Anda di halaman 1dari 95

MATA PELAJARAN

:
KELAS/SEMESTER
:
STANDAR KOMPETENSI :
KODE KOMPETENSI
:
ALOKASI WAKTU
:

PRODUKTIF
X/ 1
MEMAHAMI DASAR-DASAR ANATOMI FISIOLOGI, PATOLOGI TUBUH SECARA UMUM
DK 1(AN-FIS)
16 x (2x 40 menit)

KOMPETENSI INTI
Kompetensi Inti 1
Kompetensi Inti 2

:
:
:

Kompetensi Inti 3

Kompetensi Inti 4

KOMPETENSI
DASAR
1.1Menjelaskan
Anatomi, fisiologi,
patologi sebagai
sistem tubuh secara
umum

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Memahami,
menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan meta kognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif , serta mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan
MATERI POKOK

Pengenalan anatomi berdasarkan


keilmuan. Anatomi dibedakan
menjadi anatomi makroskopis dan
anatomi mikroskopis. Pembagian
penyusun anatomi tubuh manusia.
Sel, jaringan, organ, sistem organ.

Anatomi tubuh manusia secara


sistem per sistem meliputi: sistem
respirasi, sistem pencernaan, sistem
reproduksi, sistem
ekskresi/perkemihan, system saraf,
system kardiovaskuler, system
endokrin.
Fisiologi tubuh manusia dan
mempelajari fungsi atau kerja
sistem organ tubuh manusia dalam
keadaan normal.
Berbagai macam kondisi patologis
dari masing-masing sistem organ
dengan pendekatan anatomi organ

KEGIATAN PEMBELAJARAN

Mengamati
Mengamati penjelasan dan penjabaran
mengenai tubuh manusia, bagian-bagiannya
yang disampaikan dengan alat peraga ataupun
dengan gambar. Mencari literature yang sesuai
dan mendiskusikannya dengan kelompok.
Menanyakan
Menyusun pertanyaan mengenai struktur
anatomi dan system organ.
Mengeksplorasi
Melakukan presentasi dengan materi
pendukung dan sarana prasarana pendukung
untuk mengidentifikasi anatomi tubuh manusia
beserta bagian-bagiannya.
Mengasosiasi
Siswa menguraikan komposisi anatomi tubuh
manusia. Beserta dengan komponen
penyusunnya. Menunjukkan komposisi kerja
masing-masing organ dalam sistem organnya.
Mengkomunikasi

PENILAIAN

Produk
Proyek
Penialaian Diri
Tugas/tes
Pemberian tugas
mandiri, baik secara
individu maupun
kelompok

Observasi/Pengam
atan
Penilaian ini bersifat
subjektif.

Portofolio
Laporan tugas tertulis
baik individu maupun
kelompok.

Demonstrasi
Penilaian melalui
kemampuan
penyampaian hasil

ALOKASI
WAKTU
TM PS PI
10

SUMBER
BELAJAR

Buku
AnatomiFisiologi &
Ilmu Dasar
Penyakit.
Barbara R.H.
2013.

Buku
Anatomi untuk
SMK, dengan
panduan
gambar.

penyususnnya.

1.2 Menjelaskan
konsep dasar
homeostatis, dan
patogenesis

Homeostatis adalah proses


pemeliharaan stabilitas adaptasi
terhadap kondisi lingkungan sekitar
yang terjadi secara terus-menerus
Homeostatis merupakan
mekanisme tubuh untuk
mempertahankan keseimbangan
dalam menghadapi berbagai
kondisi yang dialaminya. Proses
dapat terjadi apabila tubuh
mengalami stress, maka secara
alamiah tubuh akan melakukan
mekanisme pertahanan diri untuk
menjaga kondisi agar tetap
seimbang.
Homeostatis dibagi menjadi 2
meliputi:
Fisiologis: dikendalikan oleh
system endokrin dan syaraf
otonom
Psikologis: Fokus pada
keseimbangan mental dan
kesejahteraan

Patologi, sebagai gagalan


homeostatis tubuh. Keadaan
patologi sederhana meliputi:
- reaksi paradangan (inflamasi)
- infeksi (invasi mikroorganisme
pathogen)
- reaksi alergi (hipersensitivitas)

Membuat laporan belajar dengan membuat


makalah sederhana mengenai materi
pembelajaran yang dikerjakan bersama
kelompok.

Mengamati
Mengamati penjelasan dan penjabaran
mengenai pengertian homeostatis tubuh
manusia dan bagian-bagian tubuh yang
terlibat. Mencari literature yang sesuai dan
mendiskusikannya dengan kelompok.
Menanyakan
Menyusun pertanyaan mengenai proses kerja
system organ dalam menjaga homeostatis dan
menyembangkan kembali kondisi tubuh bila
mengalami gejala patogenesis penyakit.
Mengeksplorasi
Melakukan presentasi dengan materi
pendukung dan sarana prasarana pendukung
untuk mengidentifikasi kerja tubuh manusia
beserta bagian-bagiannya dalam menjaga
homeostatis. Jenis proses homeostatis yang
terjadi pada manusia.
Mengasosiasi
Menunjukkan komposisi kerja masing-masing
organ dalam sistem organnya.
Mengkomunikasi
Membuat laporan belajar dengan membuat
makalah sederhana mengenai materi
pembelajaran yang dikerjakan bersama
kelompok.

tugas di depan kelas

MATA PELAJARAN
:
KELAS/SEMESTER
:
STANDAR KOMPETENSI :
KODE KOMPETENSI
:
ALOKASI WAKTU
:

PRODUKTIF
XI /1
MELAKSANAKAN PEMBERIAN OBAT KEPADA KLIEN
DK 2 (P.O)
16X( 2x 40 menit)

KOMPETENSI INTI
Kompetensi Inti 1
Kompetensi Inti 2

:
:
:

Kompetensi Inti 3

Kompetensi Inti 4

KOMPETENSI
DASAR
2.1. Menjelaskan
cara-cara
pemberian obat
kepada pasien

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Memahami,
menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan meta kognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif , serta mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan
MATERI POKOK

Pengenalan bentuk dan


Route pemberian obat meliputi
per-oral (tablet, serbuk, kapsul,
kaplet, syrup, aerosol), injeksi
(intravena, intracutan,
subkutan, intramuskular), per
rektal (supposutoria),
sublingual, topikal (kulit)
dengan route berdasarkan
peresepan
Tujuan dan mekanisme obat
sesuai dengan cara
pemberiannya.
Prinsip pemberian obat
dengan10 benar cara
pemberian obat: benar obat,

KEGIATAN PEMBELAJARAN

Mengamati
Mengamati penjelasan dan penjabaran
mengenai pemberian obat dan bagianbagian tubuh yang terlibat. Mencari
literature yang sesuai dan
mendiskusikannya dengan kelompok.

Menanyakan
Menyusun pertanyaan mengenai proses
kerja dan tata cara pemberian obat dalam
menjaga

Mengeksplorasi
Melakukan presentasi dengan materi
pendukung dan sarana prasarana
pendukung untuk mengidentifikasi proses
pemberian obat, jenis obat dan tata cara
pemberian terbaru kepada pasien.

Mengasosiasi
Menunjukkan kelebihan dan kekurangan
tata kerja masing-masing proses
pemberian obat.

PENILAIAN

Produk
Proyek
Penilaian
Diri
Sikap siswa
dalam
mempratikkan
pemberian
obat
Tugas/tes
Pemberian
tugas mandiri,
baik secara
individu
maupun
kelompok

ALOKASI
WAKTU
TM PS
PI
9

SUMBER
BELAJAR

Potter, P.
Perry, A.
2005. Buku
Ajar
Fundamental
Keperawatan:
Konsep,
Proses, dan
Praktik.
Jakarta:
ECG.

2.2. Melakukan
pemberian obat
kepada pasien
sesuai resep
dokter.

benar cara, benar waktu,


benar orang/pasien, benar
dosis, benar tidak kadaluarsa,
dll
Isi order pengobatan meliputi:
- aturan pakai(penggunaan)
- dosis
- efek samping
- indikasi
- kontraindikasi
Pembahasan rute pemberian
obat beserta indikasi
pemilihan rute tersebut.
Pengertian resep, alur resep,
penyiapan obat hingga
sampai kepada klien.
Bagian-bagian resep dokter
meliputi:
Inscriptio
Praescriptio
Signatura
Subcriptio
Mekanisme persiapan obat
untuk diberikan kepada klien.
Praktik pemberian obat
melalui beberapa rute.

Mengkomunikasi
Menjelaskan cara-cara pemberian obat
kepada pasien
Menjelaskan brosur obat bebas tentang
komposisi, aturan pakai, indikasi,
kontraindikasi, efek samping
Menjelaskan cara menghitung dosis
pemberian obat untuk dosis yang dipecah
lebih kecil
Mendemonstrasikan bentuk obat oral:
tablet, kapsul, kaplet,serbuk, aerosol,
syrup
Menjelaskan macam-macam pemberian
obat melalui injeksi, yaitu: posisi, area
penusukan, jenis obat yang diberikan.

Mengamati
Mengamati penjelasan dan pelaksanaan
mengenai pemberian obat. Mencari
literature yang sesuai dan
mendiskusikannya dengan kelompok.
Menanyakan
Menyusun pertanyaan mengenai proses
kerja dan hambatan yang mungkin
muncul saat pemberian obat.
Mengeksplorasi
Melakukan praktik pemberian obat secara
bergilir dengan aplikasi beberapa rute
pemberian
Mengasosiasi
Menunjukkan kelebihan dan kekurangan
tata kerja masing-masing proses
pemberian obat.
Mengkomunikasi
Melaksanakan pemberian obat dengan
praktik secara bergilir dengan pendekatan
secara nyata terhadap kondisi lapangan
(role play).

Observasi/P
engamatan
Penilaian ini
bersifat
subjektif.
Portofolio
Laporan tugas
tertulis baik
individu
maupun
kelompok.
Demonstrasi
Penilaian
melalui
kemampuan
penyampaian
hasil tugas di
depan kelas.
Demonstrasi
pemberian
obat.

MATA PELAJARAN
:
KELAS/SEMESTER
:
STANDAR KOMPETENSI :
KODE KOMPETENSI
:
ALOKASI WAKTU
:

PRODUKTIF
X/1
MEMAHAMI JENIS PEMERIKSAAN LABORATORIUM DASAR YANG DIPERLUKAN OLEH KLIEN/PASIEN
3.1.3. (DK 3 (P.Lab)
16 X (2 x 40 menit)

KOMPETENSI INTI
Kompetensi Inti 1
Kompetensi Inti 2

:
:
:

Kompetensi Inti 3

Kompetensi Inti 4

KOMPETENSI
DASAR

Menjelaskan jenis
pemeriksaan
laboratorium dasar
yang diperlukan
oleh klien/pasien

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


Menghayati dan mengamalkan perilaku jian ujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Memahami,
menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan meta kognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif , serta mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan
MATERI POKOK

KEGIATAN PEMBELAJARAN

PENILAIAN

ALOKASI WAKTU

TM PS

Pengertian, jenis dan tujuan


pemeriksaan laboratorium yang
dilaksanakan oleh klien.

Tata cara pelaksanaan


masing-masing pemeriksaan
dengan sample/spesimen yang
perlu dipersiapkan.

Persiapan alat dan bahan yang


dipergunakan pada masingmasing pemeriksaan.

Peraturan mengenai
penggunaan dan praktik
menggunakan APD pada saat
praktik.

Mengamati
Mengamati penjelasan pemeriksaan
laboratorium. Mencari literature yang
sesuai dan mendiskusikannya
dengan kelompok.
Menanyakan
Menyusun pertanyaan mengenai
proses kerja dan hambatan yang
mungkin muncul saat pemeriksaan
laboratorium.
Mengeksplorasi
Melaksanakan kajian pelaksanaan
pemeriksaan laboratorium melalui
tayangan video atau dengan aplikasi
sederhana persiapan klien.
Mengasosiasi
Menunjukkan kelebihan dan
kekurangan tata kerja masing-masing
proses pemeriksaan laboratorium.
Mengkomunikasi
Melaksanakan praktik persiapan klien

Produk
Proyek
Penilaian Diri
Sikap siswa dalam
mempratikkan
pemberian obat
Tugas/tes
Pemberian tugas
mandiri, baik secara
individu maupun
kelompok
Observasi/Pengama
tan
Penilaian ini bersifat
subjektif.
Portofolio
Laporan tugas tertulis
baik individu maupun
kelompok.
Demonstrasi

PI

SUMBER
BELAJAR

Potter, P. Perry,
A. 2005. Buku
Ajar
Fundamental
Keperawatan:
Konsep, Proses,
dan Praktik.
Jakarta: ECG.

untuk pemeriksaan laboratorium


secara bergilir dengan pendekatan
secara nyata terhadap kondisi
lapangan (role play).

Menjelaskan
persiapan
klien/pasien yang
akan diperiksa di
laboratorium

Persiapan pasien dalam


pemeriksaan laboratorium
Komunikasi kepada klien untuk
persiapan menjalani
pemeriksaan laboratorium.
Praktik pelakasanaan persiapan
klien untuk menjalani
pemeriksaan laboratorium,
(pemberian informasi, inform
consent, pengantaran) .

Mengantarkan
klien/pasien untuk
periksa di
laboratorium

Materi Patient safety.


Perlengkapan yang harus
dibawa pada saat
mengantarkan pasien periksa
ke laboratorium meliputi:
Instruksi dokter dalam status
pasien
lembar persetujuan (informed

Mengamati
Mengamati penjelasan pemeriksaan
laboratorium dengan persiapan klien
sesuai indikasi terkait pemeriksaan.
Mencari literature yang sesuai dan
mendiskusikannya dengan kelompok.
Menanyakan
Menyusun pertanyaan mengenai
proses kerja dan hambatan yang
mungkin muncul saat persiapan klien
untuk pemeriksaan.
Mengeksplorasi
Melaksanakan kajian pelaksanaan
dan posisi klien dalam pemeriksaan
laboratorium melalui tayangan video
atau dengan aplikasi sederhana
persiapan klien.
Mengasosiasi
Menunjukkan tata kerja persiapan
klien pada masing-masing proses
pemeriksaan laboratorium dan
keunikannya .
Mengkomunikasi
Melaksanakan praktik persiapan klien
untuk pemeriksaan laboratorium
secara bergilir dengan pendekatan
secara nyata terhadap kondisi
lapangan (role play).

Mengamati
Mengamati penjelasan
pendampingan klien untuk
pemeriksaan laboratorium. Mencari
literature yang sesuai dan
mendiskusikannya dengan kelompok.

Menanyakan
Menyusun pertanyaan mengenai
kondisi yang mungkin muncul saat

Penilaian
melalui
kemampuan
penyampaian
hasil tugas di
depan kelas.
Demonstrasi
mempersiapkan pasien
untuk melaksanakan
pemeriksaan
laboratorium.
4

consent) akan tindakan


keperawatan
obat-obatan jika perlu
kursi atau brankart bagi pasien
bedrest
alat-alat medis (jika perlu)
berkas-berkas administrasi

pengantaran klien untuk


pemeriksaan.

Mengeksplorasi
Melaksanakan kajian mengenai
keamanan klien dan petuga dalam
persiapan pemeriksaan laboratorium
melalui tayangan video atau dengan
aplikasi sederhana persiapan klien.

Mengasosiasi
Menunjukkan tata kerja persiapan
klien dalam pengantaran pada
masing-masing proses pemeriksaan
laboratorium dan keunikannya .

Mengkomunikasi
Melaksanakan praktik pengantaran
klien untuk pemeriksaan laboratorium
secara bergilir dengan pendekatan
secara nyata terhadap kondisi
lapangan (role play).

MATA PELAJARAN
KELAS/SEMESTER
STANDAR KOMPETENSI
KODE KOMPETENSI
ALOKASI WAKTU

:
:
:
:
:

KOMPETENSI INTI
Kompetensi Inti 1
Kompetensi Inti 2

:
:
:

Kompetensi Inti 3

Kompetensi Inti 4

KOMPETENSI
DASAR

PRODUKTIF
X /1
MENUNJUKAN KEMAMPUAN MELAKUKAN KOMUNIKASI TERAUPETIK
3.1.4 (DK 4; (Kom-tik))
16 x (1X40 menit)

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Memahami,
menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan meta kognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif , serta mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan
MATERI POKOK

KEGIATAN PEMBELAJARAN

PENILAIAN

ALOKASI
WAKTU

TM

Menjelaskan
definisi komunikasi
teraupetik

Pembentukkan BHSP (Bina


Hubungan Saling Percaya)
melalui komunikasi.

Pengertian komunikasi, syarat


dan prinsip komunikasi, proses
komunikasi, jenis komunikasi,
gangguan komunikasi.

Komunikasi terapeutik:
pengertian/konsep, manfaat,
syarat, ciri/ komponen, jenis,
teknik komunikasi terapeutik.

Etika keperawatan dalam


berkomunikasi.

Mengamati
Menjelaskan maksud BHSP dan
komunikasi dalam hubungan praktik
keperawatan. Mencari literature yang
sesuai dan mendiskusikannya dengan
kelompok.

Menanyakan
Menyusun pertanyaan mengenai
proses komunikasi dan hambatan yang
mungkin muncul saat melaksanakan
komunikasi, dengan membandingkan
beberapa aspek dalam komponen
komunikasi.

Mengeksplorasi
Mencoba menyusun struktur
komunikasi pada kondisi tertentu
dengan melibatkan beberapa profesi
dan karekatistik individu sebagai
bagian dari problem solving test.

Produk
Proyek
Penilaian Diri
Sikap siswa dalam
mempratikkan
pemberian obat

Tugas/tes
Pemberian tugas
mandiri, baik
secara individu
maupun kelompok

Observasi/Peng
amatan
Penilaian ini
bersifat subjektif.

Portofolio
Laporan tugas
tertulis baik individu

PS

SUMBER
BELAJAR

PI

Buku
Komunikasi
Keperawata
n untuk
SMK Kes.
o/ Kharis
Yusman.
EGC.2013

Modul
Komunikasi
& Psikologi
Barbara R.
EGC. 2013

Mengasosiasi
Menunjukkan kelebihan dan
kekurangan tata kerja masing-masing
proses komunikasi.

Mengkomunikasi
Melaksanakan praktik secara bergilir
dengan pendekatan secara nyata
terhadap kondisi lapangan (role play).

Menjelaskan fungsi
dan manfaat
komunikasi
teraupetik

Melaksanakan
setiap tindakan
keperawatan
menggunakan
komunikasi
teraupetik

Fungsi komunikasi teraupetik


adalah untuk membina hubungan
saling percaya dengan klien/
pasien

Manfaat komunikasi teraupetik


adalah untuk memperlancar
hubungan dengan pasien agar
asuhan keperawatan yang
diberikan optimal

Komunikasi teraupetik sangat


penting bagi kelancaran pemberian
tindakan keperawatan sehingga
asuhan keperawatan yang
diberikan bisa optimal

Mengamati
Menjelaskan mengenai komunikasi
terapeutik dan fungsinya dalam proses
merawat klien. Mencari literature yang
sesuai dan mendiskusikannya dengan
kelompok.
Menanyakan
Menyusun pertanyaan mengenai
proses komunikasi terapeutik dan
hambatan yang mungkin muncul saat
melaksanakan komunikasi.
Mengeksplorasi
Mencoba merangkai percakapan
dengan berpedoman pada komponen
komunikasi terapeutik dalam proses
keperawatan. Mengajak siswa
membandingkan komunikasi yang
biasa dilakukan dengan komunikasi
terapeutik.
Mengasosiasi
Menunjukkan kelebihan dan
kekurangan komunikasi terapeutik
Mengkomunikasi
Mengajak siswa untuk melakukan
demonstrasi komunikasi terapiutik
secara bergilir dengan pendekatan
secara nyata terhadap kondisi lapangan
(role play).

maupun kelompok.
Demonstrasi
Penilaian
melalui
kemampuan
penyampaian
hasil tugas di
depan kelas.

MATA PELAJARAN
KELAS/SEMESTER
STANDAR KOMPETENSI
KODE KOMPETENSI
ALOKASI WAKTU

:
:
:
:
:

KOMPETENSI INTI
Kompetensi Inti 1
Kompetensi Inti 2

:
:
:

Kompetensi Inti 3

Kompetensi Inti 4

KOMPETENSI
DASAR

PRODUKTIF
X /2
MENUNJUKAN KEMAMPUAN MENGASUH BAYI, BALITA, ANAK, DAN LANSIA SESUAI TINGKAT PERKEMBANGAN
3.1.5 DK 5 (Askep)
16 X (2X 40 menit)

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Memahami,
menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan meta kognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif , serta mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan
MATERI PEMBELAJARAN

KEGIATAN PEMBELAJARAN

PENILAIAN

ALOKASI
WAKTU
TM

5.1. Membangun
Hubungan antar
manusia

Karakteristik manusia pada setiap


tingkat perkembangan.

Hubungan yang dapat terjalin antar


manusia.

Hubungan antara petugas medis


dan pasien.

Tahap-tahap dalam berkomunikasi


meliputi:
tahap pra interaksi adalah
mengumpulkan informasi
tentang klien, latar belakang
tahap interaksi adalah salam,
perkenalan, deskripsi tugas
hubungan
tahap kerja adalah memberi
kesempatan bertanya,
memberikan informasi

Mengamati
Menjelaskan mengenai hubungan
social manusia dan fungsinya dalam
proses merawat klien. Mencari literature
yang sesuai dan mendiskusikannya
dengan kelompok.

Menanyakan
Menyusun pertanyaan mengenai
proses interaksi social antar manusia
dan hambatan yang mungkin muncul
saat melaksanakan interaksi.

Mengeksplorasi
Mencoba merangkai percakapan
dengan berpedoman pada komponen
komunikasi sesuai dengan tingkat umur
klien dalam menjalin interaksi.

Mengasosiasi

Produk
Proyek
Penilaian Diri
Sikap siswa dalam
mempratikkan
pemberian obat

Tugas/tes
Pemberian tugas
mandiri, baik secara
individu maupun
kelompok

Observasi/Penga
matan
Penilaian ini bersifat
subjektif.

Portofolio
Laporan tugas

PS

SUMBER
BELAJAR

PI

Potter, P. Perry,
A. 2005. Buku
Ajar
Fundamental
Keperawatan:
Konsep, Proses,
dan Praktik.
Jakarta: ECG.

tahap terminasi adalah


menyimpulkan hasil dan kontrak
pertemua selanjutnya

5.2. Mengoptimalkan
kemampuan teraupetik

Profesionalisme dalam memberikan


asuhan keperawatan merupakan hal
yang tidak bisa lepas dari kemapuan
berkomunikasi teraupetik. Komunikasi
teraupetik bila dapat dilakukan secara
optimal maka asuhan keperawatan
yang diberikanpun dapat berjalan
secara profesional

Menunjukkan kelebihan dan


kekurangan pendekatan masing-masing
proses komunikasi.

Mengkomunikasi
Mengajak siswa untuk melakukan
demonstrasi secara bergilir dengan
pendekatan secara nyata terhadap
kondisi lapangan (role play).
Menjelaskan cara membangun
hubungan antar manusia melalui tahaptahap berkomunikasi
Role play (bermain peran)
berkomunikasi dengan pasien
bayi/balita, lansia.
Memberikan contoh-contoh kalimat
percakapan komunikasi dari tahap pra
interaksi sampai tahap terminasi

5. 3 Mengidentifikasi

Kebutuhan oksigenasi merupakan

tertulis baik individu


maupun kelompok.

Demonstrasi
Penilaian
melalui
kemampuan
penyampaian
hasil tugas di
depan kelas.
Demonstrasi
berkomunikasi
dengan pasien
bayi/balita, lansia.

Mengamati
Menjelaskan mengenai komunikasi
terapeutik dan fungsinya dalam proses
merawat klien. Mencari literature yang
sesuai dan mendiskusikannya dengan
kelompok.
Menanyakan
Menyusun pertanyaan mengenai
proses komunikasi terapeutik dan
hambatan yang mungkin muncul saat
melaksanakan komunikasi.
Mengeksplorasi
Mencoba merangkai percakapan
dengan berpedoman pada komponen
komunikasi terapeutik dalam proses
keperawatan. Mengajak siswa
membandingkan komunikasi yang biasa
dilakukan dengan komunikasi
terapeutik.
Mengasosiasi
Menunjukkan kelebihan dan
kekurangan proses komunikasi
terapeutik
Mengkomunikasi
Mengajak siswa untuk melakukan
demonstrasi komunikasi terapiutik
secara bergilir dengan pendekatan
secara nyata terhadap kondisi lapangan
(role play).

kebutuhan dasar
manusia

5. 4 Merencanakan
kebutuhan dasar
manusia

kebutuhan yang paling penting dan


menyangkut kehidupan sel dalam
tubuh manusia
Kebutuhan cairan dan elektrolit
merupakan kebutuhan penting
kedua yang harus dimiliki oleh
manusia
Kebutuhan nutrisi merupakan
kebutuhan yang menjelaskan
tentang kandungan nutrisi esensial
pada setiap makanan yang
dikonsumsi oleh setiap individu,
Kebutuhan eliminasi merupakan
kebutuhan yang menjelaskan proses
pembuangan zat sisa keluar dari
tubuh
Kebutuhan istirahat tidur merupakan
kebutuhan yang menjelaskan proses
REM (Rapid Eye Movement) dan
Non-REM (Non-Rapid Eye
Movement)
Kebutuhan aktivitas merupakan
kebutuhan yang menjelaskan
kemampuan mobilisasi/ gerak dalam
tubuh
Kebutuhan seksual merupakan
kebutuhan cinta dan kasih sayang
sehingga sampai berfungsinya
system reptoduksi
Kebutuhan spiritual merupakan
kebutuhan yang memungkinkan
seseorang untuk beribadah,
melakukan hubungan dengan
Tuhannya
Keadaan oksigenasi atau proses
oksigenasi yang sesuai dengan
kebutuhan, selain itu juga
lingkungan yang mendukung proses
oksigenasi tersebut berkualitas atau
tidak
Konsumsi air setiap hari harus
mencukupi kebutuhan. Air diperoleh
dari air murni, makanaan, sayuran
dan buah buahan. Mengetahui
keseimbangan antara input dan
outputnya
Intake makanan yang adekuat harus
terpenuhi setiap harinya yang

Mengamati
Menjelaskan mengenai system tubuh
manusia yang berperan dalam
kebutuhan dasar manusia,
kebutuhan dasar manusia dari keadaan
fisiologis, kebutuhan dasar manusia
dalam kedaaan patologis .Mencari
terature yang sesuai dan
mendiskusikannya dengan kelompok.
Menanyakan
Menyusun pertanyaan mengenai
kebutuhan dasar
Mengeksplorasi
Mencoba menyebutkan kebutuhan yang
paling mendasar yang harus ada dalam
kehidupan manusia dalam
melangsungkan kehidupannya
Mengasosiasi
Menunjukkan kelebihan dan
kekurangan masing-masing kebutuhan
dasar manusia
Mengkomunikasi
Mengajak siswa untuk melakukan
demonstrasi komunikasi terapiutik
secara bergilir dengan pendekatan
secara nyata terhadap kondisi lapangan
(role play).
Menggambar beberapa sistem organ
tubuh manusi yang berperan dalam
memenuhi kebutuhan dasar manusia

Mengamati
Menjelaskan mengenai kebutuhan yang
akan dipenuhi oleh manusia setiap
harinya mulai dari kebutuhan yang
mendasar sampai kebutuhan
tambahan.Mencari terature yang sesuai
dan mendiskusikannya dengan
kelompok.

Menanyakan
Menyusun pertanyaan mengenai
kebutuhan yang akan dipenuhi oleh
manusia

5. 5 Melaksanakan
kebutuhan dasar
manusia

berguna untuk menyiapkan


kebutuhan aktivitas sehari hari
selain itu komposisi makanan yang
dimakan setiap harinya harus
mengandung seluruh dari nutrisi
esensial yang ada
Output cairan dikeluarkan yang
salah satunya melalui BAB dan
BAK, keseimbangan keduanya
harus diperhatikan
Aktivitas manusia setiap harinya
berbeda beda, harus
diseimbangkan dengan konsumsi
kalori setiap harinya
Setelah setiap hari manusia
beraktivitas manusia memrlukan
kebutuhan istirahat tidur, dalam
sehari dewasa normal istirahat tidur
minimal 8 jam per hari dan berbeda
dengan anak anak
Kebutuhan seksual harus dipenuhi
yang merupakan kebutuhan
tambahan dalam kehidupan
manusia
Spiritualitas merupakan kebutuhan
yang harus dipenuhi karena
komitmen atas keyakinan terhadap
suatu agama yang diyakini dan
dipeluknya, jyang bertujuan untuk
memberikan ketentraman dan
mengurangi kecemasan

Mengeksplorasi
Mencoba menrencanakan kebutuhan
yang akan dipenuhi oleh manusia

Mengasosiasi
Menunjukkan kelebihan dan
kekurangan masing-masing
perencanaan kebutuhan dasar manusia

Mengkomunikasi
Mengajak siswa untuk melakukan
demonstrasi komunikasi terapiutik
secara bergilir dengan pendekatan
secara nyata terhadap kondisi lapangan
(role play).

Pelaksanaan kebutuhan dasar


manusia merupakan tindakan
pemenuhan kebutuhan dasar pada
manusia untuk melangsungkan
kehidupannya yang meliputi
kebutuhan oksigenasi, kebutuhan
cairan dan elektrolit, kebutuhan
nutrisi eliminasi, istirahat tidur,
aktivitas, seksual.

Melaksanakan kebutuhan dasar


manusia sesuai dengan kebutuhan
yang belum atau sudah terpenuhi

Mengamati
Menjelaskan mengenai pemenuhan
kebutuhan dasar manusia yang sesuai
dengan keadaan dan kondisi individu /
manusia fungsinya dalam proses
merawat klien. Mencari literature yang
sesuai dan mendiskusikannya dengan
kelompok.

Menanyakan
Menyusun pertanyaan mengenai
hambatan berkomunikasi dalam
melaksanakan kebutuhan dasar
manusia

Mengeksplorasi
Mencoba merangkai percakapan

5. 6
Mendokumentasikan
hasil pelaksanaan
kebutuhan dasar
manusia sesuai tingkat
perkembangan

Pendokumentasian tindakan
keperawatan pada anak dilakukan
mulai dari pengkajian, analisa data,
prioritas diagnosa keperawatan,
rencana asuhan keperawatan,
implementasi dan evaluasi

Pendokumentasian tindakan
keperawatan pada usia dewasa
dilakukan mulai dari pengkajian,
analisa data, prioritas diagnosa
keperawatan, rencana asuhan
keperawatan, implementasi dan
evaluasi

dengan berpedoman pada komponen


komunikasi terapeutik dalam proses
keperawatan. Mengajak siswa
membandingkan komunikasi yang biasa
dilakukan dengan komunikasi
terapeutik.

Mengasosiasi
Menunjukkan kelebihan dan
kekurangan melaksanakan kebutuhan
dasar manusia sesuai dengan
kebutuhan yang belum atau sudah
terpenuhi

Mengkomunikasi
Mengajak siswa untuk melakukan
demonstrasi komunikasi terapiutik
secara bergilir dengan pendekatan
secara nyata terhadap kondisi lapangan
(role play).
Mensimulasi pelaksanann kebutuhan
dasar manusia sesuai dengan
kebutuhan

Mengamati
Menjelaskan mengenai pemenuhan
kebutuhan dasar manusia yang sesuai
dengan keadaan dan kondisi individu /
manusia dalam proses merawat klien.
Mencari literature yang sesuai dan
mendiskusikannya dengan kelompok.
Menanyakan
Menyusun pertanyaan mengenai
hambatan dalam dokumentasi
kebutuhan dasar manusia
Mengeksplorasi
Mencoba membuat dokumentasi
dengan berpedoman pada komponen
komunikasi terapeutik dalam proses
keperawatan. Mengajak siswa
membuat dokumentasi hasil
pelaksanaan kebutuhan dasar manusia
sesuai tingkat perkembangan
Mengasosiasi
Menunjukkan kelebihan dan
kekurangan membuat dokumentasi
hasil pelaksanaan kebutuhan dasar
manusia sesuai tingkat perkembangan
Mengkomunikasi
Mengajak siswa untuk melakukan
demonstrasi komunikasi terapiutik

secara bergilir dengan pendekatan


secara nyata terhadap kondisi lapangan
(role play).
Pendokumentasian tindakan
keperawatan pada anak
Pendokumentasian tindakan
keperawatan pada usia dewasa

MATA PELAJARAN
KELAS/SEMESTER
STANDAR KOMPETENSI
KODE KOMPETENSI
ALOKASI WAKTU

:
:
:
:
:

KOMPETENSI INTI
Kompetensi Inti 1
Kompetensi Inti 2

:
:
:

Kompetensi Inti 3

Kompetensi Inti 4

KOMPETENSI
DASAR

PRODUKTIF
XII /1
MENUNJUKAN KEMAMPUAN MELAYANI KLIEN/PASIEN YANG BERPENYAKIT RINGAN
3.1.6 (DK 6: Pel. P.R)
16X (2 x 40 menit)

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Memahami,
menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan meta kognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif , serta mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan
INDIKATOR

MATERI
PEMBELAJARAN

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

PENILAIAN

ALOKASI
WAKTU

SUMBER
BELAJAR

TM PS PI
6.1. Membangun
Hubungan antar
manusia

Cara berkomunikasi
disesuaikan dengan
penyakit yang diderita
pasien
Komunikasi dilakukan
berdasarkan
beberapa tahap
dalam berkomunikasi
Komunikasi dengan
pasien yang memiliki
penyakit ringan

Tahap-tahap dalam
berkomunikasi meliputi:
- tahap pra interaksi
adalah mengumpulkan
informasi tentang klien,
latar belakang
- tahap interaksi adalah
salam, perkenalan,
deskripsi tugas
hubungan
- tahap kerja adalah

Mengamati
Menjelaskan cara
membangun hubungan
dengan pasien yang
memilki penyakit ringan.
Menjelaskan beberapa
tahap dalam
berkomunikasi. Mencari
literature yang sesuai dan
mendiskusikannya
dengan kelompok.

Produk
Proyek
Penilaian Diri
Sikap siswa dalam
mempratikkan
pemberian obat

Tugas/tes
Pemberian tugas
mandiri, baik secara
individu maupun
kelompok

Observasi/Penga

Potter, P.
Perry, A.
2005. Buku
Ajar
Fundament
al
Keperawat
an:
Konsep,

dilakukan dengan jiwa


empati dan simpati

6.2. Mengoptimalkan
kemampuan
teraupetik

Membina hubungan
saling percaya
dilakukan pada
pasien berpenyakit
ringan sesuai dengan
ketentuan komunikasi
teraupetik
Bahasa yang
digunakan dalam
komunikasi teraupetik
sesuai dengan
standar etika dalam
keperawatan
Informasi tentang
pasien tidak dibagi
dengan orang lain
sesuai dengan kode
etik keperawatan

memberi kesempatan
bertanya, memberikan
informasi
- tahap terminasi adalah
menyimpulkan hasil dan
kontrak pertemua
selanjutnya

Profesionalisme dalam
memberikan asuhan
keperawatan merupakan
hal yang tidak bisa lepas
dari kemapuan
berkomunikasi
teraupetik. Komunikasi
teraupetik bila dapat
dilakukan secara optimal
maka asuhan
keperawatan yang
diberikanpun dapat
berjalan secara
profesional

Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai tahap-tahap
dalam berkomunikasi dan
hambatan yang mungkin
muncul saat
melaksanakan interaksi.

Mengeksplorasi
Mencoba merangkai
percakapan dengan
berpedoman pada
komponen komunikasi
sesuai dengan tingkat
umur klien dalam
menjalin interaksi.

Mengasosiasi
Menunjukkan kelebihan
dan kekurangan tahap
masing-masing
komunikasi.

Mengkomunikasi
Mengajak siswa untuk
melakukan demonstrasi
secara bergilir dengan
pendekatan secara nyata
terhadap kondisi
lapangan (role play).

Mengamati
Menjelaskan
pengoptimalan
komunikasi teraupetik
dengan pasien yang
berpenyakit ringan.
Mencari literature yang
sesuai dan
mendiskusikannya
dengan kelompok.

Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai kalimatkalimat percakapan yang
baik dan benar dalam
komunikasi keperawatan.

Mengeksplorasi
Mencoba merangkai
percakapan dengan
berpedoman pada

matan
Penilaian ini bersifat
subjektif.

Portofolio
Laporan tugas
tertulis baik individu
maupun kelompok.

Demonstrasi
Penilaian
melalui
kemampuan
penyampaian
hasil tugas di
depan kelas.

Proses, dan
Praktik.
Jakarta:
ECG.

komponen komunikasi
Mengasosiasi
Menunjukkan kelebihan
dan kekurangan tahap
masing-masing
komunikasi terapeutik

Mengkomunikasi
Mengajak siswa untuk
melakukan demonstrasi
secara bergilir dengan
pendekatan secara nyata
terhadap kondisi
lapangan (role play).

6. 3
Mengidentifikasikan
kebutuhan dasar
klien / pasien

6. 4 Merencanakan
kebutuhan dasar
klien / pasien

Kebutuhan dasar
klien diidentifikasi
sesuai fokus
kemandirian pasien
baik sebelum mampu
sesudah proses
penyembuhan

Kebutuhan dasar
manusia
direncanakan sesuai
dengan standar NCP
(Nursing Care Plan)
Kebutuhan Dasar
manusia dijelaskan
secara keseluruhan
(termasuk oksigenasi,
nutrisi, cairan dan
elektrolit, mobilitas,
seksual, spiritual)
Organ-organ yang
berperan dalam
memenuhi kebutuhan
manusia diidentifikasi
sesuai dengan tingkat
perkembangan
manusia

Kebutuhan dasar klien


mandiri merupakan
identifikasi kebutuahan
yang difokuskan pada
klien dengan bantuan
mandiri baik sebelum
dan sesudah proses
penyembuhan terdiri dari
kebutuhan oksigenasi,
cairan dan elektroloit,
kebutuhan nutrisi,
eliminasi, istirahat tidur,
aktivitas, seksual dan
spiritual
Keadaan oksigenasi atau
proses oksigenasi yang
sesuai dengan
kebutuhan, selain itu
juga lingkungn yang
mendukung proses
oksigenasi tersebut
berkualitas atau tidak
Konsumsi air setiap hari
harus mencukupi
kebutuhan. Air diperoleh
dari air murni,
makanaan, sayuran dan
buah buahan.
Mengetahui
keseimbangan antara
input dan outputnya
Intake makanan yang
adekuat harus terpenuhi
setiap harinya yang
berguna untuk

Mengamati
Menjelaskan mengenai
kebutuhan dasar pasien
Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai kebutuhan
dasar yang diperlukan
oleh pasien
Mengeksplorasi
Mencoba menyebutkan
kebutuhan yang paling
mendasar yang harus
ada dalam kehidupan
manusia dalam
melangsungkan
kelangsungan
kehidupannya pada klien
atau pasien
Mengasosiasi
Menunjukkan kelebihan
dan kekurangan masingmasing kebutuhan dasar.
Mengkomunikasi
Mampu merencanakan
kebutuhan yang akan
dipenuhi oleh manusia
setiap harinya mulai dari
kebutuhan yang
mendasar sampai
kebutuhan tambahan
pada klien atau pasien
Mampu
mendemonstrasikan
pemenuhan kebutuhan
dasar klien / pasiien

6. 5 Melaksanakan
kebutuhan dasar
klien / pasien

Kebutuhan dasar
manusia dijelaskan

menyiapkan kebutuhan
aktivitas sehari hari
selain itu komposisi
makanan yang dimakan
setiap harinya harus
mengandung seluruh
dari nutrisi esensial yang
ada
Output cairan
dikeluarkan yang salah
satunya melalui BAB dan
BAK, keseimbangan
keduanya harus
diperhatikan
Aktivitas manusia setiap
harinya berbeda beda,
harus diseimbangkan
dengan konsumsi kalori
setiap harinya
Setelah setiap hari
manusia beraktivitas
manusia memrlukan
kebutuhan istirahat tidur,
dalam sehari dewasa
normal istirahat tidur
minimal 8 jam per hari
dan berbeda dengan
anak anak
Kebutuhan seksual
harus dipenuhi yang
merupakan kebutuhan
tambahan dalam
kehidupan manusia
Spiritualitas merupakan
kebutuhan yang harus
dipenuhi karena
komitmen atas
keyakinan terhadap
suatu agama yang
diyakini dan dipeluknya,
jyang bertujuan untuk
memberikan
ketentraman dan
mengurangi kecemasan
Melaksanakan
kebutuhan dasar klien /
pasien merupakan

Mampu mendokumentasi
pada klien dengan
gangguan oksigenasi
Mampu mendokumentasi
pada klien dengan
gangguan eliminasi

sesuai dengan
kebutuhan
kehidupannya
Cara pelaksanaan
kebutuhan dasar
manusia dipraktekkan
sesuai dengan
standart kebutuhan
yang dipenuhi

6. 6.
Mendokumentasikan
Hasil pelaksanaan
kebutuhan pasien/
klien yang
berpenyakit ringan

penerapan atau
pemenuhan kebutuhan
dasar klien / pasien
yang sudah maupun
belum terpenuhi yang
terdiri dari kebutuhan
oksigenasi, cairan
elektrolit, nutrisi,
aktivitas, eliminasi,
istirahat tidur dan
seksual
Melaksanakan
pemenuhan kebutuhan
dasar klien / pasien
disesuaikan dengan
kebutuhan dasar yang
akan dipenuhi oleh
klien / pasien sesuai
dengan kondisi klien /
pasien
3

Sistem
pendokumentasian
untuk asuhan
keperawatan disusun
berdasarkan standart
NANDA
Pendokumentasian
asuhan keperawatan
dan tindakan
keperawatan sesuai
dengan 5 proses
keperawatan meliputi
pengkajian, analisa
data, priotitas
diagnosa, rencana
asuhan keperawatn,
implementasi dan
evaluasi
keperawatan.

Dokumentasi pada
klien dengan gangguan
oksigenasi meliputi :
Pengkajian,
analisa data,
prioritas diagnosa,
rencana asuhan
asistens
keperawatan,
implementasi, &
evaluasi

Dokumentasi
pada klien dengan
gangguan
eliminasi meliputi :
- Pengkajian, analisa data,
prioritas diagnosa, rencana
asuhan asistens
keperawatan, implementasi,
& evaluasi

NAMA SEKOLAH
: SMK Kesehatan Bali Dewata
MATA PELAJARAN
: DKK 7
KELAS/SEMESTER
: X/2
STANDAR KOMPETENSI
: MENERAPKAN KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN HIDUP
KODE KOMPETENSI
: 3.1.7
ALOKASI WAKTU
: 16 (2 x 40 menit)

KOMPETENSI INTI
Kompetensi Inti 1
Kompetensi Inti 2

:
:
:

Kompetensi Inti 3

Kompetensi Inti 4

KOMPETENSI
DASAR

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Memahami,
menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan meta kognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif , serta mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan

INDIKATOR

MATERI
PEMBELAJARAN

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

PENILAIAN

ALOKASI
WAKTU

SUMBER
BELAJAR

TM PS PI
1 Mendeskripsikan
Keselamatan,
Kesehatan Kerja
(K3)

Masyarakat
pekerja dalam
keadaan yang
sehat termasuk
fisik, mental,
maupun sosial.
Masyarakat
pekerja diawasi
tentang
kesehatan dan
lingkungan kerja
yang mendukung

Keselamatan dan
kesehatan kerja adalah
spesialisasi ilmu kesehatan
beserta praktiknya yang
bertujuan agar masyarakat
pekerja memperoleh
derajat kesehatan setinggitingginya dengan usaha
preventive dan kurative
terhadap penyakit/
gangguan kesehatan yang
diakibatkan faktor

Mengamati
Menjelaskan mengenai
definisi K3 (Keselamatan
Kesehatan Kerja).
Tujuan Keselamatan dan
kesehatan kerja .
Kegiatan keselamatan
dan kesehatan kerja.
Mencari literature yang
sesuai dan
mendiskusikannya
dengan kelompok.

Produk
Proyek
Penilaian Diri
Sikap siswa dalam
mempratikkan
pemberian obat

Tugas/tes
Pemberian tugas
mandiri, baik secara
individu maupun
kelompok

Potter, P.
Perry, A.
2005. Buku
Ajar
Fundamental
Keperawatan:
Konsep,
Proses, dan
Praktik.

2 Melaksanakan
prosedur K3

Masyarakat
pekerja diperiksa
tentang
kesehatan kerja
dibawah
pengawasan
dokter dan
perawat terdaftar
Masyarakat
pekerja diberi
pendidikan
kesehatan
tentang K3
(Keselamatan
kesehatan kerja)

Masyarakat
pekerja diberi
pendidikan
kesehatan dan
diitingkatan
kesehatan
kerjanya sesuai
dengan metode
peningkatan
kesehatan
Diagnosa dini
segera
dirumuskan
setelah
masyarakat
pekerja diperiksa
tentang
kesehatannya
Mayarakat
pekerja dilatih
untuk pemulihan

pekerjaan dan lingkungan


kerja serta penyakit umum
Tujuan keselamatan dan
kesehatan kerja secara
umum adalah
meningkatkan derajat
kesehatan pekerja agar
diperoleh tenaga kerja
yang sehat dan produktif
Kegiatan keselamatan dan
kesehatan kerja meliputi:

Pendidikan
Kesehatan

Peningkatan dan
perbaikan gizi

Perkembangan
kejiwaan

Penyediaan
perumahan

Rekreasi

Penyediaan tempat
dan lingkungan
kerja yang sehat

Pemeriksaan
sebelum bekerja

Perhatian terhadap
faktor keturunan
Peningkatan kesehatan
kerja meliputi:

Specific protection

Early Diagnosis dan


Promptreatment

Rehabilitation

Upaya pencegahan
penyakit akibat kerja
Diagnose dini dan
pengobatan yang tetap
meliputi mengobati,
mencegah proses
penyakit, mencegah
penularan penyakit,
mencegah, komplikasi.
Pencegahan kecacatan:

Substitusi :
mengganti bahanbahan yang

Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai masalahmasalah kesehatan
kerja yang menurunkan
produktivitas kerja

Mengeksplorasi
Mencoba
mengidentifikasi
kegiatan keselamatan
dan kesehatan kerja

Mengasosiasi
Menunjukkan kelebihan
dan kekurangan
keselamatan dan
kesehatan kerja.

Mengkomunikasi
Membuat laporan belajar
dengan membuat
makalah sederhana
mengenai materi
pembelajaran yang
dikerjakan bersama
kelompok.

Mengamati
Menjelaskan mengenai
peningkatan kesehatan
kerja. Diagnosa Dini dan
pengobatan tetap.
Pencegahan Kecacatan.
Pemulihan sakit akibat
kerja. Mencari literature
yang sesuai dan
mendiskusikannya
dengan kelompok.

Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai diagnosa dini
dan pengobatan yang
diberikan..

Mengeksplorasi
Mencoba merangkai
percakapan dalam
pemberian pendidikan

Jakarta: ECG

Observasi/Pengama
tan
Penilaian ini bersifat
subjektif.

Portofolio
Laporan tugas tertulis
baik individu maupun
kelompok.

Demonstrasi
Penilaian
melalui
kemampuan
penyampaian
hasil tugas di
depan kelas.

setelah sakit
akibat kerja

3 Menerapkan
konsep
lingkungan
hidup

Kunjungan rumah
dan perawatan di
rumah para
pekerja dan
keluarga yang
mempunyai
masalah
direncanakan
dan dilakukan
Lingkungan kerja
diawasi dan
diperiksa sesuai
dengan kriteri
lingkungan Kerja
yang sehat
Ventilasi ruangan
kerja dihindarkan
dari bahan-bahan
yang berbahaya
Masyarakat
sekitar
lingkungan kerja

berbahaya dengan
yang kurang
berbahaya

Isolasi : cara
mengisolasi proses
perusahaan yang
membahayakan

Alat pelindung:
kacamata, helm,
sarung tangan
masker, dll
Pemulihan sakit akibat
kerja

latihan dan
pendidikan untuk
melatih dan
kemampuan yang
ada

pendidikan
masyarakat untuk
menggunakan
tenaga cacat

penempatan tenaga
cacat secara selektif

terapi pekerja di
rumah sakit

menyediakan
tempat kerja yang
dilindungi

Lingkungan Kerja Yang Sehat:

Penerangan tenpat
bekerja

Ventilasi udara yang


cuckup

Penataan dan
desain tempat kerja
yang baik

Pengaturan suhu
udara ruang
memenuhi standar

Kamar mandi dan


tempat pembuangan
tinja memenuhi
syarat

Sumber air bersih

Pembuangan air
limbah dan proses

kesehatan kepada
masyarakat kerja

Mengasosiasi
Menunjukkan kelebihan
dan kekurangan
pendekatan masingmasing komunikasi.

Mengkomunikasi
Mengajak siswa untuk
melakukan demonstrasi
secara bergilir dengan
pendekatan secara
nyata terhadap kondisi
lapangan (role play).
Melaksanakan
demonstrasi pemberian
pendidikan kesehatan
kepada masyarakat
kerja
Memperagakan
penyuluhan kesehatan
kepada masyarakat
pekerja
.

Mengamati
Menjelaskan mengenai
macam-macam criteria
atau syarat lingkungan
kerja yang sehat
berdasarkan UU tentang
Keselamatan Kerja.
Mencari literature yang
sesuai dan
mendiskusikannya
dengan kelompok.

Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai beberapa
lingkungan kerja yang
sehat dan yang tidak

Mengeksplorasi
Memberikan deskripsi
lingkungan kerja yang
sehat. Mengidentifikasi

dilindungi dari
pencemaran
akibat limbah
lingkungan kerja
yang tidak sehat

4 Menerapkan
ketentuan
pertolongan
pertama pada
kecelakaan

Pertolongan
pertama
dilakukan pada
pekerja yang
sakit atau
kecelakaan
akibat kerja
sesuai dengan
standar
Calon pekerja/
tenaga kerja
barui diperiksa
awal sesuai
dengan tahapan
pada
pemeriksaan

air limbah
Kantin memenuhi
syarat
Tempat
pembuangan
khusus untuk bahan
berbahaya
Penyediaan tempat
istirahat dan ibadah
Penyediaan ruang
ganti pakaian
Memiliki ruang
isolasi untuk bahanbahan yang
berbahaya atau
mesin yang hiruk
pikuk
Ventilasi umum yaitu
mengalirkan udara
sebanyakbanyaknya kedalam
ruangan kerja agar
bahan-bahan yang
berbahaya lebih
rendah dari kadar
yang
membahayakan
Ventilasi keluar
setempat (local
Exhausten) adalah
alat yang dapat
menghisap udara
dari suatu tempat
kerja agar bahan
berbahaya dapat
dialirkan keluar

Pertolongan pertama pada


kecelakaan merupakan
tindakan awal yang
dilakukan jika pekerja
mengalami kecelakaan
akibat kerja
Pemeriksaan awal adalah
pemeriksaan kesehatan
yang dilakukan sebelum
seorang pekerja mulai
pekerjaanya. Pemeriksaan
ini bertujuan untuk

Perlindungan khusus
pada pekerja

Mengasosiasi
Menunjukkan kelebihan
dan kekurangan masingmasing lingkungan kerja
yang sehat

Mengkomunikasi
Membuat laporan belajar
dengan membuat
makalah sederhana
mengenai materi
pembelajaran yang
dikerjakan bersama
kelompok.

Mengamati
Menjelaskan mengenai
pertolongan pertama
pada kecelakaan akibat
kerja. Mencari literature
yang sesuai dan
mendiskusikannya
dengan kelompok.

Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai pertolongan
pertama yang bisa
dilakukan

Mengeksplorasi
Mencoba

awal
Pekerja diperiksa
secara khusus
dalam
pemeriksaan
berkala jika
pekerja
menunjukkan
gejala-gejala
kesehatan yang
abnormal

memperoleh gambaran
tentang status kesehatan
seorang pekerja.
Pemeriksaan awal
meiputi:

Anamnesa

Penyakit yang
pernah diderita

Alergi

Imunisasi yang
pernah didapat

Pemeriksaan badan

Pemeriksaan
laboratorium
Pemeriksaan berkala
adalah pemeriksaan
khusus yang dilakukan
pada pekerja pada
keadaan dimana ada atau
diduga ada keadaan yang
mengganggu kesehatan
kerja

mengidentifikasi
penyakit-penyakit yang
muncul dari pekerja
melalui tahapan pada
pemeriksaan awal

Mengasosiasi
Menunjukkan kelebihan
dan kekurangan
pendekatan masingmasing pertolongan
pertama

Mengkomunikasi
Mengajak siswa untuk
melakukan demonstrasi
secara bergilir dengan
pendekatan secara
nyata terhadap kondisi
lapangan (role play).
Demonstrasi cara
pertolongan pertama
yang diberikan pada
pekerja yang
mengalami kecelakaan

NAMA SEKOLAH
: SMK KESEHATAN BALI DEWATA
MATA PELAJARAN
: KK1
KELAS/SEMESTER
: X /1
STANDAR KOMPETENSI
: MEMAHAMI KONTINUM SEHAT - SAKIT
KODE KOMPETENSI
: 3.2.1
ALOKASI WAKTU
: 16x (1X40 menit)

KOMPETENSI INTI
Kompetensi Inti 1
Kompetensi Inti 2

:
:
:

Kompetensi Inti 3

Kompetensi Inti 4

KOMPETENSI
DASAR

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Memahami,
menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan meta kognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif , serta mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan

INDIKATOR

MATERI
PEMBELAJARAN

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

PENILAIAN

ALOKASI
WAKTU

SUMBER
BELAJAR

TM PS PI

Menjelaskan
keseimbangan
tubuh manusia
normal

Menjelaskan
mengenai
keseimbangan
dalam tubuh
manusia.
Mekanisme
homeostatik.
Kebutuhan akan
menjaga
keseimbangan

Homeostatik adalah
pemeliharaan aneka
kondisi yang hampir selalu
konstan di lingkungan
dalam (tubuh).

Mekanisme sistem organ


dalam rangka menjalankan
dan mempertahankan

Mengamati
Menjelaskan mengenai
keseimbangan tubuh
normal manusia Mencari
literature yang sesuai
dan mendiskusikannya
dengan kelompok.

Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai

Produk
Proyek
Penilaian Diri
Sikap siswa dalam
mempratikkan
pemberian obat

Tugas/tes
Pemberian tugas
mandiri, baik secara
individu maupun

Potter, P.
Perry, A.
2005. Buku
Ajar
Fundamental
Keperawatan:
Konsep,
Proses, dan

kondisi normal
dalam tubuh.

Menjelaskan
definisi sehat
sakit

Rentang sehat
sakit dijelaskan
berdasarkan
teori Pender dan
Payne
Rentang sehatsakit dijabarkan
melalui beberapa
tahap sesuai
dengan konsep
sehat sakit
(sampai proses
penyembuhan)

homeostatik.

keseimbangan tubuh
normal manusia

Mengeksplorasi
Mampu engidentifikasi
mekanisme sistem organ
dalam menjaga
homeostatik tubuh.

Mengasosiasi
Menunjukkan kelebihan
dan kekurangan

Mengkomunikasi
Membuat laporan belajar
dengan membuat
makalah sederhana
mengenai materi
pembelajaran yang
dikerjakan bersama
kelompok.

Suatu keadaan yang


sempurna baik fisik,
mental dan sosial tidak
hanya bebas dari penyakit
atau kelemahan.Definisi
sehat menurut Pender,
Paune, dan menurut
perseorangan
Sakit merupakan yaitu
defiasi / penyimpangan
dari status sehat. Definisi
sakit menurut Premons
dan bauman
Tahapan perilaku sakit :
tahap transisi/mengalami
gejala, tahap asumsi
terhadap peran sakit,
tahap kontak dengan
pelayanan kesehatan,
tahap ketergantungan,
tahap penyembuhan

Mengamati
Menjelaskan mengenai
konsep sehat.
Menjelaskan definisi
sakit
Mencari literature yang
sesuai dan
mendiskusikannya
dengan kelompok.
Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai sehat sakit
Mengeksplorasi
Mampu menyebutkan
macam macam
tahapan sakit
Mengasosiasi
Siswa menguraikan
rentang sehat sakit
melalui beberapa tahap
Mengkomunikasi
Membuat laporan belajar
dengan membuat
makalah sederhana
mengenai materi
pembelajaran yang
dikerjakan bersama
kelompok.
Mampu menyampailkan

kelompok
Observasi/Pengama
tan
Penilaian ini bersifat
subjektif.

Portofolio
Laporan tugas tertulis
baik individu maupun
kelompok.

Demonstrasi
Penilaian
melalui
kemampuan
penyampaian
hasil tugas di
depan kelas.

Praktik.
Jakarta: ECG.

tahapan sakit sesuai


dengan kasus atau
kondisi pasien

Menjelaskan
model model
sehat sakit

Menjelaskan
nilai-nilai
mempengaruhi
kesehatan

Sehat sakit
dijelaskan
secara rinci
mengenai
perubahanperubahan yang
terjadi di
lingkungan
internal dan
eksternal
Konsep sehat
sakit dijabarkan
berdasarkan
model sehat
sakit
Sehat sakit pada
pasien
diintervensi
untuk diperoleh
esuhan
keperawatan
yang optimal
sesuai
pendekatan
model sehat
sakit

Perawatan
kesehatan
terhadap pasien
disesuaikan
dengan tahap
perkembangan
pasien (termasuk
pendidikan,
persepsi, faktor
emosi, spiritual)
Perawatan
kesehatan
terhadap pasien
sesuai dengan
latar belakang

Menurut model ini sehat


adalah keadaan dinamis
yang berubah secara terus
menerus sesuai dengan
adaptasi individu terhadap
berbagai perubahan pada
lingkungan internal dan
eksternalnya untuk
mempertahankan keadaan
fisik, emosional, inteletual,
sosial, perkembangan, dan
spiritual yang sehat.
Sedangkan Sakit
merupakan proses dimana
fungsi individu dalam satu
atau lebih dimensi yang
ada mengalami perubahan
atau penurunan bila
dibandingkan dengan
kondisi individu
sebelumnya.
Pada pendekatan model
ini perawat melakukan
intervnsi keperawatan
yang dapat membantu
klien mengubah perilaku
tertentu yang mengandung
resiko tinggi terhadap
kesehatan
Menurut pendekatan
model ini tingkat sehat dan
sakit individu atau
kelompok ditentukan oleh
hubungan dinamis antara
Agen, Pejamu, dan
Lingkungan
Model KeyakinanKesehatan menurut
Rosenstoch (1974) dan
Becker dan Maiman (1975)
menyatakan hubungan
antara keyakinan
seseorang dengan perilaku

Mengamati
Menjelaskan mengenai
model-model tersebut
Mencari literature yang
sesuai dan
mendiskusikannya
dengan kelompok.
Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai model-model
sehat sakit
Mengeksplorasi
Mampu menyebutkan
macam-macam model
sehat sakit menurut
beberapa ahli
Mengasosiasi
Siswa menguraikan
rentang sehat sakit
melalui beberapa tahap
Mengkomunikasi
Membuat laporan belajar
dengan membuat
makalah sederhana
mengenai materi
pembelajaran yang
dikerjakan
Menyimpulkan konsep
model sehat sakit
atau kondisi pasien
2

Mengamati
Menjelaskan dan
memahami nilai nilai
yang mempengaruhi
kesehatan Mencari
literature yang sesuai
dan mendiskusikannya
dengan kelompok.

Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai nilai nilai
yang mempengaruhi
kesehatan

pasien

Menjelaskan
peningkatan
kesehatan dan
pencegahan
penyakit

Kesehatan dan
pencegahan
penyakit
dilakukan
dengan
menciptakan
lingkungan
sekitar yang
bersih dan sehat
Kesehatan dan
pencegahan
penyakit
dilakukan
denganpola
hidup bersih dan
sehat dimulai
dari higiene
perorangan
(personal
higiene)
Lingkungan kerja
diciptakan
secara sehat
sesuai dengan
UU tentang
keselamatan
kesehatan kerja
yang menunjang
kesehatan dan

yang ditampilkan.
Dikemukakan oleh Pender
(1982,1993,1996) yang
dibuat untuk menjadi
sebuah model yang
menyeimbangkan dengan
model perlindungan
kesehatan.
Tahap perkembangan,
pendidikan dan tingkat
pengetahuan, persepsi
tentang fungsi, faktor
emosi, spiritual
Praktik di keluarga, faktor
social ekonomi, latar
belakang budaya

Upaya substitusi yaitu


mengganti bahan-bahan
yang berbahaya dg bahanbahan yang kurang
berbahaya dg bahanbahan yg kurang
berbahaya
Ventilasi umum yaitu
mengalirkan udara
sebanyak-banyaknya
menurut perhitungan ke
dalam ruang kerja
Ventilasi keluar setempat
yaitu alat penghisap udara
dari suatu tempat kerja
tertentu
Isolasi yaitu dg cara
mengisolasi proses
perusahaan yg
membahayakan
Pakaian : alat pelindung
dalam pekerjaan dapat
berupa, kacamata, helm,
masker, sarung tangan,
sepatu, dll.
Pemeriksaan sebelum
bekerja yaitu pemeriksaan

Mengeksplorasi
Melakukan presentasi
dengan materi
pendukung dan sarana
prasarana pendukung
untuk mengidentifikasi
nilai-nilai yg
mempengaruhi
kesehatan

Mengasosiasi
Menunjukkan kelebihan
dan kekurangan masingmasing perawatan
kesehatan

Mengkomunikasi
Membuat laporan belajar
dengan membuat
makalah sederhana
mengenai materi
pembelajaran yang
dikerjakan

Mengamati
Mengamati penjelasan
mengenai upaya-upaya
peningkatan kesehatan
dan pencegahan
penyakit akibat kerja,
meliputi :
- substitusi
- ventilasi umum
- ventilasi keluar
setempat (local
exhausters)
- isolasi
- pakaian/ alat
pelindung
- pemeriksaan
sebelum bekerja
- pemeriksaan
sebelum bekerja
- pemeriksaan
kesehatan kerja
secara berkala
- penerangan
sebelum bekerja
- pendidikan
kesehatan
- lingkungan kerja
yang sehat

pencegahan
penyakit

Menjelaskan
faktor-faktor
resiko dalam
kehidupan
manusia

kesehatan pada calon


pekerja
Penerangan sebelum
bekerja bertujuan agar
pekerja mengetahui dan
mematuhi peraturan2
Pendidikan kesehatan u
keselamatan dalam
bekerja
Lingkungan kerja yang
sehat yaitu yg memenuhi
syarat kesehatan

Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai kejadian atau
kasus yang ada dengan
peningkatan kesehatan
dan pencegahan
penyakit

Mengeksplorasi
Melakukan presentasi
dengan materi
pendukung dan sarana
prasarana pendukung

Mengasosiasi
Siswa menguraikan
upaya-upaya
peningkatan kesehatan
dan pencegahan
penyakit

Mengkomunikasi
Membuat laporan belajar
dengan membuat
makalah sederhana
mengenai materi
pembelajaran yang
dikerjakan
2

Resiko terjadinya
penyakit dijelaskan
secara rinci mulai
dari proses
penuaan,
pencemaran
lingkungan, faktor
hereditas (gen)

Penuaan dini adalah


proses terlihatnya fisik
lebih tua dari usia yang
sesungguhnya
Pencemaran lingkungan
bisa terjadi karena polusi
udara, air dan tanah oleh
bahan-bahan polutan
Penyakit genetik bisa
diturunkan dari orang tua
yang menderita penyakit
kepada keturunannya

Mengamati
Mengamati penjelasan
mengenai faktor-fakor
resiko dalam kehidupan
manusia yang meliputi :
- penuaan dini
- pencemaran
lingkungan
- penyakit genetik

Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai resiko
terjadinya penyakit

Mengeksplorasi
Melakukan presentasi
dengan materi
pendukung dan sarana
prasarana pendukung

Mengasosiasi
Siswa menguraikan
faktor-faktor resiko
dalam kehidupan

Menjelaskan
dampak sakit
pada
klien/pasien dan
keluarga

Dampak sakit
pada pasien dan
keluarga dijabarkan
sesuai dengan
gangguan yang
terjadi pada
kebutuhan dasar
manusia akibat
sakit yang dialami
pasien

Orang yang sakit akan


mengalami defisit
perawatan diri karena
fisiknya lemah
Gangguan nutrisi dapat
dialami karena pada klien
yang sakit biasanya
merasa mual dan muntah
bila makan, makanan yang
merangsang pencernaan
seperti makanan pedas
dan asam
Gangguan konsep diri
dapat dialami klien karena
jenis penyakit yang diderita
klien, kurangnya dukungan
dari keluarga dan
penampilan fisik yang
kurang terawat
Ansietas/ kecemasan
biasanya dialami klien
karena tingkat keparahan
penyakit, besarnya biaya
yang harus ditanggung
oleh klien dan keluarganya

manusia
Mengkomunikasi
Membuat laporan belajar
dengan membuat
makalah sederhana
mengenai materi
pembelajaran yang
dikerjakan
Mengamati
Mengamati penjelasan
mengenai dampak
sakit pada klien/
pasien dan keluarga
antara lain :
- defisit perawatan diri
- gangguan nutrisi
- gangguan konsep diri
- Ansietas
Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai dampak sakit
pada pasien
Mengeksplorasi
Melakukan presentasi
dengan materi
pendukung dan sarana
prasarana pendukung
Mengasosiasi
Siswa menguraikan
dampak sakit pada klien
Mengkomunikasi
Membuat laporan belajar
dengan membuat
makalah sederhana
mengenai materi
pembelajaran yang
dikerjakan

NAMA SEKOLAH
: SMK KESEHATAN BALI DEWATA
MATA PELAJARAN
: KK2
KELAS/SEMESTER
: XII /1
STANDAR KOMPETENSI
: MEMAHAMI DASAR-DASAR PENYAKIT SEDERHANA YANG UMUM PADA MASYARAKAT
KODE KOMPETENSI
: 3.2.2
ALOKASI WAKTU
: 16X(2 x 40 menit)

KOMPETENSI INTI
Kompetensi Inti 1
Kompetensi Inti 2

:
:
:

Kompetensi Inti 3

Kompetensi Inti 4

KOMPETENSI
DASAR

INDIKATOR

B. 2.1 Menjelaskan
penyakit-penyakit
sistem integumen
sederhana yang
umum terjadi di
masyarakat

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Memahami,
menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan meta kognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif , serta mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan

Perjalanan
penyakit
dijelaskan secara
rinsi sesuai
dengan
patofiologi
(mekanisme
terjadinya

MATERI
PEMBELAJARAN

ptechia adalah bintik biktik


merah akibat perdarahan di
bawah kulit oleh karena
terjadi penurunan trombosit
roseola adalah bintik merah
pada kulit oleh karena
pelebaran kapiler biasanya
akibat pemakaian balsam

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

Mengamati
Mengamati penjelasan
dan memahami penyakit
apa saja yang
menyerang sistem
integument secara
sederhana. Gambaran
klinis dari penyakit

PENILAIAN

Produk
Proyek
Penilaian Diri
Sikap siswa dalam
mempratikkan
pemberian obat

Tugas/tes

ALOKASI
WAKTU
3

SUMBER
BELAJAR

Potter, P.
Perry, A.
2005. Buku
Ajar
Fundamental
Keperawatan:

penyakit )
Contoh-contoh
penyakit
sederhana sistem
integgumen
disebutkan mulai
dari definisi,
etiologi,
manifestasi klinis,
prognosis,
penatalaksanaan,
dan asuhan
keperawatan

B.2.2 Menjelaskan
penyakit penyakit
sistem gastro
intestinal sederhana
yang umum di
masyarakat

Perjalanan
penyakit
dijelaskan secara
rinsi sesuai
dengan
patofiologi
(mekanisme
terjadinya
penyakit )
Contoh-contoh
penyakit
sederhana sistem
gastrointestinal
disebutkan mulai
dari definisi,
etiologi,

echimosisi adalah
perubahan warna kulit
amenjadi merah lembayung
akibat terpapar matahari
berlangsung lama atau bara
api
hiperpigmentasi adalah
pigmen (zat warna kulit)
yang berlebihan seperti
pada ibu hamil
hipopigmentasi adalah
kekurangan seperti pada
kulit yang berwarna lain dari
kulit sekitarnya menjadi
lebih terang
gatal adalah proses
penyesuaian kulit terhadap
benda asing
kutu air adaah adanya jamur
yang menempel pada kulit
kadas, kurap disebabkan
adanya jamur
jerawat adalah akibat
interaksi factor hormonal,
genetik dan bakteri
Penyakit integument
aadalah penyakit atau
gangguan yang terjadi pada
system integument atau kulit
yang disebabkan oleh virus
atau jamur
Penyakit gastrointestinal
sederhana yang paling
umum di masyarakat
adalah penyakit maag
(gastritis), tiphus
abdominalis, peradangan
pada usus, diare,
konstipasi, dsb
Penyakit gastrointestinal
adalah penyakit yang
menyerang sistem
pencernaan dari atas
hingga bawah di karenakan
oleh berbagai faktor baik
internal maupun eksternal

sistem integumen.
Mencari literature yang
sesuai dan
mendiskusikannya
dengan kelompok.
Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai penyakit pada
system integumen
Mengeksplorasi
Melakukan presentasi
dengan materi
pendukung dan sarana
prasarana pendukung
untuk mengidentifikasi
penyakit pada system
integumen
Mengasosiasi
Menguraikan penyakit
sederhana system
integumen.
Mengkomunikasi
Membuat laporan belajar
dengan membuat
makalah sederhana
mengenai materi
pembelajaran yang
dikerjakan bersama
kelompok.

Mengamati
Mengamati penjelasan
dan memahami penyakitpenyakit gastrointestinal
sederhana yang umum di
masyarakat. Mencari
literature yang sesuai
dan mendiskusikannya
dengan kelompok.

Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai penyakit pada
system gastro intestinal

Mengeksplorasi
Melakukan presentasi
dengan materi

Pemberian tugas
mandiri, baik secara
individu maupun
kelompok

Observasi/Pengama
tan
Penilaian ini bersifat
subjektif.

Portofolio
Laporan tugas tertulis
baik individu maupun
kelompok.

Demonstrasi
Penilaian
melalui
kemampuan
penyampaian
hasil tugas di
depan kelas.

Konsep,
Proses, dan
Praktik.
Jakarta: ECG.

manifestasi klinis,
prognosis,
penatalaksanaan,
dan asuhan
keperawatan

B 2.3 Menjelaskan
penyakit-penyakit
sistem genito urinaria
sederhana yang
umum di masyarakat

Perjalanan
penyakit
dijelaskan secara
rinci sesuai
dengan
patofiologi
(mekanisme
terjadinya
penyakit )
Contoh-contoh
penyakit
sederhana sistem
genitourinaria
disebutkan mulai
dari definisi,
etiologi,
manifestasi klinis,
prognosis,
penatalaksanaan,
dan asuhan
keperawatan

pendukung dan sarana


prasarana pendukung
untuk mengidentifikasi
penyakit pada system
gastro intestinal

Mengasosiasi
Menguraikan penyakit
sederhana system gastro
intestinal.

Mengkomunikasi
Membuat laporan belajar
dengan membuat
makalah sederhana
mengenai materi
pembelajaran yang
dikerjakan bersama
kelompok.

Letak ginjal

kedudukan ginjal
diperkirakan dari
belakang mulai dari
ketinggian vertebrae
thoracalis sampai
vertebrae lumbalis ke
tiga

setiap ginjal
mempunyai : panjang
6 - 7,5 cm
tebal 1,5 2,5 cm
Fungsi ginjal

mengatur
keseimbangan cairan
tubuh

pengaturan
konsentrasi garam
dalam darah &
keseimbangan asam
basa ekskresi bahan
buangan dan hasil
metabolisme

fungsi hormonal dan


metabolisme
infeksi saluran kencing
terdiri dari Pielonefritis (ISK
atas) dan Cystitis, uretritis
(ISK Bawah)
gagal ginjal terdiri dari gagal

Mengamati
Mengamati penjelasan
dan memahami letak
ginjal dan fungsi ginjal
yang meliputi letak ginjal
serta fungsi ginjal.
Mencari literature yang
sesuai dan
mendiskusikannya
dengan kelompok.

Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai penyakit pada
system genito urinaria

Mengeksplorasi
Melakukan presentasi
dengan materi
pendukung dan sarana
prasarana pendukung
untuk mengidentifikasi
macam-macam
penyakit-penyakit
system genito urinaria
sederhana yang umum
di masyarakat :
Infeksi saluran kencing
Gagal ginjal

Mengasosiasi
Menguraikan penyakit

ginjal akut dan gagal ginjal


kronis

B.2.4 Menjelaskan
penyakit-penyakit
sistem respiratori
sederhana yang
umum terjadi di
masyarakat

Perjalanan
penyakit
dijelaskan secara
rinsi sesuai
dengan
patofiologi
(mekanisme
terjadinya
penyakit )
Contoh-contoh
penyakit
sederhana sistem
integgumen
disebutkan mulai
dari definisi,
etiologi,
manifestasi klinis,
prognosis,
penatalaksanaan,
dan asuhan
keperawatan

Asma adalah penyempitan


saluran pernafasan yang
biasanya disebabkan oleh
alergidan dapat
memperparah keadaan
pada saat terjadi
peningkatan atau
penurunan suhu
Bromkitis adalah radang
pada bronkus atau cabang
batang tenggorok akibat
infeksi
TBC disebabkan oleh
mikrobakterium tuberculosa
Kanker paru
Influenza adalah penyakit
yang disebabkan oleh virus
influenza dengan gejala
bersin bersin, demam dan
pilek\
Pnemonia adalah
peradangan pada paru
paru yang sebagian
alveolus terdapat cairan
yang berlebih
Penyakit respiratori adalah
penyakit yang menyerang
sistem pernafasan

sederhana system genito


urinaria

Mengkomunikasi
Membuat laporan belajar
dengan membuat
makalah sederhana
mengenai materi
pembelajaran yang
dikerjakan bersama
kelompok.

B..2.5 Menjelaskan

Perjalanan

Mengamati
Mengamati penjelasan
dan memahami l
penyakit apa saja yang
menyerang system
respiratori secara
sederhana. Mencari
literature yang sesuai
dan mendiskusikannya
dengan kelompok.
Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai penyakit pada
system respiratori
sederhana yang umum
terjadi di masyarakat
Mengeksplorasi
Melakukan presentasi
dengan materi
pendukung dan sarana
prasarana pendukung
untuk mengidentifikasi
gejala gejala awal
timbulnya penyakit
sistem respiratori yang
sederhana
Mengasosiasi
Menguraikan penyakit
sederhana system
respiratori
Mengkomunikasi
Membuat laporan belajar
dengan membuat
makalah sederhana
mengenai materi
pembelajaran yang
dikerjakan bersama
kelompok.

penyakit-penyakit
sistem kardio vaskuler
sederhana yang
umum terjadi di
masyarakat

penyakit
dijelaskan secara
rinsi sesuai
dengan
patofiologi
(mekanisme
terjadinya
penyakit )
Contoh-contoh
penyakit
sederhana sistem
kardiovaskuler
disebutkan mulai
dari definisi,
etiologi,
manifestasi klinis,
prognosis,
penatalaksanaan,
dan asuhan
keperawatan

Penyakit kardiovaskuler
sederhana yang umum di
masayarakat adalah
penyakit jantung koroner,
atherosklerosis
Penyakit kardiovaskuler
adalah penyakit yang
menyebabkan gangguan
pada sistem peredaran
darah jantung

B.2 .6Menjelaskan
penyakit-penyakit
sistem persyarafan
sederhana yang
umum terjadi di
masyarakat

Perjalanan
penyakit
dijelaskan secara
rinsi sesuai
dengan
patofiologi
(mekanisme
terjadinya
penyakit )
Contoh-contoh
penyakit
sederhana sistem
persyarafan
disebutkan mulai
dari definisi,
etiologi,
manifestasi klinis,

Penyakit persyarafan
sederhana yang umum di
masayarakat adalah
penyakit epilepsi dan
kejang
Penyakit persyarafan
adalah penyakit neurologi
yang menyerang otak dan
pusat kesadaran sehingga
pasien yang menderitanya
biasanya mengalami
penurunan kesadaran

Mengamati
Mengamati penjelasan
dan memahami system
kardiovaskuler
sederhana yang umum di
masyarakat. Mencari
literature yang sesuai
dan mendiskusikannya
dengan kelompok.
Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai penyakit pada
system kardio vaskuler
sederhana yang umum
terjadi di masyarakat
Mengeksplorasi
Melakukan presentasi
dengan materi
pendukung dan sarana
prasarana pendukung
Mengasosiasi
Menguraikan penyakit
sederhana system kardio
vaskuler
Mengkomunikasi
Membuat laporan belajar
dengan membuat
makalah sederhana
mengenai materi
pembelajaran yang
dikerjakan bersama
kelompok.

Mengamati
Mengamati penjelasan
dan memahami system
persayarafan sederhana
yang umum di
masyarakat. Mencari
literature yang sesuai
dan mendiskusikannya
dengan kelompok.

Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai penyakit pada
system persayarafan
sederhana yang umum
terjadi di masyarakat

prognosis,
penatalaksanaan,
dan asuhan
keperawatan

B. 2.7 Menjelaskan
penyakit-penyakit
sistem resproduksi
sederhana yang
umum terjadi di
masyarakat

Perjalanan
penyakit
dijelaskan secara
rinsi sesuai
dengan
patofiologi
(mekanisme
terjadinya
penyakit )
Contoh-contoh
penyakit
sederhana sistem
integgumen
disebutkan mulai
dari definisi,
etiologi,
manifestasi klinis,
prognosis,
penatalaksanaan,
dan asuhan
keperawatan

Mengeksplorasi
Melakukan presentasi
dengan materi
pendukung dan sarana
prasarana pendukung

Mengasosiasi
Menguraikan penyakit
sederhana system
persayarafan

Mengkomunikasi
Membuat laporan belajar
dengan membuat
makalah sederhana
mengenai materi
pembelajaran yang
dikerjakan bersama
kelompook

Syphilis adalah penyakit


yang sangat berbahaya dan
fatal. Ditandai dengan
kelainan kulit yang tidak
nyeri. Penularan dapat
melalui kontak dengan
penderita. Sifilis dapat
menimbulkan komplikasi
pada jantung, otak, dan
korda spinalis
Gonorrhea adalah salah
satu penyakit sistem
reproduksi yang paling
umum dan dapat
disembuhkan. Dapat
ditularkan melalui hubungan
seksual, anal ataupun oral.

Mengamati
Mengamati penjelasan
dan memahami
penyebab, tanda dan
gejala, dan cara
penularan penyakit
Gonorrhea dan Syphilis.
Mencari literature yang
sesuai dan
mendiskusikannya
dengan kelompok.
Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai penyakit pada
system resproduksi
sederhana yang umum
terjadi di masyarakat
Mengeksplorasi
Melakukan presentasi
dengan materi
pendukung dan sarana
prasarana pendukung
Mengasosiasi
Menguraikan penyakit
sederhana system
resproduksi
Mengkomunikasi
Membuat laporan belajar
dengan membuat
makalah sederhana

mengenai materi
pembelajaran yang
dikerjakan bersama
kelompok

NAMA SEKOLAH
MATA PELAJARAN
KELAS/SEMESTER
STANDAR KOMPETENSI
KODE KOMPETENSI
ALOKASI WAKTU

:
:
:
:
:
:

KOMPETENSI INTI
Kompetensi Inti 1
Kompetensi Inti 2

:
:
:

Kompetensi Inti 3

Kompetensi Inti 4

KOMPETENSI
DASAR

Menjelaskan
tindakan
peningkatan
kesehatan dan
pencegahan
penyakit

SMK KESEHATAN BALI DEWATA


KK3
X/2
MEMAHAMI PENINGKATAN KESEHATAN DAN PELAYANAN KESEHATAN UTAMA
3.2.3
16 (2 X 40 menit)

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Memahami,
menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan meta kognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif , serta mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan

INDIKATOR
Tindakan
peningkatan
kesehatan dan
pencegahan
penyakit
dijelaskan

MATERI
PEMBELAJARAN
Promkes adalah tindakan
pemberian pendidikan
pada masyarakat, yang
meliputi : promosi
kesehatan intensif,dll
Perlindungan umum dan

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

Mengamati
Mengamati penjelasan
mengenai promosi
kesehatan,
perlindungan umum dan
perlindungan khusus

PENILAIAN

Produk
Proyek
Penilaian Diri
Sikap siswa dalam
mempratikkan
pemberian obat

TM
8

ALOKASI WAKTU
PS

PI

SUMBER
BELAJAR
Potter, P.
Perry, A.
2005. Buku
Ajar
Fundamental

secara rinci
Promosi
kesehatan
dilakukan sesuai
dengan sasaran
yang dijadikan
obyek
peningkattan
kesehatan
Diagnosis dini
dirumuskan
setelah
dilakukan
pengkajian
secara lengkap
kepada pasien

Menjelaskan
tindakan
pelayanan
kesehatan
utama

Pelayanan
kesehatan dan
keperawatan
dilakukan
kepada seluruh
keluarga sesuai
cakupan
pelayanan
kesehatan yaitu
promotif,
preventive, dan
curative

perlindungan khusus
terhadap penyakit adalah
perlindungan yang
diberikan pada kelompokkelompok tertentu, yang
meliputi : peningkatan
hygiene perseorangan, dll

Perlindungan umum dan


perlindungan khusus
terhadap penyakit adalah
perlindungan yang
diberikan pada kelompokkelompok tertentu, yang
meliputi : peningkatan
hygiene perseorangan, dll
Diagnosis dini &
penanganan yang tepat
terhadap penyakit dengan
cara penemuan kasus
sedini mungkin dll
Pelayanan kesehatan &
keperawatan diarahkan
untuk membantu seluruh
keluarga dalam

terhadap penyakit,
diagnosis dini dan
penanganan penyakit
yang tepat. Mencari
literature yang sesuai
dan mendiskusikannya
dengan kelompok.

Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai tindakan
peningkatan kesehatan
dan pencegahan
penyakit

Mengeksplorasi
Melakukan presentasi
dengan materi
pendukung dan sarana
prasarana pendukung
untuk
Mengasosiasi
Menunjukkan kelebihan
dan kekurangan
masing-masing tindakan
peningkatan kesehatan

Mengkomunikasi
Membuat laporan
belajar dengan
membuat makalah
sederhana mengenai
materi pembelajaran
yang dikerjakan
bersama kelompok.

Mengamati
Mengamati penjelasan
mengenai pelayanan
kesehatan dan
keperawatan. Cakupan
pelayanan kesehatan
dan keperawatan.
Mencari literature yang
sesuai dan
mendiskusikannya
dengan kelompok.

Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai tindakan
peningkatan kesehatan
utama

Keperawatan:
Konsep,
Proses, dan
Praktik.
Jakarta:
ECG.

Tugas/tes
Pemberian tugas
mandiri, baik secara
individu maupun
kelompok

Observasi/Pengama
tan
Penilaian ini bersifat
subjektif.

Portofolio
Laporan tugas tertulis
baik individu maupun
kelompok.

Demonstrasi
Penilaian
melalui
kemampuan
penyampaian
hasil tugas di
depan kelas.

produktivitas & kesehatan


Cakupan pelayanan
kesehatan & keperawatan
lebih luas & u
meningkatkan kesehatan

Mengeksplorasi
Melakukan presentasi
dengan materi
pendukung dan sarana
prasarana pendukung u
Mengasosiasi
Menguraikan cakupan
pelayanan kesehatan
dan keperawatan

Mengkomunikasi
Membuat laporan
belajar dengan
membuat makalah
sederhana mengenai
materi pembelajaran
yang dikerjakan
bersama kelompok.

NAMA SEKOLAH
: SMK KESEHATAN BALI DEWATA
MATA PELAJARAN
: KK4
KELAS/SEMESTER
: X/2
STANDAR KOMPETENSI
: MEMAHAMI DASAR PEMBERIAN OBAT
KODE KOMPETENSI
: 3.2.4
ALOKASI WAKTU
: 16X (2 x 40 menit)

KOMPETENSI INTI
Kompetensi Inti 1
Kompetensi Inti 2

:
:
:

Kompetensi Inti 3

Kompetensi Inti 4

KOMPETENSI
DASAR

INDIKATOR

B.4.1 Menjelaskan
nomenklatur dan

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Memahami,
menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan meta kognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif , serta mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan

Obat oral

MATERI
PEMBELAJARAN

Definisi obat oral adalah

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

Mengamati
Mengamati penjelasan

PENILAIAN

Produk
Proyek

ALOKASI
WAKTU
8

SUMBER
BELAJAR

Potter, P.
Perry, A.

bentuk obat oral

B.4.2 Menjelaskan
faktor yang
mempengaruhi kerja
obat

dijelaskan
mulai dari
definisi, fungsi,
bentuk, serta
peredaranya di
masayarakat
Bentuk-bentuk
obat di gambar
dan dijelaskan
perbedaannya

Interaksi obat dengan


tubuh dijelaskan
secara rinci
Dosis dan frekuensi
memakan obat ditakar
sesuai dengan tingkat
usia dan tingkat
keparahan penyakit

obat yang cara


memasukkannya melalui
mulut hingga di absorbsi
seperti pada proses
pencernaan manusia
Bentuk obat oral :
Tablet adalah sediaan
farmasi yang padat,
berbentuk bundar
pipih atau cembubg
rapat
Serbuk adalah
merupakan bentuk
obat kering yang
biasanya diberikan
pada anak-anak. Bisa
disebut dengan puyer
Drasi dan kaplet adalah
bemtuk tablet yang
dibungkus dengan
lapisan gula dan
biasanya diberi zat
warna yang menarik
Kapsul adalah obat yang
dimasukkan dalam
suatu wadah yang
disebut cangkang

Struktur obat
mempengaruhi kerja obat
di dalam tubuh. Semakin
padat dan kompeks
susunan kimianya semakin
lama pula proses
absorbsinya dalam tubuh
Dosis merupakan
ukuran/takaran obat,
biasanya disesuaikan
dengan tingkat usia dan
tingkat keparahan penyakit
pasien. Dosis yang
berlebih membuat tubuh
tidak mampu mengolah
sehingga efeknya akan
menimbulkan kondisi yang
fatal (over dosis)

mengenai nomenklatur
dan bentuk obat oral.
Mencari literature yang
sesuai dan
mendiskusikannya
dengan kelompok.
Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai nomenklatur
dan bentuk obat oral
Mengeksplorasi
Melakukan presentasi
dengan materi
pendukung dan sarana
prasarana pendukung
untuk mengidentifikasi
obat-obat bebas yang di
masyarakat
Mencoba menggambar
bentuk-bentuk obat oral
Mengasosiasi
Menunjukkan kelebihan
dan kekurangan
masing-masing obat
Mengkomunikasi
Membuat laporan
belajar dengan
membuat makalah
sederhana mengenai
materi pembelajaran
yang dikerjakan
bersama kelompok.

Mengamati
Mengamati penjelasan
mengenai faktor-faktor
yang mempengaruhi
kerja obat. Mencari
literature yang sesuai
dan mendiskusikannya
dengan kelompok.

Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai cara
menghitung dosis dan
frekuensi obat

Mengeksplorasi
Mencoba menghitung
takaran obat dalam

2005. Buku
Ajar
Fundamental
Keperawatan:
Konsep,
Proses, dan
Praktik.
Jakarta: ECG.

Penilaian Diri
Sikap siswa dalam
mempratikkan
pemberian obat
Tugas/tes
Pemberian tugas
mandiri, baik secara
individu maupun
kelompok
Observasi/Pengama
tan
Penilaian ini bersifat
subjektif.
Portofolio
Laporan tugas tertulis
baik individu maupun
kelompok.
Demonstrasi
Penilaian
melalui
kemampuan
penyampaian
hasil tugas di
depan kelas.

B. 4.3 Menjelaskan
kemampuan
memberikan obat oral

Pemberian obat oral


dilakukan pada pasien
yang sadar dan tidak
mengalami gangguan
lambung sesuai
dengan order
pengobatan

Mekanisme kerja
obat oral dijelaskan
berdasarkan bentukbentuk obat oral

Obat oral merupakan


cara pemberian obat yang
paling praktis, mudah,
aman bila dibandingkan
dengan pemberian obat
melalui injeksi
Pada pemberian obat
oral, obat akan
dimasukkan ke dalam
mulut, dari mulut obat
akan turun menyusuri
saluran pencernaan
(lambung, usus halus,
usus besar,). Di dalam
saluran ini obat akan larut
oleh enzym-enzym yang
ada di dalam saluran
pencernaan dan akan
diserap oleh bagianbagian tubuh (diabsorbsi)

oplosan (injeksi) dan


dalam contoh kemasan
obat bebas

Mengasosiasi
Menunjukkan kelebihan
dan kekurangan
masing-masing struktur
obat

Mengkomunikasi
Membuat laporan
belajar dengan
membuat makalah
sederhana mengenai
materi pembelajaran
yang dikerjakan
bersama kelompok.

Mengamati
Mengamati penjelasan
mengenai kelebihan
obat oral dibandingkan
dengan pemberian obat
yang lain(mis;
parenteral). Mencari
literature yang sesuai
dan mendiskusikannya
dengan kelompok.
Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai mekanisme
kerja obat oral yang
memalui sistem
pencernaan
Mengeksplorasi
Melakukan presentasi
dengan materi
pendukung dan sarana
prasarana pendukung
Mengasosiasi
Menguraikan cara
meberikan obat melalui
oral
Mengkomunikasi
Mengajak siswa untuk
melakukan demonstrasi
secara bergilir dengan
pendekatan secara
nyata terhadap kondisi
lapangan (role play).

NAMA SEKOLAH
: SMK KESEHATAN BALI DEWATA
MATA PELAJARAN
: KK5
KELAS/SEMESTER
: XII /1
STANDAR KOMPETENSI
: MEMAHAMI KEMAMPUAN INTERPERSONAL DAN MASSA
KODE KOMPETENSI
: 3.2.5

ALOKASI WAKTU

: 16x (2x 40 menit)

KOMPETENSI INTI
Kompetensi Inti 1
Kompetensi Inti 2

:
:
:

Kompetensi Inti 3

Kompetensi Inti 4

KOMPETENSI
DASAR

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Memahami,
menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan meta kognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif , serta mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan
INDIKATOR

MATERI
PEMBELAJARAN

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

PENILAIAN

Produk

ALOKASI
WAKTU
2

SUMBER
BELAJAR

Potter, P.

Komunikasi
teraupetik dilakukan
berdasarkan
rentang usia dari
pasien
Komunikasi
teraupetik ditujuan
untuk menbina
hubungan saling
percaya dengan
pasien sesuai
dengan etika
keperawatan

B.5.1 Menjelaskan
berbagai tingkatan
komunikasi

B.5.2 Menjelaskan
proses komunikasi

Proses komunikasi
dijelaskan secara
detail mulai dari prainteraksi,
orientasi/perkenalan
, fase kerja,
terminasi
Tahap-Tahap
komunikasi mulai
dari Pra-Interaksi,
Orientasi/perkenala
n, Fase Kerja,
Terminasi dilakukan

Tingkatan komunikasi
didasarkan pada rentang
usia dmulai dari rentang
usia anak-anak hingga
dewasa untuk membina
hubungan saling
percaya.
Tujuannya akan terbina
rasa saling percaya
antara pasien dan
keluarga dengan tenaga
kesehatan sehingga
tindakan keperawatan
yang dilakukan dapat
optimal

Proses komunikasi dalam


keperawatan terdiri dari
berbagai proses / fase
diantaranya
Prainteraksi merupakan
tahap awal dalam
melakukan komunikasi
dimulai sebelum
kontak pertama
dengan klien. Perawat
mengeksplorasi
perasaan dan
fantasidan analisa

Mengamati
Mengamati penjelasan
mengenai berbagai
tingkatan komunikasi
dalam membina
hubungan saling percaya
dengan pasien. Mencari
literature yang sesuai
dan mendiskusikannya
dengan kelompok.

Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai Komunikasi
teraupetik dilakukan
berdasarkan rentang usia
dari pasien

Mengeksplorasi
Melakukan presentasi
dengan materi
pendukung dan sarana
prasarana pendukung
Mengasosiasi
Menunjukkan kelebihan
dan kekurangan
pendekatan masingmasing tingkatan
komunikasi

Mengkomunikasi
Membuat laporan belajar
dengan membuat
makalah sederhana
mengenai materi
pembelajaran yang
dikerjakan bersama
kelompok.

Mengamati
Mengamati penjelasan
mengenai fase fase
komunikasi terapeutik

Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai fase fase
komunikasi terapeutik

Mengeksplorasi
Melakukan presentasi
dengan materi
pendukung dan sarana

Perry, A.
2005. Buku
Ajar
Fundamental
Keperawatan:
Konsep,
Proses, dan
Praktik.
Jakarta: ECG.

Proyek
Penilaian Diri
Sikap siswa dalam
mempratikkan
pemberian obat
Tugas/tes
Pemberian tugas
mandiri, baik secara
individu maupun
kelompok
Observasi/Pengama
tan
Penilaian ini bersifat
subjektif.
Portofolio
Laporan tugas tertulis
baik individu maupun
kelompok.
Demonstrasi
Penilaian
melalui
kemampuan
penyampaian
hasil tugas di
depan kelas.

B. 5.3 Menjelaskan
bentuk-bentuk
komunikasi

sesuai dengan
ketetapan yang
telah ditentukan
Sarana komunikasi
dan
Hambatan yang
mungkin timbul dan
cara untuk
mengatasi
hambatan yang
mengganggu
proses komunikasi

Komunikasi
diterapkan
berdasarkan
elemen-elemen
komunikasi agar
tercapai tujuan
komunikasi yang
Komunikasi

kekuatan profesional
diri, perawat juga harus
mendapatkan data
tentang klien dan
merencanakan
pertemuan pertama
Perkenalan / orientasi
merupakan fase
pertemuan dengan
klien. Perawat harus
mengkaji alasan klien
meminta pertolongan,
buna hubungan salling
percaya, perawat juga
harus mengidentifikasi
masalah klien
Perkenalan / orientasi
merupakan fase
pertemuan dengan
klien. Perawat harus
mengkaji alasan klien
meminta pertolongan,
buna hubungan salling
percaya, perawat juga
harus mengidentifikasi
masalah klien
Terminasi merupakan
fase yang sangat sulit
dan penting dalam
hubungan terapeutik,
rasa percaya dan
hubungan intim
terapeutik sudah
terbina dan berada
pada tingkat optimal.
Pada fase ini terjadi
perasaan kehilanagn
dan perpisahan antara
perawat dengan klien
Dalam setiap komunikasi
harus memuat elemen
elemen komunikasi
diantaranya pengiriman
pesan, penerima pesan,
pesan, media dan umpan
balik yang bertujuan untuk
tercapainya komunikasi,
pesan adalah salah satu

prasarana pendukung
Mengasosiasi
Mampu menyebutkan
contoh komunikasi
dalam fase fase
komunikasi

Mengkomunikasi
Membuat laporan belajar
dengan membuat
makalah sederhana
mengenai materi
pembelajaran yang
dikerjakan bersama
kelompok.

Mengamati
Mengamati penjelasan
mengenai bentuk
bentuk komunikasi

Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai bentuk

dilakukan kepada
pasien secara
verbal dan non
verbal
Komunikasi
delakukan dengan
vokal, gerakan,
sentuhan sesuai
dengan standart

B. 5.4 Menjelaskan
faktor-faktor yang
mempengaruhi
komunikasi

Komunikasi
teraupetik dilakukan
dengan
memperhatikan
rentang usia, latar
belakang, tingkat
pendidikan,
lingkungan, kondisi
emosional, kondisi
fisik, konsep diri,
jumlah komunikan,
dan media

elemen komunikasi yang


terbagi atas dua bentuk
komunikas yaitu
Komunikasi verbal
merupakan komunikasi
yang dilakukan secara
langsung oleh dua
orang atau lebih dan
tujuan komunikasi
dapat secara langsung
Komunikasi secara non
verbal merupakan
komunikasi yang
ditentukan oleh
Vokal : nada, keras,
kualitas suara, yang
menggambarkan
suasana emosi
Gerakan : reflek, postur,
ekspresi muka,
gerakan yang berulang
sebagai suasana hati
Sentuhan, tetapi dalam
pelaksanaanny harus
memperhatikan faktor
budaya dan kebiasaan
Dalam melakuakn komunikasi
terapeutik terdapat faktor
faktor yang mempengaruhi
komunikasi diantaranya
Usia, rentang usia
sangat berbeda dalam
menentukan cara
berkomunikasi yang
tepat, hal ini
berkembangn sesuai
dengan tahapan
pertumbuhan dan
perkembanagn manusia
Latar belakang budaya,
budaya atau kebiasaan
dalam suatu kehidupan
dapat mempengaruhi
proses komunikasi
karena harus terdapat
banyak penyesuaian
komunikator terhadap

bentuk komunikasi
Mengeksplorasi
Melakukan presentasi
dengan materi
pendukung dan sarana
prasarana pendukung
Mengasosiasi
Mampu menyebutkan
contoh bentuk bentuk
komunikasi

Mengkomunikasi
Mengajak siswa untuk
melakukan demonstrasi
secara bergilir dengan
pendekatan secara
nyata terhadap kondisi
lapangan (role play).
Mempraktekkan bentuk
komunikasi non verbal

Mengamati
Mengamati penjelasan
mengenai faktor faktor
yang mempengaruhi
komunikasi. Memahami
faktor faktor yang
paling banyak terdapat
dalam proses komunikasi

Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai komunikasi
teraupetik yang dilakukan
dengan memperhatikan
rentang

Mengeksplorasi
Melakukan presentasi
dengan materi
pendukung dan sarana
prasarana pendukung
Mengasosiasi

suatu budaya atau


kebiasaan dimana
komunikator tersebut
melakuakn komunikasi
terapeutik, seperti
bahasa, tingkah laku
masyarakat, dan gaya
hidup
Tingkat pendidikan,
pendidikan tinggi dan
rendah mempunyai
perbedaan yang pasti
dalam menetukan
bagaimana
berkomunikasi terapeutik
yang terkait dengan
pengalaman dan ilmu
yang didapat serta
interaksi dengan
komunikator
komunikator yang
berbeda
Lingkuangan, lingkungan
tempat tinggal memberi
kita gambaran dan
kebiasaan dalam
membentuk dan
menentkan bagaimana
harus berkomunikasi
Kondisi emosional,
suasana hati atau ti
ngkat emosi yang
merangsang untuk
berkurangnya fokus
individu terhadap
komunikasi yang akan
dilakuakan
Kondisi fisik,
Konsep diri, keyakinan
dan pendirian individu
akan mempengaruhi
karakter, kemampuan,
ide dan tujuan
berhubungan dengan
orang lain atau
komunikasi terapeutik
Jumlah komunikan,
jumalah komunikan yang
terlalu melebihi batas

Mampu menguraikan
mengenai faktor faktor
yang mempengaruhi
komunikasi

Mengkomunikasi
Membuat laporan belajar
dengan membuat
makalah sederhana
mengenai materi
pembelajaran yang
dikerjakan bersama
kelompok.

B. 5.5 Mendiskusikan
komunikasi terapeutik

Komunikasi
teraupetik dilakukan
dengan
berdasarkan teknik
dan cara yang
sudah ditetapkan
Teknik komunikasi
teraupetik dilakukan
dengan
memperhatikan
kondisi kesehatan
dan faktor-faktor
yang
mempengaruhi
Cara-cara
berkomunikasi
teraupetik
diterapkan sesuai
dengan etika
keperawatan yang
telah ditetapkan

akan dapat menghambat


tercapinya tujuan
komikasi terapeutik
Media, bantuan dalam
berkomunikasi untuk
mencapai tujuan
komunikasi terapeuitk
secara maksimal

Dalam melakukan komunikasi


terapeutik harus
memperhatikan beberapa
teknik atau cara agar
komunikasi atau tujuan yang
disampaikan tercapai, teknik
komunikasi antara lain :
mendengar (listening)
merupakan dasar
utama dalam setiap
dilakukannya
komunikasi
pertanyaan terbuka
(brond opening),
memberi kesempatan
untuk memilih atau
penawaran bantuan
seperti apa yang akan
kita bicarakan hari ini?,
apakah yang bisa saya
bantu?
mengulang (restating),
mengulang pokok
pikiran yang
diungkapkan klien,
bertujuan untuk
menguatkan ungkapan
perasaan klien
klasifikasi, dilakuakn bila
terjadi keraguan , tidak
jelas atau tidak
mendengar atau klien
malu mengungkapkan
informasi atau informasi
yang diperoleh kurang
lengkap
refleksi, refleksi isi dan
refleksi perasaan
memfokuskan,

Mengamati
Mengamati penjelasan
mengenai komunikasi
terapeutik
Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai teknik dan
cara komunikasi
terapeutik

Mengeksplorasi
Mencoba merangkai
percakapan dengan
berpedoman pada teknik
dan cara komunikasi
terapeutik
Mengasosiasi
Menunjukkan kelebihan
dan kekurangan
pendekatan masingmasing proses
komunikasi.

Mengkomunikasi
Mengajak siswa untuk
melakukan demonstrasi
secara bergilir dengan
pendekatan secara
nyata terhadap kondisi
lapangan (role play).

B. 5.6 Menjelaskan
bantuan dalam
berkomunikasi

Komunikasi
teraupetik
diterapkan melalui
beberapa bentuan
meliputi media, cara
atau gaya dari
komunikator,

membantu klien bicara


pada topik yang telah
dipilih dan yang penting
membagi persepsi,
meminta pendapat klien
tentang hal yang
perawat rasakan dan
pikirkan
identifikasi,
saran, mencari alternatif
ide untuk pemecahan
masalah
Bantuan yang
digunakan dalam
melakukan komunikasi
terapeutik diantaranya
media yang digunakan
meliputi media
elektronik, media cetak,
media audiovisual
Cara atau gaya
komunikator dalam
berkomunikasi,
merupakan cara
komunikan dalam
mengeksplorasi
perasaan, pikiran dan
perbuatan
Cara atau gaya
komunikator dalam
berkomunikasi,
merupakan cara
komunikan dalam
mengeksplorasi
perasaan, pikiran dan
perbuatan

Mengamati
Mengamati penjelasan
mengenai bantuan
bantuan dalam
berkomunikasi. Mencari
literature yang sesuai
dan mendiskusikannya
dengan kelompok.
Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai kejadian atau
hambatanyang ada
dalam nberkomunikasi
Mengeksplorasi
Melakukan presentasi
dengan materi
pendukung dan sarana
prasarana pendukung
untuk mengidentifikasi
bantuan yang paling
tepat pada klien dalam
komunikasi terapeutik
Mengasosiasi
Menunjukkan kelebihan
dan kekurangan masingmasing cara atau gaya
komunikator dalam
berkomunikasi
Mengkomunikasi
Mengajak siswa untuk
melakukan demonstrasi
secara bergilir dengan
pendekatan secara
nyata terhadap kondisi
lapangan (role play).

NAMA SEKOLAH
: SMK KESEHATAN BALI DEWATA
MATA PELAJARAN
: KK6
KELAS/SEMESTER
: XII/1
STANDAR KOMPETENSI
: MEMAHAMI PRINSIP PRINSIP PERKEMBANGAN MANUSIA
KODE KOMPETENSI
: 3.2.6
ALOKASI WAKTU
: 16 x (2X40 menit)

KOMPETENSI INTI
Kompetensi Inti 1
Kompetensi Inti 2

:
:
:

Kompetensi Inti 3

Kompetensi Inti 4

KOMPETENSI

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Memahami,
menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan meta kognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif , serta mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan

INDIKATOR

MATERI

KEGIATAN

PENILAIAN

ALOKASI

SUMBER

DASAR

PEMBELAJARAN

PEMBELAJARAN

WAKTU

BELAJAR

TM PS PI

Menjelaskan
teori
pertumbuhan
dan
perkembangan
manusia

Perkembangan
manusia
disebutkan secara
jelas meliputi
perkembangan
koginitif,
perkembangan
psikososial,
perkembangan
psikoseksual,
perkembangan
psikomoral
Tahap-tahap dalam
setiap
perkembangan
manusia dijelaskan
menurut para ahli

Menjelaskan
tahap
pertumbuhan
dan
perkembangan
manusia

Perkembangan
fisik manusia
dijelaskan dari
keadaan zigot
sampai dewasa
Perkembangan
manusia/ janin
digambar dari

Perkembangan kognitif
manusia menurut Piaget
terdiri dari berapa tahap
yaitu tahap sensorimotor,
tahap praoperasional,
tahap bedah konkret dan
bedah formal
Perkembangan
psikoseksual menurut
Sigmund Freud terdiri dari
beberapa tahap yaitu
tahap oral, tahap anal,
tahap phalik, tahap laten,
tahap genital
Perkembangan
psikososial menurut
Erikson terdiri dari
beberapa tahap percaya
vs tidak percaya, tahap
kemandirian vs percaya
dan ragu, tahap inisiatif vs
rasa bersalah, tahap rajin
vs rendah diri, tahap
identitas vs kehilangan
peran, tahap keintiman vs
pemisahan, tahap
generasi vs penghentian,
tahap integritas vs
keputusasaan
Perkembangan psikomoral
menurut Kolhberg terdiri
dari tingkat
prakonvensional, tahap
konvensional, tahap pasca
konvensional, otonom
ayau prinsipil
Perkembangan fisik
konsepsi terdiri dalam
beberapa trimester,
perkembanagn kognitif
terhadap pemenuhan
kebutuhan oksigen dan
nutrisi, perkembangan
psikososial terkait dalam

Mengamati
Mengamati penjelasan
mengenai teori
pertumbuhan dan
perkembangan
manusia. Mencari
literature yang sesuai
dan mendiskusikannya
dengan kelompok.

Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai teori
pertumbuhan dan
perkembangan
manusia

Mengeksplorasi
Melakukan presentasi
dengan materi
pendukung dan sarana
prasarana pendukung
Mengasosiasi
Menyebutkan tahapan
perkembangan menurut
beberapa ahli
Mengkomunikasi
Membuat laporan
belajar dengan
membuat makalah
sederhana mengenai
materi pembelajaran
yang dikerjakan
bersama kelompok.

Produk
Proyek
Penilaian Diri
Sikap siswa dalam
mempratikkan
pemberian obat
Tugas/tes
Pemberian tugas
mandiri, baik secara
individu maupun
kelompok
Observasi/Pengama
tan
Penilaian ini bersifat
subjektif.
Portofolio
Laporan tugas tertulis
baik individu maupun
kelompok.
Demonstrasi
Penilaian
melalui
kemampuan
penyampaian
hasil tugas di
depan kelas.

Mengamati
Mengamati penjelasan
mengenai tahapan
pertumbuhan dan
perkembangan
manusia dari pada
masa konsepsi dampai

Potter, P.
Perry, A.
2005. Buku
Ajar
Fundamental
Keperawatan:
Konsep,
Proses, dan
Praktik.
Jakarta: ECG.

Menjelaskan
tentang
konsepsi

perkembangan
intrauteri sampai
ekstrauteri
Perkembangan
manusia dari
neonatus sampai
lansia dijelaskan
sesuai dengan
tahap-tahap
perkembangan fisik

Konsep tentang
konsepsi dijelaskan
secara detail mulai
dari coitus/
bersenggama
sampai
terbentuknya zigot
Proses reproduksi
manusia digambar
secara lengkap
sesuai dengan

kondisi lingkungn sekitar


Transisi kehidupan
intrauteri ke ekstrauteri
menjelaskan tentang
perkembangan fisik, dan
psikososial pada masa
kelahiran
Neonatus lansia terjadi
perkembangan fisik,
kognitif serta psikososial

dengan lansia. Mencari


literature yang sesuai
dan mendiskusikannya
dengan kelompok.

Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai tahapan
pertumbuhan dan
perkembangan
manusia dari pada
masa konsepsi dampai
dengan lansia

Mengeksplorasi
Melakukan presentasi
dengan materi
pendukung dan sarana
prasarana pendukung
untuk mengidentifikasi
pasien sesuai dengan
tahapan pertumbuhan
dan perkembangannya
Mengasosiasi
Menguraikan tahapan
pertumbuhan dan
perkembangan
manusia dari pada
masa konsepsi dampai
dengan lansia.

Mengkomunikasi
Membuat laporan
belajar dengan
membuat makalah
sederhana mengenai
materi pembelajaran
yang dikerjakan
bersama kelompok.

Konsepsi merupakan
pertemuan inti ovum
dengan inti spermatozoa
disebut konsepsi atau
fertilisasi dan membentuk
zigot
Proses konsepsi
berlangsung mulai dari
ovum yang dilepaskan
dalam proses ovulasi
diliputi oleh korona radiata
yang mengandung
persediaan nutrisi, pada

Mengamati
Mengamati penjelasan
mengenai konsepsi

Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai konsepsi

Mengeksplorasi
Melakukan presentasi
dengan materi
pendukung dan sarana
prasarana pendukung
untuk mengidentifikasi

Menjelaskan
proses
kelahiran

Proses kelahiran
dijelaskan sesuai
dengan tahapan
persalinan
meliputi Kala 1,
Kala 2, Kala 3
Proses persalinan
disiapkan alatalatnya sesuai
dengan ketentuan
dan standart
untuk
keselamatan ibu
dan anak
Komplikasi
persalinan akibat

ovum dijumpai inti dalam


bentuk metastase di
tengah sitoplasma yang
disebut vitelleus, dalam
perjalanan korona
radiatamakin berkurang
pada zona pelusida.
Nutrisi dialirkan kedalam
viteleus melalui saluran
pada zona pelusida,
konsepsi terjadi pada pars
ampularis tuba.
Konsepsi adalah proses
bertemunya sel telur
dengan sel sperma
Istilah penting dalam
konsepsi :

Siklus menstruasi
dihitung antara 2
waktu haid (bukan
lamanya haid)

HPHT adalah hari


haid pertama pada
haid anda yg
terakhir
Masa subur dapat
diketahui dengan cara :

Menghitung dari
periode menstruasi

Hitungan siklus haid


/ menstruasi

Mengukur suhu
basal tubuh

konsepsi, istilah
penting dalam
konsepsi, proses
konsepsi

Mengasosiasi
Menguraikan Pposes
reproduksi manusia
digambar secara
lengkap

Mengkomunikasi
Membuat laporan
belajar dengan
membuat makalah
sederhana mengenai
materi pembelajaran
yang dikerjakan
bersama kelompok.

Kelahiran adalah proses


dimana janin dan ketuban
di dorong keluar melalui
jalan lahir
Persalinan adalah proses
membuka & menipisnya
serviks & janin turun ke
dalam jalan lahir
Proses persalinan

Kala I : dimulai dari


saat persalinan
mulai sampai
pembukaan lengkap

Kala II : dimulai dari


pembukaan lengkap

4
Mengamati
Mengamati penjelasan
mengenai proses
kelahiran

Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai proses
kelahiran

Mengeksplorasi
Melakukan presentasi
dengan materi
pendukung dan sarana
prasarana pendukung
untuk mengidentifikasi
kelahiran, persalinan,

infeksi post
partum dicegah
dengan sterilisasi
alat-alat yang
digunakan dalam
proses persalinan

sampai bayi lahir


Kala III : dimulai
segera setelah lahir
sampai lahirnya
plasenta

Kala IV : dimulai
saat lahirnya
plasenta sampai 2
jam pertama
postpartum
Penyebab persalinan :
teori oxytocin, progesteron
Tanda-tanda persalinan :
His

proses persalinan,
penyebab persalinan,
tanda-tanda persalinan

Mengasosiasi
Menguraikan proses
kelahiran dijelaskan
sesuai dengan tahapan
persalinan

Mengkomunikasi
Membuat laporan
belajar dengan
membuat makalah
sederhana mengenai
materi pembelajaran
yang dikerjakan
bersama kelompok

NAMA SEKOLAH
: SMK KESEHATAN BALI DEWATA
MATA PELAJARAN
: KK7
KELAS/SEMESTER
: XII /1
STANDAR KOMPETENSI
: MEMAHAMI TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN MANUSIA
KODE KOMPETENSI
: 3.2.7
ALOKASI WAKTU
: 16 x (2 x 40 menit)

KOMPETENSI INTI
Kompetensi Inti 1
Kompetensi Inti 2

:
:
:

Kompetensi Inti 3

Kompetensi Inti 4

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Memahami,
menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan meta kognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif , serta mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan

KOMPETENSI
DASAR
Menjelaskan
perkembangan masa
bayi

INDIKATOR

Perkembangan
bayi dijelaskan
sesuai tahap
perkembangan
bayi
Refleks pada bayi
disebutkan secara
bertahap sesuai
dengan tingkat
perkembangan
manusia

MATERI
PEMBELAJARAN

Menjelaskan
perkembangan masa
balita

Perkembangan
balita dijelaskan
sesuai dengan
masa periode
perkembangan
balita
Perkembangan
fisik dan psikologis
diseimbangkan
untuk
memaksimalkan

Perkembangan bayi
pada 1 tahun pertama
umumnya berbeda satu
sama lain karena
dipengaruhi oleh faktor
keturunan dan faktor
lingkungan
Perkembangan bayi
pada umur 1 bulan
pertama antara lain :
secara refleks dapat
memegang benda
yang menyentuh
telapak tangan
dapat menatap, dapat
tersenyum,
bersuara a, e, h

Balita merupakan
singkatan bawah lima
tahun, salah satu periode
usia manusia ddengan
rentang usia dua hingga
lima tahun
Perkembangan fisik
balita misalnya
pertambahan berat
badan
Perkembangan

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

Mengamati
Mengamati penjelasan
mengenai Perkembangan
bayi pada 1 tahun
pertama Perkembangan
bayi pada umur 1-12
bulan. Mencari literature
yang sesuai dan
mendiskusikannya
dengan kelompok.

Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai perkembangan
masa bayi.

Mengeksplorasi
Melakukan presentasi
dengan materi pendukung
dan sarana prasarana
pendukung
Mengasosiasi
Menguraikan
perkembangan masa bayi

Mengkomunikasi
Membuat laporan belajar
dengan membuat
makalah sederhana
mengenai materi
pembelajaran yang
dikerjakan bersama
kelompok.

Mengamati
Mengamati penjelasan
mengenai pengertian
balita, perkembangan fisik
balita, perkembangan
psikologis balita

Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai perkembangan
masa balita

Mengeksplorasi
Melakukan presentasi

PENILAIAN

Produk
Proyek
Penilaian Diri
Sikap siswa dalam
mempratikkan
pemberian obat
Tugas/tes
Pemberian tugas
mandiri, baik secara
individu maupun
kelompok
Observasi/Pengama
tan
Penilaian ini bersifat
subjektif.
Portofolio
Laporan tugas tertulis
baik individu maupun
kelompok.
Demonstrasi
Penilaian
melalui
kemampuan
penyampaian
hasil tugas di
depan kelas.

ALOKASI
WAKTU
2

SUMBER
BELAJAR

Potter, P.
Perry, A.
2005. Buku
Ajar
Fundamental
Keperawatan:
Konsep,
Proses, dan
Praktik.
Jakarta: ECG.

potensi tubuh

Menjelaskan
perkembangan anak
masa usia sekolah

Perkembangan
balita dijelaskan
sesuai dengan
masa periode
perkembangan
balita
Perkembangan
pada anak masa
sekolah dijelaskan
dari aspek
psikologis dan
biologis
Masa sekolah
dijabarkan sesuai
dengan tahap
pertumbuhan fisik
dan psikologis

psikologis balita dapat


dari sisi psikomotor dan
kognitif
Tindakan untuk
memaksimalkan tumbuh
kembang otak balita,
antara lain : berikan
nutrisi, mendisiplinkan
anak, dll

Pubertas adalah masa


dimana anak mengalami
proses perubahan
psikologis dan biologis
(kematanagan alat
reproduksi)
Tanda-tanda masa
pubertas : menstruasi
dan mimpi basah
Pada masa usia sekolah,
intinya memasuki masa
pubertas dengan
pertumbuhan fisik yang
mempunyai kemajuan
kapasitas kognitif, emosisosial, dan moral

dengan materi pendukung


dan sarana prasarana
pendukung untuk
mengidetinfikasi tindakan
untuk memaksimalkan
tumbuh kembang otak
balita
Mengasosiasi
Menguraikan
perkembangan fisik balita,
perkembangan psikologis
balita

Mengkomunikasi
Membuat laporan belajar
dengan membuat
makalah sederhana
mengenai materi
pembelajaran yang
dikerjakan bersama
kelompok.

Mengamati
Mengamati penjelasan
mengenai pengertian
pubertas, tanda-tanda
masa pubertas,
perkembangan fisik anak
usia sekolah. Mencari
literature yang sesuai dan
mendiskusikannya
dengan kelompok.

Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai perkembangan
anak masa usia sekolah

Mengeksplorasi
Melakukan presentasi
dengan materi pendukung
dan sarana prasarana
pendukung
Mengasosiasi
Menguraikan pubertas,
tanda-tanda masa
pubertas, perkembangan
fisik anak usia sekolah

Mengkomunikasi
Membuat laporan belajar
dengan membuat
makalah sederhana

mengenai materi
pembelajaran yang
dikerjakan bersama
kelompok.
Menjelaskan
perkembangan masa
remaja

Perkembangan
masa remaja
dijelaskan sesuai
dengan tahapan
perkembangan
masa
Orang tua diberi
pendidikan untuk
melaksanakan
tugas-tugasnya
pada masa
perkembangan
remaja

Menjelaskan
perkembangan masa
dewasa muda

Perkembangan
masa dewasa
muda dijelaskan
sesuai
perkembangan
masa dewasa
muda

Masa remaja adalah


masa datangnya
pubertas (11-14 tahun)
sampai usia sekitar
delapan belas-masa
transisi dari kanak-kanak
ke dewasa
Kesulitan atau bahaya
yang dihadapi remaja
pada masa
perkembangannya :
remaja mulai
menyampaikan
kebebasannya & haknya,
perubahan fisik, mudah
dipengaruhi teman
Tugas-tugas yang harus
dilakukan orang tua pada
masa perkembangan
remaja

Pengertian masa dewasa


muda
Tanda-tanda masa
dewasa muda
Perkembangan
kemampuan fisik masa

Mengamati
Mengamati penjelasan
mengenai pengertian
masa remaja, macammacam perkembangan
pada masa remaja

Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai kesulitan atau
bahaya yang dihadapi
remaja pada masa
perkembangannya

Mengeksplorasi
Melakukan presentasi
dengan materi pendukung
dan sarana prasarana
pendukung untuk
mengidetifikasi tugastugas yang harus
dilakukan orang tua pada
masa perkembangan
remaja
Mengasosiasi
Menunjukkan kelebihan
dan kekurangan
perubahan fisik pada
masa remaja

Mengkomunikasi
Membuat laporan belajar
dengan membuat
makalah sederhana
mengenai materi
pembelajaran yang
dikerjakan bersama
kelompok.

Mengamati
Mengamati penjelasan
mengenai pengertian
masa dewasa muda,
tanda-tanda masa
dewasa muda

Menanyakan

Menjelaskan
perkembangan masa
dewasa

Perkembangan
massa dewasa
dijelaskan sesuai
dengan tandatanda masa
dewasa muda

Perkembangan
masa dewasa
muda dijelaskan
sesuai
perkembangan
masa dewasa
Perkembangan
massa dewasa
dijelaskan sesuai
dengan ciri-ciri
masa dewasa

dewasa muda
Pengertian mas dewasa
Tanda-tanda masa
dewasa
Perkembangan
kemampuan fisik masa
dewasa

Menyusun pertanyaan
mengenai perkembangan
kemampuan fisik masa
dewasa muda

Mengeksplorasi
Melakukan presentasi
dengan materi pendukung
dan sarana prasarana
pendukung
Mengasosiasi
Menunjukkan kelebihan
dan kekurangan
perubahan fisik pada
masa dewasa muda

Mengkomunikasi
Membuat laporan belajar
dengan membuat
makalah sederhana
mengenai materi
pembelajaran yang
dikerjakan bersama
kelompok.

Masa dewasa adalah


masa seseorang dalam
menyesuaikan diri
terhadap pola2
kehidupan dan harapan2
sosial
Ciri-ciri masa dewasa :
Masa kemandirian
Masa penetapan nilai
Masa penentuan
Tugas perkembangan
masa dewasa :
Jabatan
Penetapan sosial

Mengamati
Mengamati penjelasan
mengenai pengertian
masa dewasa, tandatanda masa dewasa

Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai perkembangan
kemampuan fisik masa
dewasa

Mengeksplorasi
Melakukan presentasi
dengan materi pendukung
dan sarana prasarana
pendukung
Mengasosiasi
Menunjukkan kelebihan
dan kekurangan
perubahan fisik pada
masa dewasa

Mengkomunikasi
Membuat laporan belajar
dengan membuat
makalah sederhana
mengenai materi
pembelajaran yang

Menjelaskan
perkembangan masa
lansia

dikerjakan bersama
kelompok.

Perkembangan
masa tua
dijelaskan sesuai
perkembangan
masa lansia
Perkembangan
massa dewasa
dijelaskan sesuai
dengan ciri-ciri
masa lansia

Masa lansia adalah


masa dimana seseorang
mengalami proses
penuaan
Masa lansia ditandai
dengan beberapa fungsi
penurunan fungsi fisik
Masa lansia juga
ditandai dengan
penurunan beberapa
peran sesorang di dalam
masyarakat

Mengamati
Mengamati penjelasan
mengenai perkembangan
masa lansia, tanda-tanda
masa lansia

Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai perkembangan
kemampuan fisik masa
lansia

Mengeksplorasi
Melakukan presentasi
dengan materi pendukung
dan sarana prasarana
pendukung
Mengasosiasi
Menunjukkan kelebihan
dan kekurangan
perubahan fisik pada
masa lansia

Mengkomunikasi
Membuat laporan belajar
dengan membuat
makalah sederhana
mengenai materi
pembelajaran yang
dikerjakan bersama
kelompok.

NAMA SEKOLAH
: SMK KESEHATAN BALI DEWATA
MATA PELAJARAN
: Kompetensi Keahlian Keperawatan
KELAS/SEMESTER
: X/2
STANDAR KOMPETENSI
: MEMAHAMI SIKAP PELAYANAN PERAWAT SESUAI DENGAN TAHAPAN PERKEMBANGAN
KODE KOMPETENSI
: B. 8.
ALOKASI WAKTU
: 16 X (2x 40 menit)

KOMPETENSI INTI
Kompetensi Inti 1
Kompetensi Inti 2

:
:
:

Kompetensi Inti 3

Kompetensi Inti 4

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Memahami,
menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan meta kognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif , serta mampu menggunakan metoda

sesuai kaidah keilmuan


KOMPETENSI
DASAR

INDIKATOR

MATERI
PEMBELAJARAN

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

PENILAIAN

ALOKASI
WAKTU

SUMBER
BELAJAR

TM PS PI
8.1 Menjelaskan sikap
perawat terhadap
klien/pasien sesuai
dengan tahap
perkembangan

Sikap perawat
kepada pasien
diperagakan
secara baik
sesuai dengan
tahap
perkembangan
pasien
Sikap perawat
yang sesuai
dengan etika
keperawatan
ditunjukkan
kepada pasien
(termasuk
senyum, salam,
dan sapa)

Sikap adalah cara


berperilaku yang baik
terhadap orang lain
Kriteria sikap perawat
yang sesuai dengan etika
keperawatan meliputi :
Mengucapkan salam
Memperkenalkan diri
Menjaga privasi klien
ketika melakukan
tindakan
keperawatan

Mengamati
Mengamati penjelasan
mengenai sikap, kriteria
sikap perawat yang
sesuai dengan etika
keperawatan. Mencari
literature yang sesuai
dan mendiskusikannya
dengan kelompok.
Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai hambatan
dalam bersikap yg
sesuai dg etika
keperawatan
Mengeksplorasi
Melakukan presentasi
dengan materi
pendukung dan sarana
prasarana pendukung
untuk mengidentifikasi
sikap dan perilaku
pasien seuai dengan
tahap perkembangan
Mencoba sikap dan
perilaku sesuai etika
keperawatan
Mengasosiasi
Menunjukkan kelebihan
dan kekurangan
masing-masing sikap
dan perilaku
Mengkomunikasi
Mengajak siswa untuk
melakukan demonstrasi
secara bergilir dengan
pendekatan secara nyata
terhadap kondisi
lapangan (role play).
Membuat laporan belajar
dengan membuat
makalah sederhana

Produk
Proyek
Penialaian Diri
Tugas/tes
Pemberian tugas
mandiri, baik secara
individu maupun
kelompok

Observasi/Pengama
tan
Penilaian ini bersifat
subjektif.

Portofolio
Laporan tugas tertulis
baik individu maupun
kelompok.

Demonstrasi
Penilaian melalui
kemampuan
penyampaian hasil tugas
di depan kelas

Potter, P.
Perry, A.
2005. Buku
Ajar
Fundamental
Keperawatan:
Konsep,
Proses, dan
Praktik.
Jakarta:
ECG.

mengenai materi
pembelajaran yang
dikerjakan bersama
kelompok.
8.2 Menjelaskan
pelayanan
perawatan
keseahatan
komunitas dan
panti

Perawatan
kesehatan pasien
di komunitas dan
panti dilayani
sesuai dengan
standart asuhan
keperawatan
Lingkungan sekitar
panti dan pelayanan
kesehatan di
masayarakat
diperhatikan akan
kebersihannya untuk
mendukung asuhan
keperawatan

Pelayanan kelompok
khusus di institusi
meliputi :
Penghuni panti, petugas
panti dan lingkungan
panti
Penghuni panti
merupakan prioritas
pertama dalam
memberikan pelayanan
dan asuhan keperawatan
Petugas panti adalah
orang yang setiap hari
berhubungan langsung
dengan layanan
penghuni panti
Lingkungan panti juga
memerlukan perhatian
khusus dalam
melaksanakan pelayanan
kesehatan dan
keperawatan

Mengamati
Mengamati penjelasan
mengenai pelayanan
kelompok khusus,
penghuni panti, petugas
panti, lingkungan panti.
Mencari literature yang
sesuai dan
mendiskusikannya
dengan kelompok.
Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai hambatan
melaksanakan
pelayanan kesehatan
dan keperawatan di panti
Mengeksplorasi
Melakukan presentasi
dengan materi
pendukung dan sarana
prasarana pendukung
untuk mengidentifikasi
sikap dan perilaku
penghuni panti
Mengasosiasi
Menunjukkan kelebihan
dan kekurangan
masing-masing
pelayanan kesehatan
dan keperawatan di panti
Mengkomunikasi
Membuat laporan belajar
dengan membuat
makalah sederhana
mengenai materi
pembelajaran yang
dikerjakan bersama
kelompok.

NAMA SEKOLAH
: SMK KESEHATAN BALI DEWATA
MATA PELAJARAN
: Kompetensi Keahlian Keperawatan
KELAS/SEMESTER
: XII /1
STANDAR KOMPETENSI
: MEMAHAMI TENTANG STRESS
KODE KOMPETENSI
: .
ALOKASI WAKTU
: 16x (2x40menit)

Kompetensi Inti 1
Kompetensi Inti 2

:
:

Kompetensi Inti 3

Kompetensi Inti 4

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Memahami,
menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan meta kognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif , serta mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan

KOMPETENSI
DASAR

INDIKATOR

MATERI
PEMBELAJARAN

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

PENILAIAN

ALOKASI
WAKTU

SUMBER
BELAJAR

TM PS PI
B. 9.1 Menjelaskan
konsep stress

Konsep stres
dijelaskan secara
runtun mulai dari
pengertian, jenis,
sumber, dan
model-model stres
Stressor yang
ada di lingkungan
sekitar
diidentifikasi
(termasuk internal
dan eksternal)
Jesin-jenis stres
disebutkan secara
jelas
Model-model
stres dijelaskan
secara jelas

Stress adalah tuntutan


respon adaptif
sedangakan stressor
adalah pemicu atau
stimulasi timbulnya
stress

Sumber stress berasal


dari internal dan
eksternal

Jenis jenis stress


terdiri dari stress fisik,
kimiawi, mikrobiolohis,
fisiologis, proses
tumbang, dan psikologis

Model model stress


terdiri dari model stress
berdasarkan respon,
adaptasi, stimulus, dan
transaksi

Adaptasi
fisiologis
dijelaskan secara
rinci mengenai
adaptasi lokal dan
general
Klasifikasi
adaptasi
disebutkan sesuai
dengan yang
ketentuan
Rentang adaptasi
digambarkan
secara berurutan

Adaptasi fisiologis terdiri


dari LAS (Local
Adaptation Syndrome)
yaitu adaptasi yang
bersifat local dan GAS
(General Adaptation
Syndrome) proses
adaptasi yang bersifat
umum atau sistemik

Adaptasi psikologis
yakni adaptasi yang
mengarah pada

Mengamati
Mengamati penjelasan
konsep dasar stress
pada kehidupan
manusia. Mencari
literature yang sesuai
dan mendiskusikannya
dengan kelompok.
Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai kejadian atau
kasus yang ada dengan
model model stress
Mengeksplorasi
Melakukan presentasi
dengan materi
pendukung dan sarana
prasarana pendukung
untuk mengidentifikasi
jenis-jenis stres
Mengasosiasi
Menguraikan modelmodel stress beserta
komponen penyusunnya
Mengkomunikasi
Melaksanakan praktik
secara bergilir dengan
pendekatan secara nyata
terhadap kondisi
lapangan (role play).

Mengamati
Mengamati penjelasan
macam macam
adaptasi terhadap stress
Mencari literature yang
sesuai dan
mendiskusikannya
dengan kelompok.

Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai adaptasi
terhadap stres

Mengeksplorasi

Produk
Proyek
Penialaian Diri
Tugas/tes
Pemberian tugas
mandiri, baik secara
individu maupun
kelompok

Observasi/Pengama
tan
Penilaian ini bersifat
subjektif.

Portofolio
Laporan tugas tertulis
baik individu maupun
kelompok.

Demonstrasi
Penilaian melalui
kemampuan
penyampaian hasil tugas
di depan kelas

Potter, P.
Perry, A.
2005. Buku
Ajar
Fundamental
Keperawatan:
Konsep,
Proses, dan
Praktik.
Jakarta:
ECG.

mulai dari
adaptasi fisiologis,
psikologis, sosial
budaya, dan
adaptasi spiritual.

mekanisme koping yang


berorientasi pada tugas
dan dan mekanisme
pertahanan diri

B. 9.2 Menjelaskan
adaptasi terhadap
stress

Rentang respon
adaptif dan
maladaptif di
gambar sesuai
dengan respon
individu terhadap
stressor
Antara respon
adaptif dan
maladaptif
dijelaskan tentang
perbedaannya
dan penyebab
terjadinya

Adaptasi sosial budaya


mengarah pada proses
penyesuaian perilaku
terhadap norma dalam
lingkungan masyarakat
dengan budaya
Adaptasi spiritual
mengacu pada proses
penyesuaian dengan
perubahan perilaku
didasarkan pada
keyakinan atau
kepercayaan
Respon adaptif
ditujukan atau dilakukan
dengan cara teknik
manajemen stress dan
tindakan positif terhadap
stresor yang muncul
Respon maladaptif
merupakan respon
individu terhadap stres
yang ada dan mengarah
pada tindakan negatif
yang mengakibatkan
kondisi atau kejadian
yang memperparah
keadaan

B. 9.3 Menjelaskan
respon terhadap
stress

Pasien difasilitasi
untuk manajemen

Melakukan presentasi
dengan materi
pendukung dan sarana
prasarana pendukung
untuk mengidentifikasi
klasifikasi adaptasi

Mengasosiasi
Menunjukkan kelebihan
dan kekurangan masingmasing adaptasi

Mengkomunikasi
Melaksanakan praktik
secara bergilir dengan
pendekatan secara nyata
terhadap kondisi
lapangan (role play).

Mengamati
Mengamati penjelasan
respon terhadap stress.
Mencari literature yang
sesuai dan
mendiskusikannya
dengan kelompok.

Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai rentang
respon

Mengeksplorasi
Melakukan presentasi
dengan materi
pendukung dan sarana
prasarana pendukung
untuk mengidentifikasi
respon adaptif dan
maladaptif

Mengasosiasi
Menunjukkan kelebihan
dan kekurangan masingmasing respon

Mengkomunikasi
Melaksanakan praktik
secara bergilir dengan
pendekatan secara nyata
terhadap kondisi
lapangan (role play).

Proses keperawatan

Mengamati
Mengamati penjelasan

stres dengan
memberikan caracara mengatasi
stressor yang ada
Pasien diajarkan
tentang
manajemen stres
sesuai dengan
proses
keperawatan yang
telah ditentukan
Tindakan
manajemen stres
didemonstrasikan
kepada pasien
sesuai dengan
kasus yang ada

terhadap stres
merupakan proses
keperawatan yang
direncanakan dalam
menghadapi stress yang
meliputi :
Menfasilitasi pasien
merupakan tindakan
yang diberikan untuk
nenfasilitasi pasien
ketika klien / pasien
tersebut mengalami
stres dan memerlukan
perhatian khusus dalam
mengatasi stresor yang
ada

Melakukan tindakan
sesuai dengan
manajemen stress
merupakan tindakan
bantuan yang yang
berpedoman pada cara
penanganan terhadap
stres yang tepat yaitu
manajemen stres

Menggunakan stategi
pemecahan masalah
adalah cara atau
sistematika penanganan
stress yang sesuia
dengn masalah yang
terjadi

B. 9.4 Menjelaskan
proses keperawatan
dan adaptasi terhadap
stress

proses keperawatan dan


manajemen terhadap
stress yang dihadapi oleh
pasien Mencari literature
yang sesuai dan
mendiskusikannya
dengan kelompok.

Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai rentang
respon

Mengeksplorasi
Melakukan demonstrasi
tindakan manajemen
stress dan stategi
pemecahan masalah
dalam kehidupan sesuai
dengan kasus yang ada

Mengasosiasi
Menunjukkan kelebihan
dan kekurangan masingmasing r proses
keperawatan dan
manajemen terhadap
stress

Mengkomunikasi
Melaksanakan praktik
secara bergilir dengan
pendekatan secara nyata
terhadap kondisi
lapangan (role play).

NAMA SEKOLAH
: SMK KESEHATAN BALI DEWATA
MATA PELAJARAN
: Kompetensi Keahlian Keperawatan (Kebutuhan Dasar Manusia)
KELAS/SEMESTER
: X /1
STANDAR KOMPETENSI
: MEMAHAMI KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
KODE KOMPETENSI
: 6
ALOKASI WAKTU
: 32 x 45 menit

KOMPETENSI INTI
Kompetensi Inti 1
Kompetensi Inti 2

:
:
:

Kompetensi Inti 3

Kompetensi Inti 4

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Memahami,
menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan meta kognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif , serta mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan
KOMPETENSI
DASAR

INDIKATOR

MATERI
PEMBELAJARAN

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

PENILAIAN

ALOKASI
WAKTU

SUMBER
BELAJAR

TM PS PI

Menjelaskan
Kebutuhan
fisiologis
manusia

Kebutuhan
fisiologis yang
merupakan
kebutuhan dasar
manusia
dijelaskan secara
rinci satu persatu

Organ-organ
yang berkaitan
dengan
kebutuhan
fisiologis
digambar dan
diberi keterangan

Kebutuhan fisiologis
merupakan kebutuhan
yang paling mendasar
terdiri dari oksigen,
cairan, nutrisi,
keseimbangan suhu
tubuh, eliminasi, tempat
tinggal, istirahat tidur
serta kebutuhan seksual

Kebutuhan cinta
dan rasa
memiliki

Kebutuhan cinta
dan rasa mamiliki
dijelaskan sesuai

Kebutuhan rasa cinta


dan rasa memiliki antara
lain memberi dan
menerima kasih sayang,

Mengamati
Mengamati penjelasan
mengenai kebutuhan
dasar fisiologi manusia.
Mencari literature yang
sesuai dan
mendiskusikannya
dengan kelompok.
Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai kebutuhan
fdasar fisiologis manusia
Mengeksplorasi
Melakukan presentasi
dengan materi
pendukung dan sarana
prasarana pendukung
untuk mengidentifikasi
kebutuhan dasar
fisiologis manusia
Mengasosiasi
Menunjukkan kelebihan
dan kekurangan masingmasing kebutuhan
fdasar fisiologis manusia
Mengkomunikasi
Mengajak siswa untuk
melakukan demonstrasi
secara bergilir dengan
pendekatan secara
nyata terhadap kondisi
lapangan (role play).
Mempraktekkan cara
pemenuhan kebutuhan
dasar fisiologis manusia
Mengamati
Mengamati penjelasan
mengenai kebutuhan
dasar rasa cinta dan

Produk
Proyek
Penilaian Diri
Sikap siswa dalam
mempratikkan
pemberian obat
Tugas/tes
Pemberian tugas
mandiri, baik secara
individu maupun
kelompok
Observasi/Pengama
tan
Penilaian ini bersifat
subjektif.
Portofolio
Laporan tugas tertulis
baik individu maupun
kelompok.
Demonstrasi
Penilaian
melalui
kemampuan
penyampaian
hasil tugas di
depan kelas.

Potter, P.
Perry, A.
2005. Buku
Ajar
Fundamental
Keperawatan:
Konsep,
Proses, dan
Praktik.
Jakarta: ECG.
King,
Laura. 2010.
Psikologi
Umum:
Sebuah
Pandangan
Apresiatif
Buku 2.
Jakarta:Salem
ba Humanika
Hidayat,
Aziz. 2002.
Buku Saku
Praktikum
kebutuhan
Dasar
Manusia.
Jakarta: EGC

dengan metode
kebutuhan dasar
Maslow (Piramida
Maslow)

mendapatkan
kehangatan keluarga,
memiliki sahabat,
diterima oleh kelompok
sosial

Kebutuhan
keselamatan
dan rasa aman

Kebutuhan rasa
aman dan
keselamatan
dijelaskan sesuai
dengan metode
kebutuhan dasar
Maslow (Piramida
Maslow)

Kebutuhan keselamatan
dan rasa aman dibagi
menjadi perlindungan fisik
dan perlindungan
psikologis.

rasa memiliki. Mencari


literature yang sesuai
dan mendiskusikannya
dengan kelompok.
Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai kebutuhan
dasar rasa cinta dan
rasa memiliki
Mengeksplorasi
Melakukan presentasi
dengan materi
pendukung dan sarana
prasarana pendukung
untuk mengidentifikasi
kebutuhan dasar rasa
cinta dan rasa memiliki
Mengasosiasi
Menunjukkan kelebihan
dan kekurangan masingmasing k kebutuhan
dasar rasa cinta dan
rasa memiliki
Mengkomunikasi
Mengajak siswa untuk
melakukan demonstrasi
secara bergilir dengan
pendekatan secara
nyata terhadap kondisi
lapangan (role play).
Mempraktekkan cara
pemenuhan kebutuhan
dasar rasa cinta dan
rasa memiliki
3

Mengamati
Mengamati penjelasan
mengenai kebutuhan
dasar keselamatan dan
rasa aman. Mencari
literature yang sesuai
dan mendiskusikannya
dengan kelompok.

Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai kebutuhan
dasar keselamatan dan
rasa aman

Kebutuhan
penghargaan
dan harga diri

Kebutuhan
penghargaan dan
harga diri
dijelaskan sesuai
dengan metode
kebutuhan dasar
Maslow (Piramida
Maslow)

Kebutuhan
penghargaan dan harga
diri terkait dengan
keinginan untuk
mendapatkan kekuatan
meraih prestasi, rasa
percaya diri dan
kemerdekaan diri

Mengeksplorasi
Melakukan presentasi
dengan materi
pendukung dan sarana
prasarana pendukung
untuk mengidentifikasi
kebutuhan dasar
keselamatan dan rasa
aman

Mengasosiasi
Menunjukkan kelebihan
dan kekurangan masingmasing kebutuhan dasar
keselamatan dan rasa
aman

Mengkomunikasi
Mengajak siswa untuk
melakukan demonstrasi
secara bergilir dengan
pendekatan secara
nyata terhadap kondisi
lapangan (role play).
Mempraktekkan cara
pemenuhan kebutuhan
dasar keselamatan dan
rasa aman

Mengamati
Mengamati penjelasan
mengenai kebutuhan
dasar penghargaan dan
harga diri. Mencari
literature yang sesuai
dan mendiskusikannya
dengan kelompok.

Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai kebutuhan
dasar penghargaan dan
harga diri

Mengeksplorasi
Melakukan presentasi
dengan materi
pendukung dan sarana
prasarana pendukung
untuk mengidentifikasi
kebutuhan dasar
penghargaan dan harga
diri

Kebutuhan
aktualisasi diri

Kebutuhan
aktualisasi diri
dijelaskan sesuai
dengan metode
kebutuhan dasar
Maslow (Piramida
Maslow)

Kebutuhan aktualisasi
dirimerupakan
kebutuhan tertinggi
berupa kebutuhan
untuk berkonstitusi
terhadap orang lain
atau lingkungan serta
mencapai potensi diri
sepenuhnya

Mengasosiasi
Menunjukkan kelebihan
dan kekurangan masingmasing kebutuhan dasar
penghargaan dan harga
diri

Mengkomunikasi
Mengajak siswa untuk
melakukan demonstrasi
secara bergilir dengan
pendekatan secara
nyata terhadap kondisi
lapangan (role play).
Mempraktekkan cara
pemenuhan kebutuhan
dasar penghargaan dan
harga diri

Mengamati
Mengamati penjelasan
mengenai kebutuhan
dasar aktualisasi diri.
Mencari literature yang
sesuai dan
mendiskusikannya
dengan kelompok.
Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai kebutuhan
aktualisasi diri
Mengeksplorasi
Melakukan presentasi
dengan materi
pendukung dan sarana
prasarana pendukung
untuk mengidentifikasi
kebutuhan dasar
aktualisasi diri
Mengasosiasi
Menunjukkan kelebihan
dan kekurangan masingmasing kebutuhan dasar
aktualisasi diri
Mengkomunikasi
Mengajak siswa untuk
melakukan demonstrasi
secara bergilir dengan
pendekatan secara
nyata terhadap kondisi

lapangan (role play).


Mempraktekkan cara
pemenuhan kebutuhan
aktualisasi diri

NAMA SEKOLAH

: SMK KESEHATAN BALI DEWATA


MATA PELAJARAN
: Kompetensi Keahlian Keperawatan
KELAS/SEMESTER
: XII /1
STANDAR KOMPETENSI
: MEMAHAMI TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI
KODE KOMPETENSI
: B. 11.
ALOKASI WAKTU
: 32 x 45 menit

KOMPETENSI INTI
Kompetensi Inti 1
Kompetensi Inti 2

:
:
:

Kompetensi Inti 3

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Memahami,
menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan meta kognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan

Kompetensi Inti 4

KOMPETENSI
DASAR
11.1 Menjelaskan
konsep kesehatan
reproduksi

pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif , serta mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan
INDIKATOR

Proses-proses
dalam kesehatan
reproduksi
dijelaskan
(termasuk dalam
menjaga kesehatan
organ reproduksi

MATERI
PEMBELAJARAN
Cara menjaga
kekesehatan organ
reproduksi meliputi :
bersihkan organ kelamin
tiap hari dengan air
bersih
usahakan mencukur
pendek rambut bulu
kemaluan secara
berkala
gantilah celana dalam
minimal 2 kali sehari

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

Organ reproduksi

Mengamati
Mengamati penjelasan dan
cara menjaga kesehatan
organ kelamin. Mencari
literature yang sesuai dan
mendiskusikannya dengan
kelompok.
Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai struktur anatomi
dan system organ kelamin.
Mengeksplorasi
Melakukan presentasi
dengan materi pendukung
dan sarana prasarana
pendukung untuk
mengidentifikasi anatomi dan
system organ kelamin
beserta bagian-bagiannya.
Mengasosiasi
Siswa menguraikan
komposisi anatomi dan
system organ kelamin.
Beserta dengan komponen
penyusunnya. Menunjukkan
komposisi kerja masingmasing bagian system
resproduksi.
Mengkomunikasi
Membuat laporan belajar
dengan membuat makalah
sederhana mengenai materi
pembelajaran yang
dikerjakan bersama
kelompok.
Mengamati

PENILAIAN

Produk
Proyek
Penialaian Diri
Tugas/tes
Pemberian tugas
mandiri, baik secara
individu maupun
kelompok

Observasi/Penga
matan
Penilaian ini bersifat
subjektif.

Portofolio
Laporan tugas
tertulis baik individu
maupun kelompok.

Demonstrasi
Penilaian melalui
kemampuan
penyampaian hasil
tugas di depan
kelas

ALOKASI
WAKTU
6

SUMBER
BELAJAR

Potter, P.
Perry, A.
2005. Buku
Ajar
Fundament
al
Keperawat
an:
Konsep,
Proses,
dan Praktik.
Jakarta:
ECG.
Dwi
Sulistiyanto,
Anggara,
dkk. 2013.
Kebutuhan
Dasar
Manusia
untuk SMK
Kesehatan
Jilid 4.
Jakarta:
EGC

11. 2 Menjelaskan
anatomi dan fisiologi
alat reproduksi

11. 3 Menjelaskan
masalah yang
berhubungan dengan
kesehatan reproduksi

Istilah-istilah dalam
anatomi dan
fisiologi alat
reproduksi wanita
di sebutkan secara
benar beserta
fungsinya
Istilah-istilah dalam
anatomi fisiologi
alat reproduksi pria
disebutkan secara
benar beserta
fungsinya
Organ-organ alat
reproduksi wanita
digambar beserta
fungsinya
Organ-organ alat
reproduksi wanita
digambar beserta
fungsinya

Penyakit atau
masalah yang
berhubungan
dengan kesehatan
reproduksi
dijelaskan mulai
dari pengertian,
etiologi, manifestasi
klinis,
penatalaksaan
Macam-macam
penyakit menular
seksual (PMS)
sibutkan dan dibuat
patofisiologinya
(perjalanan
penyakit)

wanita terdiri dari :


vulva adalah suatu
daerah yang
menyelubungi
vagina
vagina adalah organ
kelamin luar (vulva)
dibatasi oleh labium
mayor (sama
dengan skrotum
pada pria)
serviks adalah bagian
terdepan dari rahim
yang menonjol ke
dalam vagina

organ reproduksi
laki-laki terdiri dari :
testis merupakan organ
kecil yang memiliki
diameter sekitar 5
cm pada orang
dewasa
skrotum merupakan
sebuah kantong kulit
yang melindungi
testis, berwarna
gelap dan berlipatlipat

Chlamydia
merupakan
penyakit menular
seksual (PMS)
yang paling umum
yang dapat
menyebabkan
sterilitas. Infeksi ini
sering tidak
menunjukkan
gejala yang jelas
Genital human
papiloma virus :
sering
menimbulkan kutil
pada kulit kelamin.
Beberapa tipe
menunjukkan

Mengamati penjelasan
organ reproduksi wanita
yang meliputi : vulva, vagina,
serviks, rahim, saluran telur.
organ reproduksi laki-laki
yang meliputi : testis,
skrotum, vas deferens, penis.
Mencari literature yang
sesuai dan
mendiskusikannya dengan
kelompok.

Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai anatomi dan
fisiologi alat reproduksi.

Mengeksplorasi
Mencoba menggambar organ
reproduksi wanita dan organ
reproduksi pria

Mengasosiasi
Siswa menguraikan
komposisi anatomi dan
fisiologi alat reproduksi.

Mengkomunikasi
Membuat laporan belajar
dengan membuat makalah
sederhana mengenai materi
pembelajaran yang
dikerjakan bersama
kelompok.

Mengamati
Mengamati penjelasan
Chlamydia, Genital human
papiloma virus. Mencari
literature yang sesuai dan
mendiskusikannya dengan
kelompok.

Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai penyakit yang
berhubungan dengan
kesehatan reproduksi

Mengeksplorasi
Melakukan presentasi
dengan materi pendukung
dan sarana prasarana
pendukung untuk
mengidentifikasi nmacam-

kemungkinan
mengarah terhadap
terjadinya
keganasan seperti
kanker serviks,
penis, dan anus.

macam penyakit menular


seksual
Mengasosiasi
Siswa menguraikan tentang
kesehatan reproduksi

Mengkomunikasi
Membuat laporan belajar
dengan membuat makalah
sederhana mengenai materi
pembelajaran yang dikerjakan
bersama

NAMA SEKOLAH
: SMK KESEHATAN BALI DEWATA
MATA PELAJARAN
: Kompetensi Keahlian Keperawatan
KELAS/SEMESTER
: XII /1
STANDAR KOMPETENSI
: MEMAHAMI PERILAKU EMPATIK
KODE KOMPETENSI
: B. 12.
ALOKASI WAKTU
: 32 x 45 menit

KOMPETENSI INTI
Kompetensi Inti 1
Kompetensi Inti 2

:
:
:

Kompetensi Inti 3

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Memahami,
menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan meta kognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan

Kompetensi Inti 4

KOMPETENSI
DASAR
B. 12.1 Menjelaskan
sikap empatik
terhadap kehilangan,
kematian, duka cita,
saat melakukan
tindakan keperawatan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif , serta mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan

INDIKATOR

Konsep Diri
pada manusia
dijelaskan
secara
berurutan,
meliputi:
gambaran diri
ideal diri
harga diri
peran diri
identitas diri

Loss and
greving
diidentifikasi
sebagai
dampak
kehilangan

Loss and
Greeving
disimulasi
sebagai
respon
kehilangan dan
berduka

Pasien/
Keluarga
pssien
diajarkan cara
simulasi yang
tepat untuk
berespon
terhadap
kehingan,

MATERI
PEMBELAJARAN

Gambaran diri
merupakan kumpulan
dari sikap individu yang
disadari dan tidak
disadari terhadap
tubuhnya
Ideal diri merupakan
persepsi individu tentang
bagaimana sebenarnya
berperilaku berdasarkan
standar, aspirasi, tujuan,
atau nilai personal
tertentu
Harga diri adalah
penilaian individu
tentang nilai personal
yang diperoleh dengan
menganalisa seberapa
baik perilaku seseorang
Peran merupakan
serangkaian pola
perilaku yang diharapkan
oleh lingkungan sosial
Kehilangan ( loss) yang
pada intinya terjadi
perpisahan terhadap
sesuatu yang
sebelumnya ada baik
sebagian maupun
keseluruhan sedangkan
berduka (grieving)
adalah reaksi emosional
terhadap kehilangan
Dampak kehilangan

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

Mengamati
Mengamati penjelasan
macam macam konsep
diri dan pengertian
kehilangan dan berduka
Mencari literature yang
sesuai dan
mendiskusikannya
dengan kelompok.
Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai struktur
anatomi dan system
organ.
Mengeksplorasi
Melakukan presentasi
dengan materi
pendukung dan sarana
prasarana pendukung
untuk mengidentifikasi
dampak kehilangan
Mengasosiasi
Siswa mensimulasikan
respon kehilangan,
berduka dan kematian
pada kondisi nyata
Mengkomunikasi
Melaksanakan praktik
secara bergilir dengan
pendekatan secara nyata
terhadap kondisi
lapangan (role play)

PENILAIAN

Produk
Proyek
Penialaian Diri
Tugas/tes
Pemberian tugas
mandiri, baik secara
individu maupun
kelompok

Observasi/Pengama
tan
Penilaian ini bersifat
subjektif.

Portofolio
Laporan tugas tertulis
baik individu maupun
kelompok.

Demonstrasi
Penilaian melalui
kemampuan
penyampaian hasil
tugas di depan kelas

ALOKASI
WAKTU
8

SUMBER
BELAJAR

Sunaryo.
2013.
Psikologi
untuk
keperawata
n. Jakarta:
EGC
Potter, P.
Perry, A.
2005. Buku
Ajar
Fundament
al
Keperawat
an:
Konsep,
Proses,
dan Praktik.
Jakarta:
ECG.
Dwi
Sulistiyanto
, Anggara,
dkk. 2013.
Kebutuhan
Dasar
Manusia
untuk SMK
Kesehatan

B. 12.2 Menjelaskan
bantuan yang
diberikan sesuai
dengan agama, dan
kebutuhan spiritual
klien

kematian, atau
berduka
Tindakan
keperawatan
perawatan
jenazah
dipraktekkan
secara benar

Kematian dan duka cita


merupakan kondisi
terhentinya aktifitas
pernafasan dalam tubuh
manusia dan dilanjutkan
dengan terhentinya
kondisi otak secara
bertahap

Tindakan yang
dilakuakan pada kondisi
kematian yaitu
perawatan jenazah,
perawatan jenazah yang
akan diotopsi, perawatan
terhadap keluarga yang
ditinggalkan

Spiritualitas merupakan
sesuatu yang dipercayai
oleh seseorang dalam
hubungannya dengan
kekuatan yang lebih
tinggi

Dukungan spiritual
diberikan sesuai
dengan agama dan
kepercayaan pasien
Proses ibadah
pasien/klien difasilitasi
dengan memberikan
perlengkapan ibadan
Dukungan spiritual
dilakukan sesuai
dengan kondisi
kesehatan yang
memungkinkan

Jilid 4.
Jakarta:
ECG

pada manusia berbeda


beda tergantung tingkat
usia dalam menyikapinya
Respon berduka ada
beberapa tahap yaitu
tahap pengingkaran,
tahap marah, tahap
tawar menawar, tahap
depresi, tahap
penerimaan

Ketiga hal yaitu


spiritualitas, sehat, dan
sakit mempunyai
hubungan yang erat

Perkembangan
spiritualitas berbeda
beda sesuai dengan
kategori umur

Orang yang
membutuhkan bantuan

Mengamati
Mengamati penjelasan
konsep spiritualitas
beserta hubungannya
dengan keadaan sehat
dan sakit

Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai masalah pada
kebutuhan spiritualitas.

Mengeksplorasi
Melakukan presentasi
dengan materi
pendukung dan sarana
prasarana pendukung
untuk mengidentifikasi
perkembangan
spiritualitas sesuai

spiritualitas yaitu pasien


yang mengalami
kesepian, pasien
ketakutan dan cemas,
pasien yang akan
menghadapi tindakan
pembedahan, dan
pasien yang harus
mengubah gaya
hidupnya

Masalah kebutuhan
spiritualitas yaitu distress
spiritual yang terbagi
dalam tiga kategori yaitu
spiritual yang sakit,
spiritual yang khawatir
dan spiritual yang hilang

Tindakan yang harus


dilakukan adalah

dengan perkembangan
usia

Mengasosiasi
Siswa mensimulasikan
cara pemenuhan
kebutuhan spiritualitas
dan tindakan yang
dilakukan pada masalah
spiritualitas

Mengkomunikasi
Melaksanakan praktik
secara bergilir dengan
pendekatan secara nyata
terhadap kondisi
lapangan (role play)

- memeberi ketenangan atau


privasi
sesuai dengan
kebutuhan melalui berdoa
dan beribadah secara rutin
- membantu individu yang
mengalami keterbatasan
fisik melakukan ibadah
- menghadirkan pemimpin
spiritual untuk menjelaskan
berbagai konflik keyakinan
dan alternatif pemecahan

NAMA SEKOLAH
: SMK KESEHATAN BALI DEWATA
MATA PELAJARAN
: PK 14
KELAS/SEMESTER
: XI /1
STANDAR KOMPETENSI
: MELAKUKAN MOBILISASI PASIF TERHADAP KLIEN / PASIEN
KODE KOMPETENSI
: B. 14.
ALOKASI WAKTU
: 16 x(2 x 40menit

KOMPETENSI INTI
Kompetensi Inti 1
Kompetensi Inti 2

:
:
:

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

Kompetensi Inti 3

Kompetensi Inti 4

KOMPETENSI
DASAR
B. 14.1 Menjelaskan
tentang mobilisasi dan
pengaturan gerak

Memahami,
menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan meta kognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif , serta mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan
INDIKATOR

Sistem tubuh yang


berperan dalam
kebutuhan aktivitas
dijelaskan secara
rinci
Mobilisasi dini
diajarkan pada
pasien yang bedrest
sesuai dengan
kemampuan pasien
ROM Pasif dan
ROM Aktif diajarkan
kepada pasien yang
intoleransi aktivitas
sesuai dengan
standart

MATERI
PEMBELAJARAN

Sistem tubuh yang


berperan dalam
kebutuhan aktivitas yaitu
tulang, otot dan tendon,
ligament, dan sendi
Mobilitas merupakan
kemampuan individu
untuk bergerak secara
bebas, mudah dan teratur.
Jenis mobilitas ada dua
yakni mobilitas penuh dan
mobilitas sebagian
Imobilisasi merupakan
keadaan dimana
seseorang tidak dapat
bergerak secara bebas
karena kondisi yang
mengganggu pergerakan.
Jenis imobilitas ada
beberapa yakni imobilitas
fisik, intelektual,
emosional, dan social
Pengaturan gerak atau
dilakuakn dengan cara
ROM (Rango of Motion)
dilakukan pada daerah
siku, bahu, lengan,
panggul dan kaki

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

Mengamati
Mengamati penjelasan
system tubuh yang
berperan dalam
kebutuhan aktivitas dan
sesuai fungsinya Mencari
literature yang sesuai
dan mendiskusikannya
dengan kelompok.
Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai system tubuh
yg berperan dalam
kebutuhan aktivitas
Mengeksplorasi
Melakukan presentasi
dengan materi
pendukung dan sarana
prasarana pendukung
untuk mengidentifikas
cara pemenuhan
kebutuhan aktivitas
mobilisasi
Mengasosiasi
Siswa menguraikan
masalah atau gangguan
mobilisasi.
Mengkomunikasi
Membuat laporan belajar
dengan membuat
makalah sederhana
mengenai materi

PENILAIAN

Produk
Proyek
Penialaian Diri
Tugas/tes
Pemberian tugas
mandiri, baik secara
individu maupun
kelompok

Observasi/Pengama
tan
Penilaian ini bersifat
subjektif.

Portofolio
Laporan tugas tertulis
baik individu maupun
kelompok.

Demonstrasi
Penilaian melalui
kemampuan
penyampaian hasil
tugas di depan kelas

ALOKASI
WAKTU
6

SUMBER
BELAJAR

Potter, P.
Perry, A.
2005. Buku
Ajar
Fundamental
Keperawatan:
Konsep,
Proses, dan
Praktik.
Jakarta:
ECG.

pembelajaran yang
dikerjakan bersama
kelompok

B. 14.2 Menjelaskan
gangguan mobilisasi

3
Beberapa gangguan
pada kebutuhan dasar
aktivitas/ mobilisasi
dijelaskan secara
lengkap beserta
proses terjadinya
penyakit
Klasifikasi imobilitas
dijelaskan secara rinci
Gerakan-gerakan
dalam mobilisasi/
ROM Aktif dan ROM
Pasif diajarkan dan
diperagakan kepada
pasien

Imobilitas fisik : fraktur,


kondisi koma, px CVA
dengan hemiplegi, px
sesak nafas dengan
gangguan jantung yang
tidak boleh terlalu banyak
aktivitasosteoporosis,
kontraktur
Imobilitas intelektual :
keterbatasan daya pikir
akibat kerusakan otak dari
suatu penyakit, px dengan
gangguan mental atau
keterlambatan mental
Imobilitas emosional :
keadaan stress,
kehilangan seseorang
yang dicintai,
Imoblitas social :
gangguan peran dalam
lingkungan social

B. 14.3 Menjelaskan
tetntang pengaturan
posisi

Pengaturan posisi
dipraktekkan sesuai
dengan contoh
gambar

Posisi-posisi dalam
keperawatan
dijelaskan tujuan dan
fungsinya masingmasing
Alat-alat (matras,
bantal) dipersiapkan

Posisi fowler adalah


posisi duduk atau
setengah duduk dimana
bagian kepala tempat
tidur lebih tinggi atau
dinaikkan
Posisi sim adalah posisi
miring ke kanan atau
miring ke kiri
Posisi trendelenburg
adalah posisi pasien

Mengamati
Mengamati penjelasan
macam macam
gangguan imobilisasi
Mencari literature yang
sesuai dan
mendiskusikannya
dengan kelompok.
Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai system tubuh
yg berperan dalam
kebutuhan aktivitas
Mengeksplorasi
Melakukan presentasi
dengan materi
pendukung dan sarana
prasarana pendukung
untuk mengidentifikasi
penggolongan imobilisasi
sesuai kasus yang ada
Mengasosiasi
Siswa menguraikan
masalah atau gangguan
mobilisasi.
Mengkomunikasi
Membuat laporan belajar
dengan membuat
makalah sederhana
mengenai materi
pembelajaran yang
dikerjakan bersama
kelompok

Mengamati
Mengamati penjelasan
latihan rentang gerak
pada keadaan imobilisasi
dengan menggunakan
media. Mencari literature
yang sesuai dan
mendiskusikannya
dengan kelompok.

Menanyakan
Menyusun pertanyaan

sesuai dengan
kebutuhan untuk
pengaturan posisi

B. 14.4 Menjelaskan
dan melakuakn ROM
pasif dan ROM aktif

ROM Aktif dan


ROM Pasif
dijelaskan
perbedaannya
berdasarkan konsep
teori yang telah
dijelaskan
ROM Aktif dan
ROM Pasif
dipraktekkan dari
berbagai persendian
tubuh
ROM Aktif dan
ROM Pasif diajarkan
kepada pasien
bedrest dan
dijelaskan mengenai
tujuan tindakan
tersebut

berbaring diatas tempat


tidur dengan posisi kepala
lebih rendah dari bagian
kaki
Posisi dorsal recumbent
adalah posisi pasien
berbaring terlentang
dengan kedua lutut fleksi
(ditarik atau
direnggangkan) di atas
tempat tidur
Posisi litotomi adalah
posisi pasien berbaring
terlentang dengan
mengangkat kedua kaki
dan ditariknya ke atas
bagian perut
Posisi genu pectoral
adalah posisi pasien
menungging dengan
kedua kaki ditekuk dan
dada menempel pada
bagian atas tempat tidur
ROM aktif adalah
pergerakan yang
dilakuakn oleh orang itu
sendiri secara mandiri
ROM pasif adalah
pergerakan yang
dilakuakn oleh seseorang
yang dibantu oleh orang
lain, diantara gerakannya
yaitu

fleksi dan ekstensi

pergelangan
tangan

fleksi dan ekstensi


siku

pronasi dan
supinasi lengan
bawah

pronasi fleksi bahu

abduksi dan
adduksi

rotasi bahu

fleksi dan ekstensi


jari jari

mengenai pengaturan
posisi

Mengeksplorasi
Melakukan demonstrasi
cara latihan gerak dalam
pemenuhan kebutuhan
aktivitas

Mengasosiasi
Menunjukan kelebihan
dan kekurangan masingmasing posisi

Mengkomunikasi
Membuat laporan belajar
dengan membuat
makalah sederhana
mengenai materi
pembelajaran yang
dikerjakan bersama
kelompok

Mengamati
Mengamati dan
menjelaskan ROM aktif
dan ROM pasif
Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai system tubuh
yg berperan dalam
kebutuhan aktivitas
Mengeksplorasi
Mencoba
mempraktekkan cara
pemenuhan aktivitas
melalui ROM aktif dan
ROM pasif
Mengasosiasi
Menunjukan kelebihan
dan kekurangan ROM
aktif dan ROM pasif
Mengkomunikasi
Membuat laporan belajar
dengan membuat
makalah sederhana
mengenai materi

infersi dan efersi


kaki
fleksi dan ekstensi
pergelangan kaki
fleksi dan ekstensi
lutut
rotasi pangkal paha

pembelajaran yang
dikerjakan bersama
kelompok

NAMA SEKOLAH
: SMK KESEHATAN BALI DEWATA
PELAJARAN
: PK 13
KELAS/SEMESTER
: X /1
STANDAR KOMPETENSI
: MELAKUKAN PEMERIKSAAN TANDA-TANDA VITAL
KODE KOMPETENSI
:
ALOKASI WAKTU
: 16 x (2X40 menit)

KOMPETENSI INTI
Kompetensi Inti 1
Kompetensi Inti 2

:
:
:

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

Kompetensi Inti 3

Kompetensi Inti 4

KOMPETENSI
DASAR

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Memahami,
menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan meta kognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif , serta mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan
INDIKATOR

MATERI
PEMBELAJARAN

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

PENILAIAN

ALOKASI
WAKTU

TM

Menjelaskan
pedoman untuk
pengukuran tandatanda vital

Pedoman
pengukuran tandatanda vital dilakukan
rutin untuk
memantau kondidi
dan kemajuan
pasien
Pengukuran tandatanda vital
menggunakan alat
dengan prosedur
pelaksanaan sesuai
standart

Pedoman pengukuran
tanda tanda vital
biasanya dilakukan pada
awlal klien atau pasien
masuk rumah sakit.
Pengukuran tersebut
meliputi pengukuran
suhu, pernapasan,
denyut nadi, dan
tekanan darah

Mengamati
Mengamati penjelasan
pedoman pengukuran
tanda-tanda vital. Mencari
literature yang sesuai dan
mendiskusikannya
dengan kelompok.
Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai pengukuran
tanda-tanda vital
Mengeksplorasi
Melakukan kajian
pengukuran tanda-tanda
vital melalui prosedur
pelaksanaan sesuai
standart .
Mengasosiasi
Menunjukkan kelebihan
dan kekurangan tata
kerja pengukuran tandatanda vital
Mengkomunikasi
Membuat laporan belajar
dengan membuat
makalah sederhana
mengenai materi
pembelajaran yang
dikerjakan bersama
kelompok.

Produk
Proyek
Penialaian Diri
Tugas/tes
Pemberian tugas
mandiri, baik
secara individu
maupun kelompok

Observasi/Pen
gamatan
Penilaian ini
bersifat subjektif.

Portofolio
Laporan tugas
tertulis baik
individu maupun
kelompok.

Demonstrasi
Penilaian melalui
kemampuan
penyampaian
hasil tugas di
depan kelas

PS

SUMBER
BELAJAR

PI

Potter, P.
Perry, A.
2005. Buku
Ajar
Fundamenta
l
Keperawata
n: Konsep,
Proses, dan
Praktik.
Jakarta:
ECG.

Hidayat,
Aziz. 2002.
Buku Saku
Praktikum
kebutuhan
Dasar
Manusia.
Jakarta:
EGC.

Menjelaskan
tentang pengukuran
suhu tubuh

Menjelaskan
tentang pengukuran
pernapasan

Pengertian suhu
tubuh dijelaskan
secara detail dan
dijabarkan beberapa
penyakit yang
berhubungan
dengan gangguan
termoregulasi
(perubahan suhu)
Suhu tubuh diukur
rutin setiap 3x/ hari
untuk memantau
kondisi dan
kemajuan
perkembangan
Suhu tubuh pasien
diukur
menggunakan
termometer aksilla
(pada ketiak), oral
(pada mulut), rektal
(pada anus)

Definisi pernapasan
dijelaskan beserta
organ-organ yang
berperan dalam
pernapasan
Pernapasan diukur
secara rutin 3x/hari
untuk memantau
kondisi dan
kemajuan kesehatan
pasien
Pernapasan diukur
menggunakan
stetoskop sesuai
dengan letak paruparu atau dengan
hitungan pergerakan

Suhu tubuh adalah


derajat panas yang
dihasilkan oleh tubuh
menusia sebagai
keseimbangan
pembakaran dalam
tubuh dengan
pengeluaran panas
melalui keringat,
pernapasan, sisa-sisa
pembuangan
(ekskresi) dan
penyinaran (radiasi),
hantaran (konduksi),
dan convection
(konveksi)
Tujuan untuk
mengetahui suhu
badan pasien,
mengetahui adanya
kelainan pada tubuh
Pelaksanaan pada
setiiap pasin baru dan
waktu di rumah sakit
rutin dilakukan 3 kali
per hari

Pernapasan adalah
mengembang dan
mengempisnya paruparu secara teratur
akibat peristiwa
masuknya udara
(Oksigen)

Tujuan untuk
mengetahui keadaan
umum pasien,
mengikuti
perkembangan
penyakit, membantu
menentukan diagnosa

Pelaksanaan secara

Mengamati
Mengamati tentang
pengukuran suhu tubuh.
Mencari literature yang
sesuai dan
mendiskusikannya
dengan kelompok.
Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai beberapa
penyakit yang
menunjukkan gangguan
termoregulasi (perubahan
pada suhu tubuh)
Mengeksplorasi
Melakukan praktik
prosedur/ cara
pengukuran suhu tubuh
Mengasosiasi
Menunjukkan kelebihan
dan kekurangan tata
kerja pengukuran suhu
tubuh.
Mengkomunikasi
Melaksanakan praktik
secara bergilir dengan
pendekatan secara nyata
terhadap kondisi
lapangan (role play).

Mengamati
Mengamati tentang
definisi pernapasan,
tujuan pengukuran
pernapasan, pelaksanaan
pengukuran pernapasan.
Mencari literature yang
sesuai dan
mendiskusikannya
dengan kelompok.

Menanyakan
Menyusun pertanyaan
berkaitan dengan
pengukuran pernafasan

Mengeksplorasi
Melakukan praktik
prosedur/ cara
pengukuran pernapasan

dinding dada

Menjelaskan
tentang pengukuran
denyut nadi

definisi denyut nadi


dijelaskan beserta
organ-organ yang
berperan dalam
pernapasan
Denyut nadi diukur
secara rutin 3x/hari
untuk memantau
kondisi dan
kemajuan kesehatan
pasien
Denyut nadi diukur
diukur pada nadi
carotis atau nadi
brakhialis
disesuaikan dengan
standar normal
denyut nadi

rutin bersaman
dengan pengkuran
suhu dan denyut nadi

Denyut nadi adalah


mengembang dan
mengempisnya
pembuluh vdarah
arteri secara teratur
akibat desakan darah
ke dalam pembuluh
darah arteri sebagai
hasil dari kontraksi
ventrikel kiri
Tujuan untuk
mengetahui keadaan
umum pasien dan
untuk mengetahui
fungsi jantung secara
dini
Pelaksanaannya
secara rutin yaitu
bersamaan dengan
pengukuran suhu
tubuh dan
pernapasan

dengan menggunakan
stetoskop atau manual

Mengasosiasi
Menunjukkan kelebihan
dan kekurangan tata
kerja pengukuran
pernafasan

Mengkomunikasi
Melaksanakan praktik
secara bergilir dengan
pendekatan secara nyata
terhadap kondisi
lapangan (role play).

Mengamati
Mengamati tentang
pengukuran denyut nadi
pada daerah brakhialis
dan daerah carotis.
Mencari literature yang
sesuai dan
mendiskusikannya
dengan kelompok.
Menanyakan
Menyusun pertanyaan
beberapa penyakit
berkenaan dengan
perubahan denyut nadi
(takikardi, bradikardi)
Mengeksplorasi
Melakukan praktik
prosedur/cara
pengukuran nadi pada
brakhialis dan carotis.
Mengasosiasi
Menunjukkan kelebihan
dan kekurangan tata
kerja masing-masing
pengukuran nadi
Mengkomunikasi
Melaksanakan praktik
secara bergilir dengan
pendekatan secara nyata
terhadap kondisi
lapangan (role play)

NAMA SEKOLAH
MATA PELAJARAN
KELAS/SEMESTER
STANDAR KOMPETENSI
KODE KOPETENSI
ALOKASI WAKTU
KOMPETENSI INTI
Kompetensi Inti 1

:
:

: SMK KESEHATAN BALI DEWATA


: PK 15 (Nutrisi)
: X/ 1
: MELAKUKAN PEMBERIAN NUTRISI
:
: 16 x(2x40menit)

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

Kompetensi Inti 2

Kompetensi Inti 3

Kompetensi Inti 4

KOMPETENSI

Menjelaskan
Nutrisi
Seimbang

Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Memahami,
menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan meta kognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif , serta mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan

INDIKATOR

Pengertian nutrisi
seimbang dapat dijelaskan
dengan benar
Komponen-komponen
nutrisi seimbang
disebutkan dan dijelaskan
secara tepat
Contoh menu makanan
seimbang disusun dengan
tepat sesuai komponennya

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

MATERI PEMBELAJARAN

Nutrisi seimbang merupakan


sekumpulan makanan yang
didalamnya terdiri dari zat-zat gizi
yang diperlukan tubuh (meliputi
karbohidrat, lemak, protein, vitamin,
mineral, serat, air)
Komponen komponen nutrisi
seimbang dan fungsi masingmasing komponen bagi tubuh
manusia (meliputi karbohidrat,
lemak, protein, vitamin, mineral,
serat, air)
Contoh contoh menu makanan
seimbang dalam 1 hari yang
didalamnya tercakup zat-zat gizi
yang diperlukan tubuh (meliputi
karbohidrat, lemak, protein, vitamin,
mineral, serat, air)

Mengamati
Mengamati penjelasan
pengertian nutrisi
seimbang, komponen
komponen nutiri seimbang.
Mencari literature yang
sesuai dan
mendiskusikannya dengan
kelompok.
Menanyakan
Menyusun pertanyaan
berkaitan dengan nutrisi
seimbang
Mengeksplorasi
Melakukan praktik
membuat contoh menu
makanan seimbang dalam
1 hari
Mengasosiasi
Siswa menguraikan
komponen nutrisi seimbang
Menunjukkan komponen
masing-masing nutrisi
seimbang.
Mengkomunikasi
Membuat laporan belajar
dengan membuat makalah
sederhana mengenai
materi pembelajaran yang

PENILAIAN

Produk
Proyek
Penialaian
Diri
Tugas/tes
Pemberian
tugas mandiri,
baik secara
individu maupun
kelompok
Observasi/Pe
ngamatan
Penilaian ini
bersifat
subjektif.
Portofolio
Laporan tugas
tertulis baik
individu maupun
kelompok.
Demonstrasi
Penilaian
melalui
kemampuan
penyampaian
hasil tugas di
depan kelas

ALOKASI
WAKTU
TM
PS
PI
8

SUMBER
BELAJAR

Potter, P.
Perry, A.
2005. Buku
Ajar
Fundamental
Keperawatan
: Konsep,
Proses, dan
Praktik.
Jakarta:
ECG.

dikerjakan bersama
kelompok.

Menunjukkan
kemampuan
memberikan
diet peroral
pada pasien

Macam macam diet


dapat disebutkan dengan
benar sesuai dengan
standar beberapa RS di
Indonesia (meliputi diet
umum dan diet khusus
untuk penyakit tertentu)
Indikasi pemberian diet
peroral dapat dijelaskan
dengan tepat
Cara pembuatan diet
peroral dapat dipraktikkan
sesuai standar beberapa
RS di Indonesia

Macam macam diet secara


umum terdiri dari makanan biasa,
makanan lunak, makanan saring,
makanan cair keruh/penuh,
makanan cair jernih. Sedangkan
diet khusus tergantung dari penyakit
yang diderita pasien
Indikasi pemberian diet peroral
pada pasien disesuaikan dengan
penyakit pasien serta daya terima
pasien terhadap makanan yang
diberikan
Membuat contoh menu sehari
berdasarkan beberapa jenis
penyakit dan dipraktikkan cara
pembuatannya

Menunjukan
kemampuan
memberikan
diet enternal

Macam-macam formula
untuk sonde dapat
disebutkan dengan benar
Cara pembuatan formula
untuk sonde dapat
dipraktikkan sesuai
standar pembuatan
formula sonde

Macam macam formula untuk


sonde meliputi formula buatan
pabrik (entresol, peptisol, glucerna,
dsb) dan formula buatan
RS/homemade (F,75, F100,
modisco, blenderize,dsb)
Membuat contoh menu formula
untuk pasien dengan penyakit
tertentu yang memerlukan nutrisi via
sonde, seperti stroke, KEP berat,
dsb. dan dipraktikkan cara
pembuatannya

Mengamati
Mengamati penjelasan
macam macam diet,
Indikasi pemberian diet
peroral pada pasien.
Mencari literature yang
sesuai dan
mendiskusikannya dengan
kelompok.
Menanyakan
Menyusun pertanyaan
berkaitan dengan diet
Mengeksplorasi
Melakukan praktik
membuat diet peroral
(termasuk persiapan,
pengolahan, penyajian dan
praktik memberikan
makanan kepada pasien)
Mengasosiasi
Siswa menguraikan
komponen diet peroral
Mengkomunikasi
Membuat laporan belajar
dengan membuat makalah
sederhana mengenai materi
pembelajaran yang
dikerjakan bersama
kelompok.

Mengamati
Mengamati penjelasan
macam macam formula
untuk sonde. Mencari
literature yang sesuai dan
mendiskusikannya dengan
kelompok.

Menanyakan
Menyusun pertanyaan
berkaitan dengan macam
formula untuk sonde

Mengeksplorasi
Melakukan praktik

membuat formula untuk


sonde (termasuk persiapan,
pengolahan, penyajian dan
praktik memberikan
makanan kepada pasien
lewat pipa NGT))

Mengasosiasi
Menunjukan kelebihan dan
kekurangan dalam
pemberian makanan
melalui NGT

Mengkomunikasi
Membuat laporan belajar
dengan membuat makalah
sederhana mengenai materi
pembelajaran yang
dikerjakan bersama
kelompok.

NAMA SEKOLAH

: SMK KESEHATAN BALI DEWATA


MATA PELAJARAN
: PK 16 (Dokumentasi)
KELAS/SEMESTER
: XII /1
STANDAR KOMPETENSI
: MELAKSANAKAN DOKUMENTASI TINDAKAN KEPERAWATAN
KODE KOMPETENSI
:
ALOKASI WAKTU
: 16 x (2X40 menit)

KOMPETENSI INTI
Kompetensi Inti 1
Kompetensi Inti 2

:
:
:

Kompetensi Inti 3

Kompetensi Inti 4

KOMPETENSI
DASAR

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Memahami,
menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan meta kognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif , serta mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan

INDIKATOR

MATERI
PEMBELAJARAN

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

PENILAIAN

ALOKASI
WAKTU

SUMBER
BELAJAR

TM PS PI
16. 1 Menjelaskan
komunikasi
multidisiplin dalam
tim

Komunikasi
multidisiplin dalam
tim dijelaskan
secara detail
Komunikasi dalam
keperawatan
dilakukan pada
semua tim
keperawatan
Komunikasi
dilaksanakan
sesuai dengan
etika keperawatan
yang ada
Segala sesuatu
yang berkenaan
dengan privasi
pasien/klien dijaga
kerahasiaannya
sesuai dengan
kode etik
keperawatan
Komunikasi
multidisiplin
diperagakan antar
sesama tim
keperawatan

Komunikasi adalah
suatu cara
berbicara dengan
orang lain

Cara
berkomunikasi
yang baik dan
benar adalah
menggunakan
bahas a yang baik
dan benar, sopan
santun dan sesuai
dengan etika
keperawatan

Komunikasi antara
sesama asisten
keperawatan
dilakukan sesuai
dengan etika
keperawatan
Komunikasi antara
asisten perawat
dengan perawat
dilakukan sesuai
dengan etika
keperawatanKomuni
kasi antara asisten

Mengamati
Mengamati penjelasan
komunikasi, cara-cara
berkomunikasi yang
baik dan benar ,
komunikasi antara
teman sesama asisten
perawat, komunikasi
antara asisten perawat
dengan perawat,
komunikasi antara
asisten perawat dengan
dokter, komunikasi
antara asisten perawat
dengan pasien/
keluarganya. Mencari
literature yang sesuai
dan mendiskusikannya
dengan kelompok.

Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai komunikasi

Mengeksplorasi
Melakukan praktik cara
komunikasi multidisiplin
dalam tim keperawatan

Mengasosiasi

Produk
Proyek
Penialaian Diri
Tugas/tes
Pemberian tugas
mandiri, baik secara
individu maupun
kelompok

Observasi/Pengama
tan
Penilaian ini bersifat
subjektif.

Portofolio
Laporan tugas tertulis
baik individu maupun
kelompok.

Demonstrasi
Penilaian melalui
kemampuan
penyampaian hasil
tugas di depan kelas

10

Nursalam
, ( 2001 )
Proses dan
Dokumenta
si
Keperawat
an :
Konsep
dan praktik.
Jakarta:
Salemba
Medika.

Potter, P.
Perry, A.
2005. Buku
Ajar
Fundament
al
Keperawat
an:
Konsep,

16. 2 Membuat
dokumentasi sesuai
dengan pedoman

Proses pembuatan
dokumentasi
keperawatan
disusun sesuai
dengan pedoman
penyusunan
dokumentasi
keperawatan
Pengkajian
keperawatan
didokumentasikan
lengkap secara
head to toe
Diagnosa dalam
dokumentasi
keperawatan
dirumuskan
berdasarkan
standar diagnosa
NANDA
Evalusai
keperawatan
didokumentasikan
minimal 3 hari
sesuai dengan
perkembangan
pasien

perawat dengan
dokter dilakukan
sesuai dengan etika
keperawatan
Komunikasi antara
asisten perawatdengan
pasien dilakukan sesuai
dengan etika
keperawatan dengan
memperhatikan kode etik
keperawatan

Menunjukan kelebihan
dan kekurangan
komunikasi dalam tim

Mengkomunikasi
Membuat laporan
belajar dengan
membuat makalah
sederhana mengenai
materi pembelajaran
yang dikerjakan
bersama kelompok.

Proses dokumentasi
dimulai dari
pengkajian yaitu
mengkaji identitas dan
keluhan klien.
Analisa data yaitu
melakukan pemilahan
terhadap data yang
didapatkan untuk
membuat diagnosa
keperawatan.
Prioritas diagnosa
keperawatan yaitu
membuat tingkatan
diagnosa keperawatan
sesuai tingkat kegawatan
penyakit klien/ pasien
Rencana asuhan
keperawatan yaitu
membuat perencanaan
terhadap tindakan
keperawatan yang akan
dilakukan
implementasi yaitu
memberikan tindakan
keperawatan pada klien
ssuai dengan jenis
penyakit klien
evalusi yaitu melakukan
penilaian terhadap
tindakan keperawatan
yang telah dilakukan

Mengamati
Mengamati penjelasan
proses dokumentasi
keperawatan yang
meliputi : pengkajian,
analisa data, prioritas
diagnose keperawatan,
rencana asuhan
keperawatan,
implementasi, evaluasi.
Mencari literature yang
sesuai dan
mendiskusikannya
dengan kelompok.
Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai dokumentasi
Mengeksplorasi
Mencoba membuat
dokumentasi
keperawatan secara
lengkap meliputi
pengkajian, diagnosa,
perencanaan,
implementasi, evaluasi
Mengasosiasi
Menunjukan kelebihan
dan kekurangan
dokumentasi
keperawatan
Mengkomunikasi
Membuat laporan
belajar dengan
membuat makalah
sederhana mengenai
materi pembelajaran

Proses,
dan Praktik.
Jakarta:
ECG.

yang dikerjakan
bersama kelompok.

NAMA SEKOLAH

: SMK KESEHATAN BALI DEWATA


MATA PELAJARAN
: DK 17
KELAS/SEMESTER
: XI/ 1
STANDAR KOMPETENSI
: MELAKSANAKAN TUGAS SESUAI DENGAN ETIKA KEPERAWATAN DAN KAIDAH HUKUM
KODE KOMPETENSI
: B. 17.
ALOKASI WAKTU
: 16x (2x40 menit)

KOMPETENSI INTI
Kompetensi Inti 1
Kompetensi Inti 2

:
:
:

Kompetensi Inti 3

Kompetensi Inti 4

KOMPETENSI
DASAR
B.17.1 Menjelaskan
tentang pentingnya
etika dan hukum
keperawatan dalam
melaksanakan tugas

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Memahami,
menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan meta kognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif , serta mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan
INDIKATOR

Setiap tindakan
keperawatan
dilaksanakan
sesuai dengan
etika dan hukum
keperawatan yang
ada
Tindakan-tindakan
keperawatan
disebutkan
berdasarkan kode
etik dan hukum
keperawatan yang
ada

MATERI
PEMBELAJARAN

Standart etik
merupakan panduan
untuk perilaku moral.
Orang yang memberikan
layanan kesehatan
bersedia secara sukarela
mengikuti standart. Jika
peraturan ini tida
dipatuhi, berarti asisten
keperawatan gagal
memenuhi janjinya untuk
memberi perawatan yng
aman, benar, dan tidak
membahayakan
Hukum legal merupakan
panduan untuk
berperilaku yang syah
menurut hukum. Ketika
hukum ini tidak dipatuhi,
asisten keperawatan
akan terikat secara
hukum (memikul
tanggung jawab) untuk
menghadapi tuntutan.

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

Mengamati
Mengamati penjelasan
tentang standart etik dan
hukum legal nagi seorang
asisten keperawatan,
bahwa setiap tindakan
keperawatan berdasarkan
etika keperawatan dan
hukum keperawatan
Mencari literature yang
sesuai dan
mendiskusikannya dengan
kelompok.

Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai etika
keperawatan

Mengeksplorasi
Mencoba memberikan
contoh-contoh deskripsi
tugas seorang asisten
keperawatan dalam
asuhan keperawatan

Mengasosiasi
Menunjukan kelebihan

PENILAIAN

Produk
Proyek
Penialaian Diri
Tugas/tes
Pemberian tugas
mandiri, baik secara
individu maupun
kelompok

Observasi/Pengama
tan
Penilaian ini bersifat
subjektif.

Portofolio
Laporan tugas tertulis
baik individu maupun
kelompok.

Demonstrasi
Penilaian melalui
kemampuan
penyampaian hasil
tugas di depan kelas

ALOKASI
WAKTU
8

SUMBER
BELAJAR

Potter, P.
Perry, A.
2005. Buku
Ajar
Fundamental
Keperawatan:
Konsep,
Proses, dan
Praktik.
Jakarta: ECG.

B.17.2 Melakukan
perilaku kinerja asisten
perawat sesuai dengan
etika dan hukum
keperawatan

Informasi tentang
pasien
didiskusikan hanya
di tempat yang
tepat
Informasi pasien
didiskusikan
dengan orang
yang tepat
Agama dan
kepercayaan
pasien/ keluarga
pasien dihormati
sebagai hal yang
terkacup dalam
kode etik dan
hukum
keperawatan
Masalah-masalah
pribadi pada
pasien
didiskusikan pada
saat laporan atau
konferensi antat
tim keperawatan

Hukumannya dapat
berupa pembayaran
denda atau hukuman
penjara

dan kekurangan dari etika


keperawatan

Mengkomunikasi
Membuat laporan belajar
dengan membuat
makalah sederhana
mengenai materi
pembelajaran yang
dikerjakan bersama
kelompok.

Kode etik menegaskan


bahwa informasi tentang
pasien adalah sesuatu
yang istimewa dan tidak
dibagi dengan orang lain
Dengan mengikuti kode
etik, pelayanan yang
anda berikan bergantung
pada kebutuhan, bukan
pada ras, kepercayaan, ,
warna kulit , atau
kemampuan untuk
membayar.
Setiap perilaku kinerja
asisten keperawatan
harus sesuai dengan
hukum keperawatan.
Hukum dikeluarkan oleh
badan pemerintah dan
harus dipatuhi oleh
warga negara.
Asisten keperawatan
adalah pemberi layanan
terlatih dan diharapkan
dapat melakukannya
dengan cara yang pasti.
Pada asisten keperwatan
yang gagal memberikan
perawatan sesuai
dengan yang diharapkan
atau yang dibutuhkan
oleh pekerjaan, asisten
tersebut bersalah karena
kelalaian

Mengamati
Mengamati penjelasan
tentang kode etika
penginformasian masalah
pasien, aspek-aspek legal
dalam hukum
keperawatan. Mencari
literature yang sesuai dan
mendiskusikannya dengan
kelompok.
Menanyakan
Menyusun pertanyaan
mengenai hukumanhukuman yang akan
diterima jika tindakan
keperawatan melanggar
kode etik dan hukum
keperawatan
Mengeksplorasi
Melakukan presentasi
dengan materi pendukung
dan sarana prasarana
pendukung
Mengasosiasi
Siswa menguraikan etika
dan hokum keperawatan
Mengkomunikasi
Membuat laporan belajar
dengan membuat
makalah sederhana
mengenai materi
pembelajaran yang
dikerjakan bersama
kelompok.

Anda mungkin juga menyukai