Anda di halaman 1dari 12

1.

Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan


Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 ).;
2.

Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah


( Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 124, tambahan Lembaran Negara Nomor
4437);

3. Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara


Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara tahun 2004 Nomor
126, tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);
4. Undang Undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional 2005 2025 ( Lembaran Negara Republik Indonesia tahun
2007 Nomor 33 , tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
5. Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 574/Menkes/SK/IV/2000
tentang Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010;
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 828/Menkes/SK/IX/2008
tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di
Kabupaten/Kota;
8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 128/MENKES/SK/II/2004
tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat;
9. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.03.01/60/I/2010
tentang Rencana Strategis Kementrian Kesehatan Tahun 2010 2014;
10.

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741/Menkes/Per/VII/2008 tentang

Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten dan Kota.;


11.

Rencana Tata Ruangh Wilayah Kota Prabumulih tahun 2006-2016;

12.

Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) daerah Kota

Prabumulih;

Untuk meningkatkan akses masyarakat miskin terhadap pelayanan kesehatan,


Pemerintah telah mengalokasikan dana untuk pembiayaan pemeliharaan kesehatan
masyarakat miskin melalui Program Jaminan Kesehatan Masyarakat ( Jamkesmas ).
Jamkesmas diberikan kepada masyarakat miskin yang masuk dalam daftar kuota
yang telah diusulkan dan disahkan oleh Bupati. Jamkesmas digunakan untuk
membiayai pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif.
Sedangkan masyarakat miskin yang tidak masuk kuota, menjadi tanggungan
Walikota dan atau Pemerintah Daerah. Untuk membiayai masyarakat miskin non
kuota maka Pemerintah Kabupaten/ kota harus menyediakan anggaran melalui
Jaminan Kesehatan Masyarakat Daerah ( Jamkesda ).
Selain itu, untuk pelaksanaan kegiatan rutin di Puskesmas, Pemerintah Daerah
mengalokasikan anggaran melalui APBD yang disahkan oleh DPRD dengan rincian
kegiatan yang telah ditetapkan.
Mulai

tahun

2010,

pemerintah

pusat

meluncurkan

Bantuan

Operasional

Kesehatan yaitu Dana dukungan / bantuan kepada pemerintah daerah dalam


melaksanakan SPM Bidang Kesehatan untuk pencapaian MDGs Bidang Kesehatan
tahun 2015 melalui peningkatan kinerja Puskesmas dan jaringannya seta Poskesdes
dan Posyandu dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bersifat
promotif dan preventif. Pemanfaatan dana BOK di Kab. Batang telah diatur
melalui Surat Keputusan Walikota Prabumulih.
Pemerintah juga melakukan suatu terobosan dalam upaya menurunkan AKI dan
AKB yang masih tinggi melalui Jaminan Persalinan ( Jampersal ) dengan maksud
untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap persalinan yang sehat dan aman
bagi semua ibu hamil dan bersalin yang belum memiliki jaminan pembiayaan
kesehatan lainnya. Dengan program jampersal ini diharapkan bahwa masyarakat
mendapat pelayanan kesehatan secara mandiri dan berkeadilan yang mana semua
ibu hamil dan bersalin mendapat jaminan pembiayaan untuk persalinannya dan
dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk persalinannya.

Pembiayaan yang diberikan pada pelayanan kesehatan tingkat pertama ( Puskesmas )


meliputi :
1. Pemeriksaan kehamilan 4 kali
2. Persalinan normal di fasilitas kesehatan
3. Pelayanan nifas normal 3 kali termasuk KB pasca persalinan
4. Pelayanan bayi baru lahir

Dengan memanjatkan Puji dan syukur dan atas berkat rahmat Allah SWT , Rencana
Strategis UPTD Puskesmas Gringsing II tahun 2013 2018 telah selesai disusun.
Dokumen Rencana Strategis ini disusun sebagai acuan bagi penyelenggaraan
kegiatan Puskesmas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat maupun
dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya
secara umum selama kurun waktu perencanaan yaitu tahun 2013 2018 sesuai
dengan tugas pokok dan fungsinya masing masing.
Akhirnya kami sampaikan terimakasih dan penghargaan kepada semua pihak yang
telah berpartisipasi dalam penyusunan dokumen ini . Kami menyadari bahwa
rencana strategis ini masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahan oleh sebab
itu kami sangat mengharapkan masukan, saran dan kritik sebagai upaya kita
bersama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan peningkatan
pelayanan kepada masyarakat.
Gringsing, Desember 2013
Kepala UPTD Puskesmas Gringsing II
dr. Sieska

Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana


1. Cakupan kunjungan ibu hamil K4 : 79.5 %
2. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan : 84.9 %
3. Ibu hamil resiko tinggi dan komplikasi yang ditangani : 17.4 %
4. Cakupan kunjungan neonatus : 89 %
5. Cakupan kunjungan bayi : 89 %
6. Jumlah bayi lahir dengan BBLR : 1,9 %
7. Cakupan bayi berat badan lahir rendah / BBLR yang ditangani : 1,9 %
8. Cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan prasekolah : 9. Cakupan peserta KB aktif : 70.3 %
10.

Neonatal resiko tinggi / komplikasi yang ditangani : 31,4 %

b. Upaya Kesehatan Sekolah


1. Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD dan setingkat oleh tenaga
kesehatan atau tenaga terlatih / guru UKS / dokter kecil : 100 %
2. Cakupan pemeriksaan kesehatan berkala pada siswa SD/MI : 100%
3. Cakupan pemeriksaan kesehatan berkala pada siswa SLTP / MTS : 100%
c. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
1. Cakupan pelayanan kesehatan remaja : 100 %
2. Kecamatan bebas rawan gizi : 3. Balita yang datang dan ditimbang ( D/S ) : 87 %
4. Balita yang naik berat badannya ( N / D ) : 97 %
5. Balita Bawah Garis Merah ( BGM ) : 0,20 %
6. Cakupan bayi ( 6 11 bulan ) mendapat kapsul vitamin A 1 kali pertahun :
93%
7. Cakupan anak balita ( 12 59 bulan ) mendapat kapsul vitamin A 2 kali
pertahun : 89 %
8. Cakupan ibu nifas mendapat kapsul vitamin A : 85 %
9. Cakupan ibu hamil mendapat 90 tablet Fe : 84 %
10.

Cakupan pemberian MP ASI pada anak bayi BGM keluarga miskin : tak

11.

Balita gizi buruk mendapat perawatan : tak

12.
13.

Rumah tangga dengan garam beryodium baik : 90 %


Keluarga sadar gizi : - %

d. Upaya Pengobatan , Kesehatan Jiwa, Kesehatan Usia Lanjut


1. Cakupan kunjungan rawat jalan : 100%
2. Sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan gawat darurat yang dapat
diakses masyarakat : 100 %
3. Cakupan pelayanan gangguan jiwa disarana kesehatan : 100%
4. Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut : 100%
e. Upaya Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Menular
1. Desa / kelurahan mengalami KLB yang ditangani < 24 jam : 0%
2. Cakupan desa / kelurahan UCI : 33.3 %
3. Acute Flacid Paralysis ( AFP ) rate per 100.000 penduduk < 15 th : 43,27 per
100.000 penduduk < 15 tahun : 0%
4. Kesembuhan penderita TBC BTA (+) ( CR /cure rate ) : 100 %
5. Penemuan kasus TBC BTA positif ( CDR / Case Detection Rate) : 10,2 %
6. Cakupan balita dengan pneumonia yang ditangani : 2,36 %
7. Klien yang mendapatkan penanganan HIV AIDS : 8. Kasus Infeksi Menular Seksual ( IMS ) yang diobati : 9. Penderita DBD yang ditangani : 100%
10.

Incident rate DBD : -100%

11.

CFR / angka kematian DBD : -

12.

Balita dengan diare yang ditangani : -

13.

CFR / angka kematian diare : -

14.

Penderita malaria yang diobati : 100%

15.

Penderita kusta yang selesai berobat (RFT rate) : 100%

16.

Kasus filariasis yang ditangani : -

f. Upaya Kesehatan Lingkungan


1. Institusi yang dibina : 100 %
2. Rumah Sehat ( Desa ) : 68 %
3. Cakupan keluarga dengan sumber air minum terlindung : 68 %
4. Cakupan rumah yang memiliki jamban sehat : 99,2 %
5. Rumah yang mempunyai SPAL : 76,5 %
6. Rumah yang memiliki tempat sampah : 100 %
7. Rumah / bangunan bebas jentik nyamuk Aedes : 96 %
8. Tempat umum yang memenuhi syarat : 66,9 %
9. Tempat umum pengolahan makanan yang memenuhi syarat : 100 %
g. Upaya Promosi Kesehatan
1. Rumah tangga sehat : 64,1 %

2. Bayi yang mendapat ASI eksklusif : 86,7 %


3. Posyandu Purnama : 100 %
4. Posyandu Mandiri : 100 %
5. Upaya penyuluhan P3 NAPZA / P3 NARKOBA oleh petugas kesehatan : 100%
6. Desa siaga aktif : 100 %
h. Kegiatan lain lain
1. Cakupan penduduk yang menjadi peserta jaminan pemeliharaan kesehatan pra
bayar : 2. Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan keluarga miskin dan masyarakat
rentan : 100 %
3. Cakupan kegiatan kelas ibu : III. STATUS KESEHATAN
Derajat Kesehatan
a. Angka Harapan Hidup ( UHH ) mengacu pada renstra Dinas Kesehatan adalah
.tahun .
b. Angka Kematian Bayi
Pada tahun 2011 terdapat 5 kasus kematian bayi dari 262 kelahiran hidup
( 19,2 ) .
c. Angka Kematian Ibu
Pada tahun 2011 tidak ditemukan kasus kematian ibu.
d. Angka Kesakitan
Indikator derajat kesehatan angka Kesakitan di UPTD Puskesmas Gringsing II adalah
sebagai berikut :

Kualitas kesehatan lingkungan masih rendah. Cakupan rumah sehat masih rendah.
Cakupan sanitasi dasar seperti cakupan jamban keluarga, cakupan sarana
pembuangan air limbah ( SPAL ) masih rendah .
6. Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat masih rendah.
Kebiasaan cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan sesudah buang air
besar belum membudaya, kebiasaan merokok masih tinggi, perilaku pemberian ASI
eksklusif pada bayi masih rendah, kegiatan Pemberantasan sarang Nyamuk secara
berkala belum membudaya.

UPAYA KESEHATAN WAJIB


A. Upaya Promosi Kesehatan
1. Cakupan Rumah Tangga Sehat
a. Tahun 2013 : 70 %
b. Tahun 2018 : 90 %
2. Cakupan bayi yang mendapat ASI Eksklusif
a. Tahun 2013 : 40%
b. Tahun 2018 : 75%
3. Cakupan Posyandu Purnama
a. Tahun 2013 : 40,07 %
b. Tahun 2018 : 60,02 %
4. Cakupan Posyandu Mandiri
a. Tahun 2013 : 3,82 %
b. Tahun 2018 : 7 %
5. Upaya penyuluhan P3 NAPZA / Narkoba oleh petugas kesehatan
6. Tersedianya honor kader posyandu selama 12 bulan.
7. Cakupan desa siaga aktif
a. Tahun 2013 : 71 %
b. Tahun 2018 : 85 %
Upaya Kesehatan Lingkungan
1. Cakupan institusi yang dibina : 80 % tiap tahunnya.
2. Cakupan rumah sehat
a. Tahun 2013 : 63 %
b. Tahun 2018 : 90%
3. Cakupan kepemilikan jamban sehat
a. Tahun 2013 : 60 %
b. Tahun 2018 : 85 %
4. Cakupan penduduk yang memiliki akses jamban sehat
a. Tahun 2013 : 65 %
b. Tahun 2018 : 90 %
5. Cakupan Rumah yang mempunyai SPAL
a. Tahun 2013 : 60 %
b. Tahun 2018 : 90 %
6. Cakupan Kepemilikan sarana air bersih
a. Tahun 2013 : 79 %
b. Tahun 2018 : 85 %
7. Cakupan penduduk yang memiliki akses SAB yang berkualitas
a. Tahun 2013 : 81 %
b. Tahun 2018 : 86 %

8. Cakupan rumah / bangunan bebas jentik nyamuk aedes


a. Tahun 2013 : 81,5 %
b. Tahun 2018 : 84 %
9. Cakupan Tempat umum yang memenuhi syarat
a. Tahun 2013 : 63 %
b. Tahun 2018 : 69,03 %
10. Cakupan TUPM yang memenuhi syarat kesehatan
a. Tahun 2013 : 79,04 %
b. Tahun 2018 : 83,97 %
11. Cakupan TP3 yang memenuhi syarat kesehatan
a. Tahun 2013 : 35 %
b. Tahun 2018 : 44 %
Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana
1. Cakupan kunjungan ibu hamil K4
a. Tahun 2013 : 92 %
b. Tahun 2018 : 96 %
2. Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan
a. Tahun 2013 : 94 %
b. Tahun 2018 : 96 %
3. Cakupan pelayanan nifas
a. Tahun 2013 : 94 %
b. Tahun 2018 : 96 %
4. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
a. Tahun 2013 : 78 %
b. Tahun 2018 : 83 %
5. Cakupan ibu hamil resiko tinggi yang dirujuk : 100 % tiap tahunnya
6. Cakupan kunjungan neonatus
a. Tahun 2013 : 98 %
b. Tahun 2018 : 100 %
7. Cakupan kunjungan bayi
a. Tahun 2013 : 95 %
b. Tahun 2018 : 99 %
8. Cakupan bayi berat lahir rendah / BBLR yang ditangani : 100 % tiap tahunnya
9. Cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan prasekolah
a. Tahun 2013 : 77 %
b. Tahun 2018 : 82 %
10. Cakupan neonatal resiko tinggi / komplikasi yang ditangani
a. .Tahun 2013 : 80 %
b. Tahun 2018 : 85 %
11. Cakupan peserta aktif KB

a. Tahun 2013 : 79 %
b. Tahun 2018 : 82 %
Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
1. Cakupan Balita yang datang dan ditimbang ( D/S )
a. Tahun 2013 : 75 %
b. Tahun 2018 : 90 %
2. Balita yang naik berat badannya ( N/D )
a. Tahun 2013 : 75 %
b. Tahun 2018 : 90 %
3. Balita bawah garis merah ( BGM )
a. Tahun 2013 : <5 %
b. Tahun 2018 : <2 %
4. Cakupan bayi ( 6 - 11 bln ) mendapat kapsul vitamin A 1 kali / tahun
a. Tahun 2013 : 95 %
b. Tahun 2018 : 100 %
5. Cakupan balita ( 12 59 bln ) mendapat kapsul vitamin A 2 kali / tahun
a. Tahun 2013 ; 95 %
b. Tahun 2018 : 100 %
6Cakupan ibu nifas mendapat kapsul vitamin A
a. Tahun 2013 : 90 %
b. Tahun 2018 : 97 %
7. Cakupan ibu hamil mendapat 90 tablet Fe
a. Tahun 2013 : 90 %
b. Tahun 2018 : 95 %
8. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada usia 6 24 bln BGM dari
keluarga miskin : 100 % tiap tahunnya.
9. Cakupan Balita gizi buruk yang mendapat penanganan : 100 % tiap tahunnya
10. Cakupan rumah tangga dengan garam yodium baik
a. Tahun 2013 : 80 %
b. Tahun 2018 : 95 %
11. Cakupan Keluarga sadar gizi
a. Tahun 2013 : 40 %
b. Tahun 2018 : 75 %
Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
1. Desa / kelurahan UCI
a. Tahun 2013 : 75 %
b. Tahun 2018 : 100 %
2. Cakupan imunisasi dasar :

Cakupan BCG : 95 %

Cakupan DPT /HB3 : 95 %

Cakupan polio 4 : 95 %

Cakupan campak : 95 %

Cakupan HB 0 : 95 %

3. Cakupan TT2 pada ibu hamil : 95 %


4. Cakupan BIAS :
a. BIAS DT / TT : 100 %
b. BIAS campak : 100 %
5. Desa / kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24
jam : 100 % tiap tahun
6. AFP rate per 100.000 penduduk < 15 tahun
a. Tahun 2013 : >1
b. Tahun 2018 : 2
7. Angka Penemuan kasus TBC BTA (+) ( CDR / Case Detection Rate )
a. Tahun 2013 : 72 %
b. Tahun 2018 : 80 %
8. Kesembuhan penderita TBC BTA (+)
a. Tahun 2013 : 88 %
b. Tahun 2018 : 90 %
9. Prevalensi penderita TB BTA (+)
a. Tahun 2013 : 81 / 100.000 penduduk
b. Tahun 2018 : 76 / 100.000 penduduk
10. Cakupan balita dengan pneumonia yang ditangani : 100 % setiap tahun
11. Kasus IMS yang diobati : 100 % setiap tahun
12. Incident rate DBD
a. Tahun 2013 : 20/100.000 penduduk
b. Tahun 2018 : <10 / 100.000 penduduk
13. Cakupan Penderita DBD yang ditangani : 100 % setiap tahun
14. Angka kematian DBD : < 1 % setiap tahun
15. Balita dengan diare yang ditangani : 100 % setiap tahun
kematian diare : < 1 / 10.000 penderita setiap tahun
17. Klien mendapatkan penanganan HIV / AIDS 100 % setiap tahun
18. Penderita malaria yang diobati : 100 % setiap tahun
19. Prevalensi penderita kusta <1/10.000 setiap tahun
20. Penderita kusta yang selesai berobat ( RFT Rate ) : > 90 % setiap tahun
21. Kasus filariasis yang ditangani 100 % setiap tahun
22. Pembinaan dan pelayanan kesehatan calon jamaah haji 100 % setiap tahun
23. Pelacakan jamaan haji 100 % setiap tahun
F. Upaya Pengobatan
1. Cakupan pelayanan kesehatan remaja : 80 %
- Pemberian tablet tambah darah Fe kepada remaja putri tingkat SLTP dan sederajat
sejumlah 10 tab tiap bulannya.

2. Cakupan kunjungan rawat jalan


a. Tahun 2013 : 40 %
b. Tahun 2018 : 50 %
3. Ketersediaan jenis dan jumlah obat essensial : 100 % setiap tahun
4. Ketersediaan jenis dan jumlah obat generik : 100 % setiap tahun
5. Penulisan resep obat generik 100 % setiap tahunnya
2. UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN
A. Upaya Kesehatan Sekolah
1. Cakupan penjaringan kesehatan siswa kelas 1 SD / MI dan setingkat : 100% setiap
tahun
2. Cakupan penjaringan kesehatan siswa kelas 1 SLTP dan setingkat
a. Tahun 2013 : 50 %
b. Tahun 2018 : 100 %
3. Cakupan pemeriksaan berkala anak sekolah
a. Tahun 2013 : 30 %
b. Tahun 2018 : 80 %
4. Cakupan SD/MI dengan PHBS institusi strata utama dan paripurna
a. Tahun 2013 : 30 %
b. Tahun 2018 : 80 %
5. Cakupan SMP /MTS dengan PHBS institusi strata utama dan paripurna
a. Tahun 2013 : 15 %
b. Tahun 2018 : 80 %
B. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
1. Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat miskin dan masyarakat
rentan : 100 %
2. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan masyarakat miskin : 100 %
C. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
1. Cakupan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
a. Tahun 2013 : 5 %
b. Tahun 2018 : 7 %
2. Cakupan murid SD/MI mendapatkan pemeriksaan gigi dan mulut
a. Tahun 2013 : 30 %
b. Tahun 2018 : 50 %
3. Cakupan murid SD / MI mendapat perawatan gigi dan mulut
a. Tahun 2013 : 55 %
b. Tahun 2018 : 75 %

D. Upaya Kesehatan Jiwa


- Cakupan Pelayanan gangguan jiwa di Puskesmas
a. Tahun 2013 : 15 %
b. Tahun 2018 : 30 %
F. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
1. Tercapainya Umur Harapan Hidup
a. Tahun 2013 : 70,50 tahun
b. Tahun 2018 : 71 tahun
2. Cakupan pelayanan kesehatan pra usia lanjut dan usia lanjut
a. Tahun 2013 : 70 %
b. Tahun 2018 : 80 %

Anda mungkin juga menyukai