A. PENENTUAN PERSONIL
Menentukan personil yang kualifikasinya masuk kedalam sebuah target
proyek tidak bisa di anggap sebagai sesuatu yang mudah. Sebelum
menentukan anggota Tim, sebuah keharusan kalau manajemen atau personil
yang akan berkolaborasi dengan Tim Surveying, memilih siapa yang akan
menjadi pemimpin dalam Tim itu, hak perogratif tentu diperlukan disini untuk
menunjuk siapa yang layak menjadi Chief Surveyor dengan kualifikasi,
menguasai pekerjaan, teknik pengukuran, instrument survey, sampai tentunya
mengerti dan bisa menjalankan tata kelola Tim beserta Fungsinya. Setelah
itu, kita bisa mendiskusikan dengan Kandidat Chiep Surveyor untuk
menentukan anggota tim, baik surveyor, drafter atau pengolah dokumen
beserta pembantu dilapangan. Pemilihan personil timjangan sampai,
mengabaikan spesifikasi pekerjaan dengan kualitas personal, secara teknis,
intelegensi, maupun psikologis. Dalam Tim Surveying idealnya di isi personil
dengan kualifikasi dan tugas sebagai berikut:
a. Chief Surveyor :
Adalah coordinator seluruh aggota tim dan bertanggungjawab terhadap,
organisasi tim, secara teknis maupun non teknis dengan kemampuan,
intelegensi, negosiasi dan penguasaan diri memutuskan sebuah
permasalahan untuk kepentingan perusahaan . Memberikan perlindungan
pada seluruh anggota tim, secara menyeluruh, mengakomodasikan seluruh
kebutuhan anggota tim baik berkenaan dengan pekerjaan atau menyangkut
kebutuhan dan kesejahteraan semua anggota tim secara pribadi. Menyiapkan
segala kebijakan untuk mendukung pekerjaan dengan pemilik proyek.
Melegalitasi keputusan anggota tim dilapangan dalam hal ini mendukung dan
mendokumentasikan keputusan Surveyor. Pada prinsifnya Chief Surveyor
bertugas mendukung, dan membuat kebijakan yang mendukung jalannya
pencapaian target besar proyek.
b. Deputi Chief Surveyor :
Seseorang yang kompetibel membantu tugas-tugas pelaksanaan Chief
Surveyor untuk diaplikasikan dalam pelaksanaan sehari-hari.Dia bertanggung
jawab pada Chief Surveyor, dan melaporkan hasil pekerjaan kepadanya
Hal ini sangat penting untuk mengetahui sejauh mana fungsi tim di lapangan,
apakah sebagai insfector atau sebagai aplikator desain.
Dalam tataran Tim sebagai inspector terhadap hasil pekerjaan dilapangan
maka sepantasnya Tim berada pada naungan Departemen Quality Control
dan mempertanggungjawabkan semua pekerjaan pada Departemen
tersebut.Hal ini terjadi biasanya jika Tim berada pada tataran pemilik proyek
atau kontraktor utama.
Jika tim didedikasikan untuk mengaplikasikan desain secara langsung di
lapangan maka sepantasnya Tim berada pada Departemen Engineering. Dan
bisa berkoordinasi dengan Dept. QC untuk melakukan Inpeksi bersama ( Joint
survey) bersama pihak yang berwenang.
Jadi posisi sebuah Tim Surveying dalam sebuah struktur manajemen proyek
sangat pentiing untuk bisa menjabarkan garis komando dan
pertangungjawaban pekerjaan, yang pada akhirnya Tim mampu bekerja
maksimal karena berada pada tempat yang tepat dan nyaman.
C. STANDAR OPERASIONAL SURVEYING ( SOS )
Tim yang baik adalah tim yang mempunyai karakter sebagai perwujudan dari
cara bekerja untuk mencapai sebuah target. Standarisasi diperlukan untuk
menciptakan karakter secara detil yang diaplikasikan dilapangan, selain itu
memudahkan untuk mengontrol dan mengidentifikasi setiap jenis pekerjaan.
Standarisasi sangat diperlukan oleh Tim Surveying, karena Surveying adalah
sebuah keilmuan, teknologi dan seni yang baku, serta mempunyai kaidahkaidah dalam pelaksanaanya.
Dalam Standar Operasional Surveying ( SOS ), ada beberapa hal yang
kesemuanya saling bersinergi, antara lain.
a. Format Data Ukur.
b. Mekanisme Joint Survey.
c. Menentukan tingkatan akurasi.
Surveyor masa depan adalah surveyor yang mampu menyajikan data, hasil
pekerjaannya yang bisa di pahami oleh pihak lain, kadang bukan hanya
mampu menyajikan data dalam kaidah surveying tapi harus mampu
memberikan analisa yang bisa dijadikan acuan oleh pihak lain dalam
mengambil keputusan.
Setelah data surveying dihasilkan tentunya selain bisa dimanfaatkan pihak
lain, Tim Surveying, dan Surveyor itu sendiri, memegang data, yang sama
dan terdokumentasi dengan baik, karena merupakan bukti hasil pekerjaan
surveyor, selain bentuk pertanggungjawabannya dikemudian hari bila ada
sesuatu hal yang dipertanyakan.
Inventarisasi dan distribusi data, pada Tim selayaknya
dipertanggungjawabkan secara tertulis, karena bagaimanapun data surveying
merupakan hak atas kekayaan intelektual, bagi surveyor yang bersangkutan.
F. EVALUASI PEKERJAAN
Mengukur hasil kualitas pencapaian dalam target mustahil bisa dilakukan
tanpa melalui sebuah proses. Dengan diterapkannya system tata kelola yang
baku ( SMS ), tentu harus terus dipantau sejauh mana keakuratan
pelaksanaannya. Pola evaluasi mutlak diperlukan agar secara terus menerus
tim dan anggotannya mampu berbuat dengan kaidah yang ada serta mampu
bersinergi, yang pada akhirnya, secara sadar anggota tim mampu berbuat
sesuai kaidah dan menyelesaikan target dengan baik.
G. PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA
Tim yang baik adalah tim yang anggotanya saling melengkapi, dan selalu
mendorong anggota lain untuk melakukan sesuatu yang lebih baik, tingkat
kepedulian antar anggota tim mampu menciptakan sebuah tim yang solid.
Selain tentunya bisa saling mentransformasikan segala sumber daya yang
dimiliki. Secara factual, meningkatkan sumber daya perlu menjadi prioritas
utama sebagai bentuk apresiasi terhadap seluruh anggota tim.
Dengan meningkatnya kemampuan teknis dan non teknis tentunya akan
mempermudah untuk tim mewujudkan target besar sebuah organisasi.