PEDOMAN PENILAIAN
SDN HARAPAN
A.
Latar Belakang
Kurikulum, proses pembelajaran, dan penilaian merupakan komponen
penting dalam program pembelajaran disamping komponen-komponen yang
lain. Komponen tersebut saling terkait antara satu dengan yang lain.
Kurikulum berisi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang menjadi
landasan program pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan upaya untuk
mencapai Kompetensi Dasar yang dirumuskan dalam kurikulum. Sementara
itu, kegiatan penilaian dilakukan untuk mengukur dan menilai tingkat
pencapaian Kompetensi Dasar. Penilaian juga digunakan untuk mengetahui
kekuatan dan kelemahan dalam proses pembelajaran, sehingga dapat dijadikan
dasar untuk pengambilan keputusan, dan perbaikan proses pembelajaran yang
telah dilakukan. Oleh sebab itu kurikulum yang baik dan proses pembelajaran
yang benar perlu di dukung oleh sistem penilaian yang baik, terencana dan
berkesinambungan.
Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pasal 58 ayat 1 dinyatakan bahwa, evaluasi hasil belajar peserta
didik dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses, kemajuan, dan
perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. Dengan
demikian, pada hakikatnya penilaian terhadap pembelajaran peserta didik
dimulai dan dititikberatkan pada penilaian hasil belajar oleh pendidik di kelas.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 pasal 63 ayat (1) Penilaian
pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas: a)
penilaian hasil belajar oleh pendidik; b) penilaian hasil belajar oleh satuan
pendidikan; dan c) penilaian hasil belajar oleh Pemerintah. Selanjutnya dalam
pasal 64 ayat (1) dijelaskan bahwa, penilaian hasil belajar oleh pendidik
b.
terhadap
perubahan perilaku
b.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik tidak dapat dipisahkan dari Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang diajarkan serta metode pembelajaran
yang digunakan. Oleh sebab itu sebelum penilaian dilaksanakan diperlukan
kecermatan dalam analisis kompetensi dasar, pemilihan materi, penyusunan
indikator yang representatif menjabarkan secara utuh tuntutan standar isi,
sampai dengan pemilihan dan penyusunan alat penilaian. Agar guru-guru di
lapangan mempunyai gambaran yang jelas maka disusunlah Pedoman
Penilaian untuk Sekolah Dasar.
B.
Pengertian
Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik.
Berdasarkan pada PP. Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan bahwa penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah terdiri atas:
a.
b.
c.
pekerjaan rumah (PR), proyek, pengamatan dan produk. Hasil pengolahan dan
analisis nilai tersebut digunakan untuk mengisi nilai rapor semester satu.
Pada semester dua penilaian dilakukan melalui ulangan harian, ulangan
tengah semester, ulangan kenaikan kelas dan dilengkapi dengan tugas-tugas
analisis nilai tersebut digunakan untuk mengisi nilai rapor pada semester dua.
B. Tujuan dan Fungsi Penilaian Hasil Belajar
1. Tujuan Penilaian Hasil Belajar
a. Tujuan Umum :
1)
menilai
pencapaian
kompetensi
peserta
didik;
2)
3)
b. Tujuan Khusus :
1) mengetahui kemajuan dan hasil belajar siswa;
2) mendiagnosis kesulitan belajar;
3) memberikan umpan balik/perbaikan proses belajar mengajar;
4) penentuan kenaikan kelas;
5) memotivasi belajar siswa dengan cara mengenal dan memahami
diri dan merangsang untuk melakukan usaha perbaikan.
2. Fungsi Penilaian Hasil Belajar
Fungsi penilaian hasil belajar sebagai berikut.
a. Bahan pertimbangan dalam menentukan kenaikan kelas.
b. Umpan balik dalam perbaikan proses belajar mengajar.
c. Meningkatkan motivasi belajar siswa.
d. Evaluasi diri terhadap kinerja siswa.
C. Prinsip-prinsip Penilaian Hasil Belajar
Dalam melaksanakan penilaian hasil belajar, pendidik perlu memperhatikan
prinsip-prinsip penilaian sebagai berikut:
a. Valid/sahih
Objektif
Penilaian hasil belajar peserta didik hendaknya tidak dipengaruhi oleh
subyektivitas penilai, perbedaan latar belakang agama, sosial-ekonomi,
budaya, bahasa, gender, dan hubungan emosional.
c.Transparan/terbuka
Penilaian hasil belajar oleh pendidik bersifat terbuka artinya prosedur
penilaian, kriteria penilaian dan dasar pengambilan keputusan terhadap
hasil belajar peserta didik dapat diketahui oleh semua pihak yang
berkepentingan.
d. Adil
Penilaian hasil belajar tidak menguntungkan atau merugikan peserta
didik
agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
e.Terpadu
Penilaian hasil belajar oleh pendidik merupakan salah satu komponen
yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
f. Menyeluruh dan berkesinambungan
Penilaian hasil belajar oleh pendidik mencakup semua aspek
kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai,
untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik.
g. Sistematis
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berencana dan
bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku.
h.
Akuntabel
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dapat dipertanggungjawabkan, baik
dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.
i. Beracuan kriteria
[Buku Pedoman SDN Harapan 2016-2017]
produk.
lisan,
Penilaian individual
Penilaian individual adalah penilaian yang dilakukan untuk menilai
pencapaian kompetensi atau hasil belajar secara perorangan. Penilaian
individual perlu memperhatikan nilai universal seperti: disiplin, jujur,
tekun, cermat, teliti, tanggungjawab, rendah hati, sportif, etos kerja,
toleran, sederhana, bebas, antusias, kreatif, inisiatif, tanggap dan peduli
dan lain-lain.
b.
Penilaian kelompok
Teknik Tes
Teknik tes merupakan teknik yang digunakan melaksanakan tes berupa
pertanyaan yang harus dijawab, pertanyaan yang harus ditanggapi atau
tugas yang harus dilaksanakan oleh orang yang di tes. Dalam hal tes hasil
belajar yang hendak diukur adalah kemampuan peserta didik dalam
menguasai pelajaran yang disampaikan meliputi aspek pengetahuan dan
keterampilan.
Berdasarkan alat pelaksanaannya secara garis besar alat penilaian dengan
teknik tes dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a. Tes Tertulis
Tes tertulis adalah suatu teknik penilaian yang menuntut jawaban secara
tertulis, baik berupa pilihan maupun isian.
pada ulangan harian atau ulangan tengah dan akhir semester atau ulangan
kenaikan kelas. Tes tertulis dapat berbentuk pilihan ganda, menjodohkan,
benar-salah, isian singkat, atau uraian (essay).
Contoh-contoh tes tertulis sebagai berikut.
1)
2)
a.
mengembun
b.
mendidih
c.
membeku
d.
menguap
Pilihan ganda (Pendidikan Kewarganegaraan kelas IV/2)
No Pernyataan
1. Cara beladiri kerbau
2.
Jawaban
Pilihan Jawaban
a.
mengeluarkan
bau
b.
menanduk
3.
4)
hasil belajar
tes identifikasi, tes simulasi dan tes petik kerja. Tes identifikasi dilakukan
untuk mengukur kemahiran mengidentifikasi sesuatu hal berdasarkan
fenomena yang ditangkap melalui alat indera. Tes simulasi digunakan
.untuk mengukur kemahiran bersimulasi memperagakan suatu tindakan.
Tes petik kerja digunakan untuk mengukur kemahiran mendemonstrasikan
pekerjaan yang sesungguhnya.
Contoh tes praktik/perbuatan dapat berupa kegiatan tes untuk mengukur
kemahiran
berpidato,
menari,
menyanyi,
melukis,
menggambar,
Nama
Rentang nilai
:..........................................
Aspek yang dinilai
Pelafalan dan
Penghayata
Penampengintonasia
n
pilan
n
3
4
5
0 40
0 40
0 - 20
Keterangan :
Kolom 1, Nomor
Kolom 2, Nama
= Nama siswa
Jumlah
skor
Ratarata
skor
Kolom 3, Penghayatan
peraga.
Kolom 6, Jumlah Skor
5
Kolom 7, Rata-rata Skor
skor
dibagi aspek yang dinilai.
2. Teknik Nontes
Teknik nontes merupakan teknik penilaian untuk memperoleh gambaran
terutama mengenai karakteristik, sikap, atau kepribadian. Selama ini
teknik nontes kurang digunakan dibandingkan teknis tes. Dalam proses
pembelajaran pada umumnya kegiatan penilaian mengutamakan teknik
tes. Hal ini dikarenakan lebih berperannya aspek pengetahuan dan
keterampilan dalam pengambilan keputusan yang dilakukan guru pada saat
menentukan siswa. Seiring dengan berlakunya kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP) yang didasarkan pada standar kompetensi dan
kompetensi dasar maka teknik penilaian harus disesuaikan dengan:
- kompetensi yang diukur;
- aspek yang akan diukur, pengetahuan, keterampilan atau sikap;
-
ketelitian;
kecepatan kerja;
kerjasama;
kejujuran.
kesantunan berbahasa;
kecermatan berbahasa.
Contoh
aspek
yang
diamati
pada
pelajaran
Pendidikan
Kewarganegaraan;
kedisiplinan;
tanggung jawab;
kerjasama;
inisiatif;
toleransi;
Alat/instrumen
untuk
penilaian
melalui
pengamatan
dapat
Pernyataan
Rumah
sebaiknya
dirawat
kebersihannya setiap hari
Kebersihan
rumah
menjadi
tanggung jawab semua anggota
keluarga
Ruang
kelas
perlu
dijaga
kebersihannya setiap hari
Kebersihan ruang kelas menjadi
tanggung jawab setiap anggota kelas
Setiap
siswa
sebaiknya
melaksanakan tugas piket dengan
penuh rasa tanggung jawab
Anak yang lalai melaksanakan tugas
piket harus menggantinya pada
waktu lain
Ketua
kelas
tidak
perlu
melaksanakan tugas piket karena
sudah bertugas mengatur kegiatan
kelas
Keterangan :
1. sangat tidak setuju
2. tidak setuju
3. kurang setuju
4. setuju
Skala
3
5. sangat setuju
Angket (kuesioner)
Angket adalah alat penilaian hasil belajar yang berupa daftar pertanyaan
tertulis untuk menjaring informasi tentang sesuatu, misalnya tentang latar
belakang keluarga siswa, kesehatan siswa, tanggapan siswa terhadap metode
pembelajaran, media, dan lain-lain.
Contoh angket
Nama
: ..
Kelas
: ..
a. orang tua
b. pembantu
c. kakak
d. saya sendiri
5. Setiap hari rumahmu dibersihkan oleh ....
a. orang tua
b. pembantu
c. saudara
d. seluruh anggota keluarga
Contoh Angket Pendidikan Kewarganegaraan (Kelas VI/1)
Kompetensi Dasar :
Indikator
Nama siswa
: .................................
Jenis kelamin
: ..................................
Kelas
: ..................................
Penugasan
Penilaian dengan penugasan adalah suatu teknik penilaian yang menuntut
peserta didik melakukan kegiatan tertentu di luar kegiatan pembelajaran di
kelas. Penilaian dengan penugasan dapat diberikan dalam bentuk
individual atau kelompok. Penilaian dengan penugasan dapat berupa
tugas atau proyek.
Tugas
Tugas adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa secara terstruktur di luar
kegiatan kelas, misalnya tugas membuat ringkasan cerita, menulis puisi,
menulis cerita, mengamati suatu obyek, dan lain-lain. Hasil pelaksanaan
tugas ini bisa berupa hasil karya, seperti: karya puisi, cerita; bisa pula
berupa laporan, seperti: laporan pengamatan.
Pelaksanaan pemberian tugas perlu memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
1)
2)
a.
Proyek
tanaman,
percobaan
foto
sintesis
tumbuhan
dan
ide.
2. Tahap Produksi
3. Tahap Pelaporan
keruntutan
laporan.
No.
1.
Nama
Persiapan
0 20
Pelaksanaan
0 40
Pelaporan
0 40
Nilai
Akhir
18
35
37
80
b. Produk
Penilaian produk adalah suatu
Indikator
Tugas
(1)
Tahap Persiapan
a.
b.
Kelompok
membagi
tugas
sesuai
rencana
Tahap pembuatan
a.
b.
Menggabungkan
hasil
kerja
individu
untuk
(3)
Tahap pemajangan
a.
b.
c.
No.
Persiapan
0 20
Produksi
0 - 50
Pemajangan
0 30
Nilai
Akhir
1.
Kelompok I
15
45
30
90
2.
Kelompok II
20
50
30
100
c. Portofolio
1) Pengertian
Portofolio merupakan kumpulan karya siswa yang tersusun secara
sistematis dan terorganisasi yang diambil selama proses pembelajaran.
2) Bagian-bagian Portofolio
Bentuk fisik dari portofolio adalah folder, bendel, atau map yang
berisikan dokumen. Agar portofolio siswa mudah dianalisis untuk
kepentingan penilaian, maka idealnya perlu diorganisir dalam beberapa
bagian sebagai berikut.
a) Halaman Judul
Pada halaman depan map portofolio adalah judul atau cover portofolio
berisi nama siswa, kelas, dan sekolah.
b) Daftar isi dokumen
Pada halaman dalam dari judul berisi daftar isi dokumen yang berada
dalam map portofolio.
c) Dokumen Portofolio
Bendel dokumen portofolio berisi kumpulan semua dokumen siswa
baik hasil karya siswa, lembar kerja (worksheet), koleksi bacaan,
koleksi lukisan, maupun lembaran-lembaran informasi yang dipakai
dalam kegiatan belajar mengajar.
d) Pengelompokan Dokumen
Dokumen-dokumen dalam portofolio perlu dikelompokkan, misalnya
berdasarkan mata pelajaran, sehingga mudah untuk mendapatkannya
bila diperlukan. Agar kelompok dokumen mudah diorganisir, maka
perlu diberi pembatas, misalnya dengan kertas berwarna. Batasan
[Buku Pedoman SDN Harapan 2016-2017]
Contoh catatan pendidik, siswa dan orang tua pada hasil menggambar
yang dimasukkan sebagai dokumen portofolio adalah sebagai berikut.
Catatan/Tanggapan
Pendidik
Bentuk artistik bagus,
teknik pewarnaan perlu
ditingkatkan.
Siswa
Waktunya
kurang!
Orang Tua/Wali
Murid
Perlu banyak berlatih.
3) Penggunaan Portofolio
Perlu ditegaskan bahwa portofolio bukan menggantikan sistem penilaian
yang ada. Portofolio yang berisi dokumen-dokumen selama siswa belajar
dalam kurun waktu tertentu, dipilih kembali untuk dilampirkan dan
dilaporkan kepada orang tua bersama rapor.
Pada akhir suatu periode, misalnya semester, portofolio dianalisis dan hasil
analisis berupa catatan komentar guru tentang informasi proses dan hasil
belajar siswa selama periode tersebut.
PELAKSANAAN PENILAIAN
SDN HARAPAN
A. Penilaian oleh Pendidik
Penilaian hasil belajar yang dilakukan oleh pendidik bertujuan untuk memantau
proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas
kegiatan pembelajaran
1. Waktu
Penilaian oleh pendidik dapat dilakuakan setiap akhir satu atau beberapa
kompetensi dasar atau setiap dua minggu sekali atau minimal 3 kali dalam satu
semester. Penilaian oleh pendidik boleh dilakukan dalam bentuk ulangan harian,
ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas.
2. Teknik
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dapat dilakukan dengan berbagai teknik
sebagai berikut:
b.
Tes
c.
Observasi
d.
Penugasan perorangan, pasangan, dan kelompok
Sebaiknya instrumen yang digunakan dalam teknik tes tersebut dibuat dan
dianalisis oleh guru.
3. Pengolahan Hasil Belajar
Contoh pengolahan hasil belajar yang diperoleh dari ulangan harian, sebagai
berikut:
1. Nilai ulangan harian diperoleh dari hasil tes lisan atau tertulis dan dari
pengamatan atau tes praktik/perbuatan.
2. Hasil Ulangan harian yang diperoleh dari tes lisan, tertulis, dan tes
praktik/perbuatan, setelah dikoreksi perlu diberi nilai (skor) 1-100 dengan
diberi catatan dan komentar.
3. Cara menghitung nilai tes tertulis dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut.
a.
b.
c.
d.
Uraian, setiap soal diberi skor sesuai bobot soal. (Pada contoh di
bawah ini, skor soal uraian ditetapkan 3)
Contoh hasil pekerjaan tes Ali dalam mata pelajaran IPS sebagai berikut.
No
1
2
3
4
Jumlah
Skor
Skor
skor
Keterangan
Soal
Maksimal Perolehan
10
1
10
7
Bentuk Soal
Pilihan
Ganda
Menjodohkan
Isian
Uraian
Jumlah
5
10
5
1
2
3
5
20
15
50
3
10
12
32
Jadi nilai ulangan untuk mata pelajaran IPS yang diperoleh Ali adalah:
32
x 100 64
50
dan
produk),
ulangan
akhir
semester
(tes
tertulis,
lisan,
praktik/perbuatan dan sikap, tugas dan produk), dan ulangan kenaikan kelas
(tes tertulis, lisan, praktik/perbuatan dan sikap, tugas dan pruduk).
dan
ditindaklanjuti
penilaian hasil belajar siswa, merupakan suatu tahapan dari serangkaian suatu
proses pendidikan di sekolah yang harus dilewati. Pada pelaksanaannya,
pelaporan harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut :
1. Konsisten dengan pelaksanaan penilaian di sekolah.
2. Memuat rincian hasil belajar siswa berdasarkan kriteria yang telah
ditentukan
dan
pengembangan siswa.
3. Menjamin orang tua akan informasi permasalahan anaknya dalam belajar.
4. Mengandung berbagai cara atau strategi komunikasi.
5. Memberikan Informasi yang benar , jelas, dan akurat.
Secara garis besar tujuan pelaporan hasil belajar siswa untuk :
1. Memberikan informasi yang tepat, dan jelas tentang kemajuan hasil belajar
siswa dalam kurun waktu tertentu.
2. Memberikan umpan balik bagi siswa dalam mengetahui kelebihan dan
kekurangannya sehingga menimbulkan motivasi untuk hasil belajarnya.
3. Menetapkan kemajuan hasil belajar siswa secara individual dalam
mencapai kompetensi.
7. Format Pelaporan
Agar peran serta masyarakat dalam dunia pendidikan semakin meningkat,
bentuk laporan kemajuan siswa harus disajikan secara sederhana, mudah
dibaca, dipahami, komunikatif, serta menampilkan profil atau tingkat
kemajuan siswa. Dengan demikian orang tua atau pihak yang berkepentingan
(stakeholder) dengan mudah mengidentifikasi kompetensi yang harus
ditingkatkan.
Pelaporan Pencapaian Kemajuan Belajar
Laporan pencapaian kemajuan belajar secara menyeluruh, menggambarkan
kualitas pribadi siswa sebagai internalisasi dan kristalisasi belajar melalui
sebagian kegiatan baik intra maupun ektrakurikuler pada kurun waktu satu
semester.
Berikut ini contoh format laporan pencapaian Hasil Belajar siswa untuk kelas
I VI
Mata Pelajaran
KKM
Nilai Siswa
Huruf
Muatan Nasional
Pendidikan Agama
Pendidikan Kewarganegaraan
Bahasa Indonesia
Matematika
.
Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Sosial
Seni Budaya dan Keterampilan
Pendidikan Jasmani Olah Raga
dan Kesehatan
Muatan Lokal
Kepribadian
Nilai
Ketidakhadiran
1.
Sikap
Izin
2.
3.
Kerajinan
Kebersihan dan
Kerapian
Sakit
Tanpa Keterangan
Keterangan:
A = Baik Sekali ( 86-100)
B = Baik (71 85)
C = Cukup (56 70)
D = Kurang (41 55)
E = Sangat kurang ( < 40)
Hari
CATATAN
..........., ........................
Orang Tua/Wali
Kepala Sekolah
Guru Kelas
Mata Pelajaran
KKM
Nilai Siswa
Huruf
Muatan Nasional
Pendidikan Agama
Pendidikan Kewarganegaraan
Bahasa Indonesia
Matematika
.
Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Sosial
Seni Budaya dan Keterampilan
Pendidikan Jasmani Olah Raga
dan Kesehatan
Muatan Lokal
Kepribadian
Nilai
Ketidakhadiran
1.
Sikap
Izin
2.
3.
Kerajinan
Kebersihan dan
Kerapian
Sakit
Tanpa Keterangan
Hari
CATATAN
Keputusan berdasarkan hasil yang dicapai pada semester I dan II, maka
ditetapkan:
Naik ke kelas : .........(......................)
Tinggal di kelas : ..........(.......................)
..........., ........................
Orang Tua/Wali
Kepala Sekolah
Guru Kelas
Pendidik juga dapat melakukan pembobotan pada jenis ulangan atau tugas
tertentu. Misalnya memberikan bobot 2 pada UAS, maka formulasi penilaian
di atas menjadi:
Nilai rapor semester I =
Semester II:
Nilai rapor semester II diperoleh dari hasil pengolahan dan analisis Ulangan
Harian, Ulangan Tengah Semester, Tugas dan Ulangan Kenaikan Kelas. Pada
dasarnya pendidik dalam menentukan nilai rapor dapat menggunakan berbagai
Pendidik juga dapat melakukan pembobotan pada jenis ulangan atau tugas
tertentu. Misalnya memberikan bobot 2 pada UKK, maka formulasi penilaian
di atas menjadi:
Nilai rapor semester II =
HT1: 80
HT2: 75
HT3: 70
TS: 70
UAS
AS: 65
Tugas
P1: 70
P2: 75
P3: 60
75
Praktik/
perbuatan
Lisan
HL1: 60
HL2: 60
HL3: TL: 60
60
AL: -
68
Nilai Rapor
HP1: 65
HP2: HP3: TP: 60
AP: 70
65
Rata-rata
67
63
68
68
HT1: 80
HT2: 60
HT3: 75
TS: 70
UKK
AS: 75
Tugas
P1: 70
P2: 75
P3: 65
Praktik/
perbuatan
Lisan
72
HL1: 80
HL2: 70
HL3: TL: 75
75
AL: 70
HP1: 65
HP2: HP3: TP: 60
65
AP: 75
70
Rata-rata
71
68
73
70
Nilai Rapor
Nilai rapor =
pelajaran, tetapi
harus
B.
hasil
belajar
yang
dilakukan
oleh
satuan
pendidikan
1. Waktu
Penentuan KKM ditetapkan pada awal tahun pelajaran melalui
musyawarah antara guru, kepala sekolah, dan stake holder lainnya. Begitupula
penentuan kriteria kenaikan kelas sebaiknya melalui musyawarah warga sekolah
dan stake holder. Pelaksanaan ujian sekolah dilaksanakan pada akhir tahun
pelajaran.
2. Teknik
Teknik pelaksanaan ujian sekolah dapat diberikan dalam bentuk tertulis
dan praktik
3. Langkah-langkah menentukan KKM
Menentukan
Kriteria
Ketuntasan
Minimal
(KKM)
dengan
semakin tinggi.
3. Jumlahkan nilai setiap komponen, selanjutnya dibagi 3 untuk menentukan
KKM setiap KD!
4. Jumlahkan seluruh KKM KD, selanjutnya dibagi dengan jumlah KD untuk
menentukan KKM mata pelajaran!
5. KKM setiap mata pelajaran pada setiap kelas tidak sama tergantung pada
kompleksitas KD, daya dukung, dan potensi siswa.
CONTOH
MATA PELAJARAN : IPS
KELAS
: IV
Jumlah KD 10
SUMBER DAYA
PENDUKUNG
STANDAR
KOMPETENSI
1. Memahami
sejarah,
kenampakan
alam, dan
keragaman
suku bangsa
di lingkungan
kabupaten/
kota dan
provinsi
KOMPETENSI
DASAR
Membaca peta
lingkungan
setempat
(kabupaten/ko
ta, provinsi)
dengan
menggunakan
skala
sederhana
KOMP
LEKSITAS
Pendidi
k*)
INT
A
KE
Saran (PO- KETU
a
NTEN
PrasaTASA
SI
rana*
N KD
SIS*)
(%)
WA)
40 -100
40-100
40-100
40100
80
70
70
60
70
STANDAR
KOMPETENSI
KOMPETENSI
DASAR
KOMP
LEKSITAS
40 -100
Mendeskripsikan
kenampakan
alam di
lingkungan
kabupaten/kot
a dan provinsi
serta
hubungannya
dengan
keragaman
sosial dan
budaya
70
70
70
60
66
Menunjukkan
jenis dan
persebaran
sumber daya
alam serta
pemanfaatannya untuk
kegiatan
ekonomi di
lingkungan
setempat
60
70
70
60
63
Menghargai
keragaman
suku bangsa
dan budaya
setempat
(kabupaten/ko
ta, provinsi)
70
80
70
70
72
STANDAR
KOMPETENSI
KOMPETENSI
DASAR
KOMP
LEKSITAS
40 -100
2. Mengenal
sumber daya
alam,
kegiatan
ekonomi, dan
kemajuan
teknologi di
lingkungan
kabupaten/
kota dan
provinsi
Menghargai
berbagai
peninggalan
sejarah di
lingkungan
setempat
(kabupaten/ko
ta, provinsi)
dan menjaga
kelestarianny
a
70
80
70
70
72
Meneladani
kepahlawanan
dan
patriotisme
tokoh-tokoh
di
lingkunganny
a
60
80
70
60
67
2.1. Mengenal
pentingnya
koperasi
dalam
meningkatkan
Mengenal
aktivitas
ekonomi yang
berkaitan
dengan
sumber daya
alam dan
potensi lain di
daerahnya
80
80
70
70
75
STANDAR
KOMPETENSI
KOMPETENSI
DASAR
KOMP
LEKSITAS
40 -100
Jumlah
2.2. Mengenal
pentingnya
koperasi
dalam
meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat
80
80
70
70
75
2.3. Mengenal
perkembang an
teknologi
produksi,
komunikasi,
dan
transportasi
serta
pengalaman
menggunakann
y
70
70
70
70
70
2.4. Mengenal
permasalahan
sosial di
daerahnya
60
70
70
60
65
10 KD
KKM IPS Kelas IV
695
695 : 10 = 69,5
Keterangan
*) Pendidik
: Evaluasi terhadap kemampuan diri sendiri
**) Sarana prasarana : Alat Peraga, Media, Buku Teks, lingkungan
Rentang nilai antara 40 100, merupakan nilai yang dapat ditentukan oleh
sekolah untuk menentukan berapa besar kekuatan untuk masing-masing
aspek/komponen.
Rentang Nilai:
80-100 : Tinggi
60-79 : Sedang
40-59 : Rendah
4. Kriteria Kenaikan Kelas
Siswa dinyatakan naik kelas ke tingkat di atasnya bila memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
1. Jumlah mata pelajaran yang belum tuntas tidak boleh lebih dari 25% dari
jumlah mata pelajaran yang diajarkan di kelasnya masing-masing.
2. Memiliki nilai minimal baik pada aspek kepribadian
3. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua semester pada
kelas yang diikuti.
CATATAN:
Sekolah dapat menetapkan kriteria kenaikan kelas dengan jumlah mata
pelajaran yang belum tuntas lebih dari 25 % atau kurang dari 25%, atas
pertimbangan tertentu.
C.
BAB II
PEDOMAN PEMBELAJARAN TEMATIK
SDN HARAPAN
A. Latar Belakang
Pemerintah telah mengeluarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional. Berdasarkan undang-undang Sistem
Pendidikan Nasional
yang dapat
B. Tujuan
Tujuan penyusunan dokumen model pengembangan silabus tematik pada kelas
awal Sekolah di SDN HARAPAN adalah sebagai berikut:
1. Memberikan pengetahuan dan wawasan tentang pembelajaran tematik.
2. Memberikan pemahaman kepada guru tentang pembelajaran tematik yang
sesuai dengan perkembangan peserta didik kelas awal Sekolah Dasar.
3. Memberikan keterampilan kepada guru dalam menyusun perencanaan,
melaksanakan dan melakukan penilaian dalam pembelajaran tematik.
4. Memberikan wawasan, pengetahuan dan pemahaman bagi pihak terkait,
sehingga diharapkan dapat memberikan dukungan terhadap kelancaran
pelaksanaan pembelajaran tematik
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pengembangan pembelajaran tematik meliputi seluruh
mata pelajaran pada kelas I - III SDN HARAPAN, yaitu: Pendidikan Agama,
Bahasa
Indonesia,
Matematika,
Ilmu
Pengetahuan
Alam,
Pendidikan
berhitung dikemas dalam sebuah permainan, sang anak jadi tertarik pada
permainannya. Kebebasan berekspresi anak juga lebih mendapat tempat.
Beberapa contoh tema yang dapat diberikan adalah (1) Pada jaman dahulu
kala, (2) Indonesia Tanah Airku, (3) Aku dan alam sekitarku, (4) Aku dan duniaku,
(5) Aku suka, (6) Angka ajaib dan huruf ajaib.
Pada jaman dahulu kala adalah sebuah kemasan tematik untuk
mempelajari segala sesuatu pada masa lalu, sejarah dalam arti luas. Tema ini bisa
saja diisi dengan mendongeng yang memang biasanya dimulai dengan frase Pada
jaman dahulu kala. Selain itu ia juga bisa diisi dengan biografi tokoh ternama,
bahkan belajar membuat api dengan daun kering dan batu api. Kombinasi dengan
lagu juga bisa, misalnya menyanyikan lagu Ibu Kita Kartini sambil melihat
foto, dokumenter dan belajar riwayat hidupnya.
Indonesia Tanah Airku adalah tema yang ditujukan untuk menumbuhkan
identitas anak sebagai seorang Indonesia. Tema ini bisa diisi dengan menyanyikan
lagu-lagu wajib dan lagu-lagu daerah misalnya. Geografi yang disertai gambar
ataupun film dokumenter seperti Serial Anak Seribu Pulau akan sangat
membantu.
Aku dan alam sekitarku adalah kemasan tematik untuk belajar ilmu
alam. Anak bisa diajak untuk belajar membuat herbarium dan mengumpulkan
serangga. Kesadaran akan ekologi bisa ditumbuhkan dengan dini dengan kegiatan
mengumpulkan sampah dan daur ulang. Bahkan acara memasak bisa dijadikan
sebuah ajang untuk belajar tentang larutan dan titik didih air. Berkebun dengan
tutor seorang petani setempat akan sangat mengasyikan. Belajar mengenal ikan
yang dikemas sambil memancing juga dapat menjadi selingan yang kesegaran.
Aku dan duniaku diharapkan mengembangkan kesadaran anak akan
keberadaan dirinya sebagai anggota masyakat dan warga dunia. Kegiatan seperti
menyusun silsilah keluarga bisa menjadi sebuah kegiatan yang mengasyikan.
Mereka bisa belajar mewawancarai sejak dini. Pengenalan budaya luar, baik
budaya daerah lain maupun negara lain juga bisa menjadi sebuah pilihan. Budaya
antri dan minta maaf juga bisa dimasukkan secara implisit.
Aku suka adalah sebuah tema bebas yang telah disepakati bersama.
Tanda titik-titik tersebut bisa diisi dengan apa saja. Tema ini dapat diberikan
seminggu sekali. Bila tidak ada kata sepakat, pemungutan suara dapat dilakukan
misalnya, sambil melatih demokrasi dan menghargai pendapat orang lain.
Angka ajaib dan huruf ajaib adalah kemasan untuk berhitung dan
membaca. Kemampuan guru untuk mencari cara yang kreatif akan sangat
menentukan keberhasilan pengajaran dalam tema ini. Bermain pasar-pasaran bisa
dijalankan untuk belajar berhitung. Pendekatan belajar bahasa yang terlalu
menonjolkan gramatika perlu ditinggalkan digantikan dengan penguasaan kosa
kata. Kosa kata baru bisa membuka dunia anak ke hal-hal yang baru.
Dari contoh-contoh di atas terlihat beberapa benang merah: (1) kegiatan di
luar kelas cukup banyak, (2) kreativitas guru sangat diharapkan, (3) tidak ada
buku pelajaran yang bisa dijadikan sebagai acuan, sumber diambil dari
ensiklopedia maupun buku umum, (4) bukalah dunia baru kepada anak selebarlebarnya dan biarkan mereka menyerapnya.
E. Keuntungan Pembelajaran Tematik bagi guru dan siswa
a. Keuntungan pembelajaran tematik bagi guru antara lain adalah sebagai
berikut:
1. Tersedia waktu lebih banyak untuk pembelajaran. Materi pelajaran tidak
dibatasi oleh jam pelajaran, melainkan dapat dilanjutkan sepanjang hari,
mencakup berbagai mata pelajaran.
2. Hubungan antar mata pelajaran dan topik dapat diajarkan secara logis dan
alami.
3. Dapat ditunjukkan bahwa belajar merupakan kegiatan yang kontinyu, tidak
terbatas pada buku paket, jam pelajaran, atau bahkan empat dinding kelas.
pendidikan (KTSP), standar itu dapat diperkaya dengan muatan lokal atau ciri
khas satuan pendidikan yang bersangkutan.
G. Cara Merancang Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik memerlukan perencanaan dan pengorganisasian agar
dapat berhasil dengan baik. Ada lima hal yang perlu diperhatikan dalam
merancang pembelajaran tematik, yaitu (1) memilih tema, (2) mengorganisir
tema, (3) mengumpulkan bahan dan sumber, (4) merancang kegiatan dan proyek,
dan (5) mengimplementasikan satuan pelajaran.
1. Memilih Tema
Topik untuk pembelajaran tematik dapat berasal dari beberapa sumber.
Inilah beberapa di antaranya :
a. Topik-topik dalam kurikulum
b. Isu-isu
c. Masalah-masalah
d. Event-event khusus
e. Minat siswa
f. Literatur
2. Mengorganisasikan Tema
Pengorganisasian tema dilakukan dengan menggunakan jaringan topik,
seperti contoh berikut ini :
Agama
IPA
Matematika
Air
IPS
Bahasa
Indonesia
[Buku Pedoman SDN Harapan
2016-2017]
Seni
Kewargane
garaan
Olah raga
Beranjak dari tema tertentu sebagai pusat perhatian untuk memahami konsep
Membuat/memilih tema
Melakukan analisis SK, kompetensi dasar indikator yang sesuai dengan tema
dan membagi alokasi waktu
tema.
Semester II
Lingkungan
Pekerjaan
Tempat Umum
Kejadian Sehari-hari
Rekreasi
Alat Transportasi
Negara Indonesia
Alat Komunikasi
Gejala Alam
Semester II
Hidup Hemat
Hewan
Tumbuhan
Tempat Umum
Dokumen Keluarga
Saling Menghormati
Rekreasi
Keperluan Manusia
Negara
Lingkungan Kita
Gejala Alam
Semester II
Norma Masyarakat
Rumahku
Kerjasama
Peristiwa alam
Harga diri
Makhluk hidup
Kekayaan alam Indonesia
2. Melakukan analisis SK, kompetensi dasar dan indikator yang sesuai
dengan tema dan membagi alokasi waktu
Kegiatan untuk melakukan analisis indikator, kompetensi dasar dan hasil
belajar yang sesuai dengan tema dapat diorganisasikan sepenuhnya oleh sekolah.
Dengan demikian kegiatan ini tidak perlu dilakukan secara tersendiri, tetapi dapat
dilaksanakan bersamaan dengan penentuan jaringan indikator.
3. Melakukan pemetaan hubungan SK, kompetensi dasar, indikator dengan
tema
Jika ada indikator dan kompetensi dasar yang tidak bisa dimasukkan ke
dalam suatu tema, maka indikator dan kompetensi dasar tersebut
dibuatkan atau dicarikan tema khusus dan disajikan tersendiri, baik oleh
guru kelas maupun oleh guru mata pelajaran (terutama indikator dan
kompetensi dasar Agama dan Penjas)
JARINGAN INDIKATOR
BAHASA INDONESIA
AGAMA
AGAMA
Membedakan berbagai
bunyi/suara tertentu
secara tepat
Menyebutkan data diri
(nama, kelas, sekolah dan
tempat tinggal) dg kalimat
sederhana
PENGETH. ALAM
PENJAS
AKU DAN
KELUARGAKU
KERTAKES
Menentukan sumber
bunyi
Menghapal lagu anak
MATEMATIKA
Membilang atau
menghitung secara
urut
Menyebutkan banyak
benda
Mengetahui bagian
tubuh : kepala, bahu,
dada, punggung,
lengan, pergelangan,
jari tangan, tungkai,
engkel, dan kaki
P. KEWARGANEGARAAN
Menjelaskan pentingnya
hidup rukun bersama
anggota keluarga
Menceritakan kasih sayang
dalam keluarga
6. Penyusunan RPP
Tema
: ..
Sekolah
: SDN HARAPAN
Alokasi Waktu
: ( .. Pertemuan)
: ..................
A. . (Agama)
B. . (PKn)
C. . (Pengetahuan Sosial)
D. . (Bahasa Indonesia)
E. . (PSBK)
F. . (Pengetahuan Alam)
G. . (Matematika)
H. . (Penjas)
A. . (Agama)
B. . (PKn)
C. . (Pengetahuan Sosial)
D. . (Bahasa Indonesia)
E. . (PSBK)
F. . (Pengetahuan Alam)
G. . (Matematika)
H. . (Penjas)
IV. Indikator
A. . (Agama)
B. . (PKn)
C. .. (Pengetahuan Sosial)
D. . (Bahasa Indonesia)
E. . (PSBK)
F. . (Pengetahuan Alam)
G. . (Matematika)
H. . (Penjas)
V. Tujuan Pembelajaran
A . (Agama)
B. . (PKn)
C. . (Pengetahuan Sosial)
D. . (Bahasa Indonesia)
E. . (PSBK)
F. . (Pengetahuan Alam)
G. . (Matematika)
H. . (Penjas)
a. ...............
b. ...............
c. ...............
IX. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
Kegiatan Inti
Pertemuan 2
Kegiatan Inti
Mengetahui
Cipanas,
Kepala Sekolah,
Guru Kelas
______________
________________
NIP. .....................
NIP. .........................
HARI
JAM
SENIN
TEMPAT UMUM :
pasar tradisional
1 S.D 5
SELASA
Agama
pasar swalayan
13
45
RABU
Terminal bus
Stasiun
13
45
Kamis
Pelabuhan laut
Pelabuhan udara
13
45
Jumat
Olahraga
Kantor pos
12
35
BAB III
PEDOMAN PENGEMBANGAN DIRI
SDN HARAPAN
A.
kepada peserta
pengembangan diri
Karena
bukan
sebuah
mata
pelajaran,
Kegiatan
Belajar
Pembiasaan
sebagai
Bagian
dari
Pengembangan
Diri Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagaimana diarahkan
oleh Standar Nasional Pendidikan, pengembangan diri merupakan bagian
pembelajaran yang diarahkan agar dalam kegiatan-kegiatan yang dapat
menunjang
mengerjakan sesuatu
dengan
baik.
Adapun
contoh
kegiatan rutin sebagai bagian dari kegiatan belajar pembiasaan adalah : upacara,
sholat berjamaah, senam, pemeriksaan kesehatan, pergi ke perpustakaan dan lainlain.
2.
dilakukan kapan saja, di mana saja tanpa dibatasi ruang. Kegiatan ini bertujuan
untuk memberikan pendidikan pada saat itu juga, terutama dalam
sopan santun serta kebiasaan baik
disiplin
dan
sebagi bagian dari kegiatan belajar pembiasaan adalah memberi salam, membuang
sampah pada tempatnya, budaya antri, mengatasi silang pendapat dengan benar.
3.
Kegiatan Teladan Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja dan di
mana saja yang lebih mengutamakan pemberian contoh dari guru pengelola
pendidikan yang lain kepada siswa. Kegiatan teladan bertujuan memberikan
comtoh tentang kebiasaan
bagian dari
kerja yang baik, datang tepat waktu, hidup sederhana, tidak merokok.
4.
Kegiatan
Terprogram
Adalah
kegiatan
yang
diprogramkan
dan
direncanakan, baik pada tingkat kelas maupun sekolah. Kegiatan ini bertujuan
memberikan wawasan tambahan pada siswa tentang unsur-unsur baru dalam
kehidupan bermasyarakat yang penting untuk perkembangan siswa. Adapun
contoh kegiatan terprograma sebagai bagian dari kegiatan belajar pembiasaan
adalah : seminar/workshop seperti bahaya narkoba dan aids, hemat energi dan
HAM/hak-hak anak; kunjungan seperti ke panti asuhan, ke tempat orang yang
terkena musibah dan ke musium; proyek seperti lomba, pentas dan bazaar.
C.
sekolah
antara lain : Bidang keilmuan, seperti : KIR, dan bahasa Bidang seni, seperti :
teater, tari dan musik Bidang olah raga, seperti : bola basket, bola voli, sepak bola
dan pencak silat Bidang keterampilan diri, seperti : paskibra, pramuka, dan PMR
D.
PENGEMBANGAN
DIRI
MELALUI
BIMBINGAN
DAN
KONSELING
1.
PENGERTIAN
Bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik,
baik secara perorangan, kelompok, agar mampu dan mandiri berkembang secara
optimal, dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial,
kemampuan belajar, dan perencanaan karir, melalui berbagai jenis layanan dan
kegiatan pendukung, berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Paradigma Paradigma konseling adalah pelayanan bantuan psikopendidikan dalam bingkai budaya. Artinya, pelayanan konseling berdasarkan
kaidah-kaidah ilmu dan teknologi pendidikan serta psikologi yang dikemas dalam
kaji-terapan pelayanan konseling yang diwarnai oleh budaya lingkungan peserta
didik.
2.
Prinsip-prinsip
konseling
berkenaan
dengan
sasaran
layanan,
permasalahan yang dialami peserta didik, program pelayanan, serta tujuan dan
pelaksanaan pelayanan.
Asas-asas konseling meliputi asas kerahasiaan, kesukarelaan, keterbukaan,
kegiatan, kemandirian, kekinian, kedinamisan, keterpaduan, kenormatifan,
keahlian, alih tangan kasus dan tut wuri handayani.
F.
Pola Kerja Bimbingan dan Konseling Pola kerja bimbingan dan konseling
adalah Pola !7 Plus. Berdasarkan SKB Mendikbud dan Kepala BAKN No.
0433/P/1993 dan No. 25 Tahun 1993 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, maka tugas pokok Konselor di sekolah
adalah :
1. Menyusun program bimbingan dan konseling, yaitu rencana pelayanan dalam
bidang :
a.
2.
fungsi :
Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau fihak
lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman dan cara-cara yang perlu
dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik.
Membina hidup sehat, untuk diri sendiri, dan lingkungan serta keindahan
Belajar memahami diri sendiri dan orang lain sesuai dengan jenis
kelaminnya dan menjalankan peran tanpa membedakan jenis kelamin
Kegiatan rutin adalah kegiatan yang dilakukan secara reguler dan terus
menerus di sekolah. Tujuannya untuk membiasakan siswa melakukan
sesuatu dengan baik. Yang termasuk kegiatan rutin :
1. Membiasakan melaksanakan upacara bendera dengan hidmat.
Membiasakan beribadah sesuai agama dan kebiasaannya,
Membiasakan
membaca
bersama-sama
(wajib
kunjung
perpustakaan).
Membiasakan antre
Kegiatan PORSENI
BAB IV
PENGEMBANGAN DIRI MELALUI KEGIATAN EKSTRA KURIKULER
SDN HARAPAN
A.
LATAR BELAKANG
Guna meningkatkan minat dan bakat siswa, khususnya siswa/i SDN
Harapan, maka perlu diadakannya suatu kegiatan di luar jam pelajaran yang
mengarahkan pada minat dan bakat siswa tersebut. Kegiatan yang dimaksud
adalah kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan ekstrakurikuler ini selain merupakan kegiatan rutinitas sekolah
diluar jam pelajaran, juga merupakan ajang penggemblengan siswa didik sesuai
minat dan bakat siswa masing-masing tanpa tekanan, namun bersifat sukarela.
Sekolah memiliki misi yang seimbang antrara akademik dan non akademik.
Bidang akademik mengharapkan ketuntasan pembelajaran sementara non
akademik sekolah mempunyai target berkembangnya bakat pribadi siswa serta
mampu bersaing dalam lomba-lomba non akademik antar MI dan Sekolah Dasar
minimal sampai tingkat kecamatan.
Dari uraian diatas maka SDN HARAPAN memiliki program kegiatan
ekstrakurikuler yang disesuaikan dengan minat dan bakat siswa serta sesuai
dengan agenda kegiatan lomba non Akademik khususnya di Tingkat KKM dan
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Pacet
.
B.
DASAR
Adapun yang menjadi dasar pelaksanaan kegiatan Ekstrakurikuler di SDN
D.
1.
2.
3.
berikut :
1. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
Sepak Bola
Bola voly
Bulu tangkis
Tennis Meja
Senam
dll
2. Kesenian
SeniRupa
Seni Musik
Keterampilan
3. Keagamaan
Pidato
Kaligrafi
Murottal
Seni Rebana/Hadroh
Pramuka
Pramuka Siaga
Pramuka Penggalang
Persami
E.
1.
Pelaksana
Yang melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler adalah guru kelas dan guru bidang
studi atas perintah dan pengawasan serta di bawah pertanggungjawaban Kepala
Sekolah
2.
Pembina
Kegiatan ekstrakurikuler dibina langsung oleh guru kelas dan atau guru bidang
studi yang berkepentingan sesuai tugas / jabatan membina dari Kepala Sekolah.
F.
SASARAN
Masing masing Cabang Kegiatan Ekstrakurikuler difokuskan pada :
1.
2.
3.
4.
Kelas tertentu
BAB V
PROGRAM SUPERVISI DAN ADMINISTRASI
SD NEGERI HARAPAN
A. Latar Belakang
Perubahan paradigma penyelenggaraan pendidikan dari sentralisasi
ke desentralisasi telah mendorong terjadinya perubahan dan pembaharuan
pada beberapa aspek pendidikan, termasuk pula dalam upaya membina
dan meningkatkan kinerja guru yang dilakukan oleh kepala sekolah.
Kompetensi supervisi merupakan satu kemampuan yang harus dimiliki
oleh
seorang
kepala
sekolah
setelahnya
kompetensi
pedagogik,
adalah
pengawasan
profesional
yang
dijalankan
meningkatkan
kualitas
pembelajaran,
prestasi,
dan
berarti
a. Supervisi akademik
Supervisi yang minitikberatkan pengamatan pada masalah yang
langsung berada dalam lingkup pembelajaran yang dilakukan guru
untuk membantu siswa ketika sedang dalam proses belajar.
b. Supervisi manajerial
Supervisi yang menitik beratkan pengamatan pada aspek-aspek
administrasi sebagai lingkungan belajar yang berfungsi mendukung
kepada terlaksanakanya pembelajaran.
B. Dasar Hukum
Penyusunan program kegiatan supervisi didasarkan pada :
1. Undang- undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional;
2. Undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Peraturan pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan Atas
peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
4. Peraturan Menteri pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013;
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang
Standar Kompetensi Kepala Sekolah/Madrasah;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 65 Tahun 2013 tentang
Standar proses Pendidikan Dasar Menengah.
C. Tujuan
1. Sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan supervisi secara keseluruhan
dan tepat;
2. Meningkatkan kompetensi dan kinerja guru dalam perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran yang bermakna dan berkualitas
3. Meningkatkan mutu pendidikan khususnya SDN Harapan.
D. Sasaran
NO
JENIS GURU
PNS
KEPALA SEKOLAH
GURU KELAS
NON PNS
JUMLAH
1
GURU PAI
GURU PJOK
G. INGGRIS
JUMLAH
10
A. Observasi Kelas
Observasi kelas merupakan salah satu cara paling baik memberikan
supervisi pembelajaran karena dapat melihat kegiatan guru, murid dan
masalah yang timbul.
1. Perencanaan
Kepala sekolah merencanakan dalam menyusun program dalam satu
semester atau tahunan. Program tidak terlalu kaku, tergantung dari jumlah
guru yang perlu di observasi. Ada tiga macam observasi yaitu dengan
pemberitahuan, tanpa pemberitahuan, dan atas undangan.
2. Mekanisme Observasi
a. Persiapan yang diperhatikan:
Kesepakatan kepala sekolah dan guru tolak ukur tentang apa yang
diobservasi.
2.
atau
instruksi.
supervisor).
3.
4.
supervisor.
5.
6.
7.
8.
atau
mengarahkan.
9.
10.
C. Kaji Tindak
Sebagaimana namanya, penelitian aksi atau action research,
merupakan paduan antara aksi (tindakan, action) dan penelitian (research).
Aksi yang sekaligus penelitian yang mengandung aksi. Jenis metode
penelitian ini dapat dilaksanakan di sekolah untuk memecahkan
permasalahan pendidikan antara lain bagaimana siswa rajin mengerjakan
pekerjaan rumahnya.
Fokus utama kaji tindak adalah mendorong para praktisi untuk
meneliti dan terlibat dalam praktek penelitiannya sendiri. Hasil
penelitiannya dipakai sendiri oleh peneliti dan orang lain yang
membutuhkan.
Kaji tindak bersifat partisipatif, karena melibatkan guru dalam
penelitiannya sendiri dan kolaborator, karena kaji tindak melibatkan
orang-orang lain sebagai bagian dari suatu penelitian dan hasilnya dapat
dinikmati bersama. Sehingga peran kepala sekolah dapat mendorong guruguru dalam memperbaiki pembelajaran.
Menurut Sungkowo (2004), kaji tindak (action research) dapat
digunakan untuk guru-guru dalam membantu pembelajaran dan menolong
membantu dalam penulisan karya ilmiah.
Pada umumnya pelaksanaan Kaji tindak ditujukan untuk :
1.
2.
3.
b. Tahap Pelaksanaan
Peneliti memulai melaksanakan apa yang direncanakan
sebelumnya dan kolabulator yang duduk di bangku belakang
mengamati dan mencatat dengan sikap netral. Hasil catatan tersebut
berupa catatan lapangan dan sebaiknya dengan dokumen tape
recorder atau yang lainnya.
c. Tahap Refleksi
Hasil dari diskusi bersama kolabulator untuk mengadakan
refleksi tindakan-tindakan yang telah dilakukan guru tentang upaya
kesungguhan guru atau kelemahan-kelemahan selama pelaksanaan
tindakan akan dijadikan dasar dalam membuat perbaikan
perencanaan siklus kedua. Kemungkinan siklus kedua muncul
permasalahan yang harus dipecahkan. Permasalahan pertama
diperbaiki bersama sehingga fokus penelitian akan bertambah
d. Laporan Penelitian
Agar hasil penelitian dapat dimanfaatkan oleh pihak lain
baik guru, pejabat pendidikan dan yang lain, maka hasil penelitian
harus dikomunikasikan lewat pelaporan. Laporan hasil penelitian
kaji tindak terdiri dari :
Gagasan umum.
Perumusan masalah.
Monitoring.
:
:
:
:
:
:
SDN HARAPAN
Pacet
Cianjur
Jawa Barat
Jawaban
Ada Tidak
Buku Supervisi
Daftar Kelas
Daftar Hadir Siswa
Grafik Absen
Papan Absen Harian
Buku Penilaian
Buku Mutasi Siswa
Buku Keuangan
Buku Tamu
Buku Penerimaan dan Pengambilan
Raport
Daftar Inventaris Kelas/Mata Pelajaran
Jadwal Pelajaran
Kalender Pendidikan
Denah Kelas
Buku Notulen Rapat
Buku Bimbingan Dan Konseling
Buku Program Pengajaran Semester
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Buku Perbaikan Dan Pengayaan
Program Evaluasi
Analisis Hasil Evaluasi
Buku Bank Soal/Kumpulan Soal
Buku Keliling Siswa
Buku KKM
Buku Pengembangan
Diri/Ekstrakurikuler
Buku Penugasan Terstruktur Dan Tdk
Terstr
Buku Program Tahunan
Buku Silabus
Buku Program Pembelajaran di Luar
Kelas
Dokumen Karya Siswa
Jumlah
Kesimpulan
Hambatan
Saran-saran
Nilai
C
Keterangan
D
E
A = 81
100
B = 61 80
C = 41 60
D = 21 40
E = 1 20
85
Kepala Sekolah
Guru Kelas
Pacet,
Pengawas Bina
86
: SDN HARAPAN
:
:
N
o
1
2
Saran-saran
Kecamatan
Kabupaten
Propinsi
Jawaban
Ad Tidak A
a
: Pacet
: Cianjur
: Jawa Barat
Nilai
C
Keteranga
n
A = 81 100
B = 61
80
C = 41 60
D = 21
40
E = 1 20
87
Kepala Sekolah
Guru Kelas
Pacet,
Pengawas Bina
IIS,S.Pd.M.Pd
NIP 196210201984102002
88
jala
89
2016-2017
90
91
92
2016-2017
93
94
95
96
A. LATAR BELAKANG
1. Peningkatan mutu pendidikan pada setiap jenjang dan jenis pendidikan sesuai
dengan harapan pemerintah seperti tertuang dalam UU No. 20 tahun 2003 dan PP 19
Tahun 2005
2. Desentralisasi pendidikan hingga pada tatanan satuan pendidikan sesuai dengan UU
N0 22 tahun 1999. UU no 34 tahun 2004 tentang Otonomi Daerah.
3. Pendekatan manajemen sekolah lebih diarahkan pada prinsip manajemen berbasis
sekolah dengan dilandasi filosofis think globaly act locally.
4. Untuk meningkatkan kenyamanan, keamanan ruang belajar siswa dalam rangka
memenuhi tuntutan kurikulum sekolah dan kualitas out put.
5. Untuk meningkatkatkan efektivitas proses belajar mengajar serta peningkatan
pelayanan terhadap siswa.
6. Terciptanya ruang belajar mengajar yang representatif sebagai wahana menuju
sekolah yang berprestasi sebagaimana yang diharapkan pemerintah.
7. Terciptanya ruang belajar yang representatif sebagai sarana belajar siswa untuk
meningkatkan mutu pendidikan.
8. Motivasi bagi seluruh orang tua murid agar lebih peduli terhadap kebutuhan sekolah
secara simultan.
B. DASAR PEMIKIRAN
1. Pancasila
2. Undang Undang Dasar 1945
3. Undang-Undang No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
4. Undang Undang No 14 tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen
5. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
6. Permendiknas Nomor 22 tentang Standar Isi dan Nomor 23 Tentang Standar
Kompetensi Lulusan
7. Keputusan Kepala dan Komite SDN Sindangsari Nomor 422.2/12-SD/2006 dan
Nomor 01/KMT/2006 Tentang Kurikulum SDN Sindangsari
C. RUANG LINGKUP
Program Jangka Menengah (4 Tahun) ini meliputi:
1. Program pengembangan manajemen kepala sekolah
[Buku Pedoman SDN Harapan 2016-2017]
97
98
b.
c.
C. Tujuan Sekolah
Dalam kurun empat tahun, SD Negeri Harapan berkeinginan:
a.
b.
c.
d.
e.
99
NO
NAMA
Mengajar/kel
as
Mata
Pelajaran
Jumlah Jam
Mengajar
KepSek IVVI
B.Indonesia
V
24
Administrasi
Supervisi
37
Kesiswaan
Pembina
/IVa
III A
33
Pramuka
Pembina
/IVa
Agama
24
Kerohanian
Penata
Muda /IIIa
31
UKS
Penata
Muda /IIIa
IV
37
Pramuka
Pembina
/IVa
FIDELIS LEREBULAN
NIP
195704241977111001
MAHMUD RAHMAT
NIP
196207251183051001
MAHMUDIN
NIP
196210181984121001
HENNY NURAENI
NIP
198212052005012011
SRI PURHAYATI
NIP
196701192008012002
SOPYAN
NIP
Pembina
/IVa
4
5
6
7
JUMLAH
61
51
48
49
27
37
273
PANGKAT/G
OL
TOTAL
P
33
25
25
24
12
15
134
L
28
26
23
25
15
22
139
Pengatur
Penjaga
Tugas Tambahan
&
K5
100
196404121982061001
SITI ANISAH
WATTY MAYASARI
10
11
Muda/IIa
Sekolah
II
32
Kerohanian
PJOK
24
Perpustakaan
SUNARDI
II B
33
ADI MUHAMMAD M
M
VI
37
Komputer
(operator)
Kesenian
101
ANALISIS FUNGSI-FAKTOR
KINERJA SEKOLAH
Tk/
Fungsi dan Faktornya
Kriteria Kesiapan
Kondisi
Nyata
Kesiapan
Faktor
Tidak
Siap
Siap
a. guru mampu
Belum
belum
belum
memberdayakan
keragaman metode mengajar
prilaku siswa
siswa
b. bervariasi
c. disiplin dan tertib
hubungan guru-siswa
penggunaan waktu belajar
2. Faktor Eksternal
di kelas
d. akrab
akrab
belum efektif
V
V
e. efektif
102
a. Kesiapan
siswa
menerima
pelajaran
siap
siswa siap
kurang
V
belum
kondusif
belum
nyaman/tenang
1. Faktor Internal
a. Dokumen kurikulum
b. Standar
kompetensi
Ada bl lengk
Ada/lengkap
mata pelajaran
c. Silabus setiap mata pelajaran
d. Buku
teks
setiap
Ada bl leng
Ada bl ckp
pelajaran
e. Rencana
dan
program Ada
Ada
program Ada
Ada
Ada
Ada
pengembangan ada
Ada
Sesuai
Sesuai
sesuai
sesuai
Ada
pelajaran
Ada
pelaksanaan kurikulum
f. Rencana
dan
evaluasi kurikulum
g. Pedoman
kurikulum
h. Tim pengembang kurikulum
2. Faktor Eksternal
Sesuai
sesuai
sesuai
sesuai
Belum
V
103
Belum lkp
BK
d.memiliki program remedial, les, Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Belum
Belum
Belum
dan ekstrakurikuler
e.evaluiasi program sekolah
f. memiliki alat evaluasi program
kelas
mata pelajaran/bidang studi
Ada
Ada
Ada
Ada
remedial
j. Memiliki alat evaluasi program Ada
Les dan Ekstrakurikuler
Ada
2.Faktor Eksternal
a.memiliki perencanaan komite Ada
Belum
sekolah
b.memiliki
perencanaan
sekolah
dan
masyarakat
d. Fungsi Ketenagaan
1.Faktor Internal
b.Jumlah Guru
Cukup/memadai
Cukup
c.Kualifikasi Guru
Diploma 2
D2 dan S1
Sesuai
Sesuai
Standard
Standar
Kualifaid
Belum
Kualifaid
Belum
Memadai
Belum
1.Faktor Eksternal
1.Faktor Internal
[Buku Pedoman SDN Harapan 2016-2017]
104
b.Besarnya SOP
Memadai
Belum
c.Kebendaharaan
Ada
Ada
d.Dokumentasi keuangan
Ada
Ada
Ada
Ada
f. Sumbangan evaluasi
Ada
Ada
Baik
Baik
1.Faktor Eksternal
a.Dukungan masyarakat
b.Beasiswa dari luar
c.Bantuan dari sumber lain
Ada
f. Fungsi
Pelayanan
Masalah
Belum
Tidak ada
Kesiswaan
1.Faktor Internal
Ada
Belum
a. Guru BP/BK
Ada
Belum
b. Perangkat administrasi BP
Belum
c. Ruang BP/BK
Memadai
Ada
d. Pelayanan BP/BK
Optimal
Belum
1.Faktor Eksternal
Respek
Respek
Kooperatif
Kooperatif
b.Pelayanan lingkungan
Kontinyu
Belum
1.Faktor Internal
Ada
Belum
b.Program humas
Dilaksanakan
Dilaksanakan
c.Rapat-rapat
Dilaksanakan
Dilaksanakan
d.Pameran pendidikan
Dilakukan
Dilakukan
Ada
Ada
3.Faktor Eksternal
Ada
Ada
Ada
Ada
berbagai Ada
Ada
V
V
c.Bimbingan masyarakat
g. Fungsi Hubungan MasyarakatSekolah
f. Dokumenhtasi humas
b.Kerjasama
dengan
perusahaan
c.Kerjasama dengan lingklungan
sekitar dan orang tua
i. Fungsi Pengembangan Fasilitas
[Buku Pedoman SDN Harapan 2016-2017]
105
1.Faktor Internal
g.Alat peraga
Ada
Ada/cukup
Maksimal
Belum
i. Perpustakaan
Ada
Belum
j. Pemberdayaan perpustakaan
Maksimal
Ada
k.Ruang
Belum
Belum
khusus/labolatorium/bengkel
l. Fasilitas pengembangan nilainilai edukatif agama
memadai
Ada dan memadai
Belum
memadai
V
V
Belum mem
Cukup
Cukup
Cukup/antusias
Cukup
Mendukung
Mendukung
Mendukung
Mendukung
pengembangan
keasenian
2. Faktor Eksternal
a.buku sumber yang dimiliki
siswa
b.akltivitas
siswa
dalam
memanfaatkan perpustakaan
c.Dukungan orang tua terhadapkelengkapan buku sumber siswa
d.Dukungan orang tua terhadap
kelengkapan
keagamaan,
fasilitas
olah
raga,
dan
kesenian
106
1.
BIDANG DAN
PRIORITAS
PROGRAM
INDIKATOR
KETERCAPAIAN
KURIKULUM
1.1 Mengetahui
dan
memahami peraturan
Pembinaan kompetensi
bidang pendidikan:
professional
guru
melalui KKG Sekolah
a. UU No. 20 Tahun
dan
Gugus,
dan
2003 (Sisdiknas)
diklat/penataran
b. UU No. 14 tahun
2005
UUGD
TARGET
KETER
PJM/PJP/PJPG
2014
PJM
2014
PJM
2014
PJM
2014
PJM
2012
PJM
tentang
c. PP 19 Tahun 2005
tentang SNP
d. Permendiknas No.
22 tentang Standar
Kompetensi
Lulusan (SKL)
e. Permendiknas No.
23 tentang Standar
Isi (SI)
f. Permendiknas No.
24
tentang
Petunjuk
Pelaksanaan
permendiknas No.
22 dan 23
1.2 Memahami Kurikulum
[Buku Pedoman SDN Harapan 2016-2017]
107
2014
PJM
2014
PJM
2014
PJM
2014
PJM
2014
PJM
2014
PJM
108
pengayaan dst.
2.
KESISWAAN
2014
PJM
2014
PJM
2014
PJM
2014
PJM
2014
PJM
2014
PJM
2014
PJM
2014
PJM
2014
PJM
2015
PJM
2015
PJM
2015
PJM
2015
PJM
2014-
PJM
2.5 Upaya
penegakan
disiplin dan ketertiban
secara
persuasive,
proaktif, dan refresif.
2.6 Terdidik
dan
berbudaya
dalam
pemberian sanksi bagi
yang melanggar dan
pemberian
penghargaan
dan
hadiah
bagi
yang
berprestasi baik guru,
karyawan, siswa, dan
masyarakat sekolah
3
KURIKULUM
Pendekatan guru mata
pelajaran bagi kelas 4
s.d. kelas 6 dan team
teaching bagi guru kelas
1-3 (tematik)
dan
secara
3.4 Pendidikan
dan
pelatihan guru mata
[Buku Pedoman SDN Harapan 2016-2017]
109
pelajaran
teaching
dan
team
2018
pelaksanaan
3.8 Terdidik
dan
berbudaya
dalam
melakukan
pembelajaran dengan
pendekatan
mata
pelajaran dan memiliki
kesinambungan dalam
melakukan
desain
pembelajaran
dan
evaluasi secara berkala
dan berkesinambungan
4
SARANA
PRASARANA
DAN
2016
PJM
2018
PJM
2018
PJM
2018
PJM
2014
PJM
2014
PJM
2014
PJM
2018
PJM
SARANA
PRASARANA
DAN
HUMAS
Optimalisasi
Perpustakaan Sekolah
6.1 Memiliki
ruang/gedung
perpustakaan
6.2 Memiliki
struktur
organisasi
pengelolaan, jadwal
piket,
daftar
kunjungan, tata tertib.
6.3 Memiliki administrasi
110
perpustakaan
lengkap
sistematis
yang
dan
6.4 Memiliki
ruang/gedung
perpustakaan dengan
koleksi buku yang
lengkap
6.5 Memiliki
tenaga
khusus perpustakaan
(Pustakawan).
6.6 Memiliki
system
pengkatalogan
dan
berfungsi baik
6.7 Memiliki
grafikgrafik yang lengkap
tentang data anggota,
kunjungan,
jumlah
dan
judul
buku,
pendanaan,
kerja
sama, jaringan dan
lain-lain.
2016
PJM
2014
PJM
2016
PJM
2016
PJM
2016
PJM
2016
PJM
2015
PJM
2015
PJPM
2015
PJM
2015
PJM
2015
PJM
PERSONALIA
7.1 Penambahan
jumlah
Guru
Optimalisasi
Tenaga
Pendidik (Guru) dan TU 7.2 Mutasi Guru keluar
dan Masuk
7.3 Diklat
dan
Pembelkalan Guru
7.4 Memiliki
ruang
TU
111
yang
7.5 Memiliki tenaga TU
yang
cukup
dan
memiliki kemampuan
yang sesuai
7.6 Memiliki SOTK dan
deskripsi
pekerjaan
yang
jelas
dan
memadai
7.7 Memiliki kelengkapan
sarana
penunjang
kegiatan TU yang
cukup sperti computer,
ruang pengarsipan, file
cabinet, alat tulis dan
kantor lainnya.
2015
PJM
2016
PJM
2016
PJM
2016
PJM
2016
PJM
2016
PJM
2016
PJM
2016
PJM
2016
PJM
20162018
PJM
7.8 Memiliki
system
pengadministrasian dan
pelayanan yang cukup
7.9 Memiliki TU yang
Optimal
dalam
memberikan pelayanan
terhadap
proses
Organisasi secara utuh
8
SARANA
PRASARANA
DAN
BIMBINGAN
112
10
SARANA
PRASARANA
DAN
2016
PJM
2016
PJM
20151018
PJM
2015
PJM
2014
PJM
20142018
PJM
KESISWAAN
11.1 Memiliki
kegiatan
terjadwal
secara
Penglolaan
sistematis
dan
ekstrakurikuler
yang
kondusif
efektif dan kontinu
11.2 Pembimbing/Guru
yang
memiliki
budaya ekstra dalam
pelayanan
dan
bimbingan
secara
terus-menerus
11.3 Pelayanan
ektrakurikuler
dan
bimbingan
pengembangan diri
siswa yang ideal
12
KOMITE SEKOLAH
12.1
Terwujudnya
2014/2015
SOTK
SD
HARAPAN
Optimalisasi manajemen
dan Komite beserta
sekolah dan Komite
2016job deskripsinya
2018
12.2 Tercukupinya
teanaga/personal
sesuai
dengan
2015kebutuhan/SOTK
2018
12.3 Terwujudnya
system yang kondusif
2015dan terbangun sesuai
2018
dengan
tujuan
organisasi
yang
diharapkan
PJM
PJM
PJM
PJM
113
12.4
Terciptanya budaya
kerja yang dinamis
dan
professional
sesuai dengan SOTK
dan tujuan organisasi
13
KURIKULUM
2015
PJM
2015
PJM
2015
PJM
2015
13.3 Pembuatan rancangan
KTSP
2015/2016
13.4 Rapat
umum
2015
penentuan Kurikulum
2015
SD Sindangsari
PJM
PJM
PJM
PJM
PJM
2014
13.6 Rapat
Evaluasi
Analisis fungsi factor
II
2014
2016
PJM
PJM
PJM
13.8 Pencapaian
fungsifaktor yang memadai
13.9 Pencapaian
Kurikulum
HARAPAN
ideal
SD
yang
13.10 Terwujudnya
otonomi
dan
kurikulum
kelembagaan
yang
kuat dan memiliki
akuntabilitas
yang
tinggi
14
KURIKULUM
Peningkatan
Akademis
Nonakademis
2014
PJM
2014
PJM
2016
PJM
114
tingkat Kecamatan
14.3 Memiliki 3 siswa
yang
berprestasi
akademik
dan
nonakademik
di
tingkat Kabupaten
15.
HUMAS
2014
PJM
2014
PJM
2014
PJM
15.3 Biasa
berbudaya
gemar
membaca,
tilawah, tertib, bersih,
disiplin dan dinamis
serta
memiliki
kemauan unggul dan
berprestasi 95%
16
KEUANGAN
16.1 Mengadakan
2015/2016
pertemuan
bulanan
Laporan
dan
tahunan
pertanggungjawaban dan
(pertanggungjawaban
akuntabilitas
public
kepala sekolah) ontara
2014
terhadap kinerja sekolah
orang tua dan sekolah
201416.2 Mengadakan rapat2016
rapat kerja komite dan
sekolah
2018
16.3 Mengadakan
pameran,
pagelaran
akhir tahun pelajaran
atau
semester,
kunjungan dan karya
wisata
PJM
PJM
PJM
PJM
16.4 Memiliki
jadwal
secara
berkesinambungan
untuk
mengadakan
pameran,
pagelaran
akhir tahun pelajaran
atau
semester,
kunjungan dan karya
wisata
17
HUMAS
SDN HARAPAN
17.1
Program
Pembuatan
2014
PJP
2014
PJP
115
17.2
Program
Pengajuan
2014
PJP
2014
PJP
17.3 Sosialisasi
17.4 Pelaskanaas
KETERANGAN
PJM = PROGRAM JANGKA MENENGAH
PJPG = PROGRAM JANGKA PANJANG
PENUTUP
A. Pendanaan program secara rinci tertuang dalam RAPBS (terlampir)
B. Setiap langkah program akan dilakukan evaluasi dan analisis untuk dilakukan
perbaikan perencanaan berikutnya.
C. Hal-hal yang akan belum dicantumkan dalam program ini akan dibuat dlam program
tersendiri dan menjadi bagian yang utuh dari program ini.
Kepala Sekolah,
BAB VI
PEDOMAN POKOK, FUNGSI DAN PERATURAN
SDN HARAPAN
KEPUTUSAN KEPALA SD NEGERI HARAPAN
NOMOR : 03/SDHRPN/SK/VII/2016
TENTANG
TUGAS POKOK DAN FUNGSI KEPALA SEKOLAH
KEPALA SD NEGERI HARAPAN
I.
Menimbang :
1. Bahwa Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Sekolah merupakan ketentuan yang
mengatur sikap, perkataan dan perbuatan Kepala SD Negeri Harapan.
2. Bahwa Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Sekolah Tugas Pokok dan Fungsi Kepala
Sekolah pada SD Negeri Harapan agar dihayati dan dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
II. Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan Oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
III. Memperhatikan :
Persetujuan Rapat Dewan Pendidik SD Negeri Harapan
[Buku Pedoman SDN Harapan 2016-2017]
117
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama
Kedua
Ketiga
Tembusan ;
1. Kepala Pusbindik TK/SD Kecamatan Pacet
2. Kepala SD Negeri Harapan
3. Ketua Komite SDN Harapan
4. Arsip
d.
sekolah/madrasah;
Membuat rencana kerja strategis dan rencana kerja tahunan untuk
e.
f.
sekolah/madrasah;
Melibatkan guru, komite sekolah dalam pengambilan keputusan
sekolah
madrasah.
membuat
kelemahan
keputusan
anggaran
penting
g.
h.
motivasi
kerja
pendidik
dan
tenaga
118
j.
k.
kurikulum;
Melaksanakan dan merumuskan program supervisi, serta memanfaatkan
pelaksanaan
visi
komunitas sekolah/madrasah;
Membantu,membina, dan mempertahankan lingkungan sekolah/madrasah dan
program pembelajaran yang kondusif bagi proses belajar peserta didik dan
p.
q.
daya
r.
s.
sumber
sekolah/madrasah
rnenanggapi
kepada
wakil
kepala
sekolah/madrasah
sesuai
dan
dengan
bidangnya
Kepala Sekolah,
IIS, S.Pd. M.Pd
NIP. 196210201984102002
119
120
Ketiga
Iis, S.Pd.M.Pd
NIP. 196210201984102002
Tembusan ;
5. Kepala Pusbindik TK/SD Kecamatan Pacet
6. Pengawas TK/SD Kec.Pacet
7. Kepala SD Negeri Harapan
8. Ketua Komite SDN HARAPAN
9. Arsip
121
KEPALA SEKOLAH
a. menjabarkan visi ke dalam misi target mutu;
b. merumuskan tujuan dan target mutu yang akan dicapai;
c. menganalisis tantangan, peluang, kekuatan dan kelemahan
sekolah/
madrasah;
d. membuat rencana kerja strategis dan rencana kerja tahunan untuk
pelaksanaan peningkatan mutu;
e. bertanggung
jawab
dalam
membuat
keputusan
anggaran
sekolah/madrasah;
f. melibatkan guru, komite sekolah dalam pengambilan keputusan
sekolah madrasah.
penting
motivasi
kerja
pendidik
dan
tenaga
122
dan
merumuskan
program
supervisi,
meningkatkan kinerja
lembaga,
sekolah
profesi,
dan
visi
pembelajaran
nama balk
serta
komunitas sekolah/madrasah;
o, membantu,membina, dan mempertahankan lingkungan sekolah/madrasah dan
program pembelajaran yang kondusif bagi proses belajar peserta didik dan
pertumbuhan profesional para guru dan tenaga kependidikan;
p. menjamin manajemen organisasi dan pengoperasian sumber
sekolah/madrasah
daya
sekolah/madrasah
rnenanggapi
bidangnya
KOMITE SEKOLAH
a. bersama kepala sekolah menjabarkan visi ke dalam misi target mutu;
c. bersama-sama kepala sekolah, menganalisis tantangan, peluang, kekuatan
dan
bersama kepala sekolah dan tokoh pendidikan, merumuskan tujuan dan target mutu
yang akan dicapai;
jawab
dalam
membuat
keputusan
123
rnenanggapi
GURU
1. Memahami karakteristik peserta didik usia sekolah dasar yang berkaitan dengan aspek
fisik, intelektual, sosial-emosional, moral, spiritual, dan latar belakang sosial-budaya.
2. Mengidentifikasi potensi peserta didik usia sekoiah dasar dalam lima mata pelajaran
SD/MI.
3. Mengidentifikasi kemampuan awal peserta didik usia sekolah dasar dalam lima mata
pelajaran SD/MI.
4. Mengidentifikasi kesulitan peserta belajar usia sekolah dasar dalam lima mata
pelajaran SD/MI.
5. Memahami berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik
terkait dengan lima mata pelajaran SD/MI.
6. Menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang
mendidik secara kreatif dalam lima mata pelajaran SD/MI.
124
125
24. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik dengan
bahasa yang khas dalam interaksi pembelajaran yang terbangun secara siklikal dari (a)
penyiapan kondisi psikologis peserta didik, (b) memberikan pertanyaan atau tugas
sebagai undangan kepada peserta didik untuk merespons, (c) respons peserta didik,
(d) reaksi guru terhadap respons peserta didik, dan seterusnya.
25. Memahami prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar sesuai
dengan karakteristik lima mata pelajaran SD/MI.
26. Menentukan aspek-aspek proses dan hasil belajar yang penting untuk dinilai dan
dievaluasi sesuai dengan karakteristik lima mata pelajaran SD/MI.
27. Menentukan prosedur penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.
28. Mengembangkan instrumen penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.
29. Mengadministrasikan penilaian proses dan hasil belajar secara berkesinambungan
dengan menggunakan berbagai instrumen.
30. Menganalisis hasii penilaian proses dan hasil belajar untuk berbagai tujuan.
31. Melakukan evaluasi proses dan hasil belajar.
32. Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk menentukan ketuntasan
belajar.
33. Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk merancang program
remedial dan pengayaan.
34. Mengkomunikasikan hasil penilaian dan evaluasi kepada pemangku kepentingan.
35. Memanfaatkan informasi hasil penilaian dan evaluasi pembelajaran untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran.
36. Melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan.
37. Memanfaatkan hasil refleksi untuk perbaikan dan pengembangan lima mata pelajaran
SD/MI.
38. Melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran lima
mata pelajaran SD/MI.
[Buku Pedoman SDN Harapan 2016-2017]
126
39. Menghargai peserta didik tanpa membedakan keyakinan yang dianut, suku, adatistiadat, daerah asal, dan gender.
40. Bersikap sesuai dengan norma agama yang dianut, hukum dan norma sosial yang
berlaku dalam masyarakat, serta kebudayaan nasional Indonesia yang beragam.
41. Berperilaku jujur, tegas, dan manusiawi.
42. Berperilaku yang mencerminkan ketakwaan dan akhlak mulia.
43. Berperilaku yang dapat diteladani oleh peserta didik dan anggota masyarakat di
sekitarnya.
44. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap dan stabil.
45. Menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif, dan berwibawa.
46. Menunjukkan etos kerja dan tanggung jawab yang tinggi.
47. Bangga menjadi guru dan percaya pada diri sendiri.
48. Bekerja mandiri secara profesional.
49. Memahami kode etik profesi guru.
50. Menerapkan kode etik profesi guru.
51. Berperilaku sesuai dengan kode etik profesi guru.
52. Bersikap inklusif dan objektif terhadap peserta didik, teman sejawat dan lingkungan
sekitar dalam melaksanakan pembelajaran.
53. Tidak bersikap diskriminatif terhadap peserta didik, teman sejawat, orang tua peserta
didik dan lingkungan sekolah karena perbedaan agama, suku, jenis kelamin, latar
belakang keluarga, dan status sosial-ekonomi.
54. Berkomunikasi dengan teman sejawat dan komuni-tas ilmiah lainnya secara santun,
empatik dan efektif.
55. Berkomunikasi dengan orang tua peserta didik dan masyarakat secara santun,
empatik, dan efektif tentang program pembelajaran dan kemajuan peserta didik.
56. Mengikutsertakan orang tua peserta didik dan masyarakat dalam program
pembelajaran dan dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik.
[Buku Pedoman SDN Harapan 2016-2017]
127
128
IPA
71. Mampu melakukan observasi gejala alam baik secara langsung maupun tidak
langsung.
72. Memanfaatkan konsep-konsep dan hukum-hukum ilmu pengetahuan alam dalam
berbagai situasi kehidupan sehari-hari.
73. Memahami struktur ilmu pengetahuan alam, termasuk hubungan fungsional
antarkonsep, yang berhubungan dengan mata pelajaran IPA.
74. Menguasai materi keilmuan yang meliputi dimensi pengetahuan, nilai, dan
keterampilan IPS.
75. Mengembangkan materi, struktur, dan konsep keilmuan IPS.
76. Memahami cita-cita, nilai, konsep, dan prinsip-prinsip pokok ilrnu-ilmu sosial dalam
konteks kebhinnekaan masyarakat Indonesia dan dinamika kehidupan global.
77. Memahami fenomena interaksi perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
kehidupan agama, dan perkembangan masyarakat serta saling ketergantungan global.
PKn
78. Menguasai materi keilmuan yang meliputi dimensi pengetahuan, sikap, nilai, dan
perilaku yang mendukung kegiatan pembelajaran PKn.
79. Menguasai konsep dan prinsip kepribadian nasional dan demokrasi konstitusional
Indonesia, semangat kebangsaan dan cinta tanah air serta bela negara.
80. Menguasai konsep dan prinsip perlindungan, pemajuan HAM, serta penegakan
hukum secara adil dan benar.
81. Menguasai konsep, prinsip, nilai, moral, dan norma kewarganegaraan Indonesia yang
demokratis dalam konteks kewargaan negara dan dunia.
82. Memahami standar kompetensi lima mata pelajaran SD/MI.
83. Memahami kompetensi dasar lima mata pelajaran SD/MI.
84. Memahami tujuan pembelajaran lima mata pelajaran SD/MI
129
85. Memilih materi lima mata pelajaran SD/MI yang sesuai dengan tingkat perkembangan
peserta didik.
86. Mengolah materi lima mata pelajaran SD/MI secara integratif dan kreatif sesuai
dengan tingkat perkembangan peserta didik.
87. Melakukan refleksi terhadap kinerja sendiri secara terus menerus.
88. Memanfaatkan hasil refleksi dalam rangka peningkatan keprofesionalan.
89. Melakukan penelitian tindakan kelas untuk peningkatan keprofesionalan.
90. Mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber.
91. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam berkomunikasi.
92. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan diri.
D.
KURIKULIM
a) Mendokumentasikan standar isi
b) Mendokumentasikan kurikulum yang berlaku
c) Mendokumentasikan silabus
d) Menyiapkan format silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan
penilaian hasil belajar
e) Menyiapkan perangkat pengawasan proses pembelajaran
E.
BENDAHARA SEKOLAH
a) Membantu menghitung biaya investasi, biaya operasi, dan biaya personal
b) Membantu pimpinan mengatur arus dan
c) Menyusun dan menyajikan data/statistik keuangan
d) Membuat layanan sistem informasi dan pelaporan keuangan
130
F.
UNIT PERPUSTAKAAN
1. Melaksanakan pengembangan perpustakaan
2. Mengorganisasi sumber daya perpustakaan
3. Melaksanakan fungsi, tugas, dan program
4. Mengevaluasi program dan kinerja perpustakaan
5. Melakukan perawatan preventif
6. Melakukan perawatan kuratif
7. Membantu menyusun anggaran perpustakaan
8. Menggunakan anggaran secara efisien, efektif, dan bertanggung jawab
9. Melaksanakan pelaporan penggunaan keuangan dan anggaran
10. Memiliki pengetahuan mengenai penerbitan
11. Memiliki pengetahuan tentang karya sastra Indonesia dan dunia
12. Memiliki pengetahuan tentang sumber biografi tokoh nasional dan dunia
13. Menggunakan berbagai alat bantu seleksi untuk pemilihan materi perpustakaan
14. Berkoordinasi dengan tenaga pendidik bidang studi terkait dalam pemilihan materi
perpustakaan
15. Melakukan pemesanan, penerimaan, dan pencatatan
16. Membuat deskripsi bibliografis (pengatalogan) sesuai dengan standar nasional
17. Menentukan deskripsi subjek dan menggunakan Dewey Decimal Classification
edisi ringkas
18. Menggunakan daftar tajuk subjek dalam bahasa Indonesia
19. Menjajarkan kartu catalog
20. Memanfaatkan teknologi untuk pengorganisasian informasi dan penelusuran
21. Memberikan layanan baca di tempat
22. Memberikan jasa informasi dan referensi
23. Menyelenggarakan jasa sirkulasi (peminjaman buku)
131
24. Memberikan
bimbingan
penggunaan
perpustakaan
bagi
komunitas
sekolah/madrasah
25. Melakukan kerja sama dengan perpustakaan lain
26. Membimbing komunitas sekolah/madrasah dalam penggunaan teknologi informasi
dan komunikasi
27. Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi sesuai dengan kebutuhan
28. Memahami tujuan dan fungsi sekolah/madrasah dalam konteks pendidikan nasional
29. Memahami kebijakan pengembangan kurikulum yang berlaku
30. Memahami peran perpustakaan sebagai sumber belajar
31. Memfasilitasi peserta didik untuk belajar mandiri
32. Menganalisis kebutuhan informasi komunitas sekolah/madrasah
33. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memfasilitasi proses
pembelajaran
34. Membantu komunitas sekolah/madrasah menggunakan sumber informasi secara
efektif
35. Menginformasikan
kepada
komunitas
sekolah/
madrasah
tentang
materi
komunitas
sekolah/madrasah
untuk
memanfaatkan
koleksi
perpustakaan
37. Mengorganisasi pajangan dan pameran materi perpustakaan
38. Membuat dan menyebarkan media promosi jasa perpustakaan
39. Mengidentifikasi kemampuan dasar literasi informasi pengguna
40. Menyusun panduan dan materi bimbingan literasi informasi sesuai dengan
kebutuhan pengguna
41. Membimbing pengguna mencapai literasi informasi
42. Mengevaluasi pencapaian bimbingan literasi informasi
43. Memotivasi dan mengembangkan minat baca komunitas sekolah/madrasah
[Buku Pedoman SDN Harapan 2016-2017]
132
TATA USAHA
a) Memahami pokok-pokok peraturan kepegawaian berdasarkan standar pendidik dan
tenaga kependidikan
133
134
135
136
Setelah lonceng/bel berbunyi mulai belajar, anak-anak harus bebaris denan tertib
dan teratur di depan kelas masing-masing yang dipimpin oleh ketua kelas.
Sebelum belajar diawali dengan membaca doa dan penghormatan kepada guru.
Akhir pelajaran ditutup dengan membaca doa dan penghormatan kepada guru.
Anak-anak dilarang mencoreti bangku, meja, pintu, jendela dan tembok sekolah
dan kelasnya
Anak-anak harus berjiwa jujur dan satria dalam setiap tindakan dan perbuatan.
137
138
Tembusan ;
1. KAPUSBINDIK KEC. PACET
2. Pembina dan Pengawas TK/SD Kec. Pacet
3. Komite Sekolah
4. Seluruh siswa SD Negeri Harapan
5. Arsip
139
PERATURAN AKADEMIK
SD NEGERI HARAPAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1. Peraturan akademik merupakan peraturan yang mengatur persyaratan kehadiran,
ketentuan ulangan, remidial, kenaikkan kelas, kelulusan, dan hak-hak siswa SD
Negeri Harapan.
2. Peraturan akademik merupakan peraturan yang mengatur hak siswa menggunakan
fasilitas sekolah untuk kegiatan belajar.
3. Peraturan akademik merupakan peraturan yang mengatur layanan konsultasi kepada
guru mata pelajaran, wali kelas, konselor.
4. Siswa SD Negeri Harapan adalah anggota masyarakat yang sedang mengikuti proses
pendidikan di SD Negeri Harapan.
5. Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu kompetensi dasar
atau lebih.
6. Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan pendidika untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 9 kegiatan
pembelajaran.
7. Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester.
8. Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester.
BAB II
KETENTUAN KEHADIRAN
Pasal 2
1. Kehadiran siswa dalam mengikuti setiap pelajaran dan tugas dari guru minimal 80%
dari total jumlah tatap muka dan tugas dari guru.
2. Setiap siswa harus hadir pada seluruh kegiatan pelajaran di kelas atau di luar kelas
maupun teori atau praktik.
3. Ketidak hadiran karena sakit ( surat orang tua/ surat dokter ) tidak diperhitungkan
dalam penentuan ketentuan point satu.
BAB III
KETENTUAN PENILAIAN
Pasal 3
Ulangan Harian
1. Ulangan harian disusun oleh guru mata pelajaran pada saat penyusunan silabus yang
penjabarannya merupakan bagian dari rencana pelaksanaan pembelajaran.
2. Ulangan harian dilaksanakan oleh guru mata pelajaran setelah menyelesaikan satu KD
atau lebih.
3. Ulangan harian berupa tes berbentuk soal uraian dan atau tes lisan.
4. Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum diadakan ulangan
harian berikutnya.
5. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti kegiatan remidial.
6. Kegiatan remidial dilakukan paling banyak dua kali.
140
Pasal 4
Ulangan Tengah Semester
1. Ulangan tengah semester disusun oleh guru mata pelajaran pada saat penyusunan
silabus yang penjabarannya merupakan bagian dari rencana pelaksanaan
pembelajaran.
2. Ulangan tengah semester dilaksanakan oleh sekolah secara bersama-sama untuk
seluruh mata pelajaran setelah 8 9 minggu kegiatan pembelajaran.
3. Cakupan ulangan tengah semester meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan
seluruh kompetensi dasar ( KD ) pada periode tersebut.
4. Ulangan tengah semester berupa tes tertulis berbentuk soal uraian .
5. Hasil ulangan tengah semester diinformasikan kepada peserta didik selambatlambatnya satu minggu setelah pelaksanaan.
6. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti kegiatan remidial.
7. Peserta didik harus dan hanya mengikuti remidial pada indikator yang belum
mencapai KKM
8. Kegiatan remidial dilaksanakan sebelum pelaksanaan ulangan akhir semester dan
dilakukan paling banyak dua kali.
Pasal 5
Ulangan Akhir Semester
1. Ulangan akhir semester disusun oleh guru mata pelajaran pada saat penyusunan
silabus yang penjabarannya merupakan bagian dari rencana pelaksanaan
pembelajaran.
2. Ulangan akhir semester dilaksanakan oleh sekolah secara bersama-sama untuk
seluruh mata pelajaran di akhir semester.
3. Cakupan ulangan akhir semester meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan
seluruh kompetensi dasar ( KD ) pada semester tersebut.
4. Ulangan akhir semester berupa tes tertulis berbentuk soal pilihan berganda dengan
jumlah 40 50 soal ditambah 3 5 soal uraian.
5. Hasil ulangan akhir semester diinformasikan kepada peserta didik selambatlambatnya 3 ( tiga ) setelah pelaksanaan.
6. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti kegiatan remidial.
7. Peserta didik harus dan hanya mengikuti remidial pada indikator yang belum
mencapai KKM
8. Kegiatan remidial dilaksanakan satu kali .
Pasal 6
Ulangan Kenaikkan Kelas
1. Ulangan kenaikkan kelas disusun oleh guru mata pelajaran pada saat penyusunan
silabus yang penjabarannya merupakan bagian dari rencana pelaksanaan
pembelajaran.
2. Ulangan kenaikkan kelas dilaksanakan oleh sekolah secara bersama-sama untuk
seluruh mata pelajaran di akhir semester genap.
3. Cakupan ulangan kenaikkan kelas meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan
seluruh kompetensi dasar ( KD ) pada semester tersebut.
4. Ulangan kenaikkan kelas berupa tes tertulis berbentuk soal pilihan berganda dengan
jumlah 40 50 soal ditambah 3 5 soal uraian. .
5. Hasil ulangan kenaikkan kelas diinformasikan kepada peserta didik selambatlambatnya 3 ( tiga ) setelah pelaksanaan.
6. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti kegiatan remidial.
7. Peserta didik harus dan hanya mengikuti remidial pada indikator yang belum
mencapai KKM
8. Kegiatan remidial dilaksanakan satu kali .
[Buku Pedoman SDN Harapan 2016-2017]
141
Pasal 7
Penilaian Praktik
1. Penilaian praktik hanya dilakukan pada mata pelajaran tertentu.
2. Penilaian praktik hanya dilakukan pada indikator yang bersifat praktik.
3. Pelaksanaan penilaian praktik disesuaikan dengan kegiatan belajar-mengajar yang
yang disusun dalam penjabaran RPP.
4. Instrumen dan prosedur penilaian disusun dan dikembangkan berdasarkan ketentuan
yang berlaku.
Pasal 8
Penilaian Sikap
1. Penilaian sikap harus dilakukan pada semua mata pelajaran .
2. Penilaian sikap dilakukan pada indikator yang bersifat sikap.
3. Pelaksanaan penilaian sikap disesuaikan dengan kegiatan belajar-mengajar yang yang
disusun dalam penjabaran RPP.
4. Instrumen dan prosedur penilaian disusun dan dikembangkan berdasarkan ketentuan
yang berlaku.
Pasal 9
Penilaian Kepribadian
1. Penilaian kepribadian dilakukan oleh Bimbingan Konseling.
2. Pelaksanaan penilaian kepribadian direncanakan dan dilaksanakan oleh Bimbingan
Konseling.
3. Instrumen dan prosedur penilaian disusun dan dikembangkan berdasarkan ketentuan
yang berlaku.
Pasal 10
Ujian Sekolah
1. Ujian sekolah dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik pada
mata pelajaran tertentu .
2. Ujian sekolah meliputi ujian tulis dan ujian praktik dan penilaian sikap pada
kelompok mata pelajaran tertentu.
3. Prosedur dan pelaksanaan ujian sekolah tulis maupun praktik mengikuti ketentuan
yang berlaku.
Pasal 11
Ujian Nasional
1. Ujian nasional adalah penilaian yang dilaksanakan oleh pemerintah pada beberapa
mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran pengetahuan dan teknologi.
2. Prosedur dan pelaksanaan ujian sekolah tulis maupun praktik mengikuti ketentuan
yang berlaku.
BAB IV
KETENTUAN KENAIKKAN DAN KELULUSAN
Pasal 12
Kriteria Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran
Kriteria Kenaikan Kelas:
142
143
Pasal 17
Perpustakaan
1. Setiap siswa secara otomatis menjadi anggota perpustakaan.
2. Setiap siswa berhak meminjam buku perpustakaan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
3. Setiap siswa berhak memanfaatkan buku perpustakaan sebagai sumber belajar.
4. Proses belajar mengajar dapat dilaksanakan di perpustakaan dengan bimbingan guru
mata pelajaran / piket.
5. Setiap siswa berhak mengakses internet di Ruang Perpustakaan untuk keperluan tugas
mata pelajaran di luar waktu kegiatan belajar (sesuai jadwal yang ditentukan).
BAB VI
HAK SISWA MENDAPAT LAYANAN KONSELING
Pasal 18
Konsultasi dengan Guru Mata Pelajaran
1. Setiap siswa berhak mendapat layanan konsultasi dengan guru mata pelajaran.
2. Layanan konsultasi dengan guru mata pelajaran dilakukan pada waktu yang
ditentukan secara bersama antara siswa dan guru.
3. Layanan konsultasi dengan guru mata pelajaran hanya terkait dengan mata pelajaran
dalam hal kesulitan mengikuti, kesulitan melaksanakan tugas atau lainnya.
Pasal 19
Konsultasi dengan Wali Kelas
1. Setiap siswa berhak mendapat layanan konsultasi dengan wali kelas.
2. Layanan konsultasi dengan wali kelas dilakukan pada waktu yang ditentukan secara
bersama antara siswa dan wali kelas.
3. Layanan konsultasi dengan wali kelas terkait dengan berbagai masalah siswa di kelas
siswa yang bersangkutan.
Pasal 20
Konsultasi dengan konselor
1. Setiap siswa berhak mendapat layanan konsultasi dengan konselor/guru BK.
2. Layanan konsultasi dengan konselor dapat dilakukan setiap saat selama konselor
masih dapat melayani.
3. Layanan konsultasi dengan konselor terkait dengan berbagai masalah siswa di kelas,
di sekolah, maupun masalah pergaulan siswa yang bersangkutan.
4. Setiap siswa berhak mendapat layanan pembinaan prestasi dari konselor.
BAB VII
HAK SISWA BERPRESTASI
Pasal 21
1. Setiap siswa yang berprestasi di bidang akademik maupun non akademik berhak
mendapat penghargaan.
2. Penghargaan siswa berprestasi berdasarkan ketentuan yang berlaku.
144
BAB VIII
PENUTUP
Pasal 22
1. Keputusan ini disampaikan kepada pihak-pihak yang terkait untuk dipedomani dan
dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.
Pasal 23
1. Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini akan ditentukan kemudian.
Pasal 24
1. Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan
:
Pada tanggal :
Kepala Sekolah,
Pacet
Juli 2016
145
Menimbang :
5. Bahwa kode etik guru dan karyawan merupakan peraturan yang mengatur, sikap,
perkataan dan perbuatan siswa SD Negeri Harapan.
6. Bahwa kode etik guru dan karyawan diberlakukan bagi semua guru dan karyawan SD
Negeri Harapan agar dapat dihayati dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku
II. Mengingat :
7. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
8. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan Oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
III. Memperhatikan :
Persetujuan Rapat Siswa dan Guru SD Negeri Harapan
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama
Kedua
Ketiga
Pacet
Juli 2016
146
147
7. Guru wajib terbuka, jujur dan adil memberikan penilaian kepada siswa.
8. Guru dilarang menerima hadiah atau pemberian dalam bentuk apapun yang
berpengaruh terhadap nilai.
9. Guru menggunakan kata ganti sapaan kepada siswa baik di dalam maupun di luar
kelas dengan kata anak
10. Guru menggunakan kata ganti sapaan kepada pegawai baik di dalam maupun di luar
kelas dengan kata bapak, ibu.
11. Guru menggunakan kata ganti dirinya dalam berkomunikasi dengan sesama guru,
pegawai dan siswa baik di dalam maupun di luar kelas dengan kata saya.
12. Guru tidak merokok ketika mengajar didalam kelas dan berada di dalam lingkungan
sekolah.
BAB II
KODE ETIK KARYAWAN/PEGAWAI
Pegawai SD Negeri Sindangsari adalah figur keteladanan bagi peserta didik dibidang
pelayanan administrasi akademik dan umum karena itu pegawai SD Negeri Harapan
berkewajiban untuk mentaati tata tertib yang ada di SD Negeri Harapan.
Pasal 4
Etika pegawai dalam berpakaian.
1. Pakaian pegawai SD Negeri Harapan harus disesuaikan dengan peranan yang
disandang oleh pegawai waktu berpakaian tersebut dikenakan.
2. Pakaian pegawai SD Negeri Harapan di kantor dan di luar kantor untuk peranan
sebagai pegawai adalah pakaian formal untuk mencerminkan citra professional.
Pasal 5
Etika pegawai dalam komitmen waktu
1. Pegawai SD Negeri Harapan harus memiliki komitmen yang tinggi terhadap waktu.
2. Pegawai memulai dan mengakhiri jam bertugas tepat waktu.
3. Pegawai harus menginformasikan ke bagian kepegawaian/kepalasekolah apabila tidak
hadir untuk mendapatkan kepastian dalam kontak komunikasi.
Pasal 6
Etika pegawai dalam melaksanakan tugas
1. Pegawai berkewajiban menyampaikan laporan pekerjaannya.
2. Pegawai wajib terbuka dan jujur
3. Pegawai menggunakan kata ganti sapaan kepada siswa baik di dalam maupun di luar
kelas dengan kata anak
4. Pegawai menggunakan kata ganti sapaan kepada rekan kerja dan guru-guru baik di
dalam maupun di luar kelas dengan kata bapak, ibu.
5. Pegawai menggunakan kata ganti dirinya dalam berkomunikasi dengan guru-guru,
sesama pegawai dan siswa baik di dalam maupun di luar kelas dengan kata saya.
6. Pegawai tidak merokok ketika berada di dalam ruang belajar/kelas.
BAB III
REHABILITASI
Pasal 7
Setelah menjalani sanksi dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan pasal 10 butir
a dan b, siswa yang bersangkutan dapat direhabilitasi, dengan membuat perjanjian tertulis.
148
BAB IV
PENUTUP
Pasal 8
Dengan berlakunya keputusan Kepala SD Negeri Harapan ini, maka semua ketentuan yang
berkaitan dengan sikap, perilaku dan perbuatan guru SD Negeri Harapan yang bertentangan
dengan keputusan ini dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 9
Keputusan ini disampaikan kepada pihak-pihak yang terkait untuk dipedomani dan
dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.
Pasal 10
Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini akan ditentukan kemudian.
Pasal 11
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan
:
Pada tanggal :
Kepala Sekolah,
Pacet
Juli 2016
149