PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Auditor merupakan profesi yang berlandaskan kepada kepercayaan
dari masyarakat atau publik yang harus dapat dipertanggungjawabkan secara
profesional dengan memberikan hasil audit yang berkualitas dan dapat
memenuhi kebutuhan akan transparansi dan kewajaran laporan keuangan,
baik di perusahaan swasta maupun di sektor publik kepada pihak yang
berkepentingan baik pihak internal (Klien) maupun pihak eksternal (Pihak
Ketiga). Oleh karena itu, dalam menjalankan tugasnya auditor harus bertindak
objektif dan independen berdasarkan standar dan kode etik profesi mereka.
Semakin memburuknya independensi auditor akhir-akhir ini menjadi
penyebab utama terjadinya kebangkrutan dan skandal korporasi di berbagai
perusahaan di dunia. Hal ini dikarenakan pihak auditor (akuntan publik)
sebagai pemeriksa laporan keuangan klien yang akan dijadikan sebagai dasar
pengambilan keputusan oleh pihakpihak eksternal menyangkut dana yang
ditanamkan pada suatu perusahaan ditengarahi berperilaku secara tidak
profesional.
Standard Profesional Akuntan Publik (SPAP) seksi 341 menyebutkan,
bahwa pertimbangan auditor atas kemampuan kesatuan usaha dalam
mempertahankan kelangsungan hidupnya harus didasarkan pada kemampuan
penilaian. Penilaian tersebut didasarkan pada kesangsian dalam diri auditor
itu sendiri terhadap kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, masalah yang akan dibahas ialah :
1. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi independensi auditor?
2. Bagaimana perbedaan independensi antara auditor eksternal dengan
auditor internal?
1.1 Tujuan Penulisan
mengetahui perbedaan
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Auditor
Audit atau pemeriksaan dalam arti luas bermakna evaluasi terhadap
suatu organisasi, sistem, proses, atau produk. Audit dilaksanakan oleh pihak
yang kompeten, objektif, dan tidak memihak, yang disebut auditor.
Tujuannya adalah untuk melakukan verifikasi bahwa subjek dari audit telah
diselesaikan atau berjalan sesuai dengan standar, regulasi, dan praktik yang
telah disetujui dan diterima. Auditor adalah seseorang yang memiliki
kualifikasi
tertentu
dalam
keuangan dan
kegiatan suatu perusahaan atau organisasi. Pada dasarnya auditor ada dua
jenis, yakni :
1. Auditor Eksternal
Auditor eksternal adalah profesi audit yang melakukan tugas audit
atas laporan keuangan dari perusahaan, pemerintah, individu atau
organisasi lainnya. Auditor eksternal mempunyai independensi dari
perusahaan yang di audit. Peran auditor eksternal adalah untuk
Pemeriksaan
Keuangan
Negara)
serta
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Faktor Yang Mempengaruhi Independensi Auditor
Ada
beberapa
bentuk
ancaman
yang
menurut
IFAC
dapat
Ketergantungan yang tidak wajar pada total fee dari suatu klien.
Memiliki hubungan bisnis yang sangat erat dengan klien.
Kekhawatiran berlebihan bila kehilangan suatu klien.
Potensi akan dipekerjakan oleh suatu klien.
Fee kontijensi sehubungan dengan perikatan penjaminan (assurance
engagement)
Ada pinjaman dari/atau kepada klien penjaminan, atau kepada/dari
direktur atau pejabat dari klien (IFAC, 200. 4)
b. Review diri (self review), contohnya
Temuan kesalahan material saat dilakukan evaluasi ulang.
Pelaporan operasi sistem keuangan setelah terlibat dalam perancangan
dan implementasi sistem tersebut.
Terlibat dalam pemberian jasa pencatatan akuntansi sebelum perikatan
penjaminan.
Menjadi anggota
tim
penjaminan
setelah
baru
saja
menjadi
keuangan
mengambil
perspektif
penugasan
dan
mempersempit batasan atas kepemilikan dalam klien untuk orangorang yang bisa mempengaruhi audit. Semua rekanan dan keluarga
dekat auditor dilarang memiliki suatu kepemilikan dalam klien,
dengan mengabaikan materialitas.
b. Teknologi Informasi dan Jasa Nonaudit Lainnya
Aturan baru mengidentifikasikan jasa nonaudit yang mengganggu
independensi kecuali kondisi tertentu dipenuhi, sebagai tambahan
untuk
mengkodekan
batasan
sebelumnya,
seperti
batasan
audit
perusahaan
publik.
ISB
sebagai
tambahan
untuk
manajemen. Kebanyakan komite audit dibuat dari tiga hingga lima atau
terkadang paling banyak tujuh direktur yang bukan bagian dari manajemen
perusahaan.
4) Berbelanja untuk Prinsip-prinsip Akuntansi
SAS 50 (AU 625) mendahulukan persyaratan yang harus diikuti saat
sebuah kantor akuntan publik diminta untuk memberikan opini tertulis
atau lisan pada aplikasi prinsip akuntansi atau jenis opini audit yang akan
dibuat untuk transaksi khusus atau hipotesis dari seorang klien audit dari
kantor akuntan publik lainnya. Tujuan dari persyaratan ini adalah untuk
meminimalkan kemungkinan manajemen yang mengikuti praktek yang
umumnya disebut berbelanja prinsip-prinsip akuntansi dan juga berbelanja
opini (opinion shopping) serta ancaman potensial untuk independensi yang
dijelaskan sebelumnya.
5) Persetujuan Auditor oleh Pemegang Saham
Pemegang saham biasanya merupakan kelompok yang lebih objektif
daripada manajemen. Namun, perlu dipertanyakan apakah mereka berada
dalam posisi untuk mengevaluasi prestasi dari auditor sebelumnya atau
calon auditor.
6) Penugasan dan Pembayaran Fee Audit oleh Manajemen
Apakah auditor benar-benar independen dalam fakta dan prestasi apabila
pembayaran fee bergantung pada manajemen entitas yang diaudit?
Alternatif penugasan akuntan publik dan pembayaran fee audit oleh
manajemen barangkali adalah penggunaan baik auditor pemerintah atau
eksternal. Apakah fungsi audit akan dilaksanakan dengan lebih baik atau
lebih murah?
3.2.
No. Point
1.
Output
2.
Auditor Internal
Auditor Eksternal
atau Output utama berupa Output utama berupa opini
keluaran
Independensi
rekomendasi
Auditor tidak independen Auditor harus independen
terhadap
4.
Pemegang
Manajemen
Klien
Pelaporan
Melaporkan
saham,
pada direksi
Sumber : Priyopardono
di luar perusahaan
audit Melaporkan hasil audit pada
stakeholder yang diaudit.
10
dan review atas catatan atau dokumen yang mendukung laporan keuangan
secara periodik.
BAB IV
KESIMPULAN
Independensi merupakan salah satu karakteristik auditor yang paling
kritis dan penting. Independensi menjadi fondasi atau batu pijakan dalam
struktur etika. Independensi juga menjadi faktor yang sangat menentukan
bagi pengembangan dan penerapan prinsip-prinsip fundamental etika dalam
menekuni profesi akuntan. Oleh karena itu, seorang auditor penting
melakukan identifikasi dan evaluasi keadaan dan hubungan dengan klien
yang dapat menciptakan ancaman terhadap independensi. Selanjutnya
mengeliminasi ancaman atau menguranginya sampai ke tingkat yang dapat
diterima.
11
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno dan Ardana, I Cenik. 2009. Etika Bisnis dan Profesi : Tantangan
Membangun Manusia Seutuhnya. Salemba Empat : Jakarta.
Arens,dkk. 2003. Auditing dan Pelayanan Verifikasi jilid 1. Penerbit Indeks.
Jakarta.
Gutomo, Kotot. Pengambilan Keputusan Etik Auditor Pemerintah Dalam Situasi
Konflik Audit : Pengaruh Interaksi Locus of Control dan Komitmen
Profesi dengan Kesadaran Etik. Tesis S2., Universitas Diponegoro,
Semarang. (di akses tanggal 3 Oktober 2014 pukul 19:20 WIB)
Kasadi. 2007. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Independensi Auditor. Tesis
Program Pasca Sarjana Magister Sains Akuntansi Universitas Diponegoro.
(di akses tanggal 2 Oktober 2014 pukul 20:42 WIB)
Supriyono, R.A 1988, Pemeriksaan Akuntan: Faktor-Faktor yang mempengaruhi
Independensi Penampilan Akuntan Publik, Suatu Hasil Penelitian Empiris
di Indonesia. Tesis Program Pasca Sarjana Magister Sains Akuntansi
UGM. (di akses tanggal 30 September 2014 pukul 21:10 WIB)
12
13