: Nisa Rahmadina
A. Pendahuluan
Mengacu pada UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional pada Pasal 3, menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter, mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Kegiatan ekstrakulikuler merupakan
kegiatan yang dapat membantu dalam pembentukan karakter. Salah satu
contohnya, yaitu pada ekstrakulikuler Teater di SMA N 1 OKU. Namun,
kurangnya infrastruktur yang diberikan pihak sekolah sering kali menjadi
penghambat jalannya kegiatan tersebut.
B. Tujuan
Mengetahui besarnya perngaruh infrastruktur pada ekstrakulikuler teater
terhadap karakter siswa di SMA N 1 OKU.
C. Ruang Lingkup Tulisan
Pembatasan masalah pada artikel ini yaitu hanya membahas masalah
infrastruktur pada kegiatan ekstrakulikuler teater di SMA N 1 OKU
D. Tinjaun Pustaka
Teater adalah istilah lain dari drama, tetapi dalam pengertian yang lebih
luas yaitu proses pemilihan teks atau naskah (kalau ada) , penafsiran,
penggarapan, penyajian atau pementasan dan proses pemahaman atau
penikmatan dari public atau audience (Heru Purwanto, 2011).
Sistem infrastruktur dapat didefinisikan sebagai fasilitas-fasilitas atau
struktur-struktur dasar, peralatan-peralatan, instalasi-instalasi yang dibangun
dan dibutuhkan untuk berfungsinya suatu sistem (Soekanto, 2000)
E. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode deskriptif.
F. Hasil Pembahasan
Kegiatan ekstrakulikuler teater di SMA N 1 OKU yang beranggotakan 161
siswa terdiri dari 77 siswa kelas X, 45 siswa kelas XI, dan 39 siswa dari kelas
XII adalah salah satu wadah dalam pembentukan karakter siswa yang berdiri
sejak tahun 2000. Di dalam teater siswa akan terjun langsung untuk
menghadapi masalah yang ada berkaitan dengan organisasi, menjadi pribadi
yang bijaksana dalam mengambil keputusan, melatih kreativitas, berani tampil
di depan khalayak, belajar mengolah emosi diri sendiri dan orang lain,
bertanggung jawab dan pendidikan karakter lainnya yang berguna ketika siswa
telah berada di lingkungan luar sekolah dan bersosialisasi dengan orang lain.
Berbagai hambatan mempengaruhi semangat siswa untuk mengikuti
kegiatan ekstrakulikuler tersebut. Kegiatan teater yang biasanya dilakukan di
dalam ruangan khusus biasa disebut ruang seni, namun pada hari ke tiga tahun
ajaran baru 2015-2016, Rabu, (29/7/15) Ketua Teater SMA N 1 OKU Azhar
Athif dari kelas XII IPA 4 menghadap kepada salah satu guru yang
bertanggung jawab atas ruangan tersebut untuk meminta izin memakai ruangan
setiap latihan teater. Namun, hasilnya tidak diperbolehkan. Berkali-kali
menghadap, didapatkan keputusan, teater boleh menggunakan ruangan itu
hanya untuk dua kali pertemuan saja. Setelah pembina teater langsung angkat
tangan untuk berbicara dengan kepala sekolah, barulah izin pun di dapat untuk
menggunakan ruang seni sebagai tempat latihan setiap minggu pada hari jumat
dan sabtu.
Bukan hanya itu saja, fasilitas dalam kegiatan latihan seperti alat-alat
untuk melakukan dubbing, alat pengeras suara, kipas angin, dan lain-lain sulit
didapatkan, mungkin alasannya adalah karena ekstrakulikuler di sekolah bukan
hanya teater. Karena itu juga banyak siswa yang mengeluh kepanasan dan tidak
nyaman. Dari data yang didapatkan dari Sekertaris Teater Fira Suci Andini dari
kelas XI IPA 3, pada hari pertama teater jumlah anggota yaitu 89 siswa. Sampai
pada minggu ke dua menjadi 77 siswa.
Teater SMA N 1 OKU sudah cukup dikenal di daerah Baturaja ini, sebagai
contoh yaitu pada bulan Agustus 2015, Teater SMA N 1 sudah dua kali
diundang dalam acara-acara formal. Rabu, (5/8/2015) mereka memenuhi
undangan dalam mengisi acara Hari Anti Narkoba Sedunia yang dihadiri Bapak
Bupati Kabuten Ogan Komering Ulu di aula SMK N 2 OKU. Dalam upacara
peringatan hari kemerdekaan, Senin, (17/8/2015) Teater SMA N 1 tampil di
dalam acara inti. Hal itu merupakan bukti bahwa kegiatan teater dengan