oleh
Penyuluh
hukum/penyelenggara
kegiatan/pelajar
yang
Indonesia,
2.
Malaysia,
3.
Singapore,
4.
Filipina,
5.
Vietnam,
6.
Tahiland,
7.
Brunai Darusalam,
8.
Laos,
9.
10. Kamboja.
Latar belakang dibentuk MEA karena adanya semangat bersama untuk
memperbaiki
atas
kekayaan
intelektual,
pengembangan
infrastruktur,
(karena
seperti
Singapura
dan
Malaysia,
mereka
bisa
melesat
jauh
semangat
terbarukan
untuk
mereformasi
ekonomi
pada
dasarnya
harus
diawali
dengan
dengan
partisipasi
masyarakat
secara
aktif,
rakyat
jejaring
produksi
global.
4
Implementasi persaingan global MEA ini harus didorong bersamasama karena saat ini beberapa negara ASEAN masih fokus pada
penguatan Pilar pertama dan bersiap membangun pondasi pilar kedua.
Oleh
karena
itu
sebagai
warga
bangsa
kita
harus
ikut
aktif
(berdasarkan
sudah
mencatat
10
(sepuluh)
komoditi
unggulan
agenda.
Kesempatan
tersebut
membuka
peluang
bagi
terutama
dalam
melancarkan
program
perbaikan
Indonesia sebagai salah satu Negara besar yang juga memiliki tingkat
integrasi tinggi di sektor elektronik dan keunggulan komparatif pada
sektor
berbasis
sumber
daya
alam,
berpeluang
besar
untuk
jasa
yang
sudah
berkembang
seperti
Singapura,
mempunyai
penduduk
yang
sangat
besar
dapat
menyediakan tenaga kerja yang cukup dan pasar yang besar, sehingga
menjadi pusat industri. Selain itu, Indonesia dapat menjadikan ASEAN
sebagai tujuan pekerjaan guna mengisi investasi yang akan dilakukan
dalam rangka MEA. Standardisasi yang dilakukan melalui Mutual
Recognition Arrangements (MRAs) dapat memfasilitasi pergerakan
tenaga kerja tersebut.
MEA membuka Aliran Modal.
MEA membuka peluang bagi Indonesia untuk dapat memanfaatkan
aliran modal masuk ke kawasan yang kemudian ditempatkan di aset
berdenominasi rupiah. Aliran modal tersebut tidak saja berupa porsi dari
portfolio regional tetapi juga dalam bentuk aliran modal langsung (PMA).
8
berbagai
contoh
adalah
ASEAN
Single
Window
yang
seharusnya dilakukan pada tahun 2008 (hingga saat ini masih dalam
proses) untuk ASEAN-6 mengharuskan penerapan sistem National
Single Window (NSW) di masing-masing negara.
TANTANGAN MENGHADAPI MEA
Laju Peningkatan Ekpor dan Impor.
Tantangan yang dihadapi oleh Indonesia memasuki integrasi
ekonomi ASEAN tidak hanya yang bersifat internal di dalam negeri
tetapi terlebih lagi persaingan dengan negara sesama ASEAN dan
negara lain di luar ASEAN seperti China dan India. Kinerja ekspor
selama periode 2004 2008 yang berada di urutan ke-4 setelah
Singapura, Malaysia, dan Thailand, dan importer tertinggi ke-3 setelah
Singapura dan Malaysia, merupakan tantangan yang sangat serius ke
depan karena telah mengakibatkan neraca perdagangan Indonesia yang
defisit terhadap beberapa Negara ASEAN tersebut.
Ancaman yang diperkirakan lebih serius lagi adalah perdagangan
bebas ASEAN dengan China. Hingga tahun 2007, nilai perdagangan
Indonesia dengan China masih mengalami surplus, akan tetapi pada
tahun 2008, Indonesia mengalami
inflasi
Indonesia
yang
masih
tergolong
tinggi
bila
Populasi
Indonesia
yang
terbesar
di
ASEAN
membawa
bersaing
baik secara
SDM
tenaga
kerja
Indonesia
harus
adanya
cetak
birum
sistem
pendidikan
secara
dalam
mempertimbangkan
menentukan
perbedaan
jadwal
tingkat
komitmen
ekonomi
liberalisasi
tersebut.
Dalam
Selama
ini
ASEAN
selalu
menggunakan
pendekatan
Kedaulatan Negara
Integrasi ekonomi ASEAN membatasi kewenangan suatu negara untuk
menggunakan
kebijakan
fiskal,
keuangan
dan
moneter
untuk
berada
(23),
Vietnam
(93),
dan
Brunei (96)
kehilangan bagi Indonesia karena investor akan lebih memilih negaranegara tersebut sebagai tujuan investasinya.
Kita tidak perlu takut, tetapi perlu terus memacu semangat
meningkatkan kemampuan dengan strategi yang jitu.
2.
3.
4.
5.
komprehensif
di
berbagai
bidang
seperti
perpajakan,
13
7.
Peningkatan
partisipasi
institusi
pemerintah
dan
swasta
untuk
Reformasi
kelembagaan
dan
kepemerintahan.
Pada
hakekatnya
10.
masalah hukum. Namun tidak demikian halnya bagi individu warga negara
Indonesia yang tergolong miskin, kelompok rentan atau termarginalkan,
14
sebagai
bagian
dari
budaya
masyarakat.
Salah
satu
cara
lingkungan
masyarakat
miskin
menjadi
perhatian
prinsip
negara
yang
mendaku
sebagai
negara
hukum
sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 1 ayat (3) UUD 1945. Oleh karena itu
prinsip supremasi hukum dan
mengimplementasikan
tuntutan
negara
hukum
inilah
bantuan
hukum
pada
harus
donor
terus
sehingga
ada
dan
negara
tidak
harus
bantuan
hukum
harus
dapat
dipercaya
dan
masyarakat
Perhimpunan
sipil
yang
Bantuan
bergerak
pada
Hukum
dan
isu
bantuan
HAM
hukum
Indonesia
seperti
(PBHI),
LBH
Masyarakat, LBH Apik, LBH Pers, LBH Mawar Saron, LKBH Kampus, Elsam,
KontraS, Walhi, dll.
PEMANGKU KEPENTINGAN BANTUAN HUKUM
Ada tiga pihak yang diatur di undang-undang ini, yakni:
1.
2.
3.
Keterangan
Miskin,
maka
Organisasi
Bantuan
Hukum
dapat
2.
20