Anda di halaman 1dari 6

Direct Observation of Procedural Skills

(DOPS)
Diajukan untuk
Memenuhi Tugas Kepaniteraan Klinik dan Melengkapi Salah Satu Syarat
Menempuh Program Pendidikan Profesi Dokter Bagian Ilmu Kandungan dan Kebidanan
Di RSISA Semarang

Disusun oleh:
Sylmi Rosa Amalia
01.211.6535
Pembimbing :
dr. Inu Mulyantoro, Sp.OG (K)

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2016

Laporan Partus Spontan


Kala II
1; Melihat tanda dan gejala kala II

Mengamati tanda dan gejala persalinan kala II


a; Ibu ingin mengejan
b; Vulva membuka
c; Perineum menonjol
d; Anus terbuka
2; Menyiapkan pertolongan persalinan
a; Memastikan perlengkapan, bahan dan obat-obatan essensial siap digunakan.
b; Mengenakan baju penutup atau celemek plastic yang bersih
c; Melepaskan semua perhiasan yang dipakai
d; Memakai sarung tangan steril
e; Mengisap oksitosin 10 unit ke dalam tabung suntik dan meletakkannya kembali
3;

4;

5;

6;

ke partus set
Memastikan pembukaan lengkap dan keadaan janin baik
a; Melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan sudah lengkap atau
belum.
Jika kulit ketuban belum pecah, sedangkan sudah pembukaan lengkap lakukan
amniotomi
b; Memeriksa denyut jantung janin setelah kontraksi berakhir untuk memastikan DJJ
dalam batas normal.
Menyiapkan ibu dan keluarga untuk membantu proses pimpinan mengejan
a; Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik
b; Menunggu hingga ibu ingin mengejan
c; Melakukan pimpinan mengejan saat ibu mempunyai dorongan kuat untuk
mengejan.
Persiapan pertolongan bayi
a; Jika kepala bayi telah membuka vulva, meletakkan menyiapkan kain bersih
dilipat 1/3 bagian, dibawah bokong ibu
b; Membuka partus set
Menolong kelahiran bayi
LAHIRNYA KEPALA

a; Saat kepala bayi membuka vulva, lindungi perineum dengan satu tangan dilapisi

b;
c;
d;
e;

kain tadi, letakkan tangan yang lain di kepala bayi dan lakukan tekanan lembut
dan tidak menghambat pada kepala bayi, membiarkan kepala keluar perlahanlahan.
Menganjurkan ibu untuk mengejan perlahan-lahan atau bernafas cepat saat kepala
lahir
Dengan lembut menyeka muka, mulut dan hidung bayi dengan kain atau kasa
yang bersih
Memeriksa lilitan talipusat dan mengambil tindakan yang sesuai jika terjadi dan
kemudian meneruskan segera proses kelahiran bayi
Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan

LAHIRNYA BAHU
a; Setelah melakuakn putaran paksi luar, tempatkan kedua tangan di masing-masing

sisi muka bayi. Dengan lembut menariknya kea rah bawah dan arah luar hingga
bahu anterior muncul dibawah arcus pubis dan kemudian dengan lembut menarik
kea rah atas dank e arah luar untuk melahirkan bahu posterior
LAHIRNYA BADAN DAN TUNGKAI
a; Setelah kedua bahu dilahirkan, menelusurkan tangan mulai kepala bayi yang

berada di bagian bawah kea rah perineum tangan, membiarkan bahu dan lengan
posterior lahir ke tangan tersebut. Mengendalikan kelahiran siku dan tangan bayi
saat melewati perineum, gunakan lengan bagian bawah untuk menyangga tubuh
bayi saat dilahirkan.
b; Setelah tubuh dan lengan lahir, menelusurkan tangan yang ada di atas (anterior)
dari punggung kea rah kaki bayi untuk menyangganya saat punggung dan kaki
lahir.
7; Penanganan bayi baru lahir
a; Menilai dengan cepat, kemudian meletakkan bayi diatas perut ibu dengan posisi
kepala bayi lebih rendah dari tubuhnya
b; Segera mengeringkan bayi, membungkus kepala dan badan bayi kecuali tali pusat
c; Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3 cm dri pusat bayi. Melakukan
urutan tali pusat mulai dari klem kea rah ibu dan memasang klem pada kedua 2
cm dari klem pertama (kea rah ibu)

d; Memegang tali pusat dengan satu tangan, melindungi bayi dari gunting dan

memotong tali pusat diantara kedua klem tersebut


e; Memberikan bayi kepada ibunya dan menganjurkan ibu untuk memeluk bayinya
dan memulai pemberian ASI jika ibu menghendaki
KALA III dan Kala IV
1; Penatalaksanaan aktif persalinan kala III
a; Melakukan palpasi abdomen untuk menghilangkan kemungkinan adanya bayi

kedua
b; Memberitahu kepada ibu bahwa ia akan disuntik
c; Segera setelah kelahiran bayi, memberikan suntikan oksitosin 10 Unit IM atau IV
2; Peregangan tali pusat terkendali
a; Memindahkan klem tali pusat sekitar 5 10 cm dari vulva
b; Meletakkan tangan kiri diatas kain yang ada diperut ibu, dan menggunakan tangan
ini untuk melakukakn palpasi kontraksi dan menstabilkan uterus
c; Memegang tali pusat dan klem dengan tangan kanan
d; Menunggu uterus kontraksi dan kemudian melakukan penegangan kea rah bawah
pada tali pusat dengan lembut. Lakukan penekatan berlawanan arah pada bagian
bawah uterus dengan cara menekan uterus kea rah atas dan belakang (dorsokranial) dengan hati hati untuk membantu mencegah terjadinya inversion uteri.
Jika plasenta tidak lahir setelah 30 40 detik, menghentikan peregangan tali pusat
dan menunggu hingga kotraksi berikutnya mulai.
3; Mengeluarkan Plasenta
a; Setelah plasenta terlepas, menarik tali pusat kea rah bawah dan kemudian kea rah
atas, mengikuti kurva jalan lahir sambil meneruskan tekanan berlawanan arah
pada uterus.
i; Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga berjarak sekitar
5 10 cm dari vulva
ii; Jika plasenta tidak lepas setelah melakukan penegangan tali pusat selama
15 menit :
1; Ulangi pemberian oksitosin
2; Menilai kandung kemih, jika penuh di kateterisasi dengan
menggunakan teknik aseptic jika perlu
3; Mengulangi penegangan tali pusat selama 15 menit berikutnya

4; Lakukan manual plasenta jika dalam 30 menit plasenta tidak lahir

4;

5;

6;
7;

sejak kelahiran bayi.


b; Jika plasenta terlihat di introitus vagina, melanjutkan kelahiran plasenta dengan
menggunakan kedua tangan. Memegang plasenta dengan kedua tangan dan
dengan hati-hati memutar plasenta hingga selaput ketuban terpilin. Dengan
lembut dan perlahan-lahan melahirkan selaput ketuban tersebut.
Rangsangan taktil (Pemijatan) uterus
Segera setelah plasenta lahir, melakukan massage uterus dengan meletakkan telapak
tangan di fundus dan melakukan massage dengan gerakan melingkar dengan lembut
hingga uterus berkontraksi (fundus menjadi keras)
Menilai perdarahan
Memeriksa kedua sisi plasenta baik yang menempel pada ibu maupun janin dan selaput
ketuban untuk memastiakn bhwa selaput ketuban lengkap dan utuh
Mengevaluasi laserasi pada vagina dan perineum
Jika ditemukan laserasi vagina dan perineum, lakukan penjahitan dengan anestesi lokal
Evaluasi
a; Melanjutkan pemantauan kontraksi uterus dan perdarahan pervaginam :
i; 2 3 kali dalam 15 menit pertama persalinan
ii; Setiap 15 menit pada 1 jam pertama pasca persalinan
iii; Setiap 20 30 menit pada jam kedua pasca persalinan
b; Mengevaluasi kehilangan darah
c; Memeriksa tekanan darah, nadi dan kandungan kencing setiap 15 menit selama 1
jam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama jam kedua pasca
persalinan

SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini coass Ilmu Kandungan dan Kebidanan periode Oktober
November 2013
Nama
: Marlin Dwi Nita Lindasari
NIM
: 01.209.5948
Dengan ini, telah melakukan Tugas DOPS partus spontan pada 16 September 2013 jam 22.30
WIB pada pasien :
Nama
: Ny. Ratna Ayu Hapsari
Umur
: 24 tahun
Alamat
: Ds. Banjardowo Kecamatan Genuk, Semarang
Tanggal Masuk
: 17 Februari 2016
Diagnosis
: G1P0A0 Gravida 41 minggu dengan KPD
Semarang, 17 Februari 2016
Mengetahui,
Coass

Bidan

Sylmi Rosa Amalia

Asrochah, Am.Keb
Pembimbing

dr. Inu Mulyantoro, SpOG (K)

Anda mungkin juga menyukai