FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
LAPORAN KASUS
JANUARI 2016
SKIZOFRENIA YTT
Disusun oleh :
Verra Kondo Lembang
(2009-83-046)
Pembimbing
dr.David Santoso, Sp.KJ, MARS
LAPORAN KASUS
I.
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. SA
II.
Umur
: 29 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: STAIN
Agama
: Islam
Pekerjaan
:-
Status Pernikahan
: Menikah
Ruangan
: Subakut Wanita
Tanggal Masuk
Tanggal Keluar
: 14 Desember 2015
:-
RIWAYAT PSIKIATRI
Autoanamnesis pada tanggal 1 Januari 2016
Alloanamnesis pada via telepon tanggal 5 Januari 2016
a. Keluhan Utama: Gelisah
b. Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien telah di rawat di RSKD Provinsi Maluku sejak 17 hari yang lalu.
Saat itu pasien datang diantar oleh ayah dan saudara-saudaranya. Pasien
gelisah sejak 1 minggu SMRS. Menurut keluarga pasien juga
menunjukan tingkah laku yang aneh, pasien sering berbicara sendiri,
mengamuk dan membanting barang yang ada di rumahnya. Pasien
mengaku sulit tidur. Pasien mengatakan pasien setelah membaca surat
Yasin (Al-Quran) secara terbalik, pasien seperti dirasuki oleh setan dan
mulai mengamuk. Pasien mengatakan seperti dikendalikan oleh setan
yang merasukinya. Pasien juga mengatakan gelisah karena mendengar
bisikan-bisikan yang menyuruh pasien untuk tidak mandi selama 1
minggu dan menikam ibunya dengan pisau. Saat mengalami hal itu
pasien mengaku mengamuk namun tidak sampai menyakiti orang lain.
Hal ini telah dirasakan sejak pasien pulang dari Ternate. Bisikan tidak
setiap hari muncul, hanya ketika pasien sedang menyendiri. Pasien
mengatakan sering kepikiran dengan suami dan anaknya.
c. Riwayat Gangguan Sebelumnya:
- Riwayat Penyakit Dahulu:
Pasien tidak pernah mengalami penyakit lain seperti infeksi, kejang,
-
III.
IV.
seorang wanita wajah sesuai umur, kulit warna coklat sawo matang,
rambut hitam sebahu bergelombang, memakai kaos berwarna ungu dan
pertanyaan
Pikiran Abstrak
Baik, pasien dapat mengkonsepkan aktifitas yang dilakukan dengan baik.
Bakat Kreatif
Tidak ditemukan
D. Gangguan Persepsi
Halusinasi: auditorik (+) pasien mendengar suara terkadang wanita
terkadang juga pria yang menyuruh pasien untuk tidak mandi selama 1
minggu, juga menikam ibunya dengan pisau.
Depersonalisasi dan derealisasi: tidak ada gangguan
E. Proses Pikir
Produktifitas: cukup
Kontinuitas: relevan
Hendaya berbahasa: (-)
F. Pengendalian Impuls
Terganggu
G. Daya Nilai
Norma sosial
: Terganggu
Uji Daya Nilai
: Terganggu
Penilaian Realitas : Terganggu
Tilikan
:Satu, pasien menyangkal penuh bahwa dirinya
sakit
H. Taraf dapat dipercaya: Dapat Dipercaya
V.
Saat itu pasien datang diantar oleh ayah dan saudara-saudaranya. Pasien gelisah
sejak 1 minggu SMRS. Menurut keluarga pasien juga menunjukan tingkah laku
yang aneh, pasien sering berbicara sendiri, mengamuk dan membanting barang
yang ada di rumahnya. Pasien mengaku sulit tidur. Pasien mengatakan pasien
setelah membaca surat Yasin (Al-Quran) secara terbalik, pasien seperti dirasuki
oleh setan dan mulai mengamuk. Pasien mengatakan seperti dikendalikan oleh
setan yang merasukinya. Pasien juga mengatakan gelisah karena mendengar
bisikan-bisikan yang menyuruh pasien untuk tidak mandi selama 1 minggu dan
menikam ibunya dengan pisau. Saat mengalami hal itu pasien mengaku
mengamuk namun tidak sampai menyakiti orang lain. Hal ini telah dirasakan
sejak pasien pulang dari Ternate. Bisikan tidak setiap hari muncul, hanya ketika
pasien sedang menyendiri. Pasien mengatakan sering kepikiran dengan suami dan
anaknya.Pasien pernah dirawat sebelumnya pada bulan Januari 2014. Namun
setelah keluar dari RSKD pasien putus obat 1 tahun.
VI.
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I
:F20.9 Skizofrenia YTT
Aksis II
:Tidak ada diagnosis Aksis II, karena tidak ditemukannya
gangguan kepribadian
Aksis III
Aksis IV
Aksis V
VII.
PROGNOSIS
Ad Vitam
IX.
FOLLOW-UP
Tanggal
Pemeriksaan
1/1/2016
2/1/2016
3/1/2016
4/1/2016
5/1/2016
6/1/2016
Tindak Lanjut
Analisa
-Gelisah (-)
-Halusinasi Auditorik (+)
-Waham (-)
-Gelisah (-)
- Halusinasi Auditorik (+)
-Waham (-)
-Gelisah (-)
-Halusinasi Auditorik (+)
-Waham (-)
-Tenang
-Kooperatif
-Halusinasi auditorik (-)
-Waham (-)
-Tenang
-Kooperatif
-Halusinasi auditorik (-)
-Waham (-)
-Tenang
-Kooperatif
-Halusinasi auditorik (-)
-Waham (-)
X. DISKUSI
Istilah Skizofrenia berasal dari bahasa Jerman, yaitu Schizo (= Perpecahan /
Split) dan Phrenos (= Mind). Pada skizofrenia terjadi suatu perpecahan pikiran,
perilaku dan perasaan. Skizofrenia merupakan suatu sindrom dengan variasi
penyebab (banyak belum diketahui) dan perjalanan penyakit yang luas, serta
sejumlah akibat yang tergantung pada perimbangan pengaruh genetik, fisik dan
sosial budaya. Pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yang fundamental dan
karakteristik dari pikiran dan persepsi, serta oleh afek yang tidak wajar
(inappropriate) atau tumpul (blunted). Kesadaran yang jernih dan kemampuan
intelektual biasanya tetap terpelihara, walaupun kemunduran kognitif tertentu
dapat berkembang kemudian.
Diagnosis dibuat atas dasar gejala klinis yang memenuhi batasan kriteria
diagnosis Skizofrenia dalam PPDGJ III :
Harus ada sedikitnya satu gejala yang amat jelas (dan biasanya dua gejala
atau lebih bila gejala-gejala itu kurang tajam atau kurang jelas) :
a. - thought echo
- thought insertion or withdrawal
- thought broadcasting
b. - delusion of control
- delusion of influence
- delusion of passivity
- delusional perception
c. Halusinasi auditorik
d. Waham-waham yang menetap jenis lainnya, yang menurut budaya
setempat tidak wajar dan sesuatu yang mustahil.
Atau paling sedikit dua gejala di bawah ini yang harus selalu ada secara
jelas:
a. Halusinasi yang menetap dari panca-indera apa saja;
b. Arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan
(interpolation), yang berakibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak
relevan atau neologisme;
c. Perilaku katatonik
d. Gejala-gejala negatif
Gejala-gejala khas tersebut di atas telah berlangsung selama kurun waktu
satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase non-psikotik
prodromal)
Harus ada perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan dari beberapa aspek perilaku perorangan, bermanifestasi
sebagai hilangnya minat, hidup tak bertujuan, tidak berbuat sesuatu, sikap
larut dalam dari sendiri dan penarikan diri secara sosial.
Menurut PPDGJ III, diagnosis Skizofrenia YTT (F 20.9) dapat ditegakkan
bila memenuhi kriteria umum untuk skizofrenia tetapi tidak memenuhi kriteria
diagnosis skizofrenia paranoid, hebefrenik, atau katatonik, residual dan depresi
pasca skizofrenia.
Pada pasien ini ditemukan hendaya berat dalam menilai realita berupa
delution of control dan halusinasi auditorik sehingga berdasarkan PPDGJ III dapat
didiagnosis sebagai skizofrenia. Namun tidak memenuhi kriteria untuk diagnosis
skizofrenia paranoid, hebefrenik, atau katatonik, residual dan depresi pasca
skizofrenia, sehingga didiagnosis Skizofrenia YTT (F20.9).
Pemilihan jenis obat anti psikosis mempertimbangkan gejala psikosis yang
dominan dan efek samping obat. Pada pasien ini pilihan obat yang diberikan
adalah haloperidol. Haloperidol merupakan obat anti-psikosis golongan tipikal
yang memiliki potensial tinggi, sehingga pemberian dalam dosis kecil sudah bisa
mengurangi gejala positif pada pasien. Anti-psikosis tipikal memblokade dopamin
pada reseptor pasca-sinaptik neuron di otak khusunya di sistem limbik dan sistem
ekstrapiramidal.
DAFTAR PUSTAKA
1. Buku Ajar Psikiatri FKUI. Schizophrenia. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
2010. Hal 170-94
2. Kaplan & Sadock: Buku Ajar Psikiatri Klinis. Edisi 2. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran ECG. 2004; Hal 147-165.
3. Maslim R. Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas PPDGJ-III.
Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya. 2001; Hal 4651
4. WHO. Schizophrenia Prevalence. Cited on: 6 Jan 2016. Available
download
from:
URL:
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs397/en/
5. Skizofrenia. Cited on: 6 Jan 2016. Available download from:
http://bbtklppjakarta.pppl.depkes.go.id/assets/files/downloads/f137525833
3-schizophrenia.pdf.
6. Shore, David, John KH. Schizofrenia. Cited on: 6 Jan 2016. Available
download
from:
URL:
http://www.schizophrenia.com/family/sz.overview.htm.2002
7. Schizophrenia. Cited on: 6 Jan 2016. Fakultas Kedokteran-Universitas
Sumatera
Utara.
Available
download
from:
URL:
http://www.repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/32883/5/Chapter
%20I.pdf
Medication).
Edisi
Ketiga.
Penerbit:
Bagian
Ilmu