Anda di halaman 1dari 26

1

Volume

SURABAYA ASTRONOMY CLUB

Road to Partial Solar Eclipse March 9th, 2016 in Surabaya

RangkaianKegiatan&
PengalamanPersonal

SURABAYA ASTRONOMY CLUB

Road to Partial Solar Eclipse March 9th, 2016 in Surabaya

Surabaya Astronomy Club


Tambak Pring Barat Gg. Masjid No. 8 Asemrowo
Surabaya, Jawa Timur 60182
Phone +628973916648 Email surabayaastroclub@gmail.com

Table of Contents
Chapter 1
Sosialisasi tiada henti.............................................................................................................. 1
Membangun Indonesia dengan Sains .................................................................... 4
Valentine Solar Day .................................................................................................. 5
Sosialisasi yang diliput Media .................................................................................. 5
Setelah media cetak, lalu elektronik ....................................................................... 6
Menjelang Hari H ..................................................................................................... 7

Chapter 2
Inovasi takkan pernah mati .................................................................................................. 1
Kacamata matahari dari film negatif ...................................................................... 2

Chapter 3
Koordinasi dengan Instansi .................................................................................................. 1
Streaming GMT ........................................................................................................ 2
Kantor Pos ................................................................................................................ 3

Chapter 4
Hari H Gerhana Matahari ..................................................................................................... 1

Chapter 5
Paska Gerhana Matahari ....................................................................................................... 1

Chapter 6
Pengalaman Personal ............................................................................................................. 1

A S T R O N O M I

S U R A B A Y A ,

Chapter

J A Y A !

Sosialisasi tiada henti


In learning you will teach, and in teaching you will learn.
Phil Collins

erhana matahari 2016 menyisakan banyak kisah yang menarik untuk dibahas,
tak terkecuali dari Surabaya. Berbagai macam acara mulai pra hingga paska
Gerhana Matahari Total (GMT) yang dilaksanakan oleh Surabaya
Astronomy Club (SAC) turut meramaikan rangkaian kegiatan menyambut
GMT kedua di Indonesia ini.

FIGURE 1 Sosialisasi tentang GMT kepada Masyarakat

Dimulai dari rangkaian sosialisasi sejak januari 2016, Surabaya Astronomy Club
berinisiatif untuk mengadakan safari teleskop yang dikemas dalam bentuk pengamatan
matahari bersama masyarakat umum di beberapa ruang publik, dan waktu diadakannya
event ini adalah berurutan tiap hari minggu hingga 6 maret 2016, berikut waktu dan
tempat diadakannya safari teleskop SAC :
JANUARI
Tanggal 24 di Taman Apsari & Taman Surya
Tanggal 31 di Tugu Pahlawan
FEBRUARI
Tanggal 7 di Car Free Day Jl. Darmo (Taman Bungkul)
1

A S T R O N O M I

S U R A B A Y A ,

J A Y A !

Tanggal 14 di Kebun Bibit Ngagel


Tanggal 21 di Alun-alun Sidoarjo
Tanggal 28 di Car Free Day Tunjungan
MARET
Tanggal 6 di Taman Prestasi

FIGURE 2 Sosialisasi GMT di Taman Bungkul diikuti Satpol PP

Kegiatan ini dimulai pukul 07.00 WIB, terbuka untuk umum dan tidak ada syarat/biaya
apapun. Banyak masyarakat yang terlihat sangat antusias ketika mendatangi lokasilokasi tempat SAC menggelar sosialisasi GMT tersebut, bahkan tak sedikit yang segera
mengajak sanak saudaranya untuk ikut merayakan Gerhana Matahari 2016.
Kian dekat 9 Maret, banyak instansi yang mengundang SAC untuk memberikan
sosialisasi terkait GMT, bahkan mengajak kerjasama untuk turut serta mengadakan
berbagai kegiatan pengamatan GMT pada hari H GMT.
Beberapa diantara undangan tersebut ialah berasal dari :
MI NU Ngingas Waru

Adalah Ansor KD, seorang guru komputer sekaligus pembina pramuka.


Persahabatannya dengan ketua SAC (Cak Hammam) membuat beliau kadang geram
tatkala tiap kali bertemu, Cak Hammam selalu saja mengajaknya mengobrol seputar
langit. Akhirnya beliau pun 'menantang' Cak Hammam untuk bicara astronomi di
depan murid-muridnya. Jum'at pagi (4/3), tak kurang dari 200 pelajar MINU Ngingas
yang terdiri dari siswa kelas 5 dan 6 pun memenuhi gedung aula dan lapangan sekolah.
Berbanding terbalik dengan SAC yang hanya diwakili oleh 2 personil dengan 2
teleskop, terbayang betapa kewalahannya menghadapi 200 siswa, 1:100. Tapi ternyata
siswa siswa di sana sungguh luar biasa, mereka sangat taat dengan perintah guru
sehingga dalam kendali Pak Ansor, semua anak berbaris rapi per regu bergantian
mengintip di balik eyepiece teleskop.
2

A S T R O N O M I

S U R A B A Y A ,

J A Y A !

Masalah tidak berhenti di situ, karena peserta hanya dari kelas 5 dan 6, maka ketika
acara pengamatan telah usai, ternyata siswa kelas lain pun tak mau ketinggalan. Di luar
rencana, akhirnya SAC pun memasang kembali teleskop dan melayani semua siswa
kelas 1 sampai 4 yang juga ingin melihat matahari di balik teleskop dan kacamata
matahari. Sosialisasi yang direncanakan selama 2 jam pun molor hingga 4 jam.
SMP IT Al Kahfi

Langsung selepas sosialisasi gerhana matahari di alun-alun Sidoarjo, SAC bergegas ke


Ponpes SMP IT Alkahfi Sidoarjo. Ning Siti, Ning Ainur, Cak Thoyib, dan Cak
Hammam bersiap membimbing pembuatan proyeksi pinhole dari kardus. Cak Agus
yang telah menyiapkan alat proyeksi 3 in 1 sebelumnya, justru tidak bisa hadir karena
sakit, padahal dia mengerjakan alat tersebut sampai larut malam.
Sempat terjadi sedikit insiden ketika percobaan proyeksi teleskop, teleskop yang
dihadapkan ke arah matahari justru membakar bodi dalam teleskop, untunglah tidak
sampai merusak dan teleskop masih dapat berfungsi dengan baik.
TK IT INSAN KAMIL Sidoarjo

Adalah sebuah tantangan ketika SAC harus berhadapan dengan anak anak TK. Kami
sadar kami tak biasa menghadapi anak-anak. Kami pun sempat bingung apakah harus
mengganti bahasa dalam materi sosialisasi agar mudah dicerna anak-anak. Namun di
luar kekhawatiran kita, ternyata sosialisasi dihadapan anak-anak itu begitu
menyenangkan. Antusias, rame, polos, serta banyak tingkah dan pertanyaan-pertanyaan
unik ala anak-anak. Cak Usman Cacing Sirojuddin sampai harus membantu menutup
sebelah mata anak-anak ketika melihat matahari di balik okuler teleskop. Kegiatan kami
ini pun diliput oleh media cetak Jawa Pos.
SMP dan MI Ardhitama Tambak Sumur, Waru

Program sosialisasi gerhana matahari ke sekolah-sekolah pun berlanjut ke SMP


Arditama Tambak Sumur Sidoarjo. Acara yang semula diperuntukkan bagi siswa-siswi
SMP tersebut pun ikut diserbu oleh siswa-siswi sekolah MI yang bangunannya menjadi
satu komplek. Kami sampai sungkan kepada para guru MI tersebut karena anak
didiknya berhamburan keluar kelas gara-gara tertarik bergabung mengamati bintik
matahari di balik tiga teleskop yang kami sediakan di tengah lapangan. Namun,
sambutan hangat dari guru-guru sekolah sebelah itu justru menghampiri kami. Mereka
turut serta bergabung bersama anak didiknya meneropong matahari.
SMP dan SD YPPI 2 Surabaya

Dampak luar biasa dari publikasi kegiatan sosialisasi gerhana matahari yang dimuat di
media cetak langsung menyibukkan dering ponsel Cak Thoyib. Banyak sekali lembaga
pendidikan yang menginginkan untuk didatangi oleh tim SAC. Salah satunya yakni Bu
Titris, salah seorang pengajar di SMP YPPI 2 Surabaya. Kami sempat was-was ketika
selepas penyampaian materi presentasi di aula sekolah dan siswa sudah beranjak ke
lapangan untuk observasi matahari, 3 buah teleskop pun sudah berdiri tegak, kacamata
matahari sudah dibagikan, namun riak awan tak kunjung membuka tirainya,
3

A S T R O N O M I

S U R A B A Y A ,

J A Y A !

menghalangi matahari meneguhkan sinarnya hingga sekitar 30 menit. Nyaris membuat


kami putus asa dan hendak menutup acara sosialisasi dengan kekecewaan. Hingga
ketika kami akan 'menggulung' teleskop, sorot matahari pun menembus lensa teleskop,
menyampaikan kabarnya yang siap untuk melakukan pertunjukan. Anak-anak dan
dewan guru yang tadinya mulai lesu pun bergegas mengisi barisan, berebut teleskop
dan kacamata matahari. Acara semakin hidup tatkala kameraman dari CNN Indonesia
ikut mengabadikan dan mewartakan.

Membangun Indonesia dengan Sains


SAC juga diundang untuk memberikan materi tentang GMT pada acara MIDS
(Membangun Indonesia Dengan Sains) yang diadakan oleh astrotra (komunitas
astronomi SMAN 4 surabaya) pada Sabtu, 13 Februari 2016 di aula multifunction L2
BG Junction Surabaya. Dalam acara tersebut, ada beberapa narasumber lain
diantaranya dari Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) Pasuruan,
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Surabaya, dan Himpunan Pelajar
Astronomi Surabaya (HIPAS).

FIGURE 3 Ketua SAC, Cak Hammam menjadi Narasumber acara MIDS


Sisi lain

Dalam tiap kali sosialisasi, Cak Hammam seringkali dikira masih


sekolah/kuliah karena mukanya yang masih terlihat muda, walau
sebenarnya sudah memiliki dua anak.

A S T R O N O M I

S U R A B A Y A ,

J A Y A !

Valentine Solar Day


Masih terkait dengan sosialisasi gerhana matahari yang tak kunjung henti. Minggu, 14
februari 2016, SAC mengadakan safari teleskop di Kebun Bibit Bratang bertajuk
'Valentine Solar Day'. Acara ini merupakan wujud komitmen SAC dalam rangka
mensukseskan rangkaian acara GMT tahun ini. Dengan misi mengajak masyarakat
untuk lebih mencintai matahari yang notabene merupakan bintang sekaligus sumber
kekuatan bagi bumi. Kegiatan serupa juga dilakukan oleh Mojopahit Astronomy Club
di alun-alun Mojokerto pada hari yang sama. Bahkan kegiatan ini secara khusus amat
diapresiasi oleh Pamela Shivak selaku NASA JPL Solar System Ambassador sekaligus
koordinator SOLAR Sidewalk Astronomers.

FIGURE 4 Valentine Solar Day. Cak Sulachsono sedang

mengedukasi masyarakat lewat poster GMT (foto


kanan).
Testimony

I LOVE these pictures! I look forward to seeing pictures from your June
2016 Worldwide Solstice Fest! I'm sure it will be just as successful! Keep
up the great work!!

Sosialisasi yang diliput media


Sosialisasi Gerhana Matahari Total 2016 oleh arek-arek SAC terus berlanjut, pada 27
Februari 2016, 'intip-intip' matahari di KB-RA Insan Kamil Sidoarjo meninggalkan
jejak di Jawapos.

A S T R O N O M I

S U R A B A Y A ,

J A Y A !

FIGURE 5 Sosialisasi SAC diliput oleh Jawa Pos

Setelah media cetak, lalu elektronik


Dilanjutkan pada 2 maret 2016, Antusiasme para guru dan murid SD-SMP YPPI 2
Surabaya mewarnai undangan sosialisasi GMT 2016 di sana. Terlihat pula para
wartawan CNN Indonesia yang meliput kegiatan tersebut. Berbekal 2 teleskop
refraktor dan 1 teleskop reflektor, SAC menjadi pusat perhatian seluruh warga sekolah.
Dikomandani oleh sang ketua SAC, cak Hammam N, kegiatan ini berlangsung meriah
dari pukul 7 hingga pukul 9 pagi WIB.

FIGURE 6 Sosialisasi GMT di lapangan SD-SMP YPPI 2 Surabaya

A S T R O N O M I

S U R A B A Y A ,

J A Y A !

FIGURE 7 Ketua SAC, Cak Hammam diwawancarai oleh CNN Indonesia

Menjelang Hari H
Sehari pra GMT, tepatnya pada 8 Maret 2016, SAC diwawancarai oleh dua media
sekaligus, NET TV dan Radio Suara Muslim Surabaya terkait persiapan menyambut
GMT 2016.

FIGURE 8 (Plt) Sekjen SAC, Cak Thoyib diwawancarai oleh NET TV

FIGURE 9 Talkshow tentang GMT bersama SAC di Radio Suara Muslim Surabaya

A S T R O N O M I

S U R A B A Y A ,

Chapter

J A Y A !

Inovasi takkan pernah


mati
Creating a better future requires creativity in the present.
Matthew Goldfinger

ak berhenti sampai di situ, Menyambut Gerhana Matahari 2016, SAC


berinovasi! Melalui Kepala Devisi Media & Publikasi SAC, Cak Saiful Arifin,
Beliau mempersembahkan untuk para pecinta astronomi di seluruh Indonesia
bahkan dunia, sebuah aplikasi yang akan mempermudah aktifitas astronomi,
terutama dalam menyambut event Gerhana Matahari Sebagian (GMS) / GMT.
Aplikasi ini memiliki fitur utama berupa :
1.
2.
3.

4.
5.
6.

7.

Live streaming gerhana matahari dari 11 titik di seluruh Indonesia


Kalender Astronomi UTC +7 dari skycal NASA
Siaran radio NASA, Third Rock Radio yang memancarkan siaran
streaming langsung dari NASA dengan slogan radio: America's Space
Station, juga ikut meramaikan aplikasi ini
Game puzzle Boscha
Link lembaga, komunitas astronomi dunia, lebih dari 50 URL yang siap
dijelajahi
Video tutorial membuat teleskop dari botol bekas atau karton bekas, video
dokumentasi okultasi saturnus, sunspot matahari, permukaan bulan,
semua bisa disaksikan via aplikasi ini. Termasuk beberapa liputan TV
nasional dan lokal yang mendokumentasikan kegiatan SAC.
Fitur contact us, fitur ini adalah fitur komunikasi secara langsung dengan
developer aplikasi sehingga para pengguna semua bisa mengkrititisi dan
memberi saran untuk pengembangan aplikasi selanjutnya.

A S T R O N O M I

S U R A B A Y A ,

J A Y A !

FIGURE 7 SAC App di Google Play Store

Kacamata Matahari dari Film Negatif


Dalam pengamatan publik di Kenjeran, masyarakat juga diberikan edukasi mengenai
pembuatan kacamata matahari dengan bahan yang telah disiapkan oleh SAC berupa
film negatif. Eksistensi dan kemampuan reduksi cahaya oleh film negatif masih sering
dipertanyakan oleh masyarakat awam, masyarakat pada umumnya masih takut
menggunakan film negatif untuk mengamati GMT.

FIGURE 16 Pembuatan Kacamata Matahari berbahan dasar film negatif diliput oleh

Trans TV

A S T R O N O M I

S U R A B A Y A ,

J A Y A !

Sebagai komunitas astronomi, SAC memiliki kewajiban untuk memberikan edukasi


kepada masyarakat mengenai cara mengamati GMT secara aman. Sejauh pengalaman
kami dalam melakukan observasi matahari, filter negatif dinilai aman untuk digunakan
sebagai bahan filter matahari, yang perlu dicatat adalah sebelum digunakan sebagai
filter, film negatif hendaknya diproses sedemikian rupa supaya mendapat hasil yang
maksimal.
Urutan proses pembuatan filter matahari berbahan dasar film negatif diantaranya :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Siapkan film negatif ASA 25


Jemur 5 menit di bawah sinar matahari
Rendam film negatif yang sudah dijemur ke dalam larutan developer film
selama 15 menit
Bilas dengan air yang ditambah setetes larutan cuka
Rendam dengan larutan fixer selama 4 menit
Bilas kembali dengan air yang ditambah setetes larutan cuka
Keringkan dengan dijemur di bawah sinar matahari

Dalam hal ini, mungkin SAC merupakan satu-satunya pihak yang memproses sendiri
film negatif ini sebagai bahan filter matahari. Secara observasional, SAC juga
melakukan perbandingan antara film negatif dan beberapa bahan filter matahari lainnya
seperti black polymer, dan hasilnya tidak terdapat keluhan dari para pengguna seperti
yang banyak dikhawatirkan banyak pihak, sebaliknya, menilai hasil visual film negatif
ini tidak kalah dari filter pabrikan.

A S T R O N O M I

S U R A B A Y A ,

Chapter

J A Y A !

Koordinasi dengan
Instansi
Trust built on and from mutual support, facilitating
communication and encouraging coordination can be rewarding.
Ogwo David Emenike

ak hanya di Kenjeran Park, SAC juga bekerja sama dengan LAPAN Pasuruan
untuk mengadakan kegiatan lokakarya, star party, sholat gerhana dan tak lupa
pengamatan publik GMT 2016 di LAPAN Pasuruan. Koordinasi antara
LAPAN Pasuruan dan SAC sudah terjalin sejak jauh-jauh hari, bahkan kami
melakukan gladi resik sejak dua minggu pra GMT untuk meminimalisir masalahmasalah yang mungkin akan menjadi penghambat pengamatan pada hari H GMT.
Untuk mendukung pengamatan peristiwa langka tersebut, SAC turut membantu
menyiapkan sekitar 7 teleskop yang ditempatkan di atas gedung LAPAN Pasuruan.

FIGURE 10 Rapat Koordinasi antara LAPAN Pasuruan dan SAC

A S T R O N O M I

S U R A B A Y A ,

J A Y A !

FIGURE 11 Gladi Resik Pengamatan GMT di Roof Top LAPAN Pasuruan

Kegiatan tersebut bahkan menyedot banyak animo masyarakat tak terkecuali Bupati
Pasuruan, Irsyad Yusuf, yang secara ekslusif ikut datang mengamati GMT di LAPAN
Pasuruan.

FIGURE 12 Panitia GMT dari LAPAN Pasuruan dan SAC (foto kiri); Bupati

Pasuruan, Irsyad Yusuf bersama Ketua SAC, Cak Hammam ketika pengamatan GMT
di LAPAN Pasuruan (foto kanan)

Streaming GMT
Sesuai instruksi dari Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer Lembaga
Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Surabaya dijadikan salah satu titik
streaming karena telah memenuhi kriteria yang sebelumnya telah diajukan oleh
LAPAN. Meskipun bukan berada di jalur totalitas gerhana, namun LAPAN merasa
tetap memerlukan citra gerhana matahari sebagian yang bisa didapat dari wilayah
Surabaya. SAC sukses melakukan streaming atas dukungan pihak Kominfo dan
Telkom, yang sejak awal, kedua belah pihak sangat serius dalam menyukseskan
streaming di tiap titik streaming GMT seluruh Indonesia, termasuk di Surabaya.

A S T R O N O M I

S U R A B A Y A ,

J A Y A !

FIGURE 13 Tampilan streaming GMT dari Kenjeran Park, Surabaya

Pengamatan publik sekaligus streaming ini sendiri bertempat di Anjungan Nelayan,


Kenjeran Park, Jl. Pantai Ria Kenjeran. Acara ini terbuka bagi masyarakat umum dan
merupakan acara estafet sejak selasa malam, 8 maret 2016 pukul 22.00 WIB, yang diisi
dengan kegiatan Star Party terlebih dahulu.

FIGURE 14 Tim Streaming GMT Surabaya, terdiri dari SAC, Telkom (Pak Deden

paling kanan), dan Kominfo (Pak Yahdiansyah tiga dari kanan)

Kantor Pos
Beberapa minggu sebelumnya, pihak Kantor Pos Besar Kebonrojo Surabaya
mengundang pihak SAC selaku host event pengamatan publik sekaligus sebagai salah
satu koordinator titik streaming GMT di Surabaya untuk bekerja sama meramaikan
GMT kali ini dengan diterbitkannya prangko seri gerhana matahari total 2016.
Dicapailah kesepakatan untuk mendirikan booth pameran di lokasi pengamatan GMT
di Kenjeran, Surabaya.

A S T R O N O M I

S U R A B A Y A ,

Chapter

J A Y A !

Hari H Gerhana Matahari


How then does light return to the world after the eclipse of the
sun? Miraculously.
Virginia Woolf

AC mengadakan Star Party yang bertajuk 'Bersama Menjelajah Angkasa' pada


hari selasa 8 maret 2016, semalam sebelum GMT. Event ini merupakan join event
yang didukung oleh Himpunan Pelajar Astronomi Surabaya (HIPAS). Di
dalamnya tak sekedar pengamatan benda langit, namun juga perakitan kacamata
matahari untuk dibagikan kepada masyarakat Surabaya esok harinya. Pada pengamatan
GMT 9 Maret 2016 lalu, SAC menyediakan 5 teleskop untuk acara 'Star Party', dan 100
buah kacamata Matahari untuk melihat GMT pada pagi harinya.
Sisi lain

Tak kurang dari 500 kacamata matahari telah dibagikan oleh SAC kepada
masyarakat umum selama rentang waktu Januari hingga 9 Maret 2016.

FIGURE 15 Suasana ramai di kenjeran park saat pengamatan publik GMT

A S T R O N O M I

S U R A B A Y A ,

J A Y A !

Ketika waktu baru menginjak pukul 05.00 WIB, masyarakat sudah mulai berbondongbondong memenuhi lokasi pengamatan GMT di Kenjeran Park. Ratusan sepeda
motor dan mobil harus antre di pintu masuk tempat wisata Kenpark. Bahkan antrean
kendaraan terpantau hingga puluhan meter. Hal ini tak mengherankan mengingat
fenomena ini bertepatan dengan hari libur nasional, banyak masyarakat yang
menggunakan momen ini untuk berekreasi. Tak sedikit pengunjung yang hadir
bersama anggota keluarganya. Sebagian bahkan membawa sendiri kacamata khusus
GMT.

FIGURE 16 Antrean masyarakat di depan gerbang Kenpark menjelang pengamatan

publik GMT
Bu Risma (Walikota Surabaya) yang tak mau ketinggalan fenomena langka ini bahkan
sudah hadir sejak pukul 05:30 WIB, kedatangan Bu Risma merupakan wujud
dukungan untuk Surabaya Astronomy Club dalam pemantauan gerhana matahari yang
terjadi pada rabu pagi, 9 Maret 2016.

FIGURE 17 Walikota Surabaya, Ir. Tri Rismaharini hadir dalam pengamatan publik

GMT di Kenpark

A S T R O N O M I

S U R A B A Y A ,

J A Y A !

Bersama dengan masyarakat Surabaya, Bu Risma menggunakan Teleskop berfilter


khusus untuk melihat gerhana matahari secara lebih dekat. Bahkan, Bu Risma juga
menjadi saksi puncak gerhana matahari di Kota Surabaya pada pukul 07.25, Saat itu,
hawa di sekitar lokasi pengamatan berangsur lebih sejuk dan seketika membuat Bu
Risma berucap, Howone adem yo. Angine semilir (suhunya dingin ya. Anginnya
semilir)".

FIGURE 18 Bu Risma melihat gerhana via binokuler berfilter matahari

Secara khusus, Bu Risma memberikan kesan dan pesannya kepada para warga yang
datang bahwa Beliau menyampaikan banyak terimakasih kepada orang tua yang telah
mengantarkan anak-anaknya untuk melihat fenomena gerhana matahari tersebut.
Beliau juga menyampaikan bahwa ilmu astronomi itu sangat berguna, bahkan beliau
menghimbau agar para orang tua untuk mendukung bakat dan minat mempelajari ilmu
astronomi tersebut.
Sementara itu, Prangko edisi khusus seri gerhana matahari total (GMT) yang
dikeluarkan PT Pos Indonesia terjual habis usai kegiatan pengamatan gerhana matahari
bersama yang digelar di Kenjeran Park Surabaya.

FIGURE 19 Prangko edisi khusus seri GMT

A S T R O N O M I

S U R A B A Y A ,

J A Y A !

Kepala Kantor PT Pos Indonesia Cabang Kebonrojo Surabaya, Pak Hidayat amat
mengapresiasi hal ini, Beliau menilai antusiasme warga Surabaya sangat luar biasa, 100
lembar paket prangko gerhana matahari yang Beliau bawa, ludes di acara pengamatan
publik ini.
Saat proses gerhana terjadi, SAC juga bekerja sama dengan Lembaga Dakwah Kampus
untuk mengadakan sholat gerhana berjamaah. Khusus di Surabaya, prosesi gerhana
matahari berlangsung cukup lama yakni 2 jam 18 menit. Kontak pertama adalah pukul
06.21 WIB, puncak gerhana adalah pukul 07.25 WIB, dan kontak terakhir gerhana
terjadi pada pukul 08.39 WIB.

FIGURE 20 Fase gerhana matahari di Surabaya

A S T R O N O M I

S U R A B A Y A ,

Chapter

J A Y A !

Paska Gerhana Matahari


People around the world were moving from one place to another.
No one was staying.
Jonathan Safran Foer

aska 9 Maret pun, hegemoni GMT masih sangat terlihat di SAC. Masih ada
beberapa media yang menghendaki SAC untuk memberikan reportase terkait
GMT ini, salah satunya adalah iNews TV dan SBO TV.

FIGURE 21 Ketua SAC Cak Hammam (tengah) dan Kadiv Astrofotografi SAC, Cak

Joshua (Kanan) dalam talkshow seputar GMT di iNews TV

FIGURE 22 SAC dan HIPAS dalam wawancara seputar GMT di SBO TV


1

A S T R O N O M I

S U R A B A Y A ,

J A Y A !

Selain itu, tepatnya pada 12 Maret 2016, Surabaya Astronomy Club menerima
kunjungan dari Komunitas Astronomi Vietnam (VietAstro - Cng ng Thin vn
Vit Nam). Kunjungan mereka ke Surabaya adalah bagian dari serangkaian tur mereka
ke Indonesia untuk mengamati gerhana matahari total di Belitung.
Banyak kesan yang mereka dapatkan, khususnya mengenai keindahan Indonesia.
Mereka juga sangat mengapresiasi perkembangan astronomi, baik yang profesional
maupun amatir yang ada di Indonesia.

FIGURE 23 Perwakilan SAC menyambut kedatangan para punggawa VietAstro dari

Vietnam di Bandara Internasional Juanda

Dalam pertemuan singkat itu, SAC menyempatkan waktu untuk mengajak mereka
berkeliling di pusat oleh-oleh yang ada di Surabaya, kemudian dilanjutkan menuju
Juanda Airport.

A S T R O N O M I

S U R A B A Y A ,

Chapter

J A Y A !

Pengalaman Personal
Don't cry because it's over, smile because it happened.
Dr. Seuss

B
1.

erikut adalah beberapa pengalaman personal dari anggota SAC saat mengamati
gerhana matahari, baik sebagian atau pun yang total :

Ning Galuh Purwasih


Ning Galuh menjadi salah satu panitia dari SAC yang ditugaskan di
LAPAN Pasuruan untuk membantu pelaksanaan kegiatan pengamatan
GMT di Pasuruan. Dia membawa teleskop Hunter tipe reflektor untuk
mendukung pengamatan publik pada Rabu, 9 Maret 2016. Namun, karena
antusiasme masyarakat yang terlalu tinggi untuk mengamati gerhana via
teleskopnya, tripot teleskop Ning Galuh malah patah karena desakan
masyarakat yang cenderung berebut mengamati GMT karena penasaran
visual matahari via teleskop. Setelah pulang dari Pengamatan di Pasuruan,
para tetangganya yang masih penasaran akan fungsi teleskop kemudian
menjajal teleskopnya untuk membakar kertas, namun sayangnya, karena
kegiatan tersebut, pinggiran lensa teleskop Ning Galuh menjadi sedikit
meleleh.

2.

Ning Ita Purnama Sari


Ning Ita juga serupa dengan Ning Galuh, Ning Ita merupakan salah satu
panitia GMT dari SAC yang bertugas di LAPAN Pasuruan. Dia merasakan
banyak pengalaman yang menarik cenderung lucu ketika bertugas di sana,
seperti halnya masyarakat yang sangat antusias hingga berebut kacamata
matahari yang dibagikan, antrean panjang sekedar untuk berfoto ria
bersama teleskop, hingga ketika GMT berlangsung, Ning Ita mendapat
telpon dari Ibunya yang mewanti-wanti supaya ia mandi dan keramas,
1

A S T R O N O M I

S U R A B A Y A ,

J A Y A !

supaya aura negatif yang ada di dalam tubuhnya terbuang bersama gerhana
yang sedang berlangsung. Sebelumnya, ia juga pernah mendapat nasihat
serupa dari ibunya kala gerhana bulan, waktu itu ia masih anak-anak, dan
saat gerhana tersebut terjadi, Ning Ita dimandikan oleh ibunya pada tengah
malam lalu disembunyikan di bawah tempat tidur sambil diminta menggigit
pecahan genting.
3.

Cak Dimas Atmanugraha


Cak Dimas pada awalnya termasuk Panitia GMT dari SAC yang bertugas
memberikan edukasi kepada masyarakat di Kenjeran ketika GMT
berlangsung. Namun, karena macet parah, ia batal ke kenpark dan
mengalihkan tujuan pengamatannya ke Mangrove Wonorejo. Namun, di
sana ia malah bertemu dengan seseorang penghobi astronomi juga dari
UK, usut punya usut, sesorang ini sedang proses pindah kewarganegaraan
menjadi WNI.

4.

Cak Yudhiakto Pramudya


Cak Pram merupakan salah satu founder sekaligus Dewan Pembina SAC.
Beliau kini menjadi dosen di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.
Beliau melakukan perjalanan panjang menuju Ternate khusus untuk
melakukan pengamatan GMT secara langsung. Banyak kisah unik dan tak
terlupakan dari beliau ketika berada di sana, diantaranya adalah beliau
hampir saja melewatkan momen GMT ketika terkunci di tempat wudhu
masjid pada Rabu pagi, 9 maret 2016.

5.

Ning Nur Latifah


Ning
Nur
Latifah
merupakan
anggota
aktif
SAC
yang
beruntung
mendapat
kesempatan melakukan
penelitian GMT di Palu.
Ketika ia melakukan
pengamatan, ia sengaja
mencari tempat sepi
agar
bisa
fokus
melakukan penelitian, namun apa daya selalu menjadi pusat perhatian dan
lokasi pengamatannya menjadi ramai dipenuhi masyarakat yang penasaran
akan fenomena GMT. Banyak kejadian seru yang ia alami di sana ketika
GMT. Mulai dari teleskop yang hampir disandari palu oleh warga, matinya
laptop menjelang detik-detik totalitas, sempat ribut saat mau melepas filter
matahari pada teleskop, full-nya memori kamera saat memotret GMT,

A S T R O N O M I

S U R A B A Y A ,

J A Y A !

hingga diperebutkannya kacamata matahari Ning Latifah oleh para warga


karena bahan filternya menggunakan filter Baader yang notabene berbeda
tampilan dengan black polymer yang lebih familiar di sana, bahkan ada
warga yang berujar bahwa menggunakan kacamata Baader milik Ning
Latifah visual matahari terlihat asli karena berwarna putih, tidak seperti
halnya menggunakan kacamata black polymer yang mataharinya berwarna
kuning/orange.
6.

Cak Ferry
Cak Ferry merupakan anggota SAC yang relatif masih baru bergabung
namun sangat antusias terhadap fenomena GMT. Tanggal 8 malam, Ia
masih bekerja dan baru pulang pukul 01.00 WIB. Pada pukul 03.00 WIB ia
langsung berangkat menuju Kenpark, tempat pengamatan GMT yang
diinisiasi oleh SAC. Ia sempat salah alamat dan tersesat hingga pada
akhirnya pukul 05.00 WIB ia menemukan lokasi pengamatan yang
dimaksud. Setelah berdesak-desakan dengan para warga lainnya, ia pun
juga berkesempatan berfoto bersama dengan Bu Risma (Walikota
Surabaya). Selain itu, ketika momen puncak gerhana pada 7.25 WIB, ia
mengira bahwa kondisi langit akan gelap, ia pun sudah menyiapkan senter
dari tempat kerjanya, ia merasa lucu ketika menyadari bahwa keadaan
menjadi tak segelap yang ia kira.

7.

Cak Bachrul Yafi


Cak Yafi merupakan anggota aktif SAC yang menjadi bagian dari Panitia
GMT yang ditugaskan ke LAPAN Pasuruan. Ia sebelumnya belum
terampil dalam operasional teleskop, namun karena banyaknya pengunjung
yang antusias untuk mengamati GMT via teleskop, ia pun dituntut untuk
bisa mengoperasionalkan teleskop dengan baik, akhirnya, karena tuntutan
situasi, ia pun bisa mengoperasionalkan teleskop dengan baik.

8.

Cak Fatih
Cak Fatih merupakan satu dari
sekian anggota SAC yang
beruntung bisa mengamati
GMT secara langsung di titik
totalitas, yaitu di Palembang.
Beberapa menit menjelang
hingga paska totalitas, langit
Palembang tertutup mendung.
Para warga yang mengamati
GMT tersebut mengira bahwa
asap
dari
pabrik
Pupuk

A S T R O N O M I

S U R A B A Y A ,

J A Y A !

Sriwidjaja-lah yang turut andil menyumbangkan awan mendung di sana,


sontak mereka pun meminta Pusri untuk berhenti beroperasi sementara.
Teriakan dan permintaan warga tersebut seketika sampai ke telinga MC,
dan MC pun seraya menjawab jika Pusri dihentikan, masyarakat akan
makan apa, omongan MC tersebut langsung saja disambut gelak tawa
masyarakat. Usut punya usut, ternyata masyarakat Palembang khususnya
para petani sangat bergantung pada pasokan pupuk dari Pusri, selain itu,
keberadaan Pusri juga turut andil dalam pembangunan Sumsel khususnya
dalam bidang pertanian.

Anda mungkin juga menyukai