Anda di halaman 1dari 78

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN

SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,


KABUPATEN KENDAL
Untuk memenuhi tugas besar Mata Kuliah Prasarana Wilayah
dan Kota
( TKP 211 )

Oleh :
KELAS B
KELOMPOK 1
Agung Kharisma P

L2D 008 004

Maya Dewi R L2D 008 042

Alhamida Wahyu

L2D 008 008

Meifinta D.H

L2D 008 044

Bagas Harta K

L2D 008 014

Nur Ifada A

L2D 008 106

Catherine Okka

L2D 008 092

Riska H

L2D 008 108

Eko Dwi Cahyo

L2D 008 022

Rizki Madya

L2D 008 112

Erga Pradika

L2D 008 024

Siti Khoiriyah L2D 008 118

Handari Prabo Siwi

L2D 008 098

Syarif Hidayat L2D 008 074

Indah Dwi Lestari

L2D 008 034

Y. Wiwik Susi L2D 008 080

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

2010
BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar belakang
Menurut UU No.4 th 1992 tentang Perumahan dan Permukiman,

prasarana adalah kelengkapan dasar fisik suatu lingkungan, kawasan, kota


atau wilayah (spatial space) sehingga memungkinkan ruang tersebut berfungsi
sebagaimana mestinya. Sedangkan sarana adalah fasilitas penunjang yang
berfungsi untuk penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan sosial,
ekonomi dan budaya. Keduanya merupakan bagian dari infrastruktur yang
saling berkaitan dan melengkapi. Peran pokok infratruktur adalah dalam
menyediakan pelayanan infrastruktur baik dalam produksi maupun konsumsi.
Komponen sistem infrastruktur terdiri dari :
1. Sistem air bersih, termasuk bendungan, waduk, transmisi, instalasi
pengolah air, dan fasilitas distribusinya.
2. Sistem manajemen air limbah, termasuk pengumpulan, pengolah,
pembuangan (disposal), dan sistem pakai ulang (reuse).
3. Fasilitas manajemen limbah padat atau persampahan.
4. Fasilitas transportasi, termasuk jalan raya, rel kereta api, dan lapangan
5.
6.
7.
8.
9.

terbang.
Sistem transit publik.
Sistem kelistrikan, termasuk produksi dan distribusinya.
Fasilitas gas alam.
Fasilitas drainase / pengendalian banjir
Bangunan umum, seperti sekolahan, rumah sakit, kantor polisi, dan

fasilitas pemadam kebakaran.


10. Fasilitas perumahan dan permukiman.
11. Taman, tempat bermain, fasilitas rekreasi, dan stadion.
12. Fasilitas telekomunikasi.
Setiap kawasan membutuhkan kelengkapan infrastruktur oleh karena itu,
dibutuhkan perencanaan pembangunan prasarana dan sarana untuk memenuhi

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

kebutuhan akan infrastruktur tersebut. Begitupun Kabupaten Kendal yang


merupakan salah satu kabupaten yang ada di Propinsi Jawa Tengah, tentunya
juga membutuhkan prasarana dan sarana untuk mendukung kegiatan-kegiatan
publik agar dapat berjalan dengan optimal. Hal itu seperti tertuang pada
RUTRK Kendal.
Kecamatan Gemuh merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten
Kendal yang kondisi penyediaan prasarana dan sarana dirasa masih kurang
mencukupi. Hal ini terlihat dari komponen sistem infrastruktur yang masih
belum bisa menjangkau kebutuhan seluruh masyarakat di Kecamatan Gemuh.
Kurangnya penyediaan prasarana dan sarana tersebut mengindikasikan
pentingnya perencanaan pembangunan yang lebih matang di kecamatan
tersebut.
1.2

Tujuan dan sasaran


1.2.1 Tujuan
Tujuan dari penyusunan laporan ini adalah untuk merencanakan sarana

dan prasarana dalam jangka waktu 5-10 tahun dengan identifikasi masalah
sarana prasarana yang bermasalah.
1.2.2 Sasaran
Sasaran dari pembuatan laporan ini ditujukan terhadap keadaan di
wilayah studi dengan cara:
Mengidentifikasi permasalahan sarana dan prasarana yang terdapat

di Kecamatan Gemuh.
Menganalisa potensi dan permasalahan dengan metode analisis

SWOT
Menyusun alternatif rencana dan menentukan rencana terpilih
Menyusun rencana program untuk jangka waktu ke depan
Merekomendasikan rencana program tersebut kepada pemerintah
terkait di Kecamatan Gemuh

1.3

Perumusan Masalah
Dengan terus bertumbunhnya penduduk di Kawasan atau di

Kecamatan Gemuh maka akan membutuhkan banyak sarana dan prasarana

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

dalam wilayah tersebut. Jika sarana dan prasarana tidak dapat terpenuhi
ataupun tidak layak dapat menghambat aktivitas masyarakat dalam wilayah
tersebut. Berikut merupakan rumusan dari iaporan ini :
Bagaimana keadaan sarana dan prasarana di wilayah studi
Apa potensi dan kendala yang terdapat di wilayah studi
Bagaimana permasalahan sarana dan prasarana yang terdapat di

kecamatan Gemuh
Bagaimana cara mengatasi permasalahan yang dihadapi di wilayah

studi
Bagaimana perencanaan program penyusun di masa datang
terhadap wilayah studi

1.4

Ruang Lingkup
1.4.1

Ruang Lingkup Wilayah

Ruang lingkup wilayah studi dibagi menjadi wilayah makro dan mikro.
Untuk wilayah makro yaitu Kabupaten Kendal yang mempunyai ruang lingkup
dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:
Sebelah Utara

: Laut Jawa

Sebelah Timur

: Kabupaten Batang

Sebelah Selatan

: Kabupaten Temanggung

Sebelah Barat

: Kota Semarang

Sedangkan wilayah mikro sebagai wilayah Kecamatan yaitu Kecamatan


Gemuh dengan batas-batas wilayahnya :
Sebelah Utara

: Kecamatan Kangkung

Sebelah Timur

: Kecamatan Ringinarum

Sebelah Selatan

: Kecamatan Patean

Sebelah Barat

: Kecamatan Pegandon

1.4.2 Ruang Lingkup Materi

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

Materi yang dikaji dalam laporan ini mencakup identifikasi kondisi saran
dan prasarana di wilayah Kecamatan Gemuh, analisis pengembangan sarana
dan prasarana di wilayah Kecamatan Gemuh, dan menganalisis proyeksi
perkembangan sarana dan prasarana berdasarkan indikasi program yang telah
ditentukan sebelumnya.
1.5

Metode Penulisan Laporan


Dalam proses penyusunan laporan ini, digunakan metode penulisan

laporan berupa metode pengumpulan data dan metode analisis untuk


mengolah data.
1.5.1

Metode Pengumpulan Data

Data Primer
Data primer diperoleh dari hasil pengamatan langsung ke wilayah studi
yaitu di Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal dan dengan melakukan
observasi lapangan dan wawancara dengan penduduk setempat, serta orang
yang bersangkutan dalam sebuah instansi pemerintahan terkait.
Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari berbagai sumber seperti, data instansi
yang terkait, misalnya : BPS, BAPPEDA, Dinas Cipta karya, UPTD Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kecamatan gemuh, PDAM Tirto Panguripan,
data dari Kecamatan Gemuh, literatur buku dan laporan hasil studi tentang
Kecamatan Gemuh.

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

Data sekunder:
Data sekunder:
Kecamatan Gemuh
Kecamatan Gemuh
BPS
BPS
BAPPEDA
BAPPEDA
Dinas
Cipta karya
DinasDinas
CiptaPendidikan
karya
UPTD
UPTD
Dinas
Pendidikan
Pemuda dan Olahraga
Pemuda
dan
Olahraga
Kecamatan gemuh
Kecamatan
gemuh
PDAM
Tirto Panguripan
PDAM
Tirto
Panguripan
literatur buku dan
laporan
literatur
buku
dan
hasil studi tentang laporan
hasil studiGemuh.
tentang
Kecamatan
Kecamatan Gemuh.

Wilayah Studi
Wilayah Studi

1.6

Data Primer
Data Primer
Observasi
Observasi
Wawancara
Kerangka
Pikir
Wawancara

Identifikasi
Identifikasi
Karakteristik
Karakteristik
Wilayah Studi
Wilayah Studi

Sarana
Sarana

Proyeksi

Proyeksi
KEBLONDROK SQUAD
Pendeskripsian
Pendeskripsian
OUTPUT
INPUT
PROSES

Bermasalah
Bermasalah

Bermasalah
Bermasalah

Baik
Baik

Analisis Sarana dan Prasarana


Analisis
Sarana dan Prasarana
|
KELOMPOK
1
Pendeskripsian
Pendeskripsian
11
22

Baik
Baik

Prasarana
Prasarana

Indikasi Program

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

1.7

Sistematika Penulisan

Program
Perencanaan Sarana
Prasarana (5-10

BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang, tujuan, sasaran, perumusan masalah, ruang lingkup
wilayah dan materi, metode penulisan, kerangka pikir, dan sistematika
penulisan.
BAB II KAJIAN TEORI
Berisi pendeskripsian tentang teori tentang sarana dan prasarana
BAB III IDENTIFIKASI SARANA DAN PRASARANA DI KECAMATAN
GEMUH
Berisi tentang gambaran umum dan kondisi eksisting sarana dan prasarana
yang ada di Kecamatan Gemuh.
BAB IV ANALISIS PERMASALAHAN SARANA DAN PRASARANA DI
KECAMATAN GEMUH

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

Bab ini berisi analisis pengembangan sarana prasarana di wilayah Gemuh


terhadap sarana prasarana di daerah Gemuh dalam jangka waktu 5-10 tahun
kedepan. Dengan kata lain analisis sarana prasarana wilayah ungaran barat
merupakan analisis kondisi eksisting wilayah kecamatan Gemuh dalam jangka
waktu 5-10 tahun kedepan.
BAB IV INDIKASI PROGRAM
Berisi analisis mengenai aspek-aspek yang terkait dalam penyelesaian masalah
mengenai sarana dan prasarana yang terjadi di wilayah studi.
BAB V PENUTUP
Berisi kesimpulan, rekomendasi dan saran mengenai keadaan di wilayah studi
dan keadaan sarana prasarana.

BAB II
KAJIAN TEORI

2.1

Sarana
Sarana

adalah

fasilitas

penunjang

yang

berfungsi

untuk

menyelenggarakan dan mengembangkan kehidupan ekonomi, sosial dan


budaya. Dengan adanya sarana maka kehidupan dari masyrakat akan lebih
mudah dan terfasilitasi dalam melakukan kegiatan. Sarana dapat dibagi
menjadi tujuh antara lain sebagai berikut:
2.1.1 Sarana pemerintahan dan pelayanan umum
Yang termasuk dalam sarana pemerintahan dan pelayanan umum
adalah:

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

a) Kantor-kantor pelayanan / administrasi pemerintahan

dan

administrasi kependudukan;
b) Kantor pelayanan utilitas umum dan jasa; seperti layanan air
bersih (PAM), listrik (PLN), telepon, dan pos; serta
c) Pos-pos pelayanan keamanan dan keselamatan; seperti pos
keamanan dan pos pemadam kebakaran.
2.1.2 Sarana pendidikan
Dasar penyediaan sarana pendidikan adalah untuk melayani setiap unit
administrasi pemerintahan baik yang informal (RT, RW) maupun yang formal
(Kelurahan, Kecamatan), dan bukan didasarkan semata-mata pada jumlah
penduduk yang akan dilayani oleh sarana tersebut.
Sarana pendidikan yang diuraikan dalam standar SNI 2004 hanya
menyangkut bidang pendidikan yang bersifat formal / umum, yaitu meliputi
tingkat prabelajar (Taman Kanak-kanak); tingkat dasar (SD/MI); tingkat
menengah (SLTP/MTs dan SMU).
2.1.3 Sarana kesehatan
Sarana

kesehatan

berfungsi

memberikan

pelayanan

kesehatan

kesehatan kepada masyarakat, memiliki peran yang sangat strategis dalam


mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat sekaligus untuk
mengendalikan pertumbuhan penduduk.
Dasar penyediaan sarana ini adalah didasarkan jumlah penduduk yang
dilayani oleh sarana tersebut. Beberapa jenis sarana kesehatan adalah sebagai
berikut :
a) Posyandu yang berfungsi memberikan pelayanan kesehatan untuk
anak-anak usia balita;
b) Balai pengobatan warga yang berfungsi memberikan pelayanan kepada
penduduk dalam bidang kesehatan dengan titik berat terletak pada
penyembuhan (currative) tanpa perawatan, berobat dan pada waktuwaktu tertentu juga untuk vaksinasi;

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

c) Balai kesejahteraan ibu dan anak (BKIA) / Klinik Bersalin), yang


berfungsi melayani ibu baik sebelum, pada saat dan sesudah
melahirkan serta melayani anak usia sampai dengan 6 tahun;
d) Puskesmas dan balai pengobatan, yang berfungsi sebagai sarana
pelayanan kesehatan tingkat pertama yang memberikan pelayanan
kepada penduduk dalam penyembuhan penyakit, selain melaksanakan
program pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit di wilayah
kerjanya;
e) Puskesmas pembantu dan balai pengobatan, yang berfungsi sebagai
unit pelayanan kesehatan sederhana yang memberikan pelayanan
kesehatan terbatas dan membantu pelaksanaan kegiatan puskesmas
f)

dalam lingkup wilayah yang lebih kecil;


Tempat praktek dokter, merupakan salah satu sarana yang memberikan
pelayanan kesehatan secara individual dan lebih dititikberatkan pada

usaha penyembuhan tanpa perawatan; dan


g) Apotik, berfungsi untuk melayani penduduk dalam pengadaan obatobatan, baik untuk penyembuhan maupun pencegahan.
2.1.4 Sarana Peribadatan
Sarana peribadatan merupakan sarana kehidupan untuk mengisi
kebutuhan rohani yang perlu disediakan di lingkungan perumahan yang
direncanakan selain sesuai peraturan yang ditetapkan, juga sesuai dengan
keputusan masyarakat yang bersangkutan. Oleh karena berbagai macam
agama dan kepercayaan yang dianut oleh masyarakat penghuni yang
bersangkutan, maka kepastian tentang jenis dan jumlah fasilitas peribadatan
yang akan dibangun baru dapat dipastikan setelah lingkungan perumahan
dihuni selama beberapa waktu.
2.1.5 Sarana Perdagangan dan Jasa
Sarana perdagangan dan niaga ini tidak selalu berdiri sendiri dan
terpisah dengan bangunan sarana yang lain. Dasar penyediaan selain

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

berdasarkan jumlah penduduk yang akan dilayaninya, juga mempertimbangkan


pendekatan desain keruangan unit-unit atau kelompok lingkungan yang ada.
Hal ini terkait dengan bentukan grup bangunan / blok yang nantinya terbentuk
sesuai konteks lingkungannya. Sedangkan penempatan penyediaan fasilitas ini
akan mempertimbangkan jangkauan radius area layanan terkait dengan
kebutuhan dasar sarana yang harus dipenuhi untuk melayani pada area
tertentu.
Menurut skala pelayanan, penggolongan jenis sarana perdagangan dan
niaga adalah:
a) Toko/warung (skala pelayanan unit RT 250 penduduk), yang menjual
barang-barang kebutuhan sehari-hari;
b) Pertokoan (skala pelayanan 6.000 penduduk), yang menjual barangbarang kebutuhan sehari-hari yang lebih lengkap dan pelayanan jasa
seperti wartel, fotocopy, dsb;
c) Pusat pertokoan dan atau pasar lingkungan (skala pelayanan unit
kelurahan 30.000 penduduk), yang menjual keperluan sehari-hari
termasuk sayur, daging, ikan, buah buahan, beras, tepung, bahanbahan pakaian, pakaian, barang-barang kelontong, alat-alat pendidikan,
alat-alat rumah tangga, serta pelayanan jasa seperti warnet, wartel dan
sebagainya;
d) Pusat perbelanjaan dan niaga (skala pelayanan unit kecamatan
120.000 penduduk), yang selain menjual kebutuhan sehari-hari,
pakaian, barang kelontong, elektronik, juga untuk pelayanan jasa
perbengkelan, reparasi, unit-unit produksi yang tidak menimbulkan
polusi, tempat hiburan serta kegiatan niaga lainnya seperti kantorkantor, bank, industri kecil dan lain-lain.
2.1.6 Sarana Kebudayaan dan Rekreasi
Sarana

kebudayaan

dan

rekreasi

merupakan

bangunan

yang

dipergunakan untuk mewadahi berbagai kegiatan kebudayaan dan atau


rekreasi, seperti gedung pertemuan, gedung serba guna, bioskop, gedung

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

kesenian, dan lain-lain. Bangunan dapat sekaligus berfungsi sebagai bangunan


sarana pemerintahan dan pelayanan umum, sehingga penggunaan dan
pengelolaan bangunan ini dapat berintegrasi menurut kepentingannya pada
waktu-waktu yang berbeda.
Penetapan jenis/macam sarana kebudayaan dan rekreasi pada suatu
daerah sangat tergantung pada kondisi setempat area tersebut, yaitu
menyangkut faktor-faktor:
a) Tata kehidupan penduduknya;
b) struktur sosial penduduknya.

2.1.7 Sarana ruang terbuka, taman dan lapangan olah raga


Ruang terbuka merupakan komponen berwawasan lingkungan, yang
mempunyai arti sebagai suatu lansekap, hardscape, taman atau ruang rekreasi
dalam lingkup urban.
Peran dan fungsi Ruang Terbuka Hijau (RTH) ditetapkan dalam Instruksi
Mendagri no. 4 tahun 1988, yang menyatakan "Ruang terbuka hijau yang
populasinya didominasi oleh penghijauan baik secara alamiah atau budidaya
tanaman,

dalam

pemanfataan

dan

fungsinya

adalah

sebagai

areal

berlangsungnya fungsi ekologis dan penyangga kehidupan wilayah perkotaan.


2.2

Prasarana
Definisi prasarana menurut Undang-Undang Permukiman No.4/1992

menyebutkan bahwa prasarana merupakan kelengkapan dasar fisik, yang


meliputi jaringan linier seperti: jalan, drainase, air bersih, sanitasi, listrik,
telepon, dan persampahan. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia menyebutkan prasarana sebagai penunjang fasilitas. Berdasarkan
kedua definisi tersebut, prasarana dapat diartikan sebagai kelengkapan dasar
fisik lingkungan yang dapat berfungsi sebagai penunjang fasilitas.

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

Untuk mengetahui kebutuhan prasarana di masa datang, maka diperlukan


suatu rencana indikasi program guna tercapainya pembangunan yang terarah
dan terencana. Dalam penyusunan indikasi program ini, komponen prasarana
dan sarana yang dipertimbangkan terdiri dari tujuh prasarana. Adapun tujuh
prasarana tersebut adalah sebagai berikut :
2. 2. 1 Drainase
Drainase (drainage) berasal dari kata kerja to drain yang berarti
mengeringkan atau mengalirkan air. Jaringan drainase merupakan jaringan
yang berfungsi untuk menyalurkan limpahan dari air hujan dan air limbah.
Drainase merupakan salah satu faktor pengembangan irigasi yang berkaitan
dengan pengendalian banjir (flood control) dan berfungsi sebagai sistem
pembuangan air yang berlebihan baik dari permukaan tanah (surface drainase)
maupun dibawah permukaan tanah yang bertujuan untuk mengendalikan muka
air tanah dan mengurangi keasinan.
Drainase perkotaan merupakan sistem pengeringan dan pengaliran air
dari wilayah perkotaan yang meliputi permukiman, kawasan industri dan
perdagangan, sekolah, rumah sakit, dan fasilitas umum lainnya, lapangan olah
raga, lapangan parkir, instalasi militer, instalasi listrik dan telekomunikasi,
pelabuhan udara, laut/sungai serta tempat lainnya yang merupakan bagian dari
sarana kota.
Semua hal yang menyangkut kelebihan air di kawasan kota dapat
menimbulkan permasalahan drainase yang cukup kompleks. Dengan demikian,
untuk menangani permasalahan kelebihan air tersebut, harus dibuat sebuah
perencanaan drainase yang mampu menampung semua kelebihan air yang
ada. Faktor-faktor yang menjadi bahan pertimbangan dalam perencanaan
saluran drainase yang baik adalah kondisi fisik alam (seperti topografi,
ketinggian, luas daerah, lokasi genangan), curah hujan, kondisi hidrologi
(keadaan sungai/DAS), pola pemanfaatan lahan dan data lain yang diperlukan.
Jenis-jenis drainase dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a) Menurut sejarah.

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

Drainase alamiah
Terbentuk secara alami dan tidak terdapat bangunan-bangunan
penunjang seperti bangunan pelimpah, pasangan batu beton,
gorong-gorong, dan lain lain. Saluran ini terbentuk oleh gerusan
air yang bergerak karena gravitasi yang lambat laun membentuk
jalan air yang permanen seperti sungai.

Drainase buatan
Merupakan drainase yang dibuat karena mempunyai maksud
dan tujuan tertentu. Jenis drainase ini memerlukan bangunanbangunan khusus seperti selokan pasangan batu beton, goronggorong, pipa-pipa, dsb.

b) Menurut peruntukan.
Drainase pembuangan air kotor permukaan
Jenis darainase ini digunakan untuk menampung hasil buangan
air yang berasal dari permukiman atau limbah rumah tangga.

Drainase pembuangan limbah cair industri


Digunakan

untuk

pembuangan

limbah

industri

sehingga

diperlukan saluran khusus yang terpisah dari sistem drainase.


Namun dalam pelaksanaannya, hal ini belum dapat dilakukan.
c) Menurut letak.
Drainase permukaan tanah (surface drainage)
Saluran drainase yang berada di atas permukaan tanah yang
berfungsi untuk mengalirkan air limpasan permukaan.

Drainase bawah permukaan tanah (subsurface drainage)


Saluran drainase yang bertujuan mengalirkan air limpasan
permukaan
dikarenakan

melalui

media

alasan-alasan

di

bawah

tertentu

permukaan

sehingga

tanah

memerlukan

bangunan penunjang.

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

d) Menurut fungsi.
Single purpose
Saluran drainase yang berfungsi untuk mengalirkan satu jenis air
buangan, misalnya air hujan saja atau jenis buangan yang lain.

Multi purpose
Saluran drainase yang berfungsi mengalirkan beberapa jenis air
buangan baik secara bercampur maupun bergantian.

e) Menurut konstruksinya.
Saluran terbuka
Saluran drainase yang lebih cocok untuk drainase air hujan yang
terletak di daerah yang mempunyai luasan cukup, ataupun untuk
drainase air non hujan yang tidak membahayakan kesehatan.

Saluran tertutup
Saluran drainase yang pada umumnya sering dipakai untuk
aliran air kotor atau untuk saluran yang terletak di tengah kota.

Sedangkan pola jaringan drainase dapat dikelompokkan sebagai


berikut:
a) Siku
Digunakan pada daerah yang memiliki topografi sedikit lebih tinggi
dari sungai. Sungai sebagai saluran pembuang akhir berada di
tengah kota. Saluran cabang terletak tegak lurus dari saluran
utama.
b) Paralel

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

Saluran utama terletak sejajar dengan saluran cabang yang cukup


banyak dan pendek-pendek. Apabila terjadi perkembangan kota,
saluran ini dapat menyesuaikan diri.
c) Grid Iron
Dibangun untuk daerah yang sungainya terletak dipinggir kota
sehingga

saluran

cabang

dikumpulkan

dulu

pada

saluran

pengumpul.
d) Alamiah
Pola ini sama seperti pola siku, tetapi beban sungai pada pola
alamiah lebih besar.
e) Radial
Digunakan pada daerah berbukit sehingga pola saluran memencar
ke segala arah.
f)

Jaring-jaring
Pola ini mempunyai saluran pembuang yang mengikuti arah jalan
raya dan cocok untuk daerah yang memiliki topografi datar.

Adapun sistem drainase dapat digolongkan sebagai berikut:

Sistem terpisah (separate system)


Air kotor dan air hujan dilayani oleh sistem saluran masing-masing
secara terpisah. Dasar dari sistem ini yaitu karena air buangan
memerlukan pengolahan lagi.

Sistem tercampur (combined system)


Air kotor dan air hujan disalurkan melalui satu saluran yang sama

Sistem kombinasi (pseudo separate system)


Merupakan perpaduan antara saluran air buangan dan saluran air
hujan dimana pada waktu musim hujan air buangan dan air hujan
tercampur dalam saluran air buangan, sedangkan air hujan
berfungsi sebagai pengencer dan penggelontor. Kedua saluran ini

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

tidak bersatu tetapi dihubungkan

dengan sistem

perpipaan

interseptor.
Bentuk-bentuk penampang saluran dalam sistem jaringan drainase
adalah sebagai berikut:
a) Bentuk Trapesium
Saluran ini membutuhkan ruang yang cukup, dan berfungsi untuk
pengaliran air hujan, air rumah tangga, maupun air irigasi. Pada
umumnya saluran drainase bentuk trapesium terbuat dari tanah.
b) Bentuk Empat Persegi Panjang
Bentuk saluran ini berfungsi sebagai saluran air hujan, air rumah
tangga, maupun air irigasi dan tidak membutuhkan banyak ruang

c) Bentuk Lingkaran, Parabol, Bulat Telur


Berupa saluran dari pasangan atau kombinasi pasangan dan pipa
beton. Bentuk saluran ini memiliki fungsi sebagai saluran air hujan,
air rumah tangga, maupun air irigasi. Bentuk dasar saluran yang
bulat memudahkan pengangkutan bahan endapan / limbah.
d) Bentuk Tersusun
Tampang saluran ini dapat digunakan untuk saluran air hujan, air
rumah tangga, maupun saluran irigasi. Tampang saluran bawah
berfungsi mengalirkan air rumah tangga pada kondisi tidak ada
hujan dan apabila hujan maka kelebihan air dapat ditampung pada
saluran bagian atas.
2. 2. 2 Jaringan Jalan
Yang dimaksud dengan jalan Menurut UU No. 13 tahun 1980 adalah
suatu prasarana perhubungan dalam bentuk apapun, meliputi segala bagian

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan


bagi lalu lintas.
Secara umum jalan dapat digolongkan menjadi tiga yaitu:
a) Jalan Umum
Jalan umum merupakan jalan yang digunakan untuk lalu lintas
umum.
b) Jalan Khusus
Jalan yang digunakan untuk mendukung kegiatan-kegiatan khusus
dan tidak diperuntukkan bagi lalu lintas umum. Contohnya: jalan
perkebunan, jalan pertambangan, dll.
c) Jalan Tol
Jalan tol adalah jalan umum bebas hambatan yang dalam
pemakaiannya dikenakan kewajiban membayar tol. Biasanya jalan
ini dikhususkan bagi kendaraan beroda empat atau lebih.
Klasifikasi jalan terbagi atas tiga jenis yakni:
a) Klasifikasi jalan menurut peranannya.
Jalan arteri,
yaitu jalan yang melayani angkutan utama dengan ciri-ciri
perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah

jalan masuk yang dibatasi secara efisien.


Jalan kolektor,
yaitu jalan yang yang melayani angkutan pengumpulan
dan/atau pembagian (menuju ke suatu tempat atau keluar dari
suatu tempat) dengan ciri-ciri perjalanan jarak sedang, dan

jumlah jalan masuk dibatasi.


Jalan lokal, yaitu jalan yang melayani angkutan setempat
dengan ciri-ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata
rendah, dan jumlah jalan masuk yang tidak dibatasi. Dari jalan
lokal, mungkin saja masih ada jalan yang lebih kecil sifatnya

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

dan hanya melayani kebutuhan tertentu bukan untuk lalu lintas,


misalnya jalan buntu (cul de sac).
b) Klasifikasi jalan berdasarkan wewenang pembinaan, yaitu:

Jalan Nasional
Jalan yang pembinaan dan pengelolaanya dilakukan oleh
pemerintah pusat (Menteri Pekerjaan Umum dan Dinas Bina
Marga).

Jalan Propinsi
Ruas jalan yang berdasarkan tingkat kepentingan, pembinaan
dan pengelolaanya diserahkan kepada Pemda tingkat I (Dinas
PU Bina Marga)

Jalan Kabupaten
Ruas jalan yang berdasarkan tingkat kepentingan, pembinaan,
dan pengelolaannya diserahkan kepada pemerintah daerah
tingkat II khususnya Bappeda Tingkat II, Dinas Pekerjaan
Umum Tingkat II.

Jalan Desa
Pengelolaan

jalannya

dilakukkan

oleh

pemerintah

desa/kelurahan.

Jalan Khusus
Jalan

yang

dibangun

untuk

kepentingan

tertentu

dan

dilaksanakan oleh instansi yang ditunjuk atau yang mempunyai


wewenang.
c) Berdasarkan peranannya jalan memiliki persyaratan tersendiri:

Sistem Jaringan Jalan Primer


Sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan jasa distribusi
untuk pengembangan semua wilayah di tingkat nasional
dengan semua simpul jasa distribusi yang kemudian berwujud

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

kota. Jaringan jalan primer dapat dispesifikasikan sebagai


berikut:
Arteri Primer
- Kecepatan minimal 60 km/jam;
- Lebar badan jalan minimal 8 meter;
- Kapasitas jalan lebih besar daripada volume lalu lintas rata-

rata;
Lalu lintas jarak jauh tidak boleh terganggu oleh lalu lintas

lokal / kegiatan lokal;


Jalan masuk dibatasi;
Jalan persimpangan dengan pengaturan tertentu;
Tidak mengurangi rencanan dan kapasitas jalan;
Jalan tidak terputus walaupun memasuki kota.

Kolektor Primer
- Kecepatan minimal 40km/jam;
- Lebar badan jalan minimal 7 meter;
- Kapasitas sama dengan atau lebih besar daripada volume
-

lalu lintas rata-rata;


Jalan masuk dibatasi

sehingga

tidak

mengurangi

kecepatan rencana dan kapasitas jalan;


- Tidak terputus walaupun memasuki kota.
Lokal Primer
- Kecepatan minimal 20 km/jam;
- Lebar badan jalan minimal 6 meter;
- Tidak terputus walaupun melalui desa.
Sistem Jaringan Jalan Sekunder
Sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan jasa distribusi
untuk masyarakat dalam kota. Jaringan jalan sekunder dapat
dispesifikasikan sebagai berikut:
Arteri Sekunder
- Kecepatan minimal 20 km/jam;
- Lebar badan jalan minimal 8 meter;
- Kapasitas dari volume lalu lintas rata-rata.
Kolektor Sekunder
- Kecepatan rencana minimum 20 km/jam;
- Lebar badan jalan minimum 7 meter.
Lokal Sekunder

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

Kecepatan minimal 10 km/jam;


Lebar minimal 5 meter;

2. 2. 3 Air Bersih
Air bersih adalah air yang belum diolah, langsung diambil dari
sumbernya (air sungai, air danau atau air tanah) dan mempunyai kualitas air
yang memenuhi persyaratan standar air baku untuk air minum. Pembangunan
prasarana air bersih bertujuan untuk menyediakan air bersih bagi masyarakat
yang berguna untuk meningkatkan kesejahteraan dan memenuhi kebutuhan
yang mempunyai nilai strategis. Kebutuhan air bersih sebagai patokan
kebutuhan

air

minum

di

kota-kota

kecamatan

(orde

IV)

adalah

60

Liter/Jiwa/Hari. Penyediaan dan pengelolaan air bersih mencakup sistem


perpipaan dan non perpipaan. Sistem jaringan distribusi air bersih adalah
sistem pendistribusian air bersih melalui pipa dari reservoir ke konsumen.
Kelengkapan sistem air bersih meliputi air baku, bangunan pengolahan air
(Instalansi Pengolahan Air/IPA), sistem transmisi dan distribusi serta reservoir.
Target penyediaan prasarana dan sarana air bersih mengacu kepada
dokumen Repelita VI, yaitu:

Target pelayanan 90% terlayani dengan perincian 60% sistem perpipaan


dan 30% sistem non perpipaan.

Penurunan kebocoran untuk kota metropolitan dan kota besar 25%, kota
sedang dan kota kecil 30%.
Hal-hal yang perlu diidentifikasi berkaitan dengan air bersih adalah:
Tingkat dan cakupan pelayanan yang ada;
Performa pelayanan, daerah pelayanan, dan perkiraan penduduk
yang terlayani;
Tingkat kebocoran;

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

Jumlah langganan tunggu/potensial;


Terdapat kapasitas yang belum dimanfaatkan;
Kebutuhan

pengembangan

jaringan

distribusi

dan

kapasitas

pengolahan;
Penentuan standar pemakaian air;
Sumber-sumber air baku dan kualitas air.
2. 2. 4 Listrik
Perkembangan teknologi sangat memerlukan energi listrik sebagai
salah satu sarana dasar untuk menunjang kelancaran kegiatan perkotaan.
Kebutuhan fasilitas listrik pada setiap kawasan dipilah menurut kebutuhan
sesuai dengan fungsi kawasan tersebut. Jaringan listrik adalah salah satu
kesatuan sistem jaringan yang terdiri dari: sumber pembangkit listrik, gardu
induk, gardu hubung, gardu pembagi atau distribusi jaringan kabel tegangan
tinggi, jaringan kabel tegangan rendah, jaringan kabel tegangan menengah dan
jaringan kabel tegangan tinggi. Sedangkan Pembangkit Tenaga Listrik (PLT)
adalah suatu proses perubahan energi tertentu menjadi energi listrik. Macam
Pembangkit Tenaga Listrik (PLT) adalah :

Air (PLTA)

Diesel/Genset

Gas (PLTG)

Gelombang Laut

Uap (PLTU)

Sinar Matahari

Angin

Nuklir (PLTN)
Proses pembangkitannya secara garis besar dapat dijelaskan sbb:
Pela yanan kebutuhan listrik saat ini sedang diupayakan oleh PLN.

Secara umum kriteria pelayanan akan kebutuhan listrik itu sendiri dapat

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

ditentukan berdasarkan perhitungan kebutuhan berdasarkan atas perkiraan


jumlah penduduk dan kelompok pelanggan dengan target pelayanan.

2. 2. 5 Persampahan
Sampah merupakan buangan yang bersifat padat dan setengah padat.
Buangan tersebut merupakan hasil sampingan dari kegiatan perkotaan atau
siklus kehidupan manusia, hewan, maupun tumbuhan. Sampah secara teknis
mempunyai pengertian sebagai limbah

yang bersifat padat terdiri dari zat

organik dan anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola
agar tidak membahayakan lingkungan dan melindungi investasi pembangunan
(DPU Cipta Karya,1990).
Kriteria jenis sampah berdasarkan sifat fisiknya dapat dibedakan
menjadi dua karakteristik, yaitu:

Sampah basah (garbage), yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan


organik yang mudah membusuk dan biasanya berasal dari sisa
makanan. Sifat umumnya banyak mangandung air, mudah membusuk,
dan sulit untuk dibakar. Contohnya adalah sisa makanan, buah-buahan,
sayur-sayuran, dedaunan, dll.

Sampah kering (rubbish), yaitu sampah yang mengandung senyawa


tertentu sehingga tidak mudah untuk diuraikan oleh mikroorganisme.
Contohnya adalah kertas, tekstil, plastik, karet, pecah belah, logam,
kayu, kaca, dll.
Sedangkan berdasarkan jenisnya, sampah dapat dibedakan menjadi

empat jenis, yaitu:

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

Debu, yaitu merupakan butiran halus yang terkadang membawa bibit


penyakit.

Sampah Organik, yaitu merupakan sampah yang mempunyai komposisi


kimia mudah terurai. Contoh sampah organik adalah sampah basah.

Sampah Anorganik, yaitu merupakan sampah yang komposisi kimianya


sulit untuk diuraikan dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk
menguraikannya, bahkan kemungkinan besar juga tidak bisa diuraikan.
Contoh sampah anorganik adalah sampah kering

B3, yaitu merupakan buangan sampah yang sangat berbahaya, bahkan


terkadang juga mengandung racun yang mematikan. Buangan sampah
ini juga dapat merusak lingkungan sekitar, merusak ekosistem air,
merusak ekosistem udara, merusak ekosistem darat, bahkan juga dapat
merusak lapisan ozon. Sehingga perlu penanganan khusus dalam
menangani sampah jenis ini. contoh sampah jenis B3 adalah baterai
bekas yang mengandung zat berbahaya toksin, limbah rumah sakit yang
mengandung patogen, limbah bersifat korosif, dll.
Secara umum, pengelolaan sampah terbagi menjadi dua, yaitu

pengelolaan secara teknis dan pengelolaan secara non teknis. Pengelolaan


sampah secara non teknis dilakukan sendiri secara tradisional oleh masyarkat.
Sedangkan pengelolaan secara teknis diawali dari pengumpulan sampah dalam
tong-tong sampah, hingga sampai pembuangan di TPA (Tempat Pembuangan
Akhir).
2. 2. 6 Telepon
Telepon merupakan salah satu prasarana penghubung dalam aktivitas
berkomunikasi. Sedangkan telekomunikasi merupakan kegiatan pemancaran,
pengiriman atau penerimaan setiap jenis, tanda, suara, gambar, dan informasi
dalam bentuk apapun melalui sistem kawat, optik, radio, electromagnetik
lainnya.

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

Dasar

pertimbangan

Rencana

Program

jaringan

telepon

perlu

memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

Kondisi eksisting.

Membandingkan antara jumlah penduduk yang menggunakan telepon


dengan jumlah penduduk yang tidak menggunakan telepon.

Perkiraan penduduk 10 tahun mendatang.

Perhitungan kebutuhan sambungan telepon menggunakan pendekatan


jumlah penduduk, dimana target pelayanan diperhitungkan dengan
jumlah sambungan per 100 jiwa penduduk.

Besaran kota atau klasifikasi wilayah.

Klasifikasi kota yang berbeda akan membedakan pula kriteria kebutuhan


masyrakat dimana kota besar hampir sebagian besar penduduk
mengganggap sambungan telepon merupakan kebutuhan pokok,
sedangkan di kota kecil sebaliknya.
Pendapatan penduduk.
Penduduk kota yang berpenghasilan menengah ke atas akan
lebih berminat untuk menjadi pelanggan dibanding dengan
penduduk yang berpenghasilan rendah.

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

BAB III
IDENTIFIKASI SARANA DAN PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH

Identifikasi sarana dan prasarana di Kecamatan gemuh dimaksudkan


untuk mengetahui sejauh mana sarana dan prasarana di wilayah tersebut
berada. Sarana dan prasarana tersebut merupakan sarana dan prasarana
eksisting yang terdapat di wilayah Kecamatan Gemuh. Dengan mengetahui
sarana dan prasarana yang terdapat di wilayaah studi, dapat digunakan untuk
menyusun rencana jangka menengah di wilayah tersebut.
Dengan melihat kebutuhan sarana prasarana terlebih dahulu kita harus
mengetahui berapa besar jumlah penduduk yang ada di wilayah tersebut.
Kecamatan Gemuh ini mempunyai penduduk sebesar jiwa.
Berikut adalah hasil identifikasi sarana dan prasarana di Kecamatan
Gemuh berdasarkan Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) Kecamatan
Gemuh tahun 1990.
3.1

Identifikasi Sarana Kecamatan Gemuh


3.1.1 Sarana Pendidikan

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

Diwilayah

Kecamatan

Gemuh terdapat

berbagai

tingkat

sarana

pendidikan, mulai dari TK hingga SLTA yang tersebar disetiap desa, untuk
sarana pendidikan tingkat SLTA berupa aliyah. Berdasarkan hasil observasi
lapangan kelompok 1, tahun 2009 :

Taman Kanak-kanak (TK)


: 6 unit terdapat di setiap desa kecamatan gemuh.

Sekolah Dasar (SD)


: 23 unit terdapat di setiap desa

SLTP

: 5 unit (Negeri=2 terdapat didesa tamangede dan sojomerto, Swasta=4 terdapat


didesa gemuhblanten, rompaan, pamriyan)

SLTA

: 2 unit (Negeri=1 terdapat di desa pamriyan, Swasta=1 terdapat didesa


pamriyan)
GAMBAR III.1
SARANA PENDIDIKAN

Sumber : hasil dokumentasi kelompok 1, 2009

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

PETA SD

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

PETA SMP

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

PETA SMA

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

3.1.2 Sarana Kesehatan


Sarana kesehatan yang ada terletak di Desa Pamriyan adalah 1 buah
puskesmas dan 4 buah puskesmas pembantu di desa Gemuhblanten,
Sojomerto, Gebang, Pucangrejo. Rumah bersalin ada 3 buah berada di desa
Gemuhblanten, Pucangrejo, dan desa Tlahab. Kebutuhan akan pelayanan
kesehatan lebih tinggi dilayani oleh RSU Kendal.
3.1.3 Sarana Pemerintahan
Sarana yang ada di wilayah studi terdiri dari kantor kecamatan, kantor
koramil, kantor polsek, kantor pendidikan dan kebudayaan, kantor pos
pembantu, kantor KUA, kantor pengaliran, dan kantor desa yang tersebar di
setiap desa.
3.1.4 Sarana Peribadatan
Sarana peribadatan yang ada di wilayah Kecamatan Gemuh, terdiri
dari :

Surau/Langgar

: 168 buah

Masjid

: 29 buah

Gereja

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

1 buah

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

Pura/kuil

: tidak ada

3.1.5 Sarana Perdagangan dan Jasa


Sarana perdagangan yang terdapat di wilayah pengamatan pada tahun
1991 terdiri dari :

Pasar Umum

: belum ada

Pasar Lingkungan

: belum ada

Toko/ Kios Warung

: 24 buah

Disamping sarana perdagangan tersebut, Kecamatan Gemuh memiliki


sarana jasa pendukung perdagangan pada tahun 1991 yaitu :

Warung makan

: 11 buah

KUD

1 buah

BKK

1 buah

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL
Peta Kebutuhan Kesehatan Kecamatan Gemuh

KELOMPOK 1

11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

Peta Sarana Pemerintahan Kecamatan Gemuh

KELOMPOK 1

11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

3.2

Identifikasi Prasarana Di Kecamatan Gemuh


3.2.1
-

Jaringan Jalan
Pola Jaringan dan Kondisi Jalan
Jaringan jalan yang ada adalah jaringan radial memusat menuju Kot

Gemuh yang menvghubungkan antara Kota Gemuh dengan Kecamatan


Weleri kearah barat. Berdasarkan hirarki jalan tingkat kabupaten, jaringan
jalan tersebut merupakan jaringan jalan kolektor, sedangkan jaringan jalan
yang lain merupakan jaringan jalan penghubung antar lingkungan.
Dari hasil observasi lapangan, secara kondisi prasarana jalan tidak
bermasalah. Kerusakan jalan hanya tidak terlalu parah dan masih dalam
batas wajar. Karena kerusakan jalan hanya ditemui di satu titik tempat saja
yaitu di kelurhan Gemuh Blanten.
GAMBAR III.2
PRASARANA JALAN KECAMATAN GEMUH

a.) Kondisi jalan

b.) Kerusakan jalan

c.) jalan utama yang menghubungkan antar kecamatan


sumber :hasil dokumentasi kelompok 1, 2009

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

3.2.2

Jaringan Air Bersih


Air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Untuk

memenuhi kebutuhan akan air bersih di kecamatan gemuh, sampai saat ini masih
mengandalkan sumur yang telah banyak dimiliki oleh penduduk serta air sungai
yang melintas di wilayah ini. Sumber mata air bersih ini berasal dari kecamatan
pegandon yang berupa sumur artesis/ dalam. Sumber mata air ini mampu melayani
dan mencukupi kebutuhan masyarakat di dua kecamatan, yaitu kecamatan gemuh
dan kecamatan pegandon sendiri, yang rata-rata pelanggannya 1100 orang tiap
kecamatan.

GAMBAR III.3
CARA MASYARAKAT MENDAPATKAN AIR BERSIH

a.)

Sumur galian warga

b.) PDAM Kecamatan Gemuh

Sumber : hasil dokumentasi kelompok 1, 2009

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

Pada tahun anggran 1993/1994 di kecamatan gemuh (IKK gemuh) telah


dipasang jaringan air minum dengan sistem perpipaan sepanjang 6 in, dengan
kapasitas yang direncanakan sampai dengan tahun 2003 adalah sebagai berikut:

Untuk desa gemuhblanten, tamangede, krompaan, dan sedayu (IKK


Gemuh) sebanyak 650 sambungan rumah (SR) dan 16 hindrant umum
(HU) dengan debi air 10 L/dt

Untuk desa Gebang (IKK Gebang) sebanyak 350 SR dan 10 HU,


dengan debit air sebesar 10 L/dt

Sumber air yang berasal dari sumur dalam di kecamatan peganon dengan
debit air sebesar 30 L/dt yang berada di desa tamangede, jangkauan pelayanan tiap
HU antara 15 sampai 30 KK atau 75-100 jiwa.

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL
Peta Jaringan Air Bersih Kecamatan Gemuh

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

3.2.3 Jaringan Telepon


Hanya beberapa wilayah kecamatan gemuh yang memiliki jaringan telepon
kabel, sedangkan sambungan telepon yang ada di gemuh baik itu rumah tangga
ataupun untuk wartel menggunakan fasilitas telepon tanpa kabel (wireless). Bagi
kebanyakan masyarakat gemuh berkomunikasi menggunakan Handphone (HP),
keberdaan wartyel umum di kecamatan gemuh untuk saat ini sudah jarang sekali,
padahal dulunya wartel banyak terdapat wartel yang membantu masyarakat, hal ini
dikarenakan di jaman yang modern ini masyarakat gemuh sudah banyak yang
menggunakan HP untuk membantu berkomunikasi
Secara umum jaringan telekomunikasi di kecamatan gemuh di kecamatan
gemuh masih perlu ditingkatkan lagi, mengingat kebutuhan masing-masing
masyarakat yang berbeda-beda. Jaringan telepon kabel sangat dibutuhkan, karena
lebih murah dan bagi masyarakat yang tidak mampu membeli jenis jaringan lain.
Keadaan eksisting alur jaringan telekomunikasi di Kecamatan gemuh tahun
2009 menurut data yang diperoleh dari JM. Kancatel kendal, yaitu :
FO

SEKUNDER

STO

DLC

Keterangan : STO

DP

menuju rumah

= Sentral Telepon Otomat (Kendal)

DLC

= Digital Lup Concentator (Kelurahan Taman Gede)

DP

= Distribution Point

FO

= Kabel Fiber Optik

KABEL SEKUNDER

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

3.2.4 Jaringan Listrik


Jaringan listrik yang ada dikecamatan gemuh sudah mampu melayani
kebutuhan bagi aktivitas ekonomi maupun penunjang masyarakat gemuh.
Keberadaan listrik di setiap desa sudah merata serta tidak ada masalah dalam
penggunaanya. Berdasarkan sumber dari bapak suwanto dan bapak sutrisno bahwa
pemadaman listrik didesanya tidak mesti terjadi, tetapi kalau terkadi pemadaman itu
melibatkan seluruhnya (terjadi tiap bulanan) terkecuali adanya perbaikan listrik
sehingga terjadi pemadaman yang lama.

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

PETA TELKOM

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

PETA LISTRIK

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

3.2.5 Jaringan Drainase


Sistem drainase yang ada di kecamatan gemuh adalah pengairan secara
gravitasi melalui saluran-saluran alamiah atau alur sungai alam. Sungai yang
manfaatkan sebagai saluran drainase diantaranya sungai kalibodri dan sungai
belukar. Selain sungai tersebut, drainase yang ada juga memanfaatkan saluransaluran irigasi, yang berfungsi mengalirkan air hujan sekaligus irigasi pertanian.
GAMBAR III.4
SISTEM DRAINASE

a.) Sistem drainase warga dari rumah tangga menuju sungai

b.) Aliran air dari pengairan sawah warga menuju sungai


Sumber : hasil dokumentasi kelompok 1, 2009

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

Kondisi drainase yang ada masih sangat sederhana dan tradisional yaitu
hanya berupa saluran air menggunakan kontruksi tanah tanpa perkerasan atau
bangunan penunjang seperti bangunan pelimpah, pasangan batu, gorong-gorong,
dsb. Hanya sedikit desa yang memiliki drainase

yang sudah menggunakan

perkerasan seperti di desa jenarsari. Pola jaringannya almiah yakni saluran-saluran


cabang yang ada langsung dikumpulkan ke saluran alamiah yaitu sungai. Tingkat
pelayanan dari saluran drainase yang ada masih sangat kurang sehingga apabila
turun hujan jalan dan pekarangan rumah sering tergenang air karena tidak adanya
saluran pembuangan di setiap jalan terutama didalam perkampungan. Penggunaan
drainase

sekaligus

sebagai

saluran

pembuangan

limbah

rumah

tangga

(sanitasi)menyebabkan terjadinya pendangkalan (sedimentasi) pada sungai ataupun


saluran irigasi selain itu debit aliran sungai yang ada tidak mampu menampung laju
aliran limpahan air hujan dari sekuruh wilayah sekaligus, hal ini menyebabkan sering
terjadi banjir di beberapa tempat.

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL
Peta Jaringan Drainase Kecamatan Gemuh

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

3.2.6

Jaringan Persampahan

Sistem jaringan sampah digunakan untuk mengatasi timbunan sampah yang


dihasikan oleh suatu unit tertentu. Sistem jaringan sampah yang ada terutama
disediakan dengan kriteria daya tampung. Jenis-jenis sarana yang diperlukan dan
lokasi sarana yang diperlukan. Sampah-sampah tersebut biasanya dihasilkan dari
aktivitas rumah tangga, perdagangan, dan industri.
Secara umum Sistem persampahan di kecamatan gemuh tidak dapat
mencukupi dengan tidak adanya penempatan berbagai titik tempat sampah untuk
masyarakat umum, tidak adanya tong-tong penampung dan truk-truk pengangkut
serta tidak adanya TPS. Salah satu warga masyarakat bahwa mengatakan, sampahsampah yang terdapat dikantor-kantor, puskesmas, dll saja yang diangkut, serta
tidak ada koordinasi dari pemerintah setempat untuk menanggulangi persampahan.
Masyarakat sekitar berinisiatif untuk membuang sampahnya dilubang-lubang sekitar
pekarangan rumah mereka, sedangkan tindakan dari pak RT setempat menyuruh
sampah-sampah tersebut untuk dibakar agar tidak menimbulkan pencemaran
berdasarkan sumber bapak suwanto dan bapak sutrisno warga asli gemuh.
Untuk mengatasi meningkatnya volume sampah pada masa yang akan
datang maka diperlukan strategi dan perhitungan dalam penanganan masalah ini.
jaringan sampah di kecamatan gemuh belum terkoordinasi menjadi satu sistem
melainkan lebih memilih mengolah sampah dengan membakar dan menimbun di
dalam tanah, seperti yang dikatakan narasumber. Hal ini masih dirasakan penduduk
sudah cukup untuk skala kebutuhan dan aktivitasnya.

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

BAB IV
ANALISIS PERMASALAHAN SARANA DAN PRASARANA
DI KECAMATAN GEMUH
Pada analisis sarana prasarana ini merupakan pembahasan dari penjabaran
sebagian besar kebutuhan sarana dan prasarana yang dipenuhi guna memenuhi
kebutuhan akan sarana dan prasarana itu sendiri di Kecamatan Gemuh. Analisis ini
dilakukan untuk melihat kebutuhan sarana dan prasarana untuk masa mendatang
yakni untuk kurun waktu lima tahun yang akan dating, sehingga nantinya diharapkan
mampu memenuhi sebagian besar kebutuhan sarana dan prasarana di Kecamatan
Gemuh yang berkembang secara sproradis dan berkelompok sebagaimana daerah
urban yang tumbuh diantara lahan pertanian. Analisis ini menggunakan jumlah
penduduk (proyeksi penduduk) untuk mengetahui kebutuhan lima tahun mendatang.
Berikut adalah analisis sarana dan prasarana di Kecamatan Gemuh.
Proyeksi jumlah penduduk tahun 2012:
r = (P1 P0)/P1 x 100%
= (49.142 48.489)/49142 x 100%
= 1,32%
Pt

= P0 (1+r)t
Keterangan: Pt jumlah penduduk pada tahun t
Po jumlah penduduk tahun awal
r pertumbuhan penduduk
n jangka waktu proyeksi

Pt

= P0 (1+r)t
= 48.489 (1+0,0132)5
= 48.489 x 1,0678
= 51.775 jiwa

KK

= Pt/4
= 12.943 KK

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

Rumah mewah = 1/10 x jumlah KK


= 1/10 x 12.943
= 1.294
Rumah menengah = 3/10 x KK
= 3/10 x 12.943
= 3883
Rumah Sederhana = 6/10 x 12.943
= 7.766
Jumlah eksisting
KK = 49.142/4
= 12.286
Rumah mewah = 1/10 x jumlah KK
= 1/10 x 12.286
= 1229
Rumah menengah = 3/10 x KK
= 3/10 x 12.286
= 3686
Rumah Sederhana = 6/10 x 12.286
= 7372
4.1

Analisis Kebutuhan Sarana di Kecamatan Gemuh


4.1.1 Analisis Kebutuhan Sarana Pendidikan Kecamatan Gemuh
Analisis sarana pendidikan ini bertujuan untuk mmberikan gambaran tingkat

pelayananan sarana pendidikan yang ada, serta perkiraan kebutuhan sarana


pendidikan di masa yang akan datang.
Hingga tahun 2009, Kecamatan Gemuh saat ini memiliki, 23 buah SD, 5
buah SLTP dan 2 buah SMA.

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

Analisis sarana pendidikan ini bertujuan untuk mmberikan gambaran tingkat


pelayananan sarana pendidikan yang ada, serta perkiraan kebutuhan sarana
pendidikan di masa yang akan datang.
Berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, maka dapat diperkirakan
kebutuhan sarana pendidikan dimasa yang akan datang, seperti dapat dilhat pada
Tabel berikut:
TABEL IV.1
KEBUTUHAN SARANA PENDIDIKAN KECAMATAN GEMUH
No

Fasilitas

Jumlah

Standar Kebutuhan

Jml

Jumlah

Keterangan

Eksisting

Penduduk

Kebutuhan

(2009)

2014

2014

(Proyeksi)
51.775 jiwa

(Proyeksi)
32

+9

SD

23

1.200 m/ 1.600 jiwa

SLTP

2.700 m/ 4.800 jiwa

10

+5

SLTA

2.700 m/ 4.800 jiwa

10

+8

4.1.2 Analisis Kebutuhan Sarana Peribadatan Kecamatan Gemuh


Sarana peribadatan yang ada di Kecamatan Gemuh hanya sarana
peribadatan bagi pemeluk agama islam yang berupa 5 buah masjid dan 45 buah
musholla serta 1 buah gereja. Hal ini adalah wajar karena 99% penduduknya
beraga islam, sedangkan bagi pemeuk agama non-islam jumlahnya sangat sedikit.
Dari hasil analisis, kebutuhan akan jumlah sarana peribadatan masih cukup
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, akan tetapi ukuran dari tiap tiap sarana
peribadatan masih diperlukan renovasi.

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

Peta Analisis Kebutuhan Sarana Pendidikan Kecamatan Gemuh tahun


2012 SD

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

Peta Analisis Kebutuhan Sarana Pendidikan Kecamatan Gemuh tahun


2012 SMP

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

Peta Analisis Kebutuhan Sarana Pendidikan Kecamatan Gemuh


tahun 2012 SMA

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

4.1.3 Analisis Kebutuhan Sarana Pelayanan Umum


Sarana pelayanan umum merupakan suatu fasilitas yang disediakan guna
melayani masyarakat. Untuk itu, kebutuhan akan sarana ini harus di penuhi agar
semua masyarakat dapat terlayani. Berikut adalah rencana kebutuhan sarana
pelayanan umum di Kecamatan Gemuh untuk jangka waktu lima tahn kedepan
(2012).
Tabel IV.2
Kebutuhan Sarana Pelayanan Umum di Kecamatan Gemuh

Fasilitas

Jumlah

Standar

Jml

Jumlah

Eksisting

Kebutuhan

Penduduk

Kebutuhan

(2007)

2012

2012

(Proyeksi)
51.775 jiwa

(Proyeksi)
10

+5

+2

Balai Desa

5.000 jiwa/

Gedung

1 unit
15.000 jiwa/

Pertemuan

Keterangan

1 unit

Sumber: analisis kelompok , 2009

Berdasarkan tabel diatas, Kecamatan Gemuh pada tahun 2012 atau lima
tahun yang akan datang untuk pengadaan sarana pelayanan umum yang berupa
balai desa dan gedung pertemuan pada tahun (2007) yaitu sebanyak 5 unit balai
desa perlu penambahan 5 balai desa lagi. Sementara untuk gedung pertemuan
perlu penambahan sebanyak 2 unit gedung pertemuan lagi.

Peta Analisis Kebutuhan Sarana Pelayanan Umum Kecamatan Gemuh


tahun 2012

KEBLONDROK SQUAD

KELOMPOK 1
11
22

No

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

Analisis Kebutuhan Sarana Kesehatan Kecamatan Gemuh

KEBLONDROK SQUAD

KELOMPOK 1
11
22

4.1.4

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

Sarana kesehatan adalah sarana penting lainnya yang harus terpenuhi di suatu
wilayah atau kota termasuk Kecamatan Gemuh. Sarana kesehatan sangat membantu
penduduk untuk mengatasi masalah yang berhubungan dengan kesehatan. Bila pemenuhan
kebutuhan akan sarana kesehatan ini terpenuhi, maka tidak mustahil akan mampu
menciptakan kesejahteraan hidup yang baik bagi penduduk. Berikut adalah rencana
kebutuhan sarana kesehatan di Kecamatan Gemuh untuk jangka waktu lima tahun kedepan
(2012):
Tabel IV.3
Kebutuhan Sarana Kesehatan di Kecamatan Gemuh
No

Jml

Jumlah

Eksisting

Penduduk

Kebutuhan

(2007)

2012

2012

Posyandu

300 m/ 3.000 jiwa

(Proyeksi)
51.775 jiwa

(Proyeksi)
17

R.S Bersalin

1.500 m/ 10.000 jiwa

+3

Puskesmas dan

1.200 m/ 3.000 jiwa

17

+ 16

Balai Pengobatan
Apotek

250 m/ 10.000 jiwa

+3

Fasilitas

Jumlah

Standar Kebutuhan

Keterangan

+ 12

Sumber: analisis kelompok , 2009

Berdasarkan tabel diatas, Kecamatan Gemuh ditahun 2012 nanti paling banyak
membutuhkan penambahan sarana kesehatan yang berupa Puskesmas. Hal ini bila
disesuaikan dengan standar kebutuhan diperlukan 17 unit Puskesmas untuk waktu lima tahun
kedepan. Padahal saat ini (2007) baru tersedia 1 unit Puskesmas, jadi perlu penambahan
fasilitas sebanyak 16 unit Puskesmas. Sementara untuk sarana kesehatan yang berupa Rumah
bersalin juga perlu penambahan sebanyak 3 unit sehingga menjadi 5 unit Rumah Bersalin.
Selain itu, perlu adanya penambahan jumlah Apotek sebanyak 3 unit yang pada kondisi
eksistingnya terdapat 2 unit saja. Kebutuhan sarana kesehatan yang harus dipenuhi tersebut,
juga harus didukung oleh pelayanan yang baik pula dari sarana kesehatan itu sendiri.
Sehingga masyarakat/penduduk merasa nyaman dalam pemenuhan kebutuhan kesehatannya.

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

Peta Analisis Kebutuhan Sarana Kesehatan Kecamatan Gemuh tahun


2012

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

4.1.5

Analisis Kebutuhan Sarana Perdagangan Kecamatan Gemuh

Sarana perdagangan merupakan sarana penunjang untuk memenuhi


kebutuhan hidup sehari-hari masyarakat. Untuk itu, kebutuhan akan sarana ini harus
dipenuhi agar mampu melayani kebutuhan masyarakat. Berikut adalah rencana
kebutuhan sarana Perdagangan di Kecamatan Gemuh untuk jangka waktu lima
tahun kedepan (2012):
Tabel IV.4
Kebutuhan Sarana Perdagangan di Kecamatan Gemuh

No

Fasilitas

Jumlah

Standar

Jml

Jumlah

Eksisting

Kebutuhan

Penduduk

Kebutuhan

(2007)

2012

2012

(Proyeksi)
51.775 jiwa

(Proyeksi)
21

Terpenuhi

+1

Pertokoan

77

2.500 jiwa/1 unit

Pasar

30.000 jiwa/1 unit

Keterangan

Sumber: analisis kelompok , 2009

Berdasarkan tabel diatas, Kecamatan Gemuh pada tahun 2012 atau lima
tahun yang akan datang untuk pengadaan sarana perdagangan yang berupa pasar
pada tahun (2007) yaitu sebanyak 1 unit pasar perlu penambahan 1 pasar lagi.
Sementara untuk pertokoaan kebuthan sarananya sudah terpenuhi.

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

Peta kebutuhan sar perdagangan

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

4.2

Analisis Kebutuhan Prasarana di Kecamatan Gemuh


4.2.1

Analisis Pengembangan Jaringan Transportasi

Analisis ini meliputi pengembangan pola jaringan jalan, kualitas jaringan


jalan,

jaringan jalan serta pengembangan route sarana angkutan umum, yang

masing-masing dikemukakan sebagai berikut:


a. Pengembangan pola jaringan
Pola jaringan jalan dalam suatu kota memegang peranan yang sangat
penting, karena disamping merupakan jalur ekonomi, pola jaringan jalan juga akan
mencerminkan bentuk suatu kota dan bahkan wajah kota akan terlihat dari kondisi
fisik dan pola jaringan jalannya.
Berdasarkan data yang ada serta hasil pengamatan dilapangan, pola
jaringan jalan di kecamatan gemuh membentuk suatu pola GRID. Untuk
pengembangan dimasa mendatang, pola tersebut tetap akan dipertahankan, hanya
perlu peningkatan kualitas, dimensi serta pengaturan route kendaraan, seperti
pembahasan berikut ini.
b. Pengembangan kualitas dan dimensi jaringan jalan
Ditinjau dari kondisinya (pada saat surveu lapangan dilakukan). Jaringan
jalan yang ada di kecamatan gemuh hampir seluruhnya dalam keadaan kurang baik,
sebagian besar dengan kondisi sedang dan sebagian lagi dengan kondisi rusak.
Demikian juga bila ditinjau dari dimensinya, jaringan jalan yang ada hanya memiliki
lebar badan jalan antara 3-4 m, sehingga apabila dua kendaraan roda 4 atau lebih
berpapasan, salah satu harus keluar jalur.
Pada tahun anggaran 1993/1994 pemerintah daerah tingkat II kendal telah
berupaya meningkatkan kualitas jalan utama yang ada di kecamatan gemuh
bersama dengan beberapa kecamatan lainnya. Peningkatan tersebut berupa
perbaikan dan pelebaran badan jalan utama dari 3m menjadi 5m.

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

Namun

karena

banyak

kendaraan

berat

(jenis

truk

pengangkut

tebu/tembakau, pasir, dsb dan bus karyawan pabrik kayu lapis) yang keluar masuk
di sekitar kecamatan gemuh, maka kualitas jalan yang ada masih perlu ditingkatkan,
sehingga untuk mendukung perkembangan kota dimasa mendatang, diperlukan
langkah-langkah sebagai berikut:

Peningkayan kualitas jaringan jalan secara menyeluruh

Peningkatkan/penambahan lebar badan jalan

Pengaturan route lalulintas

c. Pengembangan route lalu lintas


Route lalulintas khususnya kendaraan penumpang umum yang ada sekarang
dapat dikatakan sudah merata jangkauannya, tetapi karena frekuensinya yang
masih sedikit maka terasa kurang memenuhi kebutuhan masyarakat.

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

4.2.2

Analisis Prasarana Air Bersih Kecamatan Gemuh

Air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Untuk


memenuhi kebutuhan akan air bersih di kecamatan gemuh, sampai saat ini masih
mengandalkan sumur yang telah banyak dimiliki oleh penduduk serta air sungai
yang melintas di wilayah ini. Sumber mata air bersih ini berasal dari kecamatan
pegandon yang berupa sumur artesis/dalam. Sumber mata air ini mampu melayani
dan mencukupi kebutuhan masyarakat di dua kecamatan, yaitu kecamatan gemuh
dan kecamatan pegandon sendiri, yang rata-rata pelanggannya 1100 orang tiap
kecamatan.
Pada tahun anggran 1993/1994 di kecamatan gemuh (IKK gemuh) telah
dipasang jaringan air minum dengan sistem perpipaan sepanjang 6 in, dengan
kapasitas yang direncanakan sampai dengan tahun 2003 adalah sebagai berikut:
Untuk desa gemuhblanten, tamangede, krompaan, dan sedayu (IKK
Gemuh) sebanyak 650 sambungan rumah (SR) dan 16 hindrant umum
(HU) dengan debi air 10 L/dt
Untuk desa Gebang (IKK Gebang) sebanyak 350 SR dan 10 HU,
dengan debit air sebesar 10 L/dt
Sumber air yang berasal dari sumur dalam di kecamatan peganon dengan
debit air sebesar 30 L/dt yang berada di desa tamangede, jangkauan pelayanan tiap
HU antara 15 sampai 30 KK atau 75-100 jiwa. Berdasarkan data diatas maka
dapat dihitung tingkat pelayanan air bersih pada tahun 2013, sebagai berikut:
Jumlah penduduk Th.2013
= 18.021 jiwa
Jumlah SR (1SR = 5 jiwa)
= 950 untuk 4.750 jiwa
Jumlah HU (1HU = 85 jiwa) = 26 untuk 2.470 jiwa

KEBLONDROK SQUAD

7.220 jiwa

KELOMPOK 1
11
22

Jumlah penduduk yang terlayani =

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

Jadi kesimpulannya, tingkat pelayanan air bersih pada tahun 2013 dapat
dihitung sebagai berikut:
7.220 : 18.021 x 100 = 41%
Sehingga pada tahap analisa ini, akan dihitung banyaknya air bersih dengan
sistem perpipaan yang diperlukan sampai dengan 20 tahun mendatang, dengan
dasar perhitungan sebagai berikut:
Standart kebutuhan air bersih rumah tangga bagi penduduk perkotaan (
kota kecamatan), 60 liter/orang/hari atau 600 L/KK/hari.
Kebutuhan untuk hidrant umum diasumsikan 10persen dari kebutuhan
rumah tangga.
Kebocoran diperhitungkan 20 persen dari jumlah kebutuhan rumah
tangga da sarana umum.
Dikaitkan dengan proyeksi jumlah penduduk pada tahun-tahun yang akan
datang yang dibagi jangka waktu 5 tahunan, maka pelayanan kebutuhan air bersih di
kecamatan diasumsikan sebagai berikut:
Akhir pelita V

= pemasangan jaringan

Akhir pelita VII = pelaksaan dan operasional 10%


Akhir pelita VII = operasional 20%
Akhir pelita VIII= operasional 50%
Akhir pelita IX

= operasional 75%

a) Eksisting yang terjadi saat ini Standar:


Kebutuhan domestik untuk kawasan pedesaan diperhitungkan atas
dasar kebeutuhan rata-rata 100 liter/orang per hari
Untuk non domestik diperkirakan 60% dari kebutuhan domestik
Kebocoran 20%
Perhitungan kebutuhan air bersih Kecamatan Gemuh adalah:
Kebutuhan total air bersih
= 100 liter/hari jumlah penduduk,
= 100 liter/hari x 49.142 jiwa

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

= 4.914.200 liter/hari
kebutuhan air untuk hidran umum
= 30 % kebutuhan total air bersih
= 30 % x 4.914.200
= 1.474.260 liter/hari
Kebutuhan domestik
= kebutuhan sektor rumah tangga + hidran umum
= 4.914.200 liter/hari + 1.474.260 liter/hari
= 6.388.460 liter/hari
Kebutuhan non domestik (kawasan perdagangan, perkantoran,
fasilitas umum dan fasilitas sosial)
= 10 % kebutuhan total air bersih
= 10 % x 4.914.200 liter/hari
= 491.420 liter/hari
Jumlah debit kebutuhan harian
= sambungan domestik + sambungan non domestik.
= 4.914.200 liter/hari + 491.420 liter/hari
= 5.405.620 liter/hari
Kehilangan air (kebocoran, kebakaran)
= 20 % debit kebutuhan harian.
= 20 % x 4.914.200 liter/hari
= 982.840 liter/hari
Jumlah debit kebutuhan harian rata rata
= debit kebutuhan harian + kehilangan air
= 5.405.620 liter/hari + 982.840 liter/hari
= 6.388.460 liter/hari
Total debit kebutuhan harian puncak (standar debit pompa
transmisi)
= 1,15 total debit kebutuhan harian rata rata.

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

= 1,15 x 6.388.460 liter/hari


= 7.346.729 liter/hari
Total debit kebutuhan tahunan puncak

(standar debit pipa

transmisi)
= 1,75 total debit kebutuhan harian rata rata.
= 1,75 x 7.346.729 liter/hari
= 12.856.776 liter/hari
4.2.3

Analisis Prasarana Telepon Kecamatan Gemuh

Prasarana telepon merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi mengingat


pentingnya kebutuhan dalam bidang komunikasi. Banyaknya kebutuhan akan
telepon dimasa kini serta masa mendatang (2012) menjadikan serta memerlukan
perencanaan jaringan telepon yang matang. Untuk itu, perlu dihitung terlebih dahulu
kebutuhan akan jaringan telepon tersebut. Berikut adalah perhitungan untuk jaringan
telepon pada tahun proyeksi 2012 di Kecamatan Gemuh :
Standar
-

1 SST digunakan untuk 50 Penduduk (Sambungan Pribadi)

10% dari sambungan pribadi (Telepon Umum)

Eksisting (jumlah penduduk,2007 = 49.142 jiwa)


-

Sambungan pribadi 49.142 : 50 = 983 sambungan

Telepon Umum 10% x 983 = 98 sambungan

Rencana (jumlah penduduk,2012 = 51.775 jiwa)


-

Sambungan pribadi 51.775 : 50 = 1.036 sambungan

Telepon Umum 10% x 1.386 = 104 sambungan

Hasil dari perhitungan kebutuhan telepon (jumlah sambungan telepon)


diatas, pada nantinya digunakan sebagai perencanaan jaringan telepon di masa
mendatang 2012 sehingga seluruh masyarakat/penduduk yang ada di Kecamatan
Gemuh mampu terpenuhi/terlayani kebutuhannya.

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

4.2.4

Analisis Prasarana Listrik Kecamatan Gemuh

Jaringan

listrik

perlu

ditingkatkan

guna

mendukung

pembangunan.

Pertumbuhan penduduk yang kian meningkat menyebabkan kebutuhan akan listrik


juga kian meningkat. Untuk itu, diperlukan saluran listrik yang besar dan dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat. Berikut perhitungan kebutuhan rencana jaringan
listrik yang dibutuhkan di Kecamatan Gemuh pada tahun 2012:
Tabel IV.5
Kebutuhan Listrik Eksisting (2007) Kecamatan Gemuh
Kebutuhan Domestik

No.

Sarana

Kebutuhan

Total

Non

Kebutuhan
(Watt)

Banyak

Standar

Jml

Domestik
20%

Unit

Kebutuhan

Kebutuhan

(Watt)

(Watt)
3.072.500

614.500

3.678.000

Rumah

1229

(Watt)
2.500

Mewah
Rumah

3686

1.300

4.791.800

958.360

5.750.160

Menengah
Rumah

7372

900

6.545.700

1.309.140

7.854.840

Sederhana
Total

17.283.000

Sumber : hasil analisis kelompok 1, 2009

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

Tabel IV.6
Kebutuhan Listrik Rencana (2012) Kecamatan Gemuh
Kebutuhan Domestik

No.

Sarana

Kebutuhan

Total

Non

Kebutuhan
(Watt)

Banyak

Standar

Jml

Domestik
20%

Unit

Kebutuhan

Kebutuhan

(Watt)

(Watt)
3.235.000

647.000

3.882.000

Rumah

1.294

(Watt)
2.500

Mewah
Rumah

3.883

1.300

5.047.900

1.009.580

6.057.480

Menengah
Rumah

7.766

900

6.989.400

1.397.880

8.387.280

Sederhana
Total

18.326.760

Sumber: analisis kelompok , 2009

Tabel IV.7
Rencana Kebutuhan Listrik Kecamatan Gemuh (2012)
No.

Sarana

Kebutuhan Eksisting

Kebutuhan

Keterangan
+204.000
+307.320
+532.440

1
2

Rumah Mewah
Rumah

3.678.000
5.750.160

Rencana
3.882.000
6.057.480

Menengah
Rumah

7.854.840

8.387.280

Sederhana
Total
Sumber: analisis kelompok , 2009

Berdasarkan tabel diatas, kebutuhan listrik di Kecamatan Gemuh di masa


mendatang (2012) untuk semua penggunaan baik untuk rumah mewah, rumah
menengah, dan rumah sederhana mengalami peningkatan yang artinya kebutuhan
listriknya meningkat. Hal ini menyebabkan perlu diadakannya pembuatan serta

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

penambahan jaringan listrik baru guna melayani konsumsi/ kebutuhan akan listrik
yang kian meningkat tersebut.
4.2.5

Analisis Prasarana Drainase Kecamatan Gemuh

Sistem dranase yang ada di kecamatan gemuh adalah pengairan secara


gravitasi melalui saluran-saluran alamiah atau alur sungai alam. Sungai yang
manfaatkan sebagai saluran drainase diantaranya sungai kalibodri dan sungai
belukar. Selain sungai tersebut, drainase yang ada juga memanfaatkan saluransaluran irigasi, yang berfungsi mengalirkan air hujan sekaligus irigasi pertanian.
Kondisi drainase yang ada masih sangat sederhana dan tradisional yaitu
hanya berupa saluran air menggunakan kontruksi tanah tanpa perkerasan atau
bangunan penunjang seperti bangunan pelimpah, pasangan batu, gorong-gorong,
dsb. Hanya sedikit desa yang memiliki drainase

yang sudah menggunakan

perkerasan seperti di desa jenarsari. Pola jaringannya almiah yakni saluran-saluran


cabang yang ada langsung dikumpulkan ke saluran alamiah yaitu sungai. Tingkat
pelayanan dari saluran drainase yang ada masih sangat kurang sehingga apabila
turun hujan jalan dan pekarangan rumah sering tergenang air karena tidak adanya
saluran pembuangan di setiap jalan terutama didalam perkampungan. Penggunaan
drainase

sekaligus

sebagai

saluran

pembuangan

limbah

rumah

tangga

(sanitasi)menyebabkan terjadinya pendangkalan (sedimentasi) pada sungai ataupun


saluran irigasi selain itu debit aliran sungai yang ada tidak mampu menampung laju
aliran limpahan air hujan dari sekuruh wilayah sekaligus, hal ini menyebabkan sering
terjadi banjir di beberapa tempat.

Analisis kebutuhan

Permasalahan yang ada akibat kondisi drainase yang kurang memadai


memerlukan perhitungan kebutuhan saluran drainase, yaitu:
Menghitung volume debit

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

Untuk menghitung volume debit dari daerah pengaliran di kecamatan gemuh,


didapat dari debit buangan air kotor dan buangan air hujan.
-

Volume buangan air kotor


Jumlah penduduk eksisting th 2007 : 49.142 jiwa
Asumsi buangan tiap orang : 60 L/orang/hari
= 49.142 x 60
= 2948520L/hari
= 34,12 L/dt

Volume buangan air hujan


Dihitung dengan rumus Q = C x I x A
Dimana:
C = konsentrasi (asumsi=0,05)
I = intensitas air hujan ( 12,3mm/hari = 1,42x 10-4 mm/dt)
A= Luas lahan ( 38,17 km2= 38,17 x 106 m2)
Q = C x I xA
= 0.05 x (1,42x 10-4) x (38,17 x 106) = 271,69 L/dt
Jadi volume debit total
Q total = Q air kotor + Q air hujan
= 34,12 + 271,69
= 305,81 L/dt

KEBLONDROK SQUAD

KELOMPOK 1
11
22

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

4.2.6

Analisis Prasarana Persampahan Kecamatan Gemuh

Persampahan merupakan sesuatu yang sangat perlu diperhatikan dan


penting untuk ditata supaya tidak menimbulkan permasalahan. Pengelolaan yang
baik sangat diperlukan untuk mengatasi hal ini. Banyaknya sampah yang dihasilkan
di suatu wilayah perlu dihitung supaya dihasilkan penyediaan jaringan persampahan
dapat terpenuhi dengan baik serta pengelolaan sampah tersebut dapat berjalan
dengan baik. Berikut adalah volume harian sampah yang dihasilkan di Kecamatan
Gemuh untuk lima tahun mendatang (2012) :
Standar Persampahan
-

Volume sampah domestik = 0,73 kg 2,92 lt (1kg=4Lt)

Volume sampah domestik non domestik 60% dari sampah domestik

Volume sampah yang dihasilkan oleh masyarakat Gemuh adalah


sebagai berikut:
a. Eksisting:
Domestik

= 2,92 liter x 49.142 = 143.494,64 liter

Non domestic = 60% x 143.494,64 = 86.096,784 liter


Total

= 229.591,424 229, 591424 m3

Kebutuhan sarana pengangkutan sampah :


Gerobak (kapasitas 1m3)

57

Truk 1 (kapasitas 6 m3)

13

Truk 2 (kapasitas 8 m3)

10

Truk 3 (kapasitas 24 m3)

TPS = 2 continer 8 m3 14
b. Rencana
Domestik = 2,92 liter x 51.775 = 151.183 liter
Non domestik = 60% x 151.183 = 90.709,8
Total= 241,8928 m3

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

Kebutuhan sarana pengangkutan sampah :


Gerobak (kapasitas 1m3)

60

Truk 1 (kapasitas 6 m3)

13

Truk 2(kapasitas 8 m3)

10

Truk 3(kapasitas 24 m3)

TPS = container 8 m3 15
Kebutuhan prasarana persampahan tersebut harus terpenuhi dengan baik
supaya tidak menimbulkan masalah akibat persampahan. Selain itu, pengelolaan
persampahan juga harus berjalan dengan baik supaya sampah yang ada dapat
dikelola dengan baik pula sehingga masyarakat/penduduk merasa terpenuhi
pelayanan akan sampahnya.

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL
Peta Analisis Kebutuhan Prasarana Persampahan Kecamatan Gemuh 2012

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

BAB V
INDIKASI PROGRAM DI KECAMATAN GEMUH
Indikasi program adalah penentuan prioritas pelaksanaan pembangunan
objek rencana dengan memperhatikan beberapa pertimbangan, sebagai berikut :
1. Adanya keterbatasan dana pembangunan yang tersedia pada setiap tahapan
pembangunan.
2. Adanya komponen ruang kota yang mempunyai efek ganda yang cukup
besar untuk mengarahkan perkembangan Kota Gemuh sesuai dengan
struktur yang direncanaka, misalkan jaringan jalan dan pasar.
3. Jumlah batas ambang penduduk yang ada untuk mendukung keberadaan
suatu komponen pengembangan, macam dan jenis fasilitas pelayanan.
4. Adanya pentahapan pembangunan Kota Gemuh yang telah ditetapkan dalam
perumusan kebijakan perencanaan. Kemudian tidak semua dalam kebutuhan
fasilitas dapat dibangun, karena ada beberapa dasar pertimbangan dalam
penentuan program yang akan dilaksanakan di wilayah Kota Gemuh, yaitu:
a. Adanya keterbatasan dana yang tersedia.
b. Adanya sarana dan prasarana yang telah ada, serta masih dapat
dimanfaatkan.
c. Adanya permasalahan yang sifatnya sudah mendesak.
d. Adanya komponen ruang kota yang mempunyai efek ganda yang
besar untuk merangsang tercapainya struktur ruang kota yang dituju,
misalnya jaringan jalan.
Berdasarkan beberapa pertimbangan di atas, maka dapat disusun urutan
prioritas pelaksanaan pembangunan yang terdiri atas :

Prioritas Pertama
Pengamanan wilayah Kota Gemuh untuk menghindari berdirinya bangunanbangunan baru yang tidak sesuai dengan peruntukan lahan hasil
perencanaan.

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

Prioritas Kedua
Pembebasan dan pematangan lahan yang diperuntukan bagi pembangunan
jaringan jalan baru dan pembangunan lainnya.

Prioritas Ketiga
a. Pembanguan jaringan jalan baru.
b. Penetapan batas lahan konservasi dan ruang terbuka hijau.
c. Pengembangan sistem pelayanan fasilitas dan utilitas Kota Gemuh.

Prioritas Keempat
Penataan lingkungan kawasan perencanaan, dengan pembangunan taman,
jalur peneduh, dan penataan jalur hijau.

Tabel V.8
Indikasi program di Kecamatan Gemuh pada tahun 2012

No

1.

Sektor ata sub


sektor
1
PENDIDIKAN

Indikasi Program Pembangunan

Pengelola

Alternatif

2
A. PENDIDIKAN PRA SEKOLAH

3
SWASTA,

sumber Dana
4
APBN, APBD

1. Pemeliharaan, Rehabilitasi dan

DEPDIKNA

TK.2,

Penyempurnaan kelengkapan fisik sarana

S, PEMDA

SWASTA

pendidikan yang sudah ada

TK.2, BPN,

2. Pengarahan dan Penetapan lokasi tambahan

DPU

3. Penyiapan lahan
4. Perencanaan dan pembangunan fisik
B. PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
1. Pemeliharaan, Rehabilitasi dan
Penyempurnaan kelengkapan fisik sarana
pendidikan yang sudah ada
2. Pengarahan dan Penetapan lokasi tambahan
3. Penyiapan lahan
4. Perencanaan dan pembangunan fisik
KESEHATAN

SARANA KESEHATAN SKALA

KEBLONDROK SQUAD

SWASTA,

APBN, APBD

KELOMPOK 1
11
22

2.

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

LINGKUNGAN

DEPKES,

TK.2,

1. Pemeliharaan, Rehabilitasi dan

PEMDA

SWASTA

Penyempurnaan kelengkapan fisik sarana

TK.2, DPU

pendidikan yang sudah ada


2. Pengarahan dan Penetapan lokasi tambahan
3. Penyiapan lahan
3.

PERDAGANG
AN

4.

PERIBADATA
N

5.

REKREASI

4. Perencanaan dan pembangunan fisik


1. Penetapan lokasi, pengukuran dan
pembebasan tanah untuk pertokoan

SWASTA

APBN, APBD

PEMDA

TK.2

2. Perencanaan dan pembangunan fisik

TK.2, DPU,

3. Pembangunan sarana dan prasarana

BPN

penunjang pusat perdagangan dan jasa


1. Pemeliharaan, Rehabilitasi dan

SWASTA,

SWADAYA

Penyempurnaan kelengkapan fisik sarana

PEMDA

MASYARAK

pendidikan yang sudah ada

TK.2, DPU

AT,

2. Pengarahan dan Penetapan lokasi tambahan

BANTUAN

3. Penyiapan lahan

PEMERINTA

4. Perencanaan dan pembangunan fisik


1. Pemeliharaan, Rehabilitasi dan

H
SWASTA

SWASTA,P

DAN OLAH

Penyempurnaan kelengkapan fisik sarana

EMDA

RAGA

pendidikan yang sudah ada

TK.2, BPN

2. Pengarahan dan Penetapan lokasi tambahan


3. Penyiapan lahan
6.

PELAYANAN

4. Perencanaan dan pembangunan fisik


A. MCK

DEPKES,

APBD,

UMUM

1. Pengarahan dan penetapan lokasi

DPU, BPN,

BANTUAN

2. Penyiapan dan pembebasan lahan

PEMDA

LUAR

3. Perencanaan dan pembangnan fisik

TK.2,

NEGERI

B. GD. SERBA GUNA

SWASTA

1. Pengarahan dan penetapan lokasi


2. Penyiapan dan pembebasan lahan
3. Perencanaan dan pembangnan fisik
PERSAMPAHA
N

1. Penentuan sistem dan prioritas pelayanan


pengangkutan sampah

KEBLONDROK SQUAD

PEMDA

APBD TK.2,

TK.2, DKP,

BANTUAN

KELOMPOK 1
11
22

7.

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

2. Penetapan lokasi kantor dan pangkalan


armada
3. Perencanaan dan pembangnan fisik kantor

BPN,

LUAR

MASYARA

NEGERI

KAT

dan pangkalan armada


4. Penentan lokasi TPS
5. Penentan lokasi TPA
8.

PERHUBUNG

6. Pengadaan sarana dan prasarana dan armada


A. PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN

PEMDA

APBD TK.2,

AN/

1. Studi kelayakan pembangna jalan baru

TK.2, DPU,

BANTUAN

TRANSPORTA

2. Penetapan garis sempadan bangunan

BPN,

LUAR

SI

3. Perencanaan fisik atau detail teknis

DLLAJR,

NEGERI

4. Peningkatan kualitas jalan yang ada

BAPPEDA

5. Pelaksanaan pembangunan jalan


B. SUB TERMINAL DAN HALTE
1. Pengarahan dan penetapan lokasi
2. Penyiapan/ pembebasan lahan
3. Perencanaan dan pembangnan fisik
9.

PENGEMBAN

4. Pengaturan rute lalu lintas


1. Pengembangan dan pembangnan jaringan

GAN

transmisi dan distribusi pada zona/ wilayah

JARINGAN

pemukiman yang sudah ada

LISTRIK

PLN

ANGGARAN
PLN, APBN

2. Peningkatan pelayanan penyambungan pada


pemukiman lama
3. Peningkatan pelayanan penyambungan pada

PENGEMBAN

pemukiman lama
1. Pengembangan jaringan telpon

GAN

2. Penyediaan telpon umum pada tempat

JARINGAN

11.

PERUMTEL

ANGGARAN
PERUMTEL,

strategis

APBN

TELPON

3. Peningkatan pelayanan penyambungan telpon

PENGEMBAN

1. Studi kelayakan

GAN

2. Perencanaan teknis jaringan

BANTUAN

JARINGAN

3. Pelaksanaan pembangunan jaringan utama

ASING

KEBLONDROK SQUAD

PDAM

APBD,

KELOMPOK 1
11
22

10.

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

12.

AIRBERSIH

4. Pelaksanaan penyambungan rumahsesuai

PEMERINTAH

dengan prioritas pelayanan


1. Peningkatan kualitas terhadap sarana

AN/

perkantotran pemerintahan yang sudah ada

PERKANTORA
N

2. Pengarahan dan penentuan wilayah


perkantoran dan jasa yang baru

PEMDA

APBD TK.2

TK.2, DPU,
BAPPEDA,
BPN

3. Mempromosikan wilayah perkantoran pada


pihak swasta/ pemerintah

BAB VI
PENUTUP
Kesimpulan

KEBLONDROK SQUAD

KELOMPOK 1
11
22

6.1

PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


SARANA PRASARANA DI KECAMATAN GEMUH,
KABUPATEN KENDAL

Melihat dari kondisi eksisting sarana dan prasarana di Kecamatan Gemuh,


masih banyak yang tidak memenuhi kebutuhan pelayanan masyarakat secara
standar nasional indonesia seperti sarana pendidikan yang meliputi SD, SMP dan
SMA. Serta jumlah sarana perdagangan dan jasa yang masih harus di tambahkan
sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Begitu juga dengan kondisi prasarana yang
masih sangat minim, seperti kondisi sanitasi yang buruk, kecenderungan
masyarakat kecamatan gemuh yang masih membuang kotoran di sungai. Tidak
adanya TPS membuat pengelolaan sampah di Kecamatan gemuh sangat buruk,
sampah yang dikelola masyarakat hanya dibakar dan itu pun atas izin ketua RT.
Ditambah dengan keadaan saluran drainase yang buruk, karena masyarakat
membuat pengairan limbah rumah tangga ke sungai, air dari aliran irigasi sawah
juga di alirkan ke sungai. Dan jika dibiarkan terus menerus, hal ini akan berdampak
pada

rusaknya

lingkungan

dan

degradasi

kesadaran

masyarakat

menjadi

masyarakat yang sehat dan bersih.


Mengingat

permasalahan

diatas,

dibutuhkan

perencanaan

program

pembangunan sarana prasarana yang berjangka waktu 5-10 tahun untuk


memperbaiki jumlah sarana prasarana sesuai dengan kebutuhan pelayanan
masyarakat. Meningkatnya jumlah penduduk di Kecamatan Gemuh otomatis
kebutuhan akan sarana dan prasarana yang memadai juga ikut meningkat. Dan
diharapkan dengan bertambahnya jumlah sarana dan prasarana di Kecamatan
Gemuh akan meningkatkan sektor perekonomian di Kabupaten Kendal pada
khususnya dan di Kecamatan Gemuh pada khususnya.

KELOMPOK 1
11
22

KEBLONDROK SQUAD

Anda mungkin juga menyukai