Anda di halaman 1dari 2

MODUL PERENCANAAN PELABUHAN SUNGAI PERINTIS

Tata Kelola
dan SDM
Pelabuhan
Sungai/Perinti
s

Supplychain
Bahan
Pangan dan
Material
Pokok,
Angkutan
Penumpang
Hinterland

Pelabuh
an
Sungai
fungsi
perintis
Penyediaan
Prasarana
Depot BBM,
Serta Skema
Subsidi BBM

Distribusi
surplus
Produksi
industri kecil
menengah
dan
Masyarakat
Adat

Penyediaan
Sarpras sisi
darat dan sisi
sungai
Penetapan
Rute Lintas
Pelayaran,
Skema
Pelayanan
dan
Pembiayaan

Sebelum dilakukan analisis perencanaan, pertama harus ditetapkan daerah


hinterland. Apa saja potensi dari hinterland, segi hasil hutan (kayu dan bukan
kayu), atraksi wisata (alam maupun budaya) dan Produksi bahan pangan (Sagu dan
umbi-umbian).
1. Transportasi
a. Supply chain Bahan Pangan dan Material Pokok, diambil dari rata-rata
konsumsi masyarakat Papua
b. Angkutan Penumpang, diambil dari Nominal Desire Line Pergerakan
Penumpang, faktor atraksi wisata
c. Proyeksi 5, 10, 25 tahun yang akan datang
2. Distribusi surplus produksi IKM dan Masyarakat adat
a. Diambil dari produk domestik Regional bruto
b. Produk domestik dikurangi konsumsi rata-rata masyarakat
c. Proyeksi 5, 10, 26 tahun yang akan datang
3. Penyediaan Sarpras Sisi darat dan sisi sungai
a. Berdasarkan Volume Bongkar dan Volume Muat, Akan ditentukan
Panjang Dermaga dan perlatan yang dibutuhkan
b. Volume Muat adalah representasi dari Surplus Produksi daerah
Hinterland
c. Volume Bongkar adalah representasi dari Konsumsi masyarakat yang
dipenuhi dari Luar daerah hinterland.
d. Berdasarkan Bathymetri Sungai akan disesuaikan dengan Jenis Kapal
Yang dilayani dan sejauh mana area pedalaman yang akan dilayani
4. Penetapan Rute lintas pelayaran dan Pembiayaan
a. Rute lintas pelayaran ditentukan berdasarkan

i. Dermaga Pelayanan Terdekat, lengkap mengenai Hierarki dan


komoditas yang dilayani pelabuhan tersebut
ii. Area hinterland yang dilayani, jika diperlukan di bentuk Dermaga
baru untuk membantu pelayanan di daerah hulu
b. Pembiayaan
i. Pembiayaan Pelayaran perintis didukung penuh dari Subsidi
Pemerintah
ii. Dapat dikombinasikan dengan Public Private Partnership atau
KPBU
5. Penyediaan Sarana Depot BBM dan Skema Subsidi BBM
a. Disesuaikan dengan konsumsi pelayaran perintis dan kebutuhan BBM
keperintisan lainnya untuk daerah Hinterland utama
b. Pembangunan Infrastruktur Depot BBM
6. Tata Kelola Pelabuhan
a. Kelembagaan Pelabuhan
i. Regulator : Kantor Kesyahbandaran Pelabuhan Kelas III Agats
ii. Operator : Unit Pelaksana Pelabuhan
b. SDM kepelabuhanan
i. Regulator : Pegawai Pelabuhan dari Dinas Perhubungan bidang
pelabuhan (ASDP) dan Kepabeanan
ii. Operator : Tenaga Teknis Pelabuhan, dan Pelaut

Anda mungkin juga menyukai