Anda di halaman 1dari 7

Pengaruh Media Sosial

terhadap pelajar
BAB I
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman, maka kemajuan informasi dan
teknologi sangat di perlukan, kemudahan dalam mengakses informasi
begitu penting, Dengan hadirnya internet yang merupakan alat
tercanggih saat ini. internet yang sering digunakan pelajar saat
ini,terutama media sosial .Karena dengan menggunakan media sosial
pelajar dapat dengan mudah berkomunikasi jarak dekat maupun jarak
jauh tanpa harus bertatap muka atau bertemu.
Sekarang ini tidak jarang banyak sekali anak usia dini pandai dan
mahir dalam mengakses internet. Bahkan banyak anak-anak di bawah
umur memiliki akun-akun media sosial seperti Facebook, Twitter,
Instagram, Path, Tumblr, dan sebagainya. Serta di dorongnya oleh
banyaknya perusahaan yeng mengeluarkan berbagai macam merk
smartphone , tab serta serta berbagai macam lainnya yang di mulai
dari harga murah sampai mahal. Serta dengan di berikannya fitur-fitur
paket internet yang murah meriah dan dapat memberikan kenyamanan
dan keluasan bagi penggunanya.
Media sosial bagi para pelajar merupakan hal yang penting tidak
hanya sebagai tempat memperoleh informasi yang mernarik tetapi
juga sudah menjadi lifestyle atau gaya hidup.Banyak pelajar yang
tidak ingin di anggap jadul karena tidak memiliki akun media
sosial.Media sosial bagi para pelajar biasanya di gunakan untuk
mengekspresikan diri, berbagai segala tentang dirinya kepada banyak
orang terutama teman-teman dan media sosial juga bisa di jadikan
sebagai tempat untuk menghasilkan uang.
Besarnya dampak media sosial tidak hanya memberikan dampak
postif tetapi juga memberikan dampak negatif kepada manusia
terutama dampaknya bagi interaksi sesama manusia yang saat ini
telah di pengaruhi media sosial. Media sosial sedikit demi sedikit
membawa kita ke suatu pola budaya yang baru dan mulai menentukan

pola pikir kita . Media sosial dapat membuat seseorang menjadi


ketergantungan terhadap media sosial.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Media Sosial


Media sosial adalah sebuah media online, dengan para
penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan
menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan
dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk
media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di
seluruh dunia.
Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media
sosial sebagai sebuah kelompok aplikasi berbasis internet
yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web
2.0 , dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran
user-generated content.
Media sosial terbesar antara lain Facebook, Myspace, dan
Twitter. Jika media tradisional menggunakan media cetak dan
media broadcast, maka media sosial menggunakan internet.
Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk
berpertisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara
terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam
waktu yang cepat dan tak terbatas.
Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju maka
media sosial pun ikut tumbuh dengan pesat. Kini untuk
mengakses facebook atau twitter misalnya, bisa dilakukan
dimana saja dan kapan saja hanya dengan menggunakan
sebuah mobile phone. Demikian cepatnya orang bisa
mengakses media sosial mengakibatkan terjadinya fenomena
besar terhadap arus informasi tidak hanya di negara-negara
maju, tetapi juga di Indonesia. Karena kecepatannya media

sosial juga mulai tampak menggantikan peranan media massa


konvensional dalam menyebarkan berita-berita.
Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua
orang seperti bisa memiliki media sendiri. Jika untuk
memiliki media tradisional seperti televisi, radio, atau koran
dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak,
maka lain halnya dengan media. Seorang pengguna media
sosial bisa mengakses menggunakan social media dengan
jaringan internet bahkan yang aksesnya lambat sekalipun,
tanpa biaya besar, tanpa alat mahal dan dilakukan sendiri
tanpa karyawan. Kita sebagai pengguna social media dengan
bebas bisa mengedit, menambahkan, memodifikasi baik
tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai model content
lainnya.
2.2 Pengaruh Media Sosial Bagi Pelajar
Penggunaan teknologi dengan fitur canggih yang memadai
menjadi sulit untuk dipisahkan dengan kehidupan para pelajar.
Pembaharuan dan penyempurnaan gadget yang semakin hari
semakin canggih membuatnya semakin digemari. Contohnya
yang sedang tren saat dikalangan para pelajar adalah
Blackberry Messenger(BBM). BBM menjadi alat komunikasi
pengganti SMS maupun telepon pada masa kini dengan fitur
yang canggih didalamnya yang dapat mengirim pesan, suara,
gambar, maupun file lagu membuat aplikasi ini digilai oleh
kalangan pelajar.
Para pelajar tersebut pun mempunyai ketertarikan tersendiri
akan hal-hal yang baru, mereka langsung berbondongbondong membuat akun diaplikasi media sosial yang lebih
keren . Dengan berbincang-bincang melalui media sosial
ataupun messenger mempunyai keseruan tersendiri.
Disamping itu pelajar mempunyai uang saku yang terbatas,
jika harus mengobrol di cafe, bertemu langsung atau hanya
sekedar menelpon berjam-jam membuat mereka harus

mengeluarkan uang lebih untuk hal tersebut. Dengan


menggunakan sosial media ataupun messenger tersebut
mereka akan lebih hemat dalam hal waktu dan uang mereka.
2.3 Dampak Positif dari Media Sosial Bagi Para Pelajar
1. Sebagai media penyebaran informasi
Informasi yang up to date sangat mudah menyebar melalui
situs jejaring sosial. Hanya dalam tempo beberapa menit
setelah kejadian, kita telah bisa menikmati informasi tersebut.
Ini sangatlah bermanfaat bagi kita sebagai manusia yang
hidup di era digital seperti sekarang ini
2. Sebagai sarana untuk mengembangkan keterampilan dan
sosial
Mengasah keterampilan teknis dan sosial merupakan
kebutuhan yang wajib dipenuhi agar bisa bertahan hidup dan
berada dalam neraca persaingan diera modern seperti sekarang
ini. Hal ini sangatlah penting, tidak ada batasan usia, semua
orang butuh untuk berkembang.
3. Memperluas jaringan pertemanan
Dengan menggunakan jejaring sosial, kita bisa berkomunikasi
dengan siapa saja, bahkan dengan orang yang belum kita
kenal sekalipun dari berbagai penjuru dunia. Kelebihan ini
bisa kita manfaatkan untuk menambah wawasan, bertukar
pikiran, saling mengenal budaya dan ciri khas daerah masingmasing, dll. Hal ini dapat pula mengasah kemampuan
berbahasa seseorang. Misalnya, belajar bahasa inggris dengan
memanfaatkan fasilitas call atau video call yang disediakan di
situs jejaring sosial. Dampak Positif dari Media Soasial Bagi
Para Pelajar
2.4 Dampak Negatif dari Media Sosial Bagi Para Pelajar
1. Kecanduan situs jejaring sosial seperti Facebook atau
MySpace juga bisa membahayakan kesehatan karena memicu

orang untuk mengisolasikan diri. Meningkatnya pengisolasian


diri dapat mengubah cara kerja gen, membingungkan respons
kekebalan, level hormon, fungsi urat nadi, dan merusak.
2. Kerusakan fisik juga sangat mungkin terjadi. Bila
menggunakan mouse atau memencet keypad ponsel selama
berjam-jam setiap hari, seseorang dapat mengalami cedera
tekanan yang berulang-ulang. Penyakit punggung juga
merupakan hal yang umum terjadi, pada orang-orang yang
menghabiskan banyak waktu duduk di depan meja computer.
3. Media elektronik, seperti komputer, laptop, atau handphone
(ponsel) juga menghancurkan secara perlahan-lahan
kemampuan anak-anak dan kalangan dewasa muda untuk
mempelajari kemampuan sosial dan membaca bahasa tubuh.
Maksudnya adalah seseorang akan mengalami pengurangan
interaksi dengan sesama mereka dalam jumlah menit per harinya menyebabkan jumlah orang yang tidak dapat diajak
berdiskusi mengenai masalah penting, menjadi semakin
meningkat setiap harinya.
4. Kejahatan dunia maya (cyber crime). Seiring
berkembangnya teknologi, berkembang pula kejahatan.
Didunia internet, kejahatan dikenal dengan nama cyber crime.
Kejahatan dunia maya sangatlah beragam. Diantaranya,
carding, hacking, cracking, phising, dan spamming.
5. Membuat waktu terbuang dengan sia-sia
Sudah beberapa waktu saya mengamati perilaku pengguna
jejaring sosial dengan berinteraksi secara intensif dengan
beberapa users. Satu pertanyaan yang sering hinggap di benak
saya adalah bagaimana user tersebut bisa online terus padahal
secara teori mereka seharusnya sedang bekerja, istirahat tidur
malam hari, ataupun sedang beribadah. Tidak jarang interaksi
saya lakukan dengan mereka yang sudah bekeluarga sehingga
tidak jarang saya berpikir bagaimana mereka mengatur
interaksi dengan keluarga mereka kalau setiap saat waktunya

dihabiskan dengan melototi layar komputer dan keyboard


smartphonenya. Saya mengakui jika sebagian orang memang
memanfaatkan jejaring sosial sebagai media berbisnis dan
mencari referensi. Tapi ada juga yang menggunakan jejaring
sosial untuk sekedar chatting dengan teman di facebook atau
tweeter yang bila terlalu asyik akan menjadi lupa diri dan
tidak tau waktu.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tak bisa dipungkiri lagi, kini media sosial sudah menjadi faktor
penting interaksi antar manusia. Khususnya kaum remaja. Namun
dengan adanya media sosial ini, menjadikan seseorang terlalu terbuka
akan dirinya di hadapan orang lain atau pun dengan orang yang belum
dikenalnya, khususnya para kaum remaja. Di tambah lagi dengan
munculnya smartphone yang menyediakan kebebasan ber-social
media dan provider yang menyediakan murahnya layanan social
media,
Media sosial adalah salah satu perkembangan teknologi yang
memiliki andil besar dalam memberikan kemudahan bagi manusia
untuk berkomunikasi dan bersosialisasi.Namun terkadang komunikasi
di jejaring sosial ini dapat menjadi momok menakutkan bagi sebagian
remaja. Penyalahgunaan Medial sosial itulah yang menjadikan hal
tersebut bumerang dalam kehidupannya khususnya remaja.
Namun, bagaimana pun juga, media sosial tetap saja memiliki
dampak positif dan negatifnya, tergantung bagaimana kita selaku
pelajar memaknai penggunaan media sosial tersbut. Peran orang tua
dan para guru di sekolah sangat diharapkan untuk membantu remaja
dalam membatasi diri dalam media sosial.
3.2 Saran
1. Diharapkan setelah membaca karya Ilmiah ini, para remaja mampu
mengerti pengaruh-pengaruh media sosial
2. Para Remaja mampu menyeleksi media sosial yang seharusnya

digunakan dengan yang seharusnya tidak digunakan.


3. Para remaja mampu membatasi diri akan penggunaan media sosia.

Anda mungkin juga menyukai