1. DEFINISI
Sistemik lupus erytematosus adalah penyakit autoimun kronis
(> 6 minggu sampai bertahun tahun) yang di tandai dengan
berbagai
antibodi
yang
membentuk
kompleks
imun
dan
(lupusneuropsikiatrik)
pnemonitis,
perdarahan
peradangan,
nyeri,
penyakit
radang
atau
kematian.
Karenanya
LES
harus
dipertimbangkan
dan pria 5:1. Prevalensi LES di Amerika Serikat adalah 15-50 per
100.000 populasi. Setiap tahun ditemukan lebih dari 100.000
penyandang LES baru di seluruh dunia. Dapat mengenai semua
ras, adapun wanita Afrika-Amerika mempunyai insidensi tiga kali
lebih
tinggi
dibandingkan
kulit
putih
serta
memiliki
Eritematosus
Sistemik
biasanya
ditemukan
pada
genetik
Factor
genetic
meningkatkan
adanya
resiko
tinggi
terjadinya
SLE
terutama
Human
jenis unsure penting pada darah dan jaringan sel lupus, dan
biasa terdapat linkage SLE pada kromosom 1.
- Faktor obat : terutama hydrallazine yang digunakan secara
luas untuk terapi pada hipertensi.1,3,4 Sindrom ini terjadi
pada 6-7% penderita hipertensi, setelah terapi selama 3
tahun dengan hydrallazine,dengan dosis 100 mg/hari (5,4%)
dan 200mg/hari (10,4%). Tetapi tidak terjadi pada pemberian
dengan dosis 50 mg/hari.
- Jenis kelamin : lebih tinggi pada wanita (11,6%) dibanding
pria (2,8%).
- Radiasi sinar ultraviolet : dapat juga sebagai faktor pencetus
pada onset SLE atau penyebab kekambuhan pada perjalanan
penyakit ini di mana dapat ditemukan antibodi terhadap
radiasi ultraviolet.
- Faktor lain yang dapat sebagai pencetus adalah infeksi
bakteri, dan stress baik fisik maupun mental.
4. KLASIFIKASI
Klasifikasi penyakit SLE ada 3 menurut (fredy, 2008) yaitu :
1. Cutaneous lupus atau seringkali disebut discoid dimana
penyakit ini hanya menyerang bagian kulit saja. Untuk
mengetahui gambaran penyakit ini yaitu: adanya ruam
yang muncul didaerah leher, kulit kepala atau bahkan ruam
pada seluruh tubuh, salah satu bagian tubuh dan atau
seluruh tubuh berwarna merah sampai gatal dan hampir
semua golongan ini akan berubah menjadi sistemik
2. Sistemik lupus yaitu penyakit lupus yang menyerang organ
tubuh seperti: persendian, otot atau saraf, darah,
pembuluh darah, paru-paru, ginjal, jantung, hati, dan mata.
Penyakit ini, adalah jenjang penyakit lupus yang sangat
berat karena jenis ini menyerang organ-organ vital
baiksatu atau beberapa organ lainnya.
(frekuensinya
dimana
20
kali
terdapat
lebih
anggota
sering
dengan
dalam
penyakit
tersebut)
b. Faktor resiko hormon, estrogen menambah resiko LES,
sedangkan endrogen mengurangi resiko ini.
c. Sinar ultra violet, mengurangi supresi imun sehingga terapi
menjadi
kurang
efektif,
sehingga
LES
kambuh
atau
dan
ditempat
prostaglandin
tersebut
sehingga
sehingga
secara
terjadi
inflamasi
sistemik
melalui
adalah
klorpromazin,
metildopa,
hidralasin,
5. PATOFISIOLOGI
Genetik, Lingkungan, virus, obat-obatan
Gangguan Imunnoregulasi
Meningkatnya antibody berlebih
Antibody menyerang organ-organ tubuh (sel/jaringan)
Menimbulkan sel T supresor yang abnormal
Penumpukan kompleks imun dan kerusakan jaringan
produksi
antibody
secara
terus
menerus
mulut
Nyeri
sendi
Bintik-bintik
pada
Arthritis
seuruh
tubuh
Intoleransi
Aktivitas
Kerusakan
Integritas Kulit Hambatan
Imobilitas
darah
HB turun
Suplai
nutrisi
menurun
Ginjal
Suplai
Protein UrinariTerjadi
Kerusakan O2
ke
zat
angotak
O2/Protein tubuh
dibutuhkanmenurun
menurun
tubuh
Perubahan
ATP
menurun
Keletihan
Otak
pertimbanganPerubahan tidak
nutrisi
dapat O2
dan
pertimbangankurang dari
kebutuhan Resiko
kematian
hati
Otak
6. MANIFESTASI KLINIS
tubuh
manusia
dengan
perjalanan
klinis
yang
klinis
lainnya
seperti
fotosensitivitas
dan
obat
seperti
oleh
prednison.
aktivitas
penyakit
Apabila
kelelahan
LES,
diperlukan
beberapa
Penurunan
menurunnya
bulan
berat
nafsu
badan
sebelum
ini
makan
diagnosis
dapat
atau
ditegakkan.
disebabkan
diakibatkan
oleh
gejala
gastrointestinal.
Demam sebagai salah satu gejala konstitusional LES sulit
dibedakan dari sebab lain seperti infeksi karena suhu tubuh
lebih dari 40C tanpa adanya bukti infeksi lain seperti
memanjang,
Endokarditis
kardiomegali
Libman-Sachs,
sampai
seringkali
gagal
tidak
jantung.
terdiagnosis
melihat
proteinuria
dan
silinderuria,
ureum
dan
Analisis
memberikan
menyingkirkan
cairan
gambaran
serebrospinal
yang
kemungkinan
spesifik,
infeksi.
seringkali
tidak
kecuali
untuk
Elektroensefalografi
pada
komplikasi
penderita
dengan
ginjal.
Observasi
eksaserbasi,
serial
penurunan
pada
kadar
Tissue
Disease
(MCTD)
dan
sindrom
imunofluoresensi.
ANA
digunakan
sebagai
penegakkan
diagnosis
maupun
evaluasi
masalah
otoimunitas.
Pada
masalah
yang
sel-B,
mekanisme
bypass
idiotipik,
aktivasi
autoantibodi
itu
sendiri
tidak
segera
dipandang sebagai
petanda
(markers)
DNA
(Anti
ds-DNA)
dapat
yang
tinggi
dijumpai
pada
73%
SLE
dan
ds-DNA
radioimmunoassay,
dilakukan
ELISA
dengan
dan
metode
C.luciliae
immunofluoresens.
9.
PENATALAKSANAAN
Tujuan dari pengobatan SLE adalah untuk mengurangi
gejala
penyakit,
mencegah
terjadinya
inflamasi
dan
menghindari
penyebaran
penyakit,
serta
menghindari
merokok
karena
hidrasin
dalam
IL-10,
dan
menurunkan
kadar
antibodi
anti-DNA
COX
inhibitor
dan
selektif
COX-2
terdapat
rangsangan
dari
mediator
inflamasi
termasuk
interleukin,
interferon,
serta
tumor
untuk
melindungi
lambung
serta
ven
200TID-QID > 80
300
Ibuprofe
BID-QID 98
n
12003200 TID-QID 90
Indomet
asin 50-200 TID-QID 100
1,8-2
99
45-79
4.5
> 99
60
2,1
90
80
5-6
> 99
91
Ketoprof 150QID
NS
en
300
BID-QID > 80
Ketolorac 20-40
BID
95
Meklofen 200amat
400 QID
95
1,3
99
70
22,5
> 99
80
12-17
> 99
95
42-50
> 99
65
Nabumet 500QID
on
2000
BID
Naproxe 500n
1100 QID
NS
50
98,5
NS
90
7,8
> 93
50
NS
2-7
NS
~ 100
11
97
27
Oxaprosi 600BID-QID NS
n
1800
Piroksika 10-20
m
200Sulindac
400
Tolmetin 6002000
Celecoxi
b
200400
Keterangan : NS = Not Studied
b.) Antimalaria
Antimalaria efektif digunakan untuk manifestasi ringan
atau sedang (demam, atralgia, lemas atau serositis) yang
tidak
menyebabkan
kerusakan organ-organ
penting.
membran
lisosom
sehingga
menghambat
tumor
necrosing
factor
(TNF-
).Pemberian
baik
maka
dosis
diturunkanmenjadi50% selama
ocular
toksisitas
(keratopati
dan
retinopati),
klorokuin
tetapi
kardiomiopati
jarang
terjadi.
lupus eritematosus
mempunyai
mekanisme
kerja
sebagai
menghambat
melekatnya
sel
pada
endotelial
pembentukan
DNA
yang
menyebabkan
Menekan
sel
limfosit
dan
menyebabkan
monitoring
secara
rutin
terhadap
WBC,
produktif
dan
SLE
ditujukan
ovarian
apabila
pada
wanita
pasien
yang
mengalami
intoleran
folat
yang
dapat
mengikat
tergantung
didistribusikan
dosis
secara
tetapi
luas
rata-rata
30%.
ke dalam jaringan
Obat
ini
melalui
Lebih
dari
90%
dari
dosis
kulit,
oral
dan
saluran
diekskresikan
purpura
hari
(McEvoy,
2002).Efek
samping
intravena
DHEA
yang
rendah.
Pemberian
hormon
ini
andHorsfall,
1998).Secara
in
vitro,
DHEA
serta
meningkatkan
sekresi
IL-2
yang
dapat
antibiotik
kotrimoksazol,
golongan
dan
Sedangkan
golongan
digunakan
karena
kuinolon,
ampisilin,
kloramfenikol
(Katzung,
penisilin
sefalosporin
dan
menyebabkan
rash
yang
2002).
tidak
sensitif
sehinggadapat
memperparahrash
SLE
(Isenberg
and
pemberian
amfoterisin
B,
flukonazol,
dan
limfosit T dan B,
nyeri
abdomen)
dan
supresi
myeloid
(terutama
KOMPLIKASI
paha
akibat
PENCEGAHAN
Untuk mencegah
kambuhnya
SLE,
penderita
Lupus
dapat
cenderung
mudah
setelah infeksi.
Menghindari paparan sinar matahari, khususnya pukul
09.00-15.00 karena pasien SLE cenderung sensitif terhadap
sinar ultraviolet. Kulit yang terkena sinar matahari dapat
menimbulkan
kelainan
kulit
seperti
timbulnya
bercak
yang
mengandung
dapat
hormon
DAFTAR PUSTAKA
Davey, Patrick. 2006. At a GlanceMrdicine. Surabaya: Jakarta.
David, R, David W, dan John B. 2007. Lecture Notes Kedokteran Klinis.
Jakarta : Erlangga.
Fredy M. Et al, Jurnal Ekologi Kesehatan, Resiko Penyakit Lupus, 2008,
747-757.
Healthwise.
2014.
Lupus
(Systemic
Lupus
Erythematosus).
http://www.emedicinehealth.com/lupus_systemic_lupus_erythemat
osus-health/page8_em.htm. Diakses tanggal 26 Oktober 2014,
pukul 15.30 wib.
Jurnal Kedokteran dan Faramsi Vol. 19. Denpasar : SMF Kulit dan
Kelamin RSUD Wangaya. 2006. 26-0.
Kowalak,
P.,
Welsh,
William.,
Mayer,
Brenna.
2013.
Buku
Ajar
LUPUS
ANTARA
AKTIVITAS
PENYAKIT
KESEHATAN
PADA
ERITEMATOSUS
SISTEMIK
DENGAN
PASIEN
)
DI
LES
RSUP
Dr.
Lengkap
bagi
Daniel.
Panduan
Kesehatan
SISTEMIK)
Di
Pada
Pasien
RSUP
LES
dr.
(LUPUS
ERITEMATOSUS
Kariadi,
http://core.kmi.open.ac.uk/download/pdf/11736102.pdf.
tanggal 25 Oktober 2014 pukul 20.05 WIB.
Semarang.
diakses