KASUS
Riwayat
kesehatan
3
53
2) Pola BAK
Sebelum sakit klien BAK 4-5 kali kuning jernih kira-kira sekali
buang air urin satu gelas (200 cc) dan selama sakit frekuensi klien
BAK menjadi 2-3 kali warna kuning matang setiap buang air urin
400-600 cc.
d. Pola aktivitas dan latihan
Kegiatan klien merupakan petani dan setiap hari klien berkebun.
Selama sakit klien tampak lemas dan hanya berbaring ditempat tidur
dengan mobilisasi minimal.
e. Pola Istirahat dan Tidur
Saat klien sehat tidur malam 5 8 jam dan klien jarang tidur siang.
Saat sakit tidur 7 -9 jam dan tidur siang 1- 2 jam.
f. Pola persepsi sensori dan kognitif
Klien tidak mengeluh nyeri.
g. Pola hubungan dengan orang lain
Klien mengatakan tidak ada kesulitan dalam berhubungan dengan
orang sekitar lingkungannya. Orang terdapat dengan klien adalah
kakak dan keluarga merupakan sistem pendukung dari klien.
h. Pola reproduksi dan seksual
Klien mengatakan klien merupakan laki-laki klien sudah mempunyai
istri tetapi sudah meninggal dan klien mempunyai anak 1 (laki-laki).
i.
j.
4. PEMERIKSAAN FISIK
a. Penampilan umum : lemas
b. Tingkat kesadaran : composmentis
c. Tanda-tanda vital
TD : 140/100 mmHg, Nadi : 76 x/menit, RR : 20 x /menit, S : 39C
d. Pengukuran Antropometri
BB : 67 kg , TB : 172 cm , IMT :22,6
e. Kepala
Mata
Rambut
Hidung
Telinga
Mulut
f.
Leher
g.
: Inspeksi
pergerakan
simetris
Ekstremitas
Kulit dan kuku klien tidak terdapat sianosis, warna merah muda, tidak
terdapat edema, turgos baik, jari-jari utuh dan terdapat luka tusukan
jarum infuse, ditangan kanan klien yaitu RL 20 tetes per menit,
seluruh ekstremitas berfungsi dengan baik, terpasang infuse mulai
tanggal 15 April 2011, akral dingin, CRT (Cappillary refill time) 2
detik.
j.
Kulit
Kulit klien terlihat bersih, warna kuning langsat, lembab, turgor baik,
tidak terdapat edema dan terdapat luka tusukan jarum suntik pada
tangan kanan klien.
5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan Laboraturium
Tanggal 15 April 2011
Lekosit 3.0 x10/ul (4.0-11.0), lymposit 0.9 x10/ul (1.4 3.0),
monosit 0.3 x10/ul (0.1 0.7 ), granulosit 1.8 x10/ul (2.8 5.8),
eritrosit 4.55 x10/ul (3.50 5.60), Hematokrit 40.4 %, AST (SGOT)
35 u/l (15-35), ALT (SGPT) 35 u/l (12-40), Widal : O :( 1/180),
:( 1/180), A: (1/180)
4
04
b. Therapy
Klien terpasang Infuse RL 20 tetes per menit, injeksi Vicillin 3 x 1gr ,
injeksi Ranitidhin, 2 x 1 amp dan mendapat, Sanmol tab 3 x 500 mg
(tabl)
B. ANALISA DATA
DATA
PROBLEM
ETIOLOGI
Infeksi Salmonella Thypi
Keleman fisik
42
DATA
PROBLEM
ETIOLOGI
Kurang informasi
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Peningkatan suhu tubuh b.d infeksi salmonella thypi ditandai dengan klien
mengatakan
badannya
adekuat karena mual dan tidak nafsu makan ditandai dengan klien
mengatakan mual, tidak nafsu makan dank lien hanya menghabiskan
makan 4-5 sendok BB : 67 Kg, TB : 172 cm, suhu : 39C , TD : 140/100
mmHg, N : 76 x/menit, RR : 20 x/menit, HB : 15 g/dl, leukosit : 3.0 x
6
4
34
mengatakan pusing dan saat berdiri pandangan klien gelap dan badannya
terasa lemas, konjugtiva anemis, TD : 140/100 mmHg, klien terlihat setiap
aktivitas dibantu oleh kelaurga.
4. Resiko kurang cairan berhubungan dengan pengeluaran cairan yang
berlebihan, intake menurun ditandai dengan klien minum dalam sehari 2-3
gelas gelas air putih dan teh, klien terlihat lemas, turgoe kulit baik, S
:
39C.
5. Kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya berhubungan dengan kurang
informasi
ditandai
dengan
klien mrngatakan
tidak tahu
tentang
dilakukan
tindakan
x24
jam
diharapkan
dan
menyerap
kringat.
Tindakan
dengan
lainnya
adalah
memberi
Paracetamol
500mg.
maka selanjutnya
resiko
keperawatan
kurang
nutrisi
dari
kebutuhan
tubuh
adalah
bubur, sayur sop, buah pepaya dll. Memberi makanan dalam porsi
kecil dan frekuensi sering. Tindakan lainnya adalah penulis juga
melakukan kolaborasi dengan memberikan injeksi Ranitidin. Tindakan
keperawatan dilakukan sesuai tujuan yaitu 3 hari mulai tanggal 15
17
April 2011.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan maka selanjutnya
dilakukan evaluasi akhir pada tanggal 18 April 2011. Evaluasi
diperoleh data subjektif klien mengatakan perutnya masih terasa
penuh, klien masih mual, klien mau makan porsi dari yang
diberi dari rumah sakit. Sedangkan data objektif diperoleh data klien
makan
porsi yang telah diberikan. Berdasarkan data tersebut dapat dianalisa
bahwa masalah teratasi sebagian sehingga
rencana berikutnya
klien
terpenuhi,
dapat
melakukan
gerakan
yang
2) Intervensi
a)
b)
c)
d)
2)
Intervensi
a)
b)
c)
d)
e)
f)
2)
Intervensi
a) Kaji sejauh mana
tingkat
pengetahuan
pasien tentang
penyakitnya.
b) Beri pendidikan kesehatan tentang penyakit dan
perawatan pasien.
5
05