Penulis:
Ahmad Baihaqi
Muhammad Khoir
Muhammad Bagus Satrio
Adam Komara Sudrajat
Nadia Putri Rachma
Akhfaa Nazhat
Salwaa Khanzaa
Nurhasanah Nunung
Lusi Dianti Duryat
Romdon Hadanursamsi
Jajang Nurjaman
PERPUSTAKAAN NASIONAL RI
Katalog Dalam Terbitan (KDT)
TIM PENYUSUN
Penulis: Desainer Tata Letak:
Ahmad Baihaqi Agung Dwiprabowo
Muhammad Khoir Muhamad Taufik J
Muhammad Bagus Satrio
Adam Komara Sudrajat Fotografer:
Nadia Putri Rachma Ahmad Baihaqi
Akhfaa Nazhat Lusi Dianti Duryat
Salwaa Khanzaa Muhammad Khoir
Nurhasanah Nunung Muhammad Bagus Satrio
Lusi Dianti Duryat Dwi Andayaningsih
Romdon Hadanursamsi Romdon
Jajang Nurjaman
Editor:
Tatang Mitra Setia
Ikhsan Matondang
Dwi Andayaningsih
Rosyid Nurul Hakim
Sita Rani
ISBN: 978-979-3598-46-8
ii
Junonia atlites / © Dwi Andayaningsih
iii
KATA PENGANTAR
Nissa Wargadipura
Pimpinan Pondok Pesantren Ekologi Ath-Thaariq
Buku ini adalah dokumentasi kecil, dari praktek keseharian para santri
beserta pengelolanya (Nissa dan Ibang) sebagai bentuk keterpanggilan moral
ikut menjadi bagian mendudukan ekologi sebagai subjek dalam kehidupan
kesehariannya “ekologi pesantren”. Sulit dipungkiri, tiap detik proses
demoralisasi ekologi tak bisa dibendung, dihentikan. Mereka mendudukkan
ekologi sebagai objek produksi yang melipatgandakan keuntungan tanpa
batas. Pasar-pasar bagi mereka menjadi tuan dan panglimanya. Maka tak lah
berlebihan bangsa ini sering mengalami erosi, dan banjir. Bahkan pemanasan
global, perubahan iklim, dll. Bencana bila terjadi tak mengenal waktu, tempat,
semua meski bukan “pelaku” merasakan dampaknya tanpa terkecuali. Untuk
itu, tindakan moral yang terhormat dan mulia dibutuhkan bangsa ini meski
dibaca orang sebagai bentuk uang recehan. Namun tindakan perbaikan layanan
ekologi tak bisa ditunda meski dari hal-hal yang kecil dan sederhana. Buku kecil
ini lahir sebagai respon atas berbagai persoalan kerusakan ekologi yang dialami
bangsa ini. Tentu jauh dari kesempurnaan, namun tulisan kecil ini berharap
bermanfaat bagi siapapun tanpa terkecuali terutama para penggiat gerakan
ekologi yang hendak memperbaiki layanan ekologinya. Bangsa ini, memerlukan
orang-orang pilihan yang kakinya, tangannya, lisannya, matanya, hatinya
memberikan kemuliaan dan keberkahan pada ekologi.
Ekologi keluarga adalah wujud kongkrit dari tindakan mulia dan terhormat dari
warga bangsa yang tercerahkan. Karena upaya itu tidak hanya bermanfaat,
bermartabat dan mulia bagi keluarga, namun memiliki manfaat yang luar biasa
bagi aktivitas keseimbangan dan keberlanjutan ekosistem.
iv
KATA SAMBUTAN
M.S. Sembiring
Direktur Eksekutif
Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI)
Salam Lestari,
v
KATA SAMBUTAN
vi
Pengetahuan tentang tumbuhan obat, baik jenis maupun tata cara
pengolahan dan penggunaannya sangat penting untuk diketahui
dan didokumentasikan dalam rangka melestarikan kearifan lokal
pemanfaatan tumbuhan obat dan juga pelestarian sumber daya alam
hayati yang bermanfaat bagi kehidupan. Saat ini pemanfaatan obat-
obat herbal sangat populer, tidak saja di Indonesia dan negara negara
timur lainnya, tetapi juga di negara negara Barat. Berbagai ekstrak
tumbuhan atau lebih dikenal dengan istilah obat herbal sangat popular
dan banyak digunakan dalam pengobatan modern seperti ekstrak
bawang putih, temulawak, sambiloto, meniran, mengkudu, ginkgo,
ginseng, St. John’s Wort dan Saw palmetto, semuanya berakar dari
pengetahuan tradisional tentang pemanfaatan tumbuhan obat.
Pengetahuan tentang manfaat dan farmakologi tumbuhan obat juga
sangat berguna dalam penemuan dan pengembangan obat baru.
Sampai pertengahan abad ke-19, sekitar 80% dari obat yang digunakan
dan diperdagangkan di seluruh dunia berasal dari tumbuhan. Hampir
sekitar 40% dari 520 jenis senyawa obat yang disetujui antara tahun
1983 sampai dengan 1994 berasal dari produk alami atau turunannya.
Bahkan sampai awal abad ke-21, 11% dari 252 senyawa obat yang
oleh Organisasi Kesehatan Dunia, WHO (World Health Organization)
dinyatakan sebagai senyawa obat dasar dan esensil, berasal dari
tumbuhan berbunga. Sampai saat ini pun banyak senyawa-senyawa
obat yang digunakan dalam pengobatan modern yang berasal
dari tumbuhan dan berakar dari pengetahuan tradisional tentang
tumbuhan obat, seperti morfin, aspirin (analgesika), kodein (obat
batuk), vinkristin, vinblastin, dan paklitaksel (obat kanker), kinina,
kinidina, dan artemisinin (obat malaria), digoksin (obat jantung), atropin
(antikolinergik), silimarin dan kurkumin (hepatoprotektor), dan lain lain.
Dari informasi di atas dapat disimpulkan bahwa dokumentasi
pengetahuan tentang tumbuhan obat dan keberadaannya sangat
penting dilakukan. Apa lagi jika dibandingkan dengan sistem
pengobatan tradisional negara lain yang sudah terdokumentasi dengan
baik, seperti TCM (Traditional Chinese Medicine), Ayurveda (India),
Unani (Sistem Pengobatan Tradisional Yunani), sistem pengobatan
tradisional Indonesia masih belum tertata dengan rapi. Di samping itu
vii
peta keberadaan tumbuhan obat Indonesia yang sangat kaya itu juga
masih belum kita miliki.
viii
KATA SAMBUTAN
Buku ini memang masih jauh dari sempurna, baik kelengkapan isi
maupun gaya penuturan; karena hanya didasarkan dari satu sumber
(Pondok Pesantren Ekologi Ath-Thaariq) dan ditulis oleh mahasiswa.
Namun demikian, kami sangat bangga karena ini akan menambah
deretan buku karya mahasiswa Fakultas Biologi Universitas Nasional.
Terimakasih kepada Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia
(KEHATI) dan Chevron Geothermal atas kerjasama dan kepercayaannya
kepada mahasiswa Fakultas Biologi Universitas Nasional, termasuk
dalam hal pendanaan penerbitan buku ini. Semoga dukungan kita
terhadap generasi muda untuk berperan aktif dalam konservasi
keanekaragaman hayati dapat terus berlanjut demi mewujudkan
kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia.
ix
© Muhammad Khoir
x
DAFTAR ISI
xi
SEKILAS TENTANG GARUT
Pada zaman dulu, seorang bangsa Eropa yang didampingi warga lokal
(Sunda) sedang berjalan menuju telaga, lalu anggota tubuhnya tergores
oleh ujung daun yang tajam. Dalam bahasa Sunda, tergores dikenal
dengan istilah kakarut, namun orang Eropa menyebutnya gagarut,
hal ini dikarenakan tidak fasih untuk mengucapkan ejaan Bahasa
Indonesia. Tumbuhan penyebab kulit tergores tersebut dinamakan
Ki Garut. Ki Garut memiliki nama ilmiah Maranta arundinacea yang
masuk ke dalam suku Marantaceae dan bangsa Zingiberales. Ki Garut
merupakan tumbuhan yang memiliki umbi berpelepah seperti pisang
yang berukuran kecil dengan tinggi berkisar 60-80 cm. Tumbuhan
yang masuk ke dalam suku Marantaceae ini memiliki umbi berserat,
berwarna putih, berbentuk silinder yang tertutup oleh kulit bersisik,
berwarna cokelat muda, biasa dibuat keripik atau direbus untuk
dimakan atau diperas untuk diambil tepungnya.
Bentang alam Kabupaten Garut terdiri atas dua bagian yaitu, dataran
dan lekungan antar gunung serta rangkaian gunung api aktif yang
mengelilingi daratan. Karena Kabupaten Garut dikelilingi gunung api
aktif, maka rentan penyusun Kabupaten Garut didominasi oleh material
vulkaniklasik berupa alluvium, pasir, kerakal, kerikil, dan lumpur.
Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Garut adalah tanah andosol
berwarna hitam yang berasal dari vulkanik gunug berapi, sehingga
tanah jenis ini cocok untuk sayur mayur. Penggunaan lahan di wilayah
xii
Kabupaten Garut didominasi oleh kegiatan partanian. Salah satu
kegiatan pertanian adalah agroekologi. Agroekologi adalah ilmu yang
menerapkan faktor lingkungan (abiotik dan biotik) di bidang pertanian
dengan konsep memperhatikan keseimbangan ekosistem ekosistem.
Jenis-jenis tumbuhan obat dan satwa liar yang disusun dalam buku ini
merupakan hasil dari pengamatan para santri Pondok Pesantren Ekologi
Ath-Thaariq, Garut-Jawa Barat dengan pendampingan dari Biodiversity
Warriors dan Fakultas Biologi Universitas Nasional. Sedangkan
penamaan jenis secara ilmiah dan lokal maupun khasiat dari tumbuhan
obat berdasarkan narasumber lokal dan literatur.
xiii
PONDOK PESANTREN EKOLOGI ATH-THAARIQ
SEBAGAI MINIATUR GARUT
Pondok Pesantren Ekologi Ath-Thaariq merupakan salah satu pesantren
yang menerapkan sistem pertanian berbasis agroekologi. Pondok
pesantren ini didirikan oleh Ibang Lukmanurdin dan Nissa Wargadipura.
Pada awalnya, mereka gelisah dengan sistem pertanian yang ada saat
ini, sehingga bapak ibang dan ibu nissa mendirikan pesantren dengan
konsep keluarga agraria. Salah satu kegiatan yang dilakukan pesantren
agroekologi ini adalah mengajak para santri bertani berbagai jenis
tanaman pangan untuk memenuhi kebutuhan hidup seluruh keluarga
pondok pesantren. Selain itu, Pondok Pesantren Ekologi Ath-Thaariq
juga memanfaatkan lahan persawahan seluas 7.500 m2 ke dalam
beberapa zona selain pertanian, seperti zona kolam ikan.
xiv
Junonia orithya / © Dwi Andayaningsih
xv
xvi
DESKRIPSI
TUMBUHAN OBAT
1
TUMBUHAN OBAT DI INDONESIA
© Muhammad Khoir
2
juga dimanfaatkan dalam pemeliharaan kesehatan dan kecantikan.
Akan tetapi, kehidupan kota besar yang sibuk dan lahan yang
semakin sempit membuat penduduknya sukar dan tidak terdorong
untuk menanam tumbuhan obat dalam jumlah yang cukup bahkan
untuk keperluan keluarga sendiri. Masyarakat kota lebih banyak
menggunakan obat tradisional siap pakai. Seperti jamu siap seduh
yang banyak dijual di pasaran, obat herbal buatan pabrik, atau dari
penjaja jamu gendong. Namun, ada juga yang memilih membuat
sendiri ramuan obat tradisional dari bahan bahan segar yang dibeli
di pasar atau di penjual rempah-rempah.
3
METODE MENANAM TUMBUHAN OBAT DI
PEKARANGAN RUMAH
Dalam membudidayakan berbagai tumbuhan obat, dapat dilakukan
di pekarangan rumah atau pada sebidang tanah dan diperlukan
pengelolaan yang baik.
4
lubang untuk tumbuhan yang akan ditanam. Biarkan lahan itu
untuk sementara waktu.
2. Jenis tumbuhan obat yang dipilih harus dari jenis yang unggul
dan cocok dengan keadaan lahannya. Biasanya dilakukan seleksi
atas bibit-bibit yang tersedia, baik dari hasil penyemaian sendiri
maupun hasil penukaran dari kebun bibit.
3. Pemindahan bibit tumbuhan harus dilakukan dengan baik,
seperti pemberian pelindung, pemberian sarana perambatan
bagi tumbuhan yang merambat, dan lain sebagainya.
4. Penyiraman dilakukan dua kali sehari sampai bibit tumbuhan
tampak tumbuh dengan baik dan kuat, selanjutnya penyiraman
dilakukan satu kali sehari.
5. Penyiangan tumbuhan liar (gulma) perlu dilakukan, agar tidak
mengganggu pertumbuhan tumbuhan obat yang sedang
dibudidayakan.
© Muhammad Khoir
5
© Muhammad Khoir
Binahong
Madeira Vine
(Anredera cordifolia (Ten.) Steenis)
Nama daerah: Batang berwarna kemerahan,
Gendola (Bali), Gandoa (Sunda), bagian dalam solid, permukaan
Kandula (Madura), Uci-uci (Jawa), halus. Kalau sudah tua, batang
Lembayung (Minangkabau), berwarna putih kusam dan agak
Tatabuwe (Sulawesi Utara). mengeras.panjang batang 20-30
meter, diameter pangkal batang
Deskripsi: mencapai 3,5 cm. Umur 2 bulan
Tumbuh menjalar pada tembok atau lebih, tanaman binahong
atau batang pohon. Batang membentuk semacam umbi atau
lunak, silindris, saling membelit. rimpang yang melekat di ketiak
6
daun. Umbinya berbentuk bulat menggunakan 3 gelas air dan
agak kasar dan keluar seperti bulu biarkan sampai air rebusan
yang panjangnya 1-3 mm. Kulit yang tersisa hanya tinggal 2
umbi berwarna hijau kecokelatan. gelas saja. Minumlah ramuan
Daging umbi berwarna putih ini 1 kali dalam sehari.
dan panjangnya 5-17 cm dan
berdiameter 1-4 cm. • Mengobati jerawat dan
menghaluskan wajah:
Habitat: Segenggam daun binahong
Dapat ditemukan di tanah-tanah segar dihaluskan dan
terlantar yang subur, tepi sungai, ditambah sedikit air hingga
tepi jalan, kebun-kebun teh dan seperti masker, lalu oleskan
kina, terutama di bagian yang ke wajah atau bagian yang
lembab. berjerawat lalu tunggu hingga
kering dan bilas dengan air.
Bagian tanaman yang dapat Lakukan secara rutin selama
dijadikan obat: 1-2 minggu.
Daun.
• Mengobati disentri: 10 lembar
Kandungan kimia: daun binahong dicuci, lalu
Saponin, Alkaloid, Polifenol, rebus daun tersebut dengan
Minyak Atsiri, Asam Oleanik. menggunakan 2 gelas air dan
biarkan sampai air rebusan
Khasiat dan cara pengolahannya: yang tersisa hanya tinggal 1
• Mengobati asma dan radang gelas saja. Minumlah ramuan
ginjal: Cuci 7 lembar daun ini 1 kali dalam sehari.
binahong segar, kemudian
direbus dengan menggunakan • Mengobati luka: Segenggam
2 gelas air. Tunggu sampai daun binahong ditumbuk
mendidih dan ramuan yang hingga halus, lalu oleskan ke
tersisa hanya tinggal 1 gelas bagian tubuh yang luka dan
saja. Untuk pengobatan asma ditutup dengan perban agar
maka minum 1 kali dalam tidak infeksi.
sehari.
• Mengobati sakit maag:
• Mengobati patah tulang: Rebus 5-7 lembar daun
10-20 lembar daun binahong dengan 3 gelas air
binahong dicuci, lalu rebus dan disaring. Diminum 3 kali
daun tersebut dengan sehari sebelum makan.
7
© Lusi Dianti Duryat
Secang
Sappanwood
(Caesalpinia sappan L.)
8
Nama daerah: Kandungan kimia:
Seupeuĕng (Aceh), Sepang Brazilin, yakni zat warna merah-
(Gayo), Sopang (Toba), Sapang/ sappan, asam tanat, dan asam
Cacang (Minangkabau), Sapang galat. Simplisia kayu secang
(Makassar), Secang (Betawi), Kayu berupa irisan atau keping-
Secan (Jawa), Sunyiha (Ternate), keping kecil kayu ini dikenal
Roro (Tidore). sebagai Sappan lignum dalam
sediaan FMSo (Formularium
Deskripsi: Medicamentorum Soloensis).
Pohon kecil atau perdu, tinggi
4-10 m. Batang dengan tonjolan- Khasiat dan cara pengolahannya:
tonjolan berupa gigir, dengan • Sebagai pewarna alami:
banyak duri, pepagannya Sebagaimana kayu brazil,
berwarna cokelat keabu-abuan. kayu sepang terutama
Daun majemuk menyirip ganda, dimanfaatkan sebagai
dengan daun penumpu 3-4 mm, penghasil zat pewarna
lekas gugur. Tulang daun utama makanan, pakaian, anyam-
sepanjang 25-40 cm. Buah polong anyaman, dan barang-barang
bentuk lonjong atau jorong lain.
senjang (asimetris). berisi 2-4 biji,
hijau kekuningan menjadi cokelat • Sebagai bahan obat:
kemerahan jika masak. Biji bulat Kayu secang memiliki
panjang (elipsoida). khasiat sebagai pengelat
(astringensia). Secara
Habitat: tradisional, potongan-
Dapat ditemukan di lahan-lahan potongan kayu secang
yang berlereng. Tidak tahan biasa digunakan sebagai
terhadap penggenangan, tanaman campuran bahan jamu di
ini tumbuh pada tanah-tanah yang Jawa. Disamping itu, kayu
berliat atau berbatu kapur, atau di secang adalah salah satu
tanah berpasir dekat sungai. bahan pembuatan minuman
penyegar khas Yogyakarta
Bagian tanaman yang dapat selatan (wedang secang dan
dijadikan obat: wedang uwuh) dan minuman
Kulit kayu. khas Betawi yaitu Bir Pletok.
9
© Lusi Dianti Duryat
Pegagan
Buabok
(Centella asiatica (L.) Urban)
Nama daerah: sekitar 5-15 cm berbentuk ginjal.
Daun kaki kuda (Melayu), Antanan Tepi bergerigi atau beringgit,
(Sunda), Pegaga (Aceh), Ampagaga dengan penampang 1-7 cm
(Batak), Gagan-gagan / rendeng tersusun dalam roset yang terdiri
(Jawa), Taidah (Bali), Paiduh (Nusa atas 2-10 helai, kadang-kadang
Tenggara), Wisu-wisu, Kisu-kisu agak berambut. Bunga berwarna
(Sulawesi), Sandanan (Irian), Kori- putih atau merah muda, tersusun
kori (Halmahera). dalam karangan berupa payung,
tunggal atau 3-5 bersama-sama
Deskripsi: keluar dari ketiak daun. Tangkai
Tumbuhan terna menahun tanpa bunga 5-50 mm. Buah kecil
batang, tetapi dengan rimpang bergantung, bentuk lonjong/pipih
pendek dan stolon-stolon yang panjang 2-2,5 mm, baunya wangi
merayap dengan panjang 10- dan rasanya pahit.
80 cm, akar keluar dari setiap
bonggol, banyak bercabang yang Habitat:
membentuk tumbuhan baru. Dapat ditemukan di padang
Daun tunggal, bertangkai panjang rumput, pinggir selokan, dan
10
sawah. Kadang-kadang di tanam Sehari diminum 3 kali 3/4
sebagai penutup tanah di gelas.
perkebunan atau sebagai tanaman
sayuran (sebagai lalapan), • Mengobati wasir: 4-5 batang
terdapat sampai ketinggian 2.500 pegagan beserta akar-akarnya
meter di atas permukaan laut. direbus dengan 2 gelas air
selama ± 5 menit. Minum
Bagian tanaman yang dapat rebusan air tersebut selama
dijadikan obat: beberapa hari.
Seluruh bagian tanaman.
• Mengobati pembengkakan
Kandungan kimia: hati (liver): Daun Pegagan
Asiaticosida, thankunisida, segar sebanyak 30 lembar
isothankunisida, madecassosida, direbus, minum secara rutin.
brahmosida, mesoinositol,
centellose, carotenoids, garam- • Mengobati campak: Daun
garam mineral seperti garam Pegagan sebanyak 20 lembar
kalium, natrium, magnesium, direbus, air rebusan diminum.
kalsium, besi, vellarine, zat samak
• Mengobati bisul: Daun
Khasiat dan cara pengolahannya: Pegagan segar sebanyak 20-30
• Mengobati anyang- lembar direbus, diminum,
anyangan/ susah kencing: atau dilumatkan ditempelkan
10-15 lembar daun pegagan pada bagian tubuh yang sakit.
segar dilumatkan, tempel di
pusar. • Mengobati mata merah dan
bengkak: Daun Pegagan segar
• Mengobati demam: sebanyak 10 lembar dicuci
Segenggam daun pegagan bersih, dilumatkan, diperas,
segar ditumbuk, kemudian airnya disaring. Teteskan ke
ditambah sedikit air dan mata yang sakit. Lakukan 3-4
garam, disaring. Diminum kali sehari.
pada pagi hari sebelum
makan. • Dapat dijadikan lalapan: Cuci
bersih daun pegagan, lalu
• Mengobati darah tinggi: dapat dikonsumsi.
20 lembar daun pegagan
ditambah 3 gelas air, direbus
sampai menjadi 3-4 gelas.
11
© Dwi Andayaningsih
Telang Ungu
Butterfly Pea
(Clitoria ternatea L.)
12
Nama daerah: Kembang telang sebanyak 3-5
Bunga Biru (Melayu), Kembang kuntum direndam di dalam
Telang (Sunda), Kembang Teleng air panas, biarkan air sampai
(Jawa), Temen Raleng (Bugis). berwarna biru. Gunakan air
rendaman sebagai obat cuci
Deskripsi: mata.
Tumbuhan merambat, menjalar
dengan bantuan media lain • Mengobati sakit telinga: Daun
yang berada didekatnya dengan Kembang telang sebanyak
mencapai panjang atau ketinggian 5 lembar yang sudah dicuci
hingga 6 meter. Bunga berwarna bersih dilumatkan, tambahkan
biru dan juga bentuknya bulat sedikit air hangat lalu peras
telur dengan lebar sekitar 2-3 cm. airnya, tambahkan garam,
dalam keadaan hangat cairan
Habitat: tadi diteteskan pada telinga
Dapat ditemukan di daratan Asia yang sakit.
dan menyebar ke Negara lain yang
masih mempunyai iklim topis. • Mengobati bisul dan jerawat:
Daun, akar atau bunga
Bagian tanaman yang dapat sebanyak 3 buah dihaluskan
dijadikan obat: dan kemudian oleskan pada
Akar, daun dan bunga. bagian tubuh yang ingin
diobati.
Kandungan kimia:
Antosianin, arabinose, flavonoid, • Sebagai pewarna makanan
asam linoleat, oleic, palmitic dan alami: Air perasan dari bunga
asam stearat. telang dan dicampurkan pada
makanan yang ingin diwarnai.
Khasiat dan cara pengolahannya:
• Mengobati sakit mata: Bunga
13
© Lusi Dianti Duryat
Jintan
Country Borage
(Coleus amboinicus Lour.)
Nama daerah: Deskripsi:
Bangun-bangun (Batak), Sukan Tumbuhan semak dan menjalar.
(Melayu), Ajeran (Sunda), Daun Batang berkayu, lunak dan mudah
jinten (Jawa Tengah), Daun patah. Batang yang masih muda
Kambing (Madura), Iwak Kunu etu berarnbut kasar, beruas-ruas
(Timor). yang menempel di tanah akan
14
tumbuh akar. Daunnya tunggal, gelas. Direbus atau diseduh,
berambut, bentuk bulat telur diminum 2 kali sehari pada
dan mudah patah. Tepi daun pagi dan sore hari. Setiap
beringgit, ujung dan pangkal kali minum sebanyak 1 gelas
rnembulat, panjang sekitar 6,5-7 selama 14 hari.
cm dan lebar 5,5-6.5 cm. Tangkai
daun memiliki panjang sekitar • Mengobati sariawan perut:
2,4-3 cm, pertulangan daun Daun jinten segar sebanyak
menyirip berwarna hijau muda. 4 lembar, daun saga segar 5
Bunga majemuk, bentuk tandan, lembar, daun pegagan segar
berambut halus, bagian kelopak 5 lembar, daun sirih segar 3
dan mahkota bentuknya seperti lembar, dan kulit kayu turi
mangkok. Kepala putik berwarna 3 lembar, ditambahkan air
cokelat, benang sari bertajuk sebanyak 1 gelas. Direbus atau
empat, kepala sari berwarna diseduh, diminum 1 kali sehari
kuning, dan mahkota bunga sebanyak 1 gelas. Apabila
berwarna ungu. Akar tunggang dihaluskan, diminum 1 kali
berwarna putih. sehari 1/4 gelas selama 7 hari.
15
© Lusi Dianti Duryat
Sintrong
Red-flower Ragleaf
(Crassocephalum crepidioides (Benth.) S. Moor.)
16
Nama daerah: Kandungan kimia:
Jambrong (Betawi), Tespong (Sun- Saponin, flavonoida dan polifenol.
da), Taplek (Jawa).
Khasiat dan cara pengolahannya:
Deskripsi: • Sebagai lalapan: Sintrong
Tumbuhan terna, dengan tinggi yang berbunga merah umum
mencapai 1 m. Batang tegak, dikonsumsi sebagai lalapan
lunak dan beralur-alur. Daun karena memiliki aroma yang
tersebar dengan tangkai bertel- khas yang dapat merangsang
inga. Daun memiliki aroma yang nafsu makan.
khas apabila diremas dan merupa-
kan daun tunggal. Lembaran daun • Mempercepat proses
berbentuk oval, berujung runcing pengeringan dan
dan tepi daunnya bergerigi. Bun- penyembuhan luka: Daun
ganya majemuk bongkol dengan sebanyak 5 lembar dihaluskan
warna merah diujungnya. Bongkol dan ditempelkan ke bagian
hijau dengan ujung jingga cokelat tubuh yang luka dan ditunggu
hingga merah bata, mengangguk hingga mengering.
dan tegak setelah menjadi buah.
Setelah buahnya mekar akan • Sebagai obat pencuci perut
menyebar berbentuk lingkaran alami (pencahar), sakit
dengan bulu-bulu halus berwarna maag dan mual: 5-8 lembar
putih, setelah buah masak penuh daun Sintrong dihaluskan
biji akan ringan terbawa angin. kemudian direbus dengan air
secukupnya. Minum selagi
Habitat: hangat.
Dapat ditemukan di tanah-tanah
terlantar yang subur, tepi sungai,
tepi jalan, kebun-kebun teh dan
kina, terutama di bagian yang
lembab, sawah yang mengering
hingga ketinggian 2.500 meter di
atas permukaan laut.
17
© Lusi Dianti Duryat
Temulawak
Java Turmeric
(Curcuma xanthorrhiza Roxb.)
Nama daerah: daun 2-9 helai dengan bentuk
Temulawak (Jawa), Koneng Gede bundar memanjang sampai
(Sunda), Temu Labak (Madura), bangun lanset, warna daun hijau
Temu Lawak (Melayu). atau cokelat keunguan terang
sampai gelap. Bunga berwarna
Deskripsi: kuning tua, berbentuk unik dan
Terna berbatang semu dengan bergerombol.
tinggi kurang dari 2 m. Batang
semu merupakan bagian dari Habitat:
pelepah daun yang tegak dan Dapat ditemukan hampir
saling bertumpang tindih, warna di setiap daerah pedesaan,
hijau atau cokelat gelap. Rimpang terutama di dataran sedang dan
terbentuk dengan sempurna dan tinggi, terutama di lahan yang
bercabang kuat, berukuran besar, teduh.
bercabang-cabang, dan berwarna
cokelat kemerahan, kuning tua Bagian tanaman yang dapat
atau berwarna hijau gelap. Tiap dijadikan obat:
tunas dari rimpang membentuk Rimpang.
18
Kandungan kimia: gelas air bersama sedikit gula
Protein, Karbohidrat, Kurkumin aren. Setelah diangkat dari
dan minyak astiri. api, masukkan seibu jari asam
jawa. Setelah agak dingin,
Khasiat dan cara pengolahannya: disaring, diminum sekaligus.
• Mengobati sakit maag: 1
rimpang temulawak dicuci, • Menambah nafsu makan: 2
dikupas, dan diiris halus. rimpang temulawak sebesar
Rebus dengan 2 gelas ibu jari dicuci, dikupas
air sampai airnya tinggal dan diiris. Rebus dengan 2
setengah. Minum selagi gelas air bersama 1/4 ruas
hangat. lengkuas, 1/2 genggam daun
meniran sampai airnya tinggal
• Memperbanyak ASI bagi setengah. Saring dan minum
ibu menyusui: Temulawak ramuan ini 2 kali sehari,
sebanyak 7-10 jari dikupas masing-masing 1/2 gelas.
dan dicuci hingga bersih lalu
diparut dan dicampur dengan • Menyembuhkan sariawan: 1
tepung sagu secukupnya. rimpang temulawak sebesar
Tambahkan air panas sedikit ibu jari dicuci, dikupas dan
saja, aduk sampai tekturnya diiris. Direbus dengan 2 gelas
berubah seperti bubur. Makan air bersama 1 buah asam
bubur ini 2 kali dalam setiap Jawa, sedikit gula aren sampai
harinya. airnya tinggal setengah.
Angkat dari api. Masukkan 1
• Menghilangkan jerawat: biji asam. Aduk dan saring.
Temulawak sebesar ibu jari Diminum 2 kali sehari.
dicuci dan kupas kemudian
dimemarkan. Rebus dalam • Mengobati batuk: 1 rimpang
panci yang berisi air sebanyak temulawak sebesar ibu jari
4 gelas hingga tersisa 2 gelas. dicuci, dikupas dan diparut
Dinginkan, dan minum air ini sambil diberi 1 gelas air
sehari 2 kali yaitu pagi dan matang. Peras dan beri satu
sore hari. sendok teh madu dan air
perasan jeruk nipis. Minum 2
• Mengobati bisul: Iris 5 kali sehari, masing-masing 1/2
temulawak yang sudah gelas.
dikupas, lalu direbus dengan 2
19
© Lusi Dianti Duryat
Temu Putih
White Tumeric
(Curcuma zedoaria (Christ) Rosc.)
20
Nama daerah: Kandungan kimia:
Temu Pepet (Jawa), Koneng Tegal Rimpang dan daun mengandung
(Sunda). saponin, flavonoid dan polifenol.
Habitat:
Dapat ditemukan di hutan tropis
sampai ketinggian 1.000 meter di
atas permukaan laut.
21
© Dwi Andayaningsih
Patikan Kebo
Asthma Herba
(Euphorbia hirta L.)
22
Nama daerah: Kandungan kimia:
Nanangkaan (Sunda), Kukon- Alkaloida, tanin, senyawa folifenol
kukon (Jawa), Sosononga (seperti asam gallat), flavonoid
(Maluku). quersitrin, santhorhamnin,
asam-asam organik palmitat
Deskripsi: oleat dan asam lanolat, terpenoid
Tumbuh merayap dicelah eufosterol, tarakserol dan
bebatuan atau tumbuh tegak tarakseron.
diantara tumbuhan lainnya. Tinggi
dapat mencapai 0,5 meter, tetapi Khasiat dan cara pengolahannya:
yang sering terlihat hanya sekitar • Mengobati radang
1 jengkal. tenggorokan: Daun patikan
Batangnya pendek berbuku-buku, kerbau sebanyak 10 lembar
daunnya saling berhadapan, diseduh dengan air panas
berbentuk telur bergerigi halus secukupnya. Air rebusan
pada kedua sisinya, dan pada disaring dan digunakan untuk
bagian tengahnya terdapat berkumur.
noda berwarna nila. Buah dan
bunganya terdapat pada ketiak • Mengobati asma: Segenggam
setiap tangkai daun dan terletak daun yang sudah dikeringkan
menopang diatas batang. direbus sampai mendidih.
Disaring dan diminum sehari 2
Habitat: kali, yaitu pada saat pagi dan
Dapat ditemukan sampai sore hari. Masing-masing 1/2
ketinggian 1.400 meter di atas gelas.
permukaan laut.
23
© Lusi Dianti Duryat
Daun Ungu
Carricature Plant
(Graptophylum pictum Griff)
24
Nama daerah: Khasiat dan cara pengolahannya:
Wungu (Jawa), Handeuleum • Mengobati sembelit: 7 lembar
(Sunda), Karotong (Madura), daun direbus dengan 2 gelas
Kobi-kobi (Ternate), Daun putri air sampai airnya tinggal
(Ambon). setengah. Setelah dingin,
saring dan minum sekaligus
Deskripsi: pada pagi hari.
Termasuk dalam kelompok
keluarga tanaman Acanthaceae, • Mengobati ambeien: 15
dengan ciri batang tegak, lembar daun, kunyit sebesar
ukurannya kecil dan tingginya ibu jari, sedikit gula aren
hanya mencapai 3 meter, tumbuh direbus dengan 4 gelas
liar di pedesaan atau ditanam air sampai airnya tinggal
sebagai tanaman hias atau setengah. Saring. Minum 2
tanaman obat, batang berwarna kali sehari, pada saat pagi dan
ungu, penampang batang hampir sore hari. Masing-masing 1
berbentuk segitiga tumpul. gelas.
25
© Lusi Dianti Duryat
Rosela
Roselle
(Hibiscus sabdariffa L.)
26
Nama daerah: magnesium, fosfor, kalium, dan
Asam Paya (Melayu), Kesew Jawe natrium.
(Sumatera Selatan), Asam Rejang
(Muara Enin). Khasiat dan cara pengolahannya:
• Mencegah penyakit kanker:
Deskripsi: Bunga Rosella sebanyak 5-8
Mempunyai batang bulat, kuntum direbus dan diminum
tegak, berkayu dan berwarna setiap hari secara rutin dan
merah. Tumbuh dari biji dengan teratur.
ketinggian dapat mencapai 3-5
meter. Daun tunggal berbentuk • Mengobati diabetes: Bunga
bulat telur, bertulang menjari, Rosella sebanyak 5 kuntum
ujung tumpul, tepi bergerigi dan dicuci bersih kemudian
pangkal berlekuk. Tangkai daun direbus sampai benar-benar
bulat berwarna hijau. Bunga mendidih. Setelah itu, disaring
berwarna cerah, kelopak bunga dan jika sudah dingin diminum
berwarna merah gelap dan lebih dengan aturan minum sehari
tebal. 2 kali.
Habitat: Catatan:
Dapat ditemukan di daerah yang Rosella kemungkinan dapat
beriklim tropis dan subtropis. menurunkan tekanan darah. Oleh
Tanaman ini dapat tumbuh di karena itu, lebih aman jika mereka
semua jenis tanah, tetapi paling dengan tekanan darah rendah
cocok pada tanah yang subur dan menghindari konsumsi Rosella.
gembur. Dapat tumbuh di daerah
pantai sampai daerah dengan
ketinggian 900 meter di atas
permukaan laut.
Kandungan kimia:
Bunga mengandung vitamin (A,
B1, B2, B3, dan C), beta karotein,
antosianin, gossypeptin, asam © Lusi Dianti Duryat
karbonat, kalsium, zat besi,
27
© Lusi Dianti Duryat
Mentha
Wild Mint
(Mentha cordifolia L.)
28
Nama daerah: dengan air mawar. Kemudian
Daun Permen (Jawa dan Sunda). campuran tersebut dioleskan
pada wajah yang berjerawat.
Deskripsi: Diamkan hingga beberapa
Tumbuhan perdu dapat tumbuh menit kemudian bilas.
hingga 1 meter. Batang lunak dan
berwarna hijau. Daun berbulu • Mengobati batuk dan gatal
halus dengan tepi bergerigi serta tenggorokan: Seduh daun
memiliki aroma yang khas. Mint dengan teh lalu minum.
Kandungan kimia:
Daun mengandung vitamin C,
provitamin A, fosfor, besi, kalsium
dan potasium. Serat, klorofil dan
fitonutrien, memiliki minyak astiri
berupa menthol yang memberikan
rasa pedas yang khas.
• Mengatasi jerawat:
Segenggam daun mint
© Lusi Dianti Duryat
dihaluskan, lalu dicampurkan
29
© Lusi Dianti Duryat
Kemangi
Holy Basil
(Ocimum sanctum L.)
30
Nama daerah: Khasiat dan cara pengolahnnya:
Saraung (Sunda), Lampes (Jawa • Mengobati panu: Segenggam
Tengah), Kemangek (Madura), daun kemangi dicuci lalu
Uku-uku (Bali), Lufe-lufe (Ternate), ditumbuk hingga halus.
Hairy Basil (Inggris). Beri sedikit air kapur sirih.
Gosokkan ramuan ini pada
Deskripsi: kulit yang berpanu. Lakukan
Tumbuhan perdu dengan sebanyak 2 kali sehari.
tinggi mencapai 100 cm. Bunga
tersusun di tandan yang tegak. • Mengobati sariawan: 10
Daun panjang, tegak, berbentuk lembar daun kemangi dicuci
taji atau bulat telur, berwarna bersih, kunyah sampai halus
hijau muda dan berbau harum. selama 2-3 menit lalu ditelan
Ujung daun dapat tumpul atau dan minum air hangat.
tajam, panjangnya mencapai Lakukan sebanyak 3 kali
5 cm. Permukaan bergerigi sehari.
atau rata. Aromanya seperti
cengkeh dan rasanya pahit. Buah • Mengurangi bau badan:
berbentuk elips, pecah secara Daunm ditumbuk hingga
tiba-tiba. halus, lalu seduh dengan air
panas sebanyak 1 gelas, saring
Habitat: air seduhan lalu tambahkan
Dapat ditemukan di kebun- gula aren secukupnya. Minum
kebun, di pagar-pagar, di pinggir- air seduhan pada pagi dan
pinggir jalan dan di lapangan. malam hari.
Tumbuhan ini dapat tumbuh
di dataran rendah hingga pada • Mengatasi jerawat: 10-
ketinggian 500 meter di atas 15 lembar daun Kemangi
permukaan laut. dihaluskan dan ditambah
dengan 2 gelas air panas.
Bagian tanaman yang dapat Lalu disaring hingga tersisa
dijadikan obat: airnya dan dimasukkan ke
Daun. dalam botol. Dinginkan.
Gunakan sebagai toner wajah,
Kandungan kimia: oleskan dengan kapas dan
Daun mengandung saponin, tunggu semalam. Bilas wajah
flavonoid dan tanin. keesokan harinya.
31
© Lusi Dianti Duryat
Kumis Kucing
Java Tea
(Orthosiphon stamineus Benth.)
Nama daerah: Deskripsi:
Kumis kucing (Melayu-Sumatera Tumbuhan terna tegak, pada
dan Sunda), Remujung (Jawa), bagian bawah berakar di bagian
Songkot koceng (Madura). buku-bukunya dan tinggi
32
mencapai 2 meter. Helai daun Khasiat dan cara pengolahannya:
berbentuk bundar atau lonjong, • Mengobati penyakit saluran
lanset, bundar telur atau belah air kencing dan batu ginjal:
ketupat yang dimulai dari Tangkai dan daun kumis
pangkalnya. Ciri khas tanaman kucing sebanyak 10 lembar
ada pada bagian kelopak bunga kemudian ditambahkan daun
berkelenjar, urat dan pangkal meniran sebanyak 5 lembar.
berbulu pendek dan jarang Lalu direbus dengan 2 gelas
sedangkan di bagian yang air sampai mendidih dan
paling atas gundul. Bunga bibir, saring hingga menjadi 1 gelas.
mahkota yang bersifat terminal Diminum 1 kali sehari.
yakni berupa tandan yang keluar
dari ujung cabang. Helai bunga • Mengobati demam: 10 buah
tumpul dan berbentuk bundar. akar kumis kucing dicuci,
rebus dengan 3 gelas air.
Habitat: Setelah mendidih, saring,
Dapat ditemukan di lahan- dan ambil airnya. Minum air
lahan pertanian, untuk rebusan ini 1 gelas sehari.
produksi sebaiknya dipilih
tanah yang gembur, subur, • Meredakan gejala reumatik:
banyak mengandung humus/ 5-7 lembar daun kumis kucing
bahan organik dengan tata yang dilumatkan hingga
air dan udara yang baik. menjadi 1 sendok makan, 5
Curah hujan yang ideal bagi lembar makan daun meniran
pertumbuhan tanaman ini yang sudah dilumatkan hingga
adalah lebih dari 3.000 mm/ menjadi 1 sendok makan,
tahun. Dengan sinar matahari lalu direbus dengan 1 gelas
penuh tanpa ternaungi. air sampai airnya tinggal 3/4.
Naungan akan menurunkan Saring. Lalu diminum.
kadar ekstrak daun. Keadaan
suhu udara yang baik untuk • Mengobati sakit pinggang: 7
pertumbuhan tanaman ini lembar daun dan 2 buah akar
adalah panas sampai sedang. kumis kucing dicuci. Rebus
dengan 1 gelas air. Biarkan
Bagian tanaman yang dapat satu malam, baru diminum.
dijadikan obat:
Daun dan akar.
33
© Lusi Dianti Duryat
Pandan Wangi
Fragrant Pandan
(Pandanus amaryllifolius Roxb.)
34
Nama daerah: Bagian tanaman yang dapat
Pandan (Jawa), Serake bangu dijadikan obat:
(Aceh), Pandang (Batak), Pandan Daun.
musang (Minangkabau), Pandan
wangi (Melayu), Pandan rampe Kandungan kimia:
(Sunda), Pandan room (Madura), Alkaloida, saponin, flavonoida,
Pandan wangi (Jawa Tengah). tanin, polifenol dan zat warna
hijau.
Deskripsi:
Tumbuhan perdu dengan tinggi Khasiat dan cara pengolahannya:
± 7 m. Batang tegak, lunak, dan • Mengobati lemah syahwat:
bulat. Daun tunggal, memeluk Daun pandan sebanyak 5
batang berbentuk lanset dengan lembar dengan air 3 gelas
tepi berduri dan ujung runcing. direbus sampai mendidih
Pertulangan daun sejajar dan selama 15 menit. Air rebusan
berwarna hijau dengan panjang dibagi menjadi 2 gelas.
sekitar 75-90 cm dan lebar 8-10 Diminum pada saat pagi dan
cm. Bunga majemuk, bentuk sore hari.
bongkol, berkelamin dua terletak
di ketiak daun. Bunga jantan • Pewarna makanan: Daun
berdiri sendiri, bentuk lonjong, pandan dihaluskan lalu
dan daun pelindung bentuk campurkan dengan air dan
lanset. Benang sari terkumpul peras sambil disaring. Air
rapat pada poros tongkol dan perasannya dapat digunakan
berwarna putih kotor. Buah sebagai pewarna makanan.
tipe batu berwarna jingga dan
berbentuk bulat telur. Akarnya
serabut dan berwarna cokelat.
Tumbuh menjalar, sehingga dalam
waktu singkat menjadi rumpun
yang lebat.
Habitat:
Dapat ditemukan di tepi sungai,
rawa, dan tempat-tempat
bertanah lembab sampai
ketinggian 500 meter di atas © Lusi Dianti Duryat
permukaan laut.
35
© Dwi Andayaningsih
Markisa
Passion Fruit
(Passiflora quadrangularis L.)
36
Nama daerah: Kandungan kimia:
Rubis (Palembang), Belewa Daun, batang dan buah
(Melayu), Markusa (Sunda), mengandung saponin,
Markisah (Jawa). polifenol. Batang dan buah juga
mengandung flavonoida.
Deskripsi:
Tumbuhan semak, menjalar, Khasiat dan cara pengolahannya:
dengan panjang ± 10 m. • Peluruh air seni dan kencing
Batangnya berwarna hijau nanah: Daun segar sebanyak
kecokelatan, bersegi empat, lunak, 5-8 lembar, dicuci, lalu direbus
dan halus. Daunnya tunggal, dengan 2 gelas air selama
berbentuk lonjong, tersebar 25 menit. Setelah dingin lalu
dengan panjang sekitar 7-20 cm disaring. Hasil saringan dibagi
dan lebar 5-14 cm. Tepi daun rata, dua dan diminum dua kali,
ujung runcing, pangkal membulat, yaitu pada saat pagi dan sore
pertulangan daun berwarna hijau hari.
dan menyirip dengan permukaan
licin. Bunga tunggal, bulat dan • Sumber antioksidan: Buahnya
berkelamin dua. Bunga terletak dikonsumsi.
di ketiak daun dengan tangkai
bergerigi, panjang sekitar 3-4 cm, • Mencegah kerutan pada
berwarna hijau dengan mahkota wajah: Siapkan biji Markisa,
dan kelopak lonjong. Buahnya pisahkan antara biji dan air,
berwarna hijau keputih-putihan serta lapisan lender dari
dan berbentuk lonjong dengan sari buahnya. Lalu haluskan
panjang ± 20 cm, serta diameter bijinya. Setelah halus,
± 15 cm. Biji bulat pipih, panjang ± tambahkan sedikit air, lalu
0,3 cm dan berwarna putih. Akar diaduk hingga rata. Oleskan
tunggang dengan warna putih secara merata pada wajah,
kotor. tunggu 15-20 menit. Bilas
dengan air lalu terakhir
Habitat: usapkan es batu yang telah
Dapat ditemukan di hutan dataran dibungkus oleh handuk.
rendah hingga dataran tinggi. Bersihkan dengan handuk
yang kering.
Bagian tanaman yang dapat
dijadikan obat:
Daun, batang dan buah.
37
© Dwi Andayaningsih
Ceplukan
Cutleaf Groundcherry
(Physalis angulata L.)
Nama daerah: tanah kosong yang bertanah
Kopok-kopokan (Bali), Cecenet lembab namun tidak becek.
(Sunda), Nyornyoran (Madura), Tumbuh tegak dengan tinggi
Leletokan (Minahasa), Kenampok tanaman sekitar 30-50 cm. Batang
(sasak), dan Lapunonat (Tanimbar, berwarna hijau bentuk persegi,
Seram). dan bercabang. Daun berseling
dan berlekuk, bertangkai 7-25
Deskripsi: mm, dengan bentuk bulat telur
Tumbuhan semak semusim, dan memanjang dan ujungnya lancip.
tergolong sebagai tanaman liar. Ukuran panjang 3,5-10 cm dan
Tumbuh begitu saja di tanah- lebar 2,5 cm. Pada permukaan
38
daun bagian atas berwarna hijau, diremas-remas hingga lembut.
dan permukaan bawah berwarna Oleskan sekitar bisul dan bisul
hijau muda dan berambut halus. akan cepat mengering.
Bunga dan buah keluar dari ketiak
daun, buahnya berbentuk seperti • Mengobati gusi berdarah:
lampion atau lentera, bila sudah Cukup mengkonsumsi 30
masak berwarna kuning, rasanya buah ciplukan segar setiap
manis agak keasam-asaman. hari dengan teratur.
39
© Muhammad Khoir
Pohpohan
(Pilea melastomoides (Poir.) Bl.)
40
Nama daerah: Kandungan kimia:
Poh-pohan (Sunda). Kalsium lebih tinggi jika dibanding
daun singkong dan bayam.
Deskripsi:
Tumbuhan terna, dengan tinggi Khasiat dan cara pengolahannya:
mencapai 1 meter. Batang • Mempercepat proses
tegak, lunak dan beralur-alur. pengeringan dan
Daun tersebar dengan tangkai penyembuhan luka: Daun
bertelinga. Daun memiliki aroma sebanyak 10 lembar
yang khas apabila diremas dan dihaluskan dan ditempelkan
merupakan daun tunggal. Helaian ke bagian tubuh yang luka dan
daun berbentuk oval, berujung tunggu hingga mengering.
runcing dan tepi daunnya
bergerigi. Bunga majemuk • Daun segarnya dijadikan
bongkol dengan warna merah lalapan.
diujungnya. Bongkol hijau dengan
ujung jingga cokelat hingga merah
bata, mengangguk dan tegak
setelah menjadi buah. Setelah
buahnya mekar akan menyebar
berbentuk lingkaran dengan
bulu-bulu halus berwarna putih,
setelah buah masak penuh biji
akan ringan terbawa angin.
Habitat:
Dapat ditemukan di tanah-tanah
terlantar yang subur, tepi sungai,
tepi jalan, kebun-kebun teh dan
kina, terutama di bagian yang
lembab, sawah yang mengering
hingga ketinggian 2.500 meter di
atas permukaan laut yang hanya
ditemukan di pulau Jawa.
41
© Dwi Andayaningsih
Delima
Pomegranate
(Punica granatum L.)
42
Nama daerah: Kandungan kimia:
Glima (Aceh), Glimau mekah Akar, kulit batang, dan buah
(Gayo), Dalimo (Batak), Delima mengandung saponin dan
(Melayu), Dlima (Jawa Tengah), flavonoida. Disamping itu, akar
Dhalima (Madura), Jeliman juga mengandung polifenol,
(Sasak), Talima (Bima), Dila daelak sedangkan bagian kulit batang dan
(Roti), dan Lekokase (Timor). buah juga mengandung tanin.
43
© Lusi Dianti Duryat
Rosmarin
Rosemary
(Rosmarinus officinalis L.)
Nama daerah: bagian atas berwarna hijau
Rosmari (Jawa). gelap sedangkan bagian bawah
berwarna keabuan. Bentuk
Deskripsi: daun oval, sempit dan kecil,
Tumbuhan herba, dapat serta berujung runcing. Bunga
tumbuh hingga 1 meter. Daun ini dapat tumbuh 1,5-2 m.
44
Bunganya berwarna ungu pucat • Mengatasi bau badan: Daun
hingga biru gelap. Rosemary digiling menjadi
bubuk dan digunakan untuk
Habitat: mandi. Selain itu,dapat juga
Dapat ditemukan di hutan membuat teh dari daun
subtropis dan tropis. rosemary dan digunakan
Membutuhkan udara yang kering untuk mandi.
dan sejuk. Dapat bertahan dalam
kondisi tanah yang kering dan • Menghambat infeksi pada
dapat terserang hama dan mati luka: 10 lembar daun segar
jika tanah tergenang air. Rosemary dihaluskan lalu
ditempel ke luka sambil
Bagian tanaman yang dapat ditekan.
dijadikan obat:
Daun dan bunga. • Sebagai teh relaksasi:
Gunakan 1 sendok teh per
Kandungan kimia: gelas air panas, diamkan
Daun dan bunga mengandung selama 10 menit, saring dan
Chineol, Minyak atsiri, Borneol, nikmati beberapa gelas sehari.
Therein, Champor, Bornyl asetat, Uap yang keluar dari teh yang
Minyak esensial, Zat besi, telah diseduh juga dapat
Carsonic, Kalsium, dan Vitamin dihirup untuk menenangkan
B6. pikiran.
45
© Lusi Dianti Duryat
Terung
Eggplant
(Solanum melongena L.)
46
Nama daerah: dengan ketinggian sampai 1.200
Trueng (Aceh), Trong (Gayo), meter di atas permukaan laut.
Terung (Batak), Tiung (Batak
Toba), Toru (Nias), Tiung Bagian tanaman yang dapat
(Lampung), Terong (Melayu), dijadikan obat:
Terung (Jawa Tengah), Terong Daun, buah dan akar.
(Sunda), Tirung (Bali), Atimbu
(Gorontalo), Bodong-bodong Kandungan kimia:
(Makasar), Iterung (Bugis), Terong Daun, buah dan akar mengandung
(Sasak), Kaduwi (Bima), Kenduru saponin dan flavonoida.
(Sumba), Kaumenu (Timor).
Khasiat dan cara pengolahannya:
Deskripsi: • Mengobati asma: Akarnya
Tumbuhan perdu dengan tinggi ± sebanyak 3-5 buah, direbus
1,75 m. Batang berbentuk bulat dan disaring lalu diminum air
dan berkayu, sedikit berambut rebusannya.
dan berwarna putih kotor. Daun
tunggal, berbentuk bulat telur, • Mengobati sakit gigi, gusi
dengan ujung runcing, dan bengkak dan radang mulut:
pangkal berlekuk. Tepi daun Daun sebanyak 3-4 lembar
berombak, panjang daun sekitar direbus dalam 2 gelas air.
3-15 cm dan lebar 2-9 cm. Kemudian air rebusannya
Pertulangan daun menyirip, dan dapat digunakan untuk
berwarna hijau. Bunga majemuk mencuci mulut dan berkumur-
dan berwarna hijau pucat, kumur.
berseling, kelopak bertajuk lima,
berambut kasar, dan berbentuk • Menjarangkan kelahiran: Buah
lonceng. Mahkota bertajuk lima terung segar sebanyak 1-2,
dan sisi luar berambut. Buah buni, dicuci lalu dikupas, diiris-iris
berbentuk bulat dan berwarna dan dimakan sekaligus.
hijau. Biji pipih, kecil, licin,
dan berwarna kuning. Akarnya
tunggang dan berwarna cokelat
muda.
Habitat:
Dapat ditemukan di dataran
rendah hingga dataran tinggi
47
© Lusi Dianti Duryat
Ranti
Black Nightshade
(Solanum nigrum L.)
48
Nama daerah: • Mengobati infeksi saluran
Leunca (Sunda), Ranti (Melayu). kencing: Campurkan luenca
dan meniran masing-masing
Deskripsi: sebanyak 15 lembar. Direbus
Tumbuhan terna tahunan, dengan 3 gelas air hingga
mempunyai ketinggian batang tersisa 1 gelas. Minum 3 kali
mencapai 1 meter. Batang tidak sehari.
berkayu dan mempunyai bulu
halus. Daun bercabang, bunga • Mengobati radang kulit: Rebus
berwarna putih dengan kepala 10 lembar herba segar atau 15
sari berwarna kuning. Sedangkan lembar herba kering dengan
buah berwarna cokelat kehitaman 3 gelas air hingga tersisa 1
apabila sudah matang. gelas. Minum 2 kali sehari.
Habitat:
Dapat ditemukan di berbagai
tempat dataran rendah sampai
3.000 meter di atas permukaan
laut.
Kandungan kimia:
Glikoalkaloid solanin, solasonin,
solamargin, solasodin, solanidin,
diosgenin, tigogenin, atropine,
saponin, kalsium, fosfor, zat besi,
Vitamin A dan C.
49
© Lusi Dianti Duryat
Sorgum
Sorghum
(Sorghum bicolor (L.) Moench.)
50
Nama daerah: Khasiat dan cara pengolahannya:
Jagung Centelan (Jawa), Gandrung • Bahan pangan alternatif:
(Sunda). Kandungan karbohidrat biji
Sorgum relatif sama dengan
Deskripsi: beras, bahkan kadar protein,
Batang tegak dapat tumbuh kalsium, besi, dan posfor lebih
hingga 6 meter. Daun seperti tinggi. Kandungan protein
daun jagung, berbentuk lanset, dan mineral yang tinggi ini
dengan bulu-bulu halus, menunjukkan kelayakan
kedudukannya membungkus sorgum sebagai bahan pangan
batang dan berseling dengan alternatif.
dua baris. Bunga majemuk,
bunga hermaprodit yakni terdiri • Sebagai pakan ternak dan
dari bunga jantan dan betina. kompos: Batang, daun dan
akar dapat dijadikan sebagai
Habitat: pakan ternak dan kompos.
Dapat ditemukan di hutan
subtropis dan tropis. Cukup
toleran terhadap tanah yang
kurang subur atau tanah
kritis, sehingga lahan-lahan
yang kurang produktif atau
lahan tidur dapat ditanami.
Toleran terhadap kekeringan
dan genangan air, relatif tahan
terhadap gangguan hama dan
penyakit.
Kandungan kimia:
Mengandung protein, lemak,
karbohidrat, air, serat, dan zat
© Lusi Dianti Duryat
besi.
51
© Lusi Dianti Duryat
Pecut Kuda
Jamaica Vervain
(Stachytarpheta jamaicensis Vahl.)
Nama daerah: 1-1,5 cm. Bunga majemuk, bentuk
Jarong Lelaki (Sunda), bulir, tangkai pendek, kelopak
Ngadirengga (Jawa Tengah), bertajuk empat, panjang ± 5 mm,
Runjarum (Madura). dan berwarna hijau. Mahkota
berwarna ungu berbentuk tabung,
Deskripsi: bagian dalam berambut berwarna
Tumbuhan semak dengan tinggi putih, bertajuk lima, tumpul,
sekitar 20-90 cm. Batang berkayu benang sari berjumlah dua. Jika
berwarna hijau keputih-putihan, masih muda, buah berwarna
bulat, dan bercabang. Daun hijau sedangkan jika sudah tua
tunggal, berhadapan, bentuk berwarna hitam. Biji berwarna
seperti bulat telur, dan bagian hitam berbentuk jarum, panjang
ujung runcing. Bagian tepi ± 5 mm. Akar tunggang dan
beringgit, pangkal meruncing, berwarna kuning muda.
panjang sekitar 4-9 cm dan lebar
2,5-5 cm. Pertulangan daun Habitat:
menyirip dan berwarna hijau, Dapat ditemukan di pinggir jalan
berbulu, tangkai berukuran sekitar dan kebun-kebun yang tidak
52
terawat. Dapat hidup di padang pagi dan sore hari, masing-
rumput dan area terbuka yang masing 1/2 gelas.
mendapatkan sinar matahari.
Tumbuhan ini juga biasanya • Mengobati bisul, luka dan
ditemukan pada ketinggian hingga radang kulit bernanah: Herba
700 meter di atas permukaan laut. Pecut kuda segar 5-8 lembar
Pecut kuda lebih tumbuh subur digiling sampai halus, lalu
pada tanah berpasir. ditempelkan ke bagian tubuh
yang sakit.
Bagian tanaman yang dapat
dijadikan obat: • Mengobati hepatitis A:
Herba, bunga, dan akar. Bunga Pecut kuda sebanyak
5-10 tangkai dicuci sampai
Kandungan kimia: bersih, lalu dipotong-potong.
Glikosida, flavonoid dan alkaloid. Tambahkan gula batu
secukupnya, lalu direbus
Khasiat dan cara pengolahannya: dalam 3 gelas air sampai
• Mengobati radang tersisa 1 gelas. Setelah dingin,
tenggorokan dan batuk: disaring dan air saringannya
Pecut kuda segar sebanyak 3 diminum. Lakukan setiap hari
buah, 2 buah kencur ukuran sampai sembuh.
sedang, dan 2 siung bawang
putih lalu ditumbuk sampai • Mengobati rematik: Herba
halus. Ditambahkan 1/2 gelas Pecut kuda segar sebanyak
air gula sambil diaduk rata, 5-10 lembar dicuci, lalu
lalu diperas dan disaring. dipotong-potong. Rebus
Selanjutnya air yang sudah dalam 3 gelas air bersih
disaring diminum 3 kali sehari sampai air rebusannya tersisa
selama 3-5 hari. 1 gelas. Setelah dingin,
saring dan air saringannya
• Mengobati keputihan: Akar dibagi untuk 2 kali minum,
Pecut kuda segar sebanyak yaitu pada pagi dan sore hari
5-6 buah, dicuci lalu diiris dan masing-masing 1/2 gelas.
tambahkan 3 gelas air bersih,
lalu rebus sampai tersisa 1 Catatan:
gelas. Setelah dingin, disaring Ibu hamil dilarang minum rebusan
dan air saringannya dibagi ramuan obat ini karena dapat
untuk 2 kali minum yaitu pada menyebabkan keguguran.
53
© Lusi Dianti Duryat
Stevia
Sweet Leaf
(Stevia rebaudiana Bertonii M)
54
Nama daerah: tunggang dan berwarna putih
Stevia (Jawa dan Sumatera). kotor.
Deskripsi: Habitat:
Tumbuhan semak dengan tinggi Dapat ditemukan di hutan
sekitar 30-90 cm. Batang bulat subtropis dan tropis.
berwarna hijau, berbulu, beruas
dan bercabang. Daun tunggal Bagian tanaman yang dapat
dan berbulu, dengan posisi dijadikan obat:
berhadapan, dan berbentuk Daun dan akar.
bulat telur dengan ujung tumpul,
pangkal runcing, tepi rata. Kandungan kimia:
Panjang daun sekitar 2-4 cm dan Daun dan akar mengandung
lebar 1-5 cm. Pertulangan daun saponin, flavonoida dan polifenol.
menyirip. Bunga majemuk dan
berbulu, bentuk malai, berada Khasiat dan cara pengolahannya:
di ujung dan di ketiak daun serta • Mengobati penyakit kencing
berbentuk terompet. Kelopak manis: Daun segar sebanyak
bunga berbentuk tabung. Buah 4-6 lembar dengan 1 gelas air
kotak, berambut dan berwarna panas. Direbus dan setelah
cokelat. Biji berbentuk jarum dingin disaring. Hasil saringan
berwarna putih kotor. Akarnya diminum seluruhnya.
55
© Lusi Dianti Duryat
Cocok Botol
African Marigold
(Tagetes erecta L.)
Nama daerah: memiliki tinggi sekitar 60-70
Bunga Tahi Kotok (Betawi), cm, tegak dan becabang. Daun
Gumitir (Sunda). tunggal, menyirip berbagi sangat
dalam sehingga menyerupai daun
Deskripsi: majemuk menyirip gasal. Tajuk
Tumbuhan herba tahunan anak daun pada kedua sisi 5-9,
56
bentuknya memanjang hingga Akar 5 buah dan daun
lanset menyempit, dengan bintik segar sebanyak 5 lembar
kelenjar bulat dekat, berwarna dilumatkan, lalu ditempelkan
hijau, Bunga berbentuk bonggol pada bagian tubuh yang sakit.
(flowerhead) yang dikelilingi daun
pelindung. Warna bunga kuning • Mengobati batuk seratus hari
atau jingga dan berbau tidak (Pertusis): Bunga sebanyak 15
sedap. kuntum direbus dengan gula
merah. Air rebusan disaring,
Habitat: air saringan dibagi dua, lalu
Dapat ditemukan di daerah diminum pada saat pagi dan
terbuka yang terkena sinar sore hari.
matahari langsung dan lembab.
Biasanya tumbuh di halaman • Mengobati sakit gigi: Bunga
rumah sebagai tanaman hias. sebanyak 5 kuntum dengan
dua gelas air sampai tersisa
Bagian tanaman yang dapat satu gelas. Setelah dingin,
dijadikan obat: disaring dan diminum airnya
Daun dan bunga. sehari dua kali. Masing-
masing 1/2 gelas.
Kandungan kimia:
Bunga mengandung tagetiin, • Mengobati sakit mata: Satu
terthienyl, helenian, dan kuntum bunga yang segar
flavoxanthin. dicuci, lalu direbus. Setelah
dingin, disaring dan digunakan
Khasiat dan cara pengolahannya: untuk mencuci mata yang
• Mengobati gondongan sakit.
(Parotitis) dan pembengkakan
payudara (mastitis): Bunga • Mengobati biopeptisida:
sebanyak 3-5 kuntum Giling bunga sebanyak 3
dilumatkan lalu dicampur kuntum sampai halus, lalu
dengan cuka. Kemudian tambahkan 4 gelas air. Saring
ditempelkan pada bagian dan siap digunakan untuk
tubuh yang sakit. menyiram tanaman.
57
DESKRIPSI
KUPU-KUPU
LEBIH DEKAT MENGENAL KUPU-KUPU
60
berperan dalam mempertahankan keseimbangan ekosistem dan secara
tidak langsung dapat memperkaya keragaman hayati. Bentuk, warna,
dan aroma bunga dipergunakan sebagai petunjuk kupu-kupu dalam
mengunjungi bunga.
Morfologi kupu-kupu
2. Rongga dada (Thorax): Terdiri dari tiga ruas badan yang merupakan
tempat tumpuan 3 pasang kaki, dan juga terdapat dua pasang
sayap yang dilengkapi dengan otot-otot yang berfungsi untuk
menggerakan sayap dan kaki kupu-kupu.
61
tempat alat vital lainnya, seperti jantung, alat kelamin, serta organ-
organ reproduksi yang semuanya terletak di perut.
62
untuk mencium dan sebagai pengatur keseimbangan, dua ujung
antena yang sedikit membulat disebut sebagai antennal club.
Siklus Hidup
1
7 2
6 3
5 4
Keterangan:
1. Telur, 2. Larva (ulat), 3. Persiapan menjadi pupa, 4. Pupa (Kepompong),
5. Pupa akhir, 6. Kupu-kupu keluar dari pupa, 7. Kupu-kupu sedang
meletakkan telur.
63
© Ahmad Baihaqi
Lemon emigrant
Catopsilia pomona (Linnaeus, 1775)
64
© Ahmad Baihaqi
65
© Muhammad Khoir
Plain tiger
Danaus chrysippus (Linnaeus, 1758)
66
© Ahmad Baihaqi
67
© Muhammad Khoir
Gray pansy
Junonia atlites (Linnaeus, 1763)
68
© Ahmad Baihaqi
69
© Ahmad Baihaqi
70
© Ahmad Baihaqi
71
© Ahmad Baihaqi
Common Bluebottle
Graphium sarpedon (Fruhstofer, 1907)
72
© Muhammad Khoir
73
© Dwi Andayaningsih
Great egg-fly
Hypolimnas bolina (Linnaeus, 1758)
74
© Muhammad Khoir
75
© Ahmad Baihaqi
Peacock pansy
Junonia almana (Linnaeus, 1758)
76
© Ahmad Baihaqi
77
© Dwi Andayaningsih
Blue pansy
Junonia orithya (Linnaeus, 1758)
78
© Dwi Andayaningsih
79
© Ahmad Baihaqi
Common sailor
Neptis hylas (Linnaeus, 1758)
80
© Muhammad Bagus Satrio
81
© Ahmad Baihaqi
Lime butterfly
Papilio demoleus (Linnaeus, 1758)
82
© Ahmad Baihaqi
83
© Ahmad Baihaqi
Great mormon
Papilio memnon (Linnaeus, 1758)
84
© Ahmad Baihaqi
85
DESKRIPSI
CAPUNG
MARI MENGENAL CAPUNG
88
Anisoptera
Dahi
Mata majemuk
Bibir atas
Zygoptera
Ocellus
Antena
Mata majemuk
Bibir atas
89
Siklus Hidup
Capung merupakan serangga yang termasuk ke dalam golongan
heterometabola, yaitu serangga yang mengalami metamorfosis
tidak sempurna. Metamorfosis capung terdiri dari tiga fase
utama, yaitu telur- larva/ nimfa – imago (dewasa).
Reproduksi
© Ahmad Baihaqi
Keterangan gambar:
Individu jantan menggunakan terminal classper yang dimillikinya
untuk mengait individu betina pada daerah sekitar leher
(prothoraks) individu betina kemudian individu jantan akan
melengkungkan perutnya ke arah depan menuju ke sternite
kedua dari perut individu betina.
90
Habitat
© Muhammad Khoir
91
© Ahmad Baihaqi
Capungjarum Centil
Variable Wisp
Agriocnemis femina (Brauer, 1868)
92
© Ahmad Baihaqi
93
© Ahmad Baihaqi
Capungsambar Garishitam
Common Scarlet
Crocothemis servilia (Drury, 1770)
94
© Ahmad Baihaqi
95
© Ahmad Baihaqi
Capungsambar Hijau
Variegated Green Skimmer
Orthetrum sabina (Drury, 1770)
Deskripsi: 1-3 gemuk, bagian ruas 4 ramping,
Tubuh berukuran sedang. Bagian dan bagian ruas 7-10 melebar.
mata majemuk berwarna biru Bagian ruas 1-3 abdomen
kehijauan. Bagian abdomen berwarna hijau kekuningan
berukuran 30-35 mm, bagian ruas dengan garis-garis hitam, bagian
96
© Muhammad Bagus Satrio
97
© Ahmad Baihaqi
Capung Kembara
Wandering Glider
Pantala flavescens (Fabricius, 1798)
Deskripsi: hitam yang semakin melebar dan
Tubuh dominan berwarna kuning membentuk bercak di ruas 8-9.
kemerahan. Mata majemuk, sisi Kedua sayap transparan dengan
bagian atas berwarna merah venasi hitam, sedikit warna
sedangkan sisi bagian bawah kuning di pangkal sayap, panjang
berwarna kuning. Toraks dan sayap belakang 38-40 mm, dan
abdomen berwarna kuning pterostigma merah kecokelatan.
kemerahan dengan panjang Individu jantan teneral yang
abdomen 29-35 mm. Sisi bagian baru selesai bermetamorfosis
atas abdomen terdapat garis memiliki abdomen berwarna
98
kuning keemasan dan akan sepanjang tahun terutama saat
berubah kemerahan seiring musim hujan karena populasinya
pertambahan umur. lebih banyak.
99
© Ahmad Baihaqi
Capungsambar perutpipih
Common Chaser
Potamarcha congener (Rambur, 1842)
100
© Muhammad Khoir
101
DESKRIPSI
BURUNG
STATUS KONSERVASI BURUNG
Bagi para pemula pengamat tumbuhan obat dan satwa liar, buku ini
dapat membantu untuk mengenal keanekaragaman hayati yang berada
di kawasan Pondok Pesantren Ekologi Ath-Thaariq, Garut-Jawa Barat.
Para pengamat tumbuhan obat dan satwa liar akan dipandu bagaimana
cara mengetahui ciri-ciri tumbuhan obat dan satwa liar hingga dapat
mengetahui nama jenisnya dan mampu membedakan jenis yang satu
dengan jenis lainnya. Informasi yang terdapat dalam buku ini dan perlu
diketahui jika ingin mengamati tumbuhan obat dan satwa liar, meliputi:
nama daerah, deskripsi, habitat, bagian tanaman yang dapat dijadikan
obat, kandungan kimia, khasiat dan cara pengolahannya (untuk
tumbuhan obat). Sedangkan untuk satwa liar, meliputi deskripsi, habitat
dan kebiasaan, ukuran tubuh, penyebaran di Indonesia dan di Dunia
serta status konservasinya.
Ukuran Tubuh:
Informasi yang diberikan menjelaskan mengenai ukuran tubuh satwa
liar dari kepala hingga ekor.
Penyebaran di Indonesia:
Menunjukkan daerah sebaran jenis hanya di Pulau yang terdapat di
Indonesia dan juga jenis endemik.
104
Penyebaran di Dunia:
Menunjukkan daerah sebaran janis di seluruh dunia.
Status Konservasi:
Status Konservasi ditentukan berdasarkan keterancaman menurut IUCN
(International Union for Conservation of Nature), antara lain:
• CR (critically endangered/ kritis)
• EN (endangered/ terancam punah)
• VU (vulnerable/ rentan)
• NT (near threatened/ hampir terancam)
• LC (least concern/ beresiko rendah)
105
© Ahmad Baihaqi
Bondol Jawa
Javan Munia
Lonchura leucogastroides (Horsfield &
Moore, 1858)
106
© Muhammad Khoir
107
© Muhammad Khoir
Cekakak Jawa
Javan Kingfisher
Halcyon cyanoventris (Vieillot, 1818)
108
© Muhammad Khoir
109
© Ahmad Baihaqi
Burung-madu Sriganti
Olive-backed Sunbird
Cinnyris jugularis (Linnaeus, 1766)
110
© Ahmad Baihaqi
111
© Ahmad Baihaqi
Burung-gereja Erasia
Eurasian-tree Sparrow
Passer montanus (Linnaeus, 1758)
112
© Ahmad Baihaqi
113
© Dwi Andayaningsih
Cabai Jawa
Scarlet-headed Flowerpecker
Dicaeum trochileum (Sparrman, 1789)
114
© Ahmad Baihaqi
115
© Ahmad Baihaqi
Bondol Haji
White-headed Munia
Lonchura maja (Linnaeus, 1766)
116
© Ahmad Baihaqi
117
© Ahmad Baihaqi
Burung-madu Kelapa
Plain-throated Sunbird
Anthreptes malacensis (Scopoli, 1786)
118
© Ahmad Baihaqi
119
© Ahmad Baihaqi
Kareo Padi
White-breasted Waterhen
Amaurornis phoenicurus (Pennant, 1769)
120
© Tatang Mitra Setia
121
© Muhammad Khoir
Cici Padi
Zitting Cisticola
Cisticola juncidis (Rafinesque, 1810)
122
© Muhammad Khoir
123
© Ahmad Baihaqi
Bondol Peking
Scaly-breasted Munia
Lonchura punctulata (Linnaeus, 1758)
124
© Romdon
125
© Ahmad Baihaqi
Cipoh Kacat
Common Iora
Aegithina tiphia (Linnaeus, 1758)
126
© Ahmad Baihaqi
127
© Ahmad Baihaqi
Tekukur Biasa
Spotted Dove
Streptopelia chinensis (Scopoli, 1786)
128
© Ahmad Baihaqi
129
© Ahmad Baihaqi
Raja-udang Meninting
Blue-eared Kingfisher
Alcedo meninting (Horsfield, 1821)
130
© Ahmad Baihaqi
131
© Ahmad Baihaqi
Layang-layang Batu
Pacific Swallow
Hirundo tahitica (Gmelin, 1789)
132
© Muhammad Khoir
133
© Ahmad Baihaqi
Walet Linci
Cave Swiftlet
Collocalia linchi (Horsfield & F. Moore, 1854)
134
© Ahmad Baihaqi
135
136
DESKRIPSI
HERPETOFAUNA
137
© Ahmad Baihaqi
Bunglon Surai
Green crested lizards
Bronchocela jubata (Duméril & Bibron, 1837)
138
© Ahmad Baihaqi
139
© Ahmad Baihaqi
Cicak Tembok
Flat-tailed house-gecko
Cosymbotus platyurus (Schneider, 1792)
140
© Ahmad Baihaqi
141
© Ahmad Baihaqi
Tokek Rumah
Tokay gecko
Gekko gecko (Linnaeus, 1758)
142
© Ahmad Baihaqi
143
© Ahmad Baihaqi
Bangkong Kolong
Asian Toad
Duttaphrynus melanostictus (Schneider, 1799)
144
© Ahmad Baihaqi
145
© Ahmad Baihaqi
Kadal Kebun
East Indian Brown Mabuya
Eutropis multifasciata (Kuhl, 1820)
146
© Ahmad Baihaqi
147
© Ahmad Baihaqi
Kongkang Gading
Common Green Frog
Hylarana erythraea (Schlegel, 1837)
148
© Ahmad Baihaqi
149
150
DAFTAR PUSTAKA &
TENTANG PENULIS
151
DAFTAR PUSTAKA
Ario, A. 2010. Mengenal Satwa Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
Conservation International-Indonesia Program. Jakarta.
MacKinnon,J., Philipps, K., Balen, Bas van. 2010. Seri Panduan Lapangan:
Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan (Termasuk
Sabah, Serawak dan Brunei Darussalam). LIPI. Indonesia.
Noerdjito W.A.,, Aswari P., Peggie, D.. 2011. Fauna Serangga Gunung
Ceremai.LIPI.Bogor.
152
Nugrahani, Magdalena P.,Nazar, L. Makitan, T., Setiyono, J. Capung
Indikator Lingkungan: Panduan Penilaian Kualitas Lingkungan
Melalui Capung. Indonesia Dragonfly Society. Yogyakarta.
Peggie, J., dan Amir, M., 2006. Panduan Praktis Kupu-kupu di Kebun Raya
Bogor. Bidang Zoologi, Pusat Penelitian Biologi LIPI. Cibinong.
153
DAFTAR KEANEKARAGAMAN HAYATI
Daftar Capung
156
GALERI KEGIATAN
Sambutan Perwakilan
Yayasan Keanekaragaman
Hayati Indonesia, Rosyid
Nurul Hakiim.
Mendokumentasikan
Tumbuhan obat di
Lingkungan Pondok
Pesantren.
Mencatat Tumbuhan
obat yang terdapat di
Lingkungan Pondok
Pesantren.
157
UCAPAN TERIMA KASIH PENULIS
Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat, berkat dan kuasa-Nya kami
diberi kemudahan mendapat ilmu dan kekuatan sehuingga dapat
menyelesaikan buku ini.
Drs. Imran Said Lumban Tobing, M.Si (Dekan Fakultas Biologi Universitas
Nasional) yang telah berkenan memberikan kata sambutan dan
membantu memberikan dukungan hingga buku ini dapat diterbitkan.
Drs. Ikhsan Matondang, M.Si, Dra. Dwi Andayaningsih, MM, M.Si, dan
Dr. Tatang Mitra Setia (Dosen Fakultas Biologi Universitas Nasional)
dengan kerendahan hati kami menyampaikan banyak terima kasih
telah menyediakan waktu untuk menyimak lembar demi lembar dan
memberikan saran, masukan dan koreksi yang sangat berguna untuk
penyempurnaan penulisan buku ini.
Mas “Ocid” Rosyid Nurul Hakim, Mbak Sita Rani, Bunda Jannah dan
Mas Opik atas dorongan dan motivasi yang tidak pernah berhenti untuk
terus berkarya dan sampai melahirkan buku ini.
158
Teman-teman Indonesia Dragonfly Society, Indonesia Wildlife
Photography, Jakarta Birder dan Jakarta Birdwatcher Society, yang
dengan baik hati selalu bersedia menjadi tempat bertanya dan
memberi apresiasi pada pengembangan keanekaragaman hayati di
Indonesia.
159
TENTANG PENULIS
keragaman hayati di Hutan Kota
Kridaloka, Senayan-Jakarta Pusat
(2016). Menjadi kontributor
tulisan dibeberapa media online
dan cetak berbasis lingkungan
hidup.
Email: baihaqifabiona5@gmail.
com
160
(2013). Saat ini sebagai di Kawasan Punggu Alas, Taman
Koodinator Biodiversity Nasional Sebangau, Kalimantan-
Warriors Goes To School. Tengah (2015). Nominasi
15 besar pada Lomba Foto
Email: Bagus (2015). Juara Videografi
khoir_tea@yahoo.com Harapan 2 dengan Tema Green
Campus bersama Adam Komara
Sudrajat dan Muhammad Khoir.
Email:
bagus.tobi@gmail.com
161
Bird Club “Ardea” Fakultas Ketua Umum Kelompok Studi
Biologi Universitas Nasional Penyu Laut “Chelonia” (KSPL
periode 2014-2015. Fasilitator “Chelonia”) periode 2016-2017.
Ornithologi MAN 1 Grogol Melakukan survey vegetasi di
(2013). Pernah menjabat Kawasan Ancol Taman Impian
sebagai ketua World Migratory dan monitoring transplantasi
Bird Day (2015). Koordinator karang di Taman Nasional
Jakarta Bird Walk (JBW) Kepulauan Seribu.
(Oktober 2015). Anggota Marine
Conservation Club Fakultas Email:
Biologi Universitas Nasional. nadiaputrir@gmail.com
Email:
adamsudrajat68@yahoo.co.id
162
Nurhasanah Nunung -Aktivitas
yang sedang dijalankan, yaitu
bercocok tanam, memanen benih,
mengolah tanaman obat menjadi
simplicia, dan menyemai benih. Ikut
menyebarkan informasi tentang
pangan yang sehat, membuat
pupuk organik, menjadi fasilitator
pembuatan pupuk organik dan
minuman sehat dari berbagai
tanaman obat untuk di beberapa
Sekolah hijau di Garut.
Email : nunung.nurhasanah82@
Salwaa Khanzaa Al Salsabil - yahoo.co.id
Garut, 5 Oktober 2000 , Saat ini
sekolah di SMP 1 Garut. Aktivitas
yang sedang dijalankan, yaitu
bercocok tanam, memanen benih,
mengolah tanaman obat menjadi
simplicia, dan menyemai benih. Ikut
menyebarkan informasi tentang
pangan yang sehat, membuat
pupuk organik, menjadi fasilitator
pembuatan pupuk organik dan
minuman sehat dari berbagai
tanaman obat untuk di beberapa
Sekolah hijau di Garut.
Email : salwaakhanzaa@yahoo.co.id
Email:
lusidianti@gmail.com
163
Jajang Nurjaman – Garut, 12
Mei 1991.
Romdon Hadanursamsi – Garut, Lulusan MAN Bani Abi Bakar
21 April 1988. Bungbulang, Garut. Pernah
Sebagai guru Pertanian di SMP mengikuti kegiatan Indonesia
Plus Pasawahan. Mengelola berseru. Pendiri dan pengelola
komunitas Saung Rangkai komunitas Saung Rangkai.
yang bergerak dibidang Kegiatan yang sedang dilakukan
pendokumentasian, pengenalan adalah berkebun, bercocok
kegiatan di kampung, mulai tanam, dan menanam pohon
dari profesi, mainan tradisional, buah.
makanan lokal dan belajar
bersama serta membuat karya.
164
165
NOTES