Tahap Perkembangan
Jenis Stresor
Anak
Remaja
Dewasa muda
Dewasa tengah
sekitar yang terkena. Akan tetapi apabila reaksi lokal tidak dapat diatasi dapat menyebabkan
gangguan secara sistemik tubuh akan melakukan proses penyesuaian seperti panas seluruh tubuh,
berkeringat dan lain-lain, keadaan ini disebut sebagai GAS (General Adaption Syndroma).
2. Adaptasi psikologis merupakan proses penyesuaian secara psikologis akibat stresor yang ada,
dengan memberikan mekanisme pertahanan dari dengan harapan dapat melindungi atau bertahan
diri dari serangan atau hal-hal yang tidak menyenangkan.
Dalam adaptasi secara psikologis terdapat dua cara untuk mempertahankan diri dari berbagai
stresor yaitu dengan cara melakukan koping atau penanganan diantaranya berorientasi pada tugas
(task oriented) yang di kenal dengan problem solving strategi dan ego oriented atau mekanisme
pertahanan diri.
3. Adaptasi sosial budaya merupakan cara untuk mengadakan perubahan dengan melakukan
proses penyesuaian perilaku yang sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat, berkumpul
dalam masyarakat dalam kegiatan kemasyarakatan.
4. Adaptasi spiritual. Proses penyesuaian diri dengan melakukan perubahan perilaku yang
didasarkan pada keyakinan atau kepercayaan yang dimiliki sesuai dengan agama yang dianutnya.
Apabila mengalami stres, maka seseorang akan giat melakukan ibadah, seperti rajin melakukan
ibadah.
Stres adalah stimulus atau situasi yang menimbulkan distres dan menciptakan tuntutan
fisik dan psikis pada. seseorang. Stres membutuhkan koping dan adaptasi. Sindrom
adaptasi umum atau teori Selye, menggambarkan stres sebagai kerusakan yang terjadi
pads tubuh tanpa mempedulikan apakah penyebab stres tersebut positif atau negatif.
Respons tubuh dapat diprediksi tanpa memerhatikan stresor atau penyebab tertentu
(Isaacs, 2004).
Stres adalah respon tubuh yang sifatnya nonspesifik terhadap setiap tuntutan beban
atasnya. Bila seseorang setelah mengalami stres mengalami gangguan pads satu atau
lebih organ tubuh sehingga yang bersangkutan tidak lagi dapat menjalankan fungsi
pekedaannya dengan baik, maka disebut mengalami distres (Hawari 2001).
Stres adalah gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan oleh perubahan dan
tuntutan kehidupan, yang dipengaruhi oleh lingkungan maupun penampilan individu di
dalam lingkungan (Sunaryo, 2004).
MACAM-MACAM STRES
Kondisi stres seseorang dapat dikelompokkan (Hawari, 2001) menjadi dua macam:
1. Kondisi eustres (tidak stres): seseorang yang dapat mengatasi stres dan tidak ada
gangguan pads fungsi organ tubuh.
2. Kondisi distress (stres): pads saat seseorang menghadapi stres tedadi gangguan pada 1
atau lebih organ tubuh sehingga prang tersebut tidak dapat menjalankan fungsinya
dengan baik.
TIPE KEPRIBADIAN YANG RENTAN TERKENA STRES
1. Ambisius, agresif dan kompetitif (suka akan persaingan).
2. Kurang sabar, mudah tegang, mudah tersinggung dan marah (emosional).
3. Kewaspadaan berlebihan, kontrol diri kuat, percaya diri berlebihan (over confidence).
4. Cara bicara cepat, bertindak serba cepat, hiperaktif, tidak dapat diam.
5. Beker a tidak mengenal waktu (workaholic).
6. Pandai berorganisasi, memimpin dan memerintah (otoriter).
7. Lebih suka beker a sendirian bila, ads tantangan.
8. Kaku terhadap waktu, tidak dapat tenang (tidak rileks), serba tergesa-gesa.
9. Mudah bergaul (ramah), pandai menimbulkan perasaan empati dan bila, tidak tercapai
maksudnya mudah besikap bermusuhan.
10. Tidak mudah dipengaruh, kaku (tidak fleksibel).
11. Bila berlibur pikirannya ke peker aannya, tidak dapat santai.
12. Berusaha keras untuk dapat segala sesuatunya terkendali.
TAHAPAN STRES
Gejala-gejala stres pada diri seseorang seringkali tidak disadari karena, perjalanan awal
tahapan stres timbul secara lambat, dan baru dirasakan bilamana tahapan gejala sudah
lanjut dan mengganggu fiungsi kehidupannya sehari-hari baik di rumah, di tempat kerja
ataupun pergaulan lingkungan sosialnya.
Dr. Robert Amberg (1979) dalam penelitiannya terdapat, dalam Hawari (2001) membagi
tahapan-tahapan stres sebagai berikut :
1. Stres tahap I
1. Tahapan ini merupakan tahapan stres yang paling ringan dan biasanya disertai dengan
perasaan-perasaan sebagai berikut.
2. Semangat bekerja besar, berlebihan (over acting).
3. Penglihatan tajam tidak sebagaimana biasanya.
4. Merasa mampu menyelesaikan pekerjaan lebih dari biasanya, namun tanpa disadari
cadangan energi semakin menipis.
2. Stres tahap II
Dalam tahapan ini dampak stres yang semula menyenangkan sebagaimana diuraikan pada
tahap I di atas mulai menghilang, dan timbul keluhan-keluhan yang disebabkan karena
cadangan energi yang fidak lagi cukup sepanjang hari, karena, tidak cukup waktu untuk
beristirahat. Istirahat yang dimaksud antara, lain dengan tidur yang cukup, bermanfaat
untuk mengisi atau memulihkan cadangan energi yang mengalami defisit.
Keluhan-keluhan yang sering dikemukakan oleh seseorang yang berada pada stres tahap
II adalah sebagai berikut:
Apabila seseorang tetap mernaksakan diri dalam peker aannya tanpa menghiraukan
keluhan-keluhan pada stres tahap II, maka akan menunjukkan keluhan-keluhan yang
semakin nyata dan mengganggu, yaitu:
1. Gangguan lambung dan usus semakin nyata; misalnya keluhan maag (gastritis), buang air
besar tidak teratur (diare).
2. Ketegangan otot-otot semakin terasa.
3. Perasaan ketidaktenangan dan ketegangan emosional semakin meningkat.
4. Gangguan pola tidur (insomnia), misalnya sukar untuk mulai masuk tidur (early
insomnia), atau terbangun tengah malam dan sukar kembali tidur (middle insomnia), atau
bangun terlalu pagi atau dini hari dan tidak dapat kembali tidur (Late insomnia).
5. Koordinasi tubuh terganggu (badan terasa oyong dan serasa mau pingsan).
Pada tahapan ini seseorang sudah harus, atau bisa jugs beban stres hendaknya dikurangi
dan tubuh memperoleh kesempatan untuk beristirahat guns menambah suplai energi yang
mengalami defisit.
4. Stres, tahap IV
5. Stres tahap V
Bila keadaan berlanjut, maka seseorang itu akan jatuh dalam stres tahap V, yang ditandai
dengan hal-hal sebagai berikut:
1. Kelelahan fisik dan mental yang semakin mendalam. (physical dan psychological
exhaustion).
2. Ketidakmampuan untuk menyelesaikan pekerjaan sehari-hari yang ringan dan
sederhana.
3. Gangguan sistem pencernaan semakin berat (gastro-intestinal disorder).
4. Timbul perasaan ketakutan, kecemasan yang semakin meningkat, mudah bingung dan
panik.
6. Stres tahap VI
Tahapan ini merupakan, tahapan klimaks, seseorang mengalami serangan panik (panic
attack) dan perasaan takut mati. Tidak jarang orang yang mengalami stres tahap VI ini
dibawa ke Unit Gawat Darurat bahkan ICCU, meskipun pada akhirnya dipulangkan
karena tidak ditemukan kelainan fisik organ tubuh.
Bila dikaji maka keluhan atau gejala sebagaimana digambarkan di atas lebih didominasi
oleh keluhan-keluhan fisik yang disebabkan oleh gangguan faal (fungsional) organ tubuh,
sebagai akibat stresor psikososial yang melebihi kemampuan seseorang untuk
mengatasinya.
Sistem saraf simpatik berespons terhadap impuls saraf dan hipotalamus yaitu :
1. Mengaktivasi berbagai organ dan otot polos yang berada di bawah pengendaliannya.
2. Sebagai contohnya, ia meningkatkan kecepatan denyut jantung dan mendilatasi pupil.
Sistem saraf simpatis juga memberi sinyal ke medulla adrenal.
3. Untuk melepaskan epinefrin dan norepinefrin ke aliran darah.
4. Sistem korteks adrenal diaktivasi jika hipotalamus mensekresikan CRF, suatu zat kimia
yang bekerja pada kelenjar hipofisis yang terletak tepat di bawah hipotalamus.
5. Kelenjar hipofisis . selanjutnya mensekresikan hormon ACTH, yang dibawa melalui
aliran darah ke korteks adrenal.
6. Dimana, ia menstimulasi pelepasan sekelompok hormon, termasuk kortisol, yang
meregulasi kadar gala darah.
7. ACTH juga memberi sinyal ke kelenjar endokrin lain untuk melepaskan sekitar 30
hormon. Efek kombinasi berbagai hormon stres yang dibawa melalui aliran darah
ditambah aktivitas neural cabang simpatik dari sistem saraf otonomik berperan dalarn
respons fight or flight.
PENGUKURAN TINGKAT STRES
Untuk selanjutnya skor yang dicapai dari masing-masing unsur atau item dijumlahkan
sebagai indikasi penilaian dertajat stres, dengan ketentuan sebagai berikut:
Berilah tanda pasda salah satu jawaban yang anad anggap sesuai dengan keadaan anda!
Petunjuk:
Firasat buruk
Mudah tersinggung
Tidak lama
Terasa tegang
Lesu
Mudah terkejut
Mudah menangis
Gemetar
Gelisah
Pada gelap
Ditinggal sendiri
Tidak pulas
Mimpi buruk
Sulit berkonsentrasi
Sering bingun
Mudah marah
Sedih
Nyeri otot
Kaku
Kekdutan otot
Gigi gemertak
8. Ganguan sensorik atau gangguan dari penerimaan rangsangan yang anda rasakan.
Tangan berdenyut
Penglihatan kabur
Merasa lemah
Dada berdebar-debar
Nyeri dada
11. Gangguan gastrointestinal atau gangguan saluran pencernaan yang anda alami yaitu
Sulit menelan
Mual muntah
Perut melilit
12. Gangguan urogenitalia atau gangguan saluran kencing dan kelamin yang anda rasakan.
Sering kencing
13. Gangguan vergetatif otonomi atau gangguan ketuidakseimbangan tubuh yang anda alami
Mulut kering
Muka kering
Mudah berkeringat
Gelisah
Tidak tenang
Muka merah
MENGATASI STRESS
GEJALA GEJALA STRESS
Jika stress ini dibiarkan akan sangat berpangaruh dalam diri kita. Berikut adalah gejala dari stress
:
Dari sisi cognitive:
Selalu khawatir
Moody
Gampang marah
Merasa terkekang
Sering demam
Banyak orang yang stress namun mereka tidak menyadarinya karena dianggap sudah biasa
dianggap normal. Anda sama sekali tidak menyadarinya dan merasa seolah seolah olah anda
berada di jalan tol bebas hambatan. Ini yang disebut hidden stress. Mereka mengalami hal diatas
tapi mereka merasa itu biasa saja.
Yang menjadi pertanyaan adalah apakah anda yang mengontrol stress atau stress yang
mengontrol diri anda?
PENYEBAB STRESS
Apa sih penyebab stress? Penyebab stress bisa karena faktor internal atau karena faktor eksternal
Sebab umun dari fakor internal adalah:
Sikap Pesimis
Self Talk (cara kita berbicara pada diri kita) yang negative
Pekerjaan
Masalah finansial
Terlalu Sibuk
Stress bagi tiap orang tidak sama. Suatu masalah bagi si A bisa menyebabkan stress tapi bagi B
hal itu tidak menimbulkan stress.
Ada banyak masalah kesehatan yang ditimbulkan oleh stress diantaranya adalah:
Masalah di hati
Masalah di perncernaan
Depresi
Obesitas
Nah dengan hipnoterapi ini semua sumber stress dibuang, semua hal yang ga nyaman dibuang
dan kita diberikan sugesti positif untuk lebih semangat dan merasa mampu. Tidak hanya sugesti
positif namun juga mencari akar masalah dari stress yang terjadi pada diri anda. Bisa juga
dengan menyelesaikan konflik yang terjad dalam diri kita.
Contoh cara kerja hipnoterapi untuk menghilangkan stress:
Jika kita stress karena merasa takut ga bisa memenuhi kebutuhan keluarga kita, stress dengan
tagihan. Maka yang dilakukan hipnoterapi adalah memasukkan sugesti positif di bawah sadar
dan mengganti mindset yang tidak mendukung untuk mendapatkan uang yang banyak. Di bawah
sadar kita membuang semua hambatan dan semua keraguan . Tidak hanya membuang namun
juga memaknai ulang dengan lebih positif semua masa lalu yang membuat kita mempunyai
mindset yang salah. Begitu ada perubahan di bawah sadar, maka sadar juga akan ikut berubah.
Kenapa? Karena pikiran bawah sadar 9 kali lebih kuat dibandingkan pikiran sadar