Nama Peserta
NIP
Unit Kerja
Nama Kegiatan
Nara Sumber
Pelaksana
Hari Pelaksanaan
Tanggal Pelaksanaan
Tempat Pelaksanaan
Uraian Hasil
JUMAT, 5 PEBRUARI 2016
KARYA TULIS ILMIAH
Oleh : Prof. Dr. Akhmad Sofyan., M.Hum
1. Karya tulis ilmiah adalah karya ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis
menurut metodologi yang baik dan benar.
2. Tujuan penulisan karya tulis ilmiah adalah agar gagasan kita dapat dipelajari dan
diperdebatkan.
3. Fungsi karya tulis ilmiah :
Menjelaskan sesuatu yang tidak dipahami, tidak pasti dan tidak jelas
Untuk mengetahui kemungkinan yang akan terjadi pada masa mendatang (membantu
mengantisipasi)
Untuk mengkoreksi benar tidaknya suatu keadaan atau pernyataan
4. Jenis-jenis karya tulis ilmiah :
Skripsi untuk sarjana
Tesis untuk magister
Disertasi untuk doctor
Laporan Penelitian
Buku Referensi
Makalah/Gagasan Tertulis
Artikel Ilmiah
5. Kemampuan menulis KTI merupak ketrampilan yang memerlukan minat, motivasi dan
latihan secara tekun dan sungguh-sungguh, sedangkan diklat atau pelatihan merupakan
stimulus.
6. Syarat atau bekal untuk menjadi penulis :
Banyak membaca sehingga berpengetahuan yang luas
Menguasai bidang ilmunya
Menguasai EYD, tata bahasa dan kepekaan bahasa
Memiliki ketelitian dan kesabaran
1. Artikel ilmiah adalah representasi hasil pemikiran penulis atas yang disajikan melalui bahasa
tulis kepada pembaca. Artikel ilmiah biasanya dirancang untuk dimuat di jurnal atau buku
kumpulan artikel, sehingga artikel ilmiah harus ditulis dengan tata cara ilmiah atau sesuai
dengan konvensi ilmiah yang berlaku.
2. Tata cara ilmiah merupakan suatu sistem penulisan yang didasarkan pada masalah, tujuan,
teori, dan data untuk memberikan alternative pemecahan masalah tertentu.
3. Artikel ilmiah bertujuan untuk mengkomunikasikan informasi, ide, atau gagasan kepada
pembaca agar dapat dipahami, dimanfaatkan dan dikembangkan dengan baik.
4. Artikel ilmiah dapat dipilah menjadi dua, yaitu :
a. Artikel Hasil Penelitian
Artikel ini disusun berdasarkan laporan hasil penelitian. Artikel ini biasanya
dipublikasikan atau dimuat di jurnal ilmiah. Melalui pemuatan dalam jurnal ilmiah,
produk penelitian yang dihasilkan banyak dibaca atau diketahui oleh orang lain.
Isi artikel ilmiah hasil penelitian terdiri atas beberapa komponen, yaitu :
Judul Artikel
Nama Penulis
Sponsor
Abstrak dan Kata Kunci
Pendahuluan
Metode Penelitian
Hasil Penelitian
Pembahasan
Simpulan dan Saran
Daftar Rujukan
b. Artikel Non penelitian
Artikel ini disusun berdasarkan penalaran penulisnya, dikembangkan melalui kajian
teori yang diperoleh dari jurnal atau buku-buku ilmiah.
Isi artikel ilmiah non penelitian terdiri dari beberapa komponen, yaitu :
Judul Artikel
Nama Penulis
Abstrak dan Kata Kunci
Pendahuluan
Bagian Inti
Penutup
Daftar Rujukan
5. Teknik penulisan artikel ilmiah meliputi langkah-langkah :
a. pengembangan gagasan
b. perencanaan naskah
c. pengembangan paragraph
d. penulisan draf
e. finalisasi
1. Dalam penulisan artikel ilmiah biasanya mengutip pendapat orang lain untuk memperkuat
gagasan yang akan diungkapkan. Ada beberapa ketentuan yang harus diikuti dalam
penulisan kutipan, yaitu :
a. Jika nama pengarang ditulis sebelum kutipan, ketentuannya adalah tulis nama akhir
pengarang, kemudian dalam kurung tulislah tahun terbit, titik dua, dan nomor
halaman buku yang dikutip.
b. Jika nama pengarang ditulis sesudah kutipan, ketentuannya adalah sebutkan kutipan,
kemudian dalam kurung tulislah nama, koma, tahun terbit, titik dua, halaman buku
yang dikutip.
c. Ketentuan a dan b juga berlaku pada kutipan dari dua sumber yang dikarang oleh dua
orang penulis
d. Jika nama pengarang lebih dari dua orang, setelah nama pengarang pertama ditulis
dkk. Kemudian diberi tanda koma
2. Kutipan langsung adalah kutipan yang diambil secara langsung sesuai dengan aslinyadari
sumber pustaka tertentu. Kutipan langsung ada dua macam, yaitu :
a. Kutipan pendek
Adalah kutipan yang panjang kutipannya kurang dari 40 kata atau kurang dari 5
baris.
b. Kutipan panjang
Adalah kutipan yang panjang kutipannya lebih dari 40 kata atau lebih dari 5 baris.
3. Tata cara menulis artikel di jurnal
Peraturan Menpan No16 Tahun 2009 dan Permendikbud No 35 tahun 2010 yang keduanya
mengatur tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Berdasarkan kedua aturan
tersebut kenaikan pangkat dengan sistem PK Guru mempersyaratkan adanya unsur publikasi
ilmiah bagi guru yang akan naik pangkat mulai dari golongan III b ke IIIc. Khusus untuk
kenaikan pangkat golongan IIIc ke III d mempersyaratkan adanya laporan hasil penelitian,
Sedangkan untuk kenaikan pangkat IVa ke IV b dan seterusnya selain adanya laporan hasil
penelitian juga mempersyaratkan artikel yang dimuat di jurnal yang ber-ISSN atau buku
pendidikan yang ber ISBN.
Adapun rekapitulasi persyaratan/angka kredit minimal bagi guru yang akan naik
jabatan/pangkat dari subunsur Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan untuk masingmasing pangkat/golongan berdasarkan Permendikbud No 35 tahun 2010 adalah sebagai
berikut:
1) Guru golongan III/a ke golongan III/b, subunsur pengembangan diri sebesar 3 (tiga)
angka kredit. Untuk golongan ini tidak ada persyaratan unsure publikasi ilmiah)
2) Guru golongan III/b ke golongan III/c, subunsur pengembangan diri sebesar 3 (tiga)
angka kredit, dan subunsur publikasi ilmiah dan/ atau karya inovatif sebesar 4
(empat) angka kredit.
3) Guru golongan III/c ke golongan III/d, subunsur pengembangan diri sebesar 3 (tiga)
angka kredit, dan subunsur publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif sebesar 6
(enam) angka kredit .
4. Dalam penulisan artikel ilmiah biasanya mengutip pendapat orang lain untuk memperkuat
gagasan yang akan diungkapkan. Ada beberapa ketentuan yang harus diikuti dalam
penulisan kutipan, yaitu :
e. Jika nama pengarang ditulis sebelum kutipan, ketentuannya adalah tulis nama akhir
pengarang, kemudian dalam kurung tulislah tahun terbit, titik dua, dan nomor
halaman buku yang dikutip.
f. Jika nama pengarang ditulis sesudah kutipan, ketentuannya adalah sebutkan kutipan,
kemudian dalam kurung tulislah nama, koma, tahun terbit, titik dua, halaman buku
yang dikutip.
g. Ketentuan a dan b juga berlaku pada kutipan dari dua sumber yang dikarang oleh dua
orang penulis
h. Jika nama pengarang lebih dari dua orang, setelah nama pengarang pertama ditulis
dkk. Kemudian diberi tanda koma
5. Kutipan langsung adalah kutipan yang diambil secara langsung sesuai dengan aslinyadari
sumber pustaka tertentu. Kutipan langsung ada dua macam, yaitu :
c. Kutipan pendek
Adalah kutipan yang panjang kutipannya kurang dari 40 kata atau kurang dari 5
baris.
d. Kutipan panjang
Adalah kutipan yang panjang kutipannya lebih dari 40 kata atau lebih dari 5 baris.
6. Tata cara menulis artikel di jurnal
Peraturan Menpan No16 Tahun 2009 dan Permendikbud No 35 tahun 2010 yang keduanya
mengatur tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Berdasarkan kedua aturan
tersebut kenaikan pangkat dengan sistem PK Guru mempersyaratkan adanya unsur publikasi
ilmiah bagi guru yang akan naik pangkat mulai dari golongan III b ke IIIc. Khusus untuk
kenaikan pangkat golongan IIIc ke III d mempersyaratkan adanya laporan hasil penelitian,
Sedangkan untuk kenaikan pangkat IVa ke IV b dan seterusnya selain adanya laporan hasil
penelitian juga mempersyaratkan artikel yang dimuat di jurnal yang ber-ISSN atau buku
pendidikan yang ber ISBN.
Adapun rekapitulasi persyaratan/angka kredit minimal bagi guru yang akan naik
jabatan/pangkat dari subunsur Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan untuk masingmasing pangkat/golongan berdasarkan Permendikbud No 35 tahun 2010 adalah sebagai
berikut:
1) Guru golongan III/a ke golongan III/b, subunsur pengembangan diri sebesar 3 (tiga)
angka kredit. Untuk golongan ini tidak ada persyaratan unsure publikasi ilmiah)
2) Guru golongan III/b ke golongan III/c, subunsur pengembangan diri sebesar 3 (tiga)
angka kredit, dan subunsur publikasi ilmiah dan/ atau karya inovatif sebesar 4
(empat) angka kredit.
3) Guru golongan III/c ke golongan III/d, subunsur pengembangan diri sebesar 3 (tiga)
angka kredit, dan subunsur publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif sebesar 6
(enam) angka kredit .
7. Dalam penulisan artikel ilmiah biasanya mengutip pendapat orang lain untuk memperkuat
gagasan yang akan diungkapkan. Ada beberapa ketentuan yang harus diikuti dalam
penulisan kutipan, yaitu :
i. Jika nama pengarang ditulis sebelum kutipan, ketentuannya adalah tulis nama akhir
pengarang, kemudian dalam kurung tulislah tahun terbit, titik dua, dan nomor
halaman buku yang dikutip.
j. Jika nama pengarang ditulis sesudah kutipan, ketentuannya adalah sebutkan kutipan,
kemudian dalam kurung tulislah nama, koma, tahun terbit, titik dua, halaman buku
yang dikutip.
k. Ketentuan a dan b juga berlaku pada kutipan dari dua sumber yang dikarang oleh dua
orang penulis
l. Jika nama pengarang lebih dari dua orang, setelah nama pengarang pertama ditulis
dkk. Kemudian diberi tanda koma
8. Kutipan langsung adalah kutipan yang diambil secara langsung sesuai dengan aslinyadari
sumber pustaka tertentu. Kutipan langsung ada dua macam, yaitu :
e. Kutipan pendek
Adalah kutipan yang panjang kutipannya kurang dari 40 kata atau kurang dari 5
baris.
f. Kutipan panjang
Adalah kutipan yang panjang kutipannya lebih dari 40 kata atau lebih dari 5 baris.
9. Tata cara menulis artikel di jurnal
Peraturan Menpan No16 Tahun 2009 dan Permendikbud No 35 tahun 2010 yang keduanya
mengatur tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Berdasarkan kedua aturan
tersebut kenaikan pangkat dengan sistem PK Guru mempersyaratkan adanya unsur publikasi
ilmiah bagi guru yang akan naik pangkat mulai dari golongan III b ke IIIc. Khusus untuk
kenaikan pangkat golongan IIIc ke III d mempersyaratkan adanya laporan hasil penelitian,
Sedangkan untuk kenaikan pangkat IVa ke IV b dan seterusnya selain adanya laporan hasil
penelitian juga mempersyaratkan artikel yang dimuat di jurnal yang ber-ISSN atau buku
pendidikan yang ber ISBN.
Adapun rekapitulasi persyaratan/angka kredit minimal bagi guru yang akan naik
jabatan/pangkat dari subunsur Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan untuk masingmasing pangkat/golongan berdasarkan Permendikbud No 35 tahun 2010 adalah sebagai
berikut:
1) Guru golongan III/a ke golongan III/b, subunsur pengembangan diri sebesar 3 (tiga)
angka kredit. Untuk golongan ini tidak ada persyaratan unsure publikasi ilmiah)
2) Guru golongan III/b ke golongan III/c, subunsur pengembangan diri sebesar 3 (tiga)
angka kredit, dan subunsur publikasi ilmiah dan/ atau karya inovatif sebesar 4
(empat) angka kredit.
3) Guru golongan III/c ke golongan III/d, subunsur pengembangan diri sebesar 3 (tiga)
angka kredit, dan subunsur publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif sebesar 6
(enam) angka kredit .
4) Guru golongan III/d ke golongan IV/a, subunsur pengembangan diri sebesar 4 (empat)
angka kredit dan subunsur publikasi ilmiah dan/ atau karya inovatif sebesar 8
(delapan) angka kredit. Bagi guru golongan tersebut sekurang-kurangnya
mempunyai 1 (satu) laporan hasil penelitian dari subunsur publikasi ilmiah.
5) Guru golongan IV/a ke golongan IV/b, subunsur pengembangan diri sebesar 4 (empat)
angka kredit dan subunsur publikasi ilmiah dan/ atau karya inovatif sebesar 12 (dua
belas) an gka kredit. Bagi guru golongan tersebut, sekurang-kurangnya mempunyai 1
(satu) laporan hasil penelitian dan 1 (satu) artikel yang dimuat di jurnal yang berISSN.
6) Guru golongan IV/b ke golongan IV/c, subunsur pengembangan diri sebesar 4 (empat)
angka kredi t dan sub unsur publikasi ilmiah dan/ atau karya inovatif sebesar 12 (dua
belas) angka kredit. Bagi guru golongan tersebut, sekurang-kurangnya mempunyai 1
(satu) laporan hasil penelitian dan 1 (satu) artikel yang dimuat di jurnal yang berISSN.
7) Guru golongan IV/c ke golongan IV/d, subunsur pengembangan diri sebesar 5 (lima)
angka kredit dan subunsur publikasi ilmiah dan/ atau karya inovatifsebesar 14
(empat belas) angka kredit. Bagi guru golongan tersebut, sekurang-kurangnya dari
subunsur publikasi ilmiah me mpunyai 1 (satu) laporan hasil penelitian dan 1
(satu) artikel yang dimuat di jurnal yang ber ISSN serta 1 (satu) buku pelajaran atau