Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS JURNAL

EFFICACY OF MODIFIED VACUUM ASSISTED CLOSURE IN WOUND


HEALING

Oleh:
KELOMPOK 6
Rona Gitayanti
Kartika Nurif Adeline Putri
Dicky Andriansyah
Kikianita Oktavia Eriyanti
Ahmad Afif Wijaya

102311101031
112311101018
112311101027
112311101063
142311101144

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan anugerah dan
berkah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan analisa jurnal yang berjudul
Efficacy Of Modified Vacuum Assisted Closure In Wound Healing. Analisa
jurnal disusun untuk memenuhi tugas pada Program Pendidikan Profesi Ners
Stase Keperawatan Medikal Bedah.
Analisa jurnal dapat penulis selesaikan atas bimbingan dan bantuan dari
beberapa pihak. Oleh karena itu, penulis ucapkan terima kasih kepada:
1. Ns. Mochamad Alfian, S.Kep., selaku Pembimbing Klinik di Ruang Mawar
RSD dr. Soebandi Jember;
2. Ns. Siswoyo, M.Kep., selaku Pembimbing Akademik Program Studi Ilmu
Keperawatan Universitas Jember; dan
3. semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan analisa jurnal ini.
Analisa jurnal ini diharapkan dapat membantu dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan pada pasien dengan hematothoraks Penulis mengharapkan adanya
kritik dan saran yang membangun agar hasil analisa jurnal ini lebih sempurna.
Semoga analisa jurnal ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu keperawatan
selanjutnya.

Jember, Mei 2016


Penulis

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Luka adalah terputusnya kontinuitas suatu jaringan oleh karena adanya
cedera atau pembedahan (Agustina, 2010). Luka ini bisa diklasifikasikan
berdasarkan

struktur

anatomis,

sifat,

proses

penyembuhan

dan

lama

penyembuhan. Adapun berdasarkan sifat luka dibedakan atas abrasi, kontusio,


insisi, laserasi, terbuka, penetrasi, puncture, sepsis, dan lain-lain. Klasifikasi
berdasarkan struktur lapisan kulit meliputi: superfisial, yang melibatkan lapisan
epidermis; partial thickness, yang melibatkan lapisan epidermis dan dermis; dan
full thickness yang melibatkan epidermis, dermis, lapisan lemak, fascia dan
bahkan sampai ke tulang (Agustina, 2010).
Perawatan luka bertujuan untuk meningkatkan proses penyembuhan
jaringan dan mencegah infeksi dan mempercepat proses penyembuhan luka.
Perawatan luka telah mengalami perkembangan sangat pesat terutama dalam dua
dekade terakhir, ditunjang dengan kemajuan teknologi kesehatan. Di samping itu,
isu terkini manajemen perawatan luka berkaitan dengan perubahan profi l pasien
yang makin sering disertai dengan kondisi penyakit degeneratif dan kelainan
metabolik. Kondisi tersebut biasanya memerlukan perawatan yang tepat agar
proses penyembuhan bisa optimal.
Manajemen perawatan luka modern sangat mengedepankan isu tersebut.
Hal ini di tunjang dengan makin banyaknya inovasi terbaru produk-produk
perawatan luka. Pada dasarnya, pemilihan produk yang tepat harus berdasarkan
pertimbangan biaya (cost), kenyamanan (comfort), dan keamanan (safety).
Saat ini sedang berkembang metode modern menggunakan vacuum
bertekanan negatif. Metode ini dikenal dengan Vacum Assisted Clousere (VAC).
VAC merupakan pengembangan teknologi canggih dari prosedur perawatan luka.
Penggunaan vakum drainase membantu untuk menghilangkan darah atau cairan
dari bagia luka (Muptadi, 2013). VAC digunakan untuk manajemen luka dengan
menggunakan tekanan negatif atau tekanan sub-atmosfer di tempat luka. VAC
adalah terapi adjuvant noninvasif yang menggunakan kontrol tekanan negatif

menggunakan vakum untuk membantu penyembuhan luka dengan menghilangkan


cairan yang dihasilkan dari luka terbuka melalui sealed dressing dan tube yang
disambungkan dengan kontainer penampung (Mubtadi, 2013). VAC atau
penutupan luka dengan vacuum menggunakan spons pada luka ditutup dengan
dressing ketat kedap udara, kemudian vakum dipasang.
1.2. Tujuan
1.2.1

Tujuan Umum
Tujuan penulisan ini adalah untuk memberikan gambaran hasil dari
jurnal Efficacy Of Modified Vacuum Assisted Closure In Wound
Healing.

1.2.2

Tujuan Khusus
Tujuan khusus penulisan ini antara lain:
a. Mengidentifikasi gambaran analisis jurnal
b. Mengidentifikasi implikasi keperawatan berdasarkan jurnal
c. Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan jurnal

1.3. Manfaat
1.3.1. Manfaat untuk Mahasiswa
Menambah pengetahuan dan referensi untuk mahasiswa tentang
perawatan luka pasien yang dilakukan dengan modivikasi vakum.
1.3.2. Manfaat untuk Peneliti
Memberikan informasi tentang hasil implementasi yang disarankan
pada jurnal penelitian sehingga dapat menambah pengetahuan dan
keterampilan dalam perawatan luka pada pasien.
1.3.3. Manfaat untuk Keperawatan
Memberikan dasar intervensi dan bahan rujukan berdasarkan hasil
penelitian sehingga dapat meningkatkan kualitas layanan asuhan
keperawatan perawatan luka pada pasien.

BAB 2. ISI JURNAL

2.1 Judul Artikel


Efficacy of Modifi ed Vacuum Assisted Closure in Wound Healing

Penulis/Peneliti
Loka Vijayan Siddha, Sunil Kumar Shetty, Thangam Varghese

Nama Jurnal
International Journal of Scientific Study

2.4. Ringkasan Jurnal (bisa menggunakan PICO (Problem, Intervention,


Comparation, Outcome)
Problem:
Luka terbuka yang luas dapat meningkatkan terjadinya kontaminasi dari
lingkungan luar serta dapat menambah kemungkinan untuk terjadinya nekrois
di satu tempat. Hal tersebut dapat mengakibatkan proses granulasi
berlangsung lebih lama sehingga berakibat pada proses penyembuhan luka
yang juga akan berlangsung menjadi lebih lama.
Intervention:
Vakum penyembuhan luka sebagai tren terbaru dan metode yang terbukti
cepat dan lebih baik digunakan dalam proses penyembuhan luka. Konsep dari
vakum penyembuhan luka ini adalah penghapusan darah dan pengumpulan
serosa dari luka dan menawarkan proses penyembuhan luka yang cepat
Comparation:
Penyembuhan luka dibandingkan antara kelompok eksperimental dan
kelompok kontrol dalam parameter seperti daerah luka awal, jumlah
debridement, jumlah dressing, jumlah hari tinggal di rumah sakit, penilaian
nyeri dengan skala analog visual yang telah dijelaskan pada Tabel 2 dalam
jurnal. Selain itu, biaya efektivitas vakum yang telah dimodifikasi
dibandingkan dengan menggunakan betadine dan yang telah diganti dengan

konvensional diukur dengan membandingkan ke area 20 cm2 luka, rata-rata


vakum modifikasi jauh lebih sedikit mengeluarkan biaya dibandingkan dengan
biaya untuk ganti betadine dengan metode konvensional
Outcome:
Dalam jurnal ini terbukti bahwa modifikasi perawatan luka yang dibantu
vakum lebih mempercepat penyembuhan luka bila dibandingkan dengan
dressing betadine lembab konvensional. Hal ini dapat dilihat dari
perbandingan dalam parameter pembentukan jaringan granulasi, luka yang
terkontaminasi, durasi tinggal di rumah sakit, dan efektivitas biaya.

BAB 3. PEMBAHASAN

3.1 ANALISIS ISI JURNAL (uraikan isi jurnal secara khusus disertai
referensi yang mendukung)
Vakum penutupan luka yang dikenal sebagai terapi luka tekanan negatif
atau Microdeformational terapi luka telah membawa sebuah revolusi dalam
penyembuhan luka. Metode ini pertama kali dijelaskan oleh Fleischmann et al.
pada tahun 1993. Konsep dasar dari metode ini adalah penghapusan darah dan
pengumpulan serosa dari luka oleh aplikasi tekanan negatif. Hal ini dilakukan
dengan menerapkan sepotong busa dan menguras bagian atas permukaan luka
setelah dilakukan debridement dan ditutupi oleh plastik membran semi permeabel
dan dibuatkan saluran pembuangan sebagai jalur koneksi ke vakum. Bentukbentuk membran plastik seperti penghalang mencegah kontaminasi dari
lingkungan luar dan busa akan membantu untuk mendistribusikan tekanan
negative di seluruh area permukaan luka, mencegah nekrosis di satu tempat
karena tekanan tinggi pada satu tempat.
Penyembuhan luka dibandingkan antara kelompok eksperimental dan
kelompok kontrol dalam parameter seperti daerah luka awal, jumlah debridement,
jumlah dressing, jumlah hari tinggal di rumah sakit, penilaian nyeri dengan skala
analog visual yang telah dijelaskan pada Tabel 2 dalam jurnal. Selain itu, biaya
efektivitas vakum yang telah dimodifikasi dibandingkan dengan menggunakan
betadine dan yang telah diganti dengan konvensional diukur dengan
membandingkan ke area 20 cm2 luka, rata-rata vakum modifikasi jauh lebih
sedikit mengeluarkan biaya dibandingkan dengan biaya untuk ganti betadine
dengan metode konvensional.
3.2 IMPLIKASI KEPERAWATAN (bagaimana aplikasi dari penelitian pada
praktik keperawatan)
Dengan adanya penelitian ini dapat memberikan dasar intervensi dan bahan
rujukan berdasarkan hasil penelitian sehingga dapat meningkatkan kualitas
layanan asuhan keperawatan perawatan luka pada pasien.

3.3 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JURNAL (bisa melihat dari


metodologi penelitian atau komponen lain)
1. Kelebihan Jurnal
a

Telah tercantum terkait kriteria inklusi, kriteria eksklusi dari responden


penelitian

Telah disebutkan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam penerapan vakum


penyembuhan luka

Telah dijelaskan terkait langkah-langkah untuk dalam pelaksanaan vakum


penyembuhan luka

Dalam jurnal telah ditampilkan beberapa gambar terkait post debridemen,


gambar pengaplikasian vakum penyembuhan luka, gambar pengaplikasian
dar perawatan luka yang dilakukan, dan lain lain

2. Kekurangan Jurnal
a

Metodologi penelitian kurang dapat dimengerti terkait penggunaan bahasa


yang sulit dipahami oleh pembaca

Metodelogi yang digunakan tidak dijelaskan secara menyeluruh, sehingga


pembaca kesulitan memahami metode apa yang digunakan oleh peneliti

Dalam jurnal tidak dijelaskan hambatan-hambatan apa saja yang dialami


oleh peneliti selama melakukan penelitian, sehingga perawat yang akan
menerapkan vakum penyembuhan luka tidak bisa mengantisipasi terkait
hambatan-hambatan yang akan terjadi

BAB 4. KESIMPULAN

4.1 KESIMPULAN
Dalam jurnal yang kami analisis telah terbukti bahwa modifikasi
perawatan luka yang dibantu vakum lebih mempercepat penyembuhan luka bila
dibandingkan dengan dressing betadine lembab konvensional. Hal ini dapat dilihat
dari perbandingan dalam parameter pembentukan jaringan granulasi, luka yang
terkontaminasi, durasi tinggal di rumah sakit, dan efektivitas biaya.
4.2 SARAN
Adapun saran yang dapat diberikan yaitu sebagai berikut.
4.2.1 Pada Peneliti
Peneliti sebaiknya menjelaskan terkait hambatan-hambatan apa saja yang
dialami oleh peneliti selama melakukan penelitian, sehingga perawat yang
akan

menerapkan vakum penyembuhan luka tidak bisa mengantisipasi

terkait hambatan-hambatan yang akan terjadi.


4.2.2 Pada Pembimbing Akademik
Pembimbing akademik sebagai fasilitator diharapkan untuk senantiasa
memfasilitasi mahasiswa yang ingin membahas lebih lanjut mengenai jenisjenis drainase untuk mempercepat menyembuhan luka.
4.2.3 Pada Pembimbing Klinik dan Perawat
Pembimbing klinik dan perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan
diharapkan untuk selalu mengikuti perkembangan terkini terkait dengan
jenis-jenis drainase luka terbaru serta melakukan penelitian untuk
menemukan jenis drainase lain yang dapat digunakan pada pasien dengan
jenis-jenis luka tertentu.
4.2.4 Pada Mahasiswa Profesi Ners
Mahasiswa profesi ners diharapkan dapat mempelajari lebih lanjut
mengenai jenis-jenis drainase untuk mempercepat penyembuhan luka yang
dapat diberikan pada pasien dengan jenis-jenis luka tertentu.
DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawtan Medikal Bedah, edisi 8 vol 3.
Jakarta: EGC
Price, S.A. & Wilson, L.M. 2005. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit. Jakarta : EGC
Siddha, L. V., Shetty, S. K., & Varghese, T. 2015. Ef cacy of Modi ed Vacuum
Assisted Closure in Wound Healing. serial online. www.ijsssn.com/uploads/.../ijss_feb_oa09_20150307_v1.pdf [ diakses pada tanggal
20 Mei 2016]
World Health Organization. 2012. World Health Statistics 2012. Serial online.
www.who.int/gho/publications/world_health.../EN_WHS2012_Full.pdf
[Diakses tanggal 20 Mei 2016].

Anda mungkin juga menyukai