Anda di halaman 1dari 10

A.

Total Quality Management (TQM)


Total Quality Management (TQM) merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan
usaha yang mencoba memaksimalkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus-menerus
terhadap produk jasa, sumber daya manusia, proses dan lingkungannya. Sebab, berdasarkan
TQM, tolok ukur keberhasilan usaha bertumpu pada kepuasan pelanggan atas barang atau
jasa yang diterimanya.
Dalam pembentukan sistem pendidikan yang berkualitas, selain perlunya uang yang
cukup diperlukan juga manajemen yang berkualitas pula. Dewasa ini, perkembangan
pemikiran manajemen di sekolah dan perguruan tinggi mengarah pada sistem manajemen
yang disebut Total Quality Management (TQM) atau Manajemen Mutu Terpadu (MMT).
Total Quality Management (TQM) dalam pendidikan ini mendapatkan perhatian
serius dalam National Quality Servey. Hal ini menunjukkan bahwa TQM dan isu-isu mutu
secara umum mengundang perhatian publik. Dalam beberapa tahun terakhir, isu tersebut
semakin meningkat. Masyarakat dari semua sektor pendidikan sekarang telah menunjukkan
minatnya. Beberapa institusi mulai mewujudkan filosofi TQM ke dalam praktek.
Perkembangan minat ini telah memberikan stimulan pada tuntutan publikasi isu-isu TQM
dalam dunia pendidikan.
Di Indonesia yang pendidikannya belum banyak menerapkan strategi TQM (Total
Qualty Managemant), kualitas pendidikannya jauh lebih rendah dibanding dengan negara
lain. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya sekolah sekolah yang hampir rubuh dan
ditinggalkan oleh para muridnya. Mewujudkan mutu yang lebih baik maka pelaksanaan TQM
juga harus dilakukan dengan lebih baik. Untuk itu di dalam TQM terdapat unsur-unsur utama
yang ada di setiap pelaksanaan TQM. Unsur-unsur TQM yang apabila tidak ada atau kurang
dalam pelaksanaannya maka akan menimbulkan kendala-kendala yang akan muncul sehingga
mungkin akan mengakibatkan penurunan mutu dan tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Oleh karena itu unsur-unsur dalam TQM merupakan sesuatu yang wajib ada dan
dilaksanakan secara maksimal.
TQM merupakan sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi usaha
dan berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi.
TQM juga dikenal dengan istilah MMT (Manajemen Mutu Terpadu). Dalam dunia
pendidikan lebih spesifik dikenal istilah MMTP (Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan).
Sekolah yang menginginkan MMTP berjalan dengan baik harus melakukan inovasi dan mau
melangkah maju untuk mencapai visi dan misi sekolah. Warga sekolah harus menyadari

bahwa mutu harus memuaskan pelanggan dan mutu akan mempengaruhi kinerja warga
sekolah. Kepala sekolah selaku pemimpin merupakan kunci yang menjadi motor penggerak
dalam memelihara serta memperkuat proses peningkatan mutu secara terus menerus. Warga
sekolah harus merespon kebutuhan pelanggan guna mencapai mutu yang diinginkannya
sehingga sekolah mampu berkompetisi dengan sekolah lainnya.
Adapun syarat- syarat TQM agar dapat berlangsung di sekolah, yaitu:
1.

Sekolah harus secara terus menerus melakukan perbaikan mutu produk (output)
sehingga dapat memuaskan para pelanggan baik eksternal maupun internal..

2.

Memberikan kepuasan kepada warga sekolah, komite sekolah, penyumbang dana


pendidikan di sekolah tersebut.

3.

Memiliki wawasan jauh kedepan.

4.

Fokus utama ditujukan pada proses, kemudian baru menyusul hasil.

5.

Menciptakan kondisi di mana setiap warga sekolah aktif berpartisipasi dalam


menciptakan keunggulan mutu.

6.

Ciptakan kepemimpinan yang berorientasi pada bawahan dan aktif memotivasi


warga sekolah bukan dengan cara otoriter, sehingga diperoleh suasana yang
kondusif bagi lahirnya ide-ide baru.

7.

Rela memberikan ganjaran, pengakuan bagi yang sukses dan mudah memberikan
maaf bagi yang belum berhasil/berbuat salah.

8.

Setiap keputusan harus berdasarkan pada data, baru berdasarkan pengalaman/


pendapat.

9.

Setiap langkah kegiatan harus selalu terukur jelas, sehingga pengawasan lebih
mudah.

10. Program pendidikan dan pelatihan hendaknya menjadi urutan utama dalam upaya
peningkatan mutu.
B. Kelebihan Dan Kekurangan Dari TQM (Total Quality Management)
1.

Kelebihan TQM
a. TQM tidak mempercayakan semata-mata pada perintah atasan yang memerintah,
jaringan

dikembangkan secara multi-channel dan interaktip melalui suatu

organisasi. Oleh karena itu, TQM adalah penting untuk menetapkan mata
rantai kerjasama di dalam organisasi. Transformational Perubahan terjadi hanya

ketika isu yang sulit, seperti anggaran, pabrikasi, pemasaran, distribusi dan
seterusnya dicampur dengan isu yang sederhana seperti nilai-nilai, kultur, visi,
gaya kepemimpinan, perilaku inovatif dan seterusnya.
b. Penerapan TQM merupakan suatu konsep yang menjawab semua kebutuhan
masyarakat saat ini. Sehingga anatara keinginan dan kebutuhan masyarakat dapat
terpenuhi oleh konsep ini.
c. Penerapan TQM merupakan konsep yang mengajak seluruh elemen masyarakat dan
pemerintah untuk membangun bersama mutu pendidikan yang lebih maju dan
sinergis. Sehingga, dengan adanya pemberdayaan seluruh komponen yang ada di
Indonesia ini maka pendidikan yang bermutu tinggi bukan hanya sekedar impian
akan tetapi kenyataan yang akan dibangun bersama.
2.

Kelemahan TQM
a.

Kualitas sering merupakan aktivitas sampingan, terpisah dari isu kunci dari strategi
usaha dan kinerja.

b.

Pada banyak organisasi, kualitas dirasakan bersifat temporer dan apabila pemimpin
yang memprakarsainya meninggalkan perusahaan, kualitas kemudian diabaikan.

c.

Kebingungan terhadap TQM berasal dari kata kualitas itu sendiri.kata kualitas
mempunyai banyak arti, tergantung dari bagaimana kita memandangnya.

d.

Banyak perusahaan yang membuat kualitas lebih kabur atau tida jelas dengan
menetapkan tujuan yang tampak positif tanpa memilki cara untuk memonitor
kemajuan pencapaian tujuan tersebut.

e.

TQM merupakan aktivitas yang bersifat hanya di dalam departemen-departemen di


banyak perusahaan.

f.

TQM

mengajarkan

incremental

atau

perkembangan

yang

sedikit

(small

improvement), bukan perkembangan secara radikal (radical improvement) sehingga


banyak pemimpin korporat tidak sabar setelah munculnya konsep reengineering.
Reengineering adalah desain atau desain ulang bisnis yang mirip dengan process
redesign, meskipun prakteknya mencakup skala yang lebih besar.
g.

Kebingungan terhadap TQM berasal dari kata kualitas itu sendiri.kata kualitas
mempunyai banyak arti, tergantung dari bagaimana kita memandangnya. Kualitas
merupakan suatu departemen yang ada dengan tanggung jawab khusus untuk
pengendalian kualitas, di mana disiplin tersebut cenderung lebih berfokus kepada

proses stabilisasi daripada memperbaiki proses. Ide keseluruhan dari filosofi kualitas
juga membuat konsep secara keseluruhan tampak misterius bagi kebanyakan orang.
h.

Banyak perusahaan yang membuat kualitas lebih kabur atau tida jelas dengan
menetapkan tujuan yang tampak positif tanpa memilki cara untuk memonitor
kemajuan pencapaian tujuan tersebut.

i.

TQM merupakan aktivitas yang bersifat hanya di dalam departemen-departemen di


banyak perusahaan. Masing-masing departemen mempunyai kebijakannya secara
sendiri-sendiri, sehingga tidak mencakup keseluruhan organisasi.

j.

TQM

mengajarkan

incremental

atau

perkembangan

yang

sedikit

(small

improvement), bukan perkembangan secara radikal (radical improvement) sehingga


banyak pemimpin korporat tidak sabar setelah munculnya konsep reengineering.
Reengineering adalah desain atau desain ulang bisnis yang mirip dengan process
redesign, meskipun prakteknya mencakup skala yang lebih besar.
C. Penerapan TQM di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan Amanah
Husada Yogyakarta.
Keberhasilan lembaga pendidikan sebagai organisasi dalam mencapai prestasi yang
membanggakan tidaklah diperoleh dengan begitu saja, tetapi sangat dipengaruhi oleh
berbagai faktor pendukungnya, diantaranya adalah sumber daya manusia yang handal,
fasilitas yang mendukung dan sistem pengelolaan manjemen. Ketiga faktor tersebut yang
paling berpengaruh adalah pengelolaan manajemen sekolah, karena dengan pengelolaan
manajemen sekolah yang baik, sistem pendidikan dapat berjalan dengan baik, walaupun
SDM yang tersedia dan fasilitas yang ada kurang memadai.
Konsep manajerial di SMK Kesehatan Amanah Husada menggunakan konsep
TQM yang diterapkan dalam 3 hal yaitu dalam hal pembiayaan, administrasi kurikulum dan
proses belajar mengajar di kelas. Dalam mengimplementasikan TQM (Total Quality
Management) di SMK Kesehatan Amanah Husada menerapkan beberapa komponenkomponen, yaitu sebagai berikut :
Tujuan

Perbaikan terus menerus, artinya mutu selalu diperbaiki dan disesuaikan


dengan perubahan yang menyangkut kebutuhan dan keinginan pelanggan

Prinsip
Elemen

:
:

atau konsumen dalam hal ini siswa baru.


Fokus pada pelanggan, perbaikan proses dan keterlibatan total.
Kepemimpinan, pendidikan dan pelatihan, struktur pendukung,
komunikasi, ganjaran dan pengakuan serta pengukuran.

Dari ketiga komponen di atas maka di SMK Kesehatan Amanah Husada membentuk tiga
prinsip TQM (Total Quality Management) yaitu :
1. Fokus pada pelanggan
Prinsip mutu, yaitu memenuhi kepuasan pelanggan (customer satisfaction). Dalam
manajemen mutu terpadu, pelanggan dibedakan menjadi dua, yaitu:
- Pelanggan internal (di dalam organisasi sekolah)
- Pelanggan eksternal (di luar organisasi sekolah)
Organisasi dikatakan bermutu apabila kebutuhan pelanggan bisa dipenuhi
dengan baik. Dalam arti bahwa pelanggan internal, misalnya guru, selalu mendapat
pelayanan yang memuaskan dari petugas TU, kepala Sekolah selalu puas terhadap
hasil kerja guru dan guru selalu menanggapi keinginan siswa, begitu pula pada
pelanggan eksternal misalnya masyarakat sekitar.
2. Perbaikan proses
Konsep perbaikan terus menerus dibentuk berdasarkan pada premisi suatu seri
(urutan) langkah-langkah kegiatan yang berkaitan dengan menghasilkan output.
Perhatian secara terus menerus bagi setiap langkah dalam proses kerja sangat
penting untuk mengurangi keragaman dari output dan memperbaiki keandalan.
Tujuan pertama perbaikan secara terus menerus ialah proses yang handal, dalam arti
bahwa dapat diproduksi yang diinginkan setiap saat tanpa variasi yang
diminimumkan. Apabila keragaman telah dibuat minimum dan hasilnya belum dapat
diterima maka tujuan kedua dari perbaikan proses ialah merancang kembali proses
tersebut untuk memproduksi output yang lebih dapat memenuhi kebutuhan
pelanggan, agar pelanggan baik yang internal maupun yang eksternal menjadi puas.
3. Keterlibatan total
Pendekatan ini dimulai dengan kepemimpinan manajemen senior yang aktif dalam
hal ini kepala sekolah dan mencakup usaha yang memanfaatkan bakat semua warga
sekolah untuk mencapai suatu keunggulan kompetitif (competitive advantage) di
dunia pendidikan. Warga sekolah wewenang/kuasa untuk memperbaiki output
melalui kerjasama dalam struktur kerja baru yang luwes (fleksibel) untuk
memecahkan persoalan, memperbaiki proses dan memuaskan.

Penerapan TQM (Total Quality Management) di SMK Kesehatan Amanah Husada dapat
digambarkan atau dilakukan pada hal-hal berikut :
1. Sistem pembiayaan (keuangan sekolah)
Pengelolaan pembiayaan di SMK Kesehatan Amanah Husada perlu untuk
dilakukan, karena dengan pengelolaan keuangan di SMK Kesehatan Amanah
Husada secara baik dan transparan, dapat menumbuhkan tingkat kepercayaan dalam
masyarakat. Keuangan merupakan hal yang sangat mendasar dan sangat rentan
untuk mendapatkan sorotan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat. Masyarakat
sering kali melakukan evaluasi terhadap keuangan sekolah, baik itu dana yang
berasal dari pemerintah maupun dana insedental yang berasal dari siswa.
Karena itu di SMK Kesehatan Amanah Husada melakukan pengelolaan
keuangan dengan menerapkan konsep TQM, yaitu pengelolaan mutu dengan
mengedapankan transparansi dan menajemen fiskal yang baik, diharapkan mampu
meningkatkan taraf kepercayaan masyarakat terhadap sekolah. Sehingga proses
pembelajaran di sekolah dapat berjalan dengan baik tanpa adanya campur tangan
dari masyarakat.
2. Manajemen proses belajar mengajar di kelas
Pendidikan adalah sesuatu yang barkaitan dengan pembelajaran masyarakat.
Jika TQM bertujuan untuk memiliki relevansi dalam pendidikan, maka harus
memberi penekanan pada mutu pelajar. Hal itu tidak akan terwujud jika TQM tidak
memberi kontribusi yang substansial bagi mutu dalam pendidikan. Pada saat
sebagian besar lembaga pendidikan dituntut untuk mengerjakan lebih baik lagi,
penting baginya untuk memfokuskan diri pada aktifitas utama pembelajaran.
Lembaga pendidikan yang menggunakan prosedur mutu terpadu harus menangkap
secara serius isu-isu tentang gaya dan kebutuhan pembelajaran. Sehingga
menciptakan strategi individualisasi dan diferensiasi dalam pembelajaran. Siswa
adalah pelanggan utama, dan jika model pembelajaran tidak memenuhi kebutuhan
siswa, maka dapat dikatakan bahwa lembaga pendidikan tersebut belum mencapai
mutu terpadu.
Karena itu di SMK Kesehatan Amanah Husada memberikan pelatihan khusus
kepada pelaku pendidikan (guru) agar terus-menerus melakukan perbaikan guna
menghasilkan mutu terpadu yang optimal. Sehingga seorang guru dituntut untuk
senantiasa berinovasi dalam proses pembelajaran. Sehingga siswa (pelanggan) dapat

terlayani dengan baik dalam hal pendidikan, yang pada akhirnya lembaga
pendidikan dapat mengikat pelanggan karena perbaikan yang dilakukannya melalui
konsep TQM tersebut.
3. Pengelolaan nilai secara transparan
Tolok ukur dari keberhasilan proses belajar adalah prestasi belajar siswa yang
tertuang dalam bentuk angka (nilai). Proses penilaian pada siswa umumnya
mencakup tiga hal, yaitu kognitif, psikomotorik, dan afektif. Dalam memperoleh
ukuran nilai dari ketiga hal tersebut, tentunnya setiap guru mempunyai desain
penilaian tersendiri. Artinya rumusan yang digunakan untuk mendapatkan nilai akhir
(nilai raport) dari setiap guru akan berbeda desain penilaiannya. Sehingga
keseragaman nilai dalam satu sekolah tidak sama. Terlebih lagi, jika dalam sebuah
sekolah terdapat guru yang ala kadarnya dalam pembuatan nilai. Hal ini akan
menghadirkan ketidakpercayaan pada masyarakat

terhadap sekolah karena

memberikan ketidakadilan pada siswa.


Karena itu penerapan konsep TQM (Total Quality Management) di SMK
Kesehatan Amanah Husada yaitu, pengelolaan nilai secara transparan dan akuntabel,
serta perbaikan pengelolaannya secara terus-menerus sehingga akan memberikan
kepuasan tersendiri kepada pelanggan pendidikan, dalam hal ini siswa dan
masyarakat.

Daftar Pustaka
Anonim. 2010. TQM dan Implementasinya dalam Pendidikan. http://stait-jogja.info
Anonim.

1999.

Penerapan

TQM

Dalam

Dunia

Pendidikan.

http://pernikmagazine.wordpess.com
Edward Sallis. 2002. Total Quality Management in Education, Third Edition, London :
Kogan Page Ltd,
Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana. 2009. Total Quality Management, Andi Cet :
Yogyakarta
Sinambela, Ida, Dr, 2010, Pengelolaan Mutu Terpadu, Jurnal FMIPA-UNJ: Jakarta
Widodo, Suparno Eko. 2011. Manajemen Mutu Pendidikan. Ardadizya Jaya :.Jakarta
http://edukasi.kompasiana.com/2013/03/04/tqm-dalam-pendidikan-539186.html
http://www.managementfile.com/journal.php?id=64&sub=journal&page=quality

TOTAL QUALITY MANAGEMENT

Tugas ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penjaminan Mutu
Magister Kedokteran Keluarga Program Pendidikan Profesi Kesehatan
Dosen Pengampu: Prof. Dr. dr. Ambar Mudigdo, Sp.PA

Disusun Oleh:
I Gede Yudiana Putra
S541208034
Paralel 7

PROGRAM PASCA SARJANA


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013

Anda mungkin juga menyukai