Gangguan Sehubungan Kanabis
Gangguan Sehubungan Kanabis
OLEH
Dr. VITA CAMELLIA, SpKJ
PENDAHULUAN
Survei terbaru dari National Institute of Drug Abuse (NIDA) 40% dari
tapi penelitian lebih lanjut diperlukan dan sebagai pengobatan yang efektif
namun efek psikologis seperti menurunkan cemas, sedasi dan euphoria
mempengaruhi nilai terapeutik.2
Pada tulisan ini akan dilaporkan sebuah kasus pada seorang laki-laki 21
tahun dan akan difokuskan pada gangguan terkait kanabis yang tidak terinci:
depresi sedang akibat kanabis.
TINJAUAN PUSTAKA
Hubungan antara kanabis dan manusia telah ada sedikitnya 10.000
tahun. Dari asalnya di Cina atau Asia Tengah, di zaman neolitik,
penamaan kanabis telah menyebar hampir di seluruh dunia.2 Penggunaan
pertama dari tanaman ini kemungkinan sebagai bahan nutrisi sejak zaman
neolitik (setelah 6500 sebelum masehi). Galen, Bapak pengobatan
menulis pada tahun 200 sebelum Masehi bahwa biasanya sekali-sekali
memberikan kanabis pada tamunya untuk menimbulkan kenikmatan dan
kegembiraan.2
Pada abad pertengahan dokter-dokter menganjurkan tanaman
kanabis sebagai obat kanker dan untuk pengobatan jaundice dan batuk.
Di Afrika dimulai pada sekitar 6 abad yang lalu, digunakan sebagai ritual
sosial dan keagamaan dan sebagai prepaat obat untuk disentri, demam,
asma dan bahkan pada persalinan.2
Mungkin pencetus terbesar untuk mencabut perlindungan hukum
dari kanabis ditetapkan selama awal 1930-an. Komisi Narkotika, Harry
Aslinger memiliki minat yang mendalam untuk menyokongnya dan Kantor
Narkotik untuk menjalankan hukum menentang penggunaan kanabis
dengan giat.3
Selama beberapa tahun kemudian kanabis, mulai dianggap sebagai
Narkotik- suatu zat yang bertanggung jawab untuk kejahatan kekerasan
dan bahaya yang besar bagi keamanan masyarakat.3
PROFIL KANABIS
Kanabis adalah nama singkatan untuk tanaman Cannabis Sativa.1-3
Tanaman ini rata-rata akan tumbuh 5-12 kaki tingginya tapi bahkan
sampai mencapai 20 kaki.2 seluruh bagian tanaman mengandung
kanabinoid psikoaktif, yaitu delta 9 tetrahidrocannabinol (THC).4 Istilah
kanabis umumnya mengacu kepada pucuk daun, bunga dan batang dari
tanaman yang dipotong, dikeringkan dan dicacah dan biasanya dibentuk
menjadi rokok.4,5
Nama lain untuk tanaman kanabis adalah marijuana, grass, weed,
pot, tea, Mary Jane, dan produknya hemp, hashish, charas, bhang, ganja,
dagga dan sinsemilla. 1,3-5 konsentrasi tertinggi dari kanabinoid psikoaktif
ditemukan pada puncak bunga dari kedua jenis tanaman jantan (male)
dan betina (female).5.
Kandungan THC didalam Charas dan hashis sekitar 7-8% dalam rentang
sampai 14%. Ganja dan Sinsemilla berasal dari bahan kering dan
ditemukan pada pucuk tanaman betina, dimana kandungan THC rata-rata
sekitar 4-5% (jarang diatas 7%). Bhang sediaan tingkat rendah diambil
dari tanaman sisa yang kering, kandungan THC sekitar 1%3. Minyak
hashish, suatu cairan pekat dari penyulingan hashish, mengandung THC
sekitar 15-70%.4
NEUROFARMAKOLOGI
Dosis THC yang diperlukan untuk memperoleh efek farmakologis
pada manusia dari menghisap sekitar 2-22 mg. THC larut dalam lemak
dan dengan cepat di absorbsi setelah inhalasi.4 setelah dihisap atau
dicerna, THC akan diubah oleh hati menjadi lebih dari 60 zat metabolit,
beberapa diantaranya juga berupa psikoaktif.2
Pertama
belakang bola mata (Marinol, untuk glukoma) dan mengurani mual (pada
pengobatan kanker).2,3,5
Kanabis mengurangi kemampuan mengikuti (kemampuan untuk
mengikuti objek yang bergerak) dan menyebabkan satu fenomena jejak
dimana seseorang melihat setelah bayangan dari benda yang bergerak.
Gangguan kemampuan mengikuti jejak dan feomena jejak dan efek
sedasi menyebabkan lebih sulit untuk melaksanakan tugas yang
memerlukan perkiraan jarak dan koordinasi tangan mata yang baik seperti
mengendarai mobil.2
Kanabis dapat beraksi seperti stimulan sama baiknya sebagai
depresan tergantung pada jenis dan jumlah kimia yang diserap otak, latar
belakang penggunaan dan kepribadian pengguna.2
EPIDEMIOLOGI
Kanabis obat terlarang yang paling sering digunakan. Dari 2000,
kanabis digunakan oleh 76% pengguna obat pengguna obat terlarang
saat ini. Sekitar 96% pengguna obat terlarang hanya menggunakan
kanabis, 17% memakai kanabis dan obat terlarang lainnya, dan 24%
melaporkan menggunakan obat terlarang selain kanabis.1
Prevalensi seumur hidup dari menggunakan kanabis meningkat
pada setiap kelompok umur hingga usia 34 tahun dan mulai menurun
secara bertahap. Kelompok umur 8-12 paling banyak menggunakan
kanabis pada tahun sebelumnya 25% dan bulan sebelumnya 14% dan
pengguna terendah berada di usia 50 tahun atau lebih. Dijumpai rata-rata
5% penyalahgunaan dan ketergantungan kanabis.1
GAMBARAN KLINIS
Intoksikasi Kanabis
Pengaruh subjektif dari intoksikasi kanabis bervariasi dari suatu
individu ke individu yang lain, menetapkan pada tingginya variabel
farmakooinetik dosis cara peberian latar belakang pengalaman dan
harapan dan krerentanan individual terhadap efek psikotis tertentu.
Secara khas intoksikasi dicirikan oleh periode awal High
yang
keadaan
serangan
panik
yang
mungkin
mengakibatkan,
berdasarkan atas sakit dan rasa takut yang kacau. Penampakan dari
gejala cemas adalah dihubungkan dengan dosis dan paling sering efek
samping pada pengguna penghisap kanabis yang moderat. Beberapa
pengguna
kanabis
melaporkan
pengalaman
ada
kalanya
tidak
lebih
banyak
mengalami
gejala
cemas
daripada
dengan
gejala
depresif
meskipun
gejala
tersebut
dapat
Sindroma Amotivasional
Sindroma ini ditandai dengan apatis, konsentrasi yang jelek,
menarik diri dari sosialm kehilangan minat dalam berprestasi. Sindroma ini
dihubungkan dengan penggunaan kanabis yang kronis.1,4,5
Jadi peran langsung kanabis pada sindroma amotivasional masih
dipertimbangkan dengan serius. Gejala-gejala mungkin menunjukkan
intoksikasi yang berkelanjutan atau menunjukkan perbedaan-perbedaan
psikososial
normal
yang
mempredisposisikan
untuk
menggunakan
telah
diamati,
konsep
perkembangan
kepribadian
dpat
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan urin untuk kanabis dan zat lainnya telah umum pada
beberapa keadaan seperti program pengobatan dan tempat penempatan
tenaga kerja. Kebanyakan laboratorium menggunakan Enzym- Multipllied
Immunoassay Technique (EMIT), meskipun Radio Immunoassay (ROA)
adalah yang paling sering digunakan. Kedua tes diatas relatif sensitif dan
tidak mahal.1 Membantu sebagai penyaringan (Screening) awal karena
jauh dari sempurna. Perbandingan terbaru menunjukkan ketidaksesuaian
pada positif palsu dan negatif palsu meskipun penyaringan dan kondisi
laboratorium dalam penerapan yang terbaik.6
Untuk
mengkonfirmasi
4,6
Spectroscopy (GC-MS).
tes,
digunakan
Chromatography-Mas
Kanabis dan metabolitnya dapat dideteksi di urin pada nilai cut off
100 ng/ml pada 42-72 jam setelahefek psikologis menurun.4 Karena
metabolit kanabinoid adalah larut lemak, menetap di cairan tubuh dalam
periode yang agak lama dan diekskresikan secara perlahan. Uji saring
untuk kanabinoid pada individu yang menggunakan secara iseng dapat
memberikan hasil positif untuk 7-10 hari7 dan pada pengguna kanabis
berat dapat memberikan nilai positif 2-4 minggu.1
Diagnosis
Diagnosis gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan
kanabis
dapat
ditegakkan
berdasarkan
PPDGJ-III
(Pedoman
Pada pasien
kepribadian
antisosial
adalah
faktor
resiko
untuk
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
Julien RM. A Primer of Drug Action. 6th Edition. New York. WH.
Freeman and Company. 1992: 269-87.
4.
5.
6.
7.
8.
Departemen
Kesehatan
RI.
Pedoman
Penggolongan
dan