Anda di halaman 1dari 7

BAB I

DASAR DASAR MANAJEMEN KESEHAAN


1.1 PENDAHULUAN
Menurut Pasal 1 Undang Undang No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan disebutkan
bahwa : kesehatan adalah keadaan sejahtera dari

badan, jiwa dan sosial yang

memungkinan setiap orang hidup produktif secara ekonomi dan sosial. Definisi begitu
luas dan sulit untuk mengukurnya secara pasti karena banyak

faktor

yang

mempengaruhinya.
Menurut Blum (1974) derajat kesehatan pada umumnya dipengaruhi oleh empat faktor
dan di antara ke empat faktor tersebut saling mempengaruhi. Ke empat faktor tersebut
Juga terdiri dari beberapa sub faktor (variabel) dan antara sub variabel juga saling
mempengarhi yang akan berpengaruh pada derajat kesehatan. Meskipun demikian dari ke
empat faktor tersebut ada yang paling berpengaruh dan ada yang sedikit berpengaruh. Ke
empat faktor tersebut dimulai dengan yang paling berpengaruh adalah :
(1) lingkungan baik lingkungan yang secara alamiah maupun karena perbuatan manusia.
Lingkungan tersebut terdiri dari lingkungan fisik ( geografi, topografi, suhu udara dll),
biologis ( tumbuh tumbuhan dan binatang ), kimiawi ( pencemaran udara ) dan aspek
sosial ekonomi budaya ( pendidikan, pekerjaan, kultur/budaya, agama dan
keprcayaannya ). Faktor sosial budaya dan agama akan dijelaskan lebih rinci dalam
Modul 2 tentang Sosial Budaya Masyarakat sedangkan faktor lingkungan fisik,
kimiawi dan biologi akan dijelaskan dalam Blok blok selanjutnya.
(2) perilaku dan gaya hidup penduduk (masyarakat) : kebiasaan, kepercayaan, dalam
bertindak yang akan mempengaruhi kesehatan seperti merokok, ,mengendarakan
sepeda motor tidak menggunakan helm dll. Faktor perilaku dan gaya hidup masyarakat
akan dijelaskan teruama dalam Modul 2 dan akan dijelaskan dalam Modul lainnya.
(3) pelayanan kesehatan dalam bentuk pelayanan promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatis ( uraiannya lihat di belakang), mutunya, jumlahnya atau penyebarannya
yang bisa terjangkau oleh masyarakat
(4) keturunan (genetik) : ada beberapa sifat gen yang diturunkan melalui sel telur atau
spermatozoa bisa dominan atau resesif yang akan menimbulkan penyakit pada
keturunannya seperti diabetes melitus (kencing manis) dan lain lain
Dari uraian tersebut di atas sebenarnya dari ke empat faktor tersebut titik beratnya
adalah perilaku manusia. Lingkungan akan berubah karena perilaku manusia baik
disengaja maupun tidak disengaja. Pencemaran udara oleh asap kendaraan bermotor
sebagai ulah manusia, pencemaran air permukaan oleh limbah industri dll.
Perkembangan teknologi, komunikasi dan transportasi yang terjadi di dunia
berpengaruh pada perubahan perilaku masyarakat baik yang menguntungkan maupun yang
merugikan kesehatan. Yang menguntungkan adalah teknologi kedokteran yang canggih

dapat segera mengetahui penyakit yang diderita masyarakat menjadi lebih akurat. Yang
merugikan seperti : penyebaran penyakit HIV AIDS yang makin meluas.
Seperti dijelaskan di muka bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera yang akan
mempenagruhi pada produktifitas msyarakat maka bagi unsur kesehatan seperti
Departemen Kesehatan dan Dinas Kesehatan dengan berbagai unsur pelaksananya
mempunyai tugas pokok agar masyarakat dapat mencapai derjata kesehatan setinggi-tinggi
dengan berbagai upaya kesehatan seperti melalui puskesmas, rumah sakit dan lain
sebagainya sedangkan unsur non kesehatan seperti pertanian, industri dan lainnya sebagai
pendukung agar derajat kesehatan dengan meningkatnya pendidikan, pendapat, gizi dll.
Upaya kesehatan kesehatan yang dilakukan agar bisa mencapai masyarakat perlu
mutunya, penyebarannya dan jumlahnya mencukupi sehingga masyarakat mau dan mampu
mencapainya. Kesemuanya memerlukan pengelolaan yang baik
1.2 KESEHATAN MASYARAKAT (PUBLIC HEALTH)
Manajemen Kesehatan adalah alat (tools) kesehatan masyarakat karena tujuan kesehatan
masyarakat adalah peningkatan derajat kesehatan yang juga merupakan tujuan manajemen
kesehatan.
Menurut Winslow pada tahun 1920 kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni ( kiat )
mencegah penyakit, memperpanjang usia, meningkatkan kesehatan fisik dan mental serta
efisiensi, melalui upaya masyarakat yang terorganisir, guna :
1. Menyehatkan lingkungan,
2. Pemberantasan penyakit infeksi
3. Pendidikan individu tentang kesehatan perorangan
4. Pengorganisasian pelayanan medis dan perawatan
5. Menyehatkan lingkungan,
6. Pemberantasan penyakit infeksi
7. Pendidikan individu tentang kesehatan perorangan
8. Pengorganisasian pelayanan medis dan perawatan digunakan untuk menegakkan :
diagnosa dini dan tindakan pencegahan serta pengembangan sistem sosial yang akan
menjamin bahwa setiap individu dalam masyarakat akan mendapatkan standar hidup
yang layak untuk memelihara kesehatannya.
Dari rumusan di atas jelas bahwa upaya masyarakat yang teroraginisir diantaranya dalam
bentuk pelayanan medis dan pelayanan perawatan memerlukan manajemen
New Public Health ( NPH ) :
Dengan perkembangan masyarakat dan atas kesepakatan berbagai negara di bawah
naungan WHO definisi kesehaan masyarakat telah diperbaiki dan disempurnakan

NPH adalah pendekatan komprehensif utk melindungi dan meningkatkan status kesehatan
perorangan dan masyarakat , melalui perbaikan sanitasi, keseimbangan ekologi, promosi
kesehatan, pelayanan kesehatan perorangan dan masyarakat yg terkoordinasikan secara
luas dalam pelayanan kuratif, rehabilitatif dan pelayanan kesehatan jangka panjang .
Untuk terlaksananya NPH tersebut perlu melibatkan unsur unsur kesehatan dan non
kesehatan dari tingkat pemerintah pusat sampai tingkat terbawah dan kerja sama antar
negara.
NPH memerlukan pendekatan sistem dgn menetapkan tujuan dan target khusus.
Pelaksanaan NPH dilakukan melalui banyak saluran pemerintah dlm berbagai tingkat dan
antar kementrian/ departemen, LSM, akademisi, profesi, pelayanan swasta dan publik,
asuransi, industri farmasi, industri makanan dan pertanian, media, legislatif dll.
NPH bertanggung jawab dan mempertanggung jawabkan pelayanan pd penduduk ttt
dimana sistem anggaran digunakan utk mencapai target dlm meningkatkan kesehatan
secara efektif dan efisien dan cost effective dlm penggunaan anggaran, ketenagaan dan
sumberdaya

lainnya

NPH memerlukan pengamatan yg terus menerus dlm aspek epidemiologis, ekonomi dan
sosial pengaruhnya pd status kesehatan

sbg bagian integral dlm proses manajemen

perencanaan, pelaksanaan dan penilaian utk meningkatkan status kesehatan


NPH diterapkan pada semua negara baik negara maju maupun sedang berkembang
Keadilan merupakan filosofi NPH
1.3 KEDOKTERAN PENCEGAHAN
Pada saat ini ilmu dan teknologi kedokteran sudah sangat maju sehingga sudah mampu
mendeteksi penyakit yang diderita oleh seseorang sebelum gejala / keluhannya timbul.
Tetapi perkembangan teknolologi kedokteran itu berdampak pada meningkatnya biaya
pengobatan. Oleh karena itu terutama bagi masyarakat luas demi efieinsi dan efektiftas
dalam mengurangi timbulnya penyakit pada masyarakat luas perlu dilakukan dengan
pendekatan pencegahan. Makin cepat dilakukan pencegahan biayanya makin murah.
Yang dimaksud dengan kedokteran pencegahan adalah : ilmu dan kiat untuk mencegah
penyakit, meningkatkan harapan hidup dan meningkatkan kesehatan fisik dan mental serta
efisiensi terhadap individu dan keluarga yang dilaksanakan oleh pelayanan medis dengan
dengan melibatkan individu dan atau masyarakat secara aktif .
Agar masyarakat terlindung dari penyakit yang terjadi di lingkungan hidupnya,
kedokteran pencegahan melakukankannya dalam lima tahap pencegahan :
1) Promotif (promotion)
2) Proteksi spesifik ( specific protection)
3) Diagnosa dini dan terapi spesifik (early diagnoses and prompt treatment)
4) Pengurangan kecacatan (disability limitation)
3

5) Rehabilitasi (rehabilitation)
Tindakan promotif dengan cara meningkatkan perilaku dan gaya hidup masyarakat agar
daya tahan tubuhnya meningkat disertai dengan memperbaiki lingkungan hidup seperti
tersedianya air minum yang sehat dan jumlahnya mencukupi atau tinggal di dalam rumah
yang terawat sehingga nyamuk, tikus atau lalat sebagai penyebar penyakit tidak ada.
Proteksi spesifik adalah tindakan untuk melindungi individu, keluraga atau masyarakat
dengan memberikan perlindungan terhadap kemungkinan penyebab penyakit masuk ke
dalam tubuh seperti imunisasi, penggunaan helm bagi pengendara motor dan lain lain.
Dengan demikian jika penyebabnya berhubungan dengan tubuh orang tersebut tidak
menimbulkan penyakit
Diagnosa dini adalah tugas pemberi pelayanan kesehatan (dokter) dengan melakukan
anamnesa yang teliti kepada pasien disertai dengan pemeriksaan tubuh, pemeriksaan
laboratorium dan pemeriksaan lainnya sebagai pendukung agar bisa dibuat diagnosa se
teliti mungkin agar dapat diberikan obat yang sesuai dengan penyakitnya, sehingga pasien
dapat sembuh total tanpa disertai dengan kecacatan.
Pengurangan kecacatan adalah tindakan pengobatan yang terlambat karena penyakitnya
yang cukup parah dan diupayakan agar kerusakan organ tubuh se kecil mungkin.
Tindakan rehabilitasi dilakukan jika sudah terjadi kerusakan organ secara permanen
sehingga perlu dilakukan tindakan koreksi agar organ yang rusak dapat berfungsi lagi
sesuai dengan kapasitasnya yang terbatas dengan asumsi agar orang tersebut dapat hidup
produktif lagi. Rehabilitasi ini bisa berebebtuk rehabilitasi medis untuk meningkatkan
fungsi organ dan rehabilitasi sosial agar orang tersebut dapat bermasyarakat kembali.
1.4 RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT
Terjadinya gangguan kesehatan (penyakit) tidak langsung terjadi tetapi merupakan suatu
proses interaksi antara orang dan penyebab penyakit yang difasilitasi oleh lingkungan di
mana orang dan penyebab penyakit itu berada. Penyebab penyakit tersebut bisa dalam
bentuk jasad renik seperti virus, bakteri atau bentuk fisik seperti bunyi, sinar cahaya,
bentuk kimiawi seperti zat racun. Penyebab penyakit tersebut bisa berada di udara yang
kita hirup, melalui air, melalui binatang atau memalui orang lain yang sedang menderita
sakit melalui kontak langsung atau melalui alat ( contohnya penderita HIV-AIDS)
Untuk mengetahui apakah seseorang menderita gangguan kesehatan atau tidak bisa
dilihat dari dua sudut pandang yaitu bersifat subyektif atau obyektif.
Gangguan kesehatan yang bersifat subyektif adalah jika seseorang merasa terganggu
kesehatannya atau mengeluh ada gangguan pada salah satu bagian tubuhnya sehingga dia
tidak mau atau tidak mampu melaksanakan kegiatan dan setelah dilakukan pemeriksaan
pada tubuhnya atau jiwanya oleh tenaga profesional (dokter ) tidak dtemukan kelainan.
( penjelasan lebih lanjut dapat dipelajari dari modul psikologi kesehatan ). Sedangkan
4

gangguan kesehatan yang bersifat obyektif jika secara medis dapat diketahui penyakitnya
sehingga dapat diketahui penyebabnya dan dapat disembuhkan.
Terjadinya suatu penyakit pada seseorang karena ketidak mampuan tubuh atau jiwa
orang tersebut untuk mengatasi penyebab penyakit yang menyerang tubuh atau jiwa orang
tersebut.
Sebagaimna telah dijelaskan di muka, ada tiga faktor yang mempengaruhi terjadinya
penyakit pada seseorang yaitu :
(1). Inang (host) yaitu orang yaitu orang yang belum (tidak) menderita sakit
(2). Penyebab penyakit (agent) bisa berupa penyebab dari luar yang berbentuk benda hidup
(binatang, tumbuh tumbuhan, orang) atau benda mati (zat kimia) yang akan masuk ke
dalam tubuh inang (orang). Penyebab penyakit tersebut bisa berada di udara, air,
binatang atau orang yang sakit.
(3). Lingkungan (environtment) merupakan lingkungan yang berada di sekitar inang dan
penyebab penyakit. Lingkungan tersebut berupa lingkungan fisik, biologis, kimia atau
sosial budaya.
JIka lingkungan menguntungkan bagi inang sehingga penyebab penyakit tidak ada atau
tidak bisa berkembang, maka inang akan tetap sehat. Sebaliknya jika lingkungan lebih
menguntungkan penyebab (agent) misalnya bakteri bisa berkembang biak dan inang tidak
mampu untuk mengatasinya maka inang tersebut akan menderita sakit.
Kemampuan inang (orang) baik secara fisik atau pun secara kejiwaan untuk mengatasi
penyebab penyakit adalah kekuatan internal orang tersebut bisa secara alamiah maupun di
dapat. Kemampuan internal tubuh orang tersebut misalnya usia, balita lebih lemah dari
remaja, gizi dll. Kemampuan di dapat misalnya dengan vaksinasi.
Tergantung dari kemampuan orang untuk mengatasi masuknya penyebab penyakit ke
dalam tubuhnya maka orang tersebut bisa tidak merasakan ada keluhan / gejala penyakit
yang dideritanya sehingga orang tersebut merasa sehat. Mungkin orang tersebut
sebenarnya telah menderita penyakit tetapi karena daya tahan tubuh / jiwanya yang kuat
dia tidak merasakan adanya penyakit. Bagi orang yang daya tahan tubuhnya lemah atau
penyebab penyakitnya dengan jumlah besar atau kekuatan pengahancurnya sangat kuat
maka orang tersebut akan jatuh sakit dengan menimbulkan keluhan atau gejala penyakit
yang dapat dirasakan atau dibuktikan dengan alat tertentu.
Dari uraian tersebut dapat kita buat diagram bagaimana suatu penyakit dapat
berkembang dalam tubuh manusia
Diagram Riwayat Perjalanan Penyakit
Riwayat perjalanan penyakit pada manusia
Interaksi antara faktor penyebab, inang dan reakasi host thd stimulus
lingkungan menimbulkan stimulus

patogenesis awal patogenesis nyata


berlanjut sembuh
5

penyakit

Periode prepatogenesis

Periode patogenesis

Dari diagram tersebut di bawah ini dapat dilihat bahwa pada tahap 1,2 dan 3 mungkin
orang tersebut tidak merasakan sakit, sedangkan pada tahap 4 dengan mulai timbulnya
gejala orang akan melakukan tindakan untuk mencari pengobatan dan jika dibiarkan akan
berakhir dengan kematian. Sebaliknya jika pada tahap ke 4 sudah dilakukan tindakan
penyakitnya kemungkinan bisa diatasi dan berakhir dengan kesembuhan, kecuali jika
penyebab penyakitnya sangat ganas atau penyakitnya sudah pada tahap 5 atau 6
kemungkinan kesembuhannya kecil atau timbul kecacatan
Garis yang menghubungkan tahap 3 dan 4 disebut horizon klinis (clinical horizon) , karena
di atas garis horizon tersebut orang mulai menderita sakit
Diagram Tahapan Periode Patogenesis.
7
Mati

5
Kerusakan
organ secara
progresif

6
Kerusakan
organ yg
berat

4
Mulai gejala
timbul

1
Interaksi
stumulus
dgn host

2
Proses
interaksi
awal

3
Ketidak
mampuan
organ

Dari diagram tersebut fungsi dokter harus mampu bagaimana agar dapat mengatasi
penyakit yang akan diderita individu ditemukan sedini mungkin. Seabaiaman disebutkan di
muka fungsi dokter adalah melakukan pencegahan artinya jika dengan memperhatikan
perjalanan suatu penyakit yang ada di masyarakat agar tidak menularkan pada orang sehat
dengan melakukan tindakan promotif atau proteksi spesifik dana kalau sudah ditemukan
penyakitnya dilakukan pengobatan secepat mungkin agar tidak menimbulkan cacat. Kalau
sudah timbul cacat abgaiman agar orang itu bisa hidup produktif.
Agar semua tindAkan yang dilakukan bisa berhasil memerlukan pengelolaan yang baik
dengan mengetahui dahulu permasalahannya misalnya penyakit apa yang diderita , apa

penyebab

timbulnya

penyakit

tersebut,

bagaimana

mengatasinya

harus

dengan

menggunakan apa dan seterusnya . Semuanya harus diatur secara seksama agar yang
dinginkan tercapai. Dengan demikian seorang dokter memerlukan keterampilan dalam
manajemen.

Anda mungkin juga menyukai