Anda di halaman 1dari 2

Struktur Sosial Masyarakat Indonesia - Indonesia sebagai negara yang

plural dapat terlihat jelas dari keadaan geografisnya yang terdiri atas kurang
lebih 17 ribu pulau yang tersebarlebih dari 3.000 mil dari timur ke barat dan
lebih dari 1.000 mil dari utara ke selatan. Ciri dari kemajemukan Indonesia
terwujud dalam suku bangsasuku bangsa yang memiliki kepribadian, sifat, corak,
bahasa, dan perilaku budaya yang berbeda-beda. Masing-masing suku bangsa
memiliki rasa solidaritas dan kebanggaan (primordialisme) terhadap
kelompoknya yang seringkali berpotensi menciptakan konflik antarsuku bangsa.

Di dalam struktural sosial masyarakat Indonesia pada dasarnya terdapat dua


dimensi sosial, yaitu dimensi horizontal dan dimensi vertikal. Dua dimensi ini
dapat mengganggu proses integrasi atau persatuan masyarakat Indonesia.

Dimensi Horizontal Masyarakat Indonesia


Dimensi horizontal mencakup keterkaitan bersama kelompokkelompok sosial
yang berbeda-beda, seperti etnik, keluarga, bahasa, agama, dan rasial di dalam
kerangka loyalitas dan lembaga nasional. Secara horizontal, masalah integrasi
nasional di Indonesia tidak begitu mengkhawatirkan. Tidak seperti Malaysia,
Indonesia tidak terbagi secara tajam menurut garis ras, meskipun di dalamnya
terdapat minoritas Cina, India, Arab, dan lainnya. Indonesia juga tidak terbagi
secara tajam menurut garis bahasa karena di Indonesia ada bahasa pemersatu,
yaitu bahasa Indonesia.

Namun, di sisi lain Indonesia juga menghadapi problemintegrasi yang serius.


Misalnya, batas-batas provinsi dan kabupaten di Indonesia identik dengan batas
kesukuan. Hal itu merupakan warisan kolonial Belanda. Antara satu provinsi dan
provinsi lain umumnya berbeda secara kesukuan dan agama. Misalnya, antara
Provinsi Aceh dan Sumatra Utara, keduanya berbeda dalam hal suku bangsa,
yaitu Aceh dan Batak dan dalam hal agama, yaitu Islam dan Kristen. Demikian
pula antara Bali dan Lombok di Nusa Tenggara Barat. Bali didiami suku bangsa
Bali yang mayoritas penduduknya beragama Hindu, sedangkan Lombok didiami
suku bangsa Sasak yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Hal itu
memudahkan munculnya sentimen primordial kedaerahan yang tinggi sehingga
mudah menimbulkan perpecahan nasional.

Dimensi Vertikal Masyarakat Indonesia


Dimensi vertikal meliputi kesenjangan politik, ekonomi, dan budaya antara
perkotaan dan pedesaan, antara orang berpendidikan Barat dan tidak
berpendidikan, antara kaum elite nasional dan kaum tradisional serta antara
orang kaya dan miskin. Penduduk perkotaan, kaum elite politik nasional, dan
kaum terdidik pada umumnya memiliki budaya modern metropolitan di dalam
bidang politik, gaya hidup, dan kekayaan material. Sementara itu, penduduk
pedesaan dengan pola pertanian tradisional umumnya memiliki budaya

tradisional yang menjalankan praktik hidup berdasarkan tradisi turun-temurun


dan tolok ukur daerah masing-masing.

Meskipun dalam masyarakat majemuk ada potensi timbulnya perbedaan sosial


yang tajam di antara kelompok-kelompok sosial yang ada, tetapi bukan berarti
bahwa di dalam masyarakat majemuk tidak bisa terjadi proses integrasi

Anda mungkin juga menyukai