Anda di halaman 1dari 35

BAB III

TINJAUAN KASUS
3.1. Pengkajian Lengkap
1.

Biodata / Data Biograf


Identitas Klien:
Nama

: An. E

Umur

: 1 tahun

Suku/bangsa

: Jawa

Status Perkawinan

:-

Agama

: Islam

Pendidikan

:-

Pekerjaan

:-

Alamat

: jl.Cimanuk

Tanggal masuk RS

: 25 Mei 2012

Tanggal Pengkajian

: 26 Mei 2012

Catatan kedatangan

No Register : 08.110.900

: Kursi roda ( ), Ambulan ( ), Brankar ( )

Keluarga Terdekat yang dapat dihubungi:


Nama/Umur

: Ny.N / 29

Pendidikan

: S1

Pekerjaan

: PNS

Alamat

: jl.Cimanuk

Sumber Informasi

: Pasien dan keluarga

2.
a.

No telepon : (0736)23145

Riwayat Kesehatan/keperawatan

Keluhan utama/alasan masuk RS


An E (59 th) datang ke RS dr. M. Yunus Bengkulu pada tanggal 25 Mei.2012,
jam 10.20 wib dengan keluhan batuk berdahak dan sesak napas.

b.

Riwayat Kesehatan Sekarang (RKS) :

o Faktor pencetus: Orang tua anak mengatakan sesak napas didahului oleh
batuk pilek seminggu sebelum masuk RS.
o Muncul keluhan ( ekaserbasi) : Orang tua anak mengatakan sesak napas
sejak 6 hari sebelum masuk RS.
o Sifat keluhan : Orang tua anak mengatakan sesak napas timbul perlahanlahan, sesak napas terus menerus dan bertambah dengan aktivitas.
o Berat ringannya keluhan : Orang tua anak mengatakan sesak napas
cenderung bertambah sejak 2 hari sebelum masuk RS.
o Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi : Orang tua anak mengatakan
upaya untuk mengatasi sesak adalah dengan istirahat dan minum obat
batuk ( OBH ).
o Keluhan lain saat pengkajian : Orang tuan anak juga mengatakan batuk
dengan dahak yang kental dan sulit untuk dikeluarkan, sehingga terasa
lengket di tenggorokkan. Orang tua anak mengatakan kesulitan bernapas.
Orang tua anak mengutarakan kondisi badan anak nya terasa lemah dan
ujung - ujung jarinya terasa dingin.
c.

Riwayat Kesehatan Dahulu (RKD) :

o Orang tua anak mengatakan tidak ada riwayat alergi terhadap makanan,
debu, dan lain-lain.
d.

Riwayat kesehatan keluarga (RKK) :


Orang tua anak mengatakan tidak ada anggota keluarga yang
mempunyai penyakit sesak napas seperti yang dialaminya dan tidak ada
anggota keluarga yang menderita penyakit keturunan dan penyakit
menular lainnya seperti penyakit jantung, hipertensi, asma,TB dan lainlain.

3.

Pola Fungsi kesehatan


1.

Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan

Persepsi terhadap penyakit:


Orang tua pasien tidak mengetahui penyakit yang dideritanya.
Penggunaan :

Alergi (obat-obatan, makanan, plester, dll): pasien tidak ada alergi.


2.

Pola nutrisi dan metabolisme

Diet/suplemen khusus: tidak ada

Intruksi diet sebelumnya: -

Nafsu makan (nomal, meningkat, menurun): menurun

Penurunan sensasi kecap, mual-muntah, stomatitis : pasien mual-mual

Fluktuasi BB 6 bulan terakhir (naik/turu) :


BB pasien menurun sebanyak 4 kg (65 kg menjadi 61).

Kesulitan menelan (disfagia): tidak ada

Gigi (lengkap/tidak, gigi palsu): lengkap

Riwayat masalah kulit/penyembuhan (ruam,kering,keringat berlebihan,


penyembuhan abnormal: tidak ada

Jumlah minimum/24 jam dan jenis (kehausan yang sangat): tidak ada

Frekuensi makan: Normal (3X sehari)

Jenis makanan : KH, protein, lemak

Pantangan/alergi : tidak ada


3.

Pola Eliminasi

Buang air besar (BAB) :


-

Frekuensi

: 1x 2 hari

Waktu

: Pagi

Warna

: Kuning

Kesulitan (diare, konstipasi, inkontinensia) : Tidak ada

Konsistensi : Lembek

Buang air kecil (BAK) :


-

Frekuensi

: 2X sehari

Warna : pagi dan sore hari

Kesulitan (disuria, nokturia, hematuria, retensi inkontinensia):


Tidak ada

Alat bantu (kateter intermitten, indwelling, kateter eksternal): tidak ada

Lain-lain

4.

Pola aktivitas dan latihan

Kemampuan perawatan dari:


0 Mandiri

3 Dibantu orang lain dan peralatan

1 Dengan alat bantu

4 ketergantungan/tidak mampu

2 Dibantu orang lain


Kegiatan/aktivit

as
Makan/minum

Mandi

Berpakaian/berdan

dan
Toileting

Mobilisasi

di

tempat tidur
Berpindah

Berjalan

Menaiki tangga

Berbelanja

Memasak

Pemeliharaan

rumah

Alat bantu (kruk,pispot, tongkat, kursi roda): Pispot

555
-

Kekuatan otot : 555

555

555

Kemampuan ROM : Tidak ada keterbatasan rentang gerak

Keluhan saat beraktivitas :


Nyeri dada dirasakan ketika pasien melakukan aktivitas seperti : berjalan,
berlari dan melakukan pekerjaan berat.

Lain-lain : 5.

Pola istirahat dan tidur

Lama tidur : 7 jam/malam

Waktu

Kebiasaan menjelang tidur : -

Masalah tidur (insomnia, terbangun dini, mimpi buruk): Insomnia

Lain-lain (merasa segar/tidak setelah bangun) : merasa segar

6.

Tidur siang: 2

Tidur sore: -

: 21.00 WIB

Pola Kognitif Dan Persepsi

Status mental (sadar/tidak, orientasi baik/tidak) : orientasi baik

Bicara : Normal (), tak jelas (

Kemampuan berkomunikasi : Ya ( ), tidak (

Kemampuan memahami : Ya ( ), tidak (

Pendengaran : DBN (
dengar (

), gagap (

), tuli (

), aphasia ekspresif (

), kanan/kiri, tinnitus (

), alat bantu

Penglihatan (DBN, buta, katarak, kacamata, lensa kontak, dll) : DBN

Vertigo : Ada

Ketidak nyamanan/nyeri (akut/kronik) : Pasien mengalami nyeri akut pada


daerah dada

Penatalaksanaan nyeri : Pasien beristirahat untuk mengurangi nyeri

Lain-lain : 7.

Persepsei Diri Dan Konsep Diri

Perasaan klien tentang masalah kesehatan ini : Pasien merasa tidak


nyaman

Lain-lain : 8.

Pola Peran Hubungan

Pekerjaan : -

Sistem pendukung : pasangan (

), tetangga/teman (

), keluarga serumah (), keluarga tinggal berjauhan (

), tidak ada (

Masalah keluarga berkenaan dengan perawatan di RS : Tidak ada

Kegiatan sosial :
Sejak menderita penyakit pneumonia

pasien jarang bergaulo dengan

teman sebaya nya.


-

Lain-lain :
9.

Masalah seksual b.d penyakit : 10.

Pola Seksual Dan Reproduksi


Pola koping dan toleransi stress

Perhatian utama tentang perawatan di RS atau penyakit (financial,


perawatan diri) : Pasien tidak mengalami kesulitan mengeanai biaya
perawatan rumah sakit.

Kehilangan/perubahan besar dimasa lalu : tidak ada

Hal yang dilakukan saat ada masalah (sumber koping) : pasien bersifat
terbuka terhadap masalahnya

Penggunaan obat untuk menghilangkan stress : tidak ada

keadaan emosi dalam sehari-hari (santai/tegang) : tegang

lain-lain : 11.

Keyakinan agama dalam kehidupan

Agama : Pasien beragama Islam

Pengaruh agama dalam kehidupan : Pasien beranggapan bahwa penyakit


yang dideitanya adalah cobaan.
4. Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : Klien tampak lemah, klien tampak kesulitan bernapas dan
klien tampak gelisah.
-

BB : 10 kg (turun 2 kg dari 60 kg menjadi 58 kg )

TB : 70 cm

TTV :
-

TD : 130 / 90 mmHg

ND : 120 x / i

RR : 32 x / i

: 39 C

Sistem integumen (kulit) : turgor kulit buruk (tidak elastis) dan pucat
Kepala : Simestris dan rambut warna hitam, tidak ada ketmbe, bersih.
Mata : DBN, konjuntiva tidak anemis,ukuran pupil normal.
Telinga : DBN
Kuku : Kuku pucat dan sedikit sinosis
Hidung : Pernapasan cuping hidung
Mulut : Mukosa bibir kering dan pucat
Thorak /paru
-

Inspek : RR : 32x/i, penggunaan otot bantu pernapasan (+), takipnea


(+),dispnea (+),pernapasan dangkal, dan rektrasi dinding dada tidak ada.

Palpasi : fremitus menurun pada kedua paru

Perkusi : redup

Auskultrasi : bunyi napas bronkial, krekels (+),stridor (+).

Vaskular periper : akral dingin, capilarry repille kembali dalam 5 detik


5.
a.

Pemeriksaan Penunjang

Hasil foto rontgen : menunjukkan infiltrasien lobaris (sebagianlobus


pada kedua paru).

b.

AGD :menunjukkan alkalosis respiratorik (pH naik,PCO2 turun,HCO3


normal)

c.

Pemeriksaan sputum: ditemukan kuman Stapilococcus aureus dan


Diplococcus pneumonia

d.

Pemeriksaan darah rutin didapatkan :

Leokosit = 16.000/mm3

Hb = 10,5 gr/dl

Trombosit =265.000/mm3

Hematokrit = 44%

Albumin = 3,01 gr/dl

Protein total = 5,86 gr/dl

3. Analisa Data :
Nama klien

: An. E (59 th)

Ruang rawat

: Anggrek, RSUD M. Yunus Bengkulu

Diagnosa medik

: Pneumonia

Data

o
1.

DS:

Etiologi
Inflamasi

Klien
batuk

mengatakan
berdahak

dan

Klien
batuk

mengatakan
dengan

dahak

yang kental dan sulit


untuk dikeluarkan

- Klien

mengatakan

dahaknya

terasa

lengket di tengorokkan

- Klien

Mengatakan

Kesulitan bernapas
DO:

Klien tampak kesulitan


bernapas

- TTV:
o TD: 130/90 mmHg
o N : 12X/i
o RR : 32x /i
Pernafasan

Cuping

Hidung
Takipnea (+)
Dispnea (+)
Pernafasan dangkal
Penggunaan otot bantu

trakeo

bronkial dan farenkim


paru,

pembentukkan

edema

sesak napas

Masalah

peningkatan
sputum.

dan
produksi

Bersihan Jalan
nafas tidak efektif

pernafasan (+)
Perfusi paru redup
Premetus

menurun

pada kedua paru


Bunyi nafas bronkial,
kreleks (+), stridor (+)
Hasil

Rontgen

menunjukkan

infiltrasi

lobaris
Pemeriksaan seputum :
ditemukan

kuman

stapilococcus

aureus

dan

diplococcus

pneumonia
DS:

2.

Inflamasi parenkim

- Klien mengatakan nyeri paru, reaksi seluler


terhadap sirkulasi

dada

- Klien mengatakan sakit toksin dan batuk


menetap.

kepala

- Klien mengatakan sendi


nyeri
DO:

- Klien tampak gelisah


-

Klien tampak meringis


kesakitan akibat nyeri

Klien

tampak

memegang

di

dada

melindungi

dan

daerah

daerah yang sakit

- TTV:
o TD : 130/90 mmhgs
o N

: 120x/i

o RR : 32x /i

Nyeri

Akral dingin
Kuku pucat dan sedikit
sianosis
Mukosa

bibir

kering

dan pucat
Kapilary reffill kembali
dalam 5 detik
Takipnea (+)

3.

DS:

Anoreksia,

Klien

mengatakan

Klien

mengatakan

dahaknya

terasa

lengket ditenggorokkan

- Klien mengatakan tidak


nafsu makan dan hanya
mampu

menghabiskan

porsi

setiap

kali

makan (pagi,siang dan


malam)

- Klien mengatakan mual


- Klien mengatakan berat
badan turun 4 Kg dari
65 Kg menjadi 64 Kg

Klien

mengatakan

lemah
DO:

Klien
mengeluarkan

toksin bakteri, bau dan


rasa sputum

batuk berdahak

tampak
sputum

saat batuk

- Klien tampak lemah

akibat

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan

Klien

tampak

mampu

hanya

mengabiskan

makanan porsi setiap


kali makan

Kulit

klien

tampak

kering

- Turgor kulit buruk


-

Mukosa

bibir

klien

kering

- Hb : 10 gr / dl
- Protein total : 5,86 gr /
dl

- Albumin 3,00 gr / dl
- BB : 61 kg
- TTV:
o TD : 130/90 mmhgs
o N

: 120 x/i

o RR : 32x /i
Akral dingin
Kuku pucat dan sedikit
sianosis
Mukosa

bibir

kering

dan pucat
Kapilary reffill kembali
dalam 5 detik
Takipnea (+)

4. Diagnosa Keperawatan Yang Muncul

1.

Bersihan jalan nafas tak efektif berhubungan dengan inflamasi trachea bronchial,
peningkatan produksi sputum

2.

Nyeri berhubungan dengan inflamasi parenkim paru, reaksi seluler terhadap


sirkulasi toksin dan batuk menetap.

3.

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia,


akibat toksin bakteri, bau dan rasa sputum

5. Asuhan Keperwatan (Nurse Care Planing / NCP)


N Diagnosa

Tujuan

Kriteria

Interv

Hasil

ensi

o Keperawat
an
1 Bersihan

Setelah

. jalan

nafas

dilakukan

tak

efektif

intervensi

berhubunga

keperawat

an selama

dengan

trachea

jam,

bronchial,

diharapka

peningkata

nafas

sputum

24

jalan

Mandir
i:

efektif

inflamasi

produksi

Batuk

1.
Nafas

1. Takipnue pernafasan dangkal dan


2. gerakan dada tak simetris sering terjadi karen
Kaji

frekue

normal
Bunyi

nsi/ke

2.

dalam

bersih

an

TTV

perna
:

pasan
dan

DBN :

kembali o TD : 120efektif
130/80-90

o N : 60-100

napas bronkial (normal pada bronkus) dapat jug

Krekel, ronki, dan mengi terdengar pada ins

respon terhadap pengumpulan cairan, sekre


napas/obstruksi.

tidak mampu melakukan karena batuk tak e


kesadaran.

4. Cairan (khususnya yang hangat) memobilisasi d

x/i

5. Cairan (khususnya yang hangat) memobilisasi d

o RR : 16-24
x/i

Penurunan aliran udara terjadi pada area kon

3. Merangsang batuk atau pembersihan nafas sec

geraka
dada.

mmhg

yang sering terjadi karena ketidaknyamanan

3. gerakan dinding dada dan/ atau cairan paru.

nafas
Sianosis

Rasional

2.
Auskul
tasi
area 6.

Alat untuk menurunkan spasme bronkus deng

paru,

diberikan untuk memperbaiki batuk dengan m

catat

tetapi harus digunakan secara hati-hati, kare

area

batuk/menekan pernafasan.

penur7. Cairan diperlukan untuk mengganti kehilangan d


unan/t
ak ada
8.
aliran
udara9.
dan
bunyi
napas
advent
isius,
mis,
krekel
s,
mengi
stridor.

3.
Bantu
pasien
latih
napas
sering
Tunjuk
an/ban
tu
pasien
memp
elajari

Mengevaluasikan kemajuan dan efek proses


pemilihan terapi yang diperlukan.
Kadang-kadang

diperlukan

untuk

membu

Mengeluarkan sekresi purulen, mencegah atelek

melak
ukan
batuk,
mis.,
menek
an
dada
dan
batuk
efektif
semen
tara
posisi
duduk
tinggi.

4.
Penghi
sapan
sesuai
indika
si.

5.
Berika
n
cairan
paling
sedikit
2500
ml/har
i
(Kecua
li

kontra
indika
si).
Tawark
an air
hanga
t,
daripa
da air
dingin.
Kolab
orasi
:

6.
Berika
n obat
sesuai
indika
si:
mukoli
tik,
ekspe
ktoran
,
bronko
dolato
r,
analge
sik.

7.
Berika
n
cairan
tamba
han
misaln
ya

Intrav
ena,ok
sigen
humidi
fikasi,
dan
ruang
humidi
fikasi.

8.

Awasi
sinar X
dada,
GDA,
nadi
oksim
etri.

9.
Bantu
bronko
stropi /
torese
ntesis
bila
diindik

asikan
Nyeri

. berhubunga

berhubun

dan

n dengan

gan

takipnea 1.

inflamasi

dengan

tidak ada

parenkim

inflamasi o

paru, reaksi

parenkim

seluler

paru,

terhadap

reaksi

sirkulasi

seluler

hangat

misaln

toksin dan

terhadap

sianosis

ya

batuk

sirkulasi o
Kapilari
toksin dan refile
batuk
kembali

tajam,

menetap.

dalam 2-3

selidiki

detik

perub

menetap.

Dispenea

.
Mandi

2 Nyeri

Kesulitan

1.

Tentuk
an

2. perubahan frekuensi jantung atau TD menunjuk

karakt

tidak ada

eristik3.

Akral

Gelisah
tidak ada

nyeri,

4.
:

konsta
n,

ahan

5.

lokasi

tidak ada

nyeri

o Pucat dan dan


tidak ada

ditusu
k.

o TTV : DBN :
2.
TD : 120130/80-90
mmhg
N : 60100 x/i
RR : 1624 x/i

Pantau
tanda
vital.

tindakan

non

analgesik

diberikan

denga

Pernapasan mulut dan terapi oksigen dapat m


membran mukosa, potensial ketidak nyamanan

Alat untuk menontorl ketidak nymanan da


keefektifan upaya batuk.

6. Obat ini digunakan untuk menekan batuk non

karakt

kesadaran

nyeri, khususnya bila alasan lain untuk perubaha

menghilangkan ketidak nyamanan dan memperb

o Penurunan er

sianosis

Nyeri dada biasanya ada dalam beberapa d

dapat timbul komplikasi pneumonia seperti perik

bernafas

ri :

menurunkan mukosa berlebihan, meningkatka


umun.

o Hb : 14-18
3.
gr/dl

AGD

Berika
:

tindak

DBN :
Ph : 7,35-

an
nyama

7,45
PCO2

35-45

misaln

mmhg

ya,

HCO3

pijatan

22-28

pungg

mEq/L

ung,
perub
ahan
posisi,
musik
tenan
g,
relaks
asi
atau
latihan
napas.

4.
Tawark
an
pembe
rsihan
mulut
denga
n
sering.

5.
Anjurk
an dan
bantu
pasien
dalam
teknik
menek
an
dada
selam
a
episod
e
batuk.
Kolab
orasi
:

6.
Berika
n
analge
sik
dan
atitusi
p
sesuai
indika
si.

3 Perubahan

Setelah

Mual dan Mandir

. nutrisi

dilakuakn

muntah

kurang dari

intervensi

tidak ada 1.

kebutuhan

keperawat

BB stabil /

tubuh

an selama

tidak

kasi 2.

berhubunga

3 x 24 jan,

turun atau

faktor

n dengan

diharapka

tidak naik.

anoreksia,

akibat

kebutuhan

bibir

yang 3. Menurunkan efek mual yang berhubungan deng


menim
4. Bunyi usus mungkin menurun / tak ada bil
bulkan Distensi abdomen terjadi sebagai akibat mene

toksin

nutrisi

lembab.

mual

bakteri dan

dapat

rasa

terpenuhi.

sputum .

i:

Mukosa

Turgor

1.

Pilihan intervensi terganggung pada penyeba

setelah muntah, setelah tindakan aerosol dan dr


Identifi

atau

Menghilangkan tanda bahaya, rasa bau, dari


menurunkan mual.

pengaruh toksin, bakteri pada saluran GI.

5.

kulit

munta

elastis.

Tindakan ini dapat meningkatka masukkan me


lambat untuk kembali.

misaln
Peningkat

ya:

an

sputu

nafsu

6. Adanya kondisi kronis ( PPOM atau alkoholisme

makan.
Nilai Lab :

banya
k,

DBN :
* Hb : 14-18

pengo
batan

gr/dl
* Albumin :

aeroso

3,5-5,5

l,

gr/dl

dispen
ea

*Protein
total : 6,0-

berat,

8,0 gr/dl

nyeri.

2.
Berika
n
wadah
tertutu
p
untuk

dapat

menimbulkan

malnutrisi,

lambatnya respon terhadap terapi.

rendahnya

sputu
m dan
buang
seseri
ng
mungk
in.
Berika
n atau
bantu.

3.
Jadwal
kan
pengo
batan
perna
pasan
sedikit
nya

jam
sebelu
m
makan
.

4.
Auskul
tasi
bunyi
usus.
Obser
vasi
atau
palpas

i
disten
si
abdom
en.

5.
Berika
n
makan
denga
n pori
kecil
dan
sring
terma
suk
denga
n
makan
kering
(

roti

pangg
ang

dan
makan
an
yang
menar
ik
untuk

pasien
.

6.
Evalua
si
status
nutrisi
umum
,
ukuran
berat
badan
dasar.

CATATAN PERKEMBANGAN
Nama klien

: An. E (59 th)

Ruang rawat

: Anggrek, RSUD M. Yunus Bengkulu

Diagnosa medik

: Pneumonia

Hari/t

Diagnosa

Implementasi

gl
Keperawatan
Rabu , 1. Bersihan jalan

Jam : 09.00 Wib

Jam : 13.30 W

26 Mei

nafas tak efektif 1.

2012

berhubungan

gerakan dada.

dengan inflamasi

Dengan Hasil : RR = 32x/i, pernapasan cepat dan

trachea bronchial,

dangkal, fremitus menurun pada kedua paru.

peningkatan

S:

Mengkaji frekuensi/kedalaman pernapasan dan

mengeluarka

- Klien menga

2. Mengukur TTV

produksi sputum.

Klien meng

berkurang

Dengan hasil :

o TD : 130/90 mmhg
o N

O:

: 120 x/i

dahaknya

o RR : 32x /i
3.

Klien

Mengauskultasi

area

paru,

mencatat

area- Krekels dan s

penurunan/tak ada aliran udara dan bunyi napas- Dispnea berk


adventisius, mis, krekels, mengi stridor.

- TTV:

Dengan hasil : bunyi nafas bronkial, krekels, mengi,


o TD : 125/80 m
dan srtidor ada.

4.

o N : 100x/i

Membantu pasien latihan napas dan mengajarkan


o RR : 27x /i
melakukan batuk efektif, Dengan Hasil : Klien dapat Klien masih m
melakukan batuk efektif dan mengeluarkan dahak.

5. Melakukan Penghisapan sekret sesuai indikasi.

A : Masalah ter

Dengan Hasil : sekret bisa keluar

6.

dapat menge

Memberikan cairan paling sedikit 2500 ml/hari

efektif dan se

(Kecuali kontra indikasi) dan menaawarkan air


hangat
Dengan Hasil : Pasien mau minum air hangat

7.

Memberikan

obat

sesuai

indikasi:

mukolitik,

P : Intervensi

Kaji frekuens

Pantau terus

ekspektoran, bronkodolator, analgesik.

Auskultasi ar

8. Memberikan oksigen sesuai indikasi

Ingatkan k

9. Mengawasi sinar X dada, GDA,


Dengan

Hasil:

Rontgen

latihan nafas

menunjukkan

infiltrasi

meyebar, dan GDA tidak normal.

Lanjutkan p
indikasi

10. Membantu bronkostropi sesuai indikasi

Lanjutkan

Dengan Hasil : Perlengketan mukosa teratasi

sesuai indikas
Awasi GDA

(Tanda tanga

2. Nyeri

Jam : 09.00 WIB

berhubungan

Jam : 13.30 W

Mententukan karakteristik nyeri, misalnya : tajam,

S:

dengan inflamasi

konstan, selidiki perubahan karakter / lokasi nyeri

Klien menga

parenkim paru,

dan ditusuk.

Klien menga

reaksi seluler

Dengan Hasil : Nyeri Konstan dan lokasi di bagian

lemah

terhadap sirkulasi

dada.

O:

toksin dan batuk 2.


menetap.

Memantau tanda vital

- Klien tampak

Dengan hasil :

- Gelisah berku

o TD : 130/90 mmhg

- Dispneu berk

o N

- TTV:

: 120 x/i

o RR : 32x /i
3.

o TD : 125/80 m

Memberikan tindakan nyaman misalnya, pijatan


o N
punggung,

perubahan

posisi,

musik

tenang,
o RR : 27x /i

relaksasi atau latihan napas.


Dengan Hasil: Pasien sudah merasa agak
nyaman

4.

Menawarkan pembersihan mulut dengan sering.


Dengan Hasil: Pasien menerima tawaran

5.

Menganjurkan dan bantu pasien dalam teknik


menekan dada selama episode batuk.

: 100 x/i

Mukosa bib
pucat
Dispnea (+)
Perfusi paru

Premetus m
paru

Dengan Hasil: Pasien mematuhi anjuran

o Akral hangat s

6. Memberikan analgesik dan antitusip sesuai


o Kapilari refile
indikasi.

detik

o Klien masih pu

A : Masalah ter
mengatakan
merasa agak
P : Intervensi

Kaji terus kar

Pantau terus

Ingatkan k
latihan nafas

Lanjutkan p
indikasi

(Tanda tanga
S:

3 . Perubahan nutrisi
kurang dari

1. Mengidentifikasikan faktor yang menimbulkan mual - Klien mengat

kebutuhan tubuh

atau

berhubungan

pengobatan aerosol, .dispenea berat, nyeri.

dengan anoreksia,

Dengan Hasil : Klien mual dan muntah disebabkan -

akibat toksin

sputum banyak.

bakteri dan rasa


sputum

muntah

misalnya:

sputum

banyak, - Klien mengat

2. Memberikan wadah tertutup untuk sputum dan


buang sesering mungkin.

lengket diten
Klien

men

makan

da

menghabiska

makan (pagi,

Dengan Hasil : Klien membuang dahaknya di - Klien mengat


wadah

3. Menjadwalkan pengobatan pernapasan sedikitnya 1 - Klien mengat


jam sebelum makan.
O:
Dengan Hasil:
Klien
tam
4. Mengauskultasikan bunyi usus. Observasi atau
sputum saat
palpasi distensi abdomen.
- Klien tampak

Dengan Hasil: Terdapat bising usus

Klien

tam

5. Memberikan makan dengan pori kecil dan sering

mengabiskan

termasuk dengan makan kering ( roti panggang )

setiap kali ma

dan makanan yang menarik untuk pasien.

- Kulit klien tam

Dengan Hasil: Klien mau makan dalam porsi kecil - Turgor kulit b

6.

Mengevaluasikan status nutrisi umum, ukuran- Hb : 10 gr / d


berat badan dasar.
- Protein total
Dengan Hasil:BB : 61 Kg

- Albumin 3,00
- BB : 61 kg
- TTV:

o TD : 125/80 m
o N

: 100 x/i

o RR : 27x /i

Akral hangat

Kuku pucat d

Mukosa bibir

A : Masalah b
P

Inte

dilanjutkan

- Indentifikasi

- Menjadwalk
-

Memberika

porsi kecil tap

- Evaluasi ter

Kamis , 1. Bersihan jalan


27 Mei

nafas tak efektif 1.

2012

berhubungan

gerakan dada.

dengan inflamasi

Dengan Hasil : RR = 25x/i,

trachea bronchial,2.
peningkatan

(Tanda Tanga
Jam :13.30 W

Jam : 09.00 Wib

S:

Mengkaji frekuensi/kedalaman pernapasan dan

Mengukur TTV
Dengan hasil :

produksi sputum. o TD : 120/80mmhg

Klien meng

mengeluarka

Klien
sesak

meng

o N

: 80 x/i

O:

o RR : 26x /i
3.

Mengauskultasi

area

paru,

mencatat

area

Klien

dahaknya

penurunan/tak ada aliran udara dan bunyi napas- Krekels dan s

- Dispnea tidak

adventisius, mis, krekels, mengi stridor.

Dengan hasil : bunyi nafas bronkial, krekels, mengi,- TTV:


dan srtidor tidak ada.

4.

o TD : 120/80 m

Membantu pasien latihan napas dan mengajarkan


o N : 80x/i
melakukan batuk efektif, Dengan Hasil : Klien
o RR : 25x /i
melaksanakan latihan nafas sesuai yang dianjurkan
dan

dapat

melakukan

batuk

efektif

mengeluarkan dahak.

5.

Melakukan Penghisapan sekret sesuai indikasi.

dan

A : Masalah ter

Dengan Hasil : sekret bisa keluar

6.

efektif, dispnu

Memberikan cairan paling sedikit 2500 ml/hari


(Kecuali kontra indikasi) dan menaawarkan air
hangat
Dengan Hasil : intake cairan 2000 ml dan pasien
mau minum air hangat.

7.

Memberikan

obat

sesuai

indikasi:

mukolitik,

ekspektoran, bronkodolator, analgesik.

8.

dapat menge

Hasil:

Rontgen

menunjukkan

Pantau terus

Auskultasi ar

Ingatkan k
latihan nafas

Lanjutkan p

Mengawasi sinar X dada, GDA,


Dengan

P : Intervensi

infiltrasi

meyebar, dan GDA tidak normal.

indikasi
Awasi GDA

(Tanda tanga

Jam : 09.00 WIB

2. Nyeri
berhubungan

1.

Mententukan karakteristik nyeri, misalnya : tajam,

Jam : 13.30 W
S:

dengan inflamasi

konstan, selidiki perubahan karakter / lokasi nyeri

Klien menga

parenkim paru,

dan ditusuk.

Klien menga

reaksi seluler

Dengan Hasil: nyeri tidak ada lagi

terhadap sirkulasi2.

Memantau tanda vital.

toksin dan batuk


menetap.

O:

Dengan Hasil:TTV :

- Klien merasa

o TD : 120/80 mmHg
o N

- TTV:

: 80 x/i

o TD : 120/80 m

o RR : 25x /i
3.

merasa segar

o N

: 80 x/i

Menawarkan pembersihan mulut dengan sering. o RR : 25x /i


Dengan Hasil: pasien mematuhi hal yang
dianjurkan

4.

pucat

Menganjurkan dan bantu pasien dalam teknik


menekan dada selama episode batuk.

Akral hangat

Kolaborasi :
Memberikan

indikasi.

analgesik

dan

atitusip

Dispnea (-)
Perfusi paru

Dengan Hasil : Klien mengikuti anjuran


5.

Mukosa bib

sesuai

Kapilari refi
detik

Klien masih p

A : Masalah tera
mengatakan
merasa

nya

segar,
P : Intervensi

Pantau terus

Ingatkan k
latihan nafas

Lanjutkan p
indikasi

(Tanda tanga

3. Resiko tinggi

1. Mengidentifikasikan faktor yang menimbulkan mual S :

terhadap nutrisi

atau

kurang dari

pengobatan aerosol, .dispenea berat, nyeri.

kebutuhan tubuh

muntah

misalnya:

banyak, -

sputum

Klien

men

sputum kelua

Dengan Hasil : Klien dapat mengeluarkan sputum -

Klien

meng

berhubungan

2. Memberikan wadah tertutup untuk sputum dan

nafsu makan

dengan

buang sesering mungkin.

menghabiska

peningkatan
kebutuhan
metabolik
sekunder
terhadap demam
dan proses
infleksi.

Dengan Hasil : Klien membuang dahaknya di


wadah

makan (pagi,
O:

2. Mengauskultasikan bunyi usus. Observasi ataupalpasi distensi abdomen.

Klien

tam

sputum

Dengan Hasil: Terdapat bising usus

saa

berkurang

3. Memberikan makan dengan pori kecil dan sering-

Klien

ta

termasuk dengan makan kering (roti panggang) dan

makanan dal

makanan yang menarik untuk pasien.

makan

Dengan

Hasil:

Klien

menghabiskan

makanan- Kulit klien ma

dalam porsi kecil

- Hb : 10 gr / d

4. Mengevaluasikan status nutrisi umum, ukuran

- Protein total

berat badan dasar.

- Albumin 3,00

Dengan Hasil: BB = 61 Kg

- BB : 61 kg
- TTV:

o TD : 120/80 m
o N

: 80 x/i

o RR : 25x /i

Akral hangat
A

:Masalah

te

Mengidentifik
sputum,

abdomen, da
P

Inte

dilanjutkan

o Indenti

o Menjad

o Membe

dengan
sering

o Evalua

(Tanda Tanga
Jumt , 1. Bersihan jalan

Jam : 09.00 Wib

Jam : 13.30 W

28 Mei

nafas tak efektif 1.

2012

berhubungan

gerakan dada.

dengan inflamasi

Dengan Hasil : RR = 24x/i.

trachea bronchial,2.
peningkatan

S:

Mengkaji frekuensi/kedalaman pernapasan dan

Klien

meng

batuk

Mengukur TTV

Klien

meng

sesak

Dengan hasil :

produksi sputum. o TD : 120/80 mmhg

o N

O:

: 80 x/i

o RR : 24x /i
3.

Mengauskultasi

area

paru,

mencatat

area

Klien

men

sputum

penurunan/tak ada aliran udara dan bunyi napas- Krekels dan s


adventisius, mis, krekels, mengi stridor.

- TTV:

o TD : 120/80 m
Dengan hasil : Bunyi nafas bronkial, krekels, mengi,
dan srtidor tidak ada

4.

o N : 80x/i

Memberikan cairan paling sedikit 2500 ml/hari


o RR : 24x /i
(Kecuali kontra indikasi) dan menaawarkan air
hangat

A : Masalah terat
Dengan Hasil : Pasien mau minum air hangat dan Tidak lagi s
intake 2500 ml
sputum, au

5.

Memberikan

obat

sesuai

indikasi:

mukolitik,

normal, intak

ekspektoran, bronkodolator, analgesik.

6.

Memberikan oksigen sesuai indikasi

P : Intervensi

7.

Mengawasi sinar X dada, GDA,


Dengan

Hasil:

Rontgen

menunjukkan

infiltrasi

meyebar, dan GDA normal.

(Tan

2. Nyeri
berhubungan

Jam : 09.00 WIB

1.

Jam : 13.30 W
S:

Memantau tanda vital.

dengan inflamasi

Klien menga

Dengan Hasil:TTV :

parenkim paru,

o TD : 120/80 mmHg

reaksi seluler

o N

Klien menga
segar

: 80 x/i

terhadap sirkulasio RR : 25x /i


toksin dan batuk
O:
2. Menawarkan pembersihan mulut dengan sering.
menetap.
Dengan Hasil: pasien mematuhi hal yang- Klien merasa

- TTV:

dianjurkan
3.

Memberikan

indikasi.

analgesik

dan

atitusip

o TD : 120/80 m
sesuai
o N

: 80 x/i

o RR : 24x /i

Mukosa bib
pucat lagi
Dispnea (-)
Perfusi paru

Akral hangat

Kapilari refi

detik

A : Masalah terata
P : Intervensi

(T
3. Perubahan nutrisi1. Mengidentifikasikan faktor yang menimbulkan mual
kurang dari

atau

kebutuhan tubuh

pengobatan aerosol, .dispenea berat, nyeri.

berhubungan

muntah

misalnya:

sputum

S:

banyak, - Klien mengat

Dengan Hasil : Klien tidak mual lagi

Klien meng

makan dan m

dengan anoreksia, 2. Mengauskultasikan bunyi usus. Observasi atau

1 porsi penu

akibat toksin

(pagi, siang d

bakteri dan rasa


sputum

palpasi distensi abdomen.


Dengan Hasil: tidak terdapat bising usus

O:

3. Memberikan makan dengan porsi kecil dan seringtermasuk dengan makan kering (roti panggang) dan
makanan yang menarik untuk pasien.

tidak ada spu

Dengan Hasil: Klien menghabiskan makanan 1


porsi penuh

Klien tidak t
Klien

ta

makanan

da

setiap kali ma

4. Mengevaluasikan status nutrisi umum, ukuran- Kulit klien su


berat badan dasar.
- Hb : 14 gr / d
Dengan Hasil: BB = 62 Kg
- Protein total

- Albumin 3,4g
- BB : 62 kg
- TTV:

o TD : 120/80 m
o N

: 80 x/i

o RR : 24x /i

Akral hangat

A : Masalah tera
P

Inte

dihentikan

(Tanda Tanga

BAB IV
PENUTUP
A.

Kesimpulan
Pneumonia adalah proses inflamatori parenkim paru yang umumnya
disebabkan oleh agen infeksius. Pneumonia dapat menjadi suatu infeksi yang
serius dan mengancam nyawa. Ini adalah benar terutama pada orang-orang tua,
anak-anak, dan mereka yang mempunyai persolan-persoalan medis lain yang
serius, seperti COPD, penyakit jantung, diabetes, dan kanker-kanker tertentu.
Untungnya, dengan penemuan dari banyak antibiotik-antibiotik yang kuat,
kebanyakan kasus-kasus dari pneumonia dapat dirawat dengan sukses. Etiologi
dari pneumonia paling umum ditemukan adalah disebabkan karena bakteri
streptococcus. Dan yang lebih banyak resiko terserang pneumonia adalah orang
tua, karena banyak sekali orang tua terdapat riwayat merokok.

B.

Saran
Disarankan kepada penderita pneumonia untuk menghindari faktor
pencetus dan resiko yang bisa mengakibatkan penyakit bertambah parah.
Penderita pneumonia disarankan untuk menghindari merokok, tidak meminum
minuman yang mengandung alkohol, dan menerapkan pola hidup sehat

DAFTAR PUSTAKA
Arief Mansjoer. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1. EGC : Jakarta.
Bare Brenda G, Smeltzer Suzan C. Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8, Vol. 1, EGC,
Jakarta.
Doenges, Marilynn, E. dkk. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3. EGC, Jakarta
Jeremy, dkk. 2005. At a Glance Sistem Respirasi, Edisi 2. Erlangga : Jakarta
Price Anderson Sylvia, Milson McCarty Covraine. 2005. Patofisiologi Jilid 2, Edisi 4. EGC
: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai