Puji
dan
Syukur
penulis
panjatkan
kehadirat
Allah
SWT,
yang
pihak
yang
telah
membantu
menyelesaikan
makalah
ini
Penulis
1. Pengertia Filsafat
Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang
merupakan konsep dasar mcngenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat
juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam
memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi
yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan.
Ciri-ciri berfikir filosfi :
1)
2)
3)
4)
2)
3)
4)
nilai
kebijakan
atau
kebijaksanaan.
Etika
mengatur
kita
batin,
yang
menyadarkan
manusia
akan
harkat
dan
Etika atau filsafat moral adalah Suatu ilmu yang membahas tentang
bagaimana seharusnya manusia bertindak dan mempertanyakan bagaimana
kebenaran dari dasar tindakan itu dapat diketahui. Beberapa topik yang
dibahas di sini adalah soal kebaikan, kebenaran, tanggung jawab, suara hati,
dan sebagainya.
7. Syarat Syarat Etika :
a) Tahu dan mengerti perbuatan baik buruk
Dalam konteks ini manusia atau individu memiliki pengetahuan
terhadap suatu tindakan yang dilakukan oleh dirinya dan mengerti atau
faham apakah setiap tindakan yang dilakukan oleh dirinya tersebut
merupakan suatu tindakan yang kategorinya baik buruk , namun hanya
individu itu sendiri yang dapat mengukur sejauh mana tindakan yang
dilakukannya itu baik buruk . Misalnya seorang remaja melakukan
perbuatan
pulang pukul 13.45 padahal jam pulang sekolah pukul 14.00 . Padahal ia tahu
dan faham bahwa pulang sekolah pukul 14.00 namun hanya dirinylah yang
dapat mengukur apakah tindakan yang dilakukannya itu merupakan suatu
tindakan yang baik atau buruk.
b) Merasa bebas melakukan perbuatan baik buruk
Dalam hal ini , individu sadar akan tindakan yang dilakukan oleh
dirinya karena individu memiliki perasaan bebas untuk melakukan setiap
tindakan tidak melihat apakah tindakan yang dilakukan oleh dirinya tersebut
itu baik buruk karena ia merasa bebas . Misalnya Seorang ayah melakukan
pemukulan terhadap anaknya karena anaknya nakal , tindakan yang
dilakukan oleh ayah tersebut merupakan suatu perbuatan yang merasa bagi
dirinya itu bebas karena anaknya sendiri. Padahal ada cara lain selain
melakukan pemukulan terhadap anaknya, hendaknya seorang ayah bisa
menjadi figur atau panutan bagi keluarganya ia bisa menasehati anaknya
tanpa harus melakukan pemukulan karena ia pun sebenarnya sadar akan
tindakan yang dilakukan oleh dirinya itu salah namun karena memiliki rasa
2) Orang lain
Penilaian perbuatan baik buruk itu dilihat oleh kacamata atau
pandangan orang lain misalnya sesorang melakukan suatu perbuatan
memberikan sumbangan untuk pembuatan mesjid dan orang tersebut
merupakan penyumbang terbesar namun dilihat dari sisi kacamata orang
lain bermacam macam pernyataan yang mengatakan orang tersebut
berbuat baik bagi orang orang yang menyukai dirinya, sedangkan bagi
yang tidak maka mereka akan menjelek jelekan dirinya itulah semua
perbuatan manusia atau individu baik perbuatan yang baik ataupun
perbuatan orang lain yang diketahui otomatis akan berpendapat tentang
orang tersebut.
3) Hukum
Dalam konteks ini individu harus benar benar dapat menegakan
hukum yang seadil adilnya karena hal ini merupakan suatu perbuatan
yang sangat mencerminkan perbuatan baik atau buruk di mata hukum
perbuatan ini perlu diperhatikan satu hal yang tak kalah lupa para
penegak hukum hendaknya dapat membeikan putusan yang seadil
adilnya karena seorang yang salah harus sesuai dengan hukuman yang
diperbuatnya jangan samapi hukum disalhgunakan.
4) Hati nurani
Hati nurani manusia atau individu khusunya sangat di utamakan
oleh bangsa bangsa timur termasuk indonesia, dibandingkan dengan
orang barat yang mengutamakan akal pikiran bukan hati nurani. Oleh
karena itu, hal ini merupakan suatu perbuatan yang baik atau buruk
untuk diputuskan oleh setiap individu. Misalnya memberikan sedikit
rezeki kepada orang orang yang tidak mampu merupakan suatu
perbuatan yang mengutamakan hati nurani setiap individu maka hal
diataslah merupakan suatu perbuatan yang dianggap baik apabila
memberikan
rezekinya
mengharapkan imbalan.
dengan
ikhlas
dan
ridho
serta
tanpa
b. Agama Islam
1) Baik Sekali
Dalam ajaran agama islam baik buruk itu sangat penting maka
ketika seseorang melakukan suatu perbuatan ataupun tindakan sangat di
perhatikan sekali bagi seorang muslim yang baik, misalnya seseorang
melaksankan sholat 5 waktu setiap hari merupakan suatu kewajiban bagi
muslim yang baik hal ini dipercayai karena muslim yang baik itu taat dan
patuh kepada semua kewajibannya dan menjauhi larangannya.
2) Baik
Islam merupakan agama yang sangat di ridhoi oleh Allah SWT,
oleh karena itu dalam bertindak setiap muslim berpegang teguh kepada
akidahnya masing masing salah satunya berpuasa , puasa bulan
ramadhan
merupakan
ibadah
wajib
bagi
yang
mampu
untuk
kepada
salah
satu
pihak
yang
kita
sukai
sehingga
5) Buruk Sekali
Dalam hal ini merupakan fase yang sangat ditakuti oleh smua
muslim yang baik yaitu melakukan perbuatan yang buruk sekali seperti
mencuri, memperkosa, membunuh, jinah dan hal hal perbuatan buruk
lainnya sehingga muslim yang baik harus menjauhi perbuatan perbuatan
seperti diatas oleh karena itu tetap selalu di jalan Allah SWT dan
mematuhi perintahnya dan menjauhi larangannya.
c. Filsafat
1) Filsafat Pancasila
Baik buruk menurut falsafah pancasila.
Faham ini hanya berlaku bagi bangsa indonesia, karena pancasila
merupakan ideologi bangsa indonesia dalam hal ini orang yang
menganggap dan mematuhi faham pancasila di anggap baik sedangkan
orang yang tidak mematuhi faham ini dianggap buruk, pancasila
merupakan ciri jati diri bangsa indonesia dan orang yang pertama kali
mencetuskan pancasila ini yaitu Ir. Soekarno ketika mengajukan usulan
dasar negara , yang kemudian diberi nama pancasila , pada tanggal 1
juni 1945 .
2) Filsafat Hedonisme
Baik buruk menurut aliran Hedonisme
Aliran Hedonisme adalah aliran filsafat yang terhitung tua karena
berakar pada filsafat yunani, khususnya pemikiran filsafat Epicurus ( 341270 SM), yang selanjutnya dikembangkan oleh cyrenics dan belakangan
ditumbuh kembangkan oleh Freud.
Paham ini menyatakan perbuatan baik adalah perbuatan yang
banyak mendatangkan kenikmatan, kelezatan dan kepuasan nafsu
biologis. Epicurus sebagai peletak dasar paham ini mengatakan bahwa
kebahagian atau kelezatan itu adalah tujuan manusia. Tidak ada
kebaikan dalam hidup selain kelezatan dan tidak ada keburukan kecuali
penderitaan.
Hedonisme model pertama yang individualistik lebih banyak
mewarnai
masyarakat
barat
yang
bercorak
liberal
dan
kapitalis,
masa
sekarang
ini,kemajuan
dibidang
teknik
cukup
aliran
sehingga
ini
baik
dalam
buruk
konteks
itu
ini
menurut
baik
vitalisme
buruk
itu
atau
sangat
paham
ini
keyakianan
teologis,yakni
keimanan
masing-masing memiliki tolak ukur tentang baik dan buruk yang dengan
yang lainnya berbeda-beda.
7) Filsafat Humanisme
Baik dan buruk menurut paham intuisisme (humanisme)
Intuisi adalah kekuatan batin yang dapat menentukan sesuatu
sebagai baik atau buruk. Dengan sekilas tampa melihat buah atau
akibatnya. Kekuatan batin atau yang disebut juga sebagai kata hati
adalah merupakan potensi rohaniah yang secara fitrah telah ada pada
diri setiap orang. Paham ini berpendapat bahwa pada setiap manusia
mempunyai kekuatan instinct batin yang dapat membedakan baik dan
buruk dengan sekilas pandang. Kekuatan batin ini terkadang berbeda
refleksinya, karena pengaruh masa dan lingkungan, akan tetapi pada
dasarnya ia tetap sama dan berakar pada tubuh maanusia. Apabila ia
melihat suatu perbuatan, ia mendapat semacam ilham yang dapat
memberitahu nilai perbuatan itu, lalu menetapkan hukum baik dan
buruknya. Oleh karna itu kebanyakan manusia sepakat mengenai
keutamaan seperti benar, dermawan, berani dan mereka juga sepakat
menilai buruk terhadap suatu perbuatan yang salah, kikir dan pengecut.
Poedjawijatna mengatakan bahwa menurut aliran ini yang baik
adalah yang sesuai dengan kodrat manusia, yaitu kemanusiaannya
cenderung kepada kebaikan. Penentuan terhadap baik buruknya tindakan
yang kongkret adalah perbuatan yang sesuai dengan kata hati orang
yang bertindak. Dengan demikian ukuran baik buruk suatu perbuatan
menurut paham ini adalah tindakan yang sesuai dengan derajat manusia,
dan tidak menentang atau mengurangi keputusan hati11. Secara batin
setiap orang pasti tidak akan dapat membohongi kata hatinya.jika suatu
ketika seseorang yang mengatakan sesuatu yang bukan sebenarnya, hal
BAGIAN SATU
Pengertian, Tujuan, dan Fungsi
Pasal 1
(1)Kode Etik Guru Indonesia adalah norma dan asas yang disepakati dan
diterima oleh guru-guru Indonesia sebagai pedoman sikap dan perilaku
dalam
melaksanakan
tugas
profesi
sebagai
pendidik,
anggota
penerimaan,
penghormatan,
dan
kesediaan
untuk
sumpah/janji
guru
Indonesia
dihadiri
oleh
Pasal 5
Kode Etik Guru Indonesia bersumber dari:
(1)Nilai-nilai agama dan Pancasila.
(2)Nilai-nilai kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
sosial, dan kompetensi profesional.
(3)Nilai-nilai jatidiri, harkat, dan martabat
manusia
yang
meliputi
dalam
melaksanakan
tugas
individual
dan
pembelajaran.
d. Guru
menghimpun
masing-masingnya
informasi
tentang
berhak
atas
peserta
layanan
didik
dan
peserta
didik
dalam
mengembangkan
keseluruhan
dari
kondisi-kondisi
yang
menghambat
proses
belajar,
dalam
memajukan
siswa
dan
untuk
beradaptasi
meningkatkan
dan
kualitas
pendidikan.
e. Guru bekomunikasi secara baik dengan orangtua/wali siswa mengenai
kondisi dan kemajuan peserta didik dan proses kependidikan pada
umumnya.
siswa
untuk
memperoleh
keuntungan-keuntungan
pribadi.
(3)Hubungan Guru dengan Masyarakat :
a. Guru menjalin komunikasi dan kerjasama yang harmonis, efektif, dan
efisien dengan masyarakat untuk memajukan dan mengembangkan
pendidikan.
b. Guru mengakomodasikan aspirasi masyarakat dalam mengembangkan
dan meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran.
c. Guru peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi
dalam
masyarakat.
d. Guru bekerjasama secara arif dengan masyarakat untuk meningkatkan
prestise dan martabat profesinya.
e. Guru melakukan semua usaha untuk secara bersama-sama dengan
masyarakat berperan aktif dalam pendidikan dan meningkatkan
kesejahteraan peserta didiknya.
f. Guru mememberikan pandangan profesional, menjunjung tinggi nilainilai agama, hukum, moral, dan kemanusiaan dalam berhubungan
dengan masyarakat.
g. Guru tidak membocorkan rahasia sejawat dan peserta didiknya kepada
masyarakat.
h. Guru tidak menampilkan
diri
secara
ekslusif
dalam
kehidupan
bermasyarakat.
(4)Hubungan Guru dengan Sekolah dan Rekan Sejawat:
a. Guru memelihara dan meningkatkan kinerja, prestasi, dan reputasi
sekolah.
b. Guru memotivasi diri dan rekan sejawat secara aktif dan kreatif dalam
c.
d.
e.
f.
g.
profesional
berkaitan
dengan
nilai-nilai
agama,
tugas-tugas
moral,
dan
agama,
moral,
profesionalnya.
m. Guru tidak mengeluarkan
kemanusiaan,
pernyataan-keliru
dan
martabat
berkaitan
dengan
pendapat
siswa
atau
masyarakat
dipertanggungjawabkan kebenarannya.
p. Guru tidak membuka rahasia pribadi
yang
sejawat
tidak
dapat
kecuali
untuk
ilmu
program
rekomendasi
sanksi
terhadap
guru
yang
melakukan
(4)Sanksi
sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(3)
merupakan
upaya
10. Kesimpulan