Disusun Oleh :
Anfridus Albert Welly
(PPN15151)
Topik
: Penyakit Muskuloskeletal
Sub Pokok
: Penyakit Rematik
: 30 menit
Sasaran
: Lansia Tn. R
Tempat
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberi penyuluhan, Ny. E mampu memahami mengenai penyakit
rematik.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberi penyuluhan selama 30 menit diharapkann Ny. E dapat:
1. Memahami tentang pengertian rematik
2. Memahami penyebab terjadinya rematik
3. Memahami tanda dan gejala rematik
4. Memahami cara pencegahan rematik pada lansia
5. Memahami jenis makanan yang harus dihindari dan dikonsumsi pada
lansia dengan rematik
6. Memahami pengobatan rematik dengan menggunakan obat herbal /
alami.
2.
3.
Tahap
Kegiatan
Kegiatan
Komunikator
Pre
a. Memberi salam dan
Interaksi
memperkenalkan
diri
b. Menjelaskan tujuan
penyuluhan
dan
tema penyuluhan
c. Apersepsi
dengan
memberikan
pertanyaan
awal
tentang rematik
Isi
a. Menjelaskan materi
penyuluhan
mengenai
pengertian,
penyebab, tanda dan
gejala serta cara
penanganan rematik,
jenis makanan yang
harus dihindari, cara
pengobatan herbal /
alami untuk rematik,
dan cara pencegahan
pada
penyakit
rematik.
b. Memberi
kesempatan kepada
komunikan
untuk
bertanya
Penutup
a. Mendengarkan
pertanyaan sebagai
evaluasi
b. Menyimpulkan
bersama-sama hasil
dari
kegiatan
penyuluhan
c. Menutup
penyuluhan
dan
mengucapkan salam
Kegiatan
Komunikan
Menjawab
salam,
mendengarkan
dengan baik
Waktu
5 menit
Mendengarkan
mengajukan
pertanyaan
dan
15 menit
Menjawab
mendengarkan
dengan baik
dan
10 menit
C. Strategi
Metode
D. Media
Flipchart dan leaflet.
E. Evaluasi
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan rematik?
2. Sebutkan 3 dari 6 penyebab rematik?
3. Sebutkan 3 dari 6 tanda dan gejala rematik ?
4. Sebutkan 4 dari 7 pencegahan pada rematik?
5. Sebutkan 2 dari 4 makanan dan minuman yang harus dihindari?
6. Sebutkan 2 dari 3 pengobatan dengan menggunakan obat herbal/alami?
LAMPIRAN MATERI
atas. Nyeri dapat timbul pada waktu dingin, akan tetapi hal ini belum dapat
diketahui penyebabnya.
2. Kekakuan dan keterbatasan gerak
Biasanya akan berlangsung 15-30 menit dan timbul setelah istirahat atau
saat memulai kegiatan fisik.
3. Peradangan
Sinovitis sekunder, penurunan pH jaringan, pengumpulan cairan dalam
ruang sendi biasanya akan menimbulkan pembengkakan dan peregangan
sampai sendi yang semua ini akan menimbulkan rasa nyeri.
4. Pembengkakan sendi
Pembengkakan sendi merupakan reaksi peradangan karena pengumpulan
cairan dalam ruang sendi biasnya teraba panas tanpa adanya kemerahan.
5. Deformitas (perubahan bentuk)
Disebabkan karena distruksi lokal rawan sendi.
6. Gangguan fungsi
Timbul akibat ketidakserasian lokal rawan sendi.
D. Penatalaksanaan
1. Pencegahan
a) Menstabilkan berat badan
b) Pencegahan cidera
c) Screening sendi di sekitar tubuh
d) Pendekatan ergonomik untuk memodifikasi stress akibat kerja
2. Terapi Farmakologi
Obat-obatan anti inflamasi steroid bekerja sebagai analgetik sekaligus
mengurangi sinovitis, meskipun tak dapat memperbaiki atau menghentikan
proses patologis rematik, diantaranya yaitu:
a) Acetaminopen
Merupakan obat yang direkomendasikan oleh dokter karena relatif dan
efektif untuk mengurangi rasa sakit.
b) NSAIDs (Non Steroid Anti Inflammatory Drugs)
Dapat mengatasi rasa sakit dan peradangan pada sendi. Efek samping,
yaitu menyebabkan sakit perut dan gangguan fungsi ginjal.
c) Corticosteroids
Efektif mengurangi rasa sakit
d) Tramadol
Tidak mempunyai efek samping seperti yang ada pada acetaminophen
dan NSAIDs
e) Topical Pain
Dalam bentuk cream atau spray yang biasa digunakan langsung pada
kulit yang terasa sakit.
3. Terapi Konservatif
a) Kompres hangat : mengistirahatkan sendi, pemakaian alat-alat orthotik
untuk menyangga sendi yang mengalami inflamasi.
b) Massage / pijat : membuat rileks otot-otot yang spasme dan membantu
melancarkan sirkulasi darah.
4. Terapi Non Farmakologi
a) Olahraga
Olahraga yang dianjurkan adalah olahraga yang tidak terlalu berat dan
tidak menyebabkan bertambahnya kompresi atau tekanan atau trauma
pada sendi, yaitu : berenang, dan menggunakan sepeda statis.
b) Proteksi / perlindungan sendi
Sendi di jaga dari berbagai aktivitas sehari-hari dan pekerjaan yang
dapat menambah stress / tekanan pada sendi
c) Terapi panas / dingin
-
d) Diet
Diet untuk mngurangi berat badan bagi pasien dengan rematik yang
gemuk harus menjadi program utama pengobatan osteoathritis.
Penurunan berat badan seringkali dapat mengurangi timbulnya keluhan
dan peradangan. Pemberian vitamin c, d, e dan beta karoten, vitaminvitamin tersebut bermanfaat untuk mengurangi laju perkembangan
rematik.
e) Dukungan psikologi
Dukungan psikologis diperlukan pada pasien rematik oleh karena
sifatnya yang menahun dan ketidakmampuannya yang ditimbulkannya.
Dipihak pasien ingin menyembunyikan ketidakmampuan, dipihak lain
dia ingin orang lain turut memikirkan penyakitnya. Pasien osteoathritis
sering kali keberatan untuk memakai alat-alat bantu karena faktor
psikologis.
f) Fisioterapi
Fisioterapi berperan penting pada penatalaksanaan rematik, meliputi
terapi panas dan dingin serta program latihan yang tepat. Pemakaian
panas yang sedang diberikan sebelum latihan untuk mengurangi rasa
nyeri dan kekauan. Pada sendi yang masih aktif sebaiknya diberi
dingin dan obat-obat gosok jangan dipakai sebelum pemanasan.
flavonoid.
Kandungan
tersebut
dapat memiliki
aktivitas sebagai
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, M., Cahya, A., Gustiar, H. (2008). Pengaruh Antioksidan Dan Ekstrak
Jahe Merah Terhadap Proses Inflamasi. Institut Pertanian Bogor: Bogor
Aswin, S. (2003). Pengaruh Proses Menua Terhadap Sistem Muskuloskeletal.
Yogyakarta. Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada
Corwin, Elizabeth. (2005). Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC
Guyton, A & Hall. (2007). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC
Smeltzer, Suzanne C., Bare, Brenda G. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah Edisi 8 Vol. 1 & 2. Jakarta. EGC
10