Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Disepanjang tahun 2002 telah terjadi penurunan indeks-indeks harga saham gabungan
(IHSG) di berbagai bursa dunia, sehingga terlihat bagaikan sebuah orkestra, hampir semua
sama-sama turun.Hal ini dikarenakan para pemerhati pasar melihat adanya ketidakberesan
pada salah satu perusahaan terpercaya di Amerika Serikat, yaitu adanya skandal laporan
keuangan WorldCom. Kejadian tersebut menyebabkan runtuhnya kepercayaan para
investor di pasar saham Amerika Serikat, sehingga menyebabkan menurunnya harga-harga
saham ke angka terendah pada pasar saham dunia khususnya di Amerika Serikat dalam
lima tahun terakhir. Ironisnya, kejadian tersebut seperti melahirkan efek beruntun
(domino), yaitu berupa rentetan kejatuhan IHSG di berbagai bursa dunia.Kejatuhan
tersebut membuat gerah para investor, yang kemudian mempermalukan pemerintahan
Presiden Amerika Serikat George W Bush.Sehingga, Kongres Amerika Serikat juga
bereaksi dengan menuntut keras perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat yang
melakukan skandal untuk segera membersihkan diri, atau dihukum secara tegas.
Salah

satu

perusahaan

yang

diharuskan

membersihkan

diri

adalah

WorldCom.WorldCom sendiri merupakan perusahaan nomor dua di Amerika Serikat


dalam

bidang

telekomunikasi,WorldCom

terlibat

rekayasa

keuangan

milyaran

dollar.Presiden Bush menilainya sebagai sebuah perbuatan yang sangat keterlaluan,


sehingga berjanji untuk mengusut tuntas skandal yang mengguncang korporasi Amerika
ini.
Pantas saja dapat dikatakan demikian, karena dalam laporan pembukuannya,
WorldCom mengumumkan keuntungan sebesar $ 3,8 milyar AS antara periode Januari
2001 - Maret 2002. Ternyata hal tersebut murni rekayasa akuntansi keuangan.Hal ini
kemudian telah menjadi rekayasa terbesar sepanjang sejarah.Karena WorldCom
menggelembungkan laba $ 3,8 milyar AS.
Dalam rangka menyelamatkan perusahaan, WorldCom memberhentikan 17.000
karyawannya karena dianggap menjadi beban, serta memecat Chief Financial Officer
(CFO), Scott D. Sullivanyang dengan sengaja telah memasukkan US$ 3,85 miliar (dari
total biaya sewa jaringan yang pada 2001 saja mencapai US$ 8,12 miliar) ke pos yang tak
seharusnya.. Penipuan itu telah menenggelamkan kepercayaan investor terhadap
| Kasus Penyimpangan Akuntansi WorldCom

perusahaan di Amerika Serikat.Sehingga Kurs dollar AS menjadi ambruk.Skandal


WorldCom ini juga menyeret auditor ternama internasional, Arthur Andersen, karena telah
menutupi dan tidak melaporkan laporan keuangan palsu WorldCom.

1.2 Rumusan Masalah


1) Apa saja penyimpangan yang dilakukan oleh perusahaan WorldCom sehingga harga
saham WorldCom menjadi turun drastis?
2) Siapa sajakah pihak-pihak yang terlibat dalam kasus WorldCom?
3) Berapa besarkah biaya dan laba yang dimanipulasi oleh WorldCom?

1.3 Tujuan Penulisan


1) Mengetahui apa saja penyimpangan yang dilakukan oleh perusahaan WorldCom
sehingga harga saham WorldCom turun drastic.
2) Mengetahui siapa saja pihak-pihak yang terlibat dalam pemalsuan laporan keuangan
WorldCom.
3) Mengetahui besarnya biaya dan laba yang dimanipulasi oleh WorldCom.

| Kasus Penyimpangan Akuntansi WorldCom

BAB II
ISI

2.1 Latar Belakang Perusahaan


Long Distance Discount Services, Inc (LDDS) pada awalnya berdiri di Hattiesburg,
Mississippi pada tahun 1983.Kemudian pada tahun 1985 Bernard Ebbers LDDS dipilih
menjadi CEO nya. Perusahaan LDDS go public pada tahun 1989 melalui merger dengan
Advantage Companies Inc, sejak saat itu nama perusahaan diganti menjadi LDDS
WorldCom pada tahun 1995, dan kemudian diganti lagi menjadi WorldCom pada tahun
2003.
Pertumbuhan perusahaan WorldCom yang paling utama didorong oleh akuisisi
terhadap perusahaan perusahaan telekomunikasi lainnya yang terjadi selama tahun
1990an dan mencapai puncaknya dengan dengan mengakuisisi MCI pada tahun 1998.
Diantaranya perusahaan yang bergabung atau dibeli oleh WorldCom adalah Advanced
Communications Corp pada tahun 1992, Metromedia Communication Corp pada tahun
1993, Resurgens Communications Group pada tahun 1993, IDB Communications Group,
Inc pada tahun 1994, Williams Technology Group, Inc pada tahun 1995, dan MFS
Communications Company pada tahun 1996.
Akuisisi MFS termasuk UUNET Technologies, Inc, yang telah diakuisisi oleh MFS
lama sebelum merger dengan WorldCom.Pada februari 1998, WorldCom melakukan
pembelian online CompuServe yang merupaka pelopor dari perusahaan induk Blok H & R
nya.WorldCom kemudian mempertahankan Compuserve. Divisi Layanan

Jaringan,

menjual layanan online untuk America Online dan menerima pembagian jaringan AOL &
ANS. Pada tanggal 10 November 1997, WorldCom dan MCI Communications
mengumumkan merger senilai $37 milyar untuk membentuk MCI WorldCom, sehingga
hal ini menjadi merger terbesar dalam sejarah Amerika Serikat.
Pada tanggal 15 September 1998 perusahaan baru MCI WorldCom mulai dibuka
untuk bisnis.Pada 5 Oktober 1999 Sprint Corporation dan MCI WorldCom mengumumkan
perjanjian merger antara dua perusahaan sebesar $ 129 milyar.Namun pada tanggal 13 Juli
2000 dewan direksi dari kedua pihak perusahaan bertindak untuk mengakhiri merger.Hal
ini karena mendapat larang dari pemerintah Amerika Serikat, sebab perjanjian kerjasama
dua perusahaan telekomunikasi besar tersebut dianggap merupakan bagian praktik
monopoli.Kini MCI WorldCom menamai dirinya dengan WorldCom tanpa Sprint Corp
| Kasus Penyimpangan Akuntansi WorldCom

yang menjadi bagian dari perusahaan. Perusahaan dengan kode saham Wcom di bursa
Nasdaq ini telah memiliki sekitar hamper 80.000 pegawai yang tersebar diseluruh dunia
dan sebanyak 8.300 diantaranya adalah pegawai yang tinggal di Eropa, Timur Tengah dan
Afrika.

2.2 Kesalahan yang dilakukan


2.2.1 Skandal WorldCom
Pada awal tahun 2000 perusahaan komunikasi tersebut sudah mulai
mengalami kemerosotan yang disebabkan oleh pendapatan mengalami
penurunan dan utang semakin banyak.Nilai saham juga terus mengalami
penurunan. Melihat kondisi tersebut Bernard Ebbers sebagai CEO, Scott
Sullivan sebagai CFO dan David Myers sebagai auditor senior memutuskan
mengambil langkah keluar dengan cara mengubah laporan keuangan. Ada dua
cara yang mereka tempuh. Yang pertama, mereka membukukan line cost
sebagai pemasukan, padahal pada kenyataannya merupakan pengeluaran. Dan
yang kedua, mereka meningkatkan pendapatan dengan entri akun palsu yang
ditulis sebagai akun pendapatan perusahaan yang tidak teralokasi. Dan
dilaporkan sekitar $ 3,005 milyar telah salah diklasifiksi pada tahun 2001,
sementara sisanya sekitar $ 797 juta pada triwulan pertama tahun
2002.berdasarkan data WorldCom $14,7 milyar pad tahun 2001 disajikan
sebagai biaya.Dengan memindahkan akun beban kepada akun modal,
WorldCom mampu menaikkan pendapatan atau laba. WorldCom mampu
menaikan laba karena akun beban dicatat lebih rendah, sedangkan akun aset
dicatat lebih tinggi karena beban kapitalisasi disajikan sebagai beban investasi.
Dalam laporannya pada 25 Juni Worldcom mengakui bahwa perusahan
mengklasifikasikan lebih dari $ 3,8 milyar untuk beban jaringan sebagai
pengeluaran modal. beban jaringan adalah beban yang dibayar oleh Worldcom
kepada perusahaan lain untuk jaringan telekomunikasi, seperti biaya akses dan
biaya pengiriman pesan bagi Worldcom. Dilaporkan sekitar $ 3,005 milyar telah
salah diklasifiksi pada tahun 2001, sementara sisanya sekitar $ 797 juta pada
triwulan pertama tahun 2002.berdasarkan data Worldcom $14,7 milyar pad
tahun 2001 disajikan sebagai biaya.

| Kasus Penyimpangan Akuntansi WorldCom

Dengan memindahkan akun beban kepada akun modal, Worldcommampu


menaikkan pendapatan atau laba.Worldcom mampu menaikan laba karena akun
beban dicatat lebih rendah, sedangkan akun aset dicatat lebih tinggi karena
beban kapitalisasi disajikan sebagai beban investasi. Kalau hal itu tidak
terdeteksi praktek ini akan berakibat pendapatan bersih yang lebih rendah dalam
tahun-tahun brikutnya. Karena beban kapitalisasi jaringan tersebut akan
didepresiasikan.secara esensi beban kapitalisasi jaringan akan memungkinkan
perusahaan untuk mengalokasikan biyanya dalam beberapa tahun dimasa depan,
mungkin antara 10 tahun bahkan lebih.
Staf akuntan Worldcom telah diwawancara sebelum tanggal 25 Juni. Pada
Maret 2002 SEC meminta data dari perusahaan berupa item-item yang
berhubungan dengan Laporan Keuangan. Termasuk didalamnya :
1. Komisi penjualan dan tagihan-tagihan yang bermasalah
2. Sanksi administrsi terhadap pendapatan yang berhubungn dengan pelanggan
dalam skala besar
3. Kebijakan akuntansi untuk merger
4. Pinjaman kepada CEO
5. Integrasi sistem komputer Worldcom dengan MCI
6. Analisis ekspektasi pendapatan saham WC
Pada tanggal 1 Juli 2002 worldcom mengumumkan bahwa akun cadangan
di Worldcom juga diinvestigasi atau diperiksa.Perusahaan membuat akun ini
untuk mengantisipasi kejadian-kejadian luar biasa yang tidak dapat diprediksi.
Seperti utang pajak tahun depan. Seharusnyaakun ini tidak boleh dimanipulasi
untuk memperoleh pendapatan. Pada 8 Agustus, Worldcom mengakui bahwa
mereka telah menggunakan akun cadangan secara tidak benar. Dakwaan yang
dilaporkan pada tanggal 28 agustus adalah bahwa akun cadangan dikurangi
untuk menutupi biaya jaringan yang telah dikapitalisasi.

2.2.2 Skandal CEO Bernard Ebbers


CEO Bernard Ebbers menjadi sangat kaya dari kenaikan harga sahamnya di
saham WorldCom umum. Namun, pada tahun 2000, industri telekomunikasi
memasuki masa krisis yang menyebabkan WorldCom mengalami kemunduran
serius, menyebabkan pemerintah AS melalui Departemen Kehakiman memaksa
| Kasus Penyimpangan Akuntansi WorldCom

perusahaan ini untuk membatalkan rencana merger dengan Sprint pada


pertengahan 2000. Pada saat itu, saham WorldCom menurun dan Ebbers berada
di bawah tekanan tinggi dari bank untuk menutupi kewajiban kekurangan
margin pada saham WorldCom-nya yang digunakan untuk membiayai jenis
usaha yang lainnya, seperti kayu, kapal pesiar.
Oleh karena itu selama tahun 2001, Ebbers membujuk para dewan direksi
WorldCom untuk memberinya kredit korporasi dan jaminan lebih dari AS $ 400
juta untuk menutupi kewajiban margin tersebut. Permohonan ini dikabulkan
karena para dewan direksi berharap bahwa pinjaman yang diminta CEP Ebbers
tersebut akan mencegah Ebbers untuk menjual sejumlah besar saham
WorldCom pada akhirnya akibat tekanan di harga pasar saham yang kian anjlok.
Namun, akhirnya strategi ini gagal dan Ebbers digulingkan sebagai CEO pada
bulan April 2002 dan digantikan oleh John Sidgmore, mantan CEO UUNET
Technologies, Inc.
Skandal akuntansi di dalam tubuh perusahaan ini sendiri dimulai sejak
pertengahan tahun 1999 dan terus berlanjut hingga Mei 2002. Di bawah Bernard
Ebbers (CEO), Scott Sullivan (CFO), David Myers (Pengawas) dan Buford
"Buddy" Yates (Direktur Jenderal Akuntansi) memanipulasi laporan akuntansi
perusahaan, membuat laporan akuntansi palsu untuk menutupi pendapatan
WorldCom yang hakikatnya mengalami penurunan dengan membuat gambar
pertumbuhan keuangan dan profitabilitas palsu untuk menopang harga saham
WorldCom di pasar saham. Penipuan itu dilakukan terutama dalam dua cara :
1. Underreporting

'line

cost`

(biaya

interkoneksi

dengan

perusahaan

telekomunikasi lainnya) dengan memanfaatkan biaya-biaya pada neraca


daripada fakta pengeluaran mereka.
2. Menggelembungkan pendapatan dengan memasukkan catatan akuntansi
palsu dari "alokasi dana perusahaan yang belum diisi".
Pada tahun 2002, sebuah tim audit internal WorldCom bekerja secara
rahasia, menyelidiki dan menggali kemana alokasi dana perusahaan yang hilang
sebesar $ 3,8 milyar. Hingga pada akhirnya, mereka menemukan jawabannya
bawa dana perusahaan tersebut telah diselewengkan oleh CEO dan rekan-rekan
kerjanya untuk memperkaya diri mereka sendiri diluar standar pendapatan
seharusnya. Segera kemudian komite audit perusahaan dan dewan direksi
| Kasus Penyimpangan Akuntansi WorldCom

diberitahu oleh para audit mengenai masalah penipuan akuntansi ini. Tidak lama
kemudian, mereka segera memanggil dan memecat CFO Scott Sullivan, dan
David Myers segera mengundurkan diri.Kemudian pada tahun 2001, Arthur
Andersen dan US Securities and Exchange Commission (SEC) meluncurkan
sebuah investigasi masalah ini pada tanggal 26 Juni 2002. Sehingga pada akhir
tahun 2003, diperkirakan bahwa total aset perusahaan ini ternyata telah
diselewengkan oleh CEO mereka sekitar $ 11 miliar.
Akibat masalah besar yang diakibatkannya, pada 15 Maret 2005 Bernard
Ebbers dinyatakan bersalah dari semua tuduhan, karena telah terbukti
melakukan kecurangan, konspirasi dan pengajuan dokumen palsu dengan
regulator-semua terkait dengan skandal akuntansi AS $ 11 miliar di perusahaan
telekomunikasi yang dia dirikan. Dia dijatuhi hukuman 25 tahun penjara.Pejabat
WorldCom lainnya seperti mantan CFO Scott Sullivan dituntut dengan
hukuman pidana dalam kaitannya pada tanggal 2 Maret 2004 untuk tuduhan
penipuan sekuritas, konspirasi dan mengajukan laporan palsu.Sedangkan
mantan pengawas keuangan David Myers juga telah mengaku bersalah atas
penipuan sekuritas, konspirasi untuk melakukan penipuan sekuritas, dan
mengajukan laporan palsu pada tanggal 27 September, 2002. Mantan direktur
akuntansi Buford Yates juga telah mengaku bersalah atas konspirasi dan
tuduhan penipuan pada 7 Oktober , 2002). Mantan-mantan manajer akuntansi
Betty Vinson dan Troy Normand juga mengaku bersalah atas konspirasi dan
penipuan sekuritas pada tanggal 10 Oktober 2002.
Pada 13 Juli 2005 Bernard Ebbers menerima hukuman yang akan membuat
dia dipenjara selama 25 tahun. Pada saat vonis dijatuhkan, Ebbers telah berusia
63 tahun.Pada tanggal 26 September 2006, Ebbers menyerahkan diri ke Biro
Penjara

Federal

penjara

di

Oakdale,

Louisiana,

Federal

Lembaga

Pemasyarakatan Oakdale untuk mulai menjalani hukuman.

2.3 Pihak-pihak yang Terkait


1) Bernard Ebbers.
Sebagai CEO WorldCom, Bernard Ebbers meminjam uang kepada perusahaannya
untuk membeli saham WorldCom. Namun, kenyataannya uang perusahaan tersebut

| Kasus Penyimpangan Akuntansi WorldCom

digunkan untuk kepentingannya sendiri bukan untuk membeli kembali saham


WorldCom]
2) Cynthia Cooper
Salah satu auditor internal WorldCom

danmenjabat sebagai vice presiden yang

mengetahui adanya sesuatu yang tidak beres dengan laporan keuangan WorldCom
3) Arthur Endersen
Sebagai Auditor Eksternal Independen merupakan pihak yang seharusnya
menjungjung tinggi independensi, dan profesionalisme, telah melakukan pelanggaran
kode etik profesi dan ingkar dari tanggungjawab terhadap profesi maupun masyarakat
dengan tidak melaporkan temuan audit yang dimanipulasi oleh WorldCom.
Arthur Andersen sebagai Auditor Eksternal Worldcom. Dia menyetujui tindakan
manipulasi karena :
Tidak adanya integritas dalam praktik audit Arthur Andersen, sehingga kecurangan
yang dilakukan tidak diungkapkan dalam opini auditor.
Adanya hubungan antara Arthur Andersen dengan Sullivan dan Myers yang
merupakan pekerja di KAP Arthur Andrsen sebelum bergabung dengan
WorldCom.
Arthur Andersen menyulap biaya sewa yang seharusnya merupakan biaya
operasional rutin yang akan mengurangi pendapatan pada tahun yang sama menjadi
biaya investasi, sehingga bisa disebar untuk jangka 10 tahun. Biaya yang disulap oleh
WorldCom per kuartalnya sebesar US$ 500-800 juta.
Dengan manipulasi data seperti ini, WorldCom bisa melaporkan laba bersih
US$ 1,4 miliar pada kuartal I/2001 dan US$ 172 juta pada kuartal I/2002. Padahal,
kalau manajemen WorldCom melaporkan apa adanya, selama lima kuartal rapornya
akan merah. Inilah informasi yang menyesatkan para investor dan kreditor.
4) Scott D. Sullivan
Sebagai CFO WorldCom, dengan sengaja telah memasukkan US$ 3,85 miliar (dari
total biaya sewa jaringan yang pada 2001 saja mencapai US$ 8,12 miliar) ke pos yang
tak seharusnya.
5) Dewan Direksi
Menyetujui pemberian pinjaman dana lebih dari $408 juta kepada Ketua dan
Mencegah manipulasi yang dilakukan manajemen
6) Staff Akuntan WorldCom
| Kasus Penyimpangan Akuntansi WorldCom

Dalam hal ini akuntan WorldCom sangat berperan aktif dalam skandal yang
terjadi.Berikut adalah beberapa alasan akuntan Worldcom mau diajak bekerja sama
dalam memanipulasi laporan keuangan yaitu :
Money

Adanya iming-iming uang dan bonus yang besar bagi para akuntan jika mereka
mau bekerja sama dengan pihak manajemen untuk memanipulasi laporan
keuangan.
Pressure

Adanya tekanan dari atasan untuk memanipulasi laporan kaunagan. Yangmana jika
tidak dituruti akan mengakibatkan para akuntan dipecat.
Culture

Budaya perusahaan, yang menghalalkan segala cara untuk dapat memperoleh


penghasilan, agar perusahaan tetap terlihat baik dimata publik dan harga saham
perusahaan tidak turun drastis.
Internal Controll

Lemahnya pengendalian internal perusahaan, sehingga tindakan manipulasi dan


kecurangan dapat terjadi dalam perusahaan.
Chance

Adanya kesempatan untuk memanipulasi LK worldcom, dimana dalam hal ini


semua pihak dari manajemen puncak hingga staf akuntansi dapat diajak bekerja
sama untuk memanipulasi LK perusahaan.
Etika :
Kurangnya etika profesi akuntansi, para akuntan yang bekerja di worldcom tidak
berpegang teguh pada etika profesi akuntansi ataupun GAAP, sehingga mereka
bersedia untuk melakukan tindakan yang melanggar kegiatan kode etik profesi
akuntansi.
7) Mr Cooper
Ketua komite audit mempertanyakan mengenai beban operasi sebagai biaya modal.
Bukan hanya biaya akan tetapi pengakuan belanja modal digunakan untuk
meningkatkan laba.

8) Mr Buford "Buddy" Yates


Memasuki pengakuan bersalah untuk penipuan sekuritas dan konspirasi dan setuju
untuk bekerja sama dalam pemalsuan laporan keuangan WorldCom
| Kasus Penyimpangan Akuntansi WorldCom

9) David F. Myers
Memasuki pengakuan bersalah dengan tiga tuduhan kejahatan penipuan di September
26, 2002
10) Wistle Blower
Whistle Blower berani maju untuk memberitahukan tentang kegiatan yang terjadi
pada skandal worldom tersebut, yaitu Whistle Blower membocorkan kejahatan pihak
internal perusahaan.
11) Manajemen WorldCom
Manajemen

WorldCom

dalam

skandal

WorldCom

berperan

dalam

menggelembungkan angka pada periode berjalan dengan cara:


Biaya jaringan yang telah dibayarkan pihak worldcom kepada pihak ketiga
dipertanggungjawabkan dengan tidak benar. Dimana biaya jaringan yang
seharusnya dibebankan dalam laporan laba rugi, oleh perusahaan dibebankan ke
rekening modal. Hal ini mengakibatkan laba periode berjalan menjadi lebih besar
dari laba yang sebenarnya didapat oleh perusahaan. Dengan cara ini worldcom
mampu meningkatkan keuntungannya hingga $ 3.85 M
Dana cadangan untuk beberapa biaya operasional dinaikkan oleh perusahaan. Dana
cadangan yang sudah terbentuk, nantinya akan dikurangi secara tidak benar oleh
perusahaan untuk memanipulasi jumlah keuntungan yang diperoleh perusahaan
pada periode berjalan. Dengan praktik ini, Worldcom berhasil memanipulasi
keuntungannya sebesar $ 2 M.

2.4 Kode Etik yang dilanggar


Dalam kasus WorldCom, Arhur Andersen selaku Auditor eksternal tidak menjalankan
tugasnya sesuai dengan prosedur, karena tidak melaporkan laporan temuan audit yang
telah dimanipulasi oleh perusahaan WorldCom
Adanya hubungan Arthur Andersen dengan Scott D. Sullivan dan Myers yang
merupakan pekerja KAP Arthur Andersen sebelum bergabung dengan WorldCom
Rekayasa laporan keuangan milyaran dollar AS dapat terealisasi karena dibantu oleh
pihak eksternal Arthur Andersen dan Staff akuntansi perusahaan WorldCom
Beberapa SPE digunakan untuk menghasilkan keuntungan palsu, menyembunyikan
kerugian, dan mengurangi biaya pada laporan keuangan.
CEO WorldCom menggunakan uang perusahaan untuk kepentingan pribadinya.
| Kasus Penyimpangan Akuntansi WorldCom

10

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :
Penipuan laporan keuangan yang dilakukan oleh WorldCom Inc, yaitu perusahaan
raksasa dalam bidang telekomunikasi dan salah satu penyedia layanan Internet (ISP) terbesar
di dunia ini melibatkan seorang auditor ternama yaitu Arthur Andersen LLC.
Akibat adanya pengungkapan skandal tersebut, saham WorldCom langsung ambruk
seketika yang menyebabkan sejumlah perusahaan sekuritas dan Komisi Bursa Efek
menimpakan tuduhan penipuan terhadap WorldCom.
Kehancuran WorldCom sebenarnya juga karena kerapuhan kondisi finansialnya yang
buruk. Untuk menutupi defisit kasnya, manajemen WorldCom memanipulasi laporan
keuangan, sehingga kinerjanya jadi kelihatan baik. Cara yang sebenarnya terbilang elementer
tapi ditutup-tutupi oleh auditor eksternal perusahaan itu, Arthur Andersen LLC.
Penyebab yang sangat tampak terhadap kasus WorldCom itu sendiri adalah adanya
sifat keserakahan pada Bernard J. Ebbers (CEO WorldCom) hal itu terlihat ketika meminjam
uang perusahaan untuk memborong saham WorldCom (yang diyakininya akan terus naik)
tetapi dalam kenyataanya digunakan untuk kepentingan pribadinya sendiri sehingga Bernard
J. Ebbers tidak bias mengembalikan pinjaman tersebut dan diketahui pula bahwa Scott D.
Sullivan, CFO WorldCom, dengan sengaja telah memasukkan US$ 3,85 miliar (dari total
biaya sewa jaringan yang pada 2001 saja mencapai US$ 8,12 miliar) ke pos yang tak
seharusnya. Sehingga sang CFO pun langsung dipecat. Akan tetapi, investor publik dan
kreditor telanjur kehilangan dana besar, sekaligus makin memupuskan kepercayaan publik.
Salah satu sebab utama dari kebangkrutan WorldCom adalah sikap serakah dari
eksekutif senior yang didukung oleh sistem insentif kompensasi yang keterlaluan. Insentif
yang dimaksud adalah sistem stock option yang mengizinkan eksekutif membeli saham dari
perusahan yang mereka kelola. Sebab lain dari kegagalan adalah kurangnya independensi
akuntan dan analis keuangan. Ketidak akuratan dari data-data keuangan sering kali juga tidak
tertangkap oleh tim audit. Dalam hal ini, kredibilitas akuntan menjadi pertanyaan

11

| Kasus Penyimpangan Akuntansi WorldCom

Saran :
Auditor Eksternal seharusnya bersikap independen sehingga tidak kehilangan
objektifitasnya dalam mengaudit laporan keuangan dan mengevalusi metode perusahaan
yang diauditnya.
Seharusnya Komite Audit mengawasi Dewan Direksi agar tidak terjadi lagi kecerobohan
seperti meminjamkan uang kepada CEO Bernard Ebbers yang mengakibatkan keuangan
perusahaan memburuk
Sebaiknya perusahaan WorldCom membuat standarisasi tambahan selain kode etik yang
sudah berlaku bagi Auditor maupun Akuntan perusahaan agar Staff Akuntansi maupun
Auditor dapat bekerja dengan professional dan dapat menghormati profesinya. Sehingga
dapat menjalankan tugas sesuai prosedur

12

| Kasus Penyimpangan Akuntansi WorldCom

DAFTAR PUSTAKA

http://hikariaichan.blogspot.com/2013/02/skandal-akuntansi-keuangan-dalam-tubuh.html
https://yvesrey.wordpress.com/2011/02/10/kasus-skandal-akuntansi-pada-worldcom/
http://goreplay.blogspot.com/2011/03/kasus-skandal-akuntansi-pada-worldcom.html
http://bintannurul10.blogspot.com/2014/11/kasus-worldcom_23.html

13

| Kasus Penyimpangan Akuntansi WorldCom

Anda mungkin juga menyukai