Makalah Skills Lab
Makalah Skills Lab
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
1.2.
1.3
Penilaian pernafasan
1.6.
Pemeriksaan Pupil
1.6.1
Definisi Pupil
1.6.2.
1.7.
Tekanan Darah
1.3 Tujuan
Tujuan Instruksional Umum, Yaitu:
Mendapatkan ketrampilan pemeriksaan fisik umum dan tanda vital dengan
menggunakan teknik pemeriksaan dan perilaku yang benar serta professional.
Penilaian kesadaran
Penilaian pernafasan
3. Mengetahui berbagai kelainan dalam pemeriksaan fisik umum dan tanda vital
pada pasien.
4. Menerapkan perilaku yang sesuai dengan kondisi dan sosio-budaya penderita
dalam melakukan pemeriksaan.
5. Mengidentifikasikan kesalahan dan kekurangan dalam melakukan pemeriksaan.
6. Melaporkan hasil pemeriksaan secara lisan maupun tulisan.2
BAB II
PEMBAHASAN
1.1.
Kesadaran
Kompos menitis
Sadar sepenuhnya, dapat menjawab semua pertanyaan tentang keadaan di
sekelilingnya.
Apatis
Keadaan kesadaran pasien yang segan untuk berhubungan dengan keadaan
sekitarnya, sikap acuh tak acuh.
Letargi
Keadaan kesadaran pasien yang tampaknya lesu dan mengantuk. Istilah
lain: suf ( Belanda ), drosy (inggris).
Somnolen
Keadaan kesadaran pasien yang selalu mau tidur saja, dapat dibangunkan
dengan rasa nyeri, atau untuk makan/ minum, namun jatuh tertidur
kembali.
Sopor
Keadaan kesadaran pasien yang mirip koma, berbaring dengan mata
tertutup, tidak menunjukkkan reaksi jika dibangunkan, kecuali dengan
rangsang nyeri. Refleks kornea masih ada meskipun lemah, reaksi pupil
positif. Istilah lain: stupor.
Koma
Keadaan kesadaran yang hilang sama sekali, dengan rangsang apapun
reaksi atas rangsang tak akan timbul. Refleks apapun tidak didapatkan
lagi, bahkan batuk atau muntah tidak ada.2
1.2.
Habitus Astenikus
Bentuk tubuh yang tinggi, kurus, dada rata/cekung. Angulus costae dan
otot-otot tidak bertumbuh dengan
Baik.
Habitus Atletikus
Bentuk tubuh olahragawan, kepala dan dagu terangkat ke atas, dada
penuh, perut rata, lengkung tulang belakang dalam batas normal.
Piknikus
Bentuk tubuh cendrung bulat, penuh dengan penimbunan jaringan lemak
subkutan.
Akromegali
Bentuk tubuh sebagai akibat hiperfungsi kelenjar pituitari anterior setelah
tertutupnya epifisis. Kepala tampak lebih besar dari biasanya, hidung,
dagu serta rahang bawah membesar dan menonjol sedemikian rupa,
sehingga gigi-gigi rahang atas dan bawah tidak dapat saling bertemu.
1.3
Penilaian pernafasan
4. Ada dua penilaian kedalaman pernafasan, yaitu napas dangkal dan napas dalam.
Berikut ini adalah beberapa kelainan frekuensi dan kedalaman pernafasan .
-
Jumlah pernafasan
Bayi
Anak-anak
Dewasa
10
6. Yakinkan bahwa klien nyaman dan bahwa anda memiliki ruangan yang
cukup untuk melaksanakan tugas.
7. Yakinkan bahwa Anda memiliki cukup cahaya untuk melaksanakan tugas.
8. Bila klien ada di tempat tidur, turunkan pagar tempat tidur pada sisi paling
dekat dengan Anda.
9. Berikan privasi untuk klien. Tutup pintu, gunakan tirai privasi, atau
posisikan dan tutup klien sesuai kebutuhan.
10. Gunakan sarung tangan sekali pakai untuk menghindari kontak dengan
cairan tubuh.
11. Pegang ujung (kode warna, biru atau merah) termometer kaca dengan
ujung-ujung jari untuk mengurangi kontaminasi pentolan termometer.
12. Baca kadar merkuri sambil memutar termometer dengan lembut sejajar
pandangan mata. Merkuri harus dibawah 35,5 C. Jika merkuri ada di atas
kadar yang diinginkan, goyangkan termometer lebih bawah. Pegang ujung
atas termometer dengan aman dan jauhkan dari benda-benda lain.
Kibaskan pergelangan tangan secara mencolok.
13. Bersihkan termometer dengan kapas alkohol. Masukkan termometer ke
dalam plastik yang mempunyai penutup (jika tersedia).
14. Minta klien untuk membuka mulutnya dan sisipkan termometer dengan
lembut di bagian sublingual (di bawah lidah) lateral sampai tengah rahang
bawah.
15. Biarkan termometer di bawah mulut selama 3 menit atau sesuai dengan
kebijakan lembaga tempat anda bertugas.
11
16. Keluarkan termometer dengan hati-hati dan lihat hasilnya sejajar dengan
pandangan mata. Beritahu klien tentang hasil pengukuran suhu tubuhnya.
17. Bersihkan sekret dengan tisu yang lembut. Bersihkan dengan gerakan
memutar dari ujung ke pentolan. Buang tisu pada tempat sampah.
18. Cuci termometer di air sabun yang hangat. Bilas di air dingin dan
keringkan.
19. Simpan termometer dengan menggunakan teknik yang benar untuk
pemakaian oral, rektal, atau aksila.
20. Ucapkan terimakasih atas kerja sama klien.
21. Lepaskan sarung tangan, kemudian cuci tangan.
22. Kembalikan tempat tidur pada posisi tepat (bila diubah)
23. Dokumentasikan hasil prosedur pada format yang tepat.4
1.5.
12
13
1. Sinus aritmia
Keadaan yang normal terjadi, yaitu pada saat inspirasi denyut nadi
lebih cepat daripada saat ekspirasi.
2. Ekstrasistolik
Keadaan dengan sekali-kali denyut nadi datang lebih cepat
(prematur) dan disusul dengan suatu istirahat yang lebih panjang.
Kadang-kadang denyut prematur itu tidak teraba pada arteri
radialis, teraba seolah-olah denyut nadi terhenti sesaat.
3. Fibrilasi Atrial
Keadaan dengan denyut nadi sama sekali tidak teratur (tidak ada
irama dasar). Dalam keadaan ini, harus dihitung frekuensi denyut
jantung frekuensi denyut arteri perifer lebih rendah sehingga
terdapat pulsus deficit.
4. Blok atrioventikular
Keadaan dimana tidak semua rangsang dari nodus SA diteruskan
ke ventrikel tidak terkontraksi. Dalam keadaan ini biasanya
terdapat bradikardia
5. Ulangi langkah 1-4 untuk memeriksa denyut arteri radialis.
Pembuluh darah tersebut terletak di sisi lateral pergelangan
tangan.
14
4. Arteri Branchialis
5. Arteri Radialis
6. Arteri Femoralis (lipatan paha)
7. Arteri poplitea ( di belakang lutut)
8. Arteri Dorsalis Pedis ( darah pembuluh kaki)
1.6.
Pemeriksaan Pupil
1.6.1
Definisi Pupil
Pupil atau anak mata adalah pembukaan di tengah mata. Cahaya masuk
lewat pupil dan diteruskan melalui lensa mata, yang memusatkan bayangan ke
retina. Ukuran pupil dikendalikan oleh otot
Bila perlu banyak cahaya, pupil membesar. Bila cahaya bertambah terang,
pupil bertambah kecil. Pupil dapat dibandingkan dengan pengatur cahaya pada
kamera. Pupil akan lebih jelas terlihat apabila dilihat dengan sebuah mikroskop
Pupil adalah lingkaran hitam terkecil di bola mata yang normalnya kedua
ukurannya sama. Tapi bila ukuran pupil tidak sama itu artinya ada yang tidak
beres dengan mata.
Ketika cahaya masuk malalui pupil, akan diteruskan melalui lensa mata,
yang memusatkan bayangan ke retina. Bila bayangan diterima oleh retina, artinya
kita dapat melihat suatu benda. Seperti dilansir mayoclinic, ukuran pupil
dikendalikan oleh otot. Bila kondisi lingkungan gelap dan memerlukan banyak
cahaya, pupil akan membesar. Sebaliknya, bila cahaya bertambah terang, pupil
akan mengecil. Pada beberapa orang yang mengalami gangguan mata, ukuran
kedua pupil bisa berbeda. Satu mata berukuran pupil normal, dan mata yang lain
pupil lebih besar atau kecil. Hal ini biasanya sering terjadi pada anak-anak. Gejala
pupil yang tidak seimbang atau dalam kamus kedokteran disebut Anisocoria ini
bervariasi dari bentuk ringan hingga parah. Anisocoria ringan tidak mengancam
dan dapat disembuhkan dengab pengobatan yang benar.Orang yang mengalami
ketidakseimbangan pupil, tidak bisa menahan pandangan untuk jangka waktu
yang lama. Mereka juga memiliki rasa takut terhadap cahaya, atau yang disebut
denganphotophobia. Jika pupil tidak seimbang biasanya tekanan dan rasa sakit
juga dirasakan di sekitar mata, disertai dengan ketegangan mata yang parah.
Ketidaknyamanan juga dirasakan pada bagian tubuh lain, seperti sakit kepala,
migraine dan rasa terbakar dibagian belakang leher juga telinga.
Pupil yang tidak seimbang bisa karena bawaan sejak lahir (hereditary)
atau disebabkan oleh faktor-faktor luar lain termasuk gangguan kesehatan.
berlangsung
selama
beberapa
jam,
dan
tergolong
Anisocoria
ringan.
2.Tanaman
Beberapa varietas tanaman dapat menyebabkan pelebaran pupil jika
mengalami kontak langsung dengan mata. Tanaman seperti bunga terompet
(Angel Trumpet), Deadly Nightshade, melati kuning (Yellow Jessamine) bila
bersentuhan dengan mata akan memperbesar pupil.
3.Cedera kepala
Cedera kepala yang merusak saraf yang menghubungkan otak dan mata,
sering menyebabkan ukuran pupil abnormal dan menyebabkan kedua pupil
berukuran berbeda. Jika ketidakseimbangan pupil disebabkan oleh cedera kepala,
segera lakukan pemeriksaan medis karena hal ini bukanlah hal yang enteng.
4.Sindrom Horner
Sindrom Horner adalah jenis kelainan dimana saraf kelopak mata tetap
terbuka yang disebabkan karena kerusakan saraf oculosympathetic (serat saraf
simpatetik yang mengendalikan wajah, mata, kelopak mata ). Pupil akan terlihat
sangat kecil dan tidak tanggap terhadap cahaya.
Hal ini juga dapat disebabkan oleh kerusakan saraf simpatetik yang
berjalan menyusuri arteri karotid dan menghubungkan bagian belakang otak.
Gejala ini dapat menandakan hal serius seperti tumor atau penyakit jantung.
5.Kerusakan saraf kranial
Saraf kranial ketiga atau saraf oculomotor mengontrol gerakan mata dan
otot yang menyebabkan pembukaan dan penutupan mata. Kerusakan saraf ini
menyebabkan ukuran pupil tidak sama, penglihatan ganda serta kelopak mata
terkulai.
Diabetes dapat merusak saraf ini dan menyebabkan pupil tidak seimbang.
17
Obat-obatan, virus, kafein, dan zat kimia tertentu dapat pula menyebabkan
kerusakan saraf kranial ketiga.
6.Pupil Adie
Alasan tertentu di balik pupil Adie tidak diketahui. Kadang-kadang pupil
yang tidak seimbang dan dapat kembali ke bentuk normal tanpa pengobatan. Hal
ini dapat disebabkan oleh beberapa infeksi virus yang merusak serat saraf yang
mengendalikan otot-otot mata yang menyebabkan kesulitan dalam memfokuskan
benda.
7.Penyebab lain
Pupil yang tidak seimbang dapat disebabkan oleh bakteri meningitis ,
ensefalitis (peradangan akut otak yang disebabkan oleh infeksi virus), tumor otak
atau tumor dada. Dapat juga karena efek obat-obat terlarang tertentu seperti
kokain dan mariyuana.
Pupil mata tidak seimbang dapat didiagnosis dengan Neuro Imaging atau
Magnetic Resonance Imaging (MRI). Penggunaan kacamata matahari juga bisa
melindungi mata. Antibiotik dapat diberikan jika penyebabnya bakteri meningitis.
Sedangkan kortison dan penghilang rasa sakit digunakan untuk mengobati
pembengkakan dan mengurangi rasa sakit. Obat anti kanker atau antikonvulsan
juga dapat ditentukan tergantung pada tingkat kondisi keparahan. Obat
antikonvulsan dapat mengendalikan kejang dan gangguan otak yang juga
berhubungan dengan anisocoria.
18
1.7.
Tekanan Darah
19
a. Curah jantung
Tekanan darah berbanding lurus dengan curah jantung (ditentukan
berdasarkan isi sekuncup dan frekuensi jantungnya).
b. Tahanan perifer terhadap aliran darah
Tekanan darah berbanding terbalik dengan tahanan dalam pembuluh.
Tahanan perifer memiliki beberapa faktor penentu:
1. Viskositas darah. Semakin banyak kandungan protein dari sel
darah dalam plasma, semakin besar tahanan terhadap aliran darah.
20
21
1.7.5
22
tekanan diukur pada sisi lengan tabung, rekaman tekanan sisi pada tekanan turun
karena tahanan diabaikan ialah lebih rendah dibandingkan tekanan ujung oleh
energy kinetic dari aliran.
Metode Auskultasi
Tekanan darah arteri pada manusia secara rutin diukuk dengan metode
auskultasi. Suatu manset yang dapat dipompa dihubungkan pada manometer air
raksa kemudian dililitkan disekitar lengan dan stetoskop diletakkan diatas arteri
brakialis pada siku. Manset secara tepat dipompa sampai tekanan didalamnya di
atas tekanan sistolik.
yang diharapkan dalam arteri brakialis. Arteri dioklusi oleh manset dan tidak ada
suara terdengar oleh stetoskop. Kemudian tekanan dalam manset diturunkan
secara perlahan-lahan. Pada titik tekana sistolik dalam arteri dapat melampaui
tekanan manset, semburan darah melewatinya pada tiap denyut jantung dan secara
sinkron dengan tiap denyut, bunyi detakan didengar dibawah manset.
23
Metode Palpasi
Tekanan sistolik dapat ditentukan dengan memompa manset lengan dan
kemudian mebiarkan tekanan turun dan tentukan tekanan pada saat denyut radialis
pertama kali teraba. Oleh karena kesukaran dalam menetukan secara pasti kapan
denyut pertama teraba, tekanan yang diperoleh dengan metode palpasi biasanya 25 mm Hg lebih rendah dibandingkan dengan yang diukur menggunakan metode
auskultasi.
Adalah bijaksana melakukan kebiasaan meraba denyut nadi radialis ketika
memompa manset selama pengukuran tekanan darah dengan metode auskultasi.
Bila tekanan manset diturunkan, bunyi Korotkoff kadang-kadang menghilang
pada tekanan diatas tekanan diastolic, kemudian muncul lagi pada tekanan yang
lebih
rendah.
Bila
manset
dimulai
untuk
dipompa
sampai
denyut
Metode Oscillometric
Metode Oscillometric pertama kali ditunjukkan pada tahun 1876 dan
melibatkan pengamatan osilasi dalam tekanan manset sphygmomanometer yang
disebabkan oleh aliran darah osilasi, yaitu pulsa. Versi elektronik dari metode ini
kadang-kadang digunakan dalam lama jangka pengukuran dan praktik umum.
Metode
ini
menggunakan
manset
sphygmomanometer
seperti
metode
24
25
26
Viskositas darah
Kondisi pembuluh darah1
Balon dalam manset harus menutupi lengan atas di sisi ulnar (di
atas a. Branchialis).
27
Kriteria manset yang tepat: Ukuran lebar balon dalam manset 20% lebih
besar dari diameter lengan dan panjangnya cukup melingkari lengan.
3. Dengan cara palpasi, carilah denyut a. brachialis pada fossa cubiti dan
denyut a. Radialis pada pergelangan tangan pasien.
4. Setelah duduk
28
BAB II
DATA
: Naztasia Multilasari
Umur
: 18 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Waktu
: Siang
Jenis Kesadaran
: Kompos Menitis
29
Mimik wajah
: Normal
Respirasi rate
: 20 kali/menit (Takibnea)
Sifat Pernafasan
: Torako-Abdominal
: Pernafasan Normal
Suhu tubuh
: 36,5 C
: Naztasia Multilasari
Umur
: 18 tahun
Palpebra
Sklera mata
Pemeriksaan Nadi
Frekuensi
Arteri Radialis
: 70/menit
Arteri Brachialis
: 66/menit
: teratur (regular)
Kekuatan
: Cepat (takikardi)
30
Nama Pasien
: Naztasia Multilasari
Umur
: 18 tahun
Tekanan darah
: 120/70 mmHg
BAB III
PEMBAHASAN DATA
Kompos menitis
Definisi kompos menitis adalah sadar sepenuh nya, dapat menjawab semua
pertanyaan tentang keadaan di skelilingnya.
Pernafasan Torako Abdominal adalah Pernafasan torakal lebih dominan
dibanding abdomen, pada perempuan.
Frekuensi pernapasa takipnea adalah frekuensi pernafasancepatyang abnormal.
Palpebra konjungtiva inferior kiri kana berwarna merah
31
Pupil kiri dan kanan berbentuk bulat regular dengan diameter 3mm,Refleks
langsung/tidak.9
KESIMPULAN
32
Pemeriksaan tanda vital adalah pemeriksaan dan pengukuran suhu badan, penyut
nadi, pernapasan dan tekanan darah.
DAFTAR PUSTAKA
1. Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta: EGC.
2. Buku Panduan Tutorial semester II Blok III. 2011. Ilmu Kedokteran Dasar.
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala.
3. http://id.wikipedia.org/wiki/Pemeriksaan_fisik
4. .ht http://nursingbegin.com/mengukur-suhu-tubuh-dengan-termometer-merkurikaca/
5. http://id.wikipedia.org/wiki/Pupil
6.(http://www.medikaholistik.com/medika.html?
xmodule=document_detail&xid=219 )
7..http://www.perawatcerdas.co.cc/2010/09/pola-pernafasan-dan-kelainanpernafasan.html
8.(http://www.scribd.com/doc/25076955/Tekanan-Darah-Arteri-Pada-Manusia)
9. http://www.scribd.com/doc/44881149/konjungtivitis
33
34