Anda di halaman 1dari 2

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

JEMBER
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
Jl. Karimata no 49 Telp. (0331) 332240, Fax.
(0331) 337957 Kotak Pos 104 Jember 68121
Website:http://www.unmuhjember.ac.id e-mail:
Kantorpusat@unmuhjember.ac.id
SOP MASSASE SAKRUM
DEFINISI

Massase yang dilakukan didaerah sakrum bertujuan untuk

SASARAN

Ibu Post Partum yang mengalami retensi uri

JADWAL

Senin-Rabu, 02-04 November 2015

TEMPAT

Ruang Mawar RSU dr. H. Koesnadi

WAKTU LATIHAN

1. Pagi : 06.00 WIB


2. Siang : 12.00 WIB
3. Sore : 17.00 WIB

LATIHAN
DILAKUKAN

Ruang Nifas Paviliun Mawar RSU dr. H. Koesnadi Bondowoso

GERAKAN

Informed Concent
Pelaksanaan:
1. Melakukan cuci tangan
2. Mengucapkan salam
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klien
4. Menciptakan lingkungan yang nyaman dengan menutup
ruangan atau tirai ruangan
5. Mengatur posisi pasien yang nyaman (posisi duduk atau
berbaring)
6. Memakai sarung tangan
7. Anjurkan pasien mengontraksikan otot panggul dengan cara
yang sama ketika menahan kencing atau buang angin (pasien
harus dapat merasakan otot panggul) meremasakan uretra dan
anus.
8. Bila otot perut atau pantat juga mengeras maka pasien tidak

berlatih dengan benar.


9. Bila pasien sudah menemukan cara yang tepat untuk
mengontraksikan dalam hitungan (1-10) atau selama 10 detik,
kemudian istirahat selam 10 detik.
10. Lakukan latihan berulang-ulang sampai 10-15 kali persesi
latihan.
11. Latihan ini dilakukan 2-3 kali sehari.
12. Anjurkan pasien untuk minum (200-250 cc)
13. Tanyakan pada klien apakah terasa ingin berkemih setelah 1
jam
14. Lepaskan sarung tangan dan merapikan semua peralatan.
Terminasi :
1. Pasien dipersilahkan untuk istirahat.

HAL HAL YANG


HARUS
DIPERHATIKAN

Indikasi massase sakrum :


1. Klien yang dilakukan pemasangan kateter cukup lama.
2. Klien yang akan di lakukan pelepasan dower kateter.
3. Klien yang mengalami inkontensia retentio urinea
4. Klien post partum.
Kekuatan otot dasar pelvic dapat melemah,hal ini dapat disebabkan
oleh beberapa operasi yang dijalankan pasien khususnya operasi
prostat dengan besar kelenjar >100 gr. Selain itu akibat ketegangan
berkelanjutan

ketika

seseorang

melakukan

defekasi

karena

konstipasi, batuk kronik pada perokok, bronchitis kronik atau asma


(RAP-Osan, 2009).

REFERENSI

Anda mungkin juga menyukai