PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Obat, selain memberikan efek terapi yang diharapkan, juga dapat
memberikan efek yang tidak diinginkan yaitu efek samping obat, atau
adverse drug reaction. Efek samping merupakan efek sekunder, efek yg
tidak diinginkan, dapat diprediksi. Kedua efek muncul dengan frekuensi dan
durasi yang berbeda pada setiap individu, tergantung dari dosis obat,
frekuensi penggunaan, cara pakai, kondisi fisik, dan faktor genetis sang
pengguna. Jadi efek samping obat adalah suatu reaksi yang tidak diharapkan
dan berbahaya yang diakibatkan oleh suatu pengobatan. Efek samping obat,
seperti halnya efek obat yang diharapkan, merupakan suatu kinerja dari dosis
atau kadar obat pada organ sasaran.
Efek samping obat ada dua yaitu, efek samping yang dapat
diperkirakan dan efek samping yang tidak dapat diperkirakan. Efek samping
yang dapat diperkirakan ada tiga yaitu, efek farmakologik yang berlebihan,
gejala penghentian obat, dan efek samping yang tidak berupa efek
farmakologik utama . sedangkan efek samping yang tidak dapat diperkirakan
yaitu, reaksi alergi, reaksi karena faktor genetic dan reaksi idiosinkratik.
Tanda dan gejala dari efek samping obat yaitu tanda dan gejala yang timbul
karena efek samping obat yang dapat diperkirakan yaitu, pedi, mual, muntah
dan rasa ngantuk dan tanda dan gejala yang timbul karena efek samping obat
yang tidak dapat diperkirakan yaitu, gatal-gatal, syok anafilaksis, demam,
ruam kulit, penyakit jaringan ikat, dan gangguan pernafasan
Efek samping obat dapat diatasi dengan cara segera hentikan semua
obat bila diketahui atau dicurigai terjadi efek samping dan upaya penanganan
klinik tergantung bentuk efek samping dan kondisi penderita. Cara mencegah
efek samping obat salah satunya adalah selalu harus ditelusur riwayat rinci
mengenai pemakaian obat oleh pasien pada waktu-waktu sebelum
pemeriksaan, baik obat yang diperoleh melalui resep dokter maupun dari
pengobatan sendiri. Bahaya penggunaan atau pemberian obat pada pasien ada
empat, yaitu reaksi anafilaktik, reaksi sitotoksik, reaksi kompleks imun, dan
reaksi hipersensitivitas tertunda.
1.2
1.3
RUMUSAN MASALAH
1.2.1
1.2.2
TUJUAN
1.3.1
1.3.2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
pengobatan secara
bertahap misalnya dengan penurunan dosis secara berangsurangsur, atau dengan menggantikan dengan obat sejenis ang
mempunyai aksi lebih panjang atau kurang poten,dengan gejala
putus obat yang lebih ringan.
c. Efek samping yang tidak berupa efek farmakologik utama
Efek-efek samping yang berbeda dari efek farmakologik
utamnya,untuk
sebagian
besar
obat
umumnya
telah
dapat
sama
dengan
efek
2.
farmakologinya
Seringkali terdapat tenggang waktu antara kontak pertama
3.
4.
5.
6.
dll.
b. Reaksi karena faktor genetik
Pada orang-orang tertentu dengan variasi atau kelainan genetic,
suatu obat mungkin memberi efek Farmakologik yang berlebihan.
Efek obatnya sendiri dapat diperkirakan, namun subjek yang
mempunyai kelainan genetik seperti ini yang mungkin sulit dikenali
tanpa pemeriksaan spesifik (yang juga tidak mungkin dilakukan pada
pelayanan kesehatan rutin) sebagai contoh misalnya:
kelompok
akni
individu-individu
yang
mampu
BAB III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Obat, selain memberikan efek terapi yang diharapkan, juga dapat
memberikan efek yang tidak diinginkan yaitu efek samping obat, atau
adverse drug reaction. Efek samping obat ada dua yaitu, efek samping yang
dapat diperkirakan dan efek samping yang tidak dapat diperkirakan.
Tanda dan gejala dari efek samping obat yaitu tanda dan gejala yang
timbul karena efek samping obat yang dapat diperkirakan yaitu, pedi, mual,
muntah dan rasa ngantuk dan tanda dan gejala yang timbul karena efek
samping obat yang tidak dapat diperkirakan yaitu, gatal-gatal, syok
anafilaksis, demam, ruam kulit, penyakit jaringan ikat, dan gangguan
pernafasan. Efek samping obat dapat diatasi dengan cara segera hentikan
semua obat bila diketahui atau dicurigai terjadi efek samping dan upaya
penanganan klinik tergantung bentuk efek samping dan kondisi penderita.
Bahaya penggunaan atau pemberian obat pada pasien ada empat, yaitu reaksi
anafilaktik,
reaksi
sitotoksik,
reaksi
hipersensitivitas tertunda.
kompleks
imun,
dan
reaksi
3.2
SARAN
Semoga makalah kami ini bermanfaat untuk dan di dalam dunia
pendidikan khususnya di bidang kesehatan. Dan semoha kesalahan dalam
pembuatan makalah kami ini di maklumi.
DAFTAR PUSTAKA
Hardman dan Limbird. 2008. Goodman & Gilman Dasar Farmakologi Terapi.
Volume 1. EGC: Jakarta
Katzung, B. G., 2004. Farmakologi Dasar dan Klinik (Buku 3 Edisi 8). Penerbit
Salemba Medika : Jakarta
Kee, Joyce L. 1996. Farmakologi : pendekatan proses keperawatan. EGC : Jakarta
Widodo, R., 2006. Panduan Keluarga Memilih dan Menggunakan Obat. Kreasi
Wacana : Yogyakarta
Zulkifli, 2009. Obat Itu Racun. Grha Pustaka : Yogyakarta
10