Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan
hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang membahas
tentang Kromatografi Gas.
Makalah ini penulis buat dengan tujuan agar lebih menambah wawasan
dan ilmu pengetahuan bagi saya maupun mahasiswa / mahasiswi yang akan
membaca atau mempelajari tentang makalah saya ini. Dan juga bertujuan untuk
memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu matakuliah
Analisa Instrumen yaitu Sri Haryati, S.Pd, M.Si
Tidak lupa, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak pihak yang
telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Sehingga makalah ini
terselesaikan dengan baik.
Pekanbaru, November 2012

Penulis

DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................................................1
Daftar Isi......................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
I.1

Latar Belakang..........................................................................3

I.2

Rumusan Permasalahan............................................................3

BAB II PEMBAHASAN
II.1 Teori Kromatografi Gas............................................................5
II.2 Cara Kerja Kromatografi Gas...................................................8
II.3 Prinsip Kerja Kromatografi Gas................................................9
II.4 Kelebihan dan Kekurangan Kromatografi Gas.........................9
II.5 Aplikasi Kromatografi Gas.......................................................10
BAB III PENUTUP.....................................................................................12
Daftar Pustaka..............................................................................................13

BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Kromatografi adalah cara pemisahan campuran yang didasarkan atas
perbedaan distribusi dari komponen campuran tersebut diantara dua fase, yaitu
fase diam (stationary) dan fase bergerak (mobile). Fase diam dapat berupa zat
padat atau zat cair, sedangkan fase bergerak dapat berupa zat cair atau gas. Dalam
kromatografi fase bergerak dapat berupa gas atau zat cair dan fase diam dapat
berupa zat padat atau zat cair. Dalam makalah ini akan dijelaskan salah satu dari
sistem kromatografi yaitu kromatografi gas.
Kromatografi
Chromatography (GC)

gas

(KG)

merupakan

atau
metode

disebut

juga

kromatografi

dengan Gas
pertama

yang

dikembangkan pada zaman instrumen dan elektronika. Kromatografi gas juga


merupakan salah satu jenis teknik analisis yang semakin banyak diamati, karena
terbukti dapat digunakan untuk menyelesaikan berbagai masalah analisis. Pada
awalnya (GC) hanya digunakan untuk analisis gas saja. Akan tetapi dengan
kemajuan ilmu dan teknologi, akhirnya (GC) dapat digunakan untuk analisis
bahan cair dan padat termasuk bahan polimer.
Pengembangan (KG) berpengaruh sangat penting pada pengembangan
metode kromatografi cair (KC). Kromatografi gas dapat dipakai untuk setiap
campuran dimana semua komponennya mempunyai tekanan uap yang berarti,
suhu tekanan uap yang dipakai untuk proses pemisahan. Kromatografi gas juga
merupakan metode yang tepat dan cepat untuk memisahkan campuran yang
sangat rumit, dan membutuhkan waktu yang beragam, mulai dari hitungan detik
untuk campuran sederhana sampai berjam-jam untuk campuran yang mengandung
500 1000 komponen.

I.2. Rumusan Permasalahan

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas yaitu :


1.
2.
3.
4.

Konsep Teori Kromatografi Gas


Cara Kerja Kromatografi Gas
Kelebihan dan Kekurangan Kromatografi Gas
Aplikasi Kromatografi Gas

BAB II

PEMBAHASAN
II.1 Teori Kromatografi Gas
Secara etimologi, Kromatografi berasal dari bahasa yunani yang berarti
warna dan tulis.Kromatografi gas (GC), merupakan jenis kromatografi yang
digunakan dalam kimia organik untuk pemisahan dan analisis, Oleh karena itu,
senyawa-senyawa kimia yang akan dipisahkan haruslah dalam bentuk gas
pula. GC dapat digunakan untuk menguji kemurnian dari bahan tertentu, atau
memisahkan berbagai komponen dari campuran. Kromatologi gas memisahkan
suatu campuran berdasarkan kecepatan migrasinya di dalam fasa diam yang
dibawa oleh fasa gerak. Sedangkan perbedaan migrasi ini disebabkan oleh adanya
perbedaan interaksi diantara senyawa-senyawa kimia tersebut (di dalam
campuran) dengan fasa diam dan fasa geraknya. Interaksi ini adalah adsorbsi,
partisi, penukar ion dan jel permiasi.
Kromatografi gas ini banyak digunkan untuk senyawa-senyawa yang
mudah dirubah ke dalam bentuk gas atau yang mempunyai titik didih rendah.
Misalnya senyawa-senyawa monoterpen, diterpen, fraksi minyak bumi dan
sebagainya. Yang penting senyawa tersebut mudah dirubah ke dalam bentuk gas
dan tidak rusak selama dalam bentuk gasnya. Dalam beberapa situasi, GC dapat
membantu dalam mengidentifikasi sebuah kompleks.
Menurut keulemans Kromatografi adalah suatu metode pemisahan fisik,
dimana komponen-komponen yang dipisahkan di distribusikan di antara dua fasa,
lapisan stasioner dan cairan yang merembes pada lapisan tersebut
Gas dalam silinder baja bertekanan tinggi dialirkan melalui kolom yang
berisi fasa diam. Cuplikan yang berisi campuran yang akan dipisahkan
disuntikkan ke dalam aliran gas tersebut. Kemudian cuplikan dbawa oleh gas ke
dalm kolom dan dilam kolom terjadi proses pemsahan. Komponen-komponen
campuran yang telah terpisahkan satu persatu meninggalkan kolom. Suatu
detector diletakkan di ujung kolom untuk mendeteks jenis maupun jumlah tiap
komponen dalam campran. Hasl pendektesian direkam dengan rekorder dan
dinamakan kromatogram yang terdiri dari beberapa peak. Jumlah peak yang
dihasilkan menyatakan jumlah senyawa yang terdapat dalam campuran.

Kromatografi gas adalah proses pemisahan campuran menjadi komponenkomponennya dengan menggunakan gas sebagai fase bergerak yang melewati
suatu lapisan serapan (sorben) yang diam. Fase diam dapat berupa zat padat yang
dikenal dengan kromatografi gas padat (GSC) dan zat cair sebagai kromatografi
gas-cair (GLC). Keduanya hampir sama kecuali dibedakan dalam hal cara
kerjanya. Pada GSC pemisahan berdasarkan adsorpsi sedangkan GLC
berdasarkan partisi.
KG merupakan metode yang tepat dan cepat untuk memisahkan campuran
yang sangat murni. Waktu yang digunakan beragam, mulai dari beberapa detik
untuk campuran sederhana sampai berjam-jam untuk campuran yang mengandung
500-1000

komponen.

Komponen

campuran

dapat

diidentifikasi

dengan

menggunakan waktu retensi yang khas pada kondisi yang tepat.


Kromatografi Gas (KG), merupakan jenis kromatografi yang digunakan
dalam kimia organik untuk pemisahan. Analisis KG dapat digunakan untuk
menguji kemurnian dari bahan tertentu, atau memisahkan berbagai komponen dari
campuran. Dalam beberapa situasi KG dapat membantu dalam mengidentifikasi
sebuah kompleks. Dalam kromatografi gas, fase yang bergerak (mobile phase)
adalah sebuah operatir gas, yang biasanya gas murni seperti helium atau yang
tidak reactive seperti gas nitrogen. Stationary atau fasa diam merupakan tahap
mikroskopis lapisan cair atau polimer yang mendukung gas murni, di dalam
bagian dari sistem pipa-pipa kaca atau logam yang disebut kolom. Instrumen yang
digunakan untuk melakukan kromatografi gas disebut gas chromatograph
(aerograph, gas pemisah).
Compounds gas yang sedang dianalisis berinteraksi dengan dinding kolom
yang dilapisi dengan berbagai tahapan stationary. Ini menyebabkan setiap
kompleks ke eluen diwaktu yang berbeda, yang dikenal sebagai ingatan waktu
yang kompleks. Perbandingan dari ingatan kali yang memberikan kegunaan
analisis KG-nya. Kromatografi gas yang pada prinsipnya sama dengan
kromatografi kolom (serta yang lainnya bentuk kromatografi,seperti HPLC, TLC),
tapi memiliki beberapa perbedaan penting. Pertama, proses memisahkan
compunds dalam campuran dilakukan antara stationary fase cair dan gas fase
bergerak, sedangkan pada kromatografi kolom yang seimbang adalah tahap yang

solid dan bergerak adalah fase cair. (Jadi, nama lengkap prosedur adalah
kromatografi gas-cair, merujuk ke ponsel dan stationary tahapan masingmasing). Kedua, melalui kolom yang lolos tahap gas terletak di sebuah oven
dimana temperatur gas yang dapat dikontrol, sedangkan kromatografi kolom
(biasanya) tidak memiliki kontrol seperti suhu. Ketiga, konsentrasi yang majemuk
dalam fase gas adalah hanya salah satu fungsi dari tekanan uap dari gas.
Kromatografi gas juga mirip dengan pecahan penyulingan, karena kedua
proses memisahkan komponen dari campuran, terutama berdasarkan perbedaaan
titik didih (atau tekanan uap). Namun, pecahan penyulingan biasanya digunakan
untuk memisahkan komponen campuran pada skala besar.
Kromatografi gas terkadang juga dikenal sebagai uap-tahap kromatografi
(VPC), atau gas-cair kromatografi partisi (GLPC). Dalam kasus kromatografi gascair, seperti ester seperti ftail dodesilsulfat yang diabsorbsi di permukaan alumina
teraktivitasi, silika gel atau penyaring molekular, digunakan sebagai fasa diam dan
diisikan ke dalam kolom. Campuran senyawa yang mudah menguap dicampur
dengan gas pembawa disuntikkan ke dalam kolom, dan setiap senyawa akan
dipartisi antara fasa gas (mobil) dan fasa cair (diam) mengikuti hukum partisi.
Senyawa yang kurang larut dalam fasa diam akan keluar lebih dahulu.
Metode ini khususnya sangat baik untuk analisis senyawa organik yang
mudah menguap seperti hidrokarbon dan ester. Analisis minyak mentah dan
minyak atsiri dalam buah telah dengan sukses dilakukan dengan teknik ini.
Efisiensi pemisahan ditentukan dengan besarnya interaksi antara sampel
dan cairannya. Disarankan untuk mencoba fasa cair standar yang diketahui efektif
untuk berbagai senyawa. Berdasarkan hasil ini, cairan yang lebih khusus
kemudian dapat dipilih. Metoda deteksinya, akan mempengaruhi kesensitifan
teknik ini. Metoda yang dipilih akan bergantung apakah tujuannya analisis atau
preparatif.

II.2 Cara Kerja Kromatografi Gas

Diagram alat kromatografi gas

1. Fasa mobil (Gas Pembawa)


Fasa mobil (gas pembawa) dipasok dari tanki melalui pengaturan
pengurangan tekanan. Kemudian membawa cuplikan langsung ke dalam kolom.
Jika hal ini terjadi, cuplikan tidak menyebar sebelum proses pemisahan. cara ini
cocok untuk cuplikan yang mudah menyerap.
Gas pembawa ini harus bersifat inert dan harus sangat murni. Seringkali gas
pembawa ini harus disaring untuk menahan debu uap air dan oksigen. Gas sering
digunakan adalah N2, H2 He dan Ar.
2. Sistem injeksi sampel
Untuk mendapatkan efisien, maka sampel dimasukkan ke dalam aliran gas
dan jumlah yang sedikit dengan waktu yang tepat. Jika sampel berupa cairan harus
diencerkan terlebih dahulu dalam bentuk larutan. Injeksi sampel dapat diambil
melalui karet silicon ke dalam oven, banyak sampel + 0,1-10 ml.
3. Kolom
Fungsi kolom merupakan jantung kromatografi gas dimana terjadi
pemisahan komponen-komponen cuplikan kolom terbuat dari baja tahan karat,
nikel, kaca
4. Detektor

Fungsi detektor adalah untuk memonitor gas pembawa yang keluar dari
kolom dan merespon perubahan komposisi solul yang terelusi.
5. Pencatat (recorder)
Fungsi recorder adalah sebagai alat untuk mencetak hasil percobaan pada
sebuah kertas yang hasilnya disebut kromatogram (kumpulan puncak grafik).
II.3 Prinsip kerja kromatografi gas
Gas pembawa (biasanya digunakan helium, argon atau nitrogen) dengan
tekanan tertentu dialirkan secara konstan melalui kolom yang berisi fase diam.
Selanjutnya sampel diinjeksikan ke dalam injektor (injection port) yang suhunya
dapat diatur. Komponen-komponen dalam sampel akan segera menjadi uap dan
akan dibawa oleh aliran gas pembawa menuju kolom. Komponen-komponen akan
teradsorpsi oleh fase diam pada kolom kemudian akan merambat dengan
kecepatan berbeda sesuai dengan nilai Kd masing-masing komponen sehingga
terjadi pemisahan.
Komponen yang terpisah menuju detektor dan akan terbakar menghasilkan
sinyal listrik yng besarnya proporsional dengan komponen tersebut. Sinyal lalu
diperkuat oleh amplifier dan selanjutnya oleh pencatat (recorder) dituliskan
sebagai kromatogram berupa puncak. Puncak konsentrasi yang diperoleh
menggambarkan arus detektor terhadap waktu.
II.3 Kelebihan dan Kekurangan Kromatografi Gas
Teknik pemisahan dan analisis campuran yang didasarkan pada adsorpsi
selektif pada bahan itu banyak mempunyai kelebihan dan kekurangan. Ini karena
aktivitas adsorben sangat tergantung pada cara pembuatan.
Kelebihan Kromatografi Gas
1. Waktu analisis yang singkat dan ketajaman pemisahan yang tinggi
2. Dapat menggunakan kolom lebih panjang untuk menghasilkan efisiensi
pemisahan yang tinggi
3. Gas mempunyai vikositas yang rendah
4. Kesetimbangan partisi antara gas dan cairan berlangsung cepat sehingga
analisis relatif cepat dan sensitifitasnya tinggi

5. Pemakaian fase cair memungkinkan kita memilih dari sejumlah fase diam
yang sangat beragam yang akan memisahkan hampir segala macam
campuran.
Kekurangan Kromatografi Gas
1. Teknik kromatografi gas terbatas untuk zat yang mudah menguap
2. Kromatografi gas tidak mudah dipakai untuk memisahkan campuran
dalam jumlah besar. Pemisahan pada tingkat mg mudah dilakukan,
pemisahan pada tingkat gram mungkin dilakukan, tetapi pemisahan dalam
tingkat pon atau ton sukar dilakukan kecuali jika ada metode lain.
3. Fase gas dibandingkan sebagian besar fase cair tidak bersifat reaktif
terhadap fase diam dan zat terlarut.
II.4 Aplikasi Kromatografi Gas
Kromatografi gas tampil menonjol dalam pekerjaan laboratorium pada
topik-topik yang sedang banyak diamati. Analisanya, Badan Perlindungan
Lingkungan (EPA) melakukan suatu program pemantauan kadar pestisida dan
tanah, air tanah dan sampel-sampel semacamnya. Pendekatan umumnya
melibatkan pengekstrasian sampel untuk mengkonsentrasikan analit dalam suatu
pelarut organik yang sesuai dengan pengkromatografian ekstrak tersebut.
o Sisa-sisa hormon yang digunakan untuk mendorong pertumbuhan binatang
diukur dalam sampel daging dengan cara yang sama, dan ekstrak spesimen
urin juga sama diuji dengan GLC dalam program penyaringan obat-obatan.
o Aluminium besi dan tembaga dalam aliase telah ditetapkan dengan
melarutkan sampel diikuti dengan ekstraksi logam-logam itu ke dalam
larutan trifluoroaseton dalam kloroform yang kemudian dikromatografi.
o GLC sangat berperan penting dalam upaya memonitor dan mengendalikan
distribusi pencemaran dalam lingkungan, misalnya Badan Perlindungan
Lingkungan (EPA) AS menjalankan suatu program yang ekstensif untuk
memonitor kadar pestisida dalam tanah di berbagai tempat di negeri itu,
tujuannya ialah menegakkan suatu garis pijakan yang menunjukkan dengan
eksak situasi pada masa kini sehingga kecenderungan dalam masa depan
dapat ditafsirkan dengan bermakna program yang serupa sedang dilakukan
untuk hasil bumi, air, ikan, kehidupan bebas.

10

o GLC dapat juga digunakan untuk identifikasi dan pengelompokan


pemonitoran gas-gas pernapasan selama anestesia, penelusuran senyawa
organik dan organisme hidup pada planet lain. Dan masih banyak lagi aplikasi
dari GLC yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu dalam kehidupan
makhluk hidup di bumi.

11

BAB III
PENUTUP
Kromatografi adalah cara pemisahan campuran yang didasarkan atas
perbedaan distribusi dari komponen campuran tersebut diantara dua fase, yaitu
fase diam (stationary) dan fase bergerak (mobile).
Kromatografi
Chromatography (GC)

gas

(KG)

merupakan

atau
metode

disebut

juga

kromatografi

dengan Gas
pertama

yang

dikembangkan pada zaman instrumen dan elektronika.


Kromatografi gas digunakan untuk memisahkan senyawa kimia dalam
campuran kimia. Cairan dan padatan yang dapat diubah menjadi keadaan gas, juga
dapat dipisahkan dengan menggunakan metode ini. Bensin adalah contoh cairan
yang bisa dipisahkan menjadi komponennya menggunakan kromatografi gas.

12

Anda mungkin juga menyukai