi akan berlangsung. Jika G<0 reaksi sangat mungkin terjadi, G>0 reaksi
sulit terjadi, dan G=0 reaksi berada dalam keadaan setimbang. Jadi reaksi kesetimbangan
tercapai karena adanya dinamika panas.
Secara sederhana pada keadaan setimbang energi Gibbs yang bernilai nol dapat
dinyatakan dengan persamaan berikut:
G = - RT ln K
dimana K merupakan harga konstanta kesetimbangan yang menyatakan konsentrasi relatif
produk dan reaktan. Berikut adalah beberapa jenis reaksi kesetimbangan yang sering
digunakan dalam prosedur analisis.
1. Kesetimbangan heterogen
Kesetimbangan heterogen terjadi pada reaksi pengendapan, yaitu ketika dua atau lebih larutan
dicampurkan dan membentuk sebuah produk yang sukar larut yang disebut endapan.
Konstanta kesetimbangan reaksi ini disebut Ksp (Hasil kali kelarutan). Endapan yang
memiliki fase padatan tidak termasuk dalam perhitungan harga Ksp.
2. Kesetimbangan asam-basa
Pada reaksi asam-basa, yang memiliki konstanta kesetimbangan hanyalah pada asam lemah
dengan basa lemah yang dinyatakan dengan Ka untuk asam lemah dan Kb untuk basa lemah.

3. Kesetimbangan kompleks
Kesetimbangan kompleks adalah reaksi yang di dalamnya berlangsung pendonoran pasangan
elektron oleh basa lewis kepada asam lewis.
4. Kesetimbangan reduksi-oksidasi
Kesetimbangan reduksi-oksidasi adalah reaksi yang melibatkan transfer elektron.
5. Larutan penyangga
Larutan penyangga (buffer) adalah sebuah larutan yang mengandung pasangan asam-basa
konjugasi lemah.
Jadi dapat disimpulkan, dari suatu reaksi kestimbangan aA + bB cC + dD maka harga K-nya
adalah K= dengan ketentuan spesi yang dalam bentuk padatan tidak diperhitungkan.
Untung memperoleh keuntungan dari reaksi kesetimbangan kita dapat memanipulasi
harga K dari reaksi. Ada dua konsep penting yang perlu diingat dalam memanipulasi harga K.
Pertama, jika kita membalikkan arah suatu reaksi kesetimbangan maka harga K untuk reaksi
yang baru merupakan kebalikan dari harga K reaksi kesetimbangan awal. Kedua, jika
dilakukan penambahan secara bersamaan dua reaksi yang menghasilkan sebuah reaksi yang
baru, harga K dari reaksi yang baru tersebut adalah harga K dari reaksi aslinya.
Setelah memahami prinsip dari kesetimbangan kimia sebelum melakukan prosedur
analisis, yang tak kalah pentingnya juga adalah memahami bagaimana evaluasi dalam sistem
kesetimbangan sesuai dengan kegunaannya. Jika kita ingin mengetahui reaksi apa yang lebih
mungkin terjadi, atau perkiraan pH suatu larutan, sebuah diagram jenjang (ladder diagrams)
akan dapat menyelesaikan permasalahan tersebut. Selain itu, jika kita membutuhkan estimasi
akurat, perhitungan yang teliti dengan menggunakan pendekatan sistematik (systematic
approach) akan sangat membantu.

Anda mungkin juga menyukai