Anda di halaman 1dari 54

IMPLEMENTAS

SISTEM IPENJAMINAN MUTU


DI SATUAN
INTERNAL
(Praktik Baik Penjaminan
PENDIDIKAN )
Mutu
[COVE]
R

Nina | Abdul | Ade |Gina


Vera Sri |Ninti
Ernawaty Nurle| Yusuf
Rohim |Sabar
Mulyana Hafsari
M.
Agung
Wahyuni |M. la
n |Nur
Haryanto | Fuzna Nur
Sukarno
Syahriz
Alamsyah | Khasan| Winda
Thohirudin Amega SuciAqilah
al ah Nasution

Penyuntin
DrH.g:
Eka ,
. SuhardiM.Si
INVENTARIS TUMBUHAN
(Tingkat Pohon)
DI UNIVERSITAS PAKUAN
TAHUN 2021

Disusun oleh :
Azahra Fadila, Febriana Baharsah, Aulia Nuroktafaedi,
Wanna Rosa, Silvia Endrawati, Syifa Rahma, Ulan
Kurniawati, Nessa Amelia, Naviga, Nida Al-madyan,
Dwiyan, Muhammad Rafli, Safrina Aqwa Hafidya, Anindita
Aulya Pertiwi, Rosi Purwaningsih, Hendra Lesmana,Siti
Rohmawati, Dinda Rahma Dinta.

Penerbit :
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat,
Universitas Pakuan
INVENTARIS TUMBUHAN
(Tingkat Pohon)
DI UNIVERSITAS PAKUAN
TAHUN 2021
Edisi Pertama, 2021
Pengarang :
Azahra Fadila, Febriana Baharsah, Aulia Nuroktafaedi, Wanna Rosa,
Silvia Endrawati,
Syifa Rahma, Ulan Kurniawati, Nessa Amelia, Naviga, Nida Al-
madyan, Dwiyan, Muhammad Rafli, Safrina Aqwa Hafidya, Anindita
Aulya Pertiwi, Rosi Purwaningsih, Hendra Lesmana,Siti Rohmawati,
Dinda Rahma Dinta.

Editor :
Prof. Dr. Tukirin Partomihardjo, Dra. Triastinurmiatiningsih, M.Si.

Desain Cover:
Azahra Fadila & Silvia Endrawati

Penerbit :
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Pakuan

Alamat :
Jalan Pakuan No 1 Ciheuleut,
Kelurahan Tegallega,
Kecamatan Kota Bogor Tengah Kota Bogor – 16144
Email : lppm@unpak.ac.id

ISBN : 978-623-98005-1-2

Hak Cipta dilindungi undang-undang.


Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh
isi buku ini dalam bentuk apapun, secara elektronis maupun
mekanis, termasuk memfotocopy, merekam atau dengan teknik
perekaman lainnya tanpa izin tertulis dari penerbit.
i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan


kekuasaan dan petunjuk-Nya, buku ini dapat ditulis dengan baik. Buku ini
dapat membantu civitas akademika, pengelola lingkungan dan para pembaca
sebagai informasi data tumbuhan yang ada di lingkungan kampus Universitas
Pakuan. Penyusunan buku ini merupakan kegiatan yang sangat baik yang
dilakukan oleh HMB-Helianthus dan merupakan program kerja lembaga
kemahasiswaan di Program Studi Biologi FMIPA Unpak.
Salah satu kegi atan yang dilakukan oleh HMB-Helianthus adalah
observasi tumbuhan tingkat pohon. Sebagian besar pohon yang berhasil
diinventarisasi adalah pohon yang tumbuh di daerah tropis, khususnya di
Indonesia. Pendataan pohon ini meliputi tiga atribut penting yaitu nama lokal,
family dan nama spesies. Buku ini juga dilengkapi dengan peta sebaran
tumbuhan tingkat pohon yang ada di sekitar lingkungan Universitas Pakuan.
Semoga buku ini bermanfaat bagi civitas akademika dan pengelola
lingkungan serta para pembaca. Kepada semua pihak yang telah memberikan
kontribusi dalam penyusunan buku ini, kami ucapkan terima kasih.

Bogor, Agustus 2021


Dekan FMIPA Unpak,

ASEP DENIH, S.Kom., M.Sc., Ph.D.


ii

UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih kepada Rektor Universitas Pakuan


Bapak Prof. Dr. Bibin Rubini, M.Pd, Dekan FMIPA Universitas
Pakuan Bapak Asep Denih S.Kom. M.Kom. Ph.D., Ketua
Program Studi Biologi FMIPA Universitas Pakuan Ibu Dra.
Triastinurmiatiningsih, M.Si, karena atas dukungannya buku
ini dapat disusun dan diterbitkan. Terima kasih kepada Prof.
Dr. Tukirin Partomihardjo yang telah membantu dalam
penyusunan buku dan memberikan referensi – referensi yang
sangat dibutuhkan dalam penulisan. Ucapan terima kasih juga
kami sampaikan kepada Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun
Raya Bogor – LIPI, yang telah membantu dalam proses
identifikasi tumbuhan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada rekan –
rekan Himpunan Mahasiswa Biologi-Helianthus (HMB-
Helianthus) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Pakuan, terutama kepada teman-teman panitia
penulisan buku jenis – jenis Pohon Lingkungan Kampus yakni
Mela Nisvera, Fitri Nurul Fadhilah, Meidy Indri, Damayana
Rizki Arnola, Dian Zahra, Selvia Marcelona, Gunawan
Sugiarto, Zahra Zenana, Febryan, Nenden Pebriani, Nessa
Amelia.
Semoga buku ini bermanfaat untuk civitas akademika
Universitas Pakuan dan para pembaca.
iii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.............................................................i
Ucapan Terima Kasih....................................................ii
Daftar Isi......................................................................iii
Pendahuluan.................................................................v
Asam Jawa (Tamarindus indica L.).................................1
Matoa (Pometia pinnata J.R.Forst&G.Forst)....................2
Biola Cantik (Ficus lyrata Warb.)....................................3
Beringin (Ficus retusa L.)...............................................4
Jambu air (Syzygium aqueum (Burm.f.)Alston)...............5
Sirsak (Annona muricata L.)...........................................6
Rambutan (Nephelium lappaceum L.).............................7
Mangga (Mangifera indica L.)........................................8
Kelapa (Cocos nucifera L.).............................................9
Jambu mete (Anacardium occidentale L.).......................10
Belimbing (Averhoa carambola L.)..................................11
Pucuk Merah (Syzygium myrtifolium Walp.)....................12
Trembesi (Albizia saman (Jacq). Merr)...........................13
Ketapang (Terminalia catappa L.).................................14
Pohon kupu-kupu (Bauhini purpurea L.).........................15
Bintaro (Carbera manghas L).........................................16
Ketapang kencana
(Terminalia mantaly H.Perrier).......................................17
Nyamplung (Calophyllum inophyllum L.).........................18
Jati putih (Gmenalia arborea Roxb.)...............................19
Litsea cordata (Jack.) Hook.f. .......................................20
Jamblang (Syzygium cumini (L.) Skeels.)........................21
Nangka (Artocarpus heterophylus Lam.).........................22
Bungur (Lagerstroemia speciose (L.) Pers).....................23
Angsana (Pterocarpus indicus Willd.)..............................24
Tanjung (Mimusops elengi L.)........................................25
Beringin kimeng (Ficus microcarpus L.f.)........................26
Mahoni (Switenia marcophylla King)...............................27
Pachira (Pachira aquatic Aubl.)......................................28
iv

Rasamala (Altingia excels (Noronha)Oken).....................29


Buni (Antidesma bunius (L.) Spreng)..............................30
Kamboja (Pulmeria acuminata W.T. Aiton)......................31
Kerai Payung (Fillicum decipiens (Wight&Arn.) Thwaites) 32
Karsen (Muntingia calbura L.)........................................33
Palem Sadeng (Saribus rotundifolius (Lam.) Blume)........34
Kenari (Canarium vulgare Leenh.)..................................35
Karet Kebo (Ficus elastica Roxb.Ex Hornem)...................36
Tabel Daftar jenis pohon yang terekam ditanam sekitar
kampus Universitas Pakuan...........................................37
Peta Sebaran Pohon Tahun 2020...................................39
Peta Sebaran Pohon Tahun 2021...................................40
Daftar Pustaka..............................................................41
v

Pendahuluan

Universitas Pakuan merupakan perguruan tinggi


swasta di Bogor dengan di dalamnya terdapat ruang terbuka
hijau sebagai upaya mendukung kampus hijau. Penyusunan
buku ini didasari oleh terbatasnya informasi mengenai jenis-
jenis pohon yang ada di areal kampus. Dengan melakukan
inventarisasi dan pengumpulan serta penyusunan data yang
dituangkan dalam bentuk buku, diharapkan dapat membantu
pemahaman dan kepedulian lingkungan kampus.
HMB-Helianthus memiliki salah satu program kerja
yaitu inventarisasi tumbuhan di kawasan Universitas Pakuan.
Inventarisasi dilakukan dari tahun 2020 – 2021.
Inventarisasi tumbuhan merupakan kegiatan
pengumpulan data dan informasi serta mengelompokkan jenis
tumbuhan dari suatu wilayah dan mendokumentasikannya.
Pengumpulan data tumbuhan dilakukan melalui kegiatan
eksplorasi dan identifikasi serta melakukan pendataan
tanaman serta pengambilan sampel atau contoh
herbariumnya. Pengumpulan data meliputi pencatatan
morfologi, dan habitat. Identifikasi dilakukan dengan
mencocokkan informasi deskripsi dan kunci determinasi dari
pustaka terkait.
Dengan tersusunnya buku ini diharapkan dapat
memberikan informasi bagi pihak pengelola lingkungan
kampus, menambah pengetahuan kekayaan jenis tanaman di
suatu kawasan kampus, meningkatkan kesadaran dan
kepedulian masyarakat kampus terhadap lingkungan hidup
serta dapat membantu mahasiswa biologi dalam
pembelajaran taksonomi dan identifikasi tanaman tingkat
pohon.
1

Asam Jawa (Tamarindus indica L. )

Habitus pohon besar. Sistem perakaran tunggang. Batang, berkayu, tinggi


mencapai 20-30 m, kulit luar menggambus, berwarna abu-abu kecoklatan
beralur dalam, percabangan simpodial. Daun, majemuk menyirip berseling,
anak daun lonjong menyempit, bertepi rata, pangkal anak daun membundar
tidak simetris, ujung membundar sedikit berlekuk, berwarna hijau. Bunga,
tumbuh dalam segugusan dan tumbuh sepanjang cabang baru, kuncup bunga
berwarna merah muda, helai kelopak bunga berbentuk buat telur, hijau
kekuningan, daun bunga (petal) berjumlah lima merah muda kekuningan, daun
bunga lateral dan posterior berbentuk lebih besar dan mencolok dan sedikit
melebihi kelopak bunga dan berbentuk oblong. Buah, polong menggelembung,
berbentuk hampir silindris, bengkok atau lurus, kulit buah mengeras berwarna
kecoklatan, daging buah berwarna putih kehijauan ketika muda dan menjadi
merah kecoklatan hingga kehitaman saat matang. Biji, berwarna coklat
kehitaman, mengkilap dan keras, berbentuk agak persegi empat memipih.
2

Matoa ( Pometia pinnata J.R.Forst. & G. Forst.)

Habitus pohon berukuran sedang hingga besar. Sistem perakaran tunggang. Batang,
berkayu keras, tinggi mencapai 50 meter dengan diameter batang kurang lebih 1,8
meter, batang berbentuk silinder, percabang simpodial. Daun, majemuk, menyirip
berseling, anak daun berbentuk jorong panjang kurang lebih 30-40 cm dan lebar 8-
15 cm, ujung lancip, pangkal membundar, tulang daun menyirip, tepi daun bergigi,
permukaan daun halus. Daun muda berwarna merah dan sesudah tua berubah
menjadi hijau. Bunga, majemuk tersusun dalam malai yang muncul di ujung
ranting, mahkota sedikit berbulu dibagian luarnya dan kelopak bunga sedikit
menyatu, berjumlah banyak dan berwarna putih kekuningan, putik bertangkai
dengan pangkal membulat berwarna putih. Buah, berbentuk bulat melonjong,
berukuran panjang 1,5 -5 cm dan berdiameter 1-3 cm, kulit buah licin dan berwarna
kuning kehijauan saat muda, menjadi warna cokelat jika sudah matang. Biji
berbentuk bulat dan berwarna cokelat muda sampai kehitaman.
3

Biola cantik (Ficus lyrata Warb.)

Habitus pohon yang termasuk kedalam kelompok Moraceae (beringin-


beringinan). Sistem-perakaran tunggang. Batang, berkayu, bentuk silinder atau
terkadang tidak beraturan, kasar dengan alur dangkal, percabangan simpodial.
Daun, tunggal, berbentuk bundar telur sungsang, ujung membundar, pangkal
daun rata, tulang daun menyirip, tepi daun melira (lyrate), daun agak tebal
kaku, permukaan menggelembur, berwarna hijau. Bunga, majemuk yang
tersusun dalam bentuk sikonium dengan dinding yang mengeras. Buah,
termasuk buah batu, semu majemuk yang terbentuk dari dasar bunga bersama
yang berbentuk sikonium. Sikonium yang dewasa akan mengandung buah-
buah berbiji satu di dalamnya.
4

Beringin ( Ficus retusa L .)

Habitus pohon besar. Sistem perakaran tunggang serta memiliki akar gantung
keluar dari cabang yang dapat berkembang membentuk batang. Batang,
berkayu lunak berbentuk silindris atau tidak beraturan, percabangan simpodial.
Daun, tunggal, berbentuk bundar telur, ujung daun meruncing, pangkal daun
tumpul, pertulangan daun menyirip, tepi daun rata, permukaan daun mengkilat
dan berwarna hijau. Bunga, majemuk tersusun dalam bentuk sikonium,
tumbuh di ketiak daun. Buah, merupakan buah semu. Setelah masak kuning
kemerahan dan banyak dimakan satwa khususnya burung pemakan buah,
berbentuk bulat dan berwarna hijau saat muda.
5

Jambu air ( Syzygium aqueum (Burm.f.) Alston )

Habitus pohon kecil – sedang. Sistem perakaran tunggang. Batang berkayu yang
keras, tingginya mencapai 3-10 meter, berbentuk silindris, berwarna cokelat serta
terdapat banyak bercak dan memiliki tekstur yang kasar, batang tegak lurus,
sistem percabangan simpodial. Daun jambu air merupakan daun tunggal tersusun
berhadapan, berbentuk jorong, ujung daun berbentuk runcing, pangkal daun
berbentuk membundar, memiliki pertulangan menyirip, tepi daun rata, daging
daun tipis, permukaan daun mengkilat, dan warna hijau tua. Bunga majemuk
tersusun dalam malai mulai muncul di ketiak daun atau bagian ranting yang tidak
berdaun, bagian kelopak memiliki ukuran 4 cm berbentuk seperti corong,
berkelamin dua, benang sari berwarna putih dan memiliki banyak helai kurang
lebih mencapai 20 helai dan berukuran 4-5 cm, putik berwarna hijau pucat. dan
termasuk bunga lengkap. Buah tipe buni, bentuknya bulat telur ketika muda
berwarna hijau kecoklatan, setelah masak merah mengkilap. Biji berbentuk
seperti ginjal berwarna putih dan berubah menjadi cokelat, biji berukuran 1-2 cm,
Akar,
coklat kehitaman. berakar tunggang berwarna coklat, dapat
6

Sirsak ( Annona muricata L. )

Sumber: myGarden.org

Habitus pohon. Sistem perakaran tunggang. Batang berbentuk silindris


berwarna abu – abu hingga cokelat tua, batang tegak lurus, dan memiliki
sistem percabangan simpodial. Daun tunggal tersusun berseling, berbentuk
jorong, ujung daun meruncing, pangkal daun tumpul, memiliki pertulangan
menyirip, tepi daun rata, daging daun tipis lunak, permukaan atas daun licin
mengkilat, dan warna hijau tua. Bunga tunggal terletak di ujung ranting,
kelopak berbentuk bundar telur dan berjumlah 3 berwarna hijau tua,
mahkota daun berbentuk bundar telur berjumlah 3 dan berwarna kuning,
berkelamin ganda, benang sari banyak, dan termasuk bunga lengkap. Buah
semacam buni bentuknya bulat telur, berwarna hijau dengan duri-duri semu.
Biji berbentuk lonjong memipih berwarna hitam mengkilat.
7

Rambutan (
N ephe
l ium

lappaceum L.)

Sumber: ternakmadu.com

Habitus pohon sedang. Sistem perakaran tunggang. Batang berkayu keras, bisa
tumbuh hingga mencapai 15 meter dengan diameter 40-60 cm, berbentuk
silindris, berwarna cokelat, batang tegak lurus, sistem percabangan simpodial.
Daun majemuk menyirip, anak daun berbentuk bundar telur, ujung anak daun
meruncing, pangkal daun tumpul, memiliki pertulangan menyirip, tepi daun
rata, daging daun tipis seperti perkamen, permukaan daun mengkilat, dan warna
daun hijau tua. Bunga majemuk tersusun dalam malai muncul pada ujung
8

Mangga ( Mangifera indica L. )

Sumber:wildlifeofhawaii.com

Habitus pohon besar. Sistem perakaran tunggang. Batang berkayu memiliki


cambium dengan bau khas, kulit batang berwarna cokelat kehitaman beralur
dangkal dan memiliki tekstur kasar, batang tegak lurus, sistem percabangan
simpodial. Daun tunggal tersusun berseling, sering mengumpul pada ujung
ranting, memiliki panjang sekitar 1,25-12,50 cm, berbentuk lonjong, ujung
daun meruncing, pangkal daun tumpul, memiliki pertulangan menyirip, tepi
daun rata, daging daun tipis seperti perkamen, permukaan daun licin mengkilat,
dan warna daun hijau tua. Bunga majemuk tersusun dalam malai, berkelamin
dua, dan termasuk bunga lengkap. Buah tipe batu, bentuknya lonjong, bulat,
berwarna hijau berubah menjadi kuning saat masak, daging buah berwarna
hijau muda saat muda dan berwarna oranye saat sudah matang. Biji berukuran
4-7 cm, berguna sebagai benih pohon mangga, biji diliputi kulit yang berkayu
9

Kelapa ( Cocos nucifera L.)

Habitus pohon sedang. Sistem perakaran serabut. Batang berkayu, tingginya dapat
mencapai 20 meter dengan diameter 20-30 cm, berbentuk silindris, berwarna
kelabu, tumbuh batang tegak lurus, tidak bercabang. Daun majemuk menyirip, anak
daun berbentuk pita, di tengah-tengah anak daun terbentuk ibu tulang anak daun
yang keras disebut lidi, ujung daun runcing, pangkal daun tumpul, tulang daun
sejajar, tepi daun rata, daging daun tipis seperti perkamen, permukaan daun
mengkilat, dan warna daun hijau tua berubah menjadi coklat saat menjelang gugur.
Bunga majemuk tertutupi oleh seludang, terdapat pada ketiak daun, bunga jantan
terdiri dari 3 helai mahkota, 3 helai kelopak, dan 6 helai benang sari, bunga betina
terdiri atas kelopak bunga berjumlah 5, benang sari terdiri atas 6 helai, dasar buah
terdiri atas 3 ruang dan 1 bakal biji, berkelamin ganda, dan termasuk bunga tidak
lengkap. Buah tipe batu, berwarna hijau, buah kelapa tersusun dari kulit buah yang
licin dan keras, terdapat tempurung kelapa berwarna hitam kecoklatan, daging buah
berwarna putih serta mengandung minyak dan banyak dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan dan diekstrak menjadi santan.
10

Jambu Mete
( Anacardium occidentale
L. )

Jambu Mete
( Anac
a rdium

occidentale L. )

Sumber: identify.plantnet.org

Sumber: pixabay.com

Habitus pohon sedang. Sistem perakaran tunggang. Batang berkayu, berbentuk


silindris, berwarna abu – abu kotor dan mengandung getah, tumbuh batang
tegak lurus, sistem percabangan monopodial. Daun tunggal, berbentuk bundar
telur sungsang, ujung daun berbentuk membundar, pangkal daun meruncing,
memiliki pertulangan menyirip, tepi daun rata, daging daun seperti belulang,
11

Belimbing ( Averrhoa carambola L. )

Habitus pohon kecil. Tanaman ini mempunyai akar tunggang. Batang,


berkayu keras, tinggi dapat mencapai 8 meter dengan diameter batang kurang
lebih 30 cm, batang berbentuk silinder berwarna cokelat tua, tegak lurus,
Pucuk
percabang merah (Daun
simpodial. Syzygium myrtifolium
majemuk Walp.
menyirip ganjil, ) daun 1,75-9
panjang
cm dengan lebar 1,25-4,5 mm, berbentuk bundar telur, ujung meruncing,
pangkal membundar, tepi daun rata, permukaan menggelembur. Bunga, tipe
perbungaan seperti malai dan merupakan bunga majemuk, memiliki benang
sari dan putik dalam satu bunga, memiliki susunan biseksual (banci) serta
merupakan bunga lengkap, muncul pada ketiak daun, bentuk simetris radial
(aktinomorf). Buah termasuk ke dalam tipe buni, berdaging dan banyak
12

Pucuk

merah ( Syzygium myrtifolium


Walp. )

Pucuk merah ( Syzygium myrtifolium Walp. )

Habitus pohon kecil. Sistem perakaran tunggang. Batang, berkayu


keras, tinggi mencapai 1-5 meter, berbentuk bulat, tumbuh tegak ke
atas, percabangan monopodial. Daun, tunggal, berbentuk lanset dengan
duduk daun berhadapan, ujung meruncing, tulang daun menyirip, tepi
13

Trembesi ( Albizia saman (Jacq). Merr. )

Trembesi ( Albizia saman (Jacq). Merr. )

Habitus pohon besar. Tanaman ini mempunyai akar tunggang. Batang,


berkayu keras, besar, dan berbentuk silindris, tinggi dapat mencapai 40 meter,
dengan diameter mencapai 180 cm, kulit batang berwarna cokelat, permukaan
kasar dan beralur, tegak lurus ke atas, percabang monopodial. Daun majemuk
14

Ketapang ( Terminalia catappa L. )

Pohon
Habitus Kupu-Kupu
pohon ( Bauhinia
besar. Tanaman purpurea
ini mempunyai akarL.tunggang.
) Batang, berkayu
keras, berbentuk silindris dengan arah tumbuh tegak lurus dapat mencapai tinggi
40 meter, dengan diameter 1,5 meter, percabang monopodial, bertajuk lebar
danrindang model percabangan secara mendatar dan bertingkat – tingkat. Daun,
tunggal berbentuk bundar telur dengan panjang 8-38 cm dan lebar 5-19 cm,
ujung yang membundar hingga tumpul dengan tangkai daun pendek, pangkal
Pohon
daun Kupu-Kupu
menyempit, ( Bauhinia
tulang daun purpurea
menyirip dan L. ) di kiri kanan ibu
terdapat kelenjar
tulang daun, tepi daun rata, mengkilap, kasar, dan berwarna hijau tua, menjadi
kemerahan saat hendak gugur. Bunga, tunggal, bentuknya menyerupai lonceng,
berwarna putih, krem, hingga kuning, bunga ketapang tidak memiliki mahkota
tetapi terdapat kelopak yang berjumlah 5 helai untuk setiap bunga, kelamin
15

Pohon Kupu-Kupu ( Bauhinia purpurea L. )

Habitus pohon kecil. Tanaman ini mempunyai akar tunggang. Batang,


berkayu keras, berbentuk silindris dengan arah tumbuh tegak, dapat
mencapai 4 meter, percabang monopodial, berkulit kasar, berwarna cokelat
muda. Daun, majemuk, anak daun berbentuk bundar telur , ujung terbelah,
pangkal daun berlekuk, pertulangan menjari, tepi daun rata, berwarna
hijau, menyerupai sayap kupu – kupu. Bunga, tipe perbungaan tandan,
merupakan bunga tunggal, jumlah mahkota 5, jumlah kelopak 5, kelamin
biseksual (banci) termasuk bunga lengkap, terletak di ketiak daun,
berwarna merah muda. Buah termasuk ke dalam polong, pipih memanjang
16

Bintaro ( Carbera manghas L. )

Habitus pohon kecil-sedang. Akar bintaro ini merupakan akar tunggang.


Batang, berkayu agak lunak, dapat mencapai 20 meter, berbentuk silindris, arah
tumbuh tegak lurus, percabangan sympodial, kulit batang berbintik – bintik
hitam dengan tipe kulit tebal dan bergetah putih. Daun tunggal, berbentuk
lonjong, ukuran panjangnya 15-20 cm, lebar 3-5 cm, ujung dan pangkalnya
meruncing, pertulangan daun menyirip, tepi daun rata dengan permukaan licin,
berwarna hijau. Bunga, tersusun dalam perbungaan tandan, memiliki kepala sari
berwarna cokelat, kepala putik berwarna putih kehijauan, terdapat mahkota dan
kelopak, termasuk ke dalam bunga lengkap, berwarna putih terletak di ujung
17

Ketapang kencana ( Terminalia mantaly H.Perrier )

Habitus pohon kecil-sedang. Sistem perakaran tunggang dan memiliki


perakaran yang kuat. Batang berbentuk silindris tegak lurus, sistem
percabangan monopodial seperti payung dan bertingkat – tingkat, berwarna
cokelat. Tajuk melebar menyerupai payung dan menjuntai ke bawah pada
bagian ujung ranting. Daun tunggal, berbentuk bundar telur hingga
memanjang, tersusun mengelompok di ujung ranting, ujung daun melancip,
pangkal daun menumpul, tulang daun menyirip, tepi daun rata, daging daun
padat, berwarna hijau. Bunga majemuk, berukuran kecil tersusun dalam bentuk
klaster berwarna kemerahan, terletak di ketiak daun atau ujung ranting,
berkelamin dua dengan kelopak berjumlah 5. Buah berbentuk bulat memipih,
mirip almond berwarna hijau. Memiliki biji yang terbagi menjadi dua bagian
yaitu kulit biji dan tali pusar, kulit biji terdiri atas dua lapisan yaitu testa dan
18

Nyamplung ( Calophyllum inophyllum L. )


19

sumber : krb.lipi.com

Habitus pohon sedang hingga besar. Sistem perakaran tunggang, Batang


berbentuk silindris, berkayu dan bertekstur berurat kusut, berwarna cokelat
kekuningan, percabangan monopodial, pada batang mengeluarkan cairan
berwarna kuning kemerahan. Daun tunggal, letak daun bersilang dan
berhadapan berbentuk bundar memanjang, ujung daun tumpul, pangkal daun
membundar, tepi daun merata, dan memiliki pertulangan menyirip dengan
permukaan rata dan berwarna hijau. Bunga majemuk tersusun dalam tandan,
terletak pada ketiak daun dan ujung ranting, berkelamin dua, kelopak bunga
berjumlah 4 dan berlepasan, benang sari banyak, kepala putik berbentuk
menyerupai perisai daun mahkota berjumlah 4, dan bunga berbentuk lonjong
berwarna putih. Buah berbentuk bulat dengan diameter kurang lebih sampai 3,5
cm dan berwarna hijau. Biji berwarna cokelat dengan kulit keras dan tebal, biji
berwarna kuning dan mengandung minyak.
20

Jati Putih ( Gmelina arborea Roxb. )

Sumber : ciriciripohon.com

Habitus pohon kecil sedang. Sistem perakaran tunggang. Batang berkayu agak
lunak, berbentuk silinder dengan kulit berserat halus atau bersisik dan berwarna
abu-abu atau coklat muda, pada pohon yang sudah tua kulit batang mengelupas,
sistem percabangan monopodial. Daun tunggal berbentuk bundar telur dengan
panjang 13-75 cm dan lebar 10-40 cm letak daun berseling, ujung daun
meruncing pangkal daun membundar, tulang daun menyirip dengan tepi daun
rata, permukaan daun halus dan berwarna hijau. Bunga berkelamin dua dan
berwarna putih kekuningan, tersusun dalam tandan. Buah berbentuk bulat telur
dengan ujung runcing, terbungkus oleh kulit berdaging berukuran 5-20 cm,
struktur luar terbentuk dari kelopak, bagian tengah buah tebal, dan bagian
dalam keras memiliki ruang biji berjumlah 4. Biji keras, berukuran 16-25 mm,
permukaan licin.
21

Litsea cordata (Jack.) Hook.f.

Habitus pohon kecil. Sistem perakaran tunggang, batang berkayu berbentuk


silindris berwarna cokelat dengan sistem percabangan monopodial dan
percabangan rendah. Daun tunggal berbentuk oval memanjang, ujung daun
meruncing pangkal daun membulat dengan tulang daun menyirip tepi rata,
permukaan daun mengkilap berwarna hijau dan daun yang akan gugur tetap
hijau. Bunga majemuk tersusun dalam tandan muncul pada ketiak daun atau
pada bagian ranting yang tidak berdaun, berkelamin ganda dengan warna
yang tidak mencolok, berwarna kehijauan dan kuning. Buah beri berbiji satu
duduk pada kelopak bunga yang membesar dan disokong oleh tangkai bunga
yang membesar, berbentuk bujur telur, bulat telur membesar, bundar, bulat
tertekan, subglobose, berbentuk bulat elips, berbentuk silindris atau silindris
elipsoid, ujung apikulat, berwarna hijau atau hijau gelap dengan titik puti,
berwarna merah, merah gelap, merah muda gelap, ungu gelap hingga hitam
ketika matang, gundul, mengkilap, terkadang sayu, aromatik ketika
dihancurkan.
22

Jamblang ( Syzygium cumini (L.) Skeels )

sumber : planterandforester.com

Habitus pohon berukuran sedang. Sistem perakaran tunggang. Batang


berkayu keras, berbentuk silindris berkulit halus, mengelupas tipis,
berwarna cokelat tua, dan memiliki sistem percabangan monopodial. Daun
tunggal berhadapan tersusun dalam satu baris, berbentuk bundar telur
memanjang, pangkal daun membundar dan ujung daun meruncing,
pertulangan menyirip, tepi daun rata, dengan permukaan daun mengkilap
dan berwarna hijau muda. Bunga majemuk berbentuk malai, muncul di
ketiak daun dan ujung ranting, berwarna krem, mahkota berbentuk bundar
telur, memiliki benang sari dengan jumlah banyak. Buah berbentuk
lonjong berwarna ungu tua kehitaman setelah masak.
23

Nangka ( Artocarpus heterophyllus Lam. )

Habitus pohon besar. Sistem perakaran tunggang. Tinggi dapat mencapai 20-30
m. Batang berbentuk silindris dan kulit batang coklat abu – abu, kasar dan
bergetah putih bila dilukai, diameter batang mencapai 100 cm, sistem
percabangan monopodial. Daun tunggal berseling, berbentuk bundar telur
memanjang, ujung daun membundar pangkal daun membundar tulang daun
menyirip, tepi daun rata, permukaan halus dan berwarna hijau tua berubah
menjadi kuning kemerahan saat gugur. Bunga majemuk semu yang tersusun
dalam berbentuk bonggol terletak di ketiak daun atau cabang dan batang,
berwarna kuning berbentuk seperti perahu, berkelamin dua. Buah berbentuk
lonjong, memiliki daging buah yang tebal dan berwarna kuning. Biji banyak,
bertekstur licin dan keras.
24

Bungur ( Lagerstroemia speciosae (L.) Pers. )

Sumber:

bungabunga.co.id

Habitus pohon kecil-sedang. Sistem perakaran tunggang. Batang berbentuk


silindris terkadang berlekuk, tinggi mencapai 10-30 m dengan diameter 90 cm,
permukaan batang halus dan berwarna cokelat keabuan, kulit kayu halus dan
bersisik mengelupas, percabangan simpodial arah tumbuh ke atas. Daun tunggal
berhadapan, berbentuk bundar telur - jorong, ujung daun meruncing, pangkal daun
tumpul, pertulangan menyirip, tepi daun rata, permukaan halus dan berwarna hijau
tua. Bunga majemuk tersusun dalam malai terletak di ketiak daun atau ujung
ranting, berwarna ungu, berkelamin dua, memiliki mahkota yang berjumlah 3,
berwarna putih-keunguan, memiliki kelopak berjumlah 3 berwarna hijau, benang
sari berjumlah banyak, berbunga pada akhir November-Desember dan bulan Mei-
Juni tetapi bisa dijumpai saat kondisi musim hujan. Buah tipe kotak berbelah
banyak, berwarna hijau saat muda dan ketika tua berwarna coklat dan pecah saat
masak. Biji berbentuk pipih, ujung bersayap berupa pisau, berwarna cokelat
kehitaman.
25

Angsana ( Pterocarpus indicus Willd. )

Sumber : kehati.jogjaprov.go.id

Habitus pohon besar. Akar papan atau banir. Tinggi pohon bisa mencapai 40
m. Batang memiliki tajuk yang bulat dan batang berbentuk silindris dengan
warna abu-abu kecokelatan, mengeluarkan getah bening kemerahan ketika
dilukai. Daun majemuk menyirip gasal atau berseling, terdiri atas anak daun
yang berjumlah 5-15 helai daun dengan tangkai daun berbentuk silindris dan
memanjang, ujung daun meruncing dan pangkal daun melingkar, pertulangan
menyirip, tepi daun merata, pada permukaan daun mengkilap, berbulu dan
berwarna hijau. Bunga majemuk bertandan, berkelamin ganda, berwarna
kuning, terletak pada ujung dari ranting atau pada ketiak daun, memiliki
kelopak bunga yang bebentuk lonceng, mahkota berbentuk bulat telur. Buah
berbentuk bulat pipih dikelilingi sayap tipis seperti kertas termasuk ke dalam
polong-polongan, bakal buah memiliki rambut lebat, tangkai pendek, dan
bakal biji berjumlah 2-6.
26

Tanjung ( Mimusops elengi L. )

Habitus pohon kecil-sedang. Sistem perakaran tunggang, tinggi dapat


mencapai 15 meter dengan diameter batang mencapai 40 cm. Batang silindris
berkayu, memiliki warna coklat kehitaman atau abu-abu kehitaman di luar
dan berwarna merah gelap di bagian dalam, percabangan monopodial, tekstur
keras beralur dangkal. Daun tunggal berbentuk bundar telur hingga
melonjong, panjang sekitar 9-16 cm, ujung tumpul dengan pangkal daun
runcing, pertulangan daun menyirip, tepi daun rata agak bergelombang,
permukaan mengkilap. Bunga berkelamin dua, terdapat pada ketiak daun,
bertaju empat-empat, mahkota bentuk tabung dengan bibi melebar dan
pendek, mahkota berwarna putih kekuningan, benang sari berjumlah 8. Buah
berbentuk oval, berukuran 2-3 cm, berwarna hijau saat muda dan ketika
matang berwarna kekuningan hingga oranye. Biji berbentuk melonjong pipih,
keras dan berwarna cokelat kehitaman.
27

Beringin kimeng ( Ficus microcarpa L .f. )

Habitus pohon besar, namun banyak dibikin bonsai. Sistem perakaran


tunggang. Batang berkayu lunak, kulit halus berwarna cokelat abu – abu,
percabangan simpodial. Daun tunggal, berseling, bentuk daun bundar telur,
ujung daun runcing, pangkal daun membundar, tepi daun rata, pertulangan
menyirip, warna daun hijau mengkilap. Bunga beringin kimeng berbentuk
bulat yang merupakan buah semu bentuk sikonium, berkelamin ganda, hijau
abu – abu saat muda dan menjadi merah kehitaman saat matang. Biji
berbentuk pipih dan letaknya di dalam buah, berwarna kuning pucat saat
masih muda dan kehitaman saat sudah matang.
28

Mahoni ( Swietenia marcophylla King )

Habitus pohon besar. Sistem perakaran tunggang. Batang lignosus (berkayu


keras), berbentuk siilindris, arah tumbuh batang tegak lurus, tipe percabangan
monopodial, kulit batang berwarna cokelat tua keabu-abuan dan mengelupas
tebal. Daun majemuk, menyirip, ujung dan pangkal daun runcing, tulang daun
menyirip, tepi daun rata, daging daun tipis, permukaan daun bertekstur gundul,
daun muda berwarna merah lalu berubah menjadi hujau. Bunga majemuk,
tersusun dalam malai, muncul diujung ranting, tangkai bunga silindris, kelopak
berwarna putih, mahkota bunga bewarna kuning kecoklatan, alat kelamin
berupa benang sari, termasuk bunga tidak lengkap, berwarna kuning. Buah
kotak berbentuk bulat telur, berlekuk lima dan berwarna cokelat, kulit buah
keras dan tebal. Biji lonjong pipih dengan ujung agak tebal, berwarna cokelat
tua dan ujung lainnya bentuk sayap.
29

Pachira/Pohon uang ( Pachira aquatica Aubl. )

Habitus pohon kecil. Sistem perakaran tunggang. Batang, berkayu lunak,


berbentuk silindris, berwarna cokelat kehitaman, percabangan simpodial. Daun
majemuk menjari, anak daunberbentuk lanset atau lonjong, terdiri atas 9 anak
daun, ujung dan pangkal anak daun runcing, pertulangan menyirip, tepi rata,
bewarna hijau mengkilap. Bunga tunggal, memiliki kelopak yang panjang dan
sempit, berwarna kuning kehijauan atau krem, hermaprodit atau berkelamin
ganda, benang sari berwarna oranye kekuningan. Buah, berbentuk kapsul,
berwarna kecoklatan saat masak. Bijinya berbentuk bulat berawarna coklat dan
bercorak putih memanjang pada permukaan luar.
30

Rasamala (Altingia excelsa (Noronha) Oken )

Habitus pohon sedang. Sistem perakaran tunggang. Batang lignosus (berkayu


keras), berbentuk silindris, batang tegak lurus, kulit berwarna cokelat muda,
tipe percabangan monopodial, kulit luar berwarna coklat muda hingga kelabu
merah. Daun tunggal, berbentuk lonjong, ujung dan pangkal daun runcing,
tulang daun menyirip, tepi daun bergerigi halus, daging daun tipis, permukaan
daun halus, berwarna hijau. Bunga majemuk, tersusun dalam malai, tangkai
bunga silindris, tidak memiliki mahkota dan kelopak, berkelamin satu, kepala
putik berupa papila, merupakan bunga tidak lengkap, berwarna kuning
kehijauan. Buah berbentuk seperti kapsul, berwarna cokelat, terdiri atas empat
ruang. Biji, pipih dan bersayap yang menjadi ciri khas.
31

Buni ( Antidesma bunius (L.) Spreng. )

Habitus pohon kecil. Sistem perakaran tunggang. Batang lignosus (berkayu


keras), berbentuk silindris tegak lurus, tipe percabangan simpodial, berwarna
cokelat atau abu-abu dangkal hingga licin. Daun tunggal, berbentuk lonjong,
ujung dan pangkal daun runcing, tepi daun rata, daging daun tipis, permukaan
daun mengkilap, berwarna hijau gelap. Bunga berukuran kecil, tersusun dalam
tandan, berada di ketiak daun dan ujung ranting, berwarna mula-mula hijau
terang kemudian menjadi kemerah-merahan saat mekar, berumah dua. Buah
berbentuk bulat telur atau bulat, berair berdaging, berwarna merah kekuningan
hingga violet. Biji berbentuk bulat telur, memanjang, saat muda berwarna
merah kehitaman.
32

Kamboja ( Pulumeria acuminata W.T.Aiton )

Habitus pohon kecil. Sistem perakaran tunggang yang bercabang. Batang lunak,
berbentuk silindris, arah tumbuh lurus keatas, tipe percabangan monopodial.
Daun tunggal, berbentuk lanset, ujung dan pangkal daun meruncing
bergerombol dibagian ujung ranting, pertulangan daun menyirip, tepi daun rata,
permukaan seperti kulit, berwarna hijau muda dan hijau tua. Bunga majemuk
tersusun dalam malai, muncul di ujung ranting, memiliki bentuk menyerupai
terompet, tangkai bunga silindris, mahkota berwarna putih hingga merah
keunguan, alat kelamin kepala sari, termasuk bunga tidak lengkap, warna
bervariasi mulai dari putih hingga ungu kemerahan. Kuncup bunga terpilin
(contortay). Tipe buah bumbung yang hanya berjumlah satu atau dua buah,
membentuk tabung yang panjang, berwarna hitan kecokelatan ketika sudah tua
dan berwarna hijau ketika masih muda. Biji berbentuk bulat, memiliki sayap dan
berwarna putih kotor.
33

Kerai Payung (Filicium decipiens (Wight&Arn.)


Thwaites )

Habitus pohon kecil – sedang. Sistem perakaran tunggang. Batang, berkayu


silindris dengan arah tumbuh tegak lurus ke atas, percabangan monopodial.
Daun majemuk menyirip genap, berbentuk lanset, ujung daun runcing, pangkal
daun runcing, pertulangan daun menyirip, tepi daun rata bergelombang,
memiliki daging daun yang tipis, permukaan licin, dan daun berwarna hijau.
Bunga, mejemuk, tersusun dalam malai, memiliki kelopak berwarna hijau dan
berjumlah 5, memiliki mahkota berwarna putih berjumlah 5, termasuk kedalam
bunga yang lengkap, dan terletak di ketiak daun. Buah, tipe buah merupakan
buah batu, berbentuk memanjang, dan berwarna ungu tua.
34

Karsen ( Muntingia calbura L. )

Habitus pohon kecil, tinggi total dapat mencapai 10 m. Sistem perakaran


tunggang. Batang, berbentuk silindris, arah tumbuh batang tegak ke atas, tipe
percabangan batang monopodial. Daun tunggal, berbentuk bundar telur, ujung
daun runcing, pangkal daun membundar, pertulangan daun menyirip, tepi daun
bergerigi, penampang daun tipis, permukaan berambut rapat tebal, dan daun
berwarna hijau tua. Bunga mejemuk, tersusun dalam tandan, memiliki kelopak
berwarna hijau dan berjumlah 5, memiliki mahkota berbentuk lanset berjumlah
5 berwarna putih, memiliki kelamin 2 benang sari dan putik, letak bunga berada
di ketiak daun. Buah, termasuk buni berbentuk bulat, berwarna hijau. Biji
berwarna kuning terdapat dalam daging buah.
35

Palem Sadeng ( Saribus rotundifolius(Lam.) Blume )

Habitus pohon sedang tinggi total mencapai 15 m. Sistem perakaran serabut.


Batang silindris, tinggi bebas cabang dapat mencapai 10 meter, berbentuk
silindris, arah tumbuh tegak keatas, tidak bercabang. Daun tunggal,
membundar ujung daun runcing, pangkal daun membundar, pertulangan daun
menjari, tepi daun bergigi, penampang daun tipis, permukaan daun licin
mengkilap, dan daun berwarna hijau tua. Bunga mejemuk, tersusun dalam
tandan, memiliki kelopak berwarna hijau berbentuk lanset dan berjumlah 5,
memiliki mahkota berbentuk bundar telur dan berjumlah 5, memiliki 2 kelamin
yatu benang sari dan putik, bunga terletak di ketiak daun. Buah, tipe buah batu,
berbentuk bulat, berwarna merah kecoklatan. Biji, terdapat endosperm yang
keras.
36

Kenari ( Canarium vulgare Leenh. )

Habitus pohon besar, tinggi total mencapai 45 m. Sistem perakaran tunggang.


Batang, berkayu berbentuk silindris, arah tumbuh batang tegak keatas,
percabangan monopodial. Daun majemuk, anak daun berbentuk elips, ujung
anak daun runcing, pangkal daun meruncing, pertulangan daun menyirip, tepi
daun rata, penampang daun sedikit tebal, permukaan daun licin dan mengkilap,
daun berwarna hijau tua. Bunga , majemuk, tersusun dalam malai, memiliki
bunga tunggal, memiliki kelopak dan mahkota yang berjumlah 5, benang sari 8,
bunga berwarna orange. Buah, termasuk buah batu, berbentuk oval, dan
berwarna hijau tua. Biji, berwarna berwarna coklat berkulit keras dan tebal.
36

Karet Kebo ( Ficus elastica Roxb. Ex Hornem. )

Habitus pohon besar, tinggi total mencapai 30 m, banyak dibuat bonsai. Sistem
perakaran tunggang. Batang, berkayu lunak, berbentuk silindris atau tidak
beraturan karena sering terdiri atas akar gantung yang mencapai tanah dan
berkembang menjadi batang, arah tumbuh tegak lurus ke atas, tipe percabangan
menyebar tidak beraturan. Daun tunggal, berbentuk lonjong, ujung daun
meruncing, pangkal daun meruncing, pertulangan daun menyirip, tepi daun
rata, penampang daun sedikit tebal, permukaan daun mengkilap, daun
berwarna hijau tua. Bunga majemuk, tersusun dalam sikonium yang
menggerombol dan muncul di ketiak daun. Buah, berbentuk bulat telur,
berwarna kuning kehijauan. Biji, kulit biji keras, berwarna putih kekuningan,
berbentuk bulat terdapat dalam setiap ruang buah.
37

No Nama Daerah Family Nama Spesies


1 Asam Jawa Fabaceae Tamarindus indica
2 Matoa Sapindaceae Pometia pinnata
3 Biola Cantik Moraceae Ficus lyrata
4 Beringin Moraceae Ficus retusa
5 Jambu air Myrtaceae Syzygium aqueum
6 Sirsak Annonaceae Annona muricata
Nephelium
7 Rambutan Sapindaceae
lappaceum
8 Mangga Anacardiaceae Mangifera indica
9 Kelapa Arecaceae Cocos nucifera
Anacardium
10 Jambu mete Anacardiaceae
occidentale
11 Belimbing Oxalidaceae Averrhoa carambola
Syzygium
12 Pucuk merah Myrtaceae
myrtifolium
13 Trambesi Fabaceae Albizia saman
14 Ketapang Combretaceae Terminalia catappa
15 Pohon kupu-kupu Fabaceae Bauhini purpurea
16 Bintaro Apocynaceae Carbera manghas
17 Ketapang kencana Combretaceae Terminalia mantaly
Calophyllum
18 Nyamplung Calophyllaceae
inophyllum
19 Jati putih Lamiaceae Gmelina arborea
Tabel Daftar jenis pohon yang terekam ditanam
sekitar kampus Universitas Pakuan
38

No Nama Daerah Family Nama Spesies


20 Litsea Cordata Lauraceae Litsea cordata
21 Jamblang Myrtaceae Syzygium cumini
Artocarpus
22 Nangka Moraceae
heterophyllus
Lagerstroemia
23 Bungur Lythraceae
speciose
24 Angsana Fabaceae Pterocarpus indicus
25 Tanjung Sapotaceae Mimusops elengi
26 Beringin kimeng Moraceae Ficus micocarpa
Switenia
27 Mahoni Mahogany
marcophylla
28 Pohon uang Mallows Pachira aquatic
39 Rasamala Altingiaceae Altingia excels
30 Buni Spurges Antidesma bunius
31 Kamboja Apocynaceae Pulmeria acuminate
32 Kerai payung Sapindaceae Filicium decipiens
33 Kersen Muntingiaceae Mmuntingia calbura
34 Palem Sadeng Arecaceae Saribus rotondifolius
35 Kenari Burseraceae Canarium vulgare
36 Karet Kebo Moraceae Ficus elastica
Tabel Tabel Daftar jenis pohon yang terekam
ditanam sekitar kampus Universitas Pakuan
39

Peta Sebaran Pohon Tahun 2020


40

Peta Sebaran Pohon Tahun 2021


41
41

DAFTAR PUSTAKA
Afrianingsih, Sri dan Ginantra, I Ketut (2019). Jenis-Jenis Tanaman
dan Pengelolaan di hotel berbintang Kawasan Pariwisata
Ubub.
Boer, E & M, S, M, Sosef, 1998, General Part of Ficus,
Plant Resources of South East Asia, Timber Trees, Backhuys
Publisher, Leiden, p, 233-238.
Dalimartha Setiawan. 2000. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Bogor
: Trobus Agriwidya.
Darwis, 2004. Perlindungan Tanaman, Hama Penyakit dan Gulma.
Surabaya: Usaha Tani Nasional.
Gilman, E, F & Watson, D, G, 2011, Syzygium oleana, Forest
Service Departement of Agriculture, United States
Hamidi, A. and Robiansyah, I. 2018. Dipterocarpus littoralis. The
IUCN Red List of Threatened Species 2018:
e.T33376A125628315.
Hasnunidah, N., & Juli Wiono, W. (2019). Botani Tumbuhan
Tinggi.
Hendromono , Dkk. Informasi Keseesuaian Jenis Pohon Untuk
Hutan Tanaman di Sumatra dan Kalimantan. 2006. Bogor :
Puslitbang BP2K.
Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia Jilid II. Jakarta :
Badan Litbang Kehutanan.
Joko Ridho Witono, Yuzammi, dkk (Ed). 2017. Koleksi Tumbuhan
Buah Kebun Raya Katingan. Jakarta: LIPI Press.
Ngearnsaengsaruay, C., Middleton, D. J., & Chayamarit, K. 2011. A
revision of the genus Litsea Lam.(Lauraceae) in Thailand. Thai
Forest Bulletin (Botany), (39), 40-119.
Ningsih, MI. 2009. Klasifikasi Hewan. Bandung: Pringgandani.

DAFTAR PUSTAKA
42

Partomihardjo, T., Arifiani, D., Pratama, B.A, & Mahyumi, R. 2014.

Jenis – Jenis Pohon Penting di Hutan Nusakambangan. Jakarta


: LIPI Press.
Punijar, U & R, Tatang. 2021. Ketapang (Terminalia catappa):
Tanaman Hias Populer di Kalangan Peternak Ikan Cupang.
LIPI : Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya.
Rahmawati, A dan Dharmono. 2018. Keanekaragaman Spesies dari
Genus Ficus Di Hutan Pantai Tabanio Kabupaten Tanah Laut.
Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah.
Volume 3 No. 1. Halaman: 216.
RD Rumansari. 2017. Biodiversitas Burung pada Bebebrapa Tipe
Habitat di Kampus Universitas Borneo. JURNAL MIPA
UNSRAT ONLINE. 6(1) : 43-46.
Romadlon, Z. (2019). Perkembangan Morfo-anatomi Bunga, Buah,
dan Biji Nyamplung (Calophyllum inophyllum L), Sebagai
Tanaman Penghasil Biodisel. Jurnal Sumberdaya Hayati, 5
(1).
Tjitrosoepomo, G. 2005. Taksonomi Tanaman (spermatopyta).
Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Tjitrosoepomo, G. 2019. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah
Mada University Press.
Widayati, HE. 2007. Satwa dan Tumbuhan Langka. Mataram Nusa
Tenggara Barat: Caraka Darma Aksara
Yudha, Dkk. Flora dan Fauna Kalimantan. 2012. Yogyakarta :
Puslit Biologi UGM.
HMB-Helianthus
Alamat : Jl. Pakuan, RT.02/RW.06, Tegallega,
Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat 16129
Sekretariat : Gd. FMIPA Ruang Lembaga Lt. 3
E-mail : hmbhelianthus10@gmail.com
Url : www.hmbhelianthus.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai