Eu Bacteria
Eu Bacteria
&
CYANNOBACTERIA (alga
hijau biru)
KELAS
: X. IPA. 5
KELOMPOK :
o Ketua :Alni ayu rizkiani
o Anggota : 1. Iin .M.
2. Nella .P.S
3. Sasti
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah , kami panjatkan puja dan puji syukur
atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ilmiah biologi tentang limbah dan
pemanfaatannya dengan baik.
Adapun makalah ilmiah biologi tentang limbah dan pemanfaatannya ini
telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan
bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan bayak terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa
ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi
lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami
membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin member saran
dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah
ilmiah
biologi
ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ilmiah biologi
tentang limbah dan pemanfaatannya ini dapat diambil hikmah dan
manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.
penulis
[2]
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... 2
DAFTAR ISI.............................................................................................. 3
PENDAHULUAN....................................................................................... 5
A.
B.
Rumusan Masalah.........................................................................5
C. Tujuan Makalah............................................................................. 5
EUBACTERIA (BAKTERI)..........................................................................6
A.
B.
Pembiakan Bakteri........................................................................7
C. Bentuk Bakteri.............................................................................. 8
1. Bakteri Kokus :.........................................................................8
2. Bakteri Basil :...........................................................................9
Alga Hijau-Biru (Cyanobacteria)...........................................................10
A.
B.
[3]
5. Bangsa Chamaesiphonales....................................................12
6. Bangsa Nostocales.................................................................12
D. Peranan Alga Hijau-Biru bagi manusia........................................13
1. Alga Hijau-Biru yang Menguntungkan....................................13
Kesimpulan........................................................................................... 14
Daftar Pustaka...................................................................................... 15
[4]
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam kemajuan iptek seperti yang ada pada saat ini, menuntut
manusia untuk bekerja lebih keras lagi. Didalam setiap pekerjaan
sudah pasti terdapat resiko dari pekerjaan tersebut sehingga dapat
menimbulkan penyakit akibat kerja. Penyakit akibat kerja ini di
sebabkan oleh beberapa factor diantaranya adalah factor biologi, fisik,
kimia, fisiologi dan psykologi. Sebagai contoh orang yang bekerja pada
sektor peternakan atau pada sektor pekerjaan yang berkontak
langsung dengan lingkungan. Lingkungan dimana mereka bekerja itu
tidak selalu bersih dalam artian bebas dari sumbersumber penyakit
yang berupa virus, bakteri, protozoa, jamur, cacing, kutu, bahkan
hewan dan tumbuhan besarpun dapat menjadi sumber penyakit. Akan
tetapi virus dan bakterilah yang menjadi penyebab utama penyakit
dalam kerja, khususnya pekerjaan yang berkontak langsung dengan
lingkungan.
Untuk mencegah terjangkitnya penyakit yang diakibatkan oleh bakteri
tidak hanya membutuhkan tindakan pengobatan saja tetapi juga
diperlukan pengetahuan tentang itu bakteri bagaimana bakteri
tersebut dapat masuk ke dalam tubuh manusia.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa itu eubacteria (bakteri)?
2. Bagaimana bakteri berkembang biak?
3. Bagaimana bentuk bakteri?
4. Bagaimana jenis-jenis bakteri?
5. Bagaimana peranan bakteri dalam kehidupan?
C. Tujuan Makalah
Sejalan dengan latar belakang dan rumusan masalah diatas, laporan
ini disusun dengan tujuan :
1. Untuk mengetahui apa itu eubacteria (bakteri).
2. Untuk mengetahui bagaimana bakteri berkembang biak.
3. Untuk mengetahui bagaimana bentuk bakteri.
[5]
[6]
EUBACTERIA (BAKTERI)
A.
1.
Pengertian Bakteri
Bakteri berasal dari kata bahasa latin yaitu bacterium. Bakteri memiliki jumlah
spesies mencapai ratusan ribu atau bahkan lebih. Mereka ada di mana-mana mulai
dari di tanah, di air, di organisme lain, dan lain-lain juga berada di lingkungan
yang ramah maupun yang ekstrim.
Dalam tumbuh kembang bakteri baik melalui peningkatan jumlah maupun
penambahan jumlah sel sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni seperti ph,
suhu temperatur, kandungan garam, sumber nutrisi, zat kimia dan zat sisa
metabolisme.
2. Ciri-ciri Bakteri
Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu:
1.
Organisme multiselluler
2.
3.
4. Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron
umumnya memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.
5.
6.
7. Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau
gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan
8. Yang hidupnya kosmopolit
mengandung peptidoglikan.
diberbagai
3. Struktur Bakteri
[7]
lingkungan
dinding
selnya
1.
Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula
penyimpanan
2.
Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora.
4. Struktur dasar sel bakteri
Struktur dasar bakteri :
Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan
polisakarida (ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri
gram positif bila peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila
peptidoglikannya tipis).
Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma
tersusun atas lapisan fosfolipid dan protein.
Sitoplasma adalah cairan sel.
Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun
atas protein dan RNA.
Granula penyimpanan, karena bakteri menyimpan cadangan makanan
yang dibutuhkan.
B. Pembiakan Bakteri
Bakteri tidak mengalami mitosis dan meiosis. Hal ini merupakan
perbedaan penting antara bakteri (prokariot) dengan sel eukariot.
Reproduksi. Bakteri mengadakan pembiakan dengan dua cara, yaitu
secara aseksual dan paraseksual. Pembiakan secara aseksual
dilakukan dengan pembelahan, sedangkan pembiakan paraseksual
dilakukan dengan cara transformasi, transduksi , dan konjugasi.
Namun, proses pembiakan cara seksual berbeda dengan eukariota
lainnya. Sebab, dalam proses pembiakan tersebut tidak ada penyatuan
inti sel sebagaimana biasanya pada eukarion, yang terjadi hanya
berupa pertukaran materi genetika (rekombinasi genetik). Berikut ini
beberapa cara pembiakan bakteri dengan cara rekombinasi genetik
dan membelah diri.
Ada tiga cara paraseksual yang
konjugasi dan transduksi.
diketahui,
yaitu
transformasi,
[8]
[9]
C. Bentuk Bakteri
Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang
(basil),dan spiral (spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil
yang disebut kokobasil.
Berbagai macam bentuk bakteri :
1. Bakteri Kokus :
[10]
2. Dinding Sel
Dinding sel mengakibatkan sel memiliki bentuk yang tetap.
3. Membran Sel
Membran sel berfungsi mengatur keluar-masuknya zat dari dan
kedalam sel. Terdapat pelipatan membrane sel kearah dalam
membentuk lamella fotosintetik atau membran tilakoid. Pada membran
tilakoid inilah terdapat klorofil. Jadi berbeda dengan sel eukariotik yang
memiliki klorofil didalam kloroplas, alga hijau biru tidak memiliki
kloroplas.
4. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan koloid yang tersusun atas air, protein, lemak,
gula, mineral-mineral, enzim, ribosom, dan DNA. Di dalam sitoplasma
inilah berlangsung proses metabolisme sel.
5. Asam inti atau Asam Nukleat (DNA)
DNA terdapat pada suatu lokasi di dalam sitoplasma, namun tidak
memiliki membran inti. Karena itulah alga hijau-biru digolongkan
kedalam prokariotik.
6. Mesosom dan Ribosom
Ribosom merupakan organel untuk sintesis protein, sedangkan
mesosom merupakan penonjolan membran kearah dalam yang
berperan sebagai penghasil energi.
yaitu
pembelahan
sel,
1. Pembelahan Sel
Alga
hijau-biru
dapat
bereproduksi
dengan pembelahan
biner. Pembelahan biner merupakan pembelahan sel secara langsung.
Dengan pembelahan sel, baik sel tunggal (organisme uniseluler)
maupun sel penyusun filamen (benang) akan bertambah banyak.
Filamen akan bertambah panjang karena adanya pembelahan sel.
2. Fragmentasi
Fragmentasi dilakukan oleh alga hijau-biru berbentuk benang. Dengan
fragmentasi (pemenggalan), filamen yang panjang akan terputus
menjadi
dua
atau
lebih
benang
pendek
yang
disebut hormogonium. Setiap hormogonium akan tumbuh menjadi
filamen baru. Tempat pemutusan filamen adalah sel mati yang
terdapat diantara sel penyusun filamen.
[12]
3. Pembentukan Spora
Jika kondisi buruk, misalnya kurang air, diantara sel-sel alga hijau-biru
ada yang dapat membentuk endospora, seperti pada bakteri.
Dindingnya menebal, dan ukuran sel membesar. Bentuka ini disebut
sebagai akinet, misalnya
pada Nostoc.Spora
tahan
terhadap
lingkungan yang jelek. Jika kondisi lingkungan telah pulih, spora
tumbuh menjadi alga yang baru.
4.
Bangsa Chroococcales.
Berbentuk tunggal atau kelompok tanpa spora, warna biru kehijauhijauanUmumnya alga ini membentuk selaput lendir pada cadas atau
tembok yang basah. Setelah pembelahan, sel-sel tetap bergandengan
dengan perantaraan lendir tadi, dan dengan demikian terbentuk
kelompok-kelompok atau koloni.
5. Bangsa Chamaesiphonales
Alga bersel tunggal atau merupakan koloni berbentuk benang,
mempunyai spora. Benang-benang itu dapat putus-putus merupakan
hormogonium, yang dapat merayap dan merupakan koloni baru.Spora
terbentuk dari isi sel (endospora). Setelah keluar dari sel induknya,
spora dapat menjadi tumbuhan baru. Untuk menghadapi kala yang
buruk dapat membentuk sel-sel awetan dengan menambah zat
makanan cadangan serta mempertebal dan memperbesar dinding sel
Chamaesiphon confervicolus.
6. Bangsa Nostocales
Sel-selnya merupakan koloni berbentuk benang, atau diselubungi suatu
membran.
Benang-benang itu melekat pada substratnya, tidak bercabang, jarang
mempunyai percabangan sejati, lebih sering mempunyai percabangan
semu.
Benang benang itu selalu dapat membentuk
Contoh : Oscillatoria, Rivularia , Anabaena, Spirulina
hormogonium.
a) Oscillatoria,
hidup dalam air atau di atas tanah yang basah, sel-selnya bulat,
merupakan benang-benang dan akhirnya membentuk koloni yang
berlendir.
Pada jarak-jarak tertentu pada benangbenang itu terdapat sel-sel
yang dindingnya tebal, kehilangan zatzat warna yang berguna untuk
asimilasi, hingga kelihatan kekuning-kuningan dan dinamakan
heterosista.
Heterosista ini dalam keadaan khusus dapat tumbuh menjadi benang
baru, tetapi fungsinya belum dikenal dan biasanya lekas mati.
[13]
[14]
[15]
Kesimpulan
1. EUBACTERIA (BAKTERI):
a) Dari pembahasan diatas mengenai Eubacteria(Bakteri), dapat
disimpulkan bahwa Bakteri umumnya merupakan organisme
uniseluler (bersel tunggal), prokariota/ prokariot, tidak
mengandung klorofil, serta berukuran mikroskopik (sangat kecil).
b) Bakteri mengadakan pembiakan dengan dua cara, yaitu secara aseksual
[16]
Daftar Pustaka
Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Damin Sumardjo. 2009. Pengantar Kimia: Buku Panduan Kuliah Mahasiswa
Kedokteran dan Program Strata I Fakultas Bioeksakta. Jakarta: EGC.
Forum Tentor. 2010. Rumus Hafalan Luar Kepala Fisika SMP. Jakarta: Pustaka
Widyatama.
Fried, George H. dan George J. Hademenos. 2006. Schaums Outlines: Biologi Edisi
Kedua. Jakarta: Erlangga.
Gabriel, J.F. 1996. Fisika Kedokteran. Jakarta: EGC.
Hewitt, Paul G., Suzanne Lyons, John Suchoki, dan Jennifer Yeh. 2007. Conceptual
Integrated Science. San Francisco: Pearson Education Inc.
James, Joyce, Colin Baker dan Helen Swain. 2008. Prinsip-prinsip Sains untuk
Keperawatan. Jakarta: Erlangga.
Joko Suryo. 2010. Herbal: Penyembuh Gangguan Sistem Pernapasan. Yogyakarta: B
First
National Geographic. 2008. Science: Level Green. Columbus USA: Glencoe/McGrawHill Companies, Inc.
Pearce, Evelyn C. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta:
Gramedia.
Sloane, Ethel. 1995. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC.
Yosaphat Sumardi. 2012. Biofisika Modul 4: Mekanika dalam Tubuh. Yogyakarta:
FMIPA UNY.
Darmanto Djojodibroto. 2007. Respirologi (Respiratory Medicine). Jakarta: EGC.
[17]
http://preciouscave.blogspot.com/2010/10/combat-asthma-now.html
http://donutcandy.wordpress.com/2012/11/17/hidup-tanpa-bernapas/
http://uphcbiology.blogspot.com/2010/12/chemistry-of-life
[18]