Oleh
AGUSTIN WARDIYATI
NIM : 102011023437
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Syarat-syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Islam ( S. Pd. I )
Oleh
AGUSTIN WARDIYATI
NIM : 102011023437
Di Bawah Bimbingan
Skripsi
ini
telah
diterima
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 ( S1 )
pada Jurusan Pendidikan Agama Islam.
Jakarta,
2006
Sidang Munaqasyah
NIP
NIP
Anggota
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT, yang dengan segala
kasih dan kemurahan-Nya skripsi ini dapat diselesaikan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak sedikit
hambatan dan kesulitan yang dihadapi, Namun berkat bantuan dan motivasi yang
tidak ternilai dari berbagai pihak, akhirnya skripsi ini selesai pada waktunya. Penulis
menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya dan rasa hormat kepada semua
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, khususnya kepada yang
terhormat :
1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Drs. H. Abdul Fattah Wibisono MA, Ketua Jurusan Pendidikan Agama
Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Sapiuddin Shiddiq, M. Ag, Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Drs. H. Ghufran Ihsan, MA, Dosen Pembimbing skripsi yang telah
bersedia dengan tulus memberikan bimbingan, petunjuk dan saran kepada penulis
selama menyelesaikan skripsi
iv
5. Bapak Hanapi, S. Pd, Kepala SMP Islam Al-Fajar Kedaung Pamulang Tangerang,
yang telah memberikan izin dan membantu memberikan data-data yang
diperlukan penulis.
6. Bapak Hilmi Karim, S.Ag guru bidang Studi Pendidikan Agama Islam serta
Dewan Guru yang bersedia membantu memberikan data-data dan memberikan
semangat kepada penulis.
7. Bapak-bapak dan Ibu-ibu Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah
memberikan ilmunya kepada penulis.
8. Ayah Bunda tercinta ( Bapak Iwa Kustiwa dan Ibu Ida ) yang dengan tulus ikhlas
telah memberikan pengorbanan baik material maupun spiritual kepada penulis.
9. Syahrul Martadinata yang telah membantu, menemani dan memberikan semangat
dalam menyelesaikan skripsi ini
10. Rekan-rekan seperjuangan di Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), Irma,
Yuni, Vita, Oman, Lina, Ela, Muse, yang telah memberikan motivasi kepada
penulis dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan namanya yang telah
memberikan sumbangsih bagi kelancaran penulisan ini.
Semoga amal dan jasa mereka diterima oleh Allah swt sebagai amal sholeh
dan dibalas-Nya dengan pahala yang berlipat ganda. Amin ya Rabbal 'alamin.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat, khususnya bagi
penulis dan umumnya bagi para pembaca yang budiman.
Jakarta,
September 2006
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.......................................................................................... iv
DAFTAR ISI......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................. 1
B. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah ........................ 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................... 6
D. Metode Pembahasan....................................................................... 6
E. Sistematika Penulisan .................................................................... 7
BAB II
vi
METODOLOGI PENELITIAN
A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ................................ 35
B. Populasi dan Sampel ...................................................................... 37
C. Teknik Pengumpulan Data............................................................. 37
D. Teknik Analisis Data...................................................................... 40
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum SMP Islam Al-Fajar Kedaung Pamulang
Tangerang....................................................................................... 44
1. Sejarah berdirinya ................................................................... 44
2. Keadaan Guru dan siswa ......................................................... 44
3. Sarana da Prasarana ................................................................. 47
4. Struktur Organisasi ................................................................. 48
vii
PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 87
B. Saran............................................................................................... 87
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami
angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang
baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas
kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan (QS. Al-Isra: 70)
Manusia sebagai makhluk yang paling mulia sebagaimana tersebut tidak
akan menjadi mulia begitu saja, akan tetapi harus ada yang membina, memimpin
dan mengarahkannya. Perbuatan itu adalah proses belajar dalam suatu lembaga
pendidikan.
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang terjadi di dalam satu
situasi, bahkan dalam satu ruang hampa. Situasi belajar ini ditandai dengan motifmotif yang ditetapkan dan diterima oleh siswa. Terkadang satu proses belajar
tidak dapat mencapai hasil maksimal disebabkan karena ketiadaan kekuatan yang
mendorong ( motivasi ).
Belajar mengajar merupakan suatu proses yang sangat kompleks, karena
dalam proses tersebut siswa tidak hanya sekedar menerima dan menyerap
informasi yang disampaikan oleh guru, tetapi siswa dapat melibatkan diri dalam
kegiatan pembelajaran dan tindakan paedadogis yang harus dilakukan, agar hasil
belajarnya lebih baik dan sempurna. Dari proses pembelajaran tersebut siswa
dapat menghasilkan suatu perubahan yang bertahap dalam dirinya, baik dalam
bidang pengetahuan, keterampilan dan sikap. Adanya perubahan tersebut terlihat
dalam prestasi belajar yang dihasilkan oleh siswa berdasarkan evaluasi yang
diberikan oleh guru.
Dalam proses belajar mengajar motivasi sangat besar peranannya terhadap
prestasi belajar. Karena dengan adanya motivasi dapat menumbuhkan minat
belajar siswa. Bagi siswa yang memiliki motivasi yang kuat akan mempunyai
keinginan untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Sehingga boleh jadi
siswa yang memiliki intelegensi yang cukup tinggi menjadi gagal karena
kekurangan motivasi, sebab hasil belajar itu akan optimal bila terdapat motivasi
yang tepat. Karenanya, bila siswa mengalami kegagalan dalam belajar, hal ini
bukanlah semata-mata kesalahan siswa, tetapi mungkin saja guru tidak berhasil
dalam membangkitkan motivasi siswa.
Perhatian siswa terhadap stimulus belajar dapat diwujudkan melalui
beberapa cara seperti penggunaan media pengajaran atau alat-alat peraga,
memberikan pertanyaan kepada siswa, membuat variasi belajar pada siswa,
melakukan pengulangan informasi yang berbeda dengan cara sebelumnya,
memberikan stimulus belajar dalam bentuk lain sehingga siswa tidak bosan. Dan
ada beberapa motivasi yang digunakan guru terhadap bahan pelajaran agar siswa
tidak merasa bosan, seperti : memberikan hadiah, pujian, gerakan tubuh,
memberikan angka atau penilaian, memberikan tugas dan hukuman.
Motivasi yang kuat dalam diri siswa akan meningkatkan minat, kemauan
dan semangat yang tinggi dalam belajar, karena antara motivasi dan semangat
belajar mempunyai hubungan yang erat. Sebagaimana yang dikatakan oleh
Sardiman A.M dalam bukunya Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar bahwa :
"Dalam kegiatan belajar, maka motivasi menimbulkan kegiatan belajar, menjamin
kelangsungan dari kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek
belajar itu dapat tercapai."1
Motivasi sangat berperan dalam belajar, dengan motivasi inilah siswa
menjadi tekun dalam proses belajar mengajar, dan dengan motivasi itu pula
Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta : C. V. Rajawali, 1990),
Cet. Ke-12, h. 75-76
1
kualitas hasil belajar siswa dapat diwujudkan dengan baik. Siswa yang dalam
proses belajar mempunyai motivasi yang kuat dan jelas akan tekun dan berhasil
dalam belajarnya.2 Tingginya motivasi dalam belajar berhubungan dengan
tingginya prestasi belajar. Bahkan pada saat ini kaitan antara motivasi dengan
perolehan dan atau prestasi tidak hanya dalam belajar3 Dengan dasar itulah
penulis memilih SMP Islam Al-Fajar sebagai objek penelitian yang mana di
sekolah tersebut terdapat siswa yang berprestasi tetapi tidak termotivasi untuk
mempelajari bidang studi Pendidikan Agama Islam.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk membahasnya dalam
bentuk skripsi yang berjudul : "HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI
DENGAN PRESTASI BELAJAR BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM ( Studi Kasus Pada Siswa Kelas II SMP Islam Al-Fajar Kedaung
Pamulang Tangerang )".
b.
c.
d.
e.
2. Pembatasan Masalah
Agar masalah dalam penelitian ini tidak menyimpang dari apa yang
diteliti, maka penulis membatasi penelitian ini pada masalah: Hubungan
antara motivasi dengan prestasi belajar Bidang Studi Pendidikan Agama Islam
( Studi Kasus Pada Siswa Kelas II SMP Islam Al-Fajar Kedaung Pamulang
Tangerang )
3. Perumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan di atas, rumusan masalah yang diteliti adalah
sebagai berikut :
a. Bagaimana kondisi motivasi siswa kelas II SMP Islam Al-Fajar Kedaung
Pamulang Tangerang terhadap prestasi belajar bidang studi Pendidikan
Agama Islam?
b. Bagaimana gambaran prestasi belajar siswa kelas II SMP Islam Al-Fajar
Kedaung Pamulang Tangerang pada bidang studi Pendidikan Agama
Islam?
D. Metode Pembahasan
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini dalam lima bab dan dirinci dalam beberapa
sub bab, dengan sistematika penyusunan sebagai berikut :
Bab I : Pendahuluan, yang terdiri dari Latar Belakang Masalah, Identifikasi
Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian,
Metode Pembahasan dan Sistematika Penulisan.
Bab II
studi pendidikan agama Islam, Pengaruh motivasi terhadap prestasi belajar bidang
studi pendidikan agama Islam dan Hipotesa.
Bab III
dan Definisi Operasional, Populasi dan Sampel, Teknik Pengumpulan Data, serta
Teknik Analisis Data.
Bab IV
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi merupakan salah satu aspek psikis yang memiliki pengaruh
terhadap pencapaian prestasi belajar. Dalam Psikologi, istilah motif sering
dibedakan dengan istilah motivasi. Untuk lebih jelasnya apa yang dimaksud
dengan motif dan motivasi, berikut ini penulis akan memberikan pengertian
dari kedua istilah tersebut. Kata "motif" diartikan sebagai daya upaya yang
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Atau seperti dikatakan oleh
Sardiman dalam bukunya Psychology Understanding of Human Behavior
yang dikutip M. Ngalim Purwanto : motif adalah tingkah laku atau perbuatan
suatu tujuan atau perangsang. Sedangkan S. Nasution, motif adalah segala
daya yang mendorog seseorang untuk melakukan sesuatu.
Dengan demikian motif adalah dorongan atau kekuatan dari dalam diri
seseorang yang dapat menggerakkan dirinya untuk melakukan sesuatu.
Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta : C.V. Rajawali, 1990),
Cet. Ke-12, h. 73
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 1998), Cet.
Ke-5, h. 60
S. Nasution, Didaktik Asas-asas Mengajar, (Jakarta : Bumi Aksara, 1995), Cet. Ke-1, Ed. 2,
h. 73
10
Peter Salim dan Yenny Salim, Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta :
Modern English, 1991), h. 997
M. Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, (Jakarta : CV. Pedoman
Ilmu Jaya, 2001), Cet. Ke-3, h. 90
Sardiman A.M, Op.Cit, h. 87
WS. Winkel, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, (Jakarta : PT. Gramedia, 1986),
Cet. Ke-3, h. 71
11
16
12
13
c. Motif Obyektif yaitu motif yang diarahkan atau ditujukan ke suatu objek
atau tujuan tertentu di sekitar kita, timbul karena adanya dorongan dari
dalam diri kita.
Arden N. Frandsen yang dikutip oleh Sardiman, A.M, mengemukakan
jenis motivasi dilihat dari dasar pembentukannya, yaitu : motif bawaan,
(motive psychological drives) dan motif yang dipelajari (affiliative needs),
misalnya : dorongan untuk belajar suatu cabang ilmu pengetahuan dan
sebagainya.
Selanjutnya Sartain membagi motif-motif itu menjadi dua golongan
sebagai berikut :
a. Psychological drive adalah dorongan-dorongan yang bersifat fisiologis
atau jasmaniah seperti lapar, haus dan sebagainya.
b. Sosial Motives adalah dorongan-dorongan yang ada hubungannya dengan
manusia lain dalam masyarakat seperti : dorongan selalu ingin berbuat
baik (etika) dan sebagainya.
Adapun bentuk motivasi belajar di Sekolah dibedakan menjadi dua
macam, yaitu :
a. Motivasi Intrinsik
b. Motivasi Ekstrinsik
Ngalim Purwanto, Ibid, h. 64
Sardiman A.M, Loc. Cit
Ngalim Purwanto, Op.Cit., h. 62
14
1. Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam
diri siswa sendiri yang dapat mendorong melakukan tindakan belajar.
Dalam buku lain motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul dari
dalam diri seseorang atau motivasi yang erat hubungannya dengan tujuan
belajar, misalnya : ingin memahami suatu konsep, ingin memperoleh
pengetahuan dan sebagainya.
Faktor-faktor yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah:
a. Adanya kebutuhan
b. Adanya pengetahuan tentang kemajuan dirinya sendiri
c. Adanya cita-cita atau aspirasi.
2. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah hal atau keadaan yang datang dari luar
individu siswa, yang mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar.
Bentuk motivasi ekstrinsik ini merupakan suatu dorongan yang tidak
secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar, misalnya siswa rajin
belajar untuk memperoleh hadiah yang telah dijanjikan oleh orang tuanya,
15
pujian dan hadiah, peraturan atau tata tertib sekolah, suri tauladan orang
tua, guru dan lain-lain merupakan contoh konkrit dari motivasi ekstrinsik
yang dapat mendorong siswa untuk belajar.
Dalam perspektif kognitif, motivasi intrinsik lebih signifikan bagi
siswa karena lebih murni dan langgeng serta tidak bergantung pada
dorongan atau pengaruh orang lain.
Perlu ditegaskan, bukan berarti motivasi ekstrinsik tidak baik dan
tidak penting. Dalam kegiatan belajar mengajar tetap penting, karena
kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis berubah-ubah dan juga
mungkin komponen-komponen lain dalam proses belajar mengajar ada
yang kurang menarik bagi siswa sehingga siswa tidak bersemangat dalam
melakukan proses belajar mengajar baik di sekolah maupun di rumah.
Bahwa setiap siswa tidak sama tingkat motivasi belajarnya, maka
motivasi ekstrinsik sangat diperlukan dan dapat diberikan secara tepat.
Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsic
maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan motivasi, siswa dapat
mengembangkan aktifitas dan inisiatif sehingga dapat mengarahkan dan
memelihara kerukunan dalam melakukan kegiatan belajar.
3. Fungsi Motivasi dalam Belajar
Motivasi sangat berperan dalam belajar, siswa yang dalam proses
belajar mempunyai motivasi yang kuat dan jelas pasti akan tekun dan berhasil
belajarnya. Makin tepat motivasi yang diberikan, makin berhasil pelajaran itu.
16
17
17
18
18
19
B. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi belajar
Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, yakni
"prestasi" dan "belajar", mempunyai arti yang berbeda. Untuk memahami
lebih jauh tentang pengertian prestasi belajar, peneliti menjabarkan makna
dari kedua kata tersebut.
Prestasi adalah suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik
secara individual atau kelompok. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang
dimaksud dengan prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan,
dikerjakan dan sebagainya). Sedangkan Saiful Bahri Djamarah dalam
bukunya Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru,yang mengutip dari Mas'ud
Hasan Abdul Qahar, bahwa prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan,
hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan
keuletan kerja. Dalam buku yang sama Nasrun Harahap, berpendapat bahwa
prestasi adalah "penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan
siswa berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada
siswa.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai
Pustaka, 1999), Cet. Ke-10, h. 787
Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, (Surabaya : Usaha
Nasional, 1994), Cet. Ke-1, h. 20-21
20
Dari pengertian di atas bahwa prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan
seseorang atau kelompok yang telah dikerjakan, diciptakan dan menyenagkan
hati yang diperoleh dengan jalan bekerja.
Selanjutnya pengertian belajar, untuk memahami pengertian tentang
belajar berikut dikemukakan beberapa pengertian belajar diantaranya :
Menurut Slameto, dalam bukunya Belajar dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya bahwa belajar ialah "Suatu usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya. Muhibbinsyah, menambahkan dalam bukunya Psikologi
Belajar, bahwa belajar adalah "tahapan perubahan seluruh tingkah laku
individu yang relatife menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan
lingkungan yang melibatkan proses kognitif". Begitu juga menurut James O.
Whitaker yang dikutip oleh Wasty Soemanto, dalam bukunya Psikologi
Pendidikan, memberikan definisi bahwa belajar adalah "proses dimana
tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan dan pengalaman".
Berdasarkan beberapa pendapat di atas bahwa belajar merupakan
kegiatan yang dilakukan secara sadar dan rutin pada seseorang sehingga akan
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta : Rineka Cipta,
2003), Cet. Ke-4, h. 2
Muhibbinsyah, Loc. Cit
Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan, (Jakarta :
Rineka Cipta, 1990), Cet. Ke-3, h. 98-99
21
adalah
"penguasaan
pengetahuan
atau
keterampilan
yang
22
23
24
25
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Kalam Mulia, 1994), Cet. Ke-1, h. 1
Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarata : Logos Wacana Ilmu, 1997), Cet. Ke1, h. 9
26
27
Alisuf Sabri, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1999), Cet. Ke-1,
h. 74
Hj. Nur Ubiyati, llmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Pustaka Setia, 1998), Cet. Ke- 2, h. 29
28
), h. 6
Mahmud Yunus, Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : PT. Hidayah Agung
29
perbuatan,
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan
supaya mereka menyembah-Ku(QS. Adz-Dzariyat : 56)
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan
agama Islam adalah merealisasikan manusia muslim yang beriman dan
bertaqwa serta
kepada Allah dan selalu mengerjakan perintah Nya dan menjauhi larangan
Nya.
M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Bumi Aksara, 1996), Cet. Ke-4, h. 15
Zakiyah Darajat, Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah, (Jakarta : CV. Ruhama,
1995), Cet. Ke-2, h. 35
30
31
anak
didiknya.
Untuk
sekolah-sekolah
agama,
32
sebuah
satuan
pelajaran.
Tujuannya
adalah
untuk
33
Hilmi Kasim, S. Ag, Guru Bidang Studi PAI, Wawancara Pribad, Tangerang, 13 Juli2006
34
E. Hipotesa
Ha
Ho
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi merupakan salah satu aspek psikis yang memiliki pengaruh
terhadap pencapaian prestasi belajar. Dalam Psikologi, istilah motif sering
dibedakan dengan istilah motivasi. Untuk lebih jelasnya apa yang dimaksud
dengan motif dan motivasi, berikut ini penulis akan memberikan pengertian
dari kedua istilah tersebut. Kata "motif" diartikan sebagai daya upaya yang
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Atau seperti dikatakan oleh
Sardiman dalam bukunya Psychology Understanding of Human Behavior
yang dikutip M. Ngalim Purwanto : motif adalah tingkah laku atau perbuatan
suatu tujuan atau perangsang. Sedangkan S. Nasution, motif adalah segala
daya yang mendorog seseorang untuk melakukan sesuatu.
Dengan demikian motif adalah dorongan atau kekuatan dari dalam diri
seseorang yang dapat menggerakkan dirinya untuk melakukan sesuatu.
Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta : C.V. Rajawali, 1990),
Cet. Ke-12, h. 73
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 1998), Cet.
Ke-5, h. 60
S. Nasution, Didaktik Asas-asas Mengajar, (Jakarta : Bumi Aksara, 1995), Cet. Ke-1, Ed. 2,
h. 73
10
Peter Salim dan Yenny Salim, Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta :
Modern English, 1991), h. 997
M. Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, (Jakarta : CV. Pedoman
Ilmu Jaya, 2001), Cet. Ke-3, h. 90
Sardiman A.M, Op.Cit, h. 87
WS. Winkel, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, (Jakarta : PT. Gramedia, 1986),
Cet. Ke-3, h. 71
11
16
12
13
c. Motif Obyektif yaitu motif yang diarahkan atau ditujukan ke suatu objek
atau tujuan tertentu di sekitar kita, timbul karena adanya dorongan dari
dalam diri kita.
Arden N. Frandsen yang dikutip oleh Sardiman, A.M, mengemukakan
jenis motivasi dilihat dari dasar pembentukannya, yaitu : motif bawaan,
(motive psychological drives) dan motif yang dipelajari (affiliative needs),
misalnya : dorongan untuk belajar suatu cabang ilmu pengetahuan dan
sebagainya.
Selanjutnya Sartain membagi motif-motif itu menjadi dua golongan
sebagai berikut :
a. Psychological drive adalah dorongan-dorongan yang bersifat fisiologis
atau jasmaniah seperti lapar, haus dan sebagainya.
b. Sosial Motives adalah dorongan-dorongan yang ada hubungannya dengan
manusia lain dalam masyarakat seperti : dorongan selalu ingin berbuat
baik (etika) dan sebagainya.
Adapun bentuk motivasi belajar di Sekolah dibedakan menjadi dua
macam, yaitu :
a. Motivasi Intrinsik
b. Motivasi Ekstrinsik
Ngalim Purwanto, Ibid, h. 64
Sardiman A.M, Loc. Cit
Ngalim Purwanto, Op.Cit., h. 62
14
1. Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam
diri siswa sendiri yang dapat mendorong melakukan tindakan belajar.
Dalam buku lain motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul dari
dalam diri seseorang atau motivasi yang erat hubungannya dengan tujuan
belajar, misalnya : ingin memahami suatu konsep, ingin memperoleh
pengetahuan dan sebagainya.
Faktor-faktor yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah:
a. Adanya kebutuhan
b. Adanya pengetahuan tentang kemajuan dirinya sendiri
c. Adanya cita-cita atau aspirasi.
2. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah hal atau keadaan yang datang dari luar
individu siswa, yang mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar.
Bentuk motivasi ekstrinsik ini merupakan suatu dorongan yang tidak
secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar, misalnya siswa rajin
belajar untuk memperoleh hadiah yang telah dijanjikan oleh orang tuanya,
15
pujian dan hadiah, peraturan atau tata tertib sekolah, suri tauladan orang
tua, guru dan lain-lain merupakan contoh konkrit dari motivasi ekstrinsik
yang dapat mendorong siswa untuk belajar.
Dalam perspektif kognitif, motivasi intrinsik lebih signifikan bagi
siswa karena lebih murni dan langgeng serta tidak bergantung pada
dorongan atau pengaruh orang lain.
Perlu ditegaskan, bukan berarti motivasi ekstrinsik tidak baik dan
tidak penting. Dalam kegiatan belajar mengajar tetap penting, karena
kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis berubah-ubah dan juga
mungkin komponen-komponen lain dalam proses belajar mengajar ada
yang kurang menarik bagi siswa sehingga siswa tidak bersemangat dalam
melakukan proses belajar mengajar baik di sekolah maupun di rumah.
Bahwa setiap siswa tidak sama tingkat motivasi belajarnya, maka
motivasi ekstrinsik sangat diperlukan dan dapat diberikan secara tepat.
Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsic
maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan motivasi, siswa dapat
mengembangkan aktifitas dan inisiatif sehingga dapat mengarahkan dan
memelihara kerukunan dalam melakukan kegiatan belajar.
3. Fungsi Motivasi dalam Belajar
Motivasi sangat berperan dalam belajar, siswa yang dalam proses
belajar mempunyai motivasi yang kuat dan jelas pasti akan tekun dan berhasil
belajarnya. Makin tepat motivasi yang diberikan, makin berhasil pelajaran itu.
16
17
17
18
18
19
B. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi belajar
Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, yakni
"prestasi" dan "belajar", mempunyai arti yang berbeda. Untuk memahami
lebih jauh tentang pengertian prestasi belajar, peneliti menjabarkan makna
dari kedua kata tersebut.
Prestasi adalah suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik
secara individual atau kelompok. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang
dimaksud dengan prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan,
dikerjakan dan sebagainya). Sedangkan Saiful Bahri Djamarah dalam
bukunya Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru,yang mengutip dari Mas'ud
Hasan Abdul Qahar, bahwa prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan,
hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan
keuletan kerja. Dalam buku yang sama Nasrun Harahap, berpendapat bahwa
prestasi adalah "penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan
siswa berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada
siswa.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai
Pustaka, 1999), Cet. Ke-10, h. 787
Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, (Surabaya : Usaha
Nasional, 1994), Cet. Ke-1, h. 20-21
20
Dari pengertian di atas bahwa prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan
seseorang atau kelompok yang telah dikerjakan, diciptakan dan menyenagkan
hati yang diperoleh dengan jalan bekerja.
Selanjutnya pengertian belajar, untuk memahami pengertian tentang
belajar berikut dikemukakan beberapa pengertian belajar diantaranya :
Menurut Slameto, dalam bukunya Belajar dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya bahwa belajar ialah "Suatu usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya. Muhibbinsyah, menambahkan dalam bukunya Psikologi
Belajar, bahwa belajar adalah "tahapan perubahan seluruh tingkah laku
individu yang relatife menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan
lingkungan yang melibatkan proses kognitif". Begitu juga menurut James O.
Whitaker yang dikutip oleh Wasty Soemanto, dalam bukunya Psikologi
Pendidikan, memberikan definisi bahwa belajar adalah "proses dimana
tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan dan pengalaman".
Berdasarkan beberapa pendapat di atas bahwa belajar merupakan
kegiatan yang dilakukan secara sadar dan rutin pada seseorang sehingga akan
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta : Rineka Cipta,
2003), Cet. Ke-4, h. 2
Muhibbinsyah, Loc. Cit
Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan, (Jakarta :
Rineka Cipta, 1990), Cet. Ke-3, h. 98-99
21
adalah
"penguasaan
pengetahuan
atau
keterampilan
yang
22
23
24
25
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Kalam Mulia, 1994), Cet. Ke-1, h. 1
Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarata : Logos Wacana Ilmu, 1997), Cet. Ke1, h. 9
26
27
Alisuf Sabri, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1999), Cet. Ke-1,
h. 74
Hj. Nur Ubiyati, llmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Pustaka Setia, 1998), Cet. Ke- 2, h. 29
28
), h. 6
Mahmud Yunus, Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : PT. Hidayah Agung
29
perbuatan,
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan
supaya mereka menyembah-Ku(QS. Adz-Dzariyat : 56)
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan
agama Islam adalah merealisasikan manusia muslim yang beriman dan
bertaqwa serta
kepada Allah dan selalu mengerjakan perintah Nya dan menjauhi larangan
Nya.
M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Bumi Aksara, 1996), Cet. Ke-4, h. 15
Zakiyah Darajat, Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah, (Jakarta : CV. Ruhama,
1995), Cet. Ke-2, h. 35
30
31
anak
didiknya.
Untuk
sekolah-sekolah
agama,
32
sebuah
satuan
pelajaran.
Tujuannya
adalah
untuk
33
Hilmi Kasim, S. Ag, Guru Bidang Studi PAI, Wawancara Pribad, Tangerang, 13 Juli2006
34
E. Hipotesa
Ha
Ho
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
35
36
dari guru kepada siswa sebagai indikasi sejauh mana siswa telah menguasai
materi pelajaran yang disampaikannya, biasanya prestasi belajar ini
dinyatakan dengan angka, huruf atau kalimat yang dihimpun dalam buku
raport dengan ketentuan nilai sebagai berikut :
Nilai 8,0-9,0 lebih
: Amat baik
Nilai 7,0-7,9
: Baik
Nilai 6,0-6,9
: Cukup
Nilai 6,0
: Kurang
Variabel
Motivasi Intrinsik
Aspek
1. Kebutuhan
Indikator
1. Keinginan belajar
pelajaran
3. Selalu menyelesaikan
tugas
4. Mengembangkan bakat
5. Meningkatkan
pengetahuan
Buku Raport Kelas II SMP Islam Al- fajar Kedaung Pamulag Tangerang.
37
Motivasi
1. Sarana belajar
Ekstrinsik
2. Lingkungan sekitar
3. Guru
1. Ingin mendapat
perhatian
2. Ingin mendapat pujian
3. Ingin mendapat
penghargaan / hadiah
dari guru atau sekolah
Prestasi Belajar
38
2. Wawancara
Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara
untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Berkaitan dengan masalah
ini maka wawancara dilakukan dengan kepala SMP Islam Al-Fajar Kedaung
Pamulang Tangerang Bapak Hanapi, S.Pd, Bapak Hilimi Karim S.Ag selaku
guru Bidang Studi Pendidikan Agama Islam.
3. Angket
Angket
adalah
sejumlah
pertanyaan
tertulis
digunakan
untuk
Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : Rineka Cipta,
2002), h. 202
Ibid, h. 200
39
Tabel 2
Kisi-kisi angket Motivasi Siswa
Nomor Item
NO
Dimensi
Indikator
Negatif Jumlah
Positif
1.
Motivasi
Intrinsik
a. Keinginan untuk
1, 2, 27, 30
3,4
6, 28
d. Mengembangkan
9, 26
10
11, 12, 25
14, 15
19
20
13, 16, 17
18
21, 22, 23
24
belajar
b. Senang mengikuti
pelajaran
bakat
e. Meningkatkan
pengetahuan
2
Motivasi
Ekstrinsik
a. Ingin mendapat
perhatian
b. Ingin mendapat
pujian
c. Ingin mendapat
hadiah/penghargaan
dari guru atau
sekolah
Jumlah
30
40
F
100
N
P = Persentase
F = Frekuensi
N = Number of Cases (banyaknya individu)
Kemudian teknik analisa selanjutnya adalah dengan skoring untuk
menentukan scoring, semua pertanyaan dan pernyataan setiap itemnya dengan
bobot nilai untuk setiap jawaban sebagai berikut :
Tabel 3
Skor item Alternatif jawaban Responden
Positif (+)
Negatif (-)
Jawaban
Skor
Jawaban
Skor
Selalu
Selalu
Sering
Sering
Kadang-
Kadang-kadang
Tidak pernah
kadang
Tidak pernah
41
25-50
Rendah
51-75
Sedang
76-100
Tinggi
rxy =
Nx
Nxy x y
2
Ny
Rxy
42
Xy
: Number of Cases
Interpretasi
0,00 - 0,20
0,20 - 0,40
0,40 0,70
0,70 0,90
0,90 1,00
43
: Degrees of Freedom
: Number of Cases
Nr
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Hanapi, S. Pd, Kepala SMP Islam Al-fajar, Wawancara Pribadi, Tangerang, 13 Juli 2006
44
45
Tabel 6
Daftar dewan guru SMP Islam Al-Fajar Kedaung Pamulang Tangerang
L/
NO
Nama Guru
Mengajar Bid.
Ijazah/ Th.
Jabatan
Study
Hanapi, S. Pd
S-1/2004
Kepala Sekolah
Drs. Kosasih
S-1/1995
Fisika
Hasbiyallah
PGA/1995
Qu'ran hadist
S-1/1994
Bid. Bimluh
Matematika
S-1/2004
Bendahara
Geografi
Drs. Marjono
S-1/1989
Guru
PPKN/sej
S-1/2001
Guru
Pend. Agama
Chairuddin, S.Pd
S-1/1999
Guru
Bhs. Inggris
Drs. Sholeh. F
S-1/1990
Guru
Geografi
10
Dra. Nuraini
S-1/ 1997
Guru
Bhs. Indo
11
Sanwani, A, MA
D-2/1994
Guru
Fiqih
12
Drs. Ulik. WD
S-1/1996
Guru
Biologi
13
Drs. Al-Badri
S-1/1996
Guru
Ekonomi
14
Tatang S
S-1/2004
Guru
Fisika
15
Dra. Tety, SA
S-1/1996
Guru
Bhs. Indo
16
Dra. Erni
S-1/1994
Guru
KTK
17
S-1/1999
Guru
Al-Islam/QH
18
M. Zuhdi Amin
S-1/2004
Guru
Komputer
46
19
Kuat, S
SMK/2002
Guru
Penjaskes
20
Mali Sanyoto,Spd
S-1/2005
Guru
Komputer
21
Indra TW
S-1/2005
Guru
Matemetika
22
Maryanah, S. Pd
S-1/2005
Guru
PPKN
23
Fitria
S-1/2005
Guru
Geografi
Kelas
Putra
Putri
Jumlah
IA
16
25
41
IB
15
15
30
IC
25
17
42
II A
18
20
38
II B
17
22
39
III A
22
21
43
III B
23
27
50
Jumlah
283
Data diambil dari buku Induk siswa SMP Islam Al-Fajar Kedaung Pamulang Tangerang
Tahun Pelajaran 2005/2006
47
Sedangkan
pakaian
seragam
yang dikenakan
pada siswa/siswi
Rabu Kamis
Jum'at
Sabtu
Putri
panjang
Rok coklat panjang
48
Tabel 8
Sarana dan Prasarana SMP Islam Al-Fajar Kedaung Pamulang Tangerang
NO
Jumlah
Ruang Kelas
12 ruang
Ruang Guru
1 ruang
1 ruang
Lab Komputer
1 ruang
Ruang Ketik
1 ruang
1 ruang
1 ruang
Perpustakaan
1 ruang
1 ruang
10
Lapangan volly
1 ruang
4. Struktur Organisasi
Sebagai lembaga pendidikan formal SMP Islam Al-Fajar Kedaung
Pamulang Tangerang memiliki satu kesatuan komponen yang terorganisir
dalam melaksanakan program kerjanya untuk mencapai tujuan pendidikan.
Adapun struktur organisasi SMP Islam Al-Fajar Kedaung Pamulang
tangerang dapat dilihat pada bagan di bawah ini :
49
KEPALA
SEKOLAH
Hanapi S.Pd.
WAKABID
KURIKULUM
WAKABID
KESISWAAN
Drs. Kosasih
Hasbiyallah
GURU BP
BAGIAN
ADMINISTRRASI
WALI KELAS
GURU-GURU
SISWA
50
F
100
N
= Persentase
51
= Frekuensi
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Prosentase
Selalu
31
40,3%
Sering
30
40,0%
Kadang-kadang
14
18,2%
2,6%
77
100%
Tidak pernah
Jumlah
Data ini menunjukkan bahwa siswa belajar setiap hari atas kemauannya
sendiri, meskipun ada sebagian kecil siswa yang kadang-kadang dan tidak pernah
belajar atas kemauan dirinya sendiri, hal ini kemungkinan ada yang harus
diperintah dahulu unutuk belajar, baru ia mau belajar.
52
Tabel 10
Siswa masuk sekolah tepat waktu
N : 77
NO
2
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Prosentase
Selalu
9,1%
Sering
11,7%
Kadang-kadang
50
64,9%
Tidak pernah
11
14,3%
77
100%
Jumlah
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Prosentase
Selalu
26
33,8%
Sering
12
15,6%
Kadang-kadang
24
31,2%
Tidak pernah
15
19,5%
77
100%
Jumlah
53
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Prosentase
Selalu
11,7%
Sering
36
46,8%
Kadang-kadang
28
36,3%
5,2%
77
100%
Tidak pernah
Jumlah
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa siswa belajar karena sering dipaksa
orang tua, hanya sebagian saja yang sadar untuk belajar sendiri tanpa dipaksa
orang tua.
54
Tabel 13
Siswa membaca buku-buku yang ada kaitannya dengan bidang studi
Pendidikan Agama Islam
N : 77
NO
5
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Prosentase
Selalu
13
16,9%
Sering
15
19,5%
Kadang-kadang
42
54,6%
9,1%
77
100%
Tidak pernah
Jumlah
55
Tabel 14
Siswa mengabaikan acara televisi yang ada kaitannya dengan bidang
studi Pendidikan Agama Islam
N : 77
NO
6
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Prosentase
Selalu
10,4%
Sering
26
33,8%
Kadang-kadang
21
27,3%
Tidak pernah
22
28,6%
77
100%
Jumlah
Data di atas menunjukkan bahwa siswa menonton acara televise yang ada
kaitannya dengan bidang studi Pendidikan Agama Islam.
Tabel 15
Siswa berusaha mengerjakan tugas dari guru, meskipun tugas itu sangat sulit
N : 77
NO
7
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Prosentase
Selalu
17
22,1%
Sering
19
24,7%
Kadang-kadang
31
40,3%
Tidak pernah
10
13,0%
77
100%
Jumlah
56
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Prosentase
Selalu
12
15,6%
Sering
31
40,3%
Kadang-kadang
26
33,8%
10,4%
77
100%
Tidak pernah
Jumlah
57
Tabel 17
Siswa mempertimbangkan masa lalu untuk meraih sukses berikutnya
N : 77
NO
9
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Prosentase
Selalu
20
26,0%
Sering
21
27,3%
Kadang-kadang
25
32,5%
Tidak pernah
11
14,3%
77
100%
Jumlah
Tabel 18
Siswa mengabaikan tugas yang dibebankannya
N : 77
NO
10
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Prosentase
Selalu
16
20,8%
Sering
26
33,8%
Kadang-kadang
20
26,0%
Tidak pernah
15
19,5%
77
100%
Jumlah
58
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Prosentase
Selalu
11,7%
Sering
20
26,0%
Kadang-kadang
27
35,0%
Tidak pernah
21
27,3%
77
100%
Jumlah
59
Tabel 20
Siswa mempunyai kemauan yang tinggi untuk meraih prestasi
N : 77
NO
12
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Prosentase
Selalu
29
37,7%
Sering
38
49,4%
Kadang-kadang
9,1%
Tidak pernah
3,9%
77
100%
Jumlah
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa meraih prestasi
yang tinggi, dan sebagian kecilnya biasa-biasa saja.
Tabel 21
Siswa belajar keras agar prestasi belajarnya lebih dari teman kelasnya
N : 77
NO
13
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Prosentase
Selalu
3,9%
Sering
16
20,8%
Kadang-kadang
51
66,2%
9,1%
77
100%
Tidak pernah
Jumlah
60
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Prosentase
Selalu
16
20,8%
Sering
12
15,6%
Kadang-kadang
35
45,5%
Tidak pernah
14
18,2%
77
100%
Jumlah
61
Tabel 23
Siswa menghindar bertanya sesuatu yang berkaitan dengan pelajaran kepada
guru bidang studi Pendidikan Agama Islam
N : 77
NO
15
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Prosentase
Selalu
30
39,0%
Sering
13
16,9%
Kadang-kadang
18
23,4%
Tidak pernah
16
20,8%
77
100%
Jumlah
62
Tabel 24
Siswa mendapat dorongan dari teman-teman untuk belajar lebih semangat
N : 77
NO
16
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Prosentase
Selalu
26
33,8%
Sering
11
14,3%
Kadang-kadang
31
40,3%
11,7%
77
100%
Tidak pernah
Jumlah
63
Tabel 25
Siswa mengharapkan mendapat pujian atas prestasi yang dicapai
N : 77
NO
17
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Prosentase
Selalu
25
32,5%
Sering
23
29,9%
Kadang-kadang
20
26,0%
11,7%
77
100%
Tidak pernah
Jumlah
64
Tabel 26
Siswa mengabaikan kritikan dari teman-temannya untuk kemajuan belajar
N : 77
NO
18
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Prosentase
Selalu
17
22,0%
Sering
34
44,1%
Kadang-kadang
21
27,3%
6,4%
77
100%
Tidak pernah
Jumlah
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Prosentase
Selalu
10
13,0%
Sering
29
37,7%
Kadang-kadang
11
14,3%
Tidak pernah
27
35,0%
77
100%
Jumlah
65
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Prosentase
Selalu
24
31,1%
Sering
18
23,4%
Kadang-kadang
24
31,1%
Tidak pernah
11
14,3%
77
100%
Jumlah
66
Tabel 29
Siswa menyukai pengarahan dari guru sekalipun mengharuskannya untuk
belajar Pendidikan Agama Islam lebih keras
N : 77
NO
21
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Prosentase
Selalu
1,3%
Sering
20
26,0%
Kadang-kadang
32
33,4%
Tidak pernah
24
31,1%
77
100%
Jumlah
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Prosentase
Selalu
28
36,3%
Sering
20
26,0%
Kadang-kadang
25
32,5%
5,2%
77
100%
Tidak pernah
Jumlah
67
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Prosentase
Selalu
15
19,5%
Sering
21
27,3%
Kadang-kadang
32
41,6%
11,7%
77
100%
Tidak pernah
Jumlah
68
Tabel 32
Siswa bersikap masa bodoh terhadap kesulitan-kesulitan belajar
yang dialaminya
N : 77
NO
24
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Prosentase
Selalu
17
22,1%
Sering
19
24,7%
Kadang-kadang
21
27,3%
Tidak pernah
20
26,0%
77
100%
Jumlah
69
Tabel 33
Siswa menyempatkan waktu untuk mengerjakan tugas kelompok
di perpustakaan
N : 77
NO
25
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Prosentase
Selalu
12
15,6%
Sering
27
35,1%
Kadang-kadang
14
18,2%
Tidak pernah
24
31,2%
77
100%
Jumlah
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Prosentase
Selalu
17
22,1%
Sering
25
32,5%
Kadang-kadang
28
36,3%
9,1%
77
100%
Tidak pernah
Jumlah
70
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas siswa menikmati tugastugas yang diberikan guru pendidikan agama Islam
Tabel 35
Siswa membaca buku setiap ada waktu luang
N : 77
NO
27
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Prosentase
Selalu
7,8%
Sering
26
33,8%
Kadang-kadang
13
16,9%
Tidak pernah
32
41,6%
77
100%
Jumlah
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa siswa tidak pernah membaca buku
pada waktu luang, meskipun ada sebagian siswa yang membaca buku pada waktu
luang.
71
Tabel 36
Siswa merasa jenuh belajar di dalam kelas
N : 77
NO
28
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Prosentase
Selalu
11
14,3%
Sering
16
20,8%
Kadang-kadang
41
53,2%
11,7%
77
100%
Tidak pernah
Jumlah
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Prosentase
Selalu
15
19,5%
Sering
22
28,6%
Kadang-kadang
36
46,8%
5,2%
77
100%
Tidak pernah
Jumlah
72
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Prosentase
Selalu
20
26,0%
Sering
28
36,4%
Kadang-kadang
28
36,4%
1,3%
77
100%
Tidak pernah
Jumlah
Dari tabel ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa belajar lebih dari 2 jam
sehari semalam.
73
74
75
76
Dari tabel diatas diketahui bahwa jumlah skor jawaban siswa dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
Tabel 40
Tabel Klasifikasi Rata-rata Skor Jawaban Motivasi
Klasifikasi
Jumlah Jawaban
Keterangan Jawaban
25 50
Rendah
51 75
42
Sedang
75 100
34
Tinggi
Responden
Kelas
Nilai
Aditya Warman
II A
Ageng Rizki
II A
Agung Darmawan
II A
Arief Nurrahman
II A
II A
Dede Kurniawan
II A
77
Armadin Umar
II A
II A
II A
10
Dina Triana
II A
11
Erna Yuliana
II A
12
Fijar Susanto
II A
13
Fitri Handayani
II A
14
Hari Prasetyio
II A
15
Jalil M.R
II A
16
Khairunnisa
II A
17
Kiki Mayang .S
II A
18
Kresdayanti
II A
19
Kurrata Aina
II A
20
Liana Puspita .S
II A
21
Lusiana Amelia
II A
22
Mairita
II A
23
Mas Zakaria
II A
24
Maulida
II A
25
Muhammad. R
II A
26
Mustaqim
II A
27
Rahmansyah .O
II A
28
Reza Pahlefi
II A
29
Riki Haryandi
II A
30
Siti Nurazizah
II A
78
31
Siti Martini
II A
32
Tiara Putriana
II A
33
Wulan Prihatin
II A
34
Yogi Pranata
II A
35
Titi Rahayati
II A
36
Rohman
II A
37
Yusuf Zarkasih
II A
38
II A
39
Amelia
II B
40
Ela Maryana
II B
41
Ari Supriyanti
II B
42
Aldiansyah
II B
43
Ahmad Ramdhani
II B
44
Dewi Sartika
II B
45
Bayu Sulaiman
II B
46
II B
47
Dedi Karmawan
II B
48
Dede Eka .S
II B
49
Dede Maryanti
II B
50
Fitriyana
II B
51
Haryadi
II B
52
Meri yanti
II B
53
Muhammad Wahyu
II B
54
Muhammad Yasin
II B
79
55
Maisaroh
II B
56
Fuji Lestari
II B
57
Melisa Sri .A
II B
58
M. Ramdani
II B
59
M. Suryana
II B
60
M. Ependi
II B
61
Nasruddin
II B
62
Novi Mulyanti
II B
63
Nurul Hidayat
II B
64
Novita Sari
II B
65
Rinawati
II B
66
Moh . Yusuf
II B
67
Riska Amelia
II B
68
Rina Sapitri
II B
69
Riki Rikardo
II B
70
Puji Astuti
II B
71
Pardi
II B
72
Rohman
II B
73
Desvita Fatmasari
II B
74
II B
75
Dono Damara
II B
76
Devita Sari
II B
77
Zarkasih
II B
80
Jumlah
Klasifikasi
<6
Rendah
6-7
42
Sedang
8 10
34
Tinggi
Jadi prestasi belajar siswa dalam Bidang Studi Penddikan Agama Islam
termasuk dalam kualifikasi sedang, hal itu terletak antara 6 7 sebanyak 42
siswa.
Tabel 42
Analisis Korelasi Variabel X (Nilai Motivasi) dan Variabel Y (Prestasi
Belajar Bidang Studi Pendidikan Agama Islam)
SUBYEK
X2
Y2
XY
89
80
7921
6400
7120
83
70
6889
4900
5810
85
70
7225
4900
5950
91
80
8281
6400
7280
92
80
8464
6400
7360
95
70
9025
4900
6650
90
70
8100
4900
6300
90
80
8100
6400
7200
81
83
70
6889
4900
5810
10
97
70
9409
6400
7760
11
97
80
9409
6400
7760
12
84
70
7056
4900
5880
13
96
80
9216
6400
768
14
89
70
7921
4900
6230
15
73
80
5329
6400
5840
16
74
80
5476
6400
5920
17
72
60
5184
3600
4320
18
81
80
6561
6400
6480
19
65
70
4225
4900
4550
20
84
70
7056
4900
5880
21
72
80
5184
6400
5760
22
73
60
5329
3600
4380
23
86
80
7396
6400
6880
24
69
80
4761
6400
5520
25
72
70
5184
4900
5040
26
88
80
7744
6400
7040
27
78
60
6084
3600
4680
28
82
70
6724
4900
5740
29
78
80
6084
6400
6240
82
30
72
70
5184
4900
5040
31
81
80
6561
6400
6480
32
78
70
6084
4900
5460
33
78
80
6084
6400
6240
34
75
70
5625
4900
5250
35
78
60
6084
3600
4680
36
82
80
6724
6400
6560
37
80
70
6400
4900
5600
38
69
60
4761
3600
4140
39
88
80
7744
6400
7040
40
85
70
7225
4900
5950
41
77
70
5929
4900
5390
42
86
80
7396
6400
6880
43
73
70
5329
4900
5250
44
72
80
5184
6400
6880
45
75
70
5625
4900
5110
46
70
80
4900
6400
5608
47
77
70
5929
4900
5250
48
71
60
5041
3600
4260
49
74
70
5476
4900
5180
50
73
80
5329
6400
5840
83
51
77
70
5929
4900
5390
52
73
60
5329
3600
4380
53
74
80
5476
6400
5920
54
77
70
5929
4900
5390
55
87
80
7569
6400
6960
56
65
70
4225
4900
4550
57
69
80
4761
6400
5520
58
71
60
5041
3600
4260
59
65
70
4225
4900
4550
60
65
70
4225
4900
4550
61
65
70
4225
4900
4550
62
71
60
5041
3600
4260
63
71
60
5041
3600
4260
64
69
60
4761
3600
4140
65
71
60
5041
3600
4260
66
71
60
5041
3600
4260
67
65
70
4225
4900
4550
68
65
70
4225
4900
4550
69
65
70
4225
4900
4550
70
69
60
4761
3600
4140
71
72
80
5184
6400
6880
84
72
65
70
4225
4900
4550
73
65
70
4225
4900
4550
74
71
60
5041
3600
4260
75
72
80
5184
6400
6880
76
69
60
4761
3600
4140
77
65
70
4225
4900
4550
N = 77
x = 5960
y = 5500
x2 = 458.980
y2 = 397.000
xy = 423.750
rxy
rxy
rxy
Nx
Nxy x y
2
Ny
32628750 32483000
35341460 3488083630569000 30250000
145750
460624 319000
145750
146939056000
145750
383326,30
0.380
85
C. Interpretasi Data
Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa, antara variabel X
(motivasi) dan variabel Y (prestasi belajar Bidang Studi Pendidikan Agama
Islam) bertanda positif yang lemah dengan memperhatikan besarnya rxy yang
diperoleh sebesar 0,38.
Apabila hasil tersebut diinterpretasikan secara kasar atau sederhana
dengan mencocokkan hasil perhitungan dengan angka indeks korelasi r product
moment, ternyata besarnya rxy (0,38) yang besarnya berkisar antara 0,20-0,40
berarti korelasi positif antara variabel X dan variabel Y itu adalah termasuk
korelasi yang lemah atau rendah.
Selanjutnya untuk mengetahui apakah hubungan itu signifikan atau tidak
maka r hasil perhitungan dibandingkan dengan r tabel. Dan sebelum
membandingkannya terlebih dahulu dicari derajat kebebasannya atau df (degress
of freedom) dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
df=N-nr
df=77-2=75
Dengan memeriksa tabel nilai r product moment ternyata bahwa dengan
df sebesar 75, pada taraf signifikansi 5% diperoleh r tabel = 0,217 sedangkan
pada taraf signifikansi 1% diperoleh r tabel = 0,283. Dan jika dilihat pada harga
r tabel tersebut rxy lebih besar dari pada harga r tabel. Baik pada taraf
signifikan 5% (0.380.217), maupun pada taraf signifikan 1% (0.380.283).
86
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Motivasi siswa dalam mempelajari bidang studi Pendidikan Agama Islam di
SMP Islam Al-Fajar Kedaung Pamulang Tangerang menunjukkan bahwa
siswa mempunyai motivasi yang sedang atau cukup.
2. Prestasi belajar yang diraih oleh siswa SMP Islam Al-Fajar Kedaung
Pamulang Tangerang menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar yang
dievaluasikan oleh guru bidang studi Pendidikan Agama Islam dapat
dikualifikasikan pada tingkat sedang.
3. Ada korelasi yang signifikan antara motivasi dengan prestasi belajar siswa
dalam mempelajari bidang studi Pendidikan Agama Islam sekalipun tingkat
korelasinya tergolong lemah atau rendah.
B. Saran
1. Kepala Sekolah sebagai pemimpin hendaknya lebih menamkan kembali nilainilai ke Islaman yang sudah ada di lingkungan sekolah, baik dikalangan guruguru, karyawan dan murid-murid.
87
88
DAFTAR PUSTAKA
A.M, Sardiman. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta : C.V. Rajawali,
1990
Arifin, H.M., M.Ed, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara, 1996
_______________, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara, 1991
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta :
Rineka Cipta, 2002)
Azhari, Akyas. Psikologi Pendidikan, Semarang : Dina Utama Semarang, 1996
Daradjat, Zakiyah, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta :Bumi Aksara, 2000
______________, Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah, Jakarta : CV.
Ruhama, 1995
Depag RI, Petunjuk Pelaksanaan Kurikulum Pedidikan Agama Islam Untuk SMP,
1986
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta :
Balai Pustaka, 1999
Djamarah, Syaiful Bahri. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, Surabaya : Usaha
Nasional, 1994
Hanapi, S. Pd, Kepala SMP Islam Al-fajar, Wawancara Pribadi, Tangerang, 16 Juli
2006
Haryono, Amirul Hadi, Metodologi Penelitian Pendidikan, Bandung : Pustaka Setia,
1988
Imran, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Pustaka Jaya, 1996
Muhibbinsyah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung : Remaja
Rosdakarya, 2002
89
90